• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kandungan Protein Pada Kacang-Kacangan Yang Dikalengkan Secara Spektrofotometri Sinar Tampak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Analisis Kandungan Protein Pada Kacang-Kacangan Yang Dikalengkan Secara Spektrofotometri Sinar Tampak"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1. Daftar spesifikasi sampel

No. Sampel Spesifikasi

1. Kacang Polong

Merek : Hosen

Komposisi : kacang polong, garam, air.

Kandungan Protein : 3,2 g/100 g

Tanggal Kadaluarsa: 06 Agustus 2015

Produsen : Hock Seng Food Pte. Ltd.

Importir : PT Interfood Sukses Jasindo

2. Kacang Tanah

Merek : Ayam Brand

Komposisi: kacang tanah, air, gula, pasta

tomat, pengental pati, garam, cuka, dan

rempah.

Kandungan Protein : 3,0 g/100 g

Tanggal Kadaluarsa : 11 Juli 2015

Produsen : Mafipro Sdn Bhd.

(2)

3. Kacang Buncis

Merek : Daucy

Komposisi: kacang buncis, air, garam, dan

kalsium klorida.

Kandungan Protein : 4,9 g/100 g

Tanggal Kadaluarsa : Agustus 2014

Produsen : D’aucy Ltd.

Importir : PT. KMP

4. Kacang Gingko

Merek: Mili

Komposisi:kacang gingko dan air.

Kandungan Protein : 1,5 g/100 g

Tanggal Kadaluarsa : 28 Agustus 2014

Produsen : Goh Joo Hin Sdn Bhd.

(3)

5. Kacang Merah

Merek: SW

Komposisi : Kacang merah, air, gula, garam,

kalsium klorida, dan kalsium disodium EDTA.

Kandungan Protein : 5,3 g/100g

Tanggal Kadaluarsa : 01 Maret 2015

Produsen : S&W Fine Foods, Inc.

(4)

Lampiran 2. Skema prosedur preparasi dan analisis protein secara spektrofotometri sinar tampak

Sampel

Dihaluskan dengan waring blender

Dicukupkan volumenya hingga 50 ml dalam labu ukur

Disaring dengan kertas saring

Disentrifugasi pada kecepatan 11000 rpm selama 10 menit

Supernatan (Protein terlarut)

Residu

Dipipet 3 ml

Dimasukkan ke dalam labu ukur 10 ml

Ditambahkan 6 ml pereaksi Biuret

Dicukupkan hingga garis tanda dengan aquadestilata dan dihomogenkan

Didiamkan selama kurang lebih 17-22 menit

Diukur absorbansinya pada panjang gelombang maksimum 553,36 nm

Absorbansi

Dibilas dengan aquadestilata

Ditimbang

25 g sampel

(5)

Lampiran 3. Skema prosedur preparasi dan analisis kadar protein secara Kjeldahl

± 5 g Sampel

Dihaluskan dengan cara digerus di dalam lumpang

Dikeringkan dalam oven pada suhu 60 °C selama 1 jam

0,2 g sampel

Dimasukkan ke dalam tabung Kjeldahl

Ditambahkan 2 g campuran CuSO4 : K2SO4 (1:1)

Ditambahkan 3 ml H2SO4 pekat

Didestruksi hingga berwarna hijau bening (selama ± 2 jam)

Dibiarkan dingin pada suhu kamar

Ditambahkan 10 ml aquadestilata (larutan berubah menjadi berwarna biru)

Didestilasi hingga volume destilat ± 100 ml,

destilat ditampung dalam erlenmeyer penampung yang berisi 25 ml H2SO4 0,02 N dan 3 tetes indikator Mengsel (larutan berwarna biru)

Dititrasi dengan NaOH 0,02623 N hingga berwarna hijau jamrud

Volume Titrasi

Ditimbang

Dipindahkan ke erlenmeyer

(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)

b =

𝑌𝑌�

– a

𝑋𝑋�

= 0,4954 – (0,00020097) (2444,4444)

= 0,4954 – 0,491270242

= 0,00413

Maka, persamaan regresinya adalah

Y = aX + b

(12)

Lampiran 8. Perhitungan Koefisien Korelasi Koefisien korelasi (r) = ∑𝑋𝑋𝑌𝑌−(∑𝑋𝑋)(∑𝑌𝑌)/𝑏𝑏

��∑𝑋𝑋2 (∑𝑋𝑋)2/𝑏𝑏

��∑𝑌𝑌2− (∑𝑌𝑌)2/𝑏𝑏�

= 14361−

�22000� (4,4590) 9

��71000000−(22000)

2

9 ��2,905331−

(4,4590)2

9 �

= 14361−10899,77778

�|71000000−53777777,78|�2,905331−2,209186778�

= 3461,22222

�|17222222,22|�0,696144222�

= 3461,22222

√11989150 ,49

= 3461,22222 3462,535269

(13)
(14)

Lampiran 10. Contoh perhitungan kadar protein secara spektrofotometri sinar tampak pada sampel kacang polong

Y = 0,00020097 X + 0,00413

Absorbansi = 0,410

Berat sampel = 25,0180 g

X = 𝑌𝑌−0,00413

K = Kadar total protein dalam sampel (mg/g)

X = Konsentrasi protein yang diperoleh dari persamaan regresi V = Volume sampel

Kadar protein semua sampel dihitung dengan cara yang sama seperti contoh di

(15)

Lampiran 11. Contoh perhitungan analisis statistik uji t untuk mencari kadar sebenarnya secara spektrofotometri sinar tampak pada sampel kacang polong

Syarat penerimaan data apabila thitung ≤ ttabel

(16)

t

hitung

4=

0,0317

0,0187√6

= 0,6920 (data diterima)

t

hitung

5=

0,0017

0,0187√6

= 0,0371 (data diterima)

t

hitung

6=

0,0117

0,0187√6

= 0,2554 (data diterima)

Semua data diterima, maka kadar sebenarnya untuk = 0,01; dk = n-1 = 6-1= 5 adalah:

μ = 𝑋𝑋� ± ttabel x 𝐵𝐵𝑆𝑆 √𝑏𝑏

= 1,37± 4,03 x 0,0187 √6

= (1,37 ± 0,0308) g/100g

(17)

Lampiran 12. Data penimbangan dan titrasi sampel kacang polong

No. Berat Sampel (g) Volume Blanko (ml) Volume Titrasi (ml)

1. 0,2004

19,6

14,1

2. 0,2000 14,6

3. 0,2000 14,1

4. 0,2000 14,3

5. 0,2001 14,7

(18)

Lampiran 13. Contoh perhitungan kadar protein secara Kjeldahl pada sampel kacang polong

V blanko = 19,6 ml

V titrasi = 14,1 ml

N NaOH = 0,02623

Berat sampel = 0,2004 g

FK = 6,25

Kadar protein dihitung dengan rumus = (𝑉𝑉𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏 −𝑉𝑉𝑟𝑟𝑦𝑦𝑟𝑟𝑟𝑟𝑏𝑏𝑠𝑠𝑦𝑦)𝑥𝑥𝑁𝑁𝑁𝑁𝑏𝑏𝑁𝑁𝑁𝑁𝑥𝑥 0,014 𝑥𝑥𝐹𝐹𝐹𝐹

𝐵𝐵𝐵𝐵 x

100%

Dimana : V blanko = Volume titrasi blanko V titrasi = Volume titrasi sampel

N NaOH = Normalitas NaOH yang digunakan FK = Faktor konversi

BS = berat sampel yang digunakan

Maka kadar protein sampel dengana metode Kjeldahl adalah:

= (19,6−14,1 )𝑥𝑥 0,02623 𝑥𝑥 0,014 𝑥𝑥 6,25

0,2004 x 100%

= 6,2989%

= 6,29 g/100 g

(19)

Lampiran 14. Contoh perhitungan analisis statistik uji t untuk mencari kadar sebenarnya secara Kjeldahl pada sampel kacang polong

No. Kadar (g/100g)

Syarat penerimaan data apabila thitung ≤ ttabel

(20)

t

hitung

4=

0,1000

0,2851√6

= 0,1432 (data diterima)

t

hitung

5=

0,3600

0,2851√6

= 0,5155 (data diterima)

t

hitung

6=

0,1300

0,2851√6

= 0,1862 (data diterima)

Semua data diterima, maka kadar sebenarnya untuk = 0,01; dk = n-1 = 6-1= 5 adalah:

μ = 𝑋𝑋� ± ttabel x 𝐵𝐵𝑆𝑆 √𝑏𝑏

= 5,98± 4,03 x 0,2851 √6

= (5,98 ± 0,4691) g/100 g

(21)

Lampiran 15. Data hasil perhitungan kadar protein secara spektrofotometri sinar tampak dan Kjeldahl

No. Sampel Kadar protein secara spektrofotometri sinar

tampak (g/100 g)

Kadar protein secara Kjeldahl (g/100 g)

1. Kacang Polong 1,37 5,98

2. Kacang Tanah 1,36 --

3. Kacang Buncis 2,77 --

4. Kacang Gingko 1,44 --

5. Kacang Merah 2,26 --

(22)

Lampiran 16. Data hasil perhitungan analisis secara statistik uji t untuk mencari kadar sebenarnya secara spektrofotometri sinar tampak dan Kjeldahl

No. Sampel Kadar protein secara spektrofotometri sinar

tampak (g/100 g)

Kadar protein secara Kjeldahl (g/100 g)

1. Kacang Polong 1,37 ± 0,0308 5,98 ± 0,4691

2. Kacang Tanah 1,36 ± 0,0247 --

3. Kacang Buncis 2,77 ± 0,0276 --

4. Kacang Gingko 1,44 ± 0,0728 --

5. Kacang Merah 2,26 ± 0,0126 --

(23)

Lampiran 17. Data penimbangan dan absorbansi perolehan kembali sampel kacang polong

No. Berat

Sampel (g)

Kadar sebelum penambahan

baku (mg/g)

Kadar baku yang ditambahkan

(mg/g)

Absorbansi Kadar

setelah penambahan

baku (mg/g)

1. 25,0603 13,7026 15,0078 0,870 28,6539

2. 25,0600 13,7026 15,0039 0,869 28,6211

3. 25,0562 13,7026 15,0023 0,864 28,4600

4. 25,0690 13,7026 15,0078 0,868 28,5778

5. 25,0601 13,7026 15,0000 0,865 28,4884

(24)

Lampiran 18. Contoh perhitungan persen perolehan kembali dengan metode penambahan baku (Standard Addition Method) dari sampel kacang polong

Y = 0,00020097X + 0,00413

Absorbansi = 0,870

Berat sampel = 25,0603 g

X = 𝑌𝑌−0,00413 0,00020097

=

0,870−0,00413

0,00020097

= 4308,453998 mcg/ml

= 4,308453998 mg/ml

Maka kadarnya adalah = 4,308453998 𝑥𝑥 50 𝑥𝑥 10/3

25,0603

= 28,6539 mg/g

persen perolehan kembali dihitung dengan rumus = 𝐶𝐶𝐹𝐹−𝐶𝐶𝐶𝐶

𝐶𝐶∗𝐶𝐶 x 100%

dimana:

kadar sebelum penambahan baku (CA) = 13,7026 mg/g kadar baku yang ditambahkan (C*A) = 15,0078 mg/g kadar setelah penambahan baku (CF) = 28,6539 mg/g

maka, persen perolehan kembali = 28,6539 mg /g−13,7026 mg /g

15,0078 mg /g x 100%

(25)

Lampiran 19. Contoh data perhitungan koefisien variasi (KV)

% perolehan kembali

(Xi)

(𝑋𝑋𝑦𝑦 − 𝑋𝑋�) (𝑋𝑋𝑦𝑦 − 𝑋𝑋�)2

99,6235 0,4926 0,24265476

99,4308 0,2729 0,07447441

98,3676 -0,7633 0,58262689

99,1165 -0,0144 0,00020736

98,5720 -0,5589 0,31236921

99,6753 0,5444 0,29637136

∑ 𝑋𝑋 = 594,7857 ∑(𝑋𝑋𝑦𝑦 − 𝑋𝑋�)2 = 1,5087

𝑋𝑋� = 99,13

SD =

∑(𝑋𝑋𝑦𝑦−𝑋𝑋�) 2

𝑏𝑏−1

=

1,5087 5

= 0,5493

Koefisien Variasi (KV) = 𝐵𝐵𝑆𝑆

𝑋𝑋�x 100%

= 0,5493

99,1309x 100%

(26)

Lampiran 20. Data perhitungan batas deteksi dan batas kuantitasi larutan Bovine Serum Albumin

Persamaan regresinya adalah Y= 0,00020097X + 0,00413

Sy/x =

∑(𝑌𝑌 – 𝑌𝑌𝑦𝑦)

0,000 0,000 0,00413 -0,00413 0,0000170569

1000 0,200 0,2051 -0,00510 0,00002601

1500 0,300 0,305585 -0,005585 0,000031192225

2000 0,415 0,40607 0,008930 0,0000797449

2500 0,520 0,506555 0,013445 0,000180768025

3000 0,615 0,60704 0,007960 0,0000633616

3500 0,700 0,707525 -0,007525 0,000056625625

4000 0,809 0,80801 0,000990 0,0000009801

4500 0,900 0,908495 -0,008495 0,000072165025

∑ 𝑋𝑋 = 22000 ∑(𝑌𝑌𝑌𝑌𝑦𝑦)2 =

0,0005279044 𝑋𝑋� =

(27)
(28)
(29)
(30)

Lampiran 23. Data uji statistik One Way Anova kadar protein antara semua sampel kacang-kacang yang dikalengkan .

H0: Tidak ada perbedaan yang signifikan antara semua sampel kacang-kacang yang dikalengkan secara spektrofotometri sinar tampak.

H1: Ada perbedaan yang signifikan antara semua sampel kacang-kacang yang dikalengkan secara spektrofotometri sinar tampak.

ANOVA

(I) Kelompok (J) Kelompok

Mean

Difference (I-J) Std. Error Sig. 95% Confidence Interval

Lower Bound

Upper

Bound Lower Bound Upper Bound Lower Bound

Kacang polong Kacang Tanah .01167 .01381 .914 -.0289 .0522

Kacang Buncis Kacang polong 1.40000(*) .01381 .000 1.3594 1.4406

(31)
(32)

Lampiran 24. Data uji statistik Independent T Test kadar protein kacang polong secara spektrofotometri sinar tampak dan Kjeldahl.

H0: Tidak ada perbedaan yang signifikan antara kadar protein kacang polong yang

ditetapkan secara spektrofotometri sinar tampak dan Kjeldahl.

H1: Ada perbedaan yang signifikan antara kadar protein kacang polong yang

ditetapkan secara spektrofotometri sinar tampak dan Kjeldahl.

Group Statistics

Metode N Mean Std. Deviation

Std. Error Mean

Kadar Spektrofotometri 6 1.3683 .01941 .00792

Kjeldahl 6 5.9783 .28506 .11637

Independent Samples Test

Ftabel = 4,74

Fhitung> Ftabel = H0 ditolak, H1 diterima.

Signifikansi < 0,05 = H0 ditolak, H1 diterima. Jadi Ada perbedaan yang signifikan

antara kadar protein kacang polong yang ditetapkan secara

spektrofotometri sinar tampak dan Kjeldahl.

Levene's Test for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

(33)

Lampiran 25. Data uji statistik One Sample T Test kadar protein kacang polong secara spektrofotometri sinar tampak dengan yang tercantum pada label kemasan.

H0: Tidak ada perbedaan yang signifikan antara kadar protein kacang polong secara spektrofotometri sinar tampak dengan kadar protein yang tercantum pada label.

H1: Ada perbedaan yang signifikan antara kadar protein kacang polong secara spektrofotometri sinar tampak dengan kadar protein yang tercantum pada label.

(34)

Lampiran 26. Data uji statistik One Sample T Test kadar protein kacang tanah secara spektrofotometri sinar tampak dengan yang tercantum pada label kemasan.

H0: Tidak ada perbedaan yang signifikan antara kadar protein kacang tanah secara spektrofotometri sinar tampak dengan kadar protein yang tercantum pada label.

H1: Ada perbedaan yang signifikan antara kadar protein kacang tanah secara spektrofotometri sinar tampak dengan kadar protein yang tercantum pada label.

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper Lower Upper Lower Upper

Tanah -267.367 5 .000 -1.64333 -1.6591 -1.6275

(35)

Lampiran 27. Data uji statistik One Sample T Test kadar protein kacang buncis secara spektrofotometri sinar tampak dengan yang tercantum pada label kemasan.

H0: Tidak ada perbedaan yang signifikan antara kadar protein kacang buncis secara spektrofotometri sinar tampak dengan kadar protein yang tercantum pada label.

H1: Ada perbedaan yang signifikan antara kadar protein kacang buncis secara spektrofotometri sinar tampak dengan kadar protein yang tercantum pada label.

(36)

Lampiran 28. Data uji statistik One Sample T Test kadar protein kacang gingko secara spektrofotometri sinar tampak dengan yang tercantum pada label.

H0: Tidak ada perbedaan yang signifikan antara kadar protein kacang gingko secara spektrofotometri sinar tampak dengan kadar protein yang tercantum pada label.

H1: Ada perbedaan yang signifikan antara kadar protein kacang gingko secara spektrofotometri sinar tampak dengan kadar protein yang tercantum pada label.

(37)

Lampiran 29. Data uji statistik One Sample T Test kadar protein kacang merah secara spektrofotometri sinar tampak dengan yang tercantum pada label kemasan.

H0: Tidak ada perbedaan yang signifikan antara kadar protein kacang merah secara spektrofotometri sinar tampak dengan kadar protein yang tercantum pada label.

H1: Ada perbedaan yang signifikan antara kadar protein kacang merah secara spektrofotometri sinar tampak dengan kadar protein yang tercantum pada label.

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper Lower Upper Lower Upper

Label .000 5 1.000 .0000 .000 .000

merah -1177.387 5 .000 -3.04000 -3.0466 -3.0334

(38)

Lampiran 30. Gambar instrumen spektrofotometer

Gambar 11. Spektrofotometer Shimadzu

Gambar

Gambar 11. Spektrofotometer Shimadzu

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil perhitungan uji korelasi dengan menggunakan rumus product moment didapatkan hasil p &lt; 0,04 maka ha diterima artinya ada hubungan yang signifikan antara Mutu

Persepsi remaja tentang kekerasan pada siswi SMK Negeri 1 Nanggulan Kulon Progo adalah baik sebanyak 89 siswi (62,2%), hal ini dapat disimpulkan bahwa persepsi

This assays involved plating cells onto the layer of gel matrix consists of collagen, fibrin or Matrigel where it will stimulate the proliferation, attachment,

Penelitian ini menggunakan tipe penelitian studi kasus (case study) dengan jenis intrinsic, yaitu studi yang dilakukan peneliti karena ingin mendapatkan pemahaman yang

The purpose of sociology subject are: ( 1 ) Develop the knowledge of basic sociology, (2) Develop the ability of thinking inquiry, problem solving and social skill,.

Berdasarkan hasil pengujian untuk mengetahui efektivitas pendapatan sebelum dan sesudah mendapatkan pembiayaan dilakukan dengan memakai analisis uji beda (paired sample

Rasa kecintaan terhadap ilmu pengetahuan dan perasaan tidak selalu puas atas apa yang telah di dapat, menghantarkannya untuk melakukan perjalanan ilmiah yang kedua

mengandung makna yang bias gender atau tidak. Hasil pendataan dan analisis ini dicatat dalam sebuah tabel yang mencantumkan nama tabloid, edisi terbit, kategori produk, nama