• Tidak ada hasil yang ditemukan

T2__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kinerja Mengajar Guru Melalui Supervisi Akademik Kepala Sekolah Di SD Negeri Sumurboto Banyumanik Semarang T2 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T2__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kinerja Mengajar Guru Melalui Supervisi Akademik Kepala Sekolah Di SD Negeri Sumurboto Banyumanik Semarang T2 BAB III"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1

Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen. Sugiyono (2013) mengemukakan bahwa metode eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh pelakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi

yang terkendali. Dengan kata lain, penelitian

eksperimen digunakan untuk mencari seberapa besar pengaruh perlakuan tertentu terhadap kelompok posttest. Sedangkan kelompok lain (kelompok Pre test) tidak diberi perlakuan.

Adapun jenis eksperimen pada penelitian ini yaitu

Pre-Eksperimental Designs (nondisgns) dengan

pendekatan one-group Pretest-PostTest Design, hal ini dilihat karena masih terdapat variabel luar yang ikut

berpengaruh terhadap terbentuknya variabel

dependen. Jadi hasil eksperimen yang merupakan variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen. Hal ini terjadi karena tidak adanya variabel kontrol, dan sampel tidak dipilih secara random.

(2)

lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan, uji tersebut

menggunakan bantuan SPSS 16,0 for windows dengan

signifikansi 5 %. Jika angka signifikansi hitung kurang dari 0,05 maka bisa dilakukan kegiatan supervisi akademik. Sedangkan jika angka signifikansi hitung lebih besar dari 0,05 maka tidak bisa dilakukan supervisi akademik. Menghitung uji tersebut diperoleh dari skor skala penilaian kinerja mengajar guru.

3.2

Subjek dan Lokasi Penelitian

Subjek penelitian ini adalah kepala sekolah dan guru. Guru yang menjadi penelitian ini kelompok pretest dan post test adalah guru Sekolah Dasar Negeri sumurboto Banyumanik semarang berjumlah 16 orang. Lokasi penelitian ini di Sekolah Dasar Negeri Sumurboto, Banyumanik, Semarang.

3.3

Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel yang akan

(3)

3.3.1. Kinerja Mengajar Guru

Kinerja mengajar guru adalah pencapaian hasil kerja seorang guru berdasarkan ukuran tertentu dan dalam suatu periode tertentu yang mencakup ketepatan waktu, kwantitas dan kwalitas kerja, kerjasama serta inovasi dalam mengajar. Beberapa kontribusi pada kinerja mengajar guru, yaitu seorang guru harus mengajar secara efektif, mengatur waktu, dan disiplin di kelas dengan gaya mengajar yang berkualitas. Guru juga harus teratur dan tepat waktu dalam kegiatan belajar mengajar. Memiliki interaksi yang baik dengan siswa dan orang tua siswa maupun kolega kerjanya, karena keterampilan antar pribadi guru juga menentukan kinerja mengajar, baik secara langsung maupun tidak langsung. Sikap guru harus sama, baik kepada siswa pada kelas tinggi maupun kelas rendah.

Indikator-indikator ukuran yang berkaitan

mengukur kinerja mengajar guru yaitu selama proses pembelajaran menggunakan gaya mengajar yang berbeda-beda. Nilai perkembangan hasil belajar siswa di kelas kebanyakan mendapat nilai baik. Setiap mengajar menyesuaikan kemampuan siswa. Membuat

persiapan dari rumah untuk mengajar.

Menyampaikan materi yang sulit dengan mudah. Memberikan penilaian terhadap siswa dengan obyektif. KBM tidak terpengaruh oleh kegiatan ekstra kurikuler. Melaksanakan KBM tidak terpengaruh oleh

(4)

KKG,seminar,pelatihan. Masuk kelas tepat waktu. Mengerjakan pekerjaan dengan penuh tanggung jawab selama KBM. Menyelesaikan silabus tepat waktu di kelas. Menerapkan bermacam-macam metode pada waktu KBM di dalam kelas.

3.3.2 Supervisi Akademik.

Supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan kemampuannya

dalam mengelola proses pembelajaran demi

pencapaian tujuan pembelajaran.

Serangkaian kegiatan membantu guru

mengembangkan kemampuannya dilakukan dengan

tiga tahapan yaitu pra-observasi, observasi

pembelajaran, dan pasca observasi.

(5)

Tabel 3.1

Kisi-Kisi Konsep, Sub Konsep, Variabel Kinerja Mengajar

Konsep Sub konsep Indikator item Kinerja mengajar

guru adalah prestasi kerja guru yang ditunjukkan dengan keterampilan mengajar, keterampilan menejemen, kedisiplinan dan ketertiban, (Hanif, 2004)

1.1 Menggunakan gaya mengajar yang berbeda. 1.2 Sebagian besar nilai

perkembangan siswa adalah baik. 1.3 Mengajar siswa sesuai

kapasitas mereka. 1.4 Membuat persiapan

dari rumah sebelum mengajar.

1.5 Mengajar materi yang sulit dengan mudah. 1.6 Menjawab pertanya an dari siswa sebaik mungkin sehingga siswa merasa puas.

2.1 Berbuat adil dalam memberi nilai. 2.2 KBM tidak

ter-pengaruh dengan kegiatan ekstra kurikuler.

2.3 Tidak mencampurkan tanggung jawab dalam KBM dengan pekerjaan rumah. 2.4 Berusaha

mengembangkan diri.

3.1 Datang tepat waktu. 3.2 Tidak mengerjakan

pekerjaan tambahan selama mengajar di dalam kelas. 3.3 Mengerjakan

pekerjaan mengajar dengan penuh tanggung jawab. 3.4 Menyelesaikan silabus

tepat waktu di kelas. 3.5 Menggunakan

beragam metoda mengajar

1.Saya selama proses pembelajaran mengguna kan gaya mengajar yang berbeda-beda 2.Nilai perkembangan ha sil belajar siswa di kelas kebanyakan mendapat ni lai baik

3.Saya setiap mengajar menyesuaikan kemampu an siswa 4.Saya membuat persiap an dari rumah untuk mengajar 5.Saya menyampaikan materi yang sulit dengan mudah 6.Saya dalam member kan penilaian terhadap siswa dengan obyektif

7.Saya dalam KBM tidak terpengaruh oleh kegiatan ekstra kurikuler

8.Saya melaksanakan tugas KBM tidak terpenga ruh oleh pekerjaan rumah

9.Saya mengerjakan pekerjaannya dengan pe nuh tanggung jawab selama KBM

9.Saya selalu berusaha mengembangkan diri mela lui KKG,seminar,pelatihan 10.Saya masuk kelas tepat waktu 11. Saya tidak mengerjakan pekerjaan tambahan sela ma mengajar di dalam kelas 12.Saya selalu memotivasi siswa dalam KBM di dalam kelas 13.Saya menyelesaikan silabus tepat waktu di kelas

15.Saya selalu menerap kan bermacam-macam metode pada waktu KBM di dalam kelas 16.Saya selalu memotivasi siswa

dalam KBM di dalam kelas

(6)

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Konsep, Sub Konsep, Variabel Supervisi Akademik

Konsep Sub konsep Indikator item

Supervisi

akademik adalah serangkaian kegiatan

membantu guru mengembangkan kemampuannya dalam mengelola proses

pembelajaran demi pencapaian tujuan

1. Metode yang akan

digunakan dalam pembelajaran

2. Alat dan bahan yang akan disiapkan

3. Tahapan pembelajan

yang akan dilakukan

4. Persiapan tertulis yang dibuat

5. Materi yang dianggap sulit

6. Kompetensi yang bisa dimiliki siswa setelah mengikuti pembelajaran

7. Perhatian khusus yang diperlukan dalam pembelajaran

8. Guru member apresiasi dan motivasi

9. Guru memberitahu

kompetensi yang akan dicapai /tujuan pembelajaran

10.Guru tampak menguasai materi pembelajaran ( Materi pembelajaran disampaikan dengan jelas)

11.Guru mengelola kelas dengan baik dibutuhkan selalu saya siapkan terlebih dahulu

3. Tahapan pembelajaran

yang saya lakukan

sudah sesuai.

4. Saya membuat persiap-an tertulis.

5. Saya memperkirakan

materi yang dianggap sulit oleh siswa.

6. Saya memastikan

Kompetensi yang bisa dimiliki siswa setelah mengikuti

pembelajaran.

7. Saya memberi perhatian khusus yang diperlukan dalam pembelajaran.

8. Saya memberi

apresiasi dan

motivasi kepada

siswa.

9. Saya memberitahu

kompetensi yang

akan dicapai atau

tujuan pembelajaran.

10. Saya menguasai

materi pembelajaran/ Materi pembelajaran disampaikan dengan jelas.

11. Saya dapat mengelola kelas dengan baik.

12. Saya menggunakan

(7)

13.Guru menggunakan alat bantu/media

pembelajaran ( alat peraga, peta, OHP, kaset dan tape recorder, computer & LCD, CD interaktif, dsb).

14.Guru berperan sebagai fasilitator dalam membantu mengatasi kesulitan peserta didik.

15.Guru menggunakan

teknik bertanya dengan bahasa yang baik dan benar

16. Guru mendorong peserta didik untuk memanfaatkan teknologi informasi (komputer dan internet).

17.Peserta didik

berpartisipasi secara aktif dalam pembelajaran

18.Pada kegiatan

pembelajaran Nampak ada proses : Ekslorasi,

elaborasi dan konfirmasi.

19.Peserta didik tampak ceria dan antusias dalam belajar

20.Ada penilaian untuk mengetahui pencapaian kompetensi ( Ketercapaian tujuan pembelajaran).

yang variatif.

13. Saya menggunakan

alat bantu/media

pembelajaran ( alat peraga, peta, OHP,

kaset dan tape

recorder, computer & LCD, CD interaktif, dsb).

14. Saya berperan

sebagai fasilitator

dalam membantu

mengatasi kesulitan peserta didik.

15. Saya menggunakan

teknik bertanya

dengan bahasa yang baik dan benar.

16. Saya mendorong

peserta didik untuk memanfaatkan teknologi informasi

(Komputer dan

internet).

17. Saya mengarahkan

peserta didik untuk berpartisipasi secara

aktif dalam

pembelajaran.

18. Pada kegiatan

pembelajaran selau

ada proses Ekslorasi,

elaborasi dan

konfirmasi.

19. Saya berupaya agar peserta didik tampak ceria dan antusias dalam belajar.

20. Melakukan penilaian

untuk mengetahui

pencapaian

kompetensi/Ketercap

aian tujuan

(8)

3. Pasca diselesaikan tepat waktu

23.Pemberian tugas untuk pertemuan berikutnya.

24.Pendapat guru setelah menyajikan pelajaran.

25.Proses pembelajaran sudah sesuai dengan yang di rencanakan.

26.Perkiraan guru mengenai ketercapaian tujuan pembelajaran.

27.Guru tau mengenai kesulitan siswa.

28.Alternative untuk mengatasi kesulitan guru.

29.Mengidentifikasi hal-hal telah mantap dan hal-hal yang perlu peningkatan,

30.Pertemuan berikutnya yang dilakukan guru.

21. melaksanakan

pembelajaran sesuai dengan RPP.

22. Menyelesaikan

pembelajaran tepat waktu.

23. Saya memberikan

tugas untuk

pertemuan berikutnya.

24. Memberikan

pendapat setelah

menyajikan pelajaran.

25. Proses pembelajaran sesuai dengan yang di rencanakan.

26. Saya memperkirakan

mengenai

ketercapaian tujuan pembelajaran.

27. Saya menngetahi Apa

yang menjadi

kesulitan siswa.

28. Saya mengetahui

alternative untuk

mengatasi kesulitan guru

29. Mengidentifikasi hal-hal telah mantap dan hal-hal yang perlu peningkatan, berdasarkan kegiatan yang baru saja saya

lakukan dan

pengamatan saya.

30. Saya mengetahui apa

yang akan saya

lakukan untuk

pertemuan berikutnya.

(9)

3.4.

Metode Pengumpulan Data

Beberapa metode pengumpulan data yang peneliti gunakan dalam riset ini yaitu: angket untuk mengukur variabel supervisi akademik, sedangkan skala untuk mengukur kinerja mengajar guru.

Angket adalah daftar pertanyaan tertulis yang

digunakan untuk memperoleh informasi dari

responden meliputi laporan tentang kepribadiannya atau hal-hal lain yang ia ketahui (Arikunto, 1993). Angket ini peneliti gunakan untuk mendapatkan data-data primer yang akan peneliti analisa dalam penelitian ini.

Angket yang peneliti buat, berbentuk tertutup, langsung, dan rating scale (skala bertingkat). Tertutup, maksudnya sudah disediakan jawabannya, responden tinggal memilih. Langsung maksudnya responden menjawab pertanyaan dan pernyataan tentang dirinya secara langsung, sedangkan rating scale mengandung maksud, sebuah pernyataan diikuti kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan-tingkatan jawaban.

Bentuk jawaban responden atas skala yang disediakan peneliti adalah skala likert yang berada pada rentang 4 kemungkinan jawaban dengan penjelasan sebagai berikut:

1.Untuk kemungkinan jawaban Tidak Pernah (TP)

: diberi skor 1

2.Untuk jawaban Jarang (J) : diberi skor 2

3.Untuk jawaban Sering (SR) : diberi skor 3

(10)

3.5 Uji Validitas Item dan Reabilitas

Instrumen

Uji validitas item digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Dalam (Ghozali, 2006) Suatu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur untuk kuesioner tersebut.

Metode yang akan digunakan penulis untuk melakukan uji validitas adalah dengan melakukan korelasi antara skor pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel. Uji validitas item dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan suatu instrumen dalam mengungkapkan sesuatu yang menjadi sasaran pokok pengukuran yang dilahirkan dengan instrumen tersebut. Pengujian validitas item dalam penelitian ini dilakukan dengan menganalisis nilai Corrected Item Total Correlation dengan kriteria pengujian sebagai berikut:

a. Jika nilai Corrected Item Total Correlation > r tabel

df = 30 (jumlah sampel) dan α = 5% adalah sebesar

0,361 dan nilai signifikansi < 0,05 maka dapat dikatakan bahwa indikator adalah valid

b. Jika nilai Corrected Item Total Correlation < r tabel

df = 30 (jumlah sampel) dan α = 5% adalah sebesar

(11)

3.5.1 Uji Validitas Variabel Supervisi Akademik

Pengukuran variabel Supervisi Akademik

dilakukan dengan menggunakan 30 item. Berikut ini adalah hasil pengujian validitas terhadap indikator-indikator yang digunakan untuk mengukur variabel supervisi akademik.

Suatu alat ukur harus valid dan reabel, maka perlu dilakukan uji validitas dan uji reabilitas.

Tabel 3.3

Hasil Uji Validitas item Indikator Variabel Supervisi Akademik

item Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

(12)

Mengacu pada hasil uji validitas indikator variabel supervisi akademik yang tampak dalam Tabel 3.3 menunjukkan bahwa masing-masing

indikator memiliki nilai Corrected Item Total

Correlation yang lebih besar dari nilai r tabel: 0,3. Hal ini menunjukkan bahwa indikator yang digunakan merupakan alat ukur yang tepat untuk mengukur variabel supervisi akademik atau dengan kata lain item dalam indikator supervisi akademik adalah valid.

3.5.2 Uji Validitas Variabel Kinerja

Pengukuran variabel kinerja dilakukan dengan menggunakan 15 item. Berikut ini adalah hasil pengujian validitas terhadap indikator-indikator yang digunakan untuk mengukur variabel kinerja.

Tabel 3.4

Hasil Uji Validitas Item Indikator Variabel Kinerja Mengajar

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

Y1 36,20 108,234 0,639 valid

Y2 35,47 110,257 0,634 valid

Y3 35,67 107,264 0,658 valid

Y4 36,27 107,030 0,612 valid

Y5 35,73 108,892 0,601 valid

Y6 36,27 108,823 0,610 valid

Y7 36,30 103,666 0,788 valid

Y8 35,93 108,823 0,669 valid

Y9 36,63 104,792 0,854 valid

Y10 36,47 106,051 0,742 valid

Y11 35,90 106,093 0,736 valid

Y12 36,10 107,679 0,649 valid

Y13 35,93 109,513 0,607 valid

Y14 36,73 111,789 0,549 valid

Y15 36,67 108,368 0,628 valid

(13)

Mengacu koefisien corrected item dalam tabel corelation > 0,3 item kinerja mengajar Y1 sampai Y15 semua item dinyatakan valid.

3.6 Uji Reliabilitas Instrumen

Uji reliabilitas instrumen merupakan alat yang

digunakan untuk mengukur kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2006).

Uji reliabilitas instrumen yang akan digunakan

penulis dalam penelitian ini, adalah dengan

menggunakan fasilitas SPSS 16.00, yakni dengan uji statistik Cronbach Alpha. Suatu konstruk atau variabel dinyatakan reliabel jika nilai croncbach aplha > 0.60. (Ghozali, 2006).

Pengujian reliabilitas dilakukan untuk

mengetahui sejauh mana suatu instrument dapat

memberikan hasil pengukuran yang konsisten.

(Ghozali, 2006) Pengujian reliabilitas dilakukan

dengan menggunakan Uji Alpha Cronbach dengan

kriteria hasil pengujian sebagai berikut :

(14)

b. Jika nilai Alpha Cronbach hasil perhitungan < 0,6 maka dapat dikatakan bahwa variabel penelitian tidak reliable.

Berikut ini adalah hasil pengujian reliabilitas pada masing-masing variabel penelitian.

Tabel 3.5

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen

Variabel Alpha Cronbach kategori

Supervisi Akademik 0,885 reliabel

Kinerja mengajar 0,931 reliabel

Sumber: Data primer yang diolah, 2014

Hasil koefisien reliabilitas dengan alpha cronbach

> 0,6 menunjukkan bahwa nilai Alpha Cronbach

hitung pada masing-masing variabel penelitian adalah lebih besar dari 0,6. Mengacu pada hasil tersebut maka dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa hasil pengukuran pada masing-masing variabel penelitian adalah reliabel atau konsisten.

3.7

Analisis Data

3.7.1 Analisis Deskriptif

(15)

1. Kategori variabel penelitian supervisi akademik kepala sekolah

Rumus: I= = 18

Berdasarkan lebar interval tersebut (18) maka tinggi rendahnya hasil pengukuran supervisi akademik adalah sebagai berikut:

Tabel: 3.6 Kategori Variabel Supervisi Akademik

Kategori Range

Sangat Tinggi 102 -120

Tinggi 84 - 101

Sedang 66 - 83

Rendah 48 - 65

Sangat Rendah 30 - 47

Sumber: Data primer yang diolah, 2014

2. Kategori variabel penelitian variabel kinerja mengajar guru.

Rumus: I= = 9

Berdasarkan lebar interval tersebut (9) maka

tinggi rendahnya hasil pengukuran kinerja

(16)

Tabel: 3.7

Kategori Variabel Kinerja Mengajar Guru

No Kategori Range

1 Sangat Tinggi 51 - 60

2 Tinggi 42 - 50

3 Sedang 33 - 41

4 Rendah 24 - 32

5 Sangat Rendah 15-23

Sumber: Data primer yang diolah, 2014

3.7.2 Analisis Perbedaan

Uji normalitas sebaran data dilakukan

mendahului Analisis independent t-test. pengujian

(17)

menunjuk-kan bahwa dua variabel yang diteliti tidak terdapat perbedaan sama sekali (Sugiyono, 2011).

Statistik untuk menguji t-test antara variabel supervisi akademik (X) dengan kinerja mengajar guru (Y) menggunakan teknik independent t-test. jika data

berdistribusi normal dan menggunakan independent

t-test jika data tidak berdistribusi normal (Sugiyono,

2007). Signifikansi tidaknya independent t-test

merupakan tingkat batas toleransi menerima

kesalahan dari hasil pengujian hipotesis terhadap nilai parameter populasi. Dalam penelitian ini digunakan taraf signifikansi sebesar 0,05, sehingga dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

1. Menerima Ho dan menolak H1, bila sig-T > α yang artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara variabel.

(18)

Gambar

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Konsep, Sub Konsep,
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Konsep, Sub Konsep,
Hasil Uji Validitas item Indikator Variabel         Tabel 3.3 Supervisi Akademik
Tabel 3.3  menunjukkan bahwa masing-masing
+2

Referensi

Dokumen terkait

Adanya pengaruh daya tarik iklan rasional secara signifikan terhadap keputusan pembelian dikarenakan pembuat iklan menekankan pada nilai inti yang dimiliki produk

Methods : The methanol plant extracts were screened over three bioassays viz., cytotoxicity on HepG2 human hepatocellular carcinoma cell line assessed by MTT method,

Proses Pencarian Makna Hidup Lansia Lajang yang Tinggal di Panti Werdha Karitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu..

Abstract: The antimicrobial activities of the methanolic extracts of Euphorbia hirta L leaves, flowers, stems and roots were evaluated against some medically important bacteria

Sumber daya manusia merupakan tokoh sentral dalam organisasi maupun perusahaan.Agar aktivitas manajemen berjalan dengan baik, perusahaan harus memiliki karyawan yang

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pentingnya faktor – faktor yang dapat mempengaruhi turnover intention. Karena pada perkembangan bisnis yang dinamis ini

Dalam beradaptasi dengan lingkungan, berkomunikasi secara efektif, dan empatik, santun berkomunikasi beliau cukup baik hal ini terbukti ketika peneliti meminta izin untuk

PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING PRIBADI SOSIALUNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI EMOSIONAL SOSIAL PESERTA DIDIK BERBAKAT.. Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu