• Tidak ada hasil yang ditemukan

Moneter uts ekonomi moneter islam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Moneter uts ekonomi moneter islam "

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Moneter Internasional (UTS)

Kebijakan moneter di suatu negara tentulah berbeda, implikasi dari perbedaan itulah membuat banyak sekali perbedaan keadaan moneter di berbagai negara. Terminoligi kebijakan moneter terbagi atas dua yaitu implikasi dan makroekonomi moneter. Pada implementasinya, kebijakan moneter memiliki tiga elemen yaitu pemilihan sasaran operasional untuk dikontrol oleh bank sentral dengan menggunakan instrument kebijakan moneter, kerangka kerja operasional yang memperbolehkan bank sentral untuk mengontrol sasaran operasional yang dipilih dan instrument kebijakan moneter merupakan alat yang digunakan untuk mencapai target operasional. Dicontohkan The Fed, sasaran operasional yang dipilih adalah cadangan bebas, kondisi pasar uang, cadangan pinjaman dan non-cadangan pinjaman.

Makroekonomi moneter memiliki dua elemen model yaitu mekanisme transmis dimana sasaran operasional, variable indicator merupakan variable yang pada momen tertentu dapat diamati serta mengandung infomasi yang bernilai, dan target menengah yaitu variable yang dapat dikontrol pada waktu yang tepat dan beralasan tepat pula, serta paling tidak bisa diprediksi kesatibalannya dengan kebijakan moneter, berkaitan satu sama lain dan menyesuaikan sasaran operasional dengan menggunakan pengaruh dari target menegah dan/atau target akhir yang merupakan tujuan utama yang diincar dari bank sentral dengan menggunakan informasi dan komunikasi ke public. The ECB pada contohnya mempunyai tujuan primer untuk menjaga stabilitas harga. Sedangkan The Fed berupaya untuk menumbuhkan ekonomi, potensi ekonomi, merendahkan tingkat pengangguran, menstabilkan harga dan suku bunga lunak jangka panjang. Lain pula dengan The Bank of England, Bank ini berupaya untuk menjaga stabilitas harga, mendukung kebijakan ekonomi kerajaan serta pertumbuhan ekonomi dan menurunkan tingkat pengangguran.

Pada tahun-tahun sebelum tahun 1914, semua negara sedang mengalami masa peralihan dengan menggunakan metal. Kebijakan moneter yang digunakan di berbagai negara yaitu suku bunga bank yang merupakan sasaran operasional dari kebijakan moneter yang berjangka waktu pendek. Pada saat itu, suku bunga bank The Bank of England mendiskonkan permintaan draft kelas satu; suku bunga itu didasarkan pada fasilitas pinjaman yang ditawarkan di pasar

(2)

Moneter Internasional (UTS)

logis dan digambarkan pada sebuah diagaram kerangka kerja transmisi mekanisme yang berasarkan pada perbandingan antara suku bunga uang dan barang-barang modal oleh ekonomis moneter pada tahun 1900an.

Pada abad ke-18 dan ke-19 terjadi perdebatan di pasar keuangan London dimana The Bank of England dapat mengatur suku bunga bank seperti yang dikehendaki dan terdapatnya hubungan suku bunga bank dan suku bunga pasar. Ketika dua pemasalahan tadi dapat terjawab, bank sentral harusbertanggung jawab atas suku bunga pasar jangka pendek. Seringkali The Bank of England menyangkal hal tersebut yang berdampak pada dua implikasi kunci. Pertama, penyangkalan akan menyebabkan perkembangan suku bunga jangka pendek seperti dampak finansial langsung dan ketidakseimbangan ekonomi yang muncul dari ketidakmadainya tingkat suku bunga. Kedua, bank sentral harus mengakui untuk mengontrol sesuatu berupa harga

Sifat yang melekat pada ketidakstabilan pasar uang ketika ditinggal oleh pbank sentral merupakan hasil kombinasi dari volatilitas ketidakelastisnya penawaran simpanan bank sentral dengan suku bunga rendah dalam jangka waktu pendek dan keelastisnya permintaan simpanan pada pasar uang. Hal tersebut menyebabkan suatu kondisi eksogen terhadap pasar uang. Apabila hal tersebut tidak dinetralisasikan maka akan terjadi lonjakan baik itu rendah ataupun sangat tinggi dalam jangka pendek.

Perbedaan faktor likuiditas autonom dan variabelnya yang mengungkapkan bahwa padangan terhadap kebiakan moneter. Dibawah standar emas, perkembangan neraca bank sentral, simpanan emas dapat mengindikasikan pandangan yang layak sejak tujuan utama dari bank sentral yaitu menjaga konevrtabilitas emas menjadi mata uang. Meskipun begitu, akan ada suatu kondisi emas akan habis baik itu secara internal yang merupakan bank sentral telah memikirkan faktor likuiditas autonom dengan tidak menyesuaikan antara simpanan emas dengan suku bunga bank dan kondisi eksernal yaitu ancaman potensial terhadap konvertabilitas mungkin terjawab dengan adanya perubahan kebijakan monter.

Pada pertengahan tahun pertama abad ke-19, The Bank of England mengalami dua kali krisis di tahun 1825 dan 1847, langkah untuk menindaklanjuti krisis tersebut dengan menolak pinajaman dalam kondisi apapun kecuali kebutuhan mata uang karena terjadi kepanikan finansial, sehingga tidak terjadi kehancuran/kegagalan ketika memasuki pertengahan tahun kedua di abad ke-19. Pada tahun 1914, The Fed mengatur The US Federal Reserves System untuk memecahkan permasalahan krisis likuiditas dan krisis sektor perbankan.

(3)

Moneter Internasional (UTS)

memasukkan nilai barang-barang yang ditransaksikan dengan total uang yang diserahkan ketika transaskisi. Selain itu, pada tahun 1920, teori money multiplier yang dikemukakan oleh C. A. Philips merupakan poin pelengkap dari persamaan Fisher karena dapat dikaitkan dengan implementasi kebijakan moneter dengan membangun jembatan antara agregat moneter yang luas dengan neraca ban sentral. Dengan mengontrol agregat moneter, bank sentral dapat mengontrol harga dan pengaruh kegiatan ekonomi.

Dari kedua teori yang telah dipopulerkan oleh Fisher dan Philips merupakan hasil inspirasi interpretasi dari pengalaman Fed sebelumnya, sebuah literatur Amerika Serikat yang menganalisis tentang kebijakan moneter ekonomi makro secara kuantitatif mentransmisikan dari operasi pasar terbuka menjadi agregat ekonomi makro dengan jangka waktu yang terbatas. Pada tahun 1930 berpendapat bahwa doktrin ortodoks dari Bank of England sebenarnya tidak jauh berbeda dari pandangan utama dari bank sentral sekarang sebagai identitas neraca bank sentral. Menurut Keynes, seharusnya terjadi perubahan kebutuhan simpanan yang harusnya digunakan sebagai instrument kebijakan moneter seperti yang diterapkan oleh The Fed dan Bundesbank di tahun 1970an. Dari seluruh karya ilmiah yang dipublikasikan di Amerika Serikat pada tahun 1930an mempunyai topik mengenai kondisi moneter Amerika Serikat yang fokus terhadap jumlah implementasi kebijakan moneter sebelum perkembangan moneter di tahun 1950an dan 1960an. Tingkat simpanan yang berlebihan di The Fed selama tahun Great Deppression menarik perhatian pakar moneter dengan munculnya sejumlah pertanyaan mengapa bank tidak menggunakan simpanan berlebihan tersebut untuk ekspansi moneter.

(4)

Moneter Internasional (UTS)

merangkum kebijakan monter dengan mengharuskan perlu dipelajari semua aspek dasar monter.

Pada tahun 1970, model Poole muncul yang memasukkan kuantitas kontrol dengan kontrol suku bunga kebijakan moneter. Sebenarnya pernyataan tersebut telah muncul semenjak awal abad ke-19 dan di tahun 1950an dan 1960an dipertanyakan kembali. Poole menggabungkan ketiga konsep perbedaan praktis bank sentral: instrument kebijakan monter, sasaran operasional dan konsep sasaran penengah dari kebiajakn moneter. Namun, model ini sering dikatakan tdak layak untuk menemukan solusi terhadap pemilihan sasaran operasional dan kejelasan pengembalian suku bunga sebagai sasaran operasional di 1960an sebelum adanya model Poole. Hal ini disebabkan karena Poole menggabungkan tiga konsep yang berbeda: suku bunga jangka panjang dan jangka pendek, jumlah simpanan pasar dan agregat moneter, dan kepanikan ekonomi makro dan kepanikan simpanan pasar.

Pada akhir tahun 1990an, muncul pakar-pakar ekonomi moneter yang mengimplementasikan model kebijakan moneter dengan menggunakan suku bunga atau menggabungkan model ekonomi makro dengan asumsi mekanisme transmisi dimulai dari suku bunga jangka pendek dari bank sentral. Model Poole selanjutnya disederhanakan oleh Woodford, dimana memasukkan alat penolong dalam analisis ekonomi yang belum digunakan 100 tahun lalu. Terdapat empat elemen berbeda dalam model yang dibuat oleh Woodford yaitu menyediakan bagaimanaperan model pendekatan baru sebagai sasaran operasional sekaligus model ekonomi makro, aturan Taylor yang mengenai bagaimana level sasaran operasional jangka pendek diatur, isu kontrol kurva yield dijelaskan secara singkat dan pemilihan sasaran operasional ketika terdapat kasus jebakan deflasi.

(5)

Moneter Internasional (UTS)

Referensi

Dokumen terkait

• Menelaah suatu teori, konsep, atau prinsip; mengembangkan suatu model, Menelaah suatu teori, konsep, atau prinsip; mengembangkan suatu model, mendeskripsikan fakta atau

Chart 1 portrays the per-volume costs for managed storage of “text” according to several factors: format (microfilm, print, ASCII, or 600 dpi 1-bit page images with Group 4

Dalam proses belajar mengajar di SMK N 3 Kendal selama saya melakukan pengamatan sudah cukup baik dan berjalan lancar, siswa sangat antusias dan senang dalam kegiatan

Hasil penelitian menunjukkan vitamin C pada dosis 13 mg/kgBB, 39 mg/kgBB dan 117 mg/kgBB tidak mempengaruhi berat badan induk dan jumlah fetus secara

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui aspek pertumbuhan (hubungan panjang bobot, faktor kondisi dan keofisien pertumbuhan) dan mengetahui reproduksi (nisbah kelamin,

The precise mechanisms responsible for the fine balance between membrane-bound RAGE and its secreted/ cleaved soluble variant are currently unknown, and the elucidation of

Tes awal yang diberikan terdiri atas dua soal, soal pertama mengenai persamaan linear satu variabel (PLSV) yaitu menyetarakan ruas kiri dan ruas kanan untuk memperoleh

Judul : Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Dengan Pemberian Imunisasi Tetanus Toksoid (TT) Di Wilayah Kerja Puskesmas Maga Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2015..