• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tingkat Aspirasi Karir Siswa di Tinjau dari Jenis Kelamin, Jurusan dan Daerah Tempat Tinggal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Tingkat Aspirasi Karir Siswa di Tinjau dari Jenis Kelamin, Jurusan dan Daerah Tempat Tinggal"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

dan Info Artikel:

Diterima 01/11/2013 Direvisi 12/11/2013 Dipublikasikan 29/11/2013

Volume 1 Nomor 3, November 2013, Hlm 9-27

Tingkat Aspirasi Karir Sisw

Afriyadi Sofyan, A. Muri Yusuf &

Universitas Negeri Padang

Abstract

The career aspirations lev study and placeof residenc obtained a clear picture of can be influenced. This rese research methods applied in design using factorial de studentscareer aspirations

category. There are differe

major ofstudy and place o gender, major ofstudy an aspirations.

Keyword: Careeraspirations, Sex,

Copyright © 2013 IICE - Multika Rights Reserved

Indonesian Institute for Counselin

PENDAHULUAN

Perkembangan individu dim individu untuk dapat mencapai p setiap tugas dan tuntutan yang ada karier merupakan salah satu prose akan karier yang hendak ia pilih, d memiliki orientasi karier, ia akan keinginan untuk berprestasi dan m

Selanjutnya dijabarkan oleh depan/karir siswa, sebab merupa individu menuju tujuan karir yang memberikan informasi tentang kep terikat dengan suatu keadaan atau

Disisi lain aspirasi karir me kehidupan karirnya sehingga dap karir, Macbrayne (1987:135) meng

Aspirations of youth have lo exploring educational or occ

dan

Volume 1 Nomor 3, November 2013, Hlm 9-27

Siswa di Tinjau dari Jenis Kelamin, Jurusan dan Daerah

f & Daharnis

level is one heavily influenced by various factors, such as nce. Of course, associated with the service of career guidan of conditions career aspirations of students with a variety research uses a quantitative approach to type descriptive com

d in the study was ex post facto with a sampling of data retr design 2 x 2 x 2. Data analysis results showed tha tions in terms of sex, major ofstudyand placeof residen

ifference’s between the levels of student career aspiration in

e ofresidence.In general, there is no interaction between and place of residence in determining the level of stu

Sex, Major Of Study, Placeof Residence

ltikarya Kons (Padang - Indonesia) dan IKI - Ikatan Konselo

ling and Education (IICE) Multikarya Kons

imana salah satu bagian di dalamnya ialah perkembanga i perkembangan yang optimal; idealnya individu mesti ma ada dalam tahap perkembangan. Pandia (2007 : 30) mengem oses dalam perkembangan karir, dalam hal ini remaja harus , dan merencanakan jenjang karier yang nantinya akan dita kan membuat rencana lebih lanjut mengenai kariernya, y mencapai posisi tinggi dalam pekerjaan, inilah yang merup leh Mubarok (2012:50) bahwa aspirasi karir sangat penting upakan suatu tuntutan dalam kehidupan. Aspirasi karir ng diinginkan sesuai kondisi atau harapan yang diinginkan. kepentingan individu dalam upaya mencapai harapannya da tau realitas.

mendorong mereka untuk berusaha semaksimal mungkin apat sukses dalam kehidupan karir nantinya.Terkait deng engemukakan:

e long been of interest to educational researchers and pr occupational aspirations, researchers generally examine va

dan

Ikatan Konselor Indonesia (IKI)

Volume 1 Nomor 3, November 2013, Hlm 9-27

ah Tempat Tinggal

as sex, major of idance, need to be iety of factors that comparative. The etrieval, research that:The level of enceare in high

in terms of sex,

een the variables f students career

elor Indonesia - All

gan arah karir menuntut mampu untuk menguasai emukakan bahwa aspirasi rus mengambil keputusan itapaki. Setelah seseorang , yang berkaitan dengan upakan aspirasi karier. g untuk menunjang masa ir adalah suatu orientasi an. Sisi lain, aspirasi karir dalam berkarir yang tidak

in dalam mempersiapkan ngan remaja dan aspirasi

(2)

Dapat dipahami, bahwa asp pendidikan. Dalam mengeksplor variabel seperti jenis kelamin, uk (umur), penentu dan pengaruh pa kondisi beberapa variabel di atas dengan demikian akan memberika bagi individu tertentu.

Nauta, Epperson dan Kahn ( orang bercita-cita untuk posisi perbedaan antara orang yang mem lapangan. Litzky dan Greenhaus ( karir menekankan pada kemajuan berbeda dengan aspirasi untuk lapa

Selanjutnya, Litzky dan Gree adalah komponen sikap dan ko mencapai tujuan tertentu, sedang untuk mencapai tujuan yang diingin

Smulders (2007:15) menyim Epperson dan Kahn), terdapat d komponen, yaitu komponen sikap (aspirasi karir idealis) dan komp tersebut (aspirasi realistis). Kedua individu yang berbeda-beda yang tujuan tertentu.

Berkenaan dengan faktor ya banyak faktor yang ditemukan d besar dipengaruhi oleh latar belaka atau dorongan dan ukuran keluarg kelamin, etnis, jenis institusi, lin pendidikan, serta harapan orangtu siswa itu sendiri serta biaya dan m Selain itu, aspirasi karir ditampilk budaya dan stereotip berdasarkan j Berangkat dari beberapa fen dalam hal ini, peneliti melakuk bagaimana perbedaannya, serta m tempat tinggal dalam menjelaskan

METODOLOGI

Penelitian ini menggunakan diterapkan dalam penelitian ini a mendeskripsikan tingkat aspirasi perempuan, dari jurusan yaitu jur dan ditinjau dari tempat tinggal perkotaan (urban) Kota Lubukling Lubuklinggau.

Studi komparatif bertujuan m yakni perbedaan tingkat aspirasi tin sebagaimana tersebut diatas.Ranc interaksi antar variabel dalam pene

aspirasi pemuda/remaja telah lama menjadi menarik bag lorasi aspirasi pendidikan atau pekerjaan, para peneliti ukuran komunitas, tempat tinggal, ras, status sosial eko pada pengembangan aspirasi atau kombinasi dari semuany tas akan berbeda pada lain tempat, waktu, kondisi, budaya ikan dampak yang berbeda pula bagi setiap kelompok atau

n (dalam Smulders, 2007:10) mendefinisikan aspirasi karir isi kepemimpinan atau lanjutan dalam pilihan pekerjaan

emiliki aspirasi karir di organisasi dengan orang yang me s (dalam Smulders, 2007:10) memiliki definisi yang hamp an ke tingkat yang lebih tinggi (yaitu tingkat manajemen se lapangan pekerjaan tertentu.

reenhaus (dalam Smulders, 2007:10) menyatakan bahwa k komponen perilaku. Komponen sikap dapat diartikan se ngkan komponen perilaku aspirasi karir terdiri dari renca iinginkan.

impulkan dari beberapa pendapat ahli (Gottfredson, Litzky t dua kandungan dalam aspirasi karir. Pertama, aspiras

ap dan komponen perilaku, di mana komponen sikap mewa mponen perilaku merupakan tindakan yang diambil untu dua, aspirasi karir adalah suatu perkembangan yang terjad ang merangsang individu untuk bekerja keras dan berded

yang dapat mempengaruhi aspirasi karir, Huang (2009:33 dapat mempengaruhi pembentukan dan pengembangan lakang ekonomi, hubungan anak dan orang tua, gaya orangtu

arga hanyalah beberapa dari penentu aspirasi karir. lingkungan sekolah, bidang studi (jurusan), pekerjaan gtua, faktor keluarga, guru, status sosialisasi, sosial ekono n metode pembiayaan juga ditemukan memiliki dampak pa ilkan untuk mencerminkan pengaruh bias dan diskriminas n jenis kelamin, ras dan/atau status sosial-ekonomi. fenomena yang terjadi di lapangan serta padangan dari p ukan penelitian yang akan mengungkap tingkat aspiras melihat interaksi dari kombinasi antar variabel jenis kelam

an kondisi tingkat aspirasi karir siswa.

an pendekatan kuantitatif jenis deskriptif komparatif. M i adalah ex post facto dengan pengambilan data secarasam asi karir siswa ditinjau dari jenis kelamin yaitu jenis jurusan ilmu pengetahuan alam (IPA) dan jurusan ilmu pen al yaitu di daerah pedesaan (rural) pada Kabupaten Musi linggau, siswa kelas XI (sebelas) pada SMAN 1 Megang Sa

n membandingkan data yang diperoleh dari kelompok yan i tingkat aspirasi karir siswa ditinjau dari jenis kelamin, juru ncangan penelitian menggunakan desain faktorial 2x2x2, enelitian.

agi peneliti dan praktisi liti umumnya memeriksa konomi, pengaruh waktu nya. Sudah tentu kiranya ya dan lainnya, sehingga tau komunitas dan bahkan

arir sebagai "sejauh mana an mereka", karena ada memiliki aspirasi karir di mpir sama bahwa aspirasi senior) dalam organisasi

a komponen aspirasi karir sebagai motivasi untuk ncana aktual dan strategi

ky dan Greenhaus, Nauta, irasi karir mencakup dua wakili ide-ide dan impian tuk mewujudkan impian jadi pada masing-masing dedikasi dalam mencapai

:338) menyatakan bahwa n aspirasi karir.Sebagian gtua, kecemasan, tekanan tor-faktor lain seperti jenis n orang tua dan tingkat nomi, teman sebaya, dan pada aspirasi karir siswa. asi, sikap sosial, harapan

i para ahli di atas, maka irasi karir siswa, melihat min, jurusan serta daerah

Metode penelitian yang sampling, Penelitian akan is kelamin laki-laki dan pengetahuan sosial (IPS), usi Rawas dan di daerah Sakti dan SMAN 1 Kota

(3)

Populasi dalam penelitian in Lubuklinggau. Jumlah sampel se dikombinasikan dengan teknik mengungkapkan tingkat aspirasi k ke dalam 5 kriteria kategori yaitu Data dianalisis dengan menggunak

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Data yang diperoleh disus dalam kategori yang sudah dit data yang diperoleh:

Frekuensi Tingkat A

Dari tabel 1 diatas, terlih kategori tinggi (T), dengan j Selanjutnya disusul pada ka dipersentasekan dengan nilai pada kategori sedang (S) dan dipersentasekan dengan nilai 1 Pada siswa perempuan te tinggi (T) dengan jumlah frek disusul pada kategori sangat tin nilai 25.2%, pada kategori seda rendah (R) dan sangat rendah (

Frekuens

ini adalah siswa SMA kelas XI SMAN 1 Megang Sak l sebanyak 245 orang yang dipilih dengan teknik cluster

ik propotional sampling. Instrumen yang digunakan i karir, dimana hasil data yang diperoleh dari responden dio itu sangat tinggi (ST), tinggi (T), sedang (S), rendah (R), d nakan teknik analisis varian (ANAVA).

isusun dalam tabel yang menggambarkan frekuensi atau ban ditentukan, dan selanjutnya digambarkan dalam nilai perse

Tabel 1.

at Aspirasi Karir Siswa Laki-laki (N=82) dan Perempuan

terlihat bahwa sebagian besar tingkat aspirasi karir siswa n jumlah frekuensi 53 siswa atau dapat dipersentasekan

kategori sangat tinggi (ST) dengan jumlah frekuensi ilai 18.3%. Kemudian sebagian kecil tingkat aspirasi karir

an rendah (R) yang frekuensinya hanya berjumlah 12 d i 14.6% dan 2.44% dari seluruh responden siswa laki-laki. terlihat bahwa, sebagian besar tingkat aspirasi karir merek rekuensi 108 siswa atau dapat dipersentasekan dengan nila t tinggi (ST) dengan jumlah frekuensi 41 siswa yang dapat d

edang (S) frekuensinya berjumlah 14 dengan nilai presentas h (SR) frekuensinya nihil atau bernilai 0 dari seluruh respon

Tabel 2.

nsi Tingkat Aspirasi Karir Siswa IPA (N=125) dan IPS

Sakti dan SMAN 1 kota ter random sampling dan an adalah angket yang diolah dan dikategorikan , dan sangat rendah (SR).

anyaknya data responden rsentase (%), berikut hasil

uan (N=163)

wa laki-laki berada pada kan dengan nilai 64.6%. si 15 siswa yang dapat rir siswa laki-laki berada dan 2 siswa atau dapat i.

reka berada pada kategori nilai 66.3%. Selanjutnya at dipersentasekan dengan tase 8.59%. Pada kategori onden siswa perempuan.

(4)

Dari tabel 2, terlihat bah kategori tinggi (T) dengan jum pada kategori sangat tinggi (ST 19.2%. pada kategori sedang (R) berjumlah 1 orang siswa berjumlah nihil atau 0 dari selu

Dari tabel 2 terlihat bah sebagian besar tingkat aspirasi atau dapat dipersentasekan de frekuensi 32 siswa yang dapa berjumlah 8 dengan nilai pre presentase 0.83% serta kategor siswa IPS.

Frekuensi dan Kategori Skor

Dari tabel 3 terlihat, bah tinggi (T) dengan jumlah frek kategori sedang (S) dengan ju kategori sangat tinggi (ST) fr frekuensinya berjumlah 2 den berjumlah nihil atau 0 dari selu Dari tabel 3 terlihat,bahw tinggi (T) dengan jumlah frek disusul pada kategori sangat ti nilai 31.5%. Pada kategori sed rendah (R) dan kategori sanga perkotaan.

Selanjutnya, skor rata-rata berdasarkan jenis kelamin, juru

ahwa pada siswa IPA, sebagian besar tingkat aspirasi kar jumlah frekuensi 82 siswa atau dapat dipersentasekan deng i (ST) dengan jumlah frekuensi 24 siswa yang dapat dipers g (S) frekuensinya berjumlah 18 dengan nilai presentase 1

a dengan nilai presentase 0.8% serta kategori sangat ren eluruh responden siswa IPA.

bahwa dari jumlah keseluruhan sampel siswa IPS yang asi karir mereka berada pada kategori tinggi (T) dengan jum dengan nilai 65.8%, disusul pada kategori sangat tingg pat dipersentasekan dengan nilai 26.7%, pada kategori se presentase 6.67%, kategori rendah (R) frekuensinya berj gori sangat rendah (SR) frekuensinya berjumlah nihil atau 0

Tabel 3.

or Tingkat Aspirasi Karir Siswa Pedesaan (N=118) dan

ahwa sebagian besar tingkat aspirasi karir siswa pedesaan rekuensi 81 siswa atau dapat dipersentasekan dengan nila jumlah frekuensi 21 siswa yang dapat dipersentasekan den frekuensinya berjumlah 14 dengan nilai presentase 11.9%, dengan nilai presentase 1.69% serta kategori sangat rend eluruh responden siswa pedesaan.

ahwa sebagian besar tingkat aspirasi karir siswa perotaan frekuensi 74 siswa atau dapat dipersentasekan dengan nila t tinggi (ST) dengan jumlah frekuensi 40 siswa yang dapat d

edang (S) frekuensinya berjumlah 4 siswa dengan nilai pres gat rendah (SR) frekuensinya berjumlah nihil atau 0 dari se

rata dan persentase tingkat aspirasi karir dari keseluruhan s urusan dan daerah tempat tinggal, dapat dijabarkan ke dalam

karir mereka berada pada ngan nilai 65.6%, disusul ersentasekan dengan nilai e 14.4%, kategori rendah endah (SR) frekuensinya

ng berjumlah 120 siswa, jumlah frekuensi 79 siswa ggi (ST) dengan jumlah i sedang (S) frekuensinya erjumlah 1 dengan nilai 0 dari seluruh responden

dan Perkotaan (N=127)

aan berada pada kategori ilai 68.6%, disusul pada dengan nilai 17.8%. Pada .9%, kategori rendah (R) endah (SR) frekuensinya

taan berada pada kategori nilai 58.3%. Selanjutnya at dipersentasekan dengan resentase 3.15%, kategori i seluruh responden siswa

(5)

Deskripsi Data rata-rata (me

Dari tabel 4, dapat dipah tempat tinggal semuanya bera paling tinggi adalah siswa per dapat dipersentasekan dengan adalah siswa laki-laki jurusa dipersentasekan dengan nilai 6 aspirasi karir siswa dari nilai r sebagai berikut:

1. Siswa perempuan jurusan I 2. Siswa laki-laki jurusan IPS

Tabel 4.

mean) dan persentase (%) Tingkat Aspirasi Karir Siswa Kelamin, Jurusan, dan Tempat Tinggal

ahami bahwa tingkat aspirasi karir siswa ditinjau dari jenis erada pada kategori tinggi (T). Rata-rata (mean) tingkat as

erempuan jurusan IPS tinggal di daerah perkotaan dengan an nilai 82%, dan rata-rata (mean) tingkat aspirasi karir sis usan IPA tinggal di daerah pedesaan, dengan skor rata ilai 69%. Dari data tabel tersebut diatas, maka dapat dibuat i rata-rata (mean) yang tertinggi sampai dengan yang teren

n IPS tinggal di daerah perkotaan (237) PS tinggal di daerah perkotaan (231)

wa ditinjau dari Jenis

(6)

3. Siswa laki-laki jurusan IPA 4. Siswa perempuan jurusan I 5. Siswa perempuan jurusan I 6. Siswa perempuan jurusan I 7. Siswa laki-laki jurusan IPS 8. Siswa laki-laki jurusan IPA

B. Pengujian Persyaratan Analis Uji persyaratan analisis homogenitas data. Berikut dija 1. Uji Normalitas Data

Pengolahan data deng yang lakukan:

Uji Normalitas D

Berdasarkan tabel 5, dapa yang bernilai lebih kecil diban yang memperlihatkan bahwa L sesuai dengan kriteria pengujia aspirasi karir siswa jenis kelam

Uji Normalitas

Berdasarkan tabel 6 dapa bernilai lebih kecil dibanding memperlihatkan bahwa Lhitung

dengan kriteria pengujian Lhitung

karir siswa jurusan IPA dan IP

Uji Normalitas D

Berdasarkan tabel 7 dapa yang bernilai lebih kecil diban yang memperlihatkan bahwa L sesuai dengan kriteria pengujia aspirasi karir siswa pedesaan d 2. Uji Homogenitas

PA tinggal di daerah perkotaan (231) n IPA tinggal di daerah perkotaan (229) n IPS tinggal di daerah pedesaan (224) n IPA tinggal di daerah pedesaan (217) PS tinggal di daerah pedesaan (216) PA tinggal di daerah pedesaan (201).

nalisis.

is yang dilakukan pada data penelitian ini meliputi uji n ijabarkan hasil dari uji persyaratan analisis tersebut:

ngan ujiLillieforspada batas alpha (α) 0,05.Berikutpenjaba

Tabel 5.

s Data Tingkat Aspirasi Karir Siswa Laki-laki dan Perem

apat diketahui bahwa skor Lhitungdata dari responden siswa la

anding Ltabelyang bernilai sebesar 0.0978, begitu juga data

a Lhitungbernilai lebih kecil yaitu 0.0276 dibanding Ltabel y

ujian Lhitung< Ltabel, maka H0diterima yang artinya distribus

lamin laki-laki dan perempuan yang kita uji adalah normal. Tabel 6.

litas Data Tingkat Aspirasi Karir Siswa Jurusan IPA dan

pat diketahui bahwa skor Lhitungdata dari responden siswa I

ing Ltabel yang bernilai sebesar 0.0792, begitu juga data gbernilai lebih kecil yaitu 0.0544 dibanding Ltabelyang ber

hitung< Ltabel, maka H0diterima yang artinya distribusi frekue

IPS yang kita uji adalah normal. Tabel 7.

s Data Tingkat Aspirasi Karir Siswa Pedesaan dan Perk

pat diketahui bahwa skor Lhitungdata dari responden siswa p

ibanding Ltabelyang bernilai sebesar 0.0815, begitu juga data

a Lhitungbernilai lebih kecil yaitu 0.0513 dibanding Ltabelya

ujian Lhitung< Ltabel, maka H0diterima yang artinya distribus

n dan perkotaan yang kita uji adalah normal.

i normalitas data dan uji

baranhasil uji normalitas

rempuan

a laki-laki sebesar 0.0553 ata dari siswa perempuan

l yang bernilai 0.069 dan

usi frekuensi data tingkat l.

dan IPS

a IPA sebesar 0.354 yang ata dari siswa IPS yang bernilai 0.0808 dan sesuai uensi data tingkat aspirasi

erkotaan

(7)

Hasil pengujian homo homogenitas dapat dilihat d

Uji

Dari tabel 8 terlihat b nilai sebesar 8.7876, dan s kebebasan dengan nilai 7 d dengan kriteria pengujian p semua kelompok sampel m 3. Pengujian Hipotesis.

Pengujian hipotesis dila (α) 0,05. Hasil pengujian hip

Analisis Var

Catata

Dari hasil analisis var a. Hipotesis Efek Variabe

Dari tabel 6 dapat perempuan, nilai Fhitung

2 dan alpha (α) 0.05 b kriteria pengujian hipote ada perbedaan tingkat a dapat dikatakan sangat atau lebih kecil dari kete b. Hipotesis Efek Variabe Dari tabel 6 dapat nilai Fhitungyang diperole

mogenitas dilakukan menggunakan ujibartlettpada batas a at dalam tabel berikut:

Tabel 8.

ji Homogenitas Data Skor Tingkat Apirasi Karir

at bahwa, jumlah perhitungan yang digunakan dalam uji b n selanjutnya perhitungan btabeldengan patokan alpha (α) 5%

7 diperoleh btabelsebesar 14.067. Dengan demikian, nilai bhitun

n pada uji bartlettdapat disimpulkan bahwa data tingkat a l mempunyai varians yang sama atau homogen.

dilakukan dengan menggunakan teknik analisa varian (AN hipotesis melalui analisis varian dapat dilihat dalam tabel b

Tabel 9.

arian (ANAVA) Data Skor Tingkat Aspirasi Karir Sisw

tatan :

RJK = Rerata Jumlah Kuadrat sig = Signifikansi

α = alpha

arian (ANAVA) dalam tabel 9 dapat diuraikan hasil uji hipo iabel Jenis Kelamin (Laki-laki dan Perempuan)

at dipahami bahwa pada variabel jenis kelamin yaitu denga

ngyang diperoleh yaitu sebesar 5.668, sedangkan Ftabelpada

5 bernilai 3.03, sehingga dapat disimpulkan bahwa Fhitung

ipotesis melalui analasis varian (ANAVA), maka hal tersebu t aspirasi karir antara siswa laki-laki dan perempuan. Perbe at signifikan, hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikans ketetapan nilai alpha 0.05, nilai signifikansinya adalah sebes iabel Jurusan (IPA dan IPS)

at dipahami bahwa pada variabel jurusan, dengan dua kate roleh yaitu sebesar 6.320, sedangkan Ftabelpada derajat kebe

s alpha (α) 0,05,hasil uji

i bartlett diperoleh bhitung

5% atau 0.05 dan derajat i bhitung< btabel,maka sesuai

t aspirasi karir siswa dari

NAVA) pada batas alpha l berikut:

Siswa

ipotesis sebagai berikut:

gan kategori laki-laki dan da derajat kebebasan (db)

hitung > Ftabel,sesuai dengan

ebut menunjukkan bahwa rbedaan yang ada tersebut nsi yang berada dibawah

esar 0.018.

(8)

(α) 0.05 bernilai 3.03, s hipotesis melalui anala tingkat aspirasi karir a sangat signifikan, hal i sebesar 0.05, nilai signif nilai alpha.

c. Hipotesis Efek Variabe Dari tabel 6 dapat yang dimaksudkan yait 34.487, sedangkan Ftabe

disimpulkan bahwa Fhit

(ANAVA), maka hal te pedesaan dan siswa per ditunjukkan dengan nila 0.05, nilai signifikansin 0,01.

d. Hipotesis Efek Gabung Dari tabel 6 dapa kelamin, jurusan dan da 3223.670, sedangkan F dapat disimpulkan bah varian (ANAVA), mak ditinjau dari jenis kelam sangat signifikan, hal i dari ketetapan nilai alph e. Hipotesis Tentang Inte Dalam menguji hip masing-masing variabe sebagai berikut: 1) Interaksi Antara J

Dari hasil peng kelamin laki-laki da melalui analisis varia

Dari tabel 7 da nilai Fhitungyang dip

alpha (α) 0.05 bernila pengujian hipotesis interaksi antara jenis interaksi tersebut d melebihi dari keteta dengan demikian ke tidak terdapat intera siswa.

Selanjutnya da kelamin dan jurusan

, sehingga dapat disimpulkan bahwa Fhitung> Ftabel,sesuai de

alasis varian (ANAVA), maka hal tersebut menunjukkan ir antara siswa IPA dan siswa IPS. Perbedaan yang ada te l ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi yang diperoleh ignifikansinya adalah sebesar 0.013, berada dibawah atau leb

iabel Daerah Tempat Tinggal (Pedesaan dan Perkotaan) pat dipahami bahwa pada variabel tempat tinggal, di mana yaitu daerah pedesaan dan perkotaan, nilai Fhitung yang d tabelpada derajat kebebasan (db) 2 dan alpha (α) 0.05 bernila

Fhitung> Ftabel,sesuai dengan kriteria pengujian hipotesis m

l tersebut menunjukkan bahwa ada perbedaan tingkat aspir perkotaan. Perbedaan yang ada tersebut dapat dikatakan sa nilai signifikansi yang berada dibawah atau lebih kecil dar sinya adalah sebesar 0.000. dapat diartikan pula sangat sign

bungan Variabel Jenis Kelamin, Jurusan dan Daerah Tem apat dipahami bahwa pada variabel gabungan, yaitu untu daerah tempat tinggal secara bersamaan, nilai Fhitungyang

Ftabel pada derajat kebebasan (db) 6 dan alpha (α) 0.05

ahwa Fhitung > Ftabel,sesuai dengan kriteria pengujian hip

aka hal tersebut menunjukkan bahwa ada perbedaan tingk lamin, jurusan dan tempat tinggal. Perbedaan yang ada te l ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi yang berada dib lpha 0.05, di mana nilai signifikansinya adalah sebesar 0.00 nteraksi

i hipotesis tentang interaksi antara jenis kelamin, jurusan dan iabel tersebut tersusun dalam beberapa kombinasi variab

a Jenis Kelamin dan Jurusan

engolahan data tingkat aspirasi karir siswa yang berdasarka i dan perempuan pada jurusan IPA dan IPS, diperoleh hasil

arian sebagai berikut:

Tabel 7.

Interaksi Antara Jenis Kelamin dan Jurusan

dapat dipahami bahwa pada interaksi antara variabel jenis diperoleh yaitu sebesar 0.013, sedangkan Ftabelpada deraja

rnilai 2.41, sehingga dapat disimpulkan bahwa Fhitung< Ftabe

sis melalui analasis varian (ANAVA), maka hal tersebut m enis kelamin dan jurusan dalam menentukan tingkat aspir t dikatakan tidak signifikan, hal ini ditunjukkan dengan tetapan nilai alpha 0.05, yang mana nilai signifikansinya keberadaan interaksi tersebut dapat diabaikan. Sehingga da teraksi antara jenis kelamin dan jurusan dalam menentuka

dapat diketahui signifikansi per pasangan berdasarkan i san melalui ujischeffepada ketetapan alpha 0.05, dengan has

dengan kriteria pengujian an bahwa ada perbedaan tersebut dapat dikatakan leh pada ketetapan alpha lebih kecil dari ketetapan

n)

a kategori tempat tinggal diperoleh yaitu sebesar nilai 3.03, sehingga dapat s melalui analasis varian spirasi karir antara siswa sangat signifikan, hal ini dari ketetapan nilai alpha ignifikan pada nilai alpha

empat Tinggal.

untuk melihat efek jenis g diperoleh yaitu sebesar 5 bernilai 2.13, sehingga ipotesis melalui analasis tingkat aspirasi karir siswa tersebut dapat dikatakan dibawah atau lebih kecil 000.

an daerah tempat tinggal, iabel yang dapat dijabar

kan pengelompokan jenis asil perhitungan interaksi

enis kelamin dan jurusan, ajat kebebasan (db) 4 dan

tabel,sesuai dengan kriteria

t menunjukkan bahwa ada pirasi karir siswa, namun n nilai signifikansi yang ya adalah sebesar 0.909, dapat disimpulkan bahwa kan tingkat aspirasi karir

(9)

Signifikansi Per P

Dari tabel 8 da a) Tidak terdapat p laki jurusan IPS aspirasi karir sis IPA.

b) Tidak terdapat perempuan IPA aspirasi karir sis jurusan IPA. c) Terdapat perbed

(selisih rerata = laki-laki jurusan d) Tidak terdapat p

(selisih rerata = laki-laki jurusan e) Tidak terdapat p

(selisih rerata = laki-laki jurusan f) Tidak terdapat perempuan jurus tingkat aspirasi perempuan jurus 2) Interaksi Antara J Dari hasil peng kelamin laki-laki da perhitungan interaks

Interaksi

Dari tabel 9 d tempat tinggal, nila kebebasan (db) 4 d Ftabel,sesuai dengan

tersebut menunjukk menentukan tingka

Tabel 8.

er Pasangan Berdasarkan Interaksi Jenis Kelamin dan J

dapat dipahami bahwa:

t perbedaan tingkat aspirasi karir antara siswa laki-laki jurus PS (selisih rerata = 8.73, signifikansi = 0.414 > 0.05), w siswa laki-laki jurusan IPS lebih tinggi dibanding dengan

at perbedaan tingkat aspirasi karir antara siswa laki-la A (selisih rerata = 9.21, signifikansi = 0.235 > 0.05), m siswa laki-laki jurusan IPA lebih tinggi dibanding den

bedaan tingkat aspirasi karir antara laki-laki jurusan IPA = 15.90, signifikansi = 0.007 < 0.05), di mana rerata ting an IPA lebih tinggi dibanding dengan siswa perempuan juru t perbedaan tingkat aspirasi karir antara laki-laki jurusan IP = 0.48, signifikansi = 1.000 > 0.05), meskipun rerata ting an IPS lebih tinggi dibanding dengan siswa perempuan juru t perbedaan tingkat aspirasi karir antara laki-laki jurusan I = 7.17, signifikansi = 0.469 > 0.05), meskipun rerata ting an IPS lebih tinggi dibanding dengan siswa perempuan juru at perbedaan tingkat aspirasi karir antara siswa peremp

rusan IPS (selisih rerata = 6.69, signifikansi = 0.344 > si karir siswa perempuan jurusan IPA lebih tinggi dib rusan IPS.

a Jenis Kelamin dan Daerah Tempat Tinggal

engolahan data tingkat aspirasi karir siswa yang berdasarka dan perempuan yang tinggal didaerah pedesaan dan perk aksi melalui analisis varian sebagai berikut:

Tabel 9.

ksi Antara Jenis Kelamin dan Daerah Tempat Tinggal

dapat dipahami bahwa interaksi antara pada variabel jen nilai Fhitung yang diperoleh yaitu sebesar 2.842, sedangk

dan alpha (α) 0.05 bernilai 2.41, sehingga dapat disimp an kriteria pengujian hipotesis melalui analasis varian kkan bahwa ada interaksi antara jenis kelamin dan daerah kat aspirasi karir siswa, namun interaksi tersebut dap

n Jurusan

rusan IPA dan siswa laki-, walaupun rerata tingkat an siswa laki-laki jurusan

i-laki jurusan IPA dan , meskipun rerata tingkat engan siswa perempuan

IPA dan perempuan IPS tingkat aspirasi karir siswa

urusan IPS.

IPS dan perempuan IPA ngkat aspirasi karir siswa

rusan IPA.

n IPS dan perempuan IPS ngkat aspirasi karir siswa

rusan IPS.

mpuan jurusan IPA dan > 0.05), meskipun rerata dibanding dengan siswa

kan pengelompokan jenis erkotaan, diperoleh hasil

l

jenis kelamin dan daerah ngkan Ftabel pada derajat

impulkan bahwa Fhitung >

(10)

signifikan, hal ini d yang mana nilai sig tersebut dapat diaba kelamin dan daerah

Selanjutnya da kelamin dan daerah sebagai berikut:

Signifikansi Per Pasanga

Dari tabel 10 d a) Terdapat perbed siswa laki-laki p tingkat aspirasi pedesaan. b) Terdapat perbed

siswa perempuan tingkat aspirasi pedesaan. c) Terdapat perbed

siswa perempuan tingkat aspirasi k pedesaan. d) Tidak terdapat p

dan siswa perem rerata tingkat a perempuan pede e) Tidak terdapat p dan siswa perem demikian rerata siswa laki-laki p f) Terdapat perbed siswa perempua rerata tingkat as perempuan pede 3) Interaksi Antara J Dari hasil pen jurusan dan tinggal analisis varian sebag

i ditunjukkan dengan nilai signifikansi yang melebihi kete i signifikansinya adalah sebesar 0.093. Dengan demikian iabaikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapa ah tempat tinggal dalam menentukan tingkat aspirasi karir si dapat diketahui signifikansi per pasangan berdasarkan i rah tempat tinggal melalui uji scheffepada ketetapan alp

Tabel 10.

ngan Berdasarkan Interaksi Jenis Kelamin dan Daerah T

0 dapat dipahami bahwa:

edaan tingkat aspirasi karir yang signifikan antara siswa i perkotaan (selisih rerata = 22.64, signifikansi = 0.000 < si karir siswa laki-laki perkotaan lebih tinggi dibanding

edaan tingkat aspirasi karir yang signifikan antara siswa uan pedesaan (selisih rerata = 12.31, signifikansi = 0.040 < si karir siswa perempuan pedesaan lebih tinggi dibanding

edaan tingkat aspirasi karir yang signifikan antara siswa uan perkotaan (selisih rerata = 24.44, signifikansi = 0.000 si karir siswa perempuan perkotaan lebih tinggi dibanding

t perbedaan tingkat aspirasi karir yang signifikan antara sis empuan pedesaan (selisih rerata = 10.34, signifikansi = 0. t aspirasi karir siswa laki-laki perkotaan lebih tinggi dib

desaan.

t perbedaan tingkat aspirasi karir yang signifikan antara sis rempuan perkotaan (selisih rerata = 1.79, signifikansi = ta tingkat aspirasi karir siswa perempuan perkotaan lebih ti i perkotaan.

edaan tingkat aspirasi karir yang signifikan antara siswa pe uan perkotaan (selisih rerata = 12.13, signifikansi = 0.00 t aspirasi karir siswa perempuan perkotaan lebih tinggi dib

desaan.

a Jurusan dan Daerah Tempat Tinggal

pengolahan data tingkat aspirasi karir siswa yang berdas al didaerah pedesaan dan perkotaan, diperoleh hasil perhitu bagai berikut:

etetapan nilai alpha 0.05, ian, keberadaan interaksi pat interaksi antara jenis ir siswa.

n interaksi variabel jenis alpha 0.05, dengan hasil

h Tempat Tinggal

a laki-laki pedesaan dan 0 < 0.05), di mana rerata g dengan siswa laki-laki

a laki-laki pedesaan dan 0 < 0.05), di mana rerata ng dengan siswa laki-laki

a laki-laki pedesaan dan 0 < 0.05), di mana rerata ng dengan siswa laki-laki

siswa laki-laki perkotaan 0.137 > 0.05), meskipun dibanding dengan siswa

siswa laki-laki perkotaan i = 0.981 > 0.05), meski tinggi dibanding dengan

perempuan pedesaan dan .008 < 0.05), yang mana i dibanding dengan siswa

(11)

Intera

Dari tabel 11 d tinggal, nilai Fhitungy

4 dan alpha (α) 0.05 kriteria pengujian h bahwa ada interaks sangat signifikan, ha dari ketetapan nila keberadaan interaks interaksi antara juru Selanjutnya da dan daerah tempat berikut:

Signifikansi Per Pasangan

Dari tabel 12 d a) Terdapat perbed

siswa IPA perko aspirasi karir sisw b) Tidak terdapat

pedesaan dan sis rerata tingkat asp pedesaan. c) Terdapat perbed

siswa IPS perko aspirasi karir sisw d) Tidak terdapat

perkotaan dan si rerata tingkat as IPS pedesaan. e) Tidak terdapat

perkotaan dan sis rerata tingkat as IPA perkotaan.

Tabel 11.

eraksi Antara Jurusan dan Daerah Tempat Tinggal

1 dapat dipahami bahwa pada interaksi antara variabel juru

gyang diperoleh yaitu sebesar 1.330, sedangkan Ftabelpada

.05 bernilai 2.41, sehingga dapat disimpulkan bahwa Fhitun

n hipotesis melalui analasis varian (ANAVA), maka hal ksi antara jurusan dan daerah tempat tinggal. Interaksi te , hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi yang berada d ilai alpha 0.05, nilai signifikansinya adalah sebesar 0.2 ksi tersebut dapat diabaikan. Sehingga dapat disimpulkan rusan dan daerah tempat tinggal dalam menentukan tingkat dapat diketahui signifikansi per pasangan berdasarkan inte

at tinggal melalui uji scheffepada ketetapan alpha 0.05,

Tabel 12.

an Berdasarkan Interaksi Antara Jurusan dan Daerah T

2 dapat dipahami bahwa:

edaan tingkat aspirasi karir yang signifikan antara siswa jur rkotaan (selisih rerata = 18.38, signifikansi = 0.000 < 0.05) siswa jurusan IPA perkotaan lebih tinggi dibanding dengan s at perbedaan tingkat aspirasi karir yang signifikan anta siswa IPS pedesaan (selisih rerata = 9.86, signifikansi = 0. aspirasi karir siswa jurusan IPS pedesaan lebih tinggi diban

edaan tingkat aspirasi karir yang signifikan antara siswa jur kotaan (selisih rerata = 23.83, signifikansi = 0.000 < 0.05) siswa jurusan IPS perkotaan lebih tinggi dibanding dengan s at perbedaan tingkat aspirasi karir yang signifikan anta siswa IPS pedesaan (selisih rerata = 8.51, signifikansi = 0 aspirasi karir siswa jurusan IPA perkotaan lebih tinggi d .

at perbedaan tingkat aspirasi karir yang signifikan anta siswa IPS perkotaan (selisih rerata = 5.45, signifikansi = 0 t aspirasi karir siswa jurusan IPS perkotaan lebih tinggi dib

.

urusan dan daerah tempat da derajat kebebasan (db)

hitung< Ftabel,sesuai dengan

al tersebut menunjukkan i tersebut dapat dikatakan a dibawah atau lebih kecil .250. Dengan demikian, lkan bahwa tidak terdapat

at aspirasi karir siswa. interaksi variabel jurusan 05, dengan hasil sebagai

h Tempat Tinggal

jurusan IPA pedesaan dan 05), dengan rerata tingkat

n siswa IPA pedesaan. ntara siswa jurusan IPA

0.123 > 0.05), meskipun anding dengan siswa IPA

jurusan IPA pedesaan dan 05), dengan rerata tingkat

n siswa IPA pedesaan. ntara siswa jurusan IPA

0.208 > 0.05), meskipun i dibanding dengan siswa

(12)

f) Terdapat perbed siswa IPS perko aspirasi karir sisw 4) Interaksi Antara J

Dari hasil pen jurusan dan tinggal analisis varian sebag

Interaksi Ant

Dari tabel 13 dap tinggal, nilai Fhitungyan

dan alpha (α) 0.05 bern pengujian hipotesis me interaksi antara jenis ke karir siswa. Namun ad signifikansi yang meleb 0.156, Dengan demikian daerah tempat tinggal d

Selanjutnya dapa kelamin, jurusan dan da

Signifikansi Per Pasangan Be

edaan tingkat aspirasi karir yang signifikan antara siswa jur kotaan (selisih rerata = 13.97, signifikansi = 0.009 > 0.05) siswa jurusan IPS perkotaan lebih tinggi dibanding dengan s a Jenis kelamin, Jurusan dan Daerah Tempat Tinggal

pengolahan data tingkat aspirasi karir siswa yang berdas al didaerah pedesaan dan perkotaan, diperoleh hasil perhitu bagai berikut:

Tabel 13.

ntara Jenis Kelamin, Jurusan dan Daerah Tempat Ting

apat dipahami bahwa pada interaksi antara variabel juru ang diperoleh yaitu sebesar 2.022, sedangkan Ftabelpada de

rnilai 2.41, sehingga dapat disimpulkan bahwa Fhitung< Ftabe

melalui analasis varian (ANAVA), maka hal tersebut me kelamin, jurusan dan daerah tempat tinggal dalam mempen adanya interaksi tersebut tidaklah signifikan, hal ini ditu lebihi dari ketetapan nilai alpha 0.05, di mana nilai signifik

ian, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada interaksi anta l dalam menentukan tingkat aspirasi karir siswa.

pat diketahui signifikansi per pasangan berdasarkan in daerah tempat tinggal melalui ujischeffedengan hasil sebag

Tabel 14.

Berdasarkan Interaksi Antara Jenis Kelamin, Jurusan da Tinggal

jurusan IPS pedesaan dan 05), dengan rerata tingkat

n siswa IPS perkotaan.

dasarkan pengelompokan hitungan interaksi melalui

inggal

rusan dan daerah tempat derajat kebebasan (db) 6

tabel,sesuai dengan kriteria

menunjukkan bahwa ada pengaruhi tingkat aspirasi ditunjukkan dengan nilai fikansinya adalah sebesar ntara jurusan. jurusan dan

interaksi variabel jenis bagai berikut:

(13)

PEMBAHASAN

Pembahasan yang akan dija yang telah dikemukakan pada bab 1. Bagaimanakah gambaran ti

serta bagaimana perbedaan 2. Bagaimanakah gambaran t

perbedaannya

3. Bagaimanakah gambaran ti dan perkotaan (urban), serta 4. Bagaimanakah gambaran ti

tinggal, serta bagaimana inte

Berikut akan diuraikan pem penelitian sebagaimana tersebut di 1. Gambaran Tingkat Aspir

Serta Bagaimana Perbeda Melihat secara detail pada indikator aspirasi kar adalah pada indikator am Zuwana 2008:62) mengin dengan tipe profesi maskuli dipahami bahwa siswa lak yang lebih mengutamakan baik, tinggi, elit, dan eksklu

Berkenaan dengan ura karir individu, Super dan J berikut tugas dari masing-dengan tahap tentatif. Pilih melalui diskusi, bekerja, m yang dimiliki oleh siswa la dapat terarah dengan tepa aspirasi karir yang realistis Dari beberapa penelitia dan perempuan memberik laki-laki pada posisi yang pernyataan Pandia (2007:2 identitas ego, orientasi k kebudayaan di Indonesia, mendorong aspirasi karier d lakukan tersebut menunju dalam bidang pekerjaan ya aspirasi karir yang baik. H perkembangan identitas e perempuan untuk berkemba

Dari hasil analisi da aspirasi karir siswa perem terkecuali pada indikator sehingga dapat dikatakan b siswa perempuan. Sebagai Smidova (2007) (dalam Zu aspirasi mereka dengan tipe demikian dapat dipahami b

ijabarkan ini berdasarkan kepada rumusan masalah dan tu ab I yaitu:

n tingkat aspirasi karir siswa ditinjau dari jenis kelamin lak annya

n tingkat aspirasi karir siswa ditinjau dari jurusan IPA dan

n tingkat aspirasi karir siswa ditinjau dari daerah tempat ting erta bagaimana perbedaannya

n tingkat aspirasi karir siswa ditinjau dari jenis kelamin, juru interaksinya

embahasan untuk masing-masing rumusan dan tujuan y t di atas.

pirasi Karir Siswa Ditinjau dari Jenis Kelamin Laki-Lak bedaannya

il dari hasil analisis data pada tingkat aspirasi karir siswa la karir nilai rata-rata tertinggi yang terungkap dibanding de

mbisi karir. Sesuai dengan pendapat Januoskova dan Sm interpretasikan bahwa anak laki-laki akan mengkombina kulin yang dikarakterkan dengan nilai prestise yang tinggi. D

laki-laki lebih dominan atau cenderung memiliki pandang an atau berorientasi pada suatu pekerjaan, jabatan ataupun p

klusif.

uraian diatas kiranya sesuai dengan kajian yang membahas n Jordan (dalam Dillard, 1985:19-20) mengemukakan taha g-masing tahap perkembangan, dimana pada individu um ilihan pada masa tentatif ini mulai diusahakan untuk ke , maupun aktifitas lainnya. Dengan demikian, maka terka a laki-laki perlu kiranya bimbingan untuk mengarahkan am

pat dan sesuai dengan potensi yang mereka miliki sehin tis untuk dapat diwujudkan.

elitian terkait dengan tingkat aspirasi karir yang memband rikan kesimpulan yang berbeda-beda, namun ada kecend ng lebih unggul. Dengan hasil temuan dalam penelitian i 7:29) yang diungkapkan dalam penelitiannya, dimana ia m karier, dan aspirasi karier remaja perempuan. Ia men sia, terutama yang menekankan aspek peran jenis kela ier dan pendidikan yang tinggi bagi perempuan, namun dari

jukan bahwa subjek penelitian memiliki keinginan menc yang kelak dipilih, dengan kata lain dapat dikatakan bahw . Hal tersebut menurutnya dimungkinkan bahwa faktor ego telah mampu mengatasi berbagai masalah yang c

bang.

data menunjukkan bahwa, dibandingkan siswa laki-laki, empuan sedikit lebih tinggi pada hampir semua indikator tor ambisi karir yang lebih besar nilai skor yang dicapa n bahwa siswa laki-laki memiliki ambisi karir yang lebih b gaimana yang diungkapan sebelumnya, Sesuai dengan pen Zuwana 2008:62) berinterpretasi bahwa anak laki-laki ak tipe profesi maskulin yang dikarakterkan dengan nilai presti i bahwa siswa laki-laki lebih dominan atau cenderung mem

tujuan khusus penelitian

laki-laki dan perempuan,

dan IPS, serta bagaimana

tinggal di pedesaan (rural)

urusan dan daerah tempat

yang ditentukan dalam

aki dan Perempuan,

a laki-laki tampak bahwa dengan indikator lainnya Smidova (2007) (dalam inasikan aspirasi mereka i. Dengan demikian dapat ngan tentang dunia karir posisi yang terlihat lebih

as tentang perkembangan hap-tahap perkembangan mur 15-17 tahun disebut keluar dari fantasi, baik rkait dengan ambisi karir ambisi karir mereka agar hingga mereka memiliki

ndingkan antara laki-laki nderungan menempatkan n ini kiranya mendukung ia mengkaji tentang status enyatakan bahwa faktor kelamin, tenyata kurang ri hasil penelitian yang ia encapai posisi pemimpin hwa perempuan memiliki r internal, dalam hal ini cenderung menghambat

(14)

dunia karir yang lebih men terlihat lebih baik, tinggi, e

Dengan hasil temuan diungkapkan dalam peneli aspirasi karier remaja pere menekankan aspek peran j tinggi bagi perempuan, na penelitian memiliki keingin dengan kata lain dapat d menurutnya dimungkinkan identitas ego yang telah m untuk berkembang.

Pada akhir-akhir dek dikumandangkan di berba diperjuangkan posisi dan ke

Dapat kita lihat, sud perempuan yang telah suks yang lebih dikenal dengan Sri Mulyani Indrawati ad direktur pelaksana Bank D yang ia rintis, dan banyak dimana ia adalah gubernur

Beberapa kisah pere perempuan lainnya dimana manapun, dan tentu saja ha motivasi dalam diri mereka 2. Gambaran Tingkat Aspir

Perbedaannya

Melihat dari hasil ana IPS secara keseluruhan/um menunjukkan bahwa siswa yang baik. Dengan demikia IPA maupun IPS secara o dengan optimal sehingga da Sebagaimana yang te kematangan karir individu, menurut Super (dalam Sha pembuatan keputusan dituj pemikirannya dalam mem mengetahui bagaimana m bagaimana orang lain mem karir yang tepat untuk dir melakukan perencanaan ka mereka.

Melihat secara detail, bahwa siswa jurusan IPS p indikator melakukan peren yang juga dengan kategori maupun orang tua untuk m baik untuk terus melakukan ide-ide tentang karir merek

engutamakan atau berorientasi pada suatu pekerjaan, jabata i, elit, dan eksklusif.

an dalam penelitian ini, kiranya mendukung pernyataan P elitiannya, dimana ia mengkaji tentang status identitas eg erempuan. Ia menyatakan bahwa faktor kebudayaan di Ind

n jenis kelamin, tenyata kurang mendorong aspirasi karie namun dari hasil penelitian yang ia lakukan tersebut men nginan mencapai posisi pemimpin dalam bidang pekerja t dikatakan bahwa perempuan memiliki aspirasi karir ya

kan bahwa faktor internal, dalam hal ini salahsatunya mampu mengatasi berbagai masalah yang cenderung m

dekade ini, isu tentang kesetaraan gender telah menjadi rbagai penjuru dunia. Dalam berbagai segi kehidupan, p

kedudukannya.

udah sangat banyak kisah tokoh dunia di era ini yang ukses dengan karir yang ia jalani, misalnya saja Hillary Dia

an nama Hillary Clinton. Tokoh perempuan lainnya yang te adalah perempuan sekaligus orang Indonesia pertama y Dunia. Ia yang lahir di Lampung, sukses dengan segenap yak penghargaan yang telah ia raih. Selanjutnya misalnya

ur perempuan pertama di Indonesia.

erempuan-perempuan yang sukses tersebut tentu saja m anapun ia berada, dengan peran media yang telah menja

hal tersebut menjadi referensi yang aktual dan faktual bag ka untuk juga meraih cita-cita yang mereka inginkan. spirasi Karir Siswa Ditinjau dari Jurusan IPA dan I

nalisis data yang menunjukkan bahwa tingkat aspirasi karir /umum berada pada tingkat kategori yang sama yaitu kateg

wa jurusan IPA maupun jurusan IPS secara umum telah ikian maka perlu kiranya untuk memberikan bimbingan ara

a optimal agar nantinya dapat tingkat aspirasi karir mere dapat mencapai tingkat aspirasi karir yang tinggi.

telah dipahami, bahwa aspirasi karir merupakan sebag idu, maka terkait dengan perencanaan karir merujuk pada ko Sharf, 1992:157) dimana disampaikan bahwa kematangan ka itujukan untuk melihat kemampuan siswa dalam menggun embuat perencanaan karir. Konsep ini didasari oleh tuntu membuat keputusan karir, dengan asumsi bahwa apab embuat keputusan karir, maka diharapkan mereka mamp dirinya sendiri. Untuk itulah maka perlu untuk terus m

karir dan memiliki ide-ide karir yang optimal dalam pe

tail, dari hasil analisis data pada tingkat aspirasi karir sisw S pada indikator aspirasi karir nilai rata-rata tertinggi yang

rencanaan karir dengan kategori tinggi (T) kemudian dis ri tinggi (T). Mengacu dari hasil analsis tersebut maka perlu memberikan bimbingan dan arahan agar siswa dapat mem kan perencanaan serta mengembangkan wawasan dan penge

eka secara realistis.

batan ataupun posisi yang

n Pandia (2007:29) yang ego, orientasi karier, dan Indonesia, terutama yang rier dan pendidikan yang enunjukan bahwa subjek rjaan yang kelak dipilih, yang baik. Hal tersebut a adalah perkembangan menghambat perempuan

adi suatu hal yang terus , peran perempuan terus

ng berasal dari kalangan Diane Rodham Clinton -g telah terkenal misalnya yang menjabat sebagai ap kisah perjalanan karir lnya Ratu Atut Chosiyah,

menjadi inspirasi bagi jangkau seluruh pelosok bagi mereka dan menjadi

n IPS Serta,Bagaimana

rir siswa jurusan IPA dan tegori tinggi (T). Hal ini h memiliki aspirasi karir arah karir bagi siswa baik ereka dapat berkembang

bagai bagian dari proses konsep kematangan karir karir adalah pengetahuan unakan pengetahuan dan ntutan pada siswa untuk pabila siswa mengetahui mpu membuat keputusan s mendorong siswa agar perkembangan arah karir

(15)

Selanjutnyaskor rata-karir. Dengan kondisi terse bimbingan agar dapat mer dengan menambahkan den dapat merencanakan apa y memasuki dunia kerja yang hal merancang strategi p kemampuan yang dimiliki sesuai dengan potensi yang arah karir yang akan jalani Berdasarkan hasil tem tingkat aspirasi karir siswa rata-rata dari hasil analisis lebih tinggi dibanding tingk

Pandangan sebagian pekerja teknis ataupun dila dimasyarakat namun tentun peran guru BK untuk me apapun akan dapat menjad dengan potensi/bakat dan m Berkenaan dengan ad memisahkan akan bakat da karir siswa. Sebagaimana sekolah lebih baik tidak meneruskan pendidikan ke bahasa”(Kushaeri, 2013.http 3. Gambaran Tingkat Aspir

dan Perkotaan (urban), Se Berdasarkan pada has di daerah pedesaanberadap tertinggi terdapat pada pa pada indikator merancang dimasukan dalam kategori melaksanakan bimbingan maksimal, hal ini sangat pe maka akan sangat tidak b ketercapaian skor pada ind pelayanan bimbingan dan cita-cita karir.

Beranjak dari teori, se 129) mengemukakan bahw yang mempunyai pengaruh dengan daerah pedesaan d situasi yang kiranya lebih prasarana belajar yang me heterogen yang kompetitif siswa untuk lebih terpacu d Pedesaan sebagai da pertanian, dapat dikatakan cenderung sama (homogen tinggi dan spesifik, setia berpeluang dan berkemban

ta-rata terendahterdapat pada indikator merancang strateg rsebut maka sama halnya dengan siswa IPA, siswa IPS perlu

erancang strategi pencapaian karir sebagaimana disebutka engan cara mengetahui persyaratan pendidikan untuk peke a yang harus dilakukan setelah tamat sekolah; mengetahu ang diinginkan; dan mampu mengatur waktu luang secara ef i pencapaian karir tentunya dibutuhkan pemahaman dir iliki dan memiliki informasi yang cukup tentang peluang

ng ia miliki tersebut sehingga mampu untuk membuat kepu ni untuk kedepannya nanti.

temuan diperoleh kesimpulan bahwa terdapat perbedaan wa ditinjau dari jurusan IPA dan IPS. Perbedaan ini juga lisis data, sehingga dapat dikatakan bahwa tingkat aspirasi k

ngkat aspirasi karir siswa jurusan IPA.

n masyarakat menyatakan bahwa siswa IPA nantinya aka ilapangan. Tentu saja semua pandangan tersebut walaupu tunya pandangan tersebut tidaklah mendasar dan belum ten memberikan pelayanan BK yang mampu untuk meyakink jadi suatu hal yang menghantarkan pada kesuksesan asa n minat siswa.

adanya penjurusan khususnya di SMA, diharapkan juga t t dan minat, serta peluang dan kesempatan untuk berkemba

na disampaikan oleh menteri pendidikan dan kebudayaan ak ada spesialisasi. Alasannya, fakta di lapangan untu ke jenjang berikutnya tidak ada syarat berasal dari lulus .http://download-soal.blogspot.com.).

pirasi Karir Siswa Ditinjau Dari Daerah Tempat Tingg , Serta Bagaimana Perbedaannya

hasilanalisis data menunjukkan bahwatingkataspirasikarirsis dapadakategoritinggi (T), serta tingkataspirasikarirsiswa p

padaindikatormelakukanperencanankarir,kemudian skorrata ng strategi pencapaian cita-cita karir, namun dengan nila

ri tinggi (T). Dengan demikian dapat dipahami bahwa kira n karir disekolah secara lebih terencana, terprogram dan t penting karena tentunya dengan kodisi tingkat aspirasi kar

baik dan dapat berakibat buruk jika kondisi tersebut dib indikator tingkat aspirasi karir, maka jelaslah bahwa mestila

n konseling yang diharapkan memacu siswa untuk melaku

i, sebagaimana yang diungkapkan oleh Super (dalam Herr d hwa “penentu keputusan karir itu adalah faktor pribadi dan ruhi langsung meliputi keluarga, masyarakat, sekolah dan la n dan perkotaan, disatu sisi lingkungan daerah perkotaan bih merangsang aspirasi siswa untuk berkembang dengan

memadai, akses informasi dan komunikasi yang terpenuh titif, dunia karir yang menjanjikan dan banyak hal lainnya

u dalam hal mewujudkan cita-cita karir yang diinginkannya. daerah agraris yang tentu sebagian besar masyarakatnya kan bahwa pada daerah seperti matapencaharian ataupu

en); Dunia kerja yang ada tidak terlalu menuntut akan pe tiap individu pada daerah pedesaan memiliki kesempa bang pada pekerjaan yang ada. Persaingan yang kompetitif

tegi pencapaian cita-cita erlu diberikan arahan dan tkan diatas dan bisa juga ekerjaan yang diinginkan; hui cara dan kesempatan efektif. Disisi lain dalam diri akan potensi/bakat ng dan kesempatan yang putusan atau menentukan

n yang signifikan antara a terlihat jelas pada skor si karir siswa jurusan IPS

kan lebih cocok menjadi pun ada dan berkembang tentu benar, perlu kiranya inkan siswa bahwa karir asalkan tepat atau sesuai

a tidak menjadi hal yang bangnya kehidupan arah an, Nuh: “pendidikan di ntuk mencari kerja atau lusan IPA, IPS, maupun

inggal di Pedesaan (rural)

irsiswadari tempat tinggal a pedesaan skor rata-rata rata-rata terendahterdapat ilai tersebut masih dapat iranya perlu upaya untuk dan dilaksanakan dengan arir siswa yang demikian t dibiarkan. Melihat pada estilah perlu diadakannya lakukan usaha pencapaian

rr dan Cramer, 1984:127-dan situasi. Faktor situasi lapangan kerja”. Terkait an memang menciptakan gan optimal. Sarana dan nuhi, kondisi masyarakat ya yang mengkondisikan ya.

(16)

ada dalam masyarakat ped mendapat rangsangan yang

Tidak dapat dipungkir merangsang aspirasi sisw memadai, akses informasi dunia karir yang menjanjik dalam hal mewujudkan cita

Berbeda dengan daera ataupun mempengaruhi aka Sebagaimana yang diketah memiliki tingkat pendidika pada daerah pedesaan seba saja akan berpengaruh terha Pedesaan sebagai da pertanian, dapat dikatakan cenderung sama (homogen tinggi dan spesifik, setia berpeluang dan berkemban ada dalam masyarakat ped mendapat rangsangan yang

Beberapa hal kirany berkembangnya tingkat asp dinamika yang ada perlu dalam hal arah pilihan karir dikatakan bahwa tidak ada pedesaan untuk mengakses Berkat kemajuan tekhnolo dapat melakukan komunika

Dengan ditunjang tekh ponsel pintar (smartphone) perkotaan maupun pedesaa telah menjadi suatu barang remaja yang berada didaera

Disisi lain, selain inte keseluruh pelosok nusantar yang mungkin dalam 1 des saat ini hampir dapat dipas hanya siaran tv lokal dan n mampu merubah dan mena tidak terkecuali juga bagi dengan berbagai profesi ata tersebut telah mampu mem

Uraian di atas terkait tersebut kiranya dapat me aspirasi karir. Super dan Jo di mana masa remaja (15-1 penelaahan diri (self examin jabatan baik di sekolah, pa saja, tersedianya informasi banyak wawasan dan peng segala aspek persyaratan, terkecuali dipelosok manap

pedesaan. Dengan demikian maka kondisi siswa hampir d ng positif dalam hal perkembangan arah karir mereka. gkiri bahwa lingkungan daerah perkotaan menciptakan situ

swa untuk berkembang dengan optimal. Sarana dan p si dan komunikasi yang terpenuhi, kondisi masyarakat hete njikan dan banyak hal lainnya yang mengkondisikan sisw

ita-cita karir yang diinginkannya.

erah perkotaan, pada daerah pedesaan banyak hal yang kira akan perkembangan arah karir siswa dimana di dalamnya te tahui bahwa dapat dikatakan pada masyarakat pedesaan r ikan rendah ataupun menengah. Dengan demikian, dapat ebagian besar orang tuanya berpendidikan rendah, dengan

rhadap siswa.

daerah agraris yang tentu sebagian besar masyarakatnya kan bahwa pada daerah seperti matapencaharian ataupu

en); Dunia kerja yang ada tidak terlalu menuntut akan pe tiap individu pada daerah pedesaan memiliki kesempa bang pada pekerjaan yang ada. Persaingan yang kompetitif pedesaan. Dengan demikian maka kondisi siswa hampir d

ng positif dalam hal perkembangan arah karir mereka. anya juga dapat ditengarai sebagai faktor yang men aspirasi karir siswa pedesaan. Tentu saja, faktor dari lingk lu dicermati sebagai suatu hal yang mempengaruhi perkem

arir yaitu aspirasi karir. Pada era kemajuan teknologi dan ada batas ruang dan waktu bagi remaja, termasuk remaja ses berbagai informasi berkenaan dengan karir yang ada dar

logi yang berkembang dengan sangat pesat, maka semua ikasi, saling mencari dan bertukar informasi.

tekhnologi alat komunikasi yaitu berupahandphone,yang ki ne) akses internetpun dapat lebih mudah dan dijangkau oleh saan. Hampir tidak dapat disangkal bahwa penggunaan ha ang yang tidak asing dan dipandang sebagai sesuatu yan erah pedesaan sekalipun.

internet, peran media juga telah berkembang, merambah d tara, sebut saja misalnya televisi (TV), dimana jika diband desa hanya 1 orang yang memiliki dan itupun hanya 2 sia ipastikan disetiap rumah memilikinya dan siaran yang dida

n nasional tetapi juga internasional. Tentu saja hal tersebut enambah wawasan, pengetahuan, keterampilan, nilai dan sik

gi remaja. Siaran tv telah banyak menyajikan tentang ke i ataupun pekerjaannya, terlepas dari pandangan tentang d embuat remaja saat ini termotivasi untuk dapat meraih cita-c kait dengan aspirasi karir, tentu saja sangat aktual dan f merangsang akan remaja dengan segenap perkembangan

Jordan (dalam Dillard, 1985:19-20) mengemukakan tahap 5-17 tahun) memasuki tahap eksplorasi. Pada tahap ini ind

mination), mencoba berbagai peran, serta melakukan penje pada waktu-waktu senggang ataupun melalui sistem maga asi yang cepat, akurat dan tepat secara langsung maupun tid engetahuan bagi mereka akan dunia karir. Peluang dan ke

n, strategi dan cara meraihnyapun semakin terbuka leba apun.

ir dapat dikatakan kurang

situasi yang kiranya lebih prasarana belajar yang eterogen yang kompetitif, iswa untuk lebih terpacu

iranya dapat menghambat a termasuk aspirasi karir. rata-rata masyarakatnya at dipahami bahwa siswa an kondisi tersebut tentu

nya bekerja pada bidang pun pekerjaan yang ada pesyaratan keahlian yang patan yang sama untuk titif dapat dikatakan tidak ir dapat dikatakan kurang

enjadi pendukung bagi gkungan dengan segenap kembang diri, khususnya an informasi saat ini, bisa ja yang tinggal di daerah dari segala penjuru dunia. ua orang tanpa terkecuali

kiniberkembang menjadi leh remaja, baik didaerah handphone pada saat ini ang aneh, termasuk bagi

dan menjangkau hingga nding 10 tahun yang lalu, siaran (chanel) tv, namun idapatpun beragam, tidak but menjadi satu hal yang sikap bagi semua orang, kehidupan sukses orang g dampak negatifnya, hal ita-cita yang inginkan.

(17)

Dengan berbagai dina yang memprioritaskan untu salah satunya yaitu melalui pedesaan maupun siswa mengembangkan arah karir 4. Gambaran Tingkat Aspir Tinggal serta Interaksiny

Dari hasil rata-rata mengambarkan bahwa ting pada jurusan IPS yang ber sebagaimana yang telah dij pendukung serta merangsan perkembangan sarana kom yang mencukupi, peran mempengaruhi tingginya tin

Hasil analisis data jug jenis kelamin laki-laki jur yang telah dibahas sebelu ataupun juga tantangan, y tersebut memang memberik

Berdasarkan hasil tem dan jurusan, variabel jenis serta kombinasi variabel j signifikan dalam menentu simpulan bahwa semua ko interaksi ataupun kerjasama

Hasil temuan di atas kelamin laki-laki yang ber lebih rendah dibandingkan IPA baik laki-laki maupun siswa IPS, baik laki-laki ma Dari data penelitian, j memiliki tingkat aspirasi y kesimpulan tersebut, maka karir hendaknya guru BK d IPA, terlebih lagi siswa lak

SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan data atau hasil statistik dan uji hipotesis serta dika

1. Secara umum tingkat aspir tinggi; terdapat perbedaan siswa laki-laki.

2. Secara umum tingkat aspir perbedaan yang signifikan 3. Secara umum tingkat aspir

kategori tinggi, Dan terdap lebih tinggi dibanding sisw 4. Secara umumtidak terdapat

menjelaskan kondisi tingka Berdasarkan ketiga hipotesis upayamempertahankan serta men

inamika yang diuraikan di atas, tentu saja perlu kiranya dila ntuk meningkatkan aspirasi karir siswa didaerah pedesaan lui bimbingan karir di sekolah, melalui upaya tersebut juga

a perkotaan memiliki kesempatan dan harapan yan rir dirinya secara optimal.

pirasi Karir Siswa ditinjau dari Jenis Kelamin, Jurusan inya

ta skor tingkat aspirasi karir siswa, dapat diperoleh tingkat aspirasi karir siswa tertinggi di capai oleh siswa jen

bertempat tinggal didaerah perkotaan. Hal tersebut kirany dijabarkan pada uraian diatas bahwa banyak faktor lain ya sang perkembangan diri siswa. Beberapa faktor tersebut mis omunikasi, dinamika isu kesetaraan gender, tersedianya sa n media, kondisi tingkat sosial. Beberapa faktor te tingkat aspirasi karir siswa, terlebih pada siswa perempuan juga memberikan gambaran bahwa pada nilai rata-rata teren jurusan IPA yang bertempat tinggal pada daerah pedesaan

elumnya, tentang beberapa kondisi yang kiranya menja , yang ada pada siswa yang bertempat tinggal didaerah erikan pengaruh bagi siswa di daerah pedesaan, khususnya b temuan penelitian dapat disimpulkan bahwa kombinasi dari

is kelamin dan daerah tempat tinggal, variabel jurusan dan l jenis kelamin, jurusan dan tempat tinggal tidak menun ntukan tingkat aspirasi karir siswa. Dengan hasil analisis kombinasi antar variabel jenis kelamin, jurusan dan daerah

ma dalam menentukan tingkat aspirasi karir siswa.

atas, kiranya memberikan pemahaman bahwa pembandin berada pada jurusan IPA ataupun IPS akan memiliki ting

an dengan siswa perempuan. Demikian juga dipahami bah pun perempuan memiliki tingkat aspirasi karir yang lebih i maupun perempuan.

, juga diperoleh informasi bahwa siswa laki-laki atupun jug si yang lebih rendah dibanding siswa yang berada di dae

ka dapat juga diambil kesimpulan bahwa dalam pelaksanaa dapat memprioritaskan pelaksanaan kegiatan kepada sisw laki-laki yang berada pada jurusan IPA dan tinggal di daeara

sil temuan yang diperoleh dalam penelitian ini, dimana te ikaji dan dijabarkan dalam pembahasan, maka dapat disimp spirasi karir siswa jenis kelamin laki-laki dan perempuan an yang signifikan di mana nilai rerata skor perempuan

pirasi karir siswa jurusan IPA dan IPS berada pada katego an di mana nilai rerata skor siswa jurusan IPS lebih tinggi dib pirasi karir siswa di daerah pedesaan (rural) dan perkotaa apat perbedaan yang signifikan dengan nilai rerata skor sis iswa pedesaan.

pat interaksi antar variabel jenis kelamin, jurusan dan daera kat aspirasi karir siswa.

tesis dalam penelitian ini menegaskan bahwa bimbingan k eningkatkan aspirasi karir siswa. Selanjutnya, dalam p

dilakukan berbagai upaya aan serta perkotaan, yang ga dapat diharapkan siswa ang besar untuk dapat

usan dan Daerah Tempat

h suatu informasi yang jenis kelamin perempuan nya sangat wajar terjadi, yang turut serta menjadi misalnya akses informasi, sarana dan prasarana IT tersebut kiranya telah

an di daerah perkotaan. rendah di capai oleh siswa

aan. Sebagaimana uraian njadi faktor penghambat ah pedesaan, kiranya hal

a bagi siswa laki-laki. ari variabel jenis kelamin dan daerah tempat tinggal nunjukkan interaksi yang lisis tersebut memberikan rah tempat tidak memiliki

dingan siswa pada jenis ingkat aspirasi karir yang ahwa siswa pada jurusan bih rendah dibandingkan

juga perempuan pedesaan aerah perkotaan. Dengan aan pelayanan bimbingan iswa laki-laki pada jurusan

arah pedesaan.

a telah dilakukan analisis mpulkan bahwa:

an berada pada kategori n lebih tinggi dibanding

tegori tinggi, dan terdapat i dibanding siswa IPA.

taan (urban) berada pada siswa di daerah perkotaan

erah tempat tinggal dalam

(18)

bimbingan karir diharapkan untuk tinggal dalam menentukan priorita Berdasarkan hasil-hasil pen saran yang dapat direkomendasika adalah sebagai berikut :

1. Bagi Guru BK

a. Disarankan untuk menin memprioritaskan pada s b. Pelayanan bimbingan k

sekolah.

c. Diharapkan juga kepad yang berkenaan denga meningkatkan aspirasi k 2. Bagi Peserta Didik

Diharapkan mengiku meningkatkan aspirasi karir diri sendiri, serta belajar un 3. Bagi kepala sekolah

Diharapkan untuk da tugas perkembangannya, k dapat lebih percaya diri d dengan potensi, bakat dan m

4. Program Studi Bimbingan d Diharapkan untuk te melaksanakan layanan bim 5. Bagi Peneliti lainnya

Perlu dilakukan pene dapat membandingkan tem

DAFTAR RUJUKAN

Azwar, Syaifuddin.Signifikan ata tidak_signifikan-_signifik

Dillard. J. M. (1985).Life Long Ca

Dorji, Jigme. Factor Affecting C Mahidol University

Huang, Lihong. 2005, Studies in Higher Education (Studie Aspirations. Disertasi. Sto

KPL. 2013. 'Hacking' (http://www.merdeka.com

Kushaeri 2013, Kurikulum soal.blogspot.com/2012/1 pada 1 april 2013.

Larson, dkk. 2007. Discrimina Undergraduates: The Con

tuk mempertimbangkan akan perbedaan jenis kelamin, jurus ritas sasaran layanan.

enelitian, pembahasan, dan kesimpulan yang telah dikem ikan sebagai tindak lanjut dari penelitian ini. Beberapa sar

eningkatkan pelaksananaan program pelayanan bimbingan a siswa laki-laki, jurusan IPS dan siswa yang tinggal dari da n karir akan terlaksana secara intensif, terprogram secara te

ada MGBK di SMA untuk memprogramkan suatu layana gan bidang pengembangan arah karir siswa khususnya si karir siswa.

ikuti pelayanan bimbingan karir sehingga siswa menja arir, juga mengembangkan sikap terbuka, belajar untuk me untuk mempersiapkan masa depan sejak dini.

dapat bekerjasamadengan guru BK/konselor dalam mem , khususnya terkait dengan upaya meningkatkan aspirasi ka i dan mandiri dalam merencanakan dan mempersiapkan

n minat yang siswa miliki.

n dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan, khususnya Univ terus meningkatkan keterampilan calon konselor/guru

imbingan dan konseling, khususnya pelayanan bimbingan k

nelitan yang serupa akan tetapi dilatarbelakangi oleh konte temuan dari penelitian ini.

atau sangat signifikan?.(Online)(http://azwar.staff.-ugm ifikan.pdf, diakses: 9 Juni 2013).

Career Planning. Ohio: Charles E. Meril Publishing Co.

Career Aspiration s of Secondary School Leavers in Bh

in Comparative and International Education, Elitism an dies of Student Socio-economic Background, Investment in Stockholm: Akademitryck AB, Edsbruk. Sweden.

Populer di Kalangan Remaja. Kamis, om/tekno/hacking-populer-di-kalangan- remaja.html, Diaks

m baru 2013 SMA tanpa Jurusan IPA-IP 2/12/kurikulum-baru-2013-sma-tan-jurusan-ipa.html#.UTQ

inating Among Educational Majors and Career Aspir Contribution of Personality and Self-Efficacy.USA: Iowa Sta

rusan serta daerah tempat

emukakan, ada beberapa saran yang dapat diajukan

an karir di sekolah yang i daerah pedesaan.

terpadu dengan program

nan bimbingan konseling ya terkait dengan upaya

njadi termotivasi, untuk mempercayai kemampuan

embantu siswa mencapai i karirnya, sehingga siswa n masa depannya sesuai

niversitas Negeri Padang, u BK di sekolah dalam

karir.

onteks yang berbeda agar

m.ac.id/files /2012 /04/

Bhutan. 2008. Thailand:

and Equality in Chinese t in Education, and Career

, 14 Mei 2009

iakses: 1 Juni 2013)

-IPS. (http://download-QqA1IZS_k) diakses

(19)

Lerdpornkulrat, Thanita dkk. 201 Literature. Faculty of I University of Technology

Macbrayne, Pamela S. “Education

Research in Rural Educatio

Mubarok Husni, Pengembangan La Karir Siswa Di S (http://journal.unnes.ac.id

Nauta, Margaret M., dkk. 1998. A

Among Women in Mathem

Pandia, Weny Savitry S, 2007.Sta Universitas Katolik Atma

Priyanto, Yoga Tri. 2013. (http://www.merdeka.com 1 Juni 2013)

Smulders, Annete. 2007. Student Traits. University of Maa 2012).

Suryadhi, Ardhi. Mencari (http://inet.detik.com/read 2013)

Zuwana W. 2008.Tingkat Aspira Konseling. Tesis. Tidak d

012. Career Aspiration and the Influence of Parenting S f Industrial Education and Technology Thonburi. Thila

gy.

tional and Occupational Aspirations of Rural Youth:A Rev

cation, Volume 4, Number 3, 1987.

n Layanan Informasi Karir Berbasis Ajaran Islam Untuk SMA Negeri 1 Brebes. Jurnal Bimbingan .id/sju/index.php/ jubk) diakses 21 agustus 2012.

. A Multiple-Groups Analysis of Predictors of Higher Le

thematics, Science, and Engineering Majors’. USA: Iowa Sta

Status Identitas Ego, Orientasi Karier, Dan Aspirasi Karie ma Jaya Jurnal Psikologi. Vol. 20; No. 2.

13. Trafik Internet di Indonesia naik dua om/teknologi/trafik-internet-di-indonesia-naik-dua-juta-per

ent Career Aspirations: The Effect Of Year Of Study, G aastricht, (Online) (http://arno.unimaas.nl/show.cgi?fid=15

ari 'Kartini' di Era ICT. Detikinet: M ead/2013/04/21/120924/2226107/398/mencari--kartini--di-e

irasi Pendidikan dan Jabatan Siswa SMA serta Implikasiny k diterbikan. Program Pascasarjana Universitas Negeri Pada

g Styles: A Review of the hiland: King Mongkut’s

eview of the Literature”.

tuk Meningkatkan Aspirasi Konseling (Online)

Level Career Aspirations a State University

arier Remaja Perempuan,

juta persen lebih ersen-lebih.html, diakses

, Gender and Personality 15613, diakses 8 Agustus

Minggu, 21/04/2013 i-era-ict, diakses: 11 Juni

Gambar

Tabel 3.
Tabel 4.
Tabel 6.
Tabel 8.Uji ji Homogenitas Data Skor Tingkat Apirasi Karir
+5

Referensi

Dokumen terkait

a) Pengukuran tingkat ketrampilan sebagai pendekatan untuk mengerti keadaan mekanis dari suatu aktivitas. Contoh: dalam mempelajari performa atlet. b) Pengukuran

Prioritas pembangunan jangka menengah di bidang statistik adalah meningkatkan kualitas statistik nasional yaitu data yang dihasilkan memenuhi berbagai kriteria,

Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) meyakini pembangunan jalan tol ruas tersebut dapat diselesaikan sesuai dengan target yakni pada 2018 kendati pembebasan lahan baru mencapai 40%

kanan, gatal ini hilang timbul, gatal ini semakin hari semakin bertambah dan tidak dipengaruhi oleh cuaca, waktu maupun keadaan lingkungan.. sehingga pasien membersihkan

Jika dibandingkan dengan nilai konduktivitas thermal bahan dinding bangunan yang sering digunakan misalnya beton, asbes dan kaca jendela, ternyata nilai konduktivitas thermal

NO NOMOR PERKARA NAMA ALAMAT PASAL NOMOR POLISI BARANG BUKTI JENIS KENDARAAN DENDA ONGKOS PERKARA SUBSIDER.. 1 C 1663600 3278

Uji Analisis Regresi Linier Sederhana Interval Umur Tanaman Kopi Muda 2 – 4 Tahun Pada Pendapatan Bersih Petani Kopi. Dependent

Pihak manajemen rumah makan berfikir walaupun tujuan lingkungan hidup harus dilandasi dengan kesadaran diri sendiri untuk melakukan namun tidak terlepas juga untuk