ANALISA DATA
PRESSURE BUILD UP TEST
DENGAN
MENGGUNAKAN METODE HORNER UNTUK
MENGETAHUI PRODUKTIVITAS SUMUR-X
PROPOSAL TUGAS AKHIR
oleh
NURHILALIA
13010424
PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN
AKADEMI MINYAK DAN GAS BALONGAN
ANALISA DATA
PRESSURE BUILDUP TEST
DENGAN
MENGGUNAKAN METODE HORNER UNTUK
MENGETAHUI PRODUKTIVITAS SUMUR-X
PROPOSAL TUGAS AKHIR
oleh
NURHILALIA
13010424
PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN
AKADEMI MINYAK DAN GAS BALONGAN
ABSTRAK
Konfigurasi lubang bor menembus formasi serta geometri dan karakteristik reservoirnya menyebabkan pola aliran fluida yang terjadi berbeda-beda. Dengan memproduksi suatu sumur yang menghubungkan permukaan dengan reservoir, akan menyebabkan ketidakseimbangan tekanan dalam reservoir, sehingga akan menimbulkan gradien tekanan yang akan menyebabkan fluida dalam berpori itu mengalir kesegala arah.
Tujuan utama well lesting adalah menentukan kemampuan suatu formasi untuk menghasilkan fluida formasi atau dengan kata lain adalah menentukan produktivitas suatu sumur. Suatu perencanaan, pengoperasian dan analisa well testing yang akurat dapat melengkapi informasi tentang permeabilitas formasi, derajat kerusakan sumur bor atau stimulasinya, tekanan reservoir, kemungkinan batas-batas reservoir dan heterogenitas formasi.
Pengujian sumur dengan Pressure Build Up untuk pengujian tekanan
LEMBAR PENGESAHAN
ANALISA DATA
PRESSURE BUILDUP TEST
DENGAN
MENGGUNAKAN METODE HORNER UNTUK
MENGETAHUI PRODUKTIVITAS SUMUR-X
PROPOSAL TUGAS AKHIR
Oleh
Nurhilalia
13010424
Disetujui Untuk Program Studi Teknik Perminyakan Akademi Minyak dan Gas Balongan
Indramayu, Oktober 2016
Pembimbing I
NURHILALIA
Kp Belendung No.66 RT/RW 021/007 Desa Kedung Pengawas Kec. Babelan
Kab. Bekasi, Bekasi Utara INDONESIA Mobile phone 089 654 733 384 Email: Nurhilalia24@gmail.com
Nationality : Indonesian
Address : Kp. Belendung No. 66 RT/TW 021/007 Desa kedung Pengawas, Kec Babelan Kab. Bekasi, Bekasi Utara, Indonesia.
Mobile phone : 089 654 733 384
Email : Nurhilalia24@gmail.comEducation
2014 - Now : Bachelor of Engineering, Petroleum Engineering “Akademi Minyak dan Gas Balongan”, Indramayu.
2011 - 2014 : Senior High School SMAN 1 Babelan
2008 - 2011 : Junior High School SMPN 1 Babelan
Personal Practice Experience
2016 : Formation Assessment practice, expressed PASS value “B”
2016 : Drilling Mud Analysis practice, expressed PASS value “B”
2016 : Reservoir Fluid Analysis practice, expressed PASS value “B”
2015 : Basic Chemistry II practice, expressed PASS value “B”
2015 : Basic Physics II practice, expressed PASS value “B”
2014 : Basic Geology practice, expressed PASS value “B”
2014 : Basic Chemistry I practice, expressed PASS value “A”
2014 : Basic Physics I practice, expressed PASS value “B”
Skills
Computer Windows
Microsoft Office
Internet
Language :
Indonesia (Written and spoken)
English (Written )
Driving :
Motorcycle
Activities and Interest
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat dan karunianya, tidak lupa juga penulis ucapkan terimakasih kepada kedua orang tua, sehingga saya sebagai penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir
ini dengan judul “ANALISA DATA PRESSURE BUILD UP TEST DENGAN
MENGGUNAKAN METODE HORNER UNTUK MENGETAHUI
PRODUKTIVITAS SUMUR-X”.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan propasl ini, yaitu :
1. Ir. Hj. Hanifah Handayani, M.T selaku Ketua Yayasan Bina Islamy. 2. Drs. H. Nahdudin Islami, M.Si selaku Direktur Akamigas Balongan. 3. Dwi Arifianto, S.T selaku Ketua Program Studi Teknik Perminyakan. 4. Arief Rahman M.Si selaku dosen pembimbing I dalam tugas akhir ini.
5. Bapak Misan Supriyanto, S.E dan Ibu Maryanih, S.Pd.I selaku orang tua penulis yang telah memberikan motivasi dan semangat belajar serta dukungan moril maupun material
Penulis menyadari dalam penulisan ini masih terdapat kekurangan, maka saran dari semua pihak sangat penulis harapkan.
Indramayu, Oktober 2016
I. JUDUL
Analisa Data Pressure Buildup Test dengan Metode Horner untuk Mengetahui Kondisi Produktivitas Sumur -X.
II. LATAR BELAKANG
Informasi yang dapat dipercaya tentang keadaan reservoir sangat penting dalam teknik perminyakan, reservoir engineer harus mempunyai informasi yang cukup tentang reservoir untuk dianalisa kemampuan dan untuk memperkirakan produksi dalam berbagai keadaan produksi.
Production engineer harus mengetahui kondisi dari produksi dan sumur injeksi untuk mendapatkan kemampuan terbaik dari reservoir. Maka dilakukanlah uji sumur atau yang biasa disebut well testing, kebanyakan dari informasi itu didapatkan dari pressure transient test, seperti pressure buildup, pressure drawdown, injectivity, fall off, dan interference. Semua tes tersebut merupakan bagian penting dari reservoir dan production engineer.
sumur yang telah terjadi perubahan kondisi formasi (FE ≠ 1) dimana tekanan alir dasar sumur dipengaruhi dengan perubahan effisiensi aliran.
Untuk mengidentifikasi kondisi diatas, salah satu program yang dilakukan adalah melalui pengujian tekanan sumur dalam selang waktu tertentu dengan laju aliran yang tetap, kemudian menutup sumur tersebut sehingga tekanan statik dasar menjadi naik yang dikenal dengan pengujian sumur Pressure Buildup (PBU) Test. Pressure Buildup Test ini dianalisa dengan menggunakan metode Horner. Metode Horner merupakan hubungan antara tekanan statik penutupan sumur terhadap waktu penutupan dalam skala semi logaritma.
Rumusan masalah dari latar belakang di atas adalah menentukan besar tekanan dasar flowing dan tekanan dasar static pada sumur. Menganalisa Pressure Buildup Test dengan metode Horner untuk mengidentifikasi kondisi formasi disekitar lubang sumur dan untuk mengetahui produktivitas sumur yang mengalami perubahan kondisi terhadap kondisi normal.
III. TUJUAN
Adapun tujuan yang hendak dicapai sehubungan dengan pelaksanaan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
3.1Tujuan Umum
1. Mengetahui informasi mengenai gambaran pelaksanaan pekerjaan di perusahaan tempat tugas akhir berlangsung.
3. Meningkatkan daya kreativitas dan keahlian Mahasiswa.
4. Melatih kepekaan Mahasiswa untuk mencari solusi masalah yang dihadapi didalam dunia industri atau dunia kerja.
5. Memahami pekerjaan dalam well testing yang ada di perusahaan.
3.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui cara menganalisa Pressure Build Up Test secara manual dengan metode Horner.
2. Mengetahui karakteristik formasi dari sumur seperti, permeabilitas, factor skin, tekan mula-mula, flow efficiency, produktifity indeks, serta kerusakan pada formasi, berdasarkan analisa Pressure Build Up Test secara manual dengan menggunakan metode Horner. 3. Mengidentifikasi produktifitas sumur yang mengalami perubahan
kondisi.
IV. DASAR TEORI
4.1 Well Testing
Pengujian sumur atau yang dikenal luas dengan Well Testing
adalah tes yang dilakukan pada sumur untuk menentukan kemampuan
suatu lapisan atau formasi untuk memproduksi fluida reservoir.
Interpretasi data well testing dapat dilakukan berdasarkan model analisis sederhana. Metodologi pengujian sumur dapat digambarkan sebagai berikut: pengujian tekanan dilakuakan dengan memberikan setidaknya satu gangguan pada laju alir. Reaksi dari tekanan ini diamati setiap saat dengan mencatat tekanan lubang bor selama pengujian berlangsung. Apabila perubahan tekanan tadi diplot dengan suatu fungsi waktu, maka akan dapat dianalisa pola aliran
yang terjadi dan juga besaran besaran dan karakteristik formasi yang
diuji.
4.2 Tipe Pengujian Sumur (Well Test Type)
A. Pressure Drawdown Test
Pressure Drawdown Test adalah suatu teknik pengujian
yang dilakukan dengan jalan membuka sumur dan
mempertahankan laju produksi tetap selama pengujian
berlangsung. Tujuan dari Drawdown Test biasanya meliputi
perkiraan permeabilitas, skin factor, dan kadang-kadang volume
reservoir. Pengujian ini dapat dilakukan pada sumur baru, dan
sumur-sumur yang telah lama ditutup.
B. Interference Test
Tujuan utama tes ini yaitu untuk menentukan apakah antara
C.Drill Stream Test ( DST )
Drill Strem Test dilakukan setelah pemboran selesai dan
dilaksanakan sebelum perforasi dilakukan, jadi sebelum fluida
diproduksikan. Dilakukannya DST juga untuk mengetahui isi
kandungan dari formasi yang telah diperforasi.
D.Pressure Buildup Test
Pressure Buildup Test adalah pengujian yang dilakukan
pertama-tama dengan memproduksi sumur selama selang waktu
tertentu dengan laju alir yang tetap, kemudian menutup sumur
tesebut. Penutupan ini menyebabkan naiknya tekanan yang tercatat
sebagi fungsi waktu.
4.3 Pressure Build-Up (PBU)
Uji pressure build-up merupakan teknik uji sumur yang paling sering dilakukan dan juga lebih dikenal dalam uji pressure transient. Pengujian diawali dengan memproduksikan sumur pada laju alir yang konstan, dilanjutkan dengan penutupan sumur dan diakhiri dengan mencatat kenaikan tekanan dasar sumur sebagai fungsi waktu penutupan. Penutupan sumur ini menyebabkan naiknya tekanan yang dicatat sebagai fungsi waktu (tekanan yang dicatat ini biasanya adalah tekanan dasar sumur). Tujuan dari melakukan Pressure Build-up test yaitu untuk menentukan permeabilitas formasi (K), untuk menentukan adanya karakteristik
produktivitas formasi (PI), dan untuk menentukan tekanan statis
(P*) dan tekanan rata-rata reservoir.
Analisis uji pressure buildup didasarkan pada prinsip superposisi dan telah dikembangkan oleh Horner (plot semilog konvensional). Pada prinsip dasarnya adalah memplot tekanan terhadap suatu fungsi waktu.
4.3.1 Prinsip Superposisi
Teori yang mendasari secara matematis menyatakan bahwa penjumlahan dari solusi-solusi individu suatu persamaan differential linier berorde dua adalah juga merupakan solusi dari persamaan tersebut. Misalkan suatu kasus dimana sebuah sumur berproduksi dengan seri laju produksi tetap untuk setiap selang waktu.
Untuk menentukan tekanan lubang sumur (Pwf) pada tn sewaktu laju saat itu qn, dapat dipakai prinsip superposisi dengan metode sebagai berikut :
Gambar 4.1
Sejarah Produksi Berdasarkan Laju Alir dan Tekanan Dasar Alir Sumur dengan Fungsi Waktu (Abdansyah, doddy; “Analisa Transient Tekanan”, ITB
Bandung 1995)
4.3.2 Karakteristik Kurva Pressure Build Up Test
Karakteristik kurva Pressure Buildup Test berdasarkan
radius of investigation secara logika kita dapat membagi tiga
bagian :
1. Segmen Data Awal (Early Time Region)
2. Segmen Data Tengah (Middle Time region)
3. Segmen Data Lanjut (Late Time Region),
Gambar 4.2
Grafik Pressure Build Up Test Sebenarnya (Abdansyah, doddy;
1. Segmen Data Awal (Early Time)
Mula-mula sumur ditutup, pressure buildup test
memasuki segmen data awal, dimana aliran didominasi oleh adanya pengaruh wellbore storage, skin dan phase segregation (gas hump). Bentuk kurva yang dihasilkan oleh bagian ini merupakan garis melengkung pada kertas semilog, dimana mencerminkan penyimpangan garis lurus akibat adanya kerusakan formasi di sekitar lubang sumur atau adanya pengaruh
wellbore storage.
2. Segmen Waktu Pertengahan (Middle Times)
Dengan bertambahnya waktu, radius pengamatan akan semakin jauh menjalar kedalam formasi. Setelah pengaruh data awal terlampaui maka tekanan akan masuk bagian waktu pertengahan. Pada saat inilah reservoir bersifat infinite acting
dimana garis lurus pada semilog terjadi. Dengan garis lurus ini dapat ditentukan beberapa parameter reservoir yang penting, seperti: kemiringan garis atau slope (m), permeabilitas effiktif (k), storage capacity (kh), faktor kerusakan formasi (s), tekanan rata-rata reservoir.
3. Segmen Waktu Lanjut (Late Times)
yang diuji dan adanya penyimpangan kurva garis lurus. Hal ini disebabkan karena respon tekanan sudah dipengaruhi oleh kondisi batas reservoir dari sumur yang diuji atau pengaruh sumur-sumur produksi maupun injeksi yang berada disekitar sumur yang diuji. Periode ini merupakan selang waktu diantara periode transient (peralihan) dengan awal periode semi steady state. Selang waktu ini adalah sangat sempit atau kadang-kadang hampir tidak pernah terjadi.
4.4 Wellbore Storage
Pengaruh dari wellbore storage effect akan mendominasi data awal dari suatu pengujian sumur, dimana lamanya pengaruh wellbore storage ini tergantung dari pada ukuran maupun konfigurasi lubang bor serta sifat fisik fluida maupun formasinya.
Gambar 4.3
Wellbore Storage Effect
Untuk menentukan lamanya wellbore storage effect adalah dengan cara menarik garis lurus 45◦pada grafik log-log antara ∆P (Ps
-Pwf) vs ∆t. Tentukan titik awal penyimpangan dan ukur 1 cycle dan titik tersebut merupakan awal dan tekanan yang tidak dipengaruhi oleh
wellbore storage.
4.5 Langkah Kerja Metode Horner
Metode Horner adalah berdasarkan hubungan antara transient tekanan statik dengan fungsi dari waktu dalam skala logaritma. Analisa dengan metode horner secara manual yaitu dengan cara memplot data tekanan (P pada saat penutupan sumur (shut-in) vs Horner time
((tp+∆t)/∆t), dan plot ini didapatkan harga m(P) dan P*. Penggunaan
metode horner secara manual dalam penerapannya sering kali dijumpai kesulitan, terutama bila data tekanan sebagian besar didominasi oleh efek wellbore storage dan skin efek sehingga tidak dapat menginterpretasikan sifat reservoir yang sebenarnya.
Tahapan-tahapan interpretasi Pressure build-up test dengan menggunakan metode Horner adalah sebagai berikut:
1. Siapkan data-data pendukung, antara lain: Kumulatif Produksi
Produksi rata-rata (q)
Porositas (Ø)
Kompresibilitas Batuan (Ct)
Faktor Volume Formasi Gas (Bg)
Viskositas fluida (μ)
Ketebalan lapisan formasi (h)
2. Buat table data uji tekanan dasar (Pws), waktu penutupan (∆t),
Horner time ((tp+∆t)/∆t) dan Pws-Pwf dimana Pwf adalah tekanan dasar sumur pada waktu t = 0
3. Plot antara ∆P = (Pws – Pwf) vs log t pada kertas log-log. Garis lurus
dengan kemiringan 45o (slope =1) pada data awal menunjukkan
adanya pengaruh wellbore storage. Dan garis ini, tetukan titik awal penyimpangan dan ukur 1-1.5 cycle dan titik tersebut untuk menentukan awal dan tekanan yang tidak terpengaruh oleh wellbore storage.
4. Pengaruh wellbore storage terlihat dengan adanya unit slope yang
dibentuk oleh data awal. Dan unit slope tersebut dapat diperkirakan
wellbore storage coefficient (cs) dalam satuan bbl/psi.
5. Buatlah horner plot antara log ((tp+∆t)/∆t) vs P Tank garis lurus
dimulai dari data yang tidak dipengaruhi oleh wellbore storage.
Tentukan sudut kemiringan (m) dicari dengan harga kenaikan
tekanan (∆P) untuk setiap satu log cycle. P* diperoleh dengan mengekstrapolasi garis lurus tersebut sehingga mencapai harga
waktu penutpan (∆t) tak terhingga atau harga ((tp+∆t)/∆t) = 1
6. Hitung harga permeabilitas (k) dengan persamaan:
K = 57.920 � � ��
Keterangan :
k = permeabilitas, md
q = laju produksi flida minyak, bfpd µ = viskositas fluida minyak, cp Bo = factor volume formasi minyak h = ketebalan lapisan, ft
m = slope, psi/cycle
7. Baca Pws pada ∆t = 1 jam, dimana tekanan 1 jam langsung diperoleh
dari kurva Horner dari waktu 1 jam dengan perpotongan perpanjangan garis ektrapolasi pada saat menetukkan P*
8. Menentukan slope (m), dimana slope merupakan kemiringan dari
bagianlinier dari grafi tekanan slope (m) ini dicari dengan membaca harga kenaikan tekanan penutupan sumur untuk setiap satu log cycle.
9. Hitung harga factor skin dengan persamaan:
Menurut Horner dalam metode yang dikembangkan olehnya, mengklasifikasikan nilai dari skin, yaitu :
S = + (positif), mengindikasikan adanya kerusakan formasi.
S = 0 (nol), menyatakan dalam kondisi normal.
S = - (negatif), terindikasi adanya perbaikan formasi.
10. Menghitung harga Pskin untuk menunjukan besar kehilangan
tekanan yang tejadi pada daerah skin. Sedangkan adanya hambatan aliran yang terjadi pada formasi produktif akibat adanya skin effect,
biasanya diterjemahkan kepada besarnya penurunan tekanan, ΔPs ditentukan menggunakan persamaan :
ΔPs = 0.87 m s , psi ... (Persamaan 4.3) Keterangan :
∆Pskin = penurunan tekanan reservoir, psi m = kemiringan, psi/cycle
S = faktor skin
11. Hitung Flow Efficiency (FE) dengan persamaan :
FE = ∗−���− ∆�
FE = 1, menunjukan sumur dalam kondisi normal FE < 1, sumur mengecil akibat adanya kerusakan. FE > 1, sumur telah mengalami perbaikan
12.Hitung Productivity Index (PI) merupakan perbandingan antara laju
produksi harian terhadap perbedaan tekanan. PI dapat ditentukan dengan persamaan :
PI = q
P*-Pwf-∆Pskin ... (Persamaan 4.5)
Sedangkan pada kondisi actual disebut PIactual, yang dirumuskan
sebagai berikut :
PI = q
P*-Pwf ... (Persamaan 4.6)
Keterangan :
PI = produktivitas indeks, bfpd/psi P* = tekanan statik mula-mula, psi Pwf = tekanan aliran dasar sumur, psi q = laju produksi fluida minyak, bfpd
∆Pskin = penurunan tekanan reservoir, psi
13.Menghitung Radius of investigation (ri) dengan persamaan:
ri = 0,03 √.µ.Ctk.t ... (Persamaan 4.7)
Keterangan :
Ф = porositas batuan µ = viskositas minyak, cp Ct = kompresibilitas total, psi-1
V. METODOLOGI PENELITIAN
Dalam melaksanakan tugas akhir, Mahasiswa diharapkan mampu menganalisa suatu kasus dan membuat rekomendasi untuk perbaikan kedepannya, dalam hal ini adalah mengenai analisa terhadap sumur dan rekomendasi untuk perbaikan sumur yang belum efektif.
Untuk mendukung tugas akhir dan kajian yang akan dilakukan, maka dapat dilakukan beberapa metode pelaksanaan, antara lain :
5.1 Orientasi Lapangan
Dimana data yang di peroleh dari penelitian secara langsung tentang kegiatan dan proses well testing. Bedasarkan penelitian itulah penulis mendapatkan data-data yang akan menjadi sumber dalam pembuatan laporan.
5.2 Penacarian Informasi
Data-data yang di dapat dari konsultasi langsung dengan pembimbing lapangan maupun dengan operator yang bersangkutan.
5.3 Studi Literatur
Merupakan data yang diperoleh dari buku-buku atau hand book
VI. RENCANA KEGIATAN
Time Schedule
Ada pun waktu yang ingin diajukan penulis untuk melakukan tugas akhir ini lamanya yaitu selama satu bulan, terhitung dari bulan November s/d Desember 2016.
Berikut rincian kegiatan selama tugas akhir dilaksanakan :
No. Rencana kegiatan
Minggu
I II III IV
1. Pengenalan tentang profil dan tempat tugas akhir. 2. Pengenalan teori. 3. Pengambilan Data 4. Analisa Data & Evaluasi
Data
5. Penyusunan Laporan Tugas Akhir
VII. KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa :
1. Dalam analisa Pressure Buildup Test untuk mengetahui adanya kerusakan atau perbaikan dilihat dari nilai skin factor, yang bernilai positif menandakan formation damage dan yang bernilai negatif menandakan stimulation.
2. Dalam analisa Pressure Buildup Test ditentukan besar tekanan dasar
DAFTAR PUSTAKA
Chaudhry, Amanat. U. 2003. Gas Well Tesing Handbook.Texas
Lee, John. 1982.Well Testing John Lee. New York: Society of Petroleum Engginers of AIME
Mujihandono, D. Subyar. 2016. “Materi Kuliah Teknik Reservoir”.