• Tidak ada hasil yang ditemukan

MOL ZAT X : MOL ZAT S = PERBANDINGAN KOEFISIENNYA MENURUT PERSAMAAN REAKSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MOL ZAT X : MOL ZAT S = PERBANDINGAN KOEFISIENNYA MENURUT PERSAMAAN REAKSI"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

O L E H

E K O B U D I S U S A T Y O k i m i a _ e k o @ y a h o o . c o m

0 8 1 5 6 5 0 0 5 6 6

(2)

VOLUMETRI

Volumetri atau titrimetri

adalah penetapan kadar

suatu zat dalam larutan dengan jalan direaksikan

dengan larutan zat lain yang konsentrasinya diketahui

dengan teliti.

(3)

TITIK EKIVALEN

TITIK AKHIR TITRASI

MOL ZAT X : MOL ZAT S = PERBANDINGAN KOEFISIENNYA MENURUT PERSAMAAN REAKSI

TITIK SAAT TERJADI PERUBAHAN INDIKATOR

UMUMNYA TERJADI TIDAK TEPAT PADA TITIK EKIVALEN, TETAPI BEBERAPA SAAT SEBELUM

ATAU SETELAH TITIK EKIVALEN

(4)

ASIDI

ALKALIMETRI

DEFINISI

ASIDIMETRI

Penetapan kadar suatu basa dalam

larutan dengan larutan asam sebagai

zat standar

ALKALIMETRI

Penetapan kadar suatu asam dalam

(5)

TABEL BEBERAPA INDIKATOR

INDIKATOR

TRAYEK pH

ASAM

BASA

MO 3,1 – 4,4 MERAH KUNING

MR 4,2 – 6,2 MERAH KUNING

Lakmus 4,5 – 8,3 MERAH BIRU

PP 8,2 – 10,0 TB MERAH

(6)

SOAL 1 SOAL 2

Sebanyak 1,500 g batu kapur dilarutkan ke dalam 100 ml HCl 0,5 M dan larutan yang dihasilkan kemudian ditambah air sampai volumenya tepat 250 ml. Sebanyak 25 ml larutan itu dinetralkan dengan 21 ml NaOH 0,1 M. Berapa persen (b/b) kadar kalsium karbonat dalam batu kapur tersebut ?

Sebanyak 1,2 g suatu cuplikan yang terdiri dari campuran Na2CO3., NaHCO3 dan zat inert dilarutkan dalam air sehingga volumenya 100 ml. Sebanyak 20 ml larutan itu dititrir dengan larutan HCl 0,5 M, mula-mula dengan indikator PP selanjutnya dengan indikator MO. Volume HCl untuk indikator PP 3 ml dan MO 4,4 ml.Hitunglah % masing-masing komponen dan normalitas Na2CO3 dan NaHCO3

(7)

SOAL 3 SOAL 4

Pada titrasi larutan NaOH 0,1 M dengan larutan HCl 0,1 M digunakan indikator MM. Apabila perubahan warna terjadi tepat pada saat pH larutan 5,50, hitunglah % kesalahan titrasi tersebut. larutan diendapkan sebagai BaCO3 dan setelah itu disaring

filtrat dititrasi kembali dengan 5 ml HCl 0,1 M. Tentukan kadar Na2CO3 dan NaHCO3

(8)

ARGENTOMETRI

DEFINISI

Penetapan kadar suatu zat dalam larutan berdasarkan presipitasi dengan larutan standar Ag-nitrat(V)

Ada 3 metode penetapan argentometris, yaitu : 1. Metode Mohr

(9)

METODE MOHR

Metode terbaik untuk penetapan garam chlorida, misal MCl, dengan metode ini larutan MCl (netral) dititrasi langsung dengan larutan standar AgNO3, sebagai indikator ditambahkan larutan K-kromat(VI) dan titik

akhir titrasi tercapai saat terbentuk presipitat merah Ag-kromat(VI).

MCl + AgNO3  AgCl(s) + MNO3

K2CrO4 + 2 AgNO3  Ag2CrO4 (s) + 2 KNO3

Dasar metode ini adalah presipitasi bertingkat AgCl dan Ag2CrO4. AgCl

mengendap lebih dulu karena AgCl lebih sukar larut dalam air, titrasi harus netral atau sedikit alkalis.

Jika asam, Ag2CrO4 larut sehingga titik akhir titrasi tdk tampak, jika pH 

(10)

METODE FAYANS

Seperti metode Mohr, tetapi digunakan indikator adsorpsi, Fluorescein, Eosin, dichlorofluorescein.

(11)

METODA VOLHARD

Metoda ini merupakan titrasi kembali (titrasi indirect), larutan halogenida ditambahkan larutan AgNO3 berlebihan sisa AgNO3 dititrasi kembali

dengan larutan KSCN atau NH4SCN dalam lingkungan asam. Indikator

yang digunakan larutan ion Fe3+, titik akhir titrasi jika mulai terbentuk

warna merah.

NaCl + AgNO3  AgCl(s) + NaNO3

KSCN + AgNO3  AgSCN(s) + KNO3

3 KSCN + Fe3+  Fe(SCN)3 +3 K+

merah

Dilakukan dalam suasana asam karena untuk mencegah hidrolisis ion ferri menghasilkan Fe(OH)3 yang berwarna merah coklat (TAT sukar

(12)

SOAL 1

SOAL 2

Uang perak 0,5 g mengandung 90% berat Ag dianalisis secara Volhard. Hitung normalitas KSCN yang diperlukan untuk menetapkan Ag agar volume KSCN 50 ml, Ar Ag=108

Sebanyak 4,16 g MCl2 dilarutkan

menjadi 100 ml larutan. 25 ml larutan itu dititrasi dengan 25 ml AgNO3 0,4 M, berapa Mr MCl2

diketahui Ar Cl=35,5

(13)

IODOMETRI

DAN

IODIMETRI

DEFINISI

IODOMETRI

Penetapan kadar suatu oksidator dalam larutan yang direaksikan dengan larutan KI berlebih

suasana asam, kelebihan I2 dititrasi dengan

standar Na-tiosulfat

Oks + KI + asam  I2 + ...

I2 + 2 Na2S2O3  2 NaI + Na2S4O6

IODIMETRI

Penetapan kadar suatu reduktor dalam larutan yang direaksikan dengan larutan standar I2

berlebih dan sisa I2 dititrasi dengan larutan

stnadar Na-tiosulfat

Red + I2  hasil oksidasi

(14)

SOAL 1

SOAL 2

Sebanyak 25 ml larutan kaliumbikromat ditambah KI berlebih kemudian diasamkan. I2

yang dihasilkan dititrasi dengan 30 ml Na-tiosulfat 0,1 M. Hitung molaritas kaliumbikromat tersebut.

Cr2O72-/Cr3+// S2O32- /S4O

62-Untuk menetapkan kadar batu kawi yang tidak murni, maka ditimbang 0,2235 g dan

dipersenyawakan dengan HCl. Gas klor yang terjadi dialirkan ke dalam larutan KI berlebih dan dititer dengan 50 ml 0,09 N

natrium tiosulfat. Berapa % MnO2

dalam batu kawi itu.

(15)

PERMANGANO

METRI

DEFINISI

Penetapan kadar suatu reduktor dengan dioksidasi larutan KMnO4 dalam lingkungan

asam sulfat encer.

PERHATIAN

1. Kalau netral/basa KMnO4 akan diubah

menjadi MnO2 berwarna coklat (TAT sukar

diamati)

2. Asam bukan HI, HBr, HI, HNO3, krn HI,HBr,

HI dioksidasi oleh KMnO4, sedangan HNO3

bersifat oksidator

3. TAT warna merah muda karena kelebihan

(16)

SOAL 1

SOAL 2

Tetapkan berapa mmol reduktor yang terdapat pada masing-masing reaksi di bawah ini yang kemudian dititrasi dengan 16 ml larutan 0,02 M KMnO4 . Hitung kadar zat dalam campuran itu.

(17)

TUGAS TERSTRUKTUR

1. Ditimbang 0,530 g soda murni tidak berair, kemudian dilarutkan

dengan air dan ditambahkan 150 ml 0,1 M HCl. Berapa ml larutan 0,0625 M Ba(OH)2 dibutuhkan untuk menetralkan larutan yang

dihasilkan.

2. Sebanyak 31,5 g soda berkristal dilarutkan dalam air hingga 0,5 L.

50 ml larutan itu ditambahkan 25 ml HCl. CO2 yang dihasilkan diusir

dengan dididihkan, dengan anggapan HCl tidak diusir. HCl yang masih dititer dengan 0,15 M KOH sebanyak 20 ml, berapa molekul air kristal dalam soda tersebut.

3. Pada 10 ml larutan KOH ditambahkan 0,1 m HCl. Kemudian harus

(18)

TUGAS TERSTRUKTUR

4. Untuk menetapkan kadar air brom, 50 ml larutan itu ditambahkan

larutan KI berlebih. Iodium itu dititer dengan 40 ml larutan 0,125 M natrium tiosulfat. Berapa brom terdapat dalam 1 L air brom itu?

5. Gas yang terjadi pada reaksi 0,261 g MnO2 murni dengan HCl,

dialirkan dalam larutan KI, berapa ml larutan 0,1 N Na2S2O3

dibutuhkan untuk menghilangkan iodium yang telah terjadi.

6. Sebanyak 0,499 g tembaga(II)sulfat dilarutkan dalam air hingga 100

ml. Ditambahkan Ki berlebih, iodium yang dibebaskan dititer dengan 25 ml larutan 0,08 m natrium tiosulfat. Berapa molekul air kriatal terkandung dalam tembaga(II) sulfat itu.

7. Sebanyak 80,18 g ferrosulfat dilarutkan menjadi 1 L larutan. 10 ml

larutan itu dioksidasikan oleh tepat 35 ml larutan 0,11 M KMnO4

(yang diasami). Berapa % berat FeSO4 murni terdapat dalam zat

(19)

TUGAS TERSTRUKTUR

8. Untuk menetapkan kadar perak suatu paduan perak, maka 0,1283 g

campuran itu dilarutkan dalam asam nitrat dan dititer dengan 9,5 ml larutan 0,1 m KSCN, berapa kadar perak itu?

9. Suatu campuran natrium klorida dan kalsium klorida yang beratnya

1,70 g, jika terlarut tepat dapat bersenyawa dengan 60 ml larutan 0,5 M AgNO3. Bagaimana susuna campuran itu.

10. Suatu campuran yang terdiri dari As2O3, As2O5 dan zat inert setelah

dilarutkan dalam NaOH encer dapat dititrasi dengan 20 ml 0,05 M I2.

Gambar

TABEL BEBERAPA INDIKATOR

Referensi

Dokumen terkait