• Tidak ada hasil yang ditemukan

laporan zat organik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "laporan zat organik"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

I.

I. JudulJudul : Penentuan Zat Organik : Penentuan Zat Organik 

IIII.. AA. . TTuujjuuaan n UUmmuumm

Dapat melakukan analisis secara fisika dan kimia terhadap air , memahami prinsip Dapat melakukan analisis secara fisika dan kimia terhadap air , memahami prinsip  pengolahan air dan dap

 pengolahan air dan dapat menginterpretasikan hasil analisis.at menginterpretasikan hasil analisis.

B. Tujuan Khusus B. Tujuan Khusus 1.

1. Dapat memahami meode titimetri secara permanganometriDapat memahami meode titimetri secara permanganometri

2.

2. Dapat Dapat melakmelakukan ukan titrtitrasi asi secara secara permapermanganomnganometrietri

3.

3. DapDapat at melmelakukakukan an analanalisiisis s zat zat orgorganianik k daldalam am samsampel pel secsecara ara tittitimeimetritri

 permanganomteri  permanganomteri

4.

4. Dapat mengetahui kandungan zat organik dalam sampelDapat mengetahui kandungan zat organik dalam sampel

IIIIII.. MMeettooddee

Metode yang digunakan adalah Permanganometri. Dimana titrasi dilakukan Metode yang digunakan adalah Permanganometri. Dimana titrasi dilakukan dengan larutan standar KMnO

dengan larutan standar KMnO4.4.

IIVV.. PPrriinnssiipp

Pe

Permrmanangaganomnometetri ri memerurupapakan kan memetotode de tititrtrasasi i dedengngan an memenggnggununakaakan n kakaliliumum  permanganate yang merupakan oksidator kuat sebagai titran. Titrasi ini didasarkan atas  permanganate yang merupakan oksidator kuat sebagai titran. Titrasi ini didasarkan atas titrasi reduksi dan oksidasi . Kalium permanganat dapat bertindak sebagaioksidator , dan titrasi reduksi dan oksidasi . Kalium permanganat dapat bertindak sebagaioksidator , dan umumnya titrasi dilakukan dalam suasana asam karena akan lebih mudah mengamati titik  umumnya titrasi dilakukan dalam suasana asam karena akan lebih mudah mengamati titik  akhir titrasinya. Zat organik dapat dioksidasi oleh KMnO

akhir titrasinya. Zat organik dapat dioksidasi oleh KMnO44. Titik akhir titrasi ditunjukkan. Titik akhir titrasi ditunjukkan

dengan setetes kelebihan KMnO

(2)

V. Reaksi

MnO4- + 8H+ +5e- Mn2+ + 4H2O

2MnO4- + 5H2C2O4 + 6H+ 2Mn2+ + 10CO2 + 8H2O

VI. Dasar Teori

Permanganometri merupakan titrasi yang dilakukan berdasarkan reaksi oleh kalium

 permanganat (KMnO4). Reaksi ini difokuskan pada reaksi oksidasi dan reduksi yang

terjadi antara KMnO4 dengan bahan baku tertentu. Dalam reaksi ini, ion MnO4- akan

 berubah menjadi ion Mn+2 dalam suasana asam. Kalium permanganat adalah oksidator 

yang paling baik untuk menentukan kadar besi yang terdapat dalam sampel yang berada  pada suasana asam menggunakan larutan asam sulfat (H2SO4). Permanganometri juga   bisa digunakan untuk menentukan kadar belerang, nitrit, fosfit, dan sebagainya. Cara

titrasi permanganometri ini banyak digunakan dalam mengan alisa zat-zat organik.

Metode permanganometri didasarkan pada reaksi oksidasi ion permanganat. Oksidasi ini dapat berlangsung dalam suasana asam, netral dan alkalis. Kalium  permanganat dapat bertindak sebagai indikator, dan umumnya titrasi dilakukan dalam suasan asam karena karena akan lebih mudah mengamati titik akhir titrasinya. Namun ada beberapa senyawa yang lebih mudah dioksidasi dalam suasana netral atau alkalis contohnya hidrasin, sulfit, sulfida, sulfida dan tiosulfat .

Reaksi dalam suasana netral yaitu MnO4 + 4H+ + 3e → MnO4 +2H2O

Kenaikan konsentrasi ion hidrogen akan menggeser reaksi kekanan

Reaksi dalam suasana alkalis : MnO4- + 3e →

(3)

MnO42-MnO42- + 2H2 O + 2e → MnO2 + 4OH-MnO4- + 2H2 O + 3e → MnO2

+4OH-Reaksi ini lambat dalam larutan asam, tetapi sang at cepat dalam larutan netral.

Penetapan kadar zat dalam praktek ini berdasarkan reaksi redoks dengan KMnO4 atau dengan cara permanganometri. Hal ini dilakukan untuk menentukan kadar reduktor  dalam suasana asam dengan penambahan asam sulfat encer, karena asam sulfat tidak   bereaksi terhadap permanganat dalam larutan encer. Pembakuan larutan KMnO4 dan

mendidihkannya selama beberapa jam dan kemudian didinginkan. Dibakukan dengan menggunakan zat baku utama, yaitu asam oksalat. Pada pembakuan larutan KMnO4, asam oksalat dilarutkan kemudian ditambahkan dengan asam sulfat pekat yang kemudian didiihkan terlebih dahulu, kemudian dititrasi dengan KMnO4 sampai larutan berwarna merah rosa. Setelah didapat volume titrasi, maka dapat dicari normalitas KMnO4. Reaksi yang terjadi saat pembakuan pemanganat adalah

Reduksi : MnO4 - + 8H+ + 5e↔ Mn2+ + H2O Oksidasi : H2C2O4 ↔ 2H+ + 2CO2+ 2e

2MnO4- + 6H+ + 5H2C2O4 ↔ 2 Mn2+ +8H2O + 10CO2

Kelebihan sedikit dari permanganat yang hadir pada titik akhir dari titrasi cukup untuk  mengakibatkan terjadinya pengendapan sejumlah MnO2 .

VII. Alat 1. Buret + statif  2. Erlenmeyer  3. Pipet volume 4. Bola hisap 5. Beaker glass 6. Pipet tetes

(4)

7. Corong

VIII. Bahan

1. Larutan baku sekunder KMnO40,01 N

2. Larutan baku primer H2C2O4 0,01 N 3. Larutan H2SO44N bebas zat organik 

200 ml aquadest ditambahkan dengan H2SO4 pekat 25ml, didinginkan lalu

dipanaskan dan ditambahkan dengan KMnO4 0,01 N sampai terbentuk warna

merah muda tetap lalu didinginkan. 4. Aquadest

5. Sampel air 

IX. Pembuatan Larutan

1. KMnO4 0,01 N dalam 500 ml KMnO4 = 0,5 N V1 x N1 = V2 x N2 V1x 0,5 = 500 x 0,01 V1 = 5 / 0,5 = 10 ml

- Dipipet 10 ml larutan KMnO4 dan dilarutkan sampai 500 ml aquadest

(5)

H2C2O4 = 0,1 N

V1 x N1 = V2 x N2

V1 x 0,1 = 100 x 0,01

V1= 1 /0,1

V1 = 10 ml

- Dipipet 10ml larutan H2C2O4 dilarutkan dengan aquadest sampai dengan 100

ml

3. Pengenceran H2SO4 36 N menjadi H2SO4 4 N

V1 x N1 = V2 x N2

V1 x 36 = 100 x4

V1 = 5,5 ml

- Dipipet 5,5 ml H2SO4 dan dilarutkan dengan aquadest sampai dengan 100 ml

X. Cara Kerja

A. Standarisasi KMnO4 dengan H2C2O4 0,01 N 1. Disiapkan alat dan bahan yang diperlukan 2. Dibilas bagian dalam buret dengan aquadest

3. Dibilas kembali bagian dalam buret dengan larutan KMnO4 4. Diisi buret dengan larutan KMnO4 sampai batas tanda nol

5. Diambil 10 ml larutan H2C2O4 0,01 N dengan pipet volume, dimasukkan ke dalam Erlenmeyer 

(6)

7. Dipanaskan pada suhu 70° C

8. Dititrasi dalam keadaan panas dengan larutan KMnO4 (perubahan warna dari  jernih menjadi merah muda)

9. Dihitung normalitas KMnO4

B. Penentuan Kadar Zat Organik Sampel

1. Diambil 10 ml sampel dimasukkan ke dalam Erlenmeyer 

2. Ditambahkan 5 ml H2SO4 4N bebas zat organik, lalu ditambahkan KMnO4 tetes demi tetes hingga terbentuk warna merah muda

3. Ditambahakn 15 ml larutan KMnO4 , lalu dipanaskan sampai mendidih

4. Dititrasi dalam keadaan panas dengan larutan H2C2O4 hingga warna merah muda hilang (B ml)

5. Dipanaskan kembali sampai mendidih

6. Dititrasi dengan larutan standar KMnO4 hongga terjadi perubahan warna dari  jernih menjadi merah muda (A ml)

XI. Data Hasil

1. Standarisasi KMnO4 dengan H2C2O4 0,01 N Vol.titrasi I = 10 ml Vol.titrasi II = 10 ml Vol.titrasi III= 10 ml Vol.titrasi rata-rata = 10 ml • Kadar KMnO4 V1 x N1 = V2 x N2

(7)

10 x 0,01= vol.titrasi x N2 N2 = 0,01 N

2. Penentuan Kadar Zat Organik  Vol.titrasi I = 16 ml Vol.titrasi II = 16,5 ml Vol.titrasi III= 16 ml • Vol.titrasi rata-rata = 16,16 ml (B ml) Vol.titrasi I = 3,9 ml Vol.titrasi II = 3,9 ml Vol.titrasi III= 4 ml • Vol.titrasi rata-rata = 3,93 ml (A ml) = – x 0,316 mg/L = – x 0,316 = 20 x (0,1893) – ( 0,1616) x 0,316 = 3,735 mg/L XII. Pembahasan

Permanganometri merupakan titrasi yang dilakukan berdasarkan reaksi oleh

(8)

yang terjadi antara KMnO4 dengan bahan baku tertentu. Dalam reaksi ini, ion MnO4

-akan berubah menjadi ion Mn+2 dalam suasana asam. Kalium permanganat adalah

oksidator yang paling baik untuk menentukan kadar besi yang terdapat dalam sampel yang berada pada suasana asam menggunakan larutan asam sulfat (H2SO4). Kalium  permanganat dapat bertindak sebagai indikator, dan umumnya titrasi dilakukan dalam suasan asam karena karena akan lebih mudah mengamati titik akhir titrasinya. Namun ada beberapa senyawa yang lebih mudah dioksidasi dalam suasana netral atau alkalis contohnya hidrasin, sulfit, sulfida, sulfida dan tiosulfat .

Penetapan kadar zat dalam praktek ini berdasarkan reaksi redoks dengan KMnO4 atau dengan cara permanganometri. Hal ini dilakukan untuk menentukan kadar reduktor  dalam suasana asam dengan penambahan asam sulfat encer, karena asam sulfat tidak   bereaksi terhadap permanganat dalam larutan encer. Pembakuan larutan KMnO4 dan

mendidihkannya selama beberapa jam dan kemudian didinginkan. Dibakukan dengan menggunakan zat baku utama, yaitu asam oksalat. Pada pembakuan larutan KMnO4, asam oksalat dilarutkan kemudian ditambahkan dengan asam sulfat pekat yang kemudian didiihkan terlebih dahulu, kemudian dititrasi dengan KMnO4 sampai larutan berwarna merah rosa. Setelah didapat volume titrasi, maka dapat dicari normalitas KMnO4. Reaksi yang terjadi saat pembakuan pemanganat adalah

Reduksi : MnO4 - + 8H+ + 5e↔ Mn2+ + H2O Oksidasi : H2C2O4 ↔ 2H+ + 2CO2+ 2e

2MnO4- + 6H+ + 5H2C2O4 ↔ 2 Mn2+ +8H2O + 10CO2

Kelebihan sedikit dari permanganat yang hadir pada titik akhir dari titrasi cukup untuk  mengakibatkan terjadinya pengendapan sejumlah MnO2 .

(9)

Referensi

Dokumen terkait

Perlindungan Sempadan Air ada di seluruh daerah perairan (seperti sungai, danau, daerah rawa); pinggir pemisah sedikitnya 2 meter dari setiap sisi (diukur secara horizontal dari

Culpeper (1996) mengembangkan konsep strategi ketidaksantunan sebagai strategi yang berlawanan dengan strategi kesantunan menurut Brown dan Levinson(1987), yaitu strategi

Pelaksana Madya Perawatan Bangunan Gedung (Site Supervisor of Building Maintenance) I-5 Dimana terdapat spesifikasi bahan yang serupa dengan bahan yang terdapat dalam

Untuk mewujudkan perangkat penjaminan mutu akademik yang memadai di lingkungan Perguruan Tinggi (kebijakan akademik, standar akademik, peraturan akademik, manual

Pengguna hak pilih dalam Daftar Pemilih Khusus Tambahan (DPKTb)/pengguna KTP dan KK/Nama sejenis lainnyta.. Pemilih Khusus Tambahan (DPKTb)/pengguna KTP dan KK/nama

Tinggi dari lantai ke plafon yaitu m dan "uga menggunakan dinding masif+ S$''$ng lo))y Menggunakan  pencahayaan  buatan yang  berasal dari lampu H)

Nilai TSR optimum dan koefisien daya maksimum berada pada kecepatan turbin yang bervariasi pada setiap variasi kecepatan angin, sehingga bila kita ingin mendapatkan daya output

Dari penjabaran tersebut dapat disimpulkan, strategi team quiz dengan media video pada siswa kelas VC SDN Karangayu 02 Semarang dapat meningkatkan kualitas