• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsep Dasar Perkembangan compatibility mode

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Konsep Dasar Perkembangan compatibility mode "

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sepanjang rentang hidupnya, semenjak dari masa kehamilan sampai meninggal, manusia selalu mengalami perubahan, baik perubahan dalam bentuk fisik maupun kemampuan mental psikologis. Perubahan-perubahan tersebut terus berlangsung karena terjadi pertumbuhan dan perkembangan pada dirinya. Pertumbuhan dan perkembangan dalam kehidupan manusia merupakan dua sisi mata uang yang menunjukkan gambaran yang berbeda, tetapi merupakan dua hal yang tak terpisahkan, bahkan kadang disamakan pengertiannya. Secara umum, pertumbuhan dan perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan yang bersifat progresif dan terus menerus.

Dalam siklus kehidupannya, manusia pasti mengalami proses

perkembangan baik segi fisik maupun psikologisnya. Misalnya, dari seorang yang tidak berdaya, sampai menjadi seorang mahasiswa. Dalam proses perkembangan, jelas adanya perubahan-perubahan yang meliputi aspek fisik, intelektual, sosial, moral, bahasa, emosi, dan perasaan, minat, motivasi, sikap, kepribadian, bakat, dan kreativitas. Di mana didalam setiap aspek tersebut pada dasarnyya membuat kombinasi-konbinasi atau hubungan baru yang kemudian membentuk spesalisasi fisik dan psikologis yang berbeda antara manusia yang satu dan lainnya.

Adanya kombinasi dan perbedaan, menyebabkan adanya persaingan dan rasa saling membutuhkan antara manusia yang satu dan lainnya. Dengan demikian, pola perilaku manusia dapat menunjukkan kesempatan apa yang akan diperoleh untuk mengembangkan kepopulerannya dalam kelompok terhadap mereka yang berlatar belakang ras, agama, sosial-ekonomi yang berbeda akan memperbaiki mereka yang mempunyai standar penampilan dan perilaku yang berbeda.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan pertumbuhan?

2. Apa yang dimaksud dengan perkembangan?

3. Apa saja ciri-ciri perkembangan?

(2)

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari pertumbuhan

2. Untuk mengetahui pengertian dari perkembangan

3. Untuk mengetahui ciri-ciri dari perkembangan

(3)

BAB II PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Perkembangan

1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan

a. Pertumbuhan

Pertumbuhan (growth) sendiri sebenarnya merupakan istilah yang lazim digunakan dalam biologi, sehingga pengertiannya lebih bersifat biologis. C.P. Chaplin (2002), mengartikan pertumbuhan sebagai satu pertambahan atau kenaikan dalam ukuran dari bagian-bagian tubuh atau dari organisme sebagai suatu keseluruhan. Menurut A.E. Sinolungan (1997), perubahan menunjuk pada perubahan

kuantitatif, yaitu yang dapat dihitung dan diukur, seperti panjang dan berat tubuh. Sedangkan Ahmad Thonthowi (1993), mengartikan pertumbuhan sebagai perubahan jasad yang meningkat dalam ukuran (size) sebagai akibat dari adanya perbanyakan (multiplication) sel-sel.1

Dari beberapa pengertian di atas dapat dipahami bahwa istilah pertumbuhan dalam konteks perkembangan merujuk perubahan-perubahan yang bersifat kuantitatif, yaitu peningkatan dalam ukuran dan struktur, seperti pertumbuhan badan, pertumbuhan kaki, kepala, jantung, paru-paru dan sebagainya. Dengan demikian, istilah

pertumbuhan lebih cenderung menunjuk pada kemajuan fisik atau pertumbuhan tubuh yang melaju sampai pada suatu titik optimum kemudian menurun menuju kepada keruntuhannya.

Pertumbuhan merupakan suatu proses perubahan yang bersifat kuantitatif. Hal ini senada dengan pernyataan yang dibuat oleh Drs. H . Abu Ahmadi dan Drs. Munawar Sholeh yang menyatakan bahwa “bagian pribadi material yang kuantitatif mengalami pertumbuhan sedangkan bagian pribadi fungsional yang kualitatif mengalami perkembangan”.2 Kuantitatif disini dapat berupa perbesaran atau

pertambahan, dari yang tidak ada menjadi ada, dan kemudian dari yang kecil menjadi besar. Akan tetapi, dalam hal ini tidak selamanya material itu kuantitatif seperti sel, kromosom dan rambut melaikan juga ada 1 Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik, (Bandung: 2011), Hal.10

(4)

material yang bersifat kualitatif, seperti nilai yang merupakan bentuk dari pengaruh lingkungan disekitar mereka.

Contoh dari pertumbuhan yang materialnya bersifat kualitatif nilai itu sendiri adalah bahwa ketika seseorang mendapat pengetahuan akan nilai-nilai kehidupan yang baik dalam dirinya seperti sopan santun, dan nilai itu didapatkan sejak masa kanak-kanak sebagai dasar hidupnya maka, nilai yang baik itu juga akan selalu tumbuh pada diri seseorang tersebut sampai masa tuanya yang kesemua cerminan nilai itu akan tampak pada kehidupan sehari-hari dari individu tersebut.

b. Perkembangan

Pada dasarnya, perkembangan merujuk kepada perubahan sistematik tentang fungsi-fungsi fisik dan psikis. Perubahan fisik meliputi perkembangan biologis dasar sebagai hasil dari konsepsi (pembuahan ovum dan sperma), dan hasil dari interaksi proses biologis dan genetika dengan lingkungan. Sementara perubahan psikis

menyangkut keseluruhan karakteristik psikologis individu, seperti perkembangan kognitif, emosi, sosial, dan moral.

Perkembangan merupakan proses yang dialami oleh individu mulai dari masa konsepsi sampai meninggal dunia yang berlangsung secara sistematis, progresif, dan berkesinambungan. Hal ini senada dengan pernyataan dari Abin Syamsuddin bahwa perkembangan adalah proses yang dialami individu menuju tingkat kedewasaan (maturity) yang berlangsung secara sistematis (Lefrancois, 1975), progresif (Witherington, 1952), dan berkesinambungan (Hurlock, 1956) baik pada aspek fisik maupun psikis.3

Yang dimaksud dengan sistematis, progresif, dan berkesinambungan itu adalah sebagai berikut:

1) Sistematis, berarti perubahan dalam perkembangan itu bersifat saling kebergantungan atau saling mempengaruhi antara bagian-bagian organisme (fisik dan psikis) dan merupakan satu kesatuan yang harmonis. Jadi, dalam proses perkembangan akan terjadi tahapan-tahapan perubahan yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya dan apabila salah satu tahapnya dihilangkan maka tidak akan terjadi

(5)

suatu perkembangan. Contoh dari prinsip ini, seperti kemampuan berjalan anak seiring dengan matangnya otot-otot kaki, dan keinginan remaja untuk memperhatikan jenis kelamin lain seiring dengan matangnya organ seksualnya.

2) Progresif, berarti perubahan yang terjadi bersifat maju, meningkat, mendalam (meluas) baik secara kuantitatif (fisik) maupun kualitatif (psikis). Berarti bahwa perkembangan menunjukkan pada suatu proses ke arah yang lebih sempurna seiring dengan bertambahnya umur manusia. Contohnya, seperti perubahan anak dari kecil

menjadi dewasa serta perubahan pengetahuan dan kemampuan yang lebih baik seperti pada anak yang mulai mengenal abjad atau huruf sampai pada kemampuan membaca buku atau majalah.

3) Berkesinambungan, berarti perubahan pada bagian atau organisme itu berlangsung secara beraturan atau berurutan, tidak terjadi secara kebetulan atau loncat-loncat. Jadi dapat diartikan bahwa proses perubahan itu sifatnya bertahap. Contohnya, untuk dapat berjalan seorang bayi pasti melalui tahapan melata, merangkak dan berdiri. Begitupun berjalan adalah merupakan syarat tahapan anak untuk dapat berlari.4

Menurut Reni Akbar Hawadi (2001), “perkembangan secara luas menunjuk pada keseluruhan proses perubahan dari potensi yang dimiliki individu yang tampil dalam kualitas kemampuan, sifat dan ciri-ciri yang baru. Di dalam istilah perkembangan juga tercangkup konsep usia, yang diawali dari saat pembuahan dan berakhir dengan kematian.”

Menurut F.J. Monks, dkk., (2001), pengertian perkembangan menunjuk kepada “suatu proses ke arah yang lebih sempurna dan tidak begitu saja dapat diulang kembali. Perkembangan menunjuk kepada perubahan yang besifat tetap dan tidak dapat diputar kembali.”5

Kesimpulan umum yang dapat ditarik dari beberapa definisi di atas adalah bahwa perkembangan tidaklah terbatas pada pengertian pertumbuhan yang semakin membesar, melainkan di dalamnya juga terkandung serangkaian perubahan yang berlangsung secara terus

(6)

menerus dan bersifat tetap dari fungsi-fungsi jasmaniah dan rohaniah yang dimiliki individu menuju ketahap kematangan melalui

pertumbuhan, pemasakan dan belajar.

Perkembangan menghasilkan bentuk-bentuk dan ciri-ciri

kemampuan baru yang berlangsung dari tahap aktivitas yang sederhana ketahap yang lebih tinggi. Perkembangan itu bergerak secara berangsur-angsur tetapi pasti, melalui suatu bentuk/tahap ke bentuk/tahap

berikutnya, yang kian hari kian bertambah maju, mulai dari masa pembuahan dan berakhir dengan kematian.

Ini menunjukkan bahwa sejak masa konsepsi sampai meninggal dunia, individu tidak pernah statis, melainkan senantiasa mengalami perubahan-perubahan yang bersifat progresif dan berkesinambungan. Selama masa kanak-kanak sampai menginjak remaja misalnya, ia mengalami perkembangan dalam struktur fisik dan mental, jasmani dan rohani, rohani sebagai cirri-ciri memasuki jenjang kedewasaan.

Demikian seterusnya, perubahan-perubahan diri individu itu terus berlangsung tanpa henti meskipun kemudian laju perkembangannya semakin hari semakin pelan, setelah ia mencapai titik puncaknya.

Berdasarkan pengertian di atas, pertumbuhan dan perkembangan mengandung dan mengimplikasikan pengertian adanya perubahan pada manusia. Pertumbuhan membawa perubahan, demikian pula

perkembangan membawa perkembangan. Namun di antara keduanya terdapat perbedaan. Pertumbuhan lebih menekankan pada perubahan (penyempurnaan) maupun sebaliknya struktur, maka pada

perkembangan perubahnya terletak dalam penyempurnaan fungsi. Pertumbuhan akan terhenti setelah mencapai kematangan, adapun perkembangan berjalan terus sampai akhir hayat.

2. Ciri-Ciri Perkembangan

Dr. H. Syamsu Yusuf LN., M.Pd. menyebutkan bahwa

perkembangan itu secara umum mempunyai empat ciri6, sebagai berikut :

a. Terjadi perubahan dalam ukuran besarnya, dalam perkembangan akan terjadi perubahan dalam ukuran besarnya baik itu pada aspek fisik

(7)

maupun pada aspek psikis. Contoh pada aspek fisik adalah terjadinya perubahan tinggi dan berat badan serta organ-organ tubuh lainnya. Sedangkan contoh pada aspek psikis adalah semakin bertambahnya perbendaharaan kata dan matangnya kemampuan berpikir, mengingat, serta menggunakan imajinasi kreatifnya.

b. Terjadinya perubahan dalam proporsi, jadi dalam perkembangan akan terjadi perubahan yang seimbang baik dalam aspek fisik dan aspek psikis. Pada aspek fisik terjadi perubahan yang seimbang atau proporsi seperti tinggi badan seorang anak yang sesuai dengan fase

perkembangannya dan pada pada usia remaja proporsi tubuhnya mendekati proporsi tubuh remaja. Sedangkan pada aspek psikis seperti pada terjadinya perubahan imajinasi dari fantasi ke realitas, dan

perubahan perhatiannya yang sebelumnya hanya tertuju pada dirinya sendiri perlahan-lahan mulai beralih kepada orang lain atau teman sebaya.

c. Lenyapnya tanda-tanda yang lama, seiring dengan terjadinya perkembangan pada seorang anak maka akan terjadi perubahan-perubahan yang akan menghilangkan tanda-tanda yang sebelumnya baik itu pada fisik maupun psikis. Pada aspek fisik seperti hilangnya kelenjar Thymus (kelenjar kanak-kanak) yang terletak pada bagian dada, rambut-rambut halus dan gigi susu. Sedangkan pada aspek psikis terlihat pada lenyapnya masa mengoceh (meraban), bentuk gerak-gerik kanak-kanak (seperti merangkak) dan perilaku implusif (dorongan untuk bertindak sebelum berfkir).

d. Diperolehnya tanda-tanda yang baru, seperti tanda-tanda pada fisik yaitu pada pergantian gigi dan karakteristik seks pada usia remaja, baik primer (menstruasi pada wanita, dan mimpi basah pada anak pria), maupun sekunder (perubahan pada anggota tubuh, pinggul dan buah dada pada wanita, kumis, jakun, suara pada anak pria), sedangkan tanda-tanda pada psikis seperti pada berkembangnya rasa ingin tahu terutama yang berhubungan dengan seks, ilmu pengetahuan, nilai-nilai moral, dan keyakinan beragama.

(8)

1. Hukum Tempo Perkembangan

Menurut hukum ini, setiap anak mempunyai tempo kecepatan perkembangan sendiri-sendiri.7 Perkembangan jiwa tiap-tiap anak

berlainan, menurut temponya masing-masing perkembangan anak yang ada. Ada yang cepat (tempo singkat) ada pula yang lambat. Contohnya ada seorang anak yang cepat sekali menguasai keterampilan berjalan dan berbicara, tetapi ada juga anak yang berjalannya atau bicaranya lambat dikuasai. Mereka memiliki tempo sendiri-sendiri.

2. Hukum Irama Perkembangan

Hukum ini mengungkapkan bukan lagi cepat atau lambatnya

perkembangan anak, akan tetapi tentang irama atau ritme perkembangan. Menurut Desmita (2009: 16), hukum irama berlaku untuk setiap manusia.

Jadi perkembangan anak itu mengalami gelombang pasang surut, mulai lahir hingga dewasa, kadangkala anak tersebut mengalami juga kemunduran dalam suatu bidang tertentu. Misalnya, akan mudah sekali diperhatikan jika mengalami perkembangan pada anak-anak menjelang remaja. Ada anak yang menampakkan kegoncangan yang hebat, tetapi ada pula anak yang melewati masa tersebut dengan tenang tanpa meunjukan gejala yang serius.

3. Hukum Memperkembangkan Diri

Dalam kehidupan timbul dorongan dan hasrat mempertahankan diri. Dorongan yang pertama adalah dorongan mempertahankan diri, kemudian disusul dengan dorongan mengembangkan diri. Dorongan

mempertahankan diri terwujud misalnya pada dorongan makan dan menjaga keselamatan diri sendiri. Anak menyatakan perasaan lapar, haus, dan sakit, dalam bentuk menangis. Dan tangisnya itu yang dianggap sebagai dorongan mempertahankan diri.

Dalam perkembangan jasmani terkihat hasrat dasar untuk mengembangkan pembawaan. Untuk anak-anak dorongan

mengembangkan diri berbentuk hasrat mengenal lingkungan, kegiatan bermain, dan sebagainya. Di kalangan remaja timbul rasa persaingan dan perasaan belum puas terhadap apa yang telah tercapai. Hal ini dianggap sebagai dorongan mengembangkan diri.

(9)

C. Prinsip-prinsip Perkembangan

Dr. H. Syamsu Yusuf LN., M.Pd. menyebutkan bahwa terdapat enam prinsip dalam perkembangan8, yaitu:

1. Perkembangan merupakan proses yang tidak pernah berhenti (never ending proses)

Perkembangan berlangsung secara terus-menerus yang dipengaruhi oleh pengalaman atau belajar sepanjang hidupnya sampai mencapai

kematangan atau masa tua.

2. Semua aspek perkembangan saling mempengaruhi

Setiap aspek perkembangan individu, baik fisik, emosi, intelegensi maupun sosial, satu sama lainnya saling mempengaruhi. Terdapat hubungan atau korelasi yang positif diantara aspek tersebut. Apabila seorang anak dalam pertumbuhan fisiknya mengalami gangguan (sering sakit-sakitan), maka dia akan mengalami kemandegan dalam

perkembangan aspek lainnya, seperti kecerdasannya kurang berkembang dan mengalami kelabilan emosional.

3. Perkembangan itu mengikuti pola atau arah tertentu

Perkembangan terjadi secara teratur mengikuti pola atau arah tertentu. Setiap tahap perkembangan merupakan hasil perkembangan dari tahap sebelumnya yang merupakan prasyarat dari perkembangan selanjutnya. Contohnya, untuk dapat berjalan, seorang anak dapat berdiri terlebih dahulu dan berjalan merupakan prasyarat bagi perkembangan

selanjutnya, yaitu berlari atau meloncat.

4. Perkembangan terjadi pada tempo yang berlainan

Perkembangan fisik dan mental mencapai kematangannya terjadi pada waktu dan tempo yang berbeda (ada yang cepat dan ada yang lambat). Contohnya seperti pada otak yang mencapai bentuk ukurannya yang sempurna pada umur 6-8 tahun, tangan, kaki dan hidung mencapai perkembangan yang maksimum pada usia remaja, dan imajinasi kreatif berkembang dengan cepat pada masa kanak-kanak dan mencapai puncaknya pada masa remaja.

5. Setiap fase perkembangan memiliki ciri khas

Para ahli telah banyak mengadakan penelitian dan menetapkan fase-fase perkembangan yang sesuai dengan umur masing-masing pada umumnya

(10)

untuk dijadikan pedoman dalam mempelajari perkembangan individu. Prinsip ini dapat dijelaskan dengan contoh sebagai berikut: sampai usia dua tahun, anak memusatkan untuk mengenal lingkungannya, menguasai gerak-gerik fisik dan belajar berbicara, dan pada usia tiga sampai enam tahun, perkembangan dipusatkan untuk menjadi manusia sosial (belajar bergaul dengan orang lain).

6. Setiap Individu yang normal akan mengalami tahapan fase perkembangan

Prinsip ini berarti bahwa dalam menjalani hidupnya yang normal dan berusia panjang individu akan mengalami fase-fase perkembangan: bayi, kanak-kanak, anak, remaja, dewasa dan masa tua.

Sedangkan menurut Hurlock (1991) terdapat sembilan prinsip perkembangan9, yaitu meliputi:

1. Adanya Perubahan

Makna dari adanya perubahan itu sendiri sebagai prinsip dari perkembangan adalah bahwa setiap individu tidak selalu dalam keadaan yang sama, setiap individu akan mengalami perubahan yang dimulai dari awal pembuahan hingga kematian. Perubahan ini dapat menanjak, kemudian berada dititik puncak kemudian mengalami kemunduran.

Setiap individu akan mengalami sebuah perubahan yang nampak dalam diri individu tersebut, seperti :

a. Adanya perubahan bentuk dan berat yang merupakan perubahan fisik dari individu tersebut, dan perubahan dalam hal ingatan dan imajinasi yang merupakan bentuk dari perubahan mentalnya. b. Adanya perubahan proporsi, misalnya perubahan perbandingan

antara kepala dan tubuh pada seorang anak.

c. Hilangnya ciri lama, misalnya hilangnya gigi susu dan berganti dengan gigi yang baru.

d. Mendapatkan ciri baru, hilangnya gigi susu anak akan mendapatkan ciri yang baru dengan mulai tumbuhya gigi baru.

2. Perkembangan awal lebih kritis daripada perkembangan selanjutnya Setiap individu akan lebih mudah menerima setiap perubahan pada awal usia perkembangan mereka daripada perkembangan di usia-usia selanjutnya. Dalam hal ini lingkungan memiliki pengaruh yang besar

(11)

terhadap perkembangan individu. Pengaruh lingkungan yang ada sejak individu itu masih kecil akan terbawa hingga individu tersebut dewasa. Terdapat empat bukti yang di ungkapkan oleh Yudrik Jahja untuk memperkuat pendapat tersebut, yaitu :

a. Hasil belajar dan pengalaman merupakan hal yang dominan dalam perkembangan anak.

b. Dasar awal cepat menjadi pola kebiasaan, hal ini tentunya akan berpengaruh sepanjang hidup dalam penyesuaian sosial dan pribadi anak.

c. Dasar awal sangat sulit berubah meskipun hal tersebut salah. d. Semakin dini sebuah perubahan dilakukan, maka akan semakin

mudah bagi seseorang anak menagdakan perubahan pada dirinya.10

3. Perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan belajar

Perkembanagn dalam hal ini akan dipengaruhi oleh proses kematangan yaitu terbentuknya karakteristik dari seorang individu yang merupakan bawaan genetiknya. Sedangkan belajar dalam hal ini merupakan sarana individu tersebut untuk semakin dapat menumbuhkan kemampuan yang ada pada dirinya dengan baik. Karena belajar merupakan perkembangan yang berasal dari latihan dan usaha.

4. Pola perkembangan dapat diramalkan

Dalam perkembanagan motorik akan mengkuti hukum chepalocaudal yaitu perkembangan yang menyebar keseluruh tubuh dari kepala hingga kaki. Maksudnya adalah kemajuan yang terjadi dalam struktur dan fungsi pertama-tama tarjadi di bagian kepala, badan dan terakhir kaki.

Sedangkang hukum yang kedua yaitu proximodistal, dimana

perkembangan dimulai dari yang dekat ke yang jauh. Kemampuan jari-jemari anak akan didahului oleh keterampiln lengan terlebih dahulu. 5. Pola perkembangan mempunyai karakteristik yang dapat diramalkan

Dalam perkembangan ada karakteristik yang dapat diramalkan. Setiap individu akan mengalami kesamaan setiap tahap

perkembangannya. Seperti setiap individu akan mulai untuk dapat berdiri kemudian berjalan. Dalam hal ini yang membedakan perkembangan tersebut adalah cepat atau lambatnya individu tersebut dalam

perkembangannya.

(12)

Perkemabangan yang terjadi pada setiap individu selalu

berkesinambungan, dimulai dari awal pembuahan hingga kematian. Seperti imajinasi akan menonjol pada masa kanak-kanak dan akan mencapai puncaknya pada masa remaja.

6. Terdapat perbedaan individu dalam perkembangan Setiap individu akan mengalami perbedaan dalam

perkembangannya. Cepat lambatnya perkembangan yang terjadi pada individu tersebut karena setiap individu memiliki unsur biologis dan gentik yang berbeda.

Disini faktor lingkungan juga besar pengaruhnya terhadap perkembangan individu. Seperti ada atau tidaknya dukungan dari

lingkungan untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang mendukung proses dari perkembangan itu sendiri. Meskipun perkembangan manusia mengikuti pola umum, tetapi tempo dan irama perkembangan bersifat individual, dalam pengertian cepatan, urutan perkembangan, serta kualitas kemampuan yang dapat dicapai setiap individu tidak sama, hal tersebut menyangkut sifat manusia yang unik.

7. Setiap bidang perkembangan mengandung bahaya sosial

Meskipun dikatakan bahwa perkembangan selalu bergerak normal, akan tetapi perlu juga diwaspadai adanya gangguan yang berasal dari dalam dirinya sendiri ataupun lingkungan. Karena gangguan yang muncul tersebut akan membawa pengaruh pada perkembangan penyesuaian fisik, psikologis, maupun sosialnya. Akibatnya, secara tidak sengaja

memungkinkan anak mengubah pola perkembangan sehingga menghasilkan daerah mendatar atau bahkan menurun pada grafik

perkembangan anak. Jika tidak diwaspadai, hal tersebut akan merugikan perkembangan anak.

8. Setiap periode perkembangan mengandung harapan sosial

(13)

kelompok masyarakat sebagai cerita untuk menetapkan apakah perkembangan seseorang termasuk perkembangan normal atau tidak. 9. Kebahagiaan bervariasi pada berbagai fase perkembangan

(14)

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Pertumbuhan merupakan perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses kematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal dalam perjalanan waktu tertentu. Hasil pertumbuhan berupa

bertambahnya ukuran kuantitatif dari fisik anak seperti tinggi dan berat badan, kekuatan ataupun proporsi sehingga secara ringkas pertumbuhan adalah proses perubahan dan kematangan fisik yang menyangkut perubahan ukuran atau perbandingan.

2. Perkembangan adalah proses perubahan kualitatif yang mengacu pada kualitas fungsi organ-organ jasmaniah dan organ-organ jasmaniah dan bukan pada organ jasmani tersebut sehingga penekanan arti

perkembangan terletak pada penyempurnaan fungsi psikologis yang termanifestasi pada organ fisiologis. Proses perkembangan akan berlangsung sepanjang kehidupan manusia, sedangkan proses pertumbuhan seringkali akan berhenti jika seseorang telah mencapai kematangan fisik.

3. Ciri-ciri perkembangan secara umum mempunyai empat ciri yaitu terjadi perubahan dalam ukuran besarnya, terjadinya perubahan dalam proporsi, lenyapnya tanda-tanda yang lama,dan diperolehnya tanda-tanda yang baru.

4. Prinsip perkembangan yaitu meliputi, adanya perubahan, perkembangan awal lebih kritis daripada perkembangan selanjutnya, perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan belajar, pola perkembangan dapat diramalkan, pola perkembangan mempunyai karakteristik yang dapat diramalkan, terdapat perbedaan individu dalam perkembangan, setiap bidang perkembangan mengandung bahaya sosial, Setiap periode perkembangan mengandung harapan sosial, dan kebahagiaan bervariasi pada berbagai fase perkembangan

B. Saran

Mempelajari konsep dasar dan prinsip-prinsip perkembangan

(15)
(16)

DAFTAR PUSTAKA

Dahlan, M. Djawad, Psikologi Perkembangan Anak & Remaja, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004.

Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011.

Hartinah, Sitti, Pengembangan Peserta Didik, Bandung: PT Refika Aditama, 2011.

Jahja,Yudrik, Psikologi Perkembangan, Jakarta: Kencana, 2011.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

[r]

แนวทางการออกแบบและก าหนดระบบของบัญชี การออกแบบและก าหนดระบบบัญชีจะเน้นการน าระบบบัญชีที่มีอยู่เดิมในระบบ คอมพิวเตอร์ขององค์กรมาใช้ให้มีประสิทธิภาพมากขึ้น แทนการใช้งานแบบเดิม

 Membacakan dalil naqli beserta artinya yang menunjukkan bukti diturunkannya kitab-kitab suci Allah mulai Taurat, Zabur, Inji, dan Al- Qur’an..  Memaparkan

Kesimpulan penelitian adalah: 1) perencanaan pembelajaran mengenal kata bahasa Inggris dengan menggunakan alat peraga Montessori dikembangkan dengan mengikuti desain ASSURE

 Mengumpulkan informasi dan data terkait orang-orang yang gemar melaksanakan ibadah shalat sunnah baik secara berjama’ah maupun

 Membaca dan mencermati teks yang menyajikan materi tentang makanan dan minuman yang halal dan haram..  Menonton dan mencermati gambar

“ Klinik Guru Solusi Atasi Kendala Kurikulum 2013” Jurnal Asia, Senin, 13 Oktober

Kompos kulit kakao yang dibuat dengan penambahan kotoran ternak sapi,. kotoran ternak ayam, dan kotoran ternak kambing selama

Tujuan penelitian ini yaitu memaparkan: (1) persepsi guru mata pelajaran Bahasa Indonesia mengenai proporsi materi pembelajaran sastra Indonesia, (2) kelebihan

ANALISIS KOMUNIKASI ANTARPRIBADI MANTAN PENGGUNA NARKOBA YAYASAN SINARDJATI PAMARDI PUTRA DALAM PEMBENTUKAN CITRA.. DIRI