• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH DOSIS Rhizobium DAN PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN SERTA HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merril)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH DOSIS Rhizobium DAN PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN SERTA HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merril)"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH DOSIS Rhizobium DAN PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN SERTA HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.)

Merril)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1

Jurusan Agronomi

Oleh: FITRI RAHAYU Nim. 201110200311017

Kepada

JURUSAN AGRONOMI

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN PETERNAKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat Rahmat dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan penelitian skripsi dengan judul

“ Pengaruh Dosis Rhizobium dan Pupuk Nitrogen Terhadap Pertumbuhan serta Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merril)”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Pertanian di Jurusan Agronomi Fakultas Pertanian-Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang.

Selama proses penelitian dan penulisan laporan, penulis banyak mendapatkan bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, baik berupa moril maupun materil. Untuk itu penulis menyampaikan terimakasih sebesar-besarnya kepada semua pihak, terutama :

1. Yth. Dr. Ir. Damat, MP. selaku Dekan Fakultas Pertanian Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)

2. Yth. Dr. Ir. Ali Ikhwan, MP, selaku Ketua Jurusan Agronomi yang telah banyak memberikan bimbingan.

3. Yth. Dr. Drs. Harun Rasyid, MP, selaku pembimbing utama dan Dr. Ir. Syarif Husen, MP selaku pembimbing pendamping.

4. Teman-teman agronomi Angkatan 2010-2011 yang telah membantu selama proses penelitian.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik, dan saran guna menyempurnakan laporan yang akan datang. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak sebagaimana mestinya.

Malang, 11 Juli 2015

(4)

DAFTAR ISI

Isi Teks Halaman

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL... viii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

RINGKASAN ... x

I. PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 3

1.3. Tujuan ... 3

1.4. Hipotesis. ... 3

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 4

2.1. Gambaran Umum Tanaman Kedelai Varietas Grobogan ... 4

2.2. Syarat Tumbuh Kedelai ... 6

2.3. Bakteri Rhizobium. ... 6

2.4. Inokulasi Rhizobium. ... 11

2.5. Peranan Pupuk Nitrogen Terhadap Tanaman. ... 13

III. METODE PELAKSANAAN ... 15

3.1. Tempat dan Waktu ... 15

3.2. Alat dan Bahan ... 15

3.3. Metode Percobaan ... 15

3.4. Alur Penelitian ... 17

3.5. Pelaksanaan Penelitian ... 17

3.5.1. Persiapan. ... 17

3.5.2. Penanaman Kedelai dan Inokulasi Rhizobium. ... 20

3.5.3. Pemupukan. ... 20

(5)

3.5.5. Pemanenan. ... 21

3.6. Variabel Pengamatan. ... 21

3.7. Analisis dan Penyajian Data ... 25

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 26

4.1. Hasil Penelitian ... 26

4.1.1. Analisa Kadar Nitrogen Tanah ... 26

4.1.2 Variabel Pertumbuhan ... 27

4.1.3. Pengamatan Nodul ... 31

4.1.4. Variabel Hasil ... 34

4.1.4. Korelasi Beberapa Variabel Pengamatan ... 44

4.2. Pembahasan ... 51

4.2.1. Variabel Tahap Analisa Tanah ... 51

4.2.2. Variabel Pertumbuhan ... 52

4.2.3. Pengamatan Nodul ... 53

4.2.5. Variabel Hasil ... 56

V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 61

5.1. Kesimpulan ... 61

5.2. Saran ... 61

DAFTAR PUSTAKA ... 62

(6)

DAFTAR TABEL

Tabel Teks Halaman

1. Karakteristik Rhizobium yang Efektif dan Tidak Efektif ... 10

2. Kriteria Penilaian Hasil Analisi Tanah Sebelum Uji Rhizobium ... 26

3. Uji Rata-Rata Tinggi Tanaman (cm) ... 27

4. Uji Rata-Rata Jumlah Daun (helai)... 28

5. Uji Rata-Rata Luas Daun (cm) ... 29

6. Uji Rata-Rata Jumlah Cabang (tangkai) ... 30

7. Uji Rata-Rata Jumlah Nodul/Tanaman (butir) ... 31

8. Uji Rata-Rata Jumlah Nodul Aktif/Tanaman (butir) ... 32

9. Uji Rata-Rata Berat Kering Nodul (g) ... 33

10. Uji Rata-Rata Jumlah Polong (buah) ... 34

11. Uji Rata-Rata Jumlah Polong (buah) ... 35

12. Uji Rata-Rata Jumlah Polong (buah) ... 36

13. Uji Rata-Rata Jumlah Bunga (helai) ... 37

14. Uji Rata-Rata Jumlah Bunga (helai) ... 38

15. Uji Rata-Rata Jumlah Polong Isi (buah) ... 39

16. Uji Rata-Rata Jumlah Biji/Tanaman(butir) ... 40

17. Uji Rata-Rata Berat Biji/Tanaman (g) ... 41

18. Uji Rata-Rata Bobot 100 Biji (g) ... 42

19. Uji Rata-Rata Berat Kering Tanaman (g) ... 43

20. Analisis Korelasi Faktor I ... 49

21. Analisis Korelasi Faktor II ... 51

(7)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Teks Halaman 1. Denah Penelitian ... 58 2. Kriteria Penilai Analisa Tanah Menurut Standart Internasional (SNI) dan

Analisa Sidik Ragam Pengamatan Tinggi Tanaman ... 59 3. Analisa Sidik Ragam Pengamatan Jumlah Daun

dan Luas Daun ... 60 4. Analisa Sidik Ragam Pengamatan Jumlah Cabang dan Jumlah

Nodul/Tanaman ... 61 5. Analisa Sidik Ragam Pengamatan Jumlah Nodul Efektif

Tanaman dan Berat Kering Nodul/Tanaman ... 62 6. Analisa Sidik Ragam Pengamatan Jumlah Polong

pada Umur 30-39 hst ... 63 7. Analisa Sidik Ragam Pengamatan Jumlah Polong

pada Umur 40-49 hst ... 64 8. Analisa Sidik Ragam Pengamatan Jumlah Bunga

pada Umur 27-34 hst ... 65 9. Analisa Sidik Ragam Pengamatan Jumlah Bunga

pada Umur 35 – 42 hst ... 66 10.Analisa Sidik Ragam Pengamatan Jumlah

Polong Isi/Tanaman dan Jumlah Biji/Tanaman ... 67 11.Analisa Sidik Ragam Pengamatan Berat Biji/Tanaman

dan Bobot 100 Biji ... 68 12.Analisa Sidik Ragam Pengamatan Berat Kering Tanaman

(8)

DAFTAR PUSTAKA

Adisarwanto, T. 2005. Kedelai Budi Daya dengan Pemupukan yang Efektif dan Pengoptimalan Peran Bintil Akar. Penebar Swadaya. Jakarta.

Agustina, L. 2004. Dasar nutrisi tanaman. PT Rineka Cipta. Jakarta.

Ashari, S. 2006. Hortikultura Aspek Budidaya. UI Press Badan Pusat Statistik dan Departemen Pertanian. Jakarta:

Boonkerd, N., d.F. weber. And D.F. Frederick. 1978. Influence of Rhizobium japonicum strains and inoculation method on soybean grown in rhizobia-populated soils. Agron. J. 70: 547-549.

Daryono, R. N. 2006. Pengaruh Fungisida Terhadap Nodulasi dan Efektifitas Rhizobium Endogen pada Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merr) di Tanah Alami dan Tanah Kurus. Skripsi Tidak diterbitkan. Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi UIN. Malang.

Detty dan Arief. 1999. Kedelai. Di Akses pada tanggal 04 April 2015. Dari http://warintek.progressio.id/pertanian.htm.

Gardner, F. P., Pearce, R. B., dan Mitchell, R. L. 1991. Fisiologi Tanaman

Budidaya. Terjemahan Herawati Susilo UI Press.Higginson (1992). Jakarta. Gunarto, L., Bahar, F. A., dan Taslim, H. 1987. Pengaruh Pemberian N dan

Inokulasi Rhizobium Terhadap Pembintilan Akar Serta Hasil Tanaman Kedelai dan Kacang Hijau.Agrikam Vol. 2 No. 1.

Harran, S. Ansori, N. 1991. Bioteknologi Pertanian 2. IPB. Bogor.

Huda, M. 2005. Pengaruh Inokulasi Rhizobium, Dosis, dan Waktu Pemberian Urea Terhadap Produktivitas kacang Tanah Aranchis hypogaea (L.) Pada Tanah Alfisol Blora Jawa Tengah. SkripsiTidak Diterbitkan.

Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi UIN. Malang.

Idiyah, S. 1997. Kajian Aplikasi Inokulan Bradyrhizobium japonicum pada Tanaman Kedelai di Lahan Sawah. Tropika Vol. 5 No. 2.

Indranada, H. K. 1986. Pengelolaan Kesuburan Tanah. PT Bina Aksara. Jakarta. Mimbar, S. M. 1990. Pemupukan N-Urea Melalui Daun Pada Kedelai Wilis.

AgrivitaVol. 13.

(9)

Rukmana, R., Yuniarsih, Y. 1996. Kedelai Budidaya dan Pasca Panen. Kanisius. Yogyakarta.

Sumadi, S. 1985. Tanggapan Kedelai Terhadap Inokulasi Rhizobium dan Pemupukan Nitrogen. Jurnal Pengembangan Pertanian Vol.5, No.3. Siswanto, B. 1997. Pengaruh Inokulasi Rhizobium Terhadap Pertumbuhan dan

Produksi Kedelai (Glycine max (L.) Merr) pada Pertanaman Pertama di Lahan Perhutanan Sosial KPH Mojokerto. Habitat Vol. 8 No.100.

Suryantini dan Harsono, A. 1992. Pengaruh Inokulasi Rhizobium dan Pupuk K Pada Kedelai. Di dalam Hasil Penelitian Kacang-kacangan tahun

1990/1991. Malang: Balittan.

Suryantini. 1994. Inokulasi Rhizobium pada Kacang-kacangan. Balittan No. 30-1994.

Suryantini. 2000. Tanggapan Tanaman Kedelai Terhadap Pemberian Pupuk Mikro. Di Dalam Hasil Penelitian Komponen Teknologi Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian 2000. Malang: Balitkabi.

Sutejo, M.M. 2002. Pupuk dan Cara Pemupukannya. PT Rineka Cipta. Jakarta. Syah, A. S. 2001. Inokulasi Bakteri Bradyrhizobium Terhadap Beberapa

Varietas Unggul Kedelai (Glycine max (L.)Merr). SkripsiTidak Diterbitkan. Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UB. Malang.

(10)

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kedelai merupakan komoditas pangan yang terkenal sebagai bahan baku untuk tempe dan tahu. Selain itu, bungkil kedelai dapat dimanfaatkan untuk bahan pakan ternak. Oleh karena komoditas ini sangat bermanfaat bagi masyarakat Indonesia, maka komoditas ini menjadi salah satu target dalam pencapaian swasembada pangan tahun 2015.

Produksi kedelai Nasional tahun 1992 mencapai1,6 juta ton/ha, namun selama 20 tahun terakhir produksi nasional yang dihasilkan hanya mampu mencapai 0,85 juta ton/ha. Pada tahun 2013 produksi kedelai mencapai 672.020 ton, sedangkan kebutuhannya mencapai 2.661.406 ton, sehingga untuk tahun berikutnya Indonesia diperkirakan akan melakukan impor kedelai sebesar 1.989.386 ton (BPS,2013).

Strategi untuk mengatasi masalah impor kedelai adalah peningkatan produksi kedelai melalui program intensifikasi. Intensifikasi merupakan perbaikan teknik budidaya dalam luasan lahan yang sama. Perbaikan teknik budidaya ini dilakukan dengan cara pemberian inokulasi Rhizobium dan penggunaan pupuk Ndalam jumlah minimum.

Siswanto (1997), menyatakan bahwa tanaman kedelai yang mendapat inokulasi

(11)

(Suryantini, 1994). Lebih lanjut Brock (1994) menjelaskan keefektifan Rhizobium

dalam mengikat nitrogen dicirikan dengan adanya pigmen leghemoglobin, dimana nodul ini akan berwarna kemerahan ketika dibelah.

Berdasarkan pada hasil penelitain yang sudah dilakukan oleh Nasikah (2007) menunjukkan bahwa tanpa inokulasi Rhizobium akan meningkatkan takaran pupuk N, sehingga jumlah nodul tidak efektif juga akan meningkat. Demikian pula inokulasi

Rhizobium 1x takaran tanpa pupuk N menunjukkan jumlah nodul yang tinggi. Fakta

ini memberi arti bahwa pupuk N yang diberikan pada takaran yang cukup tinggi akan menyebabkan aktifitas fiksasi biologis menjadi kurang efektif, hal ini dikarenakan aktifitas enzim terhambat dengan pemberian pupuk N yang terlalu banyak (Idiyah, 1997). Inokulasi Rhizobium pada tanaman kedelai bertujuan agar menghasilkan nodulasi yang efektif serta untuk menempatkan populasi Rhizobium ke dalam tanah dalam jumlah cukup besar dan bertahan hidup sebagai sumber inokulum tanaman berikutnya. Sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh dosis inokulasi Rhizobum dan pemberian pupuk N terhadap tanaman kedelai pada jenis tanah yang tingkat kesuburannya lebih rendah (nitrogen tanah rendah). Diharapkan dengan adanya penelitian ini akan di dapatkan dosis Rhizobium yang tepat dengan pemupukan N yang minimum untuk tanaman kedelai.

(12)

1.2 Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini yang menjadi permasalahan adalah sebagai berikut : 1. Apakah ada interaksi antara pemberian dosis Rhizobium dan Pupuk N terhadap

pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merril).

2. Apakah pemberian dosis Rhizobium yang berbeda didapatkan pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merril) berbeda.

3. Apakah penurunan dosis pupuk N didapatkan pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merril) yang lebih baik.

1.3 Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh dosis Rhizobium

dan pupuk N terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merril).

1.4 Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :

1. Terdapat interaksi pemberian dosis Rhizobium dan pupuk N terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merril).

2. Ada pengaruh dosis Rhizobium terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merril).

Gambar

Tabel

Referensi

Dokumen terkait

Perumusan masalah untuk mengidentifikasi persoalan terkait persetujuan tindakan kedokteran adalah, bagaimana pemahaman dokter terhadap Persetujuan Tindakan Kedokteran

Hipotesis → du gaan sementara yang diajukan peneliti yang berupa pernyataan-pernyataan yang masih harus diuji kebenarannya..

Hambatan yang ditemui terletak pada variabel sumberdaya karena kurang dukungan tenaga pearwat dan portir, sarana dan prasarana medis dan nonmedis serta ketersediaan dokumen,

Dari beberapa uraian di atas mengenai karakteristik kemampuan bahasa anak usia dini maka dapat disimpulkan, perkembangan bahasa anak disesuaikan dengan usia dimana

Sebelum lahir, janin hanya bergantung pada placenta untuk semua pertukaran gas dan ekskresi sisa metabolik. Dengan pelepasan placenta pada saat lahir, sistem sirkulasi bayi

Sedangkan untuk santri yaitu melalui pendidikan, pembinaan berbasis Agama Islam dan life skill.b Pondok pesantren Darul Mukhlisin, upaya yang dilakukan untuk meningkatkan sumber

Variabel dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa (Y) dengan menerapkan model pembelajaran CTL berbasis interactive handout (X 1 ) dan model pembelajaran

a. Mahasiswa tidak diikutsertakan dalam kegiatan yang diadakan oleh Balai Pengembangan Multimedia Pendidikan dan Kebudayaan sehingga kurangnya program