• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS KELOMPOK PEMASRAN fakultas uho

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TUGAS KELOMPOK PEMASRAN fakultas uho"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS KELOMPOK

MANAJEMEN PEMASARAN

1. FATMAWATI B1B4 16 030

2. HINDRI B1B4 16 038

3. INTAN NURAINI B1B4 16 040 4.MATRIA NURDIN B1B4 16 054

5.HARLINA (TIDAK AKTIF)

JURUSAN MANAJEMEN KONSENTRASI KEWIRAUSAHAAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI

(2)

BAB 9

SRATEGI PRODUK

.

Produk baru mencakup dari produk baru di dunia (new-to-the-world products) yang menciptakan pasar yang baru, pengembangan minor pada produk, maupun revisi pada produk yang ada (Kotler, 2009). Booz, Allen & Hamilton dalam Kotler (2000) mengidentifikasi bahwa terdapat enam kategori produk baru, yaitu:

v produk baru dengan penciptaan pasar yang baru (new to the world products),

v produk baru dengan pertama kali memasuki pasar yang sudah ada untuk produk semacam (new product lines),

v produk baru hasil modifikasi produk lama (additions to existing product lines),

v produk baru untuk menggantikan produk yang ada untuk meningkatkan kinerja dan nilai (improvements and revisions to existing products),

v produk yang ada yang ditargetkan untuk pasar baru atau segmen baru (repositionings),

v produk baru dengan harga lebih rendah (cost reductions).

Menurut Cooper (2001), dua kategori produk baru yang paling populer di kalangan perusahaan adalah lini produk baru (new product lines) dan perbaikan pada produk yang sudah ada (improvements in revisions to existing products). Produk yang baru bagi dunia (new products to the world) dan lini produk baru bagi perusahaan (new product lines) hanya berkontribusi 30% dari semua produk yang dipasarkan, tetapi merepresentasikan 60% sebagai produk yang dipandang paling berhasil.

(3)

bersangkutan. Kualitas produk menunjukkan tingkat kesesuaian antara apa yang diharapkan oleh konsumen dengan apa yang diperolehnya dari produk yang dikonsumsinya. Jadi makin sesuai antara harapan dengan kenyataan yang diperolehnya menunjukkan kualitas produk tersebut makin tinggi.Kualitas produk dan layanan prima kepada pelanggan merupakan faktor dominan dalam menciptakan customer satisfaction dan memenuhi kebutuhan pelanggan.Dalam konteks ini maka profesionalisme dan kreativitas menjadi penting untuk dapat memenuhi dan mengantisipasi keinginan para pelanggan. Keinginan konsumen adalah sesuatu yang beragam karena tiap-tiap konsumen memiliki syarat dan kebutuhan tersendiri untuk produk yang akan dibelinya. Umumnya kualitas dapat diartikan sebagai sesuatu yang lebih baik.Semakin berkualitas suatu produk maka semakin baik produk tersebut.

(4)

suatu segi yang harus ditonjolkan. h. Kualitas teramati (perceived quality) merupakan pengalaman konsumen/pengguna akan kualitas produk yang terdahulu yang telah diproduksi oleh suatu perusahaan, sebab kualitas kemarin menjadi jaminan kualitas saat ini dan kualitas saat ini menjadi jaminan produk yang akan datang. Kualitas produk bukanlah suatu hal yang dapat diperoleh dengan mudah dan tanpa usaha.Suatu produk dapat dikatakan berkualitas apabila produk tersebut mampu memenuhi kebutuhan konsumen yang dalam hal ini jelas bahwa kualitas adalah hasil interaksi antara produsen dan konsumen.Konsumen yang menentukan batas-batas sedang produsen berusaha mencapai batas-batas tersebut melalui tahap produksi. Jika kualitas yang diinginkan belum tercapai, maka produsen akan berupaya 19 memperbaiki proses sehingga pada proses berikutnya kualitas produk dapat ditingkatkan sampai mencapai batas-batas yang diinginkan. Dalam uraian di atas, maka kualitas ditentukan dari tingkat pemenuhan spesifikasi produk terhadap kebutuhan konsumen yang berarti semakin besar tingkat kebutuhan tersebut, maka semakin tinggi kualitas produk. Dalam upaya memahami konsep kualitas suatu produk, maka dikemukakan tiga definisi kualitas yang umum digunakan: a. Kualitas adalah kemampuan produk dalam melakukan fungsinya selama jangka waktu penggunaan tertentu yang ditetapkan.

(5)

BAB 10

Strategi harga

Menurut Kotler dan Keller (2009:67), harga adalah salah satu elemen bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan, harga merupakan elemen termudah dalam program pemasaran untuk disesuaikan, fitur produk, saluran, dan bahkan komunikasi membutuhkan lebih banyak waktu.

Menurut Kotler dan Keller (2012:411), perusahaan dapat mengharapkan salah satu dari lima tujuan utama melalui penetapan harga, yaitu: bertahan hidup (survival), laba saat ini yang maksimum (maximum curent profit), pangsa pasar yang maksimum (maximum market share), pemerahan pasar yang maksimum (maximum market skiming), pemimpin dalam kualitas (product quality leadership), dan tujuan lain (other objectives).

Djaslim Saladin menyatakan bahwa strategi adaptasi harga terdiri dari: a. Penetapan harga per wilayah geografis

Yaitu melibatkan perusahaan dalam mengambil keputusan mengenai harga produk bagi konsumen yang berada di berbagai tempat di seluruh wilayah pemasaran. Lima strategi dalam penetapan harga per wilayah geografis :

(1) Penetapan harga FOB

Penetapan harga dengan memperhitungkan biaya angkutan sampai kepada konsumen.

(2) Penetapan harga seragam

Perusahaan menjual barang kepada konsumen di mana pun berada dengan harga plus biaya angkutan yang sama besarnya.

(3) Penetapan harga per wilayah

Perusahaan menjual barang kepada konsumen berdasarkan harga yang ditetapkan oleh wilayah bersangkutan.

(4) Penetapan harga patokan

Penetapan harga dimana penjual menunjuk suatu tempat sebagai titik patokan, kemudian menambahkan kepada semua pembeli dengan biaya angkutan dari tempat tersebut ke tujuan masing-masing tanpa melihat apakah barang dibeli benar-benar dikirimkan dari kota tadi.

(6)

Kesediaan penjual untuk dibebani seluruh atau sebagian dari biaya angkutan, dengan maksud untuk memasarkan barangnya pada pelanggan khusus atau pada daerah tertentu yang diinginkan penjual.

B. Potongan harga dan imbalan khusus (1) Potongan tunai

Yaitu pengurangan harga jual bagi pembeli yang membayar barangnya tepat atau mendahului waktu yang telah ditentukan.

(2) Potongan kuantitas

Yaitu pengurangan harga jual bagi pembeli yang telah membeli dalam jumlah besar dan melebihi jumlah yang ditetapkan untuk potongan.

(3) Potongan fungsional

Yaitu potongan yang diberikan karena perantara menjalankan fungsi perusahaan untuk menyalurkan barang dagangan.

(4) Potongan musiman

Merupakan pengurangan bagi siapa saja yang membeli barang pada musim-musim sepi.

(5) Imbalan khusus

Yaitu imbalan yang diberikan kepada siapa saja yang membeli barang baru dengan membawa barang yang lama

c. Harga promosi

Kegiatan ini dilakukan dengan cara: (1) Penetapan harga tumbal

Yaitu penetapan harga dilakukan dengan membanting harga produk bermerek terkenal dengan tujuan menarik pengunjung. Tetapi, tetap menggunakan merek produsen.

(2) Penetapan harga khusus

Yaitu penjual menetapkan harga khusus dalam musim-musim tertentu untuk menarik konsumen.

(3) Potongan tunai

Yaitu potongan harga yang ditawarkan kepada konsumen yang ingin membeli barang kepada dealer selama jangka waktu tertentu secara tunai.

(4) Harga dengan suku bunga rendah

(7)

(5) Penetapan harga promosi dengan pelayanan dan jaminan

Yaitu penjualan dengan memberikan jaminan pelayanan (Service Contract) atau garansi.

(6) Potongan psikologis

Yaitu teknik harga promosi dimana penjual memasang harga semu yang tinggi dan menawarkan harga lain yang lebih rendah.

d. Penetapan harga diskriminatif

Perusahaan memodifikasi harga pokok mereka supaya dapat memenuhi perbedaan yang terjadi pada konsumen, produk, tempat, dan lain sebagainya. Penetapan harga diskriminatif adalah taktik menjual produk atau jasa dengan dua macam harga atau lebih sedangkan besarnya selisih harga ini tidak selalu sebanding dengan besarnya selisih biaya. Penetapan harga diskriminatif dapat dilakukan dalam berbagai bentuk seperti berikut:

(1) Penetapan harga berdasarkan bentuk produk

Produk yang berbeda-beda diberi harga berlainan tetapi tidak sebanding dengan besarnya perbedaan biaya..

(2) Penetapan harga berdasarkan lokasi (tempat)

Produk yang dipasarkan di lokasi yang berbeda akan ditawarkan dengan harga yang berbeda pula, walaupun biaya untuk masing-masing lokasi tersebut tidak berbeda sebesar harga jual.

(3) Penetapan harga berdasarkan waktu

Produk yang sama dijual dengan harga berbeda-beda menurut musim hari, atau bahkan jam.

(8)

BAB 11

STRATEGITEMPAT

Distribusi (Place) Sebagian besar produsen menggunakan perantara pemasaran untuk memasarkan produknya terutama perusahaan yang memproduksi barang dalam jumlah yang besar dan jarak antara produsen dengan konsumen jauh.Walaupun kualitas produk baik, harganya bisa bersaing dan dikenal masyarakat tapi tidak ditunjang oleh kontinuitas pengadaan produk dan kemudahan untuk mendapatkan produk tersebut, maka hal itu dapat menurunkan jumlah penjualan.Istilah yang biasa didengar adalah jemput bola.Ini berarti produsen atau distribusi produk itu harus mendekati konsumen. Sehubungan dengan itu, maka produk perlu dijaga kontinuitas dan menyediakan banyak tempat yang memudahkan bagi konsumen untuk mendapatkannya

A. Strategi Pemilihan Lokasi

Dalam strategi pemasaran, adanya pemilihan lokasi usaha yang strategis menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kesuksesan pemasaran dari sebuah usaha. Semakin strategis lokasi usaha yang dipilih, semakin tinggi pula tingkat penjualan dan berpengaruh terhadap kesuksesan sebuah usaha. Begitu juga sebaliknya, jika lokasi usaha yang dipilih tidak strategis maka penjualan pun juga tidak akan terlalu bagus.

Strategi pemilihan lokasi memberi penekanan kepada aspek saluran pengedaran produk yang berfungsi menyampaikan produk kepada pengguna sasaran. Menawarkan produk yang betul, di tempat/lokasi yang betul dan pada masa yang betul, adalah tujuan kepada strategi ini.

B. Faktor-Faktor Penting Dalam Pemilihan Lokasi

(9)

1. Tingkat kepadatan penduduk sekitar lokasi usaha. 2. Besar pendapatan masyarakat sekitar lokasi bisnis.

3. Memperhatikan tingkat keramaian lalu lalang kendaraan yang melewati bisnis Anda.

4. Banyaknya jenis usaha yang mendukung lokasi tersebut. 5. Sesuaikan dana dengan lokasi usaha yang akan di pilih.

6. Usahakan untuk memilih lokasi usaha yang tingkat kompetisinya sangat rendah (minim).

7. Perhatikan juga akses menuju lokasi usaha. 8. Tingkat keamanan yang sangat mendukung.

(10)

BAB 12

STRATEGI PROMOSI

Tjiptono (2001: 219), promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran.Yang dimaksud dengan komunikasi pemasaran tersebut adalah aktivitas pemasaran yang berusaha untuk menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan atau meningatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar berusaha menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Untuk mencapai hasil yang diharapkan perusahaan biasanya tidak hanya menggunakan satu elemen prornosi saja melainkan menggunakan bauran promosi yaitu kombinasi dari unsur-unsur sebagai berikut: a. Periklanan (Advertising) b. Publisitas (Publicity) c. Promosi Pembelian (Sales Promotion) d. Pemasaran untuk kegiatan tertentu (event marketing) Pemasaran tidak hanya membicarakan mengenai produk, harga, dan distribusi tetapi juga bagaimana mempromosikan produk tersebut agar dikenal dan diminati oleh masyarakat. Menurut Umar (2003: 36), untuk mengkomunikasikan produk kepada masyarakat perlu disusun bauran promosi (promotion-mix) yang terdiri atas empat komponen utama yaitu periklanan (advertising), promosi penjualan (sales promotion), hubungan 22 masyarakat (publict relation), dan penjualan perorangan (personnal selling).

Termasuk dalam kegiatan promosi adalah: periklanan, personal selling

(11)

produk dan harga. Masing-masing variabel dapat dibuat dalam beberapatingkatan, yakni

Kualitas prodeuk dan harga tinggi,Kualitan produk dan harga sedang,Kualitan produk dan harga rendah

A. Tujuan Strategi Promosi Penjualan

Tujuan dari promosi penjualan sangat beraneka ragam yakni merangsang permintaan, meningkatkan hasrat konsumen untuk mencoba produk, membentuk goodwill, meningkatkan pembelian konsumen, juga bisa mendorong konsumen untuk membeli lebih banyak serta meminimimkan perilaku berganti-ganti merek, atau mendorong konsumen untuk mencoba pembelian produk baru. Tujuan lainnya juga bisa berupa untuk mendorong pembelian ulang produk, dapat menarik pelanggan baru, mempengaruhi pelanggannya untuk mencoba produk baru, menyerang aktifitas promosi pesaing. Promosi penjualan bertujuan untuk merangsang tanggapan pembeli yang cepat (quick buying response) yang antara lain adalah perlombaan, pemberian hadiah, kombinasi penawaran, kupon, dan potongan harga untuk konsumen.

Tujuan promosi adalah untuk mempengaruhi suatu konsumen dalam mengambil keputusan untuk meningkatkan volume penjualan, di segi lain ada juga dari promosi yaitu menjual suatu barang atau jasa. Dalam promosi kita tidak hanya sekedar berkomunikasi ataupun menyampaikan informasi, tetapi juga menginginkan komunikasi yang mampu menciptakan suasana/keadaan dimana para pelanggan bersedia memilih dan memiliki produk. Dengan demikian promosi yang akan dilakukan haruslah selalu berdasarkan atas beberapa hal sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Secara umum tujuan dari promosi penjualan:

(12)

2. Meningkatkan kinerja perusahaan

3. Mendukung dan mengkoordinasikan kegiatan personal selling dan iklan.

Adapun tujuan dari pada perusahaan melakukan promosi menurut Tjiptono (2001: 221) adalah menginformasikan (informing), mempengaruhi dan membujuk (persuading) serta mengingatkan (reminding) pelanggan tentang perusahaan dan bauran pemasarannya. Sistaningrum (2002: 98) menjelaskan tujuan promosi adalah empat hal, yaitu memperkenalkan diri, membujuk, modifikasi dan membentuk tingkah laku serta mengingatkan kembali tentang produk dan perusahaan yang bersangkutan.

Pada prinsipnya antara keduanya adalah sama, yaitu sama-sama menjelaskan bila produk masih baru maka perlu memperkenalkan atau menginformasikan kepada konsumen bahwa saat ini ada produk baru yang tidak kalah dengan produk yang lama. Setelah konsumen mengetahui produk yang baru, diharapkan konsumen akan terpengaruh dan terbujuk sehingga beralih ke produk tersebut. Dan pada akhirnya, perusahaan hanya sekedar mengingatkan bahwa produk tersebut tetap bagus untuk dikonsumsi. Hal ini dilakukan karena banyaknya serangan yang datang dari para pesaing.

C. Tujuan Utama Strategi Promosi Penjualan Produk 1. Meningkatkan Volume Produksi dan Penjualan

Strategi promosi pada aktivitas penjualan maupun pemasaran biasanya dilakukan untuk jangka pendek maupun panjang dalam suatu bisnis. Adanya perumusan strategi promosi membuat persiapan lebih matang. Penerapan langkah dalam aktivitas promosi akan lebih sesuai dengan permintan konsumen di lapangan.

(13)

Diantara para target market terdapat pelanggan tetap dan pembeli potensial. Bagi pelanggan tetap mungkin lebih mudah melakukan tindakan promosi yang persuasif karena mereka sudah mengenal dan paham akan suatu produk. Namun sedikit berbeda dengan pembeli potensial. Pembeli potensial merupakan sekumpulan orang (pasar) yang belum pernah mencoba atau melakukan pembelian terhadap produk dari perusahaan tertentu.

Terdapat berbagai langkah contoh strategi promosi pada pembeli potensial seperti:

a. Pemberian produk sample secara gratis sehingga pembeli potensial tertarik untuk mencoba produk yang ditawarkan.

b. Menonjolkan keistimewaan suatu produk dibandingkan dengan produk serupa yang dimiliki pesaing.

c. Penyediaan tawaran pelayanan penjualan seperti angsuran pembayaran, potongan harga dan lain-lain. Tentu saja langkah ini diambil setelah disesuaikan dengan kondisi keuangan perusahaan.

3. Menambah Repeat Order

Penerapan strategi promosi selain menyasar pada pembeli potensial juga terhadap pelanggan tetap dan pembeli yang pernah mencoba suatu produk namun dalam jumlah sedikit. Penerapan promosi yang sesuai dapat membuat pelanggan melakukan pembelian ulang/repeat order karena diingatkan kembali akan suatu produk ditambah adanya kepuasan terhadap produk. Strategi promosi ini bisa difokuskan pada keputusan pembelian kembali dari konsumen. Strategi ini juga dapat menangkal strategi pesaing dalam peluncuran produk mereka. Langkah yang dapat diambil pada strategi promosi dengan tujuan repeat order adalah sebagai berikut:

(14)

b. Memberi pelayanan seperti “Beli 2 gratis 1”

c. Atau setelah pembelian ke 15 akan memperoleh 1 produk secara gratis

4. Menumbuhkan Loyalitas Pelanggan

Langkah promosi secara berkesinambungan akan melekat di benak pelanggan. Lebih khusus pada promosi yang menekankan pada kebermanfaatan produk dan pelayanan jangka panjang di mata konsumen. Hal ini akan menumbuhkan loyalitas pada pelanggan untuk terus menggunakan produk tersebut meski banyak produk sejenis di pasaran.

1. Menambah Utilitas/Kegunaan

Kegunaan suatu produk mungkin akan hilang seiring dengan waktu atau jaman. Pada kondisi ini harus segera dipikirkan strategi promosi yang jitu untuk meningkatkan kembali penjualan produk baik barang maupun jasa.

2. Meningkatkan Daya Tarik

Sudah menjadi kepastian bahwa promosi merupakan langkah untuk meingkatkan kembali daya tarik suatu produk. Pemakaian produk yang sama selama bertahun-tahun mungkin akan menciptakan kejenuhan di mata konsumen. Konsumen akan cenderung mencoba produk lain sebagai variasi atau sekedar coba-coba. Kondisi tersebut harus disikapi dengan tepat atau pelanggan akan lari ke produk pesaing.

3. Membentuk kesadaran

Selain meningkatkan daya tarik kembali bagi para pelanggan, promosi yang jitu dapat membentuk kesadaran bagi para pelanggan atau calon pelanggan atau pembeli potensial. Kesadarn tersebut diarahkan pada kebutuhan akan suatu produk yang sedang ditawarkan.

(15)

Kelebihan dari penyusunan strategi promosi adalah mengindari dari perang harga dengan pesaing. Terjebak perang harga dengan menipiskan marjin penjualan sangat merugikan perusahaan. Melalui langkah promosi yang tepat maka dapat mengalihkan perhatian konsumen dari label harga yang mungkin dirasa mereka masih tergolong mahal.

Terdapat beberapa metode promosi untuk mengalihkan label harga dari para konsumen, diantaranya:

a. Beli dua gratis satu.

b. Potongan harga pada pembelian ke-5.

c. Menambah kuantitas isi pada suatu produk seperti yang dilakukan produk Indoemie Goreng Jumbo atau produk shampoo sachet dengan hastag 10% lebih banyak.

5. Memperoleh support dari distributor

Kegiatan pemasaran sangat bergantung pula pada bantuan dari para distributor. Distributor merupakan tangan panjang dari produsen ke konsumen. Distributor diantaranya seperti pedagang besar (grosir), pedaganag pengecer, agen, ataupun makelar. Pada studi pemasaran bahkan konsumen dapat dikatakan sebagai distributor apabila mereka merekomendasikan produk pada konsumen lain.

Terdapat strategi promosi pemasaran yang dapat dilakukan untuk mengembangkan para distributor dalam membantu kegiatan pemasaran.

6. Pengelompokkan Pelanggan

(16)

proses distribusi. Strategi yang diambil dapat berbeda-beda sesuai dengan target marketnya. Contoh langkah promosi dalam pengelompokkan pelanggan tersebut seperti :

a. Pemberian harga spesial untuk pelanggan yang melakukan Pre-Order, melakukan transaksi secara langsung di toko atau gerai, atau pembelian melalui website (dalam rangka meningkatkan traffic).

b. Memberikan pelayanan tertentu kepada segmentasi umur tertentu. Misalkan pemberian harga spesial bagi pembeli anak-anak sehingga pelayanan tersebut tidak dapat diakses bagi kalangan orang tua dan dewasa. Langkah ini biasa dilakukan jasa transportasi di dalam kota.

c. Layanan gratis bagi orang yang berulang tahun. Biasa diaplikasikan pada rumah makan untuk menarik pelanggan yang berulang tahun dan perhatian pelanggan lainnya.

D. Sifat Strategi Promosi Penjualan

Ciri dari perumusan promosi dalam kegiatan penjualan ada 3 yaitu : 1. Komunikasi

Memberi informasi kepada konsumen akan produk dan menarik perhatian mereka.

2. Insentif

Pemberian pelayanan untuk merangsang pelanggan dengan nilai dan keistimewaan tertentu

3. Invitation

Mengundang para konsumen agar melakukan pembelian pada sesaat promosi dilakukan.

E. Klasifikasi Strategi Promosi Penjualan

(17)

2. Trade Promotion

3. Sales-Force Promotion 4. Business Promotion

F. Fungsi Strategi Promosi Penjualan

Fungsi dari strategi promosi penjualan adalah untuk mencapai tujuan komunikasi. Teknik-teknik komunikasi dan insentif memberikan beberapa keuntungan, promosi penjualan dapat digunakan untuk menargetkan pembeli, menjawab kesempatar khusus, dan menciptakan insentif pembelian. Dalam mengembangkan strategi promosi penjualan pertama-tama perlu didefenisikan tugas-tugas komunikasi yang diharapkan dicapai oleh program promosi penjualan. G. Kegiatan Strategi Promosi

Melaksanakan dan mengimplementasikan program promosi akan lebih efektif dengan bauran promosi. Bauran promosi merupakan kombinasi yang optimal untuk bermacam-macam aktivitas promosi yang dianggap efektif dalam peningkatan volume penjualan. Dalam melakukan promosi agar dapat efektif perlu adanya bauran promosi, yaitu kombinasi yang optimal bagi berbagai jenis kegiatan atau pemilihan jenis kegiatan promosi yang paling efektif dalam meningkatkan penjualan. Ada empat jenis kegiatan promosi, antara lain: (Kotler, 2001: 98-100). 1. Periklanan (Advertising), yaitu bentuk promosi non personal dengan

menggunakan berbagai media yang ditujukan untuk merangsang pembelian. Jenis periklanan :

a. Perilanan lembaga atau intuisi (bank, supermarket, department store)

b. Perikalan merk (Toyota, Honda, pepsodent, cerebrovit )

c. Periklanan jenis barang tertentu (iklan pelayanan masyarakat)

(18)

2. Penjualan dengan Tatap Muka (Personal Selling), yaitu bentuk promosi antara penjual dengan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga pelanggan kemudian akan mencoba dan membelinya. Sifat-sifat penjualan tatap muka:

a. Personal atau adanya kontak langsung dengan konsumen

b. Tanggapan langsung atas pertanyaan atau reaksi konsumen

c. Mempererat hubungan dengan konsumen, apabila sikapnya memuaskan

d. Biaya oprasional cukup tinggi

3. Publisikasi (Publication), merupakan usaha untuk merangsang permintaan suatu produk secara non-personal dengan memuat berita komersial yang menarik mengenai produk tersebut didalam media cetak atau lainnya, mapun hasil wawancara yang disiarkan dalam media tersebut.

4. Promosi Penjualan (Sales promotion), yaitu suatu bentuk promosi diluar ketiga bentuk diatas yang ditujukan untuk merangsang pembelian oleh konsumen dan efektifitas penyalur, melalui pameran, pertunjukan, demonstrasi, peragaan. Jenis-jenis promosi :

a. Promosi konsumen (misalnya barang contoh, kupon hadiah pembelian demonstrasi)

b. Promosi dagang (kredit pembelian, periklanan bersama)

(19)

BAB 13

PENGEMBANGAN ORGANISASI PEMASARAN

Kejayaan Kotler sebagai “bapak marketing” sendiri dimulai pada periode 1970-an. Peran Kotler dalam dunia marketing memang pada kemampuannya menerjemahkan konsep marketing ke terminologi yang mudah dipahami oleh banyak orang.Kotler-lah yang mengubah konsep marketing ke bentuk-bentuk aplikasi tertentu seperti marketing untuk health service, public service, educational

service, politik, dan lain-lain.

(20)

peran dari sebuah merek dan upaya untuk mendiferensiasikan diri juga mengemuka. Dekade 1980 dan 1990-an adalah dekade menguatnya unsur service dan kepuasan pelanggan di dalam marketing. Konsep seperti Servqual, Service profit chain dan juga services marketing mulai bermunculan.

Gelombang Baru

Ketika dunia memasuki gelombang revolusi berikutnya, yakni revolusi teknologi informasi, maka pemikiran-pemikiran marketing baru pun bermunculan mengikuti gelombang revolusi tersebut.Salah satunya konsep experiential marketing.Dengan adanya teknologi informasi, internet dan multimedia membuat experiential

marketing lebih bisa berkembang.Demikian pula di dunia service, peran IT membuat konsep CRM (Customer Relationship Management) juga ikut berkembang. Belum lagi jargon-jargon baru seperti buzz marketing, viral marketing dan lain-lain.

Tentu saja, seiring dengan revolusi ini, maka marketing pun harus berubah dalam cara memandang kompetisi. Aliansi dan co-branding adalah cara memandang kompetisi baru, di mana kerja sama dengan segenap pihak, termasuk kompetitor bisa menjadi kunci kemenangan. Juga konsep “blue ocean” yang mendesak para marketer untuk menciptakan kompetisi yang baru daripada bersaing di pasar yang sudah semakin sesak.

Revolusi baru juga berimbas pada perkembangan media periklanan.Semakin berkembang dan kompleksnya media untuk berpromosi membuat marketer semakin berhati-hati menginvestasikan dananya.Oleh karena itu muncul pemikiran-pemikiran baru yang menggugah.orang marketing untuk menghitung return on investment dari aktivitas marketing yang dilakukannya. Marketing dihadapkan pada kenyataan bahwa kegiatan mereka harus mampu dijelaskan dengan bahasa-bahasa finansial. Marketing ROI, CLV (Customer Lifetime Value), dan lain-lain adalah pemikiran-pemikiran yang kemudian mulai muncul.

(21)

Setelah revolusi industri dan IT, dunia diramalkan akan masuk ke revolusi bioteknologi.

BAB 14

IMPLEMENTASI & PENGENDALIAN STRATEGI PEMASARAN

A. Pelaksanaan /Implementasi Pemasaran

Pelaksanaan pemasaran adalah adalah proses yang mengubah rencana pemasaran menjadi aktivitas nyata dan memastikan bahwa aktivitas itu dilaksanakan sedemikian rupa sehingga mampu mencapai tujuan yang telah direncanaka tersebut. Atau pengertian lainnya yaitu Implementasi Pemasaran merupakan Proses yang mengubah strategi dan rencana pemasaran menjadi tindakan pemasaran untuk mencapai sasaran. Implementasi mencakup aktivitas sehari-hari, dari bulan ke bulan yang secara efektif melaksanakan rencana

pemasaran. Kegiatan ini dibutuhkan program tindakan yang menarik semua orang atau semua aktivitas serta struktur organisasi formal yang dapat mestrategi

pemasaran.

. Tujuan dan Audit Pemasaran

(22)

1. Mengetahui keadaan

2. Mengetahui pelaksanaan marketing

3. Mengetahui pelaksanaan strategi pemasaran

4. Mengetahui sasaran pasar atau target market

b. Audit Pemasaran

Suatu alat utama untuk melakukan pengendalian strategik adalah Audit Pemasaran. Audit pemasaran adalah pemeriksaan lingkungan, sasaran, strategi dan aktivitas perusahaan secara lengkap, sistematik, independen dan periodik untuk menentukan bidang masalah dan peluang. Audit memberikan masukan yang baik untuk merencanakan tindakan perbaikan presentasi kerja pemasaran.

C. Pengendalian / Evaluasi kegiatan pemasaran

Yaitu merupakan suatu Usaha memberikan petunjuk pada para pelaksana agar mereka selalu bertindak sesuai dengan rencana, meliputi :

- Penentuan Standard

- Supervisi kegiatan atau pemeriksaan

- Perbandingan hasil dengan Standard

- Kegiatan mengkoreksi Standard

Proses pengevaluasian kegiatan pemasaran

Kegiatan pengendalian / evaluasi diatas dapat dikelompokkan dua macam :

1. Pengendalian operacional termasuk memeriksa kinerja yang sedang berlangsung terhadap rencana tahunan dan mengambil tindakan perbaikan kalau

(23)

2. Pengendalian strategik meliputi pengamatan apakah strategi dasar perusahaan sesuai dengan peluang yang terbuka. Strategi dan program pemasaran dapat ketinggalan zaman dalam waktu singkat dan setiap perusahaan harus secara periodik menilai ulang pendekatan terhadap pasar secara keseluruhan.

1. Tujuan pengendalian pemasaran

Pelaksanakan kegiatan pemasaran perlu dikendaliakn karena selalu ditemui adanya penyimpangan antara rencana atau target pemasaran dengan realisasi hasil atau prestasi dibidang pemasaran. Realisasi pemasaran tidak selalu sama dengan rencana atau target, dapat terjadi karena situasi dimana realisasi melebihi atau melampaui rencana target, sebaliknya situasi dimana realisasi dibawah rencana target.

Jadi tujuan pengendalian pemasaran adalah untuk dapat memaksimalisasi kmungkinan perusahan dalam mencapai tujuan dan sasaran jangka pendek dan jangka panjang dalam sasaran pasar yang telah ditetapkan. Disamping itu pengndalian pmasaran juga dimaksudkan untuk dapat mengoktimalkan pemanfaatan potensi sumber-sumber daya yang terdapat dalam bidang pemasaran, dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi yang dihadapi dalam lingkungan pemasaran yang ada didalam perusahaan.

1. Ruang lingkup pengendalian pemasaran

a. Pengendalian efektifitas program pemasaran b. Pengendalian syrategi pemasaran

c. Pengembalian keuntungan dan rentabilitas usaha pemasaran d. Pengendalian efisiensi pemasaran

2. System pengendalian pemasaran

(24)

dalam sistem pengendalian terbuka semua pejabat atau pelaksana dibidang pemasaran mempunyai wewenang yang terbatas. Meskipun sistem pengendalian harus dibuat sesuai dengan situasi yang khusus, tetapi sistem pengendalian mengikuti prosedur yang sama, biasanya mengikuti enam langkah sebagai berikut

 Menentukan apa yang dikendalikan

 Menetapkan standar

 Mengukur kinerja

 Membandingkan kinerja dengan standar

 Menentukan alasan penyimpangan

 Melakukan tindakan koreksi

Langkah pertama sistem umpan balik secara sederhana mengukur keluaran dari proses dan menjadikan masukan dari tindakan korektif untuk memperoleh keluaran yang diinginkan.

Langkah kedua dalam proses pengendalian adalah membangun standar. Standar pengendalian merupakan sebuah target yang terhadapnya kinerja nantinya akan dibandingkan.

Langkah ketiga adalah mengukur kinerja pemasaran. Kinerja aktual harus dibandingkan dengan standar. Di beberapa tempat, langkah ini kemungkinan diperlukan hanya untuk pengamatan visual.

Langkah keempat adalah membandingkan kinerja aktual dengan standar. Jika langkah-langkah sebelumnya telah berjalan baik, maka membandingkan kinerja dengan standar akan menjadi lebih mudah.

(25)

Langkah berikutnya dalam proses pengendalian adalah menentukan kebutuhan untuk melakukan tindakan koreksi. Paramanajer pemasaran dapat memilih dari tiga hal, yaitu :

 Tidak melakukan apa-apa

 Melakukan revisi standar

 Melakukan koreksi kinerja aktual

Tidak melakukan apa-apa dapat dilakukan jika kinerja secara meyakinkan sesuai dengan standar. Bila standar tidak sesuai, maka manajer harus secara hati-hati menilai alasan mengapa dan mengambil tindakan koreksi. Lebih dari itu, kebutuhan untuk mengecek standar secara periodik untuk memastikan bahwa standar dan dihubungkan dengan ukuran kinerja masih relevan untuk masa yang akan datang.

3. Audit Pemasaran

Holmes & Overmyers ( 1975 ) mndifinisikan sebagai berikut : “ Auditing adalah fungsi penyaksi yang menyangkut pemeriksaan secara objktif terhadap laporan keuangan perusahaan yang disusun oleh manajemen.”

Komite konsep auditing mendifinisikan auditing sebagai berikut : “ proses sistematis untuk mendapatkan dan menilai bukti secara objktif yang berkaitan dengan penyaksian tentang tindakan-tindakan ekonomis dan kejadian-kejadian serta memastikan tingkat kesesuaian antara penyaksian tadi dengan kriteria yang sudah ada dan menyampaikan hasilnya pada pemakaiannya.”

(26)

Yang di maksud dengan audit pemasaran adalah pemeriksaan dan penilaian secara kritis, sistematis dan analisis atas pelaksanaan kebijakan dubidang pemasaran. Ada empat cirri utama dari audit pemasaran, yaitu :

1. Pemeriksaan dan penilaian yang bersifat menyeluruh dengan melakukan pengkajian seluruh lingkungan pemasaran perusahaan, strategi, organisasi dan sistem pemasaran perusahaan.

2. Pemerikasaan dan penilaian secara sistematis dngan urutan langkah diagnosis lingkungan pemasaran perusahaan, keadaan intern perusahaan dibidang pemasaran dan kegiatan pemasaran tertentu dikaji.

3. Pelaksanaan pmerikasaan dan penilaian bersifat indepeden dimana pelakasanaan dan perumusan hasil tidak terikat atau trgantung pada siapa saja yang ada dalam pemasaran.

1. Pelaksanaan pemriksaan dan penilaian bersifat berkala dan tidak hanya pada waktu-waktu tertentu dimana perusahaan mengalami krisis dala bidang pemasaran.

Sedangkan tujuan audit pemasaran adalah :

 Memeriksa dan meninjau kembali kebijakan (policies), rencana, ketentuan

strategis, dan pelaksanaan kegiatanbidang pemasaran dari segi aktifitas pencapaian tujuan perusahaan.

 Menilai apakah para pelaksana dibidang melaksanakan kebijakan, rencana,

ketentuan, stratgi yang telah ditetapkan.

 Sebagai alat manajemen untuk dapat memperoleh rekmendasi dari sgi

peningkatan efektifitas dan efesiensi kegiatan dibidang pemasaran

 Sebagai alat bagi pengukuran saling keterkaitan dan keterpaduan bidang

(27)

pemasaran perusahaan, yang tercermin dalam dinamika usaha yang harus diperhatikan agar pelaksanaan kegiatan pmasaran dapat tratur dan terarah.

Audit pemasaran yang dilakukan sutu perusahaan dapat mencakup: 1. Audit lingkungan pemasaran

2. Audit strategi pemasaran 3. Audit organisasi pemasaran 4. Audit system pemasaran 5. Audit produktifitas pemasaran

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi ini berjudul “Algoritma Ant Colony System dalam Penjadwalan Kegiatan Belajar Mengajar di Sekolah Dasar” disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Refleksi dalam penelitian ini adalah memikirkan ulang untuk mencari, mengkaji, melihat dan menemukan kekurangan kekurangan yang dilakukan mulai dari tahap persiapan

Berdasarkan uraian tersebut, penulis ingin mengetahui bagaimana kedudukan harta bersama menurut fiqih dan menurut hukum positif Indonesia serta bagaimana praktek putusan

Pada tahap ini dilakukan pembuatan mortar dengan dimensi 5x5x5 cm. Variasi abu kulit kerang yang digunakan adalah 4% sebagai filler. Pencampuran mortar menggunakan

Dalam bab ini akan diuraikan mengenai permasalahan yang berkaitan dengan perkawinan antar agama, antara lain mengenai perkawinan antara mereka yang berbeda agama, status dari

Menurut hasil angket dan observasi yang telah dilakukan, peralatan pendidikan di laboratorium biologi SMA Negeri Se-Kabupaten Solok Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014

Untuk menentukan algoritma Kriptografi yang akan digunakan dalam sistem keamanan data selain pertimbangan kekuatan terhadap serangan Cryptanalis dan Bruteforce yang tidak kalah

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1)Pengenalan sains berbasis eksperimen sederhana dapat meningkatkan kreativitas anak dari siklus I sebesar 73,91% (17 anak)