• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN PEMBELAJARAN SHOOTING BOLA BASKET DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MENINGKATKAN PEMBELAJARAN SHOOTING BOLA BASKET DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

75

MENINGKATKAN PEMBELAJARAN SHOOTING

BOLA BASKET DENGAN MENGGUNAKAN

MEDIA GAMBAR

Heri Rustanto

Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan IKIP PGRI Pontianak

Jalan Ampera Nomor 88 Pontianak 78116 e-mail: rustantoheri@gmail.com

Abstrak

Penelitian bertujuan untuk meningkatkan pembelajaran shooting bola basket dengan menggunakan media gambar pada siswa kelas VIII G SMP Negeri 2 Ngabang. Metode yang digunakan adalah Penelitan Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitan berjumlah 37 siswa. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran shooting

bola basket menggunakan media gambar pada siswa kelas VIII G SMP Negeri 2 Ngabang pada pratindakan ketuntasan belajar mencapai 32,42%, pada tindakan siklus I ketuntasan belajar mencapai 43,24%, dan pada tindakan siklus II ketuntasan belajar mencapai 82,49% dengan KKM 75. Terdapat peningkatan pada pembelajaran

shooting bola basket dengan menggunakan media gambar pada siswa kelas VIII G SMP 2 Ngabang.

Kata Kunci: ketuntasan belajar, shooting, media gambar.

Abstract

The research aimed to improve the learning of basketball shooting by using the image media on the students of class VIII G SMP Negeri 2 Ngabang. The method used Classroom Action Research. Research subjects consisted of 37 students. The research result showed that learning shooting in basketball using picture media to the students of class VIII G SMP Negeri 2 Ngabang on preaction learning completedness reached 32.42%, the action cycle I mastery learning reached 43.24%, and in the action of cycle II mastery learning reached 82.49% with KKM 75. There was an increase in learning shooting in basketball by using the image media at class VIII G SMP Negeri 2 Ngabang.

Keywords: learning mastery, shooting, media images.

PENDAHULUAN

(2)

76

aktivitas jasmani yang direncanakan secara sistematis dalam kerangka sistem pendidikan nasional.

Bola basket adalah olahraga bola berkelompok yang terdiri atas dua tim beranggotakan masing-masing lima pemain yang saling bertanding mencentak poin dengan memasukan bola ke keranjang (ring) lawan. Permainan bola basket adalah suatu permainan yang dilangsungkan dalam suatu daerah berlantai keras dengan ukuran panjang tidak melebihi 94 kaki (kurang lebih 29 meter) dan lebar tidak melebihi 50 kaki (kurang lebih 16 meter). Bola basket merupakan permainan yang dimainkan oleh dua regu, baik putra maupun putri yang masing-masing regu terdiri dari lima orang pemain (Muhajir, 2003: 32). Dalam permainan bola basket ada beberapa teknik dasar yang harus dikuasai, yaitu passing (mengoper), dribbling

(mengiring) dan shooting (tembakan).

Permainan bola basket tentunya tidak terlepas dari teknik dasar permainan, salah satu macam lemparan adalah shooting. Dalam permainan bola basket,

shooting adalah lemparan yang sangat penting peranannya. Pemainan yang melakukan shooting dengan baik merupakan ancaman yang berbahaya bagi lawan-lawannya karena pemain dapat dengan mudah memasukkan bola ke ring

lawan dan menghasilkan poin untuk tim.

(3)

77 teknik tidak dapat dipisahkan. Kemampuan shooting bola basket dapat dilakukan dengan baik perlu didukung kemampuan fisik yang baik pula.

Keahlian dasar yang harus dimiliki oleh setiap pemain bola basket adalah menembak. Menembak adalah keahlian yang sangat penting dalam olahraga basket. Persiapan untuk melakukan tembakan bola basket menurut antara lain meliputi posisi tangan, pandangan, keseimbangan, dan irama menembak. Berdasarkan observasi peneliti, kemampuan shooting bola basket sebagian besar siswa kelas VIII G Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Ngabang dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum). Dari 37 siswa kelas VIIIG hanya 32,42% siswa yang nilainya sudah mencapai KKM atas dasar tersebut, maka peneliti berusaha mencari solusi bagaimana cara mengatasinya agar tujuan pembelajaran shooting bola basket dapat tercapai dengan baik.

Menurut Sanjaya (2008: 67) “Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi”. Hujair (2009: 35) menyatakan bahwa “Apabila media itu membawa pesan-pesanatau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran maka media itu disebut media pembelajaran”. Rossi dan Breidle (Slameto, 1995: 104) mengatakan bahwa “Media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk tujuan pendidikan seperti radio, televisi, buku, koran, majalah, dan sebagainya”.

Salah satu metode untuk mengatasi masalah dalam pembelajaran shooting

bola basket adalah dengan menggunakan media gambar. Siswa mengikuti dan melakukan tugas yang diintruksikan dari guru. Hal yang paling penting dalam pembelajaran adalah siswa memperhatikan dan selalu fokus dalam pembelajaran, dan kemudian memperagakan contoh yang telah diberikan. Tekanannya adalah pemberian kesempatan kepada siswa untuk berlatih sebanyak mungkin.

METODE

(4)

78

dilaksanakan sesuai kaidah dalam Penelitan Tindakan Kelas melalui siklus, tiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Untuk melaksanakan siklus selanjutnya diperlukan hasil refleksi dan diskusi kolaboratif dengan guru yang bersangkutan. Peneliti merencanakan pelaksanaan dalam 2 siklus, namun tidak menutup kemungkinan untuk dilaksanakan 3 atau 4 siklus.

Subjek yang dijadikan penelitian tidak boleh lepas pada tema maupun tujuan pokok penelitian, dikarenakan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) peneliti berkolaborasi dengan guru dan subjek penelitian adalah siswa kelas VIIIG semester II tahun ajaran 2015/2016 yang terdiri dari 19 siswa putra dan 18 siswa putri.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian menggunakan teknik observasi langsung dan teknik pengukuran (tes). Alat pengumpul data dalam penelitian menggunakan lembar observasi dan soal. Sedangkan untuk menganalisa data dengan menggunakan teknik analisis deskriptif persentase dengan menentukan presentasi ketuntasan belajar dan mean (rerata) kelas. Adapun penyajian data kuantitatif dipaparkan dalam bentuk presentasi dan angka.

Rumus untuk menghitung persentase ketuntasan belajar adalah: P = ∑ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟

∑ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 x 100%

Setelah diperoleh hasil, maka dapat dibandingkan ada atau tidaknya peningkatan dari hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II. Dan seberapa besar peningkatan keberhasilannya. Rumus untuk menghitung nilai rata-rata adalah sebagai berikut:

X =∑ 𝑥 ∑𝑁

Keterangan :

X = Nilai rata–rata

∑X = Jumlah semua nilai siswa ∑N = Jumlah siswa

(5)

79 Tabel 1. Kriteria Peningkatan Hasil

Kategori Nilai Sangat Baik A 88-100

Baik B 75-87

Cukup C 60-74

Kurang D 45-59

Sangat Kurang E 0-34

HASIL DAN PEMBAHASAN Pra Tindakan

Sebelum pelaksanakan siklus dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas, peneliti memberikan tes kepada siswa untuk melihat kemampuan awalnya. Dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan di lapangan dengan materi shooting dalam permainan bola basket.

Berdasarkan hasil pra tindakan yang dilaksanakan peneliti, ditemukan bahwa proses pembelajaran berjalan dengan baik, guru memberikan contoh pada siswa dan memberikan kesempatan pada siswa untuk melakukan yang telah dicontohkan oleh guru. Namun pada saat diberikan tes, hasil pembelajaran tidak mencapai hasil maksimal, kemungkinan yang hadapai adalah siswa kurang memahami penjelasan yang diberikan oleh guru, sehingga mengakibatkan hasil tes yang diberikan tidak maksimal.

Pada saat diberikan tes, hanya ditemukan 12 siswa yang melakukan shooting

dengan kategori baik, dan 25 siswa belum mencapai kriteria yang ditetapkan. Data hasil pra tindakan dapat dilihat sebagai berikut.

Tabel 2 Hasil Tes Pra Tindakan

Kategori Nilai Jumlah Siswa persentase

Sangat Baik A 88-100 0 0%

Baik B 75-87 12 32,42%

Cukup C 60-74 14 37,83%

Kurang D 45-59 11 29,72%

Sangat Kurang E 0-34 0 0%

(6)

80

untuk memperbaiki proses pembelajaran melalui media gambar guna dapat untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi shooting bola basket.

Siklus I

Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus. Masing-masing siklus ada beberapa kegiatan, perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Pada setiap akhir pembelajaran, peneliti dan guru kolaborator melakukan refleksi bersama untuk melakukan pembahasan mengenai proses pembelajaran yang telah dilakukan, untuk ditindak lanjuti apakah dapat dilaksanakan siklus selanjutnya atau diberhentikan jika indikator ketercapaian belum terpenuhi.

Hasil pembelajaran shooting bola basket dengan menggunakan media gambar pada siswa kelas VIII G Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Ngabang setelah dilaksanakan siklus I dengan KKM 75, dari 37 siswa, 16 siswa telah mencapai ketuntasan dengan persentasi 43,24% dan 21 siswa belum mencapai kriteria ketuntasan dengan persentasi 56,75%. Sesuai dengan kolaborasi dengan guru mata pelajaran disekolah, hasil pembelajaran belum mencapai 50%, sehingga berdasarkan kesepakatan akan dilanjutkan ke siklus ke II. Hasil rekapitulasi dapat dilihat sebagai berikut.

Tabel 3 Hasil Tes Siklus I

Kategori Nilai Jumlah Siswa persentase

Sangat Baik A 88-100 0 0%

Baik B 75-87 16 43,24%

Cukup C 60-74 16 43,24%

Kurang D 45-59 5 13,51%

Sangat Kurang E 0-34 0 0%

Siklus II

(7)

81 hasil dibawah ketuntasan yang ditetapkan yaitu 13,51%. Hasil rekapitulasi dapat dilihat sebagai berikut.

Tabel 4 Hasil Tes Siklus II

Kategori Nilai Jumlah Siswa persentase

Sangat Baik A 88-100 9 24,32%

Baik B 75-87 23 62,16%

Cukup C 60-74 5 13,51%

Kurang D 45-59 0 0%

Sangat Kurang E 0-34 0 0%

Pembahasan Hasil Penelitian

Pendidikan jasmani akan melibatkan aktivitas terhadap fisik yang merupakana ciri khasnya. Aktivitas tersebut tentuk tidak dapat ditemukan pada ilmu pengetahuan lain. Oleh karenanya, hasil belajar dalam pendidikan jasmani akan dipengaruhi oleh aktivitas fisik siswa. Menurut Husdarta, dkk. (2000: 54), tujuan utama pembelajaran keterampilan gerak adalah perkembangan gerak yang terampil. Pada pendidikan jasmani, keterampilan gerak menjadi pembeda dengan ilmu pengetahuan lainnya.

Permainan bola basket tentunya tidak terlepas dari teknik dasar permainan, salah satu macam lemparan adalah shooting. Dalam permainan bola basket,

shooting adalah lemparan yang sangat penting peranannya. Pemain yang melakukan shooting dengan baik merupakan ancaman yang berbahaya bagi lawan-lawannya karena pemain dapat dengan mudah memasukkan bola ke ring

(8)

82

Pembahasan Siklus I Perencanaan

Kegiatan perencanaan tindakan I peneliti dan guru penjas yang bersangkutan (mitra kolaboratif) mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilakukan dalam proses penelitian, seluruh rencana tindakan pada siklus I termuat dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) siklus I dan memuat media gambar. Guru bersama peneliti melakukan penilaian kemampuan shooting dalam permainan bola basket pada siswa kelas VIII G Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Ngabang.

Pelaksanaan

Sesuai dengan RPP pada siklus I, pembelajaran dilakukan oleh peneliti dan guru yang bersangkutan, dan sekaligus melakukan observasi terhadap proses pembelajaran. Urutan pelaksaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut: (1) Peneliti dan guru menyiapkan siswa dengan memulai proses pembelajaran dengan berdo’a kemudian mengabsen siswa; (2) Peneliti dan guru menyampaikan motivasi dan tujuan pembelajaran, serta kompetensi dasar, dan indikator yang harus dicapai siswa secara singkat, (3) Peneliti dan guru memulai proses pembelajaran diawali dengan proses stretching atau penguluran; (4) Peneliti dan guru memberikan gerakan pemanasan yang berkaitan dengan materi shooting dalam permainan bola basket; (5) Peneliti dan guru menyampaikan penjelasan mengenai materi pertama yakni teknik

shooting dalam permainan bola basket. Siswa diminta memperhatikan pelaksanaan contoh gambar cara melakukan shooting dengan baik; (6) Siswa diminta melakukan

(9)

83 melakukan evaluasi tehadap hasil pembelajaran yang telah dilakukan serta memberikan informasi mengenai materi yang akan disampaikan minggu depan; (12) Pelajaran di akhiri dengan berdo’a dan siswa di bubarkan.

Observasi

Observasi tindakan I dilakukan selama tindakan I berlangsung. Dalam melakukan observasi tindakan I peneliti berkolaborasi dengan guru yang bersangkutan sebagai pengelola kelas, adapun pelaksanaan tindakan I, yakni: (1) Peneliti mengamati proses pembelajaran shooting dalam permainan bola basket pada siswa kelas VIII G Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Ngabang. Peneliti mengajarkan materi teknik dasar shooting dalam permainan bola basket dengan menggunakan media gambar; (2) Peneliti melakukan proses pembelajaran shooting dalam permainan bola basket. Pada alur pembelajaran pada metode pembelajaran yaitu media gambar, yakni adanya penjelasan materi, media gambar unjuk kerja contoh, serta pelaksanaan instruksi secara langsung oleh siswa; selanjutnya peneliti melakukan tes akhir siklus I, untuk mengetahui hasil perkembangan proses pembelajaran selama siklus I.

Refleksi

(10)

84

memberikan penjelasan kepada siswa. Peneliti juga harus memonitor siswa yang berada di bagian belakang, agar siswa juga ikut aktif dalam kegiatan belajar mengaja; dan (c) peneliti meminta bantuan kepada beberapa teman untuk dapat membantu mengatur jalannya proses pembelajaran.

Pembahasan Siklus II Perencanaan

Peneliti dan guru penjas yang bersangkutan (mitra kolaboratif) mendiskusikan perencanaan tindakan II yang akan dilakukan dalam proses penelitian, seluruh rencana tindakan pada siklus II mengacu pada hasil analisis dan refleksi tindakan I yang termuat dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) siklus II.

Pelaksanaan

Sesuai dengan RPP pada siklus II pembelajaran dilakukan oleh peneliti dan guru yang bersangkutan dan sekaligus melakukan observasi terhadap proses pembelajaran. Seluruh proses pembelajaran dalam tindakan II adalah penguatan materi sebab materi secara dasar telah diberikan pada tindakan sebelumnya. Observasi

Dalam melakukan observasi dan interpretasi tindakan II peneliti berkolaborasi dengan guru yang bersangkutan sebagai pengelola kelas, adapun pelaksanaan tindakan II, yakni : (1) Peneliti mengamati proses pembelajaran shooting

(11)

85 observasi siswa, dengan tujuan untukmengetahui tingkat kemampuan siswa dalam menerima pembelajaran materi shooting dengan menggunakan media gambar. Refleksi

peneliti melakukan analisis dan refleksi sebagai berikut: (1) Jumlah dan frekuensi pertemuan pada siklus II telah menunjukkan hasil yang sesuai yakni 2 kali pertemuan. Materi yang diberikan sedikit hanya penguatan pada sebagian siswa sedangkan sebagian lain adalah penyempurnaan gerakan; (2) Pelaksanaan proses belajar mengajar telah sesuai dengan rencana yang dibuat pada rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) siklus II; (3) Media gambar yang diterapkan oleh peneliti dan guru mampu mengatur kondisi kelas, sehingga proses belajar mengajar serta transfer materi dapat berlangsung lebih maksimal, serta penguatan materi yang dilakukan pada siklus II dapat terlaksana dengan baik; dan (4) Melihat hasil yang diperoleh pada tindakan II, maka penelitian tindakan kelas telah memenuhi target dari rencana target yang diharapkan.

SIMPULAN

Simpulan penelitian adalah terdapat peningkatan pembelajaran shooting

dengan menggunakan media gambar dalam permainan bola basket pada siswa kelas VIIIG Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Ngabang. Pelaksanaan pembelajaran melalui media gambar untuk meningkatkan pembelajaran shooting permainan bola basket yang dilakukan guru telah dilaksanakan dengan baik. Hasil pembelajaran

shooting bola basket dengan menggunakan media gambar setelah dilaksanakan siklus I dengan KKM 75. Dari 37 siswa, 16 siswa telah mencapai ketuntasan dengan presentasi 43,24% dan 21 siswa belum mencapai kriteria ketuntasan dengan persentasi 56,75%.

(12)

86

siswa, 32 siswa memperoleh hasil mencapaai ketuntasan 86,48%, dan 5 siswa memperoleh hasil dibawah ketuntasan yang ditetapkan yaitu 13,51%.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arkos, A. 1999. Penuntun Bola Basket Kembar. Jakarta: PT Raja Grafindo. Depdiknas. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Standart Kompetensi

Dan Kompetensi Dasar Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan.

Jakarta: Depdiknas

Hujair, A. H. S. 2009. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Safiria Insania Press. Husdarta & Yudha, M. S. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Depdikdas. Direktorat

Jenderal Pendidikan Dasar dan Menegah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III M.

Muhajir. 2003. Pendidikan Jasmani Teori dan Praktek untuk SMA Kelas X. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Sajoto. 1995. Peningkatan dan Pembinaan Kondisi Fisik. Semarang: IKIP Semarang.

Sanjaya, W. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Penada Media Grup.

Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: PT Rineka Cipta

Gambar

Tabel 3 Hasil Tes Siklus I
Tabel 4 Hasil Tes Siklus II

Referensi

Dokumen terkait

sarana, prasarana, atau fasilitas tertentu guna melindungi kepentingan umum dan menjaga kelestarian lingkungan. Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan,

Penanggulangan bencana letusan Gunung Papandayan tahun 2008 merupakan suatu bentuk penanggulangan bencana berbasis masyarakat dimana secara terorganisir

Bahwa dalam rangka mengembangkan dan meningkatkan dana lembaga keuangan syariah (LKS), pihak LKS dapat menyalurkan dananya kepada pihak lain dengan cara

Sedangkan untuk variabel kadar serat pangan sampel yang diamati yaitu sampel dengan kadar protein terlarut tertinggi dari masing- masing perlakuan jenis fermentasi,

Metode swabbing basah / kering disarankan untuk permukaan keras, barang tidak berpori seperti logam, kaca atau plastik, dan dapat dilakukan dengan mudah di TKP dengan

Sehingga, stabilisasi tanah lempung bukit Rawi memenuhi syarat untuk Lapis Pondasi Bawah Jalan Raya karena nilai UCS 9.06 kg/cm 2 > UCS 6 kg/cm 2 Naiknya nilai

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh permainan konstruktif dan kecerdasan visual- spasial terhadap kemampuan matematika awal. Pendekatan yang digunakan

Adapun saran yang dapat diberikan terkait dengan penelitian yang telah dilakukan yaitu pertama penelitian selan- jutnya disarankan menambah event date pada