• Tidak ada hasil yang ditemukan

6 konvensi internasional penghapusan seg

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "6 konvensi internasional penghapusan seg"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

KON VEN S I IN TER N AS ION AL

P EN GH AP U S AN S EGALA B EN TU K D IS KR IM IN AS I R AS

Disetujui dan dibuka bagi pen andatan gan an dan ratifikasi oleh Resolusi Majelis Um um 210 6 A (XX) 21 Desem ber 1965

Berlaku 4 J an uari 1969 sesuai den gan pasal 19

N egara-N egara Pihak Kon v en si in i,

M en im ban g bahwa Piagam Perserikatan Bangsa-Ban gsa didasarkan pada prinsip-prinsip m en gen ai m artabat dan persam aan yan g m elekat dalam setiap m anusia, dan bahwa sem ua Negara An ggota telah berikrar un tuk m en gam bil tin dakan baik secara sen diri-sen diri m aupun bersam a dalam kerja sam a dengan Organisasi ini, un tuk m encapai salah satu tujuan Perserikatan Bangsa-Bangsa yakn i m em ajukan dan m en dorong penghorm atan un iversal dan pem atuhan hak asasi m an usia dan kebebasan dasar bagi sem ua oran g tan pa m en gin dahkan ras, jen is kelam in , bahasa atau agam a,

M en im ban g bahwa Deklarasi Universal H ak Asasi Manusia m enyatakan bahwa sem ua m anusia dilahirkan bebas dan sederajat dalam m artabat dan haknya, dan bahwa setiap orang berhak m em iliki segen ap hak dan kebebasan yan g tertera di dalam n ya tan pa pem bedaan apapun juga, khususn ya dalam hal ras, warn a kulit dan asal-usul keban gsaan ,

M en im bang bahwa sem ua oran g berkedudukan sam a di depan hukum dan berhak atas perlin dun gan hukum yan g sam a terhadap diskrim in asi apapun , dan terhadap hasutan un tuk m elakukan diskrim inasi,

M en im ban g bahwa Perserikatan Ban gsa-Ban gsa telah m en gutuk pen jajahan dan praktek pem isahan dan diskrim inasi yan g terkait den gan n ya dalam bentuk apapun dan di m an apun , dan bahwa Deklarasi ten tan g Pem berian Kem erdekaan pada Negara-negara dan Bangsa-Bangsa J ajahan 14 Desem ber 1960 (Resolusi Majelis Um um 1514 XV) telah m enegaskan dan den gan khidm at m enetapkan perlun ya m elakukan hal ini den gan segera dan tan pa syarat,

M en im bang bahwa Deklarasi Perserikatan Ban gsa-Ban gsa tentan g Penghapusan Segala Bentuk Diskrim inasi Ras 20 Novem ber 1963 (Resolusi Majelis Um um 190 4 XVIII) den gan khidm at m en egaskan perlun ya segera m en ghapuskan diskrim inasi ras di seluruh dun ia dalam segala ben tuk dan perwujudan n ya, dan m en jam in pem aham an dan pen ghorm atan bagi m artabat m an usia,

M ey akin i bahwa doktrin keun ggulan apapun yan g didasarkan pada perbedaan ras adalah salah secara ilm iah, terkutuk secara m oral, tidak adil dan berbahaya secara sosial, dan tidak ada satupun pem benaran bagi diskrim inasi ras baik dalam teori m aupun praktek di m anapun juga,

M en egaskan kem bali bahwa diskrim in asi di an tara m an usia yan g didasarkan pada ras, warn a kulit, atau asal-usul bangsa m erupakan ham batan bagi hubungan antarban gsa yang bersahabat dan dam ai, dan dapat m en ggan ggu perdam aian dan keam an an an tarban gsa, dan keharm on isan oran g-orang yang hidup berdam pingan bahkan dalam satu negara yang sam a,

(2)

apartheid, pem ecahan atau pem isahan,

Bern iat m enggun akan segenap tin dakan yang diperlukan untuk m enghapuskan dengan segera diskrim in asi ras dalam segala ben tuk dan perwujudan n ya, dan un tuk m en cegah dan m en en tan g setiap doktrin dan praktek rasis dalam upaya untuk m em ajukan pem aham an antar-ras, dan m em bangun m asyarakat dun ia yan g terbebas dari segala ben tuk pem isahan dan diskrim in asi ras,

M en gingat Kon ven si Diskrim in asi dalam Pekerjaan dan J abatan yan g disetujui Organ isasi Buruh In tern asion al pada 1978 dan Kon ven si Menentang Diskrim in asi dalam Pendidikan yan g disetujui Organ isasi Pen didikan , Ilm u Pen getahuan dan Kebudayaan pada 1960 ,

M en gingin kan penerapan prinsip-prinsip yang term aktub dalam Deklarasi tentan g Penghapusan Segala Bentuk Diskrim inasi Ras dari Perserikatan Ban gsa-Ban gsa, dan un tuk m em astikan pen gam bilan tin dakan -tin dakan praktis palin g awal un tuk m en capai tujuan tersebut,

Telah m en y etujui sebagai berikut:

B AGIAN I P a s a l 1

1. Dalam Kon ven si in i, istilah “diskrim in asi ras” diartikan sebagai segala ben tuk pem bedaan , pen gecualian , pem batasan, atau pen gutam aan berdasarkan ras, warna kulit, keturunan atau keban gsaan atau sukuban gsa, yan g m em pun yai m aksud atau dam pak m eniadakan atau m erusak pen gakuan , pen capaian atau pelaksan aan , atas dasar persam aan, hak asasi m anusia dan kebebasan dasar dalam bidan g politik, ekon om i, sosial, budaya atau bidan g kehidupan m asyarakat yang lain.

2. Tidak satupun dalam Kon ven si ini yan g boleh diartikan sebagai berakibat apapun terhadap keten tuan -ketentuan hukum Negara-Negara Pihak m en gen ai keban gsaan , kewargan egaraan atau n aturalisasi, asalkan ketentuan dem ikian tidak m em bedakan setiap kebangsaan tertentu.

3. Tindakan khusus diam bil untuk tujuan sem ata-m ata m enjam in kem ajuan yang layak bagi kelom pok ras atau sukuban gsa atau peroran gan tertentu yang m em erlukan perlindungan, seperti yang diperlukan untuk m enjam in adanya kesam aan dalam hal m enikm ati kem udahan atau m en ggun akan hak asasinya sebagai m an usia dan kebebasan dasarn ya, dan hal itu tidak dapat dianggap sebagai diskrim inasi ras, asalkan tindakan seperti itu tidak berakibat m unculnya perlakuan istim ewa bagi kelom pok-kelom pok ras yang berbeda, dan tindakan itu tidak dapat diteruskan setelah tujuan bagi m ereka tercapai.

P a s a l 2

1. Negara-n egara Pihak m engutuk diskrim in asi ras dan berjan ji m en ggun akan sem ua saran a yang m em adai, segera m elakukan kebijakan penghapusan diskrim inasi ras dalam segala bentuknya, dan m en gem ban gkan pengertian di antara sem ua ras, dan untuk m en capai tujuan in i :

(3)

sesuai dengan kewajiban ini;

(b) Setiap Negara Pihak berjan ji un tuk tidak m ensponsori, m em bela atau m endukung diskrim in asi ras yan g dilakukan oleh siapapun atau organ isasi m an apun ;

(c) Setiap negara Pihak harus m elakukan tindakan -tin dakan yang efektif untuk m enin jau kebijakan -kebijakan Pem erin tah, baik di tin gkat n asion al m aupun daerah, dan m en gubah, m en cabut atau m en ghapuskan un dan g-un dan g atau peraturan yang berdam pak m enciptakan atau m elestarikan diskrim inasi ras di m anapun;

(d) Setiap Negara Pihak harus m elarang dan m engakhiri diskrim inasi ras oleh perseorangan atau organisasi dengan cara-cara yang sesuai, term asuk pem bentukan undang-undang apabila keadaan m em butuhkan;

(e) Setiap negara Pihak berjanji untuk m endorong, kalau perlu, organ isasi dan gerakan m ulti ras yan g terpadu serta berm acam cara lain un tuk m en ghilan gkan pen ghalan g an tar-ras, dan m encegah apapun yang cenderun g m em perkuat pem isahan ras.

2. Negara-Negara Pihak, bila keadaan m em erlukan, harus m en gam bil tin dakan -tin dakan khusus dan kon kret di bidan g sosial, ekonom i, budaya m aupun bidan g lain n ya un tuk m en jam in perkem ban gan serta perlin dun gan yan g m em adai bagi kelom pok ras terten tu atau an ggota kelom pok tersebut, den gan tujuan m en jam in m ereka untuk m enikm ati hak asasi m anusia dan kebebasan dasar secara sam a dan sepenuhnya. Tin dakan -tin dakan in i, bagaim an apun juga, tidak boleh m engakibatkan dipertahankannya hak yang berbeda dan terpisah bagi kelom pok-kelom pok ras yang berbeda setelah tujuan dari tindakan-tindakan itu tercapai.

P a s a l 3

Negara-Negara Pihak secara khusus m engutuk pem isahan ras dan apartheid serta berusaha untuk m encegah, m elarang dan m enghapuskan sem ua praktek sem acam ini di dalam wilayah hukum m ereka.

P a s a l 4

Negara-Negara Pihak m engutuk sem ua propagan da dan organ isasi yan g dilan dasi pem ikiran atau teori keun ggulan suatu ras atau kelom pok oran g den gan warn a kulit atau asal ban gsa yan g sam a, atau yan g m en coba m em ben arkan atau m en yebarkan keben cian dan diskrim inasi ras dalam bentuk apapun , dan m em utuskan secepatn ya tin dakan -tindakan positif yan g dirancan g untuk m en ghalau sem ua hasutan atau tindakan diskrim inatif seperti itu, dan untuk m en capai tujuan in i den gan m em pertim bangkan prinsip-prinsip yang tertuang dalam Deklarasi Universal H ak Asasi Manusia, dan hak yang disebutkan dalam pasal 5 Konvensi ini, Negara-Negara Pihak:

(4)

bantuan keuan gan , adalah kejahatan yan g dapat ditun tut secara hukum ;

(b) akan m enyatakan tidak sah secara hukum dan m elarang sem ua organisasi dan kegiatan yang diorganisir serta kegiatan-kegiatan propagan da lain yan g m enyebarluaskan dan m endoron g diskrim in asi ras, dan m en yatakan bahwa keikutsertaan dalam organ isasi serta kegiatan sem acam itu sebagai kejahatan yan g dapat dihukum oleh un dang-undan g;

(c) Tidak m em bolehkan pegawai atau lem baga pem erin tah, baik n asion al m aupun daerah, un tuk m en yebarluaskan dan m en dorong diskrim in asi ras.

P a s a l 5

Untuk m em enuhi kewajiban-kewajiban dasar yang dicantum kan dalam pasal 2 Kon ven si in i, Negara-negara Pihak m elarang dan m enghapuskan segala bentuk diskrim inasi ras serta m enjam in hak setiap orang tanpa m em bedakan ras, warna kulit, asal bangsa dan sukubangsa, untuk diperlakukan sam a di depan hukum , terutam a untuk m enikm ati hak di bawah ini:

(a) H ak un tuk diperlakukan den gan sam a di depan pen gadilan dan badan -badan peradilan lain ; (b) H ak untuk rasa am an dan hak atas perlindungan oleh Negara dari kekerasan dan kerusakan

tubuh, baik yan g dilakukan aparat Pem erin tah m aupun suatu kelom pok atau lem baga;

(c) H ak politik, khususnya hak ikut serta dalam pem ilihan um um un tuk m em ilih dan dipilih atas dasar hak pilih yang universal dan sam a, ikut serta dalam pem erintahan m aupun pelaksan aan m asalah um um pada tingkat m an apun , dan un tuk m em peroleh kesem patan yang sam a atas pelayan an um um ;

(d) H ak sipil lainnya, khususnya:

(i) H ak un tuk bebas berpin dah dan bertem pat tin ggal dalam wilayah Negara yan g bersan gkutan ; (ii) H ak un tuk m en in ggalkan suatu n egara, term asuk n egaran ya sen diri, dan kem bali ke n egaran ya sen diri;

(iii)H ak untuk m em iliki kewarganegaraan;

(iv)H ak untuk m enikah dan m em ilih tem an hidup;

(v) H ak untuk m em iliki kekayaan baik atas n am a sen diri ataupun bersam a den gan oran g lain ; (vi)H ak waris;

(vii) H ak atas kebebasan berpikir, berkeyakinan , dan beragam a; (viii) H ak untuk berpendapat dan m enyam paikan pendapat; (ix)H ak berkum pul dan berserikat secara bebas dan dam ai; (e) H ak ekonom i, sosial, dan budaya, khususnya:

(i) H ak untuk bekerja, m em ilih pekerjaan secara bebas, m endapatkan kondisi kerja yang adil dan n yam an , m em peroleh perlin dun gan dari pen gan gguran, m endapat upah yang layak sesuai pekerjaann ya, m em peroleh gaji yan g adil dan m en guntun gkan ;

(ii) H ak untuk m em bentuk dan m enjadi anggota serikat pekerja; (iii)H ak atas perum ahan;

(5)

(v) H ak atas pen didikan dan pelatihan ;

(vi)H ak untuk berpartisipasi yang sam a dalam kegiatan kebudayaan ;

(vii) H ak untuk dapat m em asuki suatu tem pat atau pelayanan m anapun yang

dim aksudkan untuk digunakan m asyarakat um um , seperti tran sportasi, hotel, restoran , warun g kopi, teater, dan tam an .

P a s a l 6

Negara-Negara Pihak wajib m en jam in setiap oran g di dalam wilayahn ya m em peroleh perlin dun gan dan upaya pen yelesaian yan g efektif m elalui peradilan n asion al yan g berwen an g serta lem baga-lem baga Negara lain n ya, terhadap tin dakan diskrim inasi ras yang m elanggar hak asasi m an usia dan kebebasan dasar yan g bertentan gan den gan Kon ven si in i m aupun hak un tuk m em peroleh perbaikan dan pen ggantian yan g adil dan layak dari pengadilan tersebut atas kerugian dan pen deritaan akibat diskrim in asi sem acam itu.

P a s a l 7

Negara-Negara Pihak setuju untuk secepatn ya m en gam bil tin dakan -tindakan efektif terutam a di bidan g pen gajaran , pen didikan , kebudayaan , dan in form asi, den gan m aksud m en en tan g prasan gka yan g m en garah ke diskrim in asi ras, dan m en gem ban gkan pem aham an , toleran si, dan persahabatan an tarban gsa dan kelom pok ras atau sukuban gsa, m aupun m enyebarluaskan tujuan serta prinsip-prinsip dari Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa, Deklarasi Universal H ak Asasi Manusia, Deklarasi Perserikatan Ban gsa-Ban gsa tentan g Pen ghapusan Segala Ben tuk diskrim in asi Ras, dan Konven si in i.

B AGIAN II P a s a l 8

1. Akan diben tuk Kom ite Pen ghapusan Diskrim in asi Ras (selan jutn ya disebut sebagai Kom ite), beran ggotakan 18 oran g ahli yan g berm oral tin ggi dan diakui ketidak-berpihakannya, yang dipilih oleh Negara-Negara Pihak dari antara warganegara m ereka, yang harus bertugas dalam kapasitas pribadi, di m an a pem ilihan m em pertim ban gkan distribusi geografis yan g adil, dan perwakilan berbagai bentuk peradaban m aupun sistem hukum yang utam a.

2. An ggota-an ggota Kom ite dipilih m elalui pem un gutan suara secara rahasia dari suatu daftar orang-orang yang dicalonkan oleh Negara-Negara Pihak. Setiap Negara Pihak dapat m en calon kan satu oran g di antara warganegaran ya.

3. Pem ilihan pertam a diadakan en am bulan setelah tan ggal m ulai berlakun ya Kon ven si in i. Setidakn ya tiga bulan sebelum tan ggal pem ilihan , Sekretaris J en deral Perserikatan Ban gsa-Bangsa akan berkirim surat kepada Negara-Negara Pihak agar m ereka m enyam paikan calon m asin g-m asin g dalam jan gka waktu dua bulan . Sekretaris J enderal m em persiapkan daftar nam a calon m en urut abjad, den gan m en yebutkan Negara Pihak yan g m en calonkan n ya dan harus m engkom unikasikan kepada Negara-Negara Pihak.

(6)

Sekretaris J enderal di Markas Besar Perserikatan Ban gsa-Bangsa. Pada pertem uan tersebut, di m ana persyaratan kuorum adalah dua pertiga dari Negara– Negara Pihak, orang-orang yang dipilih adalah calon yan g m em peroleh jum lah suara terban yak dan m ayoritas m utlak suara dari perwakilan Negara-Negara Pihak yang hadir dan m em berikan suara.

5. (a) An ggota Kom ite dipilih un tuk m asa jabatan em pat tahun . Nam un dem ikian , m asa jabatan dari sem bilan anggota yang dipilih pada pem ilihan pertam a harus berakhir pada akhir tahun kedua; segera setelah pem ilihan pertam a, n am a kesem bilan oran g in i akan dipilih m elalui un dian oleh Ketua Kom ite;

(b) Un tuk m en ggan tikan an ggota Kom ite yan g tidak lagi m en jalan kan fun gsin ya, Negara Pihak asal ahli yan g tidak lagi berfun gsi sebagai an ggota Kom ite harus m enunjuk ahli lain di antara wargan egaran ya, den gan persetujuan Kom ite.

6. Negara-Negara Pihak bertanggungjawab atas pem biayaan yan g dikeluarkan an ggota Kom ite un tuk pelaksanaan tugas-tugas Kom ite.

P a s a l 9

1. Negara Pihak akan m enyam paikan laporan kepada Sekretaris J enderal Perserikatan Bangsa-Ban gsa m en gen ai lan gkah-lan gkah legislatif, peradilan , adm in istratif m aupun lan gkah lain yan g telah dilakukan sesuai keten tuan -ketentuan dalam Kon ven si in i:

(a) dalam waktu satu tahun setelah berlakun ya Kon ven si in i bagi Negara yang bersan gkutan ; dan (b) setelah itu, setiap dua tahun dan setiap kali Kom ite m em in tanya, Kom ite dapat m em inta

in form asi tam bahan dari Negara Pihak.

2. Kom ite in i m en yam paikan laporan tahun an m elalui Sekretaris J en deral kepada Majelis Um um Perserikatan Bangsa-Bangsa m engenai kegiatan -kegiatan n ya, dan dapat m em berikan usulan dan rekom endasi um um yang didasarkan atas pem eriksaan terhadap laporan dan inform asi yang diterim a dari Negara Pihak. Usulan atau rekom endasi sem acam itu wajib dilaporkan pada Majelis Um um bersam a dengan kom entar dari Negara Pihak, bila ada.

P a s a l 10 1. Kom ite in i harus m en yusun tata kerjan ya sen diri.

2. Kom ite ini m em ilih pegawainya un tuk m asa kerja dua tahun .

3. Sekretariat Kom ite akan disediakan oleh Sekretaris J enderal Perserikatan Bangsa- Bangsa. 4. Persidan gan -persidan gan Kom ite biasan ya diadakan di Markas Besar Perserikatan

Bangsa-Ban gsa.

P a s a l 11

(7)

pen jelasan tertulis atau pern yataan yan g m en jelaskan m asalah tersebut dan upaya pen yelesaian , jika ada, yang telah diam bil Negara tersebut.

2. Apabila m asalah tersebut tidak diselesaikan hingga m em uaskan kedua pihak baik m elalui n egosiasi bilateral atau prosedur lain , dalam waktu en am bulan setelah diterim an ya pen gaduan pertam a oleh Negara penerim a, m asing-m asing Negara m em punyai hak untuk m engajukan lagi m asalah tersebut ke depan Kom ite dengan m em beritahukan Kom ite dan Negara lain tersebut. 3. Kom ite akan m enangani m asalah yang diajukan sesuai dengan ayat 2 pasal ini setelah Kom ite

yakin bahwa dalam kasus tersebut sem ua upaya pen yelesaian dalam negeri yan g tersedia telah dijalan kan sesuai den gan prin sip-prin sip yan g diakui dalam hukum intern asion al. Ketentuan in i tidak berlaku apabila pen erapan upaya pen yelesaian tersebut telah berlan gsun g terlalu lam a tan pa alasan yan g jelas.

4. Dalam kasus-kasus yan g diajukan kepadanya, Kom ite dapat m em anggil Negara-Negara Pihak yang bersangkutan agar m enyam paikan sem ua in form asi lain yan g relevan .

5. Apabila suatu m asalah yan g tim bul dari pasal in i sedan g dalam pertim ban gan Kom ite, Negara-Negara Pihak yang bersangkutan berhak untuk m engirim kan seorang wakil untuk m engam bil bagian dalam pertem uan Kom ite ketika m asalah tersebut sedan g dipertim bangkan Kom ite, tan pa m em punyai hak suara.

P a s a l 12

1. (a) Setelah Kom ite m em peroleh dan m en gum pulkan sem ua in form asi yan g diperlukan , Ketua Kom ite m en un juk Kom isi Pen dam ai ad hoc (selan jutn ya disebut sebagai Kom isi), yan g terdiri dari lim a oran g yan g m erupakan an ggota Kom ite m aupun bukan an ggota Kom ite. An ggota Kom isi harus diangkat dengan persetujuan pihak-pihak yan g bersen gketa, dan an ggota-anggota Kom isi harus m enunjukkan n iat baik un tuk m en yelesaikan m asalah tersebut pada Negara-Negara yang terlibat sen gketa den gan m aksud m en ghasilkan pen yelesaian yan g diterim a sem ua pihak berdasarkan penghorm atan pada Kon ven si in i;

(b) Apabila Negara-Negara Pihak yan g terlibat sengketa gagal m encapai kesepakatan dalam waktu tiga bulan m en gen ai sem ua atau sebagian dari kom posisi kom isi, anggota-anggota Kom isi yang belum disetujui oleh Negara-negara Pihak yang bersengketa harus dipilih dengan pem ungutan suara secara rahasia oleh dua pertiga dari suara m ayoritas Kom ite di an tara anggota-anggota Kom ite sendiri.

2. An ggota-an ggota Kom isi wajib bekerja dalam kapasitas pribadi m ereka. Mereka tidak boleh warganegara dari Negara-Negara Pihak yang bersen gketa ataupun Negara yan g tidak m en jadi Pihak pada Konven si in i.

3. Kom isi harus m em ilih Ketuanya sendiri dan m en etapkan tata kerjan ya sendiri.

4. Persidan gan Kom isi biasan ya diadakan di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa atau di tem pat lain yang layak sebagaim ana ditentukan Kom isi.

(8)

6. Negara-Negara Pihak yan g bersen gketa secara bersam a dan bagi adil m en an ggun g sem ua pen geluaran an ggota-an ggota Kom isi sesuai den gan perkiraan yan g diberikan oleh Sekretaris J enderal Perserikatan Bangsa-Bangsa.

7. Bilam an a perlu, Sekretaris J en deral m en an ggun g pem biayaan anggota-an ggota Kom isi sebelum adanya pen ggantian dari Negara-Negara Pihak yan g bersengketa sesuai dengan ayat 6 pasal ini. 8 . In form asi yan g diperoleh dan dikum pulkan Kom ite harus tersedia bagi Kom isi, dan Kom isi dapat

m em inta Negara-Negara yang bersangkutan un tuk m em berikan inform asi lain yang berkaitan.

P a s a l 13

1. Setelah secara lengkap m em pertim bangkan m asalah tersebut, Kom isi harus m em persiapkan dan m enyam paikan laporan kepada Ketua Kom ite yang berisi tem uan atas sem ua pertanyaan tentan g fakta yang relevan dengan m asalah pihak-pihak yan g bersengketa, dan rekom en dasi yang tepat bagi pen yelesaian m asalah itu secara bersahabat.

2. Ketua Kom ite m enyam paikan laporan Kom isi kepada m asing-m asing Negara Pihak yang bersen gketa. Dalam waktu tiga bulan , Negara-n egara ini harus m em beritahukan Ketua Kom ite apakah m ereka m enerim a atau m enolak rekom endasi yang dim uat dalam laporan Kom isi.

3. Setelah jangka waktu yang disebutkan dalam ayat 2 pasal ini, Ketua Kom ite perlu m em beritahukan laporan Kom isi dan pern yataan Negara-negara Pihak yang bersangkutan kepada Negara-Negara lain Pihak Kon ven si.

P a s a l 14

1. Suatu Negara Pihak sewaktu-waktu dapat m enyatakan bahwa Negaran ya m en gakui kewen an gan Kom ite un tuk m enerim a dan m em eriksa pengaduan dari perorangan atau kelom pok orang dalam wilayah hukum nya yang m enyatakan diri sebagai korban pelanggaran hak sebagaim ana tercantum kan dalam Kon ven si in i yan g dilakukan oleh Negara Pihak tersebut. Pen gaduan m en yan gkut Negara Pihak yan g belum m em buat pern yataan sem acam itu tidak akan diterim a. 2. Negara Pihak yan g telah m em buat pern yataan sebagaim an a dican tum kan dalam ayat 1 pasal in i

dapat m em ben tuk atau m en un juk suatu badan dalam tata hukum n asion aln ya, yan g berwen an g m enerim a dan m em eriksa petisi dari perorangan dan kelom pok orang dalam wilayah hukum n ya, yang m enyatakan diri telah m enjadi korban pelan ggaran hakn ya sebagaim an a dicantum kan dalam Kon ven si in i dan telah m em akai seluruh upaya pen yelesaian dalam n egeri.

3. Pern yataan yan g dibuat sesuai den gan ayat 1 pasal in i dan n am a badan yan g diben tuk atau ditun juk sesuai den gan ayat 2 pasal in i diserahkan dan disim pan oleh Negara Pihak yan g bersangkutan kepada Sekretaris J enderal Perserikatan Bangsa-Ban gsa, yang harus m enyam paikan salin an n ya kepada Negara-Negara Pihak lain n ya. Suatu pernyataan dapat ditarik kem bali sewaktu-waktu dengan pem beritahuan kepada Sekretaris J enderal tetapi penarikan kem bali sem acam ini tidak m em pen garuhi pen gaduan yan g ten gah diperiksa Kom ite.

(9)

pen gertian bahwa isin ya tidak boleh dium um kan .

5. Apabila tidak puas pada badan yan g diben tuk atau ditun juk sesuai dengan ayat 2 pasal ini, pihak yang m engajukan pengaduan berhak m enyam paikan m asalah in i pada Kom ite dalam jan gka waktu en am bulan .

6. (a) Secara rahasia Kom ite m em beritahukan pen gaduan yan g diajukan kepadan ya agar diperhatikan Negara Pihak yan g dituduh telah m elanggar ketentuan Kon ven si in i, tetapi iden titas peroran gan atau kelom pok oran g yan g bersan gkutan tidak boleh diungkapkan tanpa persetujuan orang atau kelom pok itu. Kom ite tidak akan m enerim a pen gaduan tan pa identitas jelas.

(b) Dalam waktu tiga bulan , Negara pen erim a harus m enyam paikan kepada Kom ite penjelasan resm i atau pern yataan yan g m en jern ihkan m asalah tersebut dan upaya-upaya penyelesaiann ya, jika ada, yang telah diam bil oleh Negara tersebut.

7. (a) Kom ite akan m em pertim ban gkan pen gaduan den gan m em perhatikan sem ua in form asi yan g disediakan un tukn ya oleh Negara Pihak yan g bersan gkutan dan oleh pen girim pen gaduan . Kom ite tidak akan m em pertim bangkan pen gaduan sebelum Kom ite yakin bahwa pen girim pen gaduan telah m em pergunakan sem ua upaya penyelesaian dalam negeri yang tersedia. Nam un dem ikian, keten tuan in i tidak berlaku apabila pen erapan upaya pen yelesaian ditun da-tun da tan pa alasan yang wajar.

(b) Kom ite akan m en eruskan usulan dan rekom en dasinya, jika ada, kepada Negara Pihak yang bersan gkutan dan pihak yan g m en gajukan pen gaduan .

8 . Kom ite akan m em asukkan dalam laporan tahun an ringkasan pen gaduan -pengaduan sem acam itu, dan bila perlu, rin gkasan pen jelasan dan pern yataan dari Negara-n egara Pihak yang bersangkutan dan rin gkasan usulan dan rekom endasi Kom ite.

9. Kom ite berwenan g untuk m elaksanakan fungsi-fun gsi yan g diten tukan dalam pasal in i apabila sedikitnya ada 10 Negara Pihak Konvensi telah terikat m elalui pernyataan yang sesuai dengan ayat 1 pasal in i.

P a s a l 15

1. Sebelum tercapain ya tujuan -tujuan Deklarasi ten tan g Pem berian Kem erdekaan kepada Negara-n egara daNegara-n BaNegara-n gsa-BaNegara-n gsa J ajahaNegara-n yaNegara-n g term uat dalam Resolusi Majelis Um um 1514 (XV) 14 Desem ber 1960 , keten tuan -keten tuan Kon ven si in i bagaim an apun juga tidak dapat m em batasi hak untuk m en gajukan pengaduan yan g diberikan kepada Bangsa-Bangsa tersebut oleh instrum eninstrum en internasional lainnya, atau oleh Perserikatan Ban gsaBan gsa dan badan -badan khususn ya.

(10)

asalah-m asalah yan g tercakup Kon ven si ini, yan g diajukan kepada badan -badan in i.

(b) Kom ite wajib m en erim a salin an -salin an laporan dari badan -badan Perserikatan Ban gsa-Ban gsa yan g berwen ang m en gen ai lan gkah legislatif, yudikatif dan adm in istratif serta lan gkah lainn ya yan g berkaitan lan gsun g dengan prin sip-prin sip dan tujuan -tujuan Kon ven si, yan g dilaksanakan penguasa adm inistratif di wilayah-wilayah yang disebut dalam sub-ayat a. dari ayat in i, dan wajib m en gutarakan pen dapat dan rekom en dasi pada badan -badan tersebut.

3. Kom ite wajib m en can tum kan dalam laporan kepada Majelis Um um ringkasan pen gaduan -pen gaduan dan laporan -laporan yan g diterim a dari badan -badan Perserikatan Ban gsa-Ban gsa, dan rin gkasan pen dapat dan rekom endasi Kom ite sehubungan den gan pen gaduan -pen gaduan dan laporan-laporan tersebut

4. Kom ite akan m em inta sem ua inform asi kepada Sekretaris J enderal Perserikatan Bangsa-Bangsa yan g berkenaan den gan Kon ven si in i dan yan g tersedia untuk Sekretaris J en deral m en gen ai wilayah-wilayah yan g tersebut dalam ayat 2 a. pasal in i.

P a s a l 16

Ketentuan -ketentuan Konven si m engen ai pen yelesaian sen gketa atau pen gaduan akan diberlakukan tanpa m engabaikan prosedur-prosedur lain dalam pen yelesaian sen gketa atau pen gaduan dalam bidan g diskrim in asi yan g tercan tum dalam in strum en atau kon ven si yan g disetujui Perserikatan Ban gsa-Ban gsa dan badan -badan khususn ya, dan tidak boleh m en ghalan gi Negara-Negara Pihak un tuk m em an faatkan upaya lain n ya dalam m en yelesaikan sen gketa, sesuai den gan perjanjian internasional um um m aupun khusus yang berlaku di an tara m ereka.

B AGIAN III P a s a l 17

1. Kon ven si in i terbuka un tuk ditan datan gan i oleh setiap Negara Anggota Perserikatan Bangsa-Ban gsa atau badan -badan khususn ya, oleh Negara An ggota Statuta Mahkam ah In tern asion al, dan oleh Negara lain yan g telah diun dan g oleh Majelis Um um Perserikatan Bangsa-Bangsa un tuk m enjadi Negara Pihak Konvensi ini.

2. Konvensi ini perlu diratifikasi. In strum en ratifikasi harus diserahkan dan disim pan Sekretaris J enderal Perserikatan Bangsa-Bangsa.

P a s a l 18

1. Kon ven si in i terbuka un tuk persetujuan oleh setiap Negara yan g disebut dalam pasal 17, ayat 1, Kon ven si in i.

2. Persetujuan akan berlaku den gan diserahkan n ya dokum en persetujuan un tuk disim pan Sekretaris J enderal Perserikatan Bangsa-Bangsa.

P a s a l 19

(11)

J enderal Perserikatan Bangsa-Ban gsa dokum en keduapuluh tujuh dari ratifikasi atau persetujuan. 2. Bagi setiap Negara yan g m eratifikasi atau m en yetujui Kon ven si in i, setelah pen yerahan dokum en

ratifikasi atau persetujuan yang keduapuluh tujuh, Konvensi ini akan berlaku pada hari ketiga puluh setelah tan ggal pen yim pan an dokum en ratifikasi atau persetujuan itu.

P a s a l 2 0

1. Sekretaris J enderal Perserikatan Bangsa-Ban gsa wajib m enerim a dan m engedarkan keberatan yang diungkapkan pada saat ratifikasi atau persetujuan kepada sem ua Negara yan g telah atau akan m enjadi Pihak Konvensi ini. Setiap Negara yang berkeberatan dalam waktu sem bilan puluh hari setelah tanggal pengun gkapan harus m enyam paikan pada Sekretaris J enderal bahwa Negara yang bersangkutan tidak dapat m enerim anya.

2. Suatu keberatan yan g tidak sesuai den gan tujuan dan m aksud Kon ven si tidak dilayani, dem ikian pula keberatan yan g m en gakibatkan tergan ggunya kerja badan -badan yan g dibentuk oleh Kon ven si in i. Suatu keberatan dian ggap tidak sesuai atau m en ggan ggu apabila sekuran gn ya duapertiga dari Negara-Negara Pihak Konvensi ini m enolak keberatan itu.

3. Keberatan dapat ditarik kem bali sewaktu-waktu den gan pem beritahuan kepada Sekretaris J en deral. Pem beritahuan sem acam itu berlaku pada tan ggal pen erim aan .

P a s a l 2 1

Suatu Negara Pihak dapat m enarik diri dari Konven si in i den gan pem beritahuan tertulis kepada Sekretaris J en deral Perserikatan Ban gsa-Ban gsa. Penarikan diri ini akan berlaku satu tahun setelah tan ggal diterim an ya pem beritahuan tersebut oleh Sekretaris J en deral.

P a s a l 2 2

Sengketa an tara dua atau lebih Negara Pihak yang berkenaan dengan penafsiran atau penerapan Kon ven si in i, yan g tidak terselesaikan m elalui n egosiasi atau prosedur yang secara tegas diten tukan dalam Konvensi in i, atas perm in taan pihak yan g bersengketa bisa diajukan ke depan Mahkam ah Intern asional untuk m endapat keputusan, kecuali pihak-pihak yan g berselisih m en yetujui suatu cara lain untuk m enyelesaikannya

P a s a l 2 3

1. Perm ohon an untuk m engubah Konvensi ini dapat diajukan kapan saja oleh Negara Pihak den gan pem beritahuan tertulis yan g disam paikan kepada Sekretaris J en deral Perserikatan Ban gsa-Ban gsa.

2. Majelis Um um Perserikatan Bangsa-Bangsa akan m em utuskan langkah-langkah, kalau ada, yang m esti diam bil terhadap perm ohonan sem acam itu.

P a s a l 2 4

(12)

dalam pasal 17, ayat 1, Konven si in i m engen ai hal-hal di bawah in i: (a) Tandatan gan, ratifikasi dan persetujuan berdasarkan pasal 17 da 18 ; (b) Tan ggal berlakun ya Kon ven si in i berdasarkan pasal 19;

(c) Pen gaduan dan pern yataan yan g diterim a berdasarkan pasal 14, 20 dan 23; (d) Pen arikan diri berdasarkan pasal 21.

P a s a l 2 5

1. Kon vensi ini, dalam n askah berbahasa Cina, In ggris, Peran cis, Rusia dan Spanyol yang sam a otentikn ya, disim pan dalam arsip Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Referensi

Dokumen terkait

Penerapan metode ini dimulai dengan mengajukan pertanyaan atau masalah atau dengan memperkenalkan tema.Kemudian siswa memberikan respon atau gagasan atau pendapat

The current work was aimed to study the recovery of low le vel of microbial contamination from the selected raw materials that are commonly used in the

Fermentasi dengan minyak kelapa sawit sebagai sumber karbon dan menggunakan alat fermentor (bioreaktor) dengan kapasitas 15 liter ternyata menghasilkan P(3HB) dalam

Berdasarkan hasil pembahasan, berikut ini dikemukakan simpulan penelitian yang relevan atau untuk menjawab pertanyaan penelitian adalah implikasi kepemimpinan distributed

[r]

Prinsip perkembangan yaitu meliputi, adanya perubahan, perkembangan awal lebih kritis daripada perkembangan selanjutnya, perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan

Penelitian ini bertujuan (1) mendeskripsikan aspek struktural dari kesepuluh geguritan Suwardi Endraswara yang meliputi struktur fisik dan struktur batinnya, (2)

Dari mengamati slide, dalam kelompok, peserta didik menanya tentang hubungan antara waktu dan banyaknya bakteri dan menanya tentang notasi-notasi yang berbeda dari