• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manajemen Sapi Lepas Sapih Hingga Fase Dara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Manajemen Sapi Lepas Sapih Hingga Fase Dara"

Copied!
103
0
0

Teks penuh

(1)

Manajemen

(2)

Sistim Pencernaan Pedet

Makanan dimasukkan dari mulut dan ditelan, pada saat mana

saluran

pernafasan

ditutup

dan

makanan

ditransfer

ke

eosophagus. Setelah berada di eosophagus, makanan didorong ke

bawah oleh gerakan

peristalsis

(gerak bergelombang).

Gerakan peristalsis adalah istilah yang diberikan kepada aktivitas

otot yang mirip

gelombang yang mempunyai efek yang sama

seperti tangan pemerah atas puting sapi. Pertama- tama ujung

atas puting digenggam di antara ibu jari dan jari telunjuk.

Kemudian, tekanan ini dipertahankan, jari yang lain ditekankan

terhadap telapak tangan yang disusul kemudian oleh jari

berikutnya secara berurutan.

(3)

Sistim Pencernaan Sapi

dengan Lambung

berkamar 4.

Rumen pada sapi mirip

seperti danau dengan

sebuah sungai

(4)
(5)

Sapi adalah ruminansia yaitu hewan dengan lambung kompleks

(

polygastric

) yang terdiri dari 4 kompartemen yaitu

retikulum,

rumen, omasum dan abomasum

. Akan tetapi, walau terdiri

dari 4 kompartemen, lambung anak sapi baru lahir berbeda

dengan lambung sapi dewasa di mana terutama rumen dan

retikulumnya belum berkembang.

Berat relatif jaringan bagian-bagian lambung pedet pada

berbagai tingkat umur sampai 9 bulan disajikan pada Tabel 4.

---Umur (minggu)

Kompartemen

---lambung 0 4 8 12 16 20-28 34-38

---Rumen-retikulum 38 52 60 64 67 64 64

Omasum 13 12 13 14 18 22 25

Abomasum 49 36 27 22 15 14 11

(6)
(7)

• Abomasum mengambil sekitar 50% dari massa total lambung pedet baru lahir, sedang pada sapi dewasa rumen dan retikulum mengambil proporsi paling besar (50%). Pada nyatanya lambung pedet baru lahir mirip dengan lambung hewan nonruminansia (monogastrik). Kolostrum atau air susu akan masuk secara langsung (by-pass) dari eosophagus ke abomasum. Hal ini dapat terjadi karena lambung pedet memiliki sebuah saluran yang menutup sendiri (self closing channel) yang dinamai eosophageal groove (saluran oesophageal), yang terletak di atap atau bagian atas rumen.

(8)

Ruminal papillae of a calf fed allgrain starters Ruminal papillae of a

(9)
(10)

• Secara fisiologis pengeluaran air liur dirangsang oleh beberapa stimulus (rangsangan) seperti ingatan tentang makan, penglihatan dan rangsangan lain yg berhubungan dengan makan. Karenanya, agar mekanisme penutupan saluran oesophageal berlangsung sebelum pedet minum susu maka rangsangan-rangsangan tadi harus diberikan atau dimunculkan. Dgn melihat kenyataan ini dapatlah diterima bahwa feeding routine atau konsistensi waktu pemberian air susu setiap hari sangat vital dlm pemeliharaan pedet.

(11)

• Pedet yg minum lambat juga menimbulkan masalah. Sepanjang susu yg diberikan masih hangat maka refleks saluran eosophageal akan berlangsung. Bila ember tempat air susu dibiarkan lama, susu akan menjadi dingin. Bila susu yang sudah dingin ini diminum kemudian, penutupan saluran eosophageal tdk akan berlangsung secara sempurna sehingga sebagian susu yang dingin tadi masuk ke dalam rumen dgn akibat seperti telah dijelaskan di atas.

• Pada pemberian susu utuh (whole milk) dan sebagian besar susu pengganti (milk replacer), pembentukan gumpalan susu dlm abomasum merupakan langkah pertama yg sangat vital dalam pencernaan pedet. Bila gumpalan gagal terbentuk maka susu utuh akan masuk ke dalam rumen dan menjadi media yg sangat baik bagi fermentasi mikrobial yang pada gilirannya menyebabkan skour. Beberapa faktor negatif yg berhubungan dgn kegagalan pembentukan gumpalan susu adalah:

- pemberian susu yg tidak konsisten waktunya; - pedet yg nervous atau mengalami stres;

- suhu susu terlalu tinggi atau terlalu rendah;

(12)

Hasil

pembacaan

refractometer dari

422

ekor pedet umur 0

-8 hari dari 116 usaha

ternak perah di Ontario

bagian

Selatan.

Source:

Trotz-Williams et

al., 2006.

Kemampuan pedet

menyerab

imunoglobulin

(13)

Daya hidup pedet dengan konsentrasi

immunoglobulin

serum

yg

tidak

cukup berkurang secara signifikan

dibanding

pedet

dengan

tingkat

kekebalan yg cukup.

Source:

National

Dairy

Heifer

Evaluation

Project,

NAHMS, 1992.

Sasaran pemberian kolostrum yg tepat adalah agar pedet mencapai kadar IgG di dalam serum darahnya lebih besar dari 10 mg/mL. Cara lain utk mengukur kadar IgG serum darah adalah dengan mengukur kadar total protein serum darah. Kadar total protein serum darah sebesar 5.2 g/dL dinilai setara dengan kadar IgG serum sebesar 10 mg/mL.

Suatu gangguan yaitu FPT (Failure of passive transfer atau kegagalan transfer pasif) disebut terjadi bila kadar IgG atau total protein serum darah tidak tercapai hingga 24-48 jam setelah pedet lahit. Hasil penelitian di Kanada dan Amerika menunjukkan bahwa sekitar 35%-40% dari pedet sapi yang lahir di Kanada dan Amerika serikat menderita FPT sehingga mudah terserang penyakit. Sebuah penelitian baru-baru ini di Ontario AS menunjukkan bahwa 35% pedet sapi

(14)

Source: adapted from Folley and Otterby, 1978.

Komposisi Kolostrum, Ais Susu Transisi dan Susu Utuh

Component

Milking number

1

2

3

11

Colostrum

Transitional milk

Whole milk

Total solid, %

23.9

17.9

14.1

12.5

Fat, %

6.7

5.4

3.9

3.9

Protein, %

14.0

8.4

5.1

3.1

Antibodies, %

6.0

4.2

2.4

0.09

Lactose, %

2.7

3.9

4.4

4.9

Minerals, %

1.11

0.95

0.87

0.74

Vitamin A,

ug/dL

(15)

Status Konsumsi Kolostrum Pedet yg Dibeli oleh

sebuah Perusahaan di AS dan Hubungannya dengan

Data Kesehatan dan kematian (untuk 2206 ekor)

(Wilson & Brigstocke, 1981)

(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)

Bucket

feeding

can

create

digestion problems

(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)

Kedua pedet ini sama-sama berumur 6 bulan. Pedet yg lebih

besar menerima konsentrat 1 kg/ekor/hari selama 2 bulan;

sementara pedet yg lebih kecil hanya diberi hijauan di pasang

(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)

Penanganan Lain pd Pedet

e. Penanganan Suckling Habit

(46)
(47)
(48)
(49)
(50)

Dehorning paste (a caustic

chemical) applied to horn

buds to destroy

horn-producing cells

(51)

An electric hot-iron dehorner

will destroy the

horn-producing skin at the base of

the horn bud

(52)

A Barnes-type dehorner

scoops the horn and

horn-producing skin surrounding

the horn base

(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)

e. Penanganan Suckling Habit

Suckling (menyusu/menghisap) adalah naluri alamiah pedet yg akan hilang setelah penyapihan. Namun sering sifat ini tidak hilang walau sudah disapih.

• Kebiasaan ini bisa berbahaya bila yg dihisap adalah ambing pedet lain atau sapi nonlaktasi. Lubang puting sapi dara atau induk nonlaktasi ditutupi oleh sejenis selaput (seal) untuk mencegah masuknya bakteri atau kotoran ke dalam ambing.

Pencegahan. Naluri ini hampir selalu terjadi pada pedet yang dibiarkan terlalu lama menyusu pada induknya lalu disatukan dengan pedet atau sapi dara lain dalam satu kandang. Pedet yg tidak dibiarkan menyusu dan dikandangkan sendiri jarang mengalaminya. Jadi, setelah memperoleh kolostrum yg cukup dari induk pedet dipisah dan diberi minum melalui ember atau dot.

(61)

Bahaya lain

dari

(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)

Sasaran program pembesaran sapi dara adalah mencapai ukuran tubuh

yg cukup

besar untuk dikawinkan pertama kali pd umur 15 bulan.

Dengan demikian, sapi akan melanjutkan pertumbuhannya agar

tubuhnya berukuran besar pada saat melahirkan. Untuk menghasilkan

sapi betina yg berukuran tubuh besar pada saat berumur 24 bulan,

bobot badan minimum yang diinginnkan ppada saat kawin adalah : 725

pon untuk Holstein dan Brown Swiss, 600 pon untuk Ayrshire, Jersey 500

pon dan Guernsey 550 pon.

(80)
(81)
(82)

Target bobot badat sapi dara saat

kawin dan beranak pertama

(83)

Pengaruh Bobot Badan pd Saat Beranak Pertama terhadap Produksi

Susu Sapi yg Diukur pada 3 Periode Laktasi

(Kerr, Bird & Buchanan, 1985)

Lactation No.

Kenaikan Prodksi Susu dalam

Liter (per laktasi) untuk setiap

Kenaikan Bobot Badan pd Saat

(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
(91)
(92)

Sekitar 25% sapi perah memerlukan perawatan kaki dan kuku

setiap tahunnya. Dan masalah ini menjadi lebih serius dan akut di

daerah tropis karena tingkat kehadiran organisme infektious yg

lebih tinggi.

Pada mulanya, gangguan kuku dianggap mempunyai hubungan

genetis yg kuat sebagai salah satu konsekuensi seleksi yg intensif

untuk produksi susu yang tinggi. Akan tetapi hasil berbagai

penelitian menunjukkan bahwa gangguan kuku dan kaki

merupakan

hasil

kompleks

berbagai

penyebab

seperti

pemberian

pakan

yg

tidak

tepat

(

serat

kasar

rendah

),

ketidakcukupan pakan, permukaan lantai yg selalu lembab dan

mengandung bibit penyakit, di samping aspek genetis.

(93)

Pembersihan dan Penyisiran Bulu (Grooming)

Tubuh sapi perah harus tetap bersih, bukan hanya untuk

memperoleh hasil susu yg bersih akan tetapi juga untuk

menjaga kesehatannya. Menyisir bulu setiap hari akan

menyingkirkan debu dan bulu yang gugur dari tubuh

sapi.

Grooming

yang teratur akan membantu menjaga kulit

tetap lembut dan bulu

mengkilap yg mempercantik

penampilan sapi. Pengguntingan rambut panjang

di

(94)
(95)

Using an altitude stick

to measure hip height or

wither height is a

fast and efficient way

to monitor growth.

Collecting weight information during routine management chores, such as vaccination and breeding,

can help you monitor heifer growth

.

(96)
(97)
(98)
(99)
(100)
(101)
(102)
(103)

Referensi

Dokumen terkait

Teknik aplikasi bakteri endofitik pada padi sawah dapat dilakukan dengan perendaman benih (seed treatment), penyemprotan tajuk (foliar treatment) dan kombinasinya yang akan

Tindakan menentang itu terjadi apabila sumberdaya dan komitemen digerakkan untuk mencapai sasaran dan kepentingan bersama dan menggunakannya dalam

Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) adalah program afirmasi perluasan akses santri pondok pesantren terhadap perguruan tinggi negeri dan swasta ternama di

(Cuprum Clorid) grade : analitik. Variabel penelitian dalam hal ini adalah laju alir sebagai variabel bebas, temperatur, tegangan listrik dan konsentrasi larutan sebagai variabel

Seperti yang telah kita ketahui bahwa, pada sistem yang menggunakan kecerdasan buatan, akan mencoba untuk memberikan output berupa solusi dari suatu masalah berdasarkan

Selanjutnya, dapat memperbaiki mutu barang produksinya, yang dalam pasar persaingan sempurna hanya akan dilakukan dengan cara menaikkan harga (dalam syarat permasalahan

7) Kolaborasi dalam pemeriksaan gula darah. Rasionalisasi: gula darah akan menurun perlahan dengan penggantian cairan dan terapi insulin terkontriol.. 8)

beasiswa bagi guru yang akan melanjurkan studi  Adanya studi banding  Adanya kebijakan beasiswa bagi guru atau kepala sekolahyang akan melanjutka n study  Adanya