PENILAIAN RISIKO JATUH PASIEN RAWAT INAP MENGGUNAKAN SKALA MORSE
RUMAH SAKIT UMUM SANTA ELISABETH
Jl. Dr. Angka No. 40 Purwokerto 563116 Telp. 625857, 627384, 632833,
623771 Fax. 627824 E-mail :
rs_elisabeth@yahoo.com
No. Revisi Halaman
1/2
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Tanggal Terbit Purwokerto,
Direktur RSU St. Elisabeth Purwokerto
dr.
LUKAS J.MARIATMANTA,SH PENGERTIAN Risiko jatuh pada pasien adalah kemungkinan terjadinya kejadian pasien secara tidak direncanakan, tidak sengaja
dan tiba-tiba terjatuh dari posisi berdiri, duduk atau berbaring ke tingkat lebih rendah karena suatu kondisi kecuali disebabkan oleh kekuatan lain misalnya didorong.
Jatuh dapat dikarenakan faktor sebagai berikut : 1. Intrinsik : jatuh yang pernah terjadi sebelumnya (menurunya pandangan, sistem muskuloskeletal, status
mental, penyakit akut)
2. Ekstrinsik : obat-obatan (anti hipertensi, hipoglikemik, anti depresan, neurotik, sedatif, diuretic, laxative), toilet,
desain furniture)
TUJUAN 1. Untuk meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Umum Santa Elisabeth Purwokerto
2. Untuk mengidentifikasi pasien yang berisiko jatuh selama masa perawatan di rumah sakit
3. Mencegah terjadinya insiden pasien dewasa jatuh sehingga memberikan keamanan dan keselamatan bagi pasien dalam upaya mencapai kesembuhan
KEBIJAKAN SK DIREKTUR
PROSEDUR Pelaksana :
Perawat / Bidan Penanggung Jawab Pelayanan Pasien 1. Persiapan Alat
a. Status Rekam Medis Pasien b. Alat tulis
c. Blanko penilaian asasmen risiko jatuh pasien dewasa (Skala Morse)
2. Pelaksanaan
PROSEDUR b. Sebut nama dan peran anda sebagai tenaga medis di Rumah Sakit Umum Santa Elisabeth Purwokerto
Contoh :
“ Selamat pagi ibu/bapak.,.,.,., saya perawat… yang bertugas pada pagi hari ini, sesuai hasil dari pengkajian yang kami peroleh pasien mempunyai risiko jatuh, maka kami akan mengajukan beberapa pertanyaan untuk melakukan penilaian apakah ibu/bapak berisiko jatuh rendah atau tinggi dan kami akan memasang tanda segitiga untuk mengingatkan kepada semua petugas dan keluarga bahwa ibu/bapak memiliki risiko jatuh, sehingga kami memerlukan keterlibatan penanggung jawab pasien untuk menjaga keselamatan ibu/bapak, dan memperhatikan sarana pengaman serta segera menghubungi petugas kami secepatnya apabila diperlukan”.
c. Ajukan beberapa pertanyaan kepada pasien/keluarga/penunggu yang mengetahui keadaan kondisi pasien sebelumnya dan mengisi blanko Skala Morse sesuai dengan jawaban dari pasien
d. Ucapkan terimakasih setelah melakukan asesmen Skala Morse
e. Lakukan tindakan sesuai dengan hasil penilaian asesmen pasien
f. Evaluasi kondisi pasien setiap pergantian shift
UNIT TERKAIT Unit Rawat Inap
PENILAIAN RISIKO JATUH PASIEN RAWAT INAP MENGGUNAKAN SKALA HUMPTY DUMPTY RUMAH SAKIT UMUM
SANTA ELISABETH Jl. Dr. Angka No. 40
Purwokerto 563116 Telp. 625857, 627384, 632833,
623771 Fax. 627824 E-mail :
rs_elisabeth@yahoo.com
No. Revisi Halaman
1/2
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Tanggal Terbit Purwokerto,
Direktur RSU St. Elisabeth Purwokerto
dr.
PENGERTIAN
Risiko jatuh pada pasien adalah kemungkinan terjadinya kejadian pasien secara tidak direncanakan, tidak sengaja
dan tiba-tiba terjatuh dari posisi berdiri, duduk atau berbaring ke tingkat lebih rendah karena suatu kondisi kecuali disebabkan oleh kekuatan lain misalnya didorong.
Jatuh dapat dikarenakan faktor sebagai berikut : 1. Intrinsik
jatuh yang pernah terjadi sebelumnya (menurunya pandangan, sistem muskuloskeletal, status mental,
penyakit akut)
2. Ekstrinsik
Obat-obatan (anti hipertensi, hipoglikemik, anti depresan, neurotik, sedatif, diuretic, laxative), toilet,
desain furniture)
TUJUAN
1. Untuk meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Umum Santa Elisabeth Purwokerto
2. Untuk mengidentifikasi pasien yang berisiko jatuh selama masa perawatan di rumah sakit
3. Mencegah terjadinya insiden pasien anak jatuh sehingga memberikan keamanan dan keselamatan bagi pasien dalam upaya mencapai kesembuhan
KEBIJAKAN SK DIREKTUR
PETUGAS Perawat / Bidan Penanggung Jawab Pelayanan Pasien
PROSEDUR
1.Persiapan Alat
a. Status Rekam Medis Pasien b. Alat tulis
c. Blanko penilaian asasmen risiko jatuh pasien anak (Skala Humpty Dumpty)
2.Pelaksanaan
a. Perawat mengucapkan salam kepada pasien dan
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PENILAIAN RISIKO JATUH PASIEN RAWAT INAP
MENGGUNAKAN SKALA HUMPTY DUMPTY RUMAH SAKIT UMUM
SANTA ELISABETH Jl. Dr. Angka No. 40
Purwokerto 563116 Telp. 625857, 627384, 632833,
623771 Fax. 627824 E-mail :
rs_elisabeth@yahoo.com
No. Revisi Halaman
2/2
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Tanggal Terbit Purwokerto,
dr.
Joko Rilo Pambudi, Sp.PD K-R
PROSEDUR menjelaskan maksud tujuan kedatangannya b. Sebut nama dan peran anda sebagai tenaga medis di
Rumah Sakit Umum Santa Elisabeth Purwokerto Contoh :
“ Selamat pagi ibu/bapak.,.,.,., saya perawat… yang bertugas pada pagi hari ini, sesuai hasil dari pengkajian yang kami peroleh peroleh pasien mempunyai risiko jatuh, maka kami akan mengajukan
beberapa pertanyaan untuk melakukan penilaian apakah anak/bayi ibu/bapak yang bernama… berisiko
jatuh rendah atau tinggi dan kami akan memasang tanda segitiga untuk mengingatkan kepada semua petugas dan keluarga bahwa anak/bayi ibu/bapak
memiliki risiko jatuh, sehingga kami memerlukan keterlibatan penanggung jawab pasien untuk menjaga
keselamatan ibu/bapak, dan memperhatikan sarana pengaman serta segera menghubungi petugas kami
secepatnya apabila diperlukan”.
c. Ajukan beberapa pertanyaan kepada pasien dan mengisi blanko Skala Humpty Dumpty sesuai dengan
jawaban dari pasien
d. Ucapkan terimakasih setelah melakukan asesmen Skala Humpty Dumpty
e. Lakukan tindakan sesuai dengan hasil penilaian asesmen pasien
f. Evaluasi kondisi pasien setiap pergantian shift
UNIT TERKAIT Unit Rawat Inap
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PEMASANGAN KANCING RISIKO JATUH RUMAH SAKIT UMUM
SANTA ELISABETH Jl. Dr. Angka No. 40
Purwokerto 563116 Telp. 625857, 627384, 632833,
623771 Fax. 627824 E-mail :
rs_elisabeth@yahoo.com
No. Revisi Halaman
1/2
Tanggal Terbit Purwokerto,
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
dr.
Joko Rilo Pambudi, Sp.PD K-R
PENGERTIAN 1. Kancing risiko jatuh adalah kancing yang dipasang setelah dilakukan pengkajian awal keperawatan dan
dinyatakan berisiko jatuh
2. Proses identifikasi pasien yang berisiko jatuh TUJUAN Agar pasien dapat diketahui faktor risiko dari awal pasien
di lakukan assesment hingga selama mendapatkan pelayanan
KEBIJAKAN SK DIREKTUR
PETUGAS Perawat / Bidan Penanggung Jawab Pelayanan Pasien PROSEDUR 1. Persiapan Alat
a. Status Rekam Medis Pasien b. Alat tulis
c. Tanda risiko pasien jatuh (kancing risiko berwarna kuning)
Gambar kancing / ceplik resiko jatuh
2.Pelaksanaan
a. Pemasangan kancing risiko dilakukan sesuai hasil pengkajian awal keperawatan dan pasien dinyatakan berisiko oleh perawat penanggung jawab.
b. Perawat berkoordinasi dengan DPJP tentang hasil penilaian risiko.
c. Perawat mengidentifikasi pasien dengan komunikasi aktif ketika akan memasang gelang risiko.
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PEMASANGAN KANCING RISIKO JATUH RUMAH SAKIT UMUM
SANTA ELISABETH Jl. Dr. Angka No. 40
Purwokerto 563116
No. Revisi Halaman
Telp. 625857, 627384, 632833, 623771 Fax. 627824
E-mail :
rs_elisabeth@yahoo.com
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Tanggal Terbit Purwokerto,
Direktur RSU St. Elisabeth Purwokerto
dr.
Joko Rilo Pambudi, Sp.PD K-R
PROSEDUR d. Ucapkan salam kepada pasien pada saat akan memasang kancing risiko jatuh.
e. Sebut nama dan peran anda sebagai tenaga medis di Rumah Sakit Santa Elisabeth Purwokerto. f. Jelaskan maksud dan tujuan pemasangan kancing
risiko pada pasien dan keluarganya. Contoh :
“ Selamat siang Ibu/Bapak... saya perawat... sesuai dengan hasil pengkajian yang kami peroleh, dan sesuai dengan standar keselamatan pasien, kami akan
memasangkan kancing warna kuning pada gelang ibu/bapak sebagai tanda untuk mengingatkan kepada
semua petugas dan juga keluarga, bahwa ibu/bapak memiliki risiko jatuh, sehingga kami memerlukan keterlibatan penanggung jawab pasien untuk ikut menjaga ibu/bapak, dan memperhatikan sarana pengaman, dan segera menghubungi petugas kami
secapatnya apabila memerlukan bantuan.” g. Informasikan kepada pasien atau kelurga pasien
bahwa kancing risiko jatuh harus selalu dipakai hingga pasien tidak berisiko jatuh.
h. Edukasi pasien dan keluarganya sesuai dengan tingkat terjadi risiko jatuh pasien.
i. Ucapkan terimakasih setelah melakukan pemasangan kancing risiko.
j. Dokumentasikan pemasangan kancing riksiko jatuh pada catatan keperawatan.
k. Bila pasien menolak pemasangan kancing risiko, maka pasien harus menandatangani surat penolakan
tindakan.
UNIT TERKAIT Seluruh Unit Pelayanan Pasien
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL DOKUMENTASI PEMBERIAN INFORMASI RISIKO
RUMAH SAKIT UMUM SANTA ELISABETH
Jl. Dr. Angka No. 40 Purwokerto 563116 Telp. 625857, 627384, 632833,
623771 Fax. 627824 E-mail :
rs_elisabeth@yahoo.com
No. Revisi Halaman
1/2
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Tanggal Terbit Purwokerto,
Direktur RSU St. Elisabeth Purwokerto
dr.
Joko Rilo Pambudi, Sp.PD K-R
PENGERTIAN Adalah menginformasikan kepada pasien atau keluarga bahwa pasien tersebut pasien risiko jatuh
TUJUAN Agar pasien dapat mengetahui bahwa pasien berisiko untuk jatuh dan menginformasikan kepada keluarga untuk
mencegah pasien tidak jatuh
KEBIJAKAN SK DIREKTUR
PETUGAS Perawat / Bidan Penanggung Jawab Pelayanan Pasien PROSEDUR 1. Persiapan Alat
a. Berkas dokumentasi informasi risiko jatuh b. Alat tulis
2.Pelaksanaan
a. Perawat datang keruang pasien
b. Ucapkan salam kepada pasien dan keluarga pasien c. Sebut nama dan peran anda sebagai tenaga medis
di rumah sakit
d. Jelaskan maksud dan tujuan pemberian informasi risiko jatuh
Contoh :
“Selamat siang Ibu/Bapak... saya perawat... sesuai dengan hasil pengkajian yang kami peroleh, dan sesuai dengan standar keselamatan pasien, kami akan memberikan dokumentasi informasi kepada pasien yang bertujuan agar bapak/ibu… mengetahui informasi dari petugas kami dan bapak/ibu….mengetahui apa saja yang akan petugas kerjakan agar tidak berisiko untuk jatuh maka dari itu kami mohon atas kerjasamanya untuk keselamatan pasien”
e. Keluarga pasien berhak mengajukan pertanyaan kepada perawat untuk hal-hal yang belum jelas
f. Keluarga pasien atau pasien tanda tangan pada blanko formulir dokumentasi informasi
dokumentasi
h. Ucapkan salam dan terimakasih kepada pasien dan keluarga setelah melakukan pengisian formulir dokumentasi