• Tidak ada hasil yang ditemukan

Otonomi Daerah Teori dan Praktek.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Otonomi Daerah Teori dan Praktek.docx"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Otonomi Daerah Teori dan Praktek Akhmad Hafidh Fatahillah Mahasiswa Universitas Sriwijaya

Fakultas Hukum

Sejarah Otonomi Daerah di Indonesia

Indonesia pada masa Orde Baru merupakan suatu Negara dimana urusan rumah tangga tiap – tiap daerahnya masih terdapat campur tangan pemerintah pusat dengan kata lain pada masa ini Indonesia masih menganut sistem Sentralisasi. Namun memasuki masa reformasi tepatnya pada masa amandemen Undang – Undang Dasar 1945 yang kedua kalinya yang disahkan pada tanggal 18 Agustus 2000 pada BAB VI tentang Pemerintah Daerah Pasal 18, Pasal 18A serta Pasal 18B, Indonesia merubah tatanan sistem urusan rumah tangga tiap – tiap daerah dengan tanpa campur tangan pemerintah pusat lagi.

Kemudian amandemen dari Undang – Undang Dasar 1945 kedua kalinya ini didukung dengan peraturan yang telah ada sebelumnya yaitu dengan Ketetapan MPR RI Nomor XV/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Otonomi Daerah, Pengaturan, pembagian, dan Pemanfaatan Sumber Daya Nasional yg Berkeadilan, serta perimbangan keuangan Pusat dan Daerah dalam Kerangka NKRI. Dan diatur pula didalam Undang – Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah.

Bagi sebagian orang sentralisasi merupakan sistem yang menghambat

perkembangan dan pertumbuhan dari daerah yang memlki otensi lebih apabila tidak dikelola oleh putra daerah secara langsung. Kemudian pada tahun 1997 krisis moneter terjadi melanda hampir seluruh Asia dan Indonesia termasuk yang mengalami bencana ekonm pada saat itu, hal ini menjadi sebab turun tahtanya Presiden Soeharto pada tanggal 21 Mei 1998 atas dasar desakan mahasiswa yang didukung pula oleh MPR pada saat itu melalui ketunya yaitu Amen Rais, yang mana ia merupakan tkoh yang memeperjuangkan sistem otonomi daerah saat ini.

(2)

yang terdiri atas Bupati ataupun Walikota yang seakan – akan menjadi raja – raja kecil di daerahnya yang mampu mengendalikan daerah kekuasaannya.

Otonomi Daerah dan Sumber Hukumnya

Secara Yuridis Undang – Undang Dasar telah mengatur mengenai kewenangan Otonomi Daerah hal ini tertuang dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Pasal 18 Ayat 1 - 7, Pasal 18A ayat 1 dan 2 , Pasal 18B ayat 1 dan 2, kemudian diatur pula oleh Ketetapan MPR RI Nomor XV/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Otonomi Daerah, Pengaturan, pembagian, dan Pemanfaatan Sumber Daya Nasional yg Berkeadilan, serta perimbangan keuangan Pusat dan Daerah dalam Kerangka NKRI. Berikut akan dijelaskan mengenai pertimbangan penyelenggaraan Otonomi Daerah berdasarkan Ketetapan MPR ini serta hal – hal yang diatur di dalam Ketetapan ini.

Ketetapan MPR RI Nomor XV/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Otonomi Daerah, Pengaturan, pembagian, dan Pemanfaatan Sumber Daya Nasional yg Berkeadilan, serta perimbangan keuangan Pusat dan Daerah dalam Kerangka NKRI ini memeprtimbangkan peneyelenggaraan otonomi daerah ini untuk sebesar – besar kemakmuran rakyat atas sumber daya nasional yang dimiliki oleh Indonesia, dalam sudut pandang penulis hal ini memang sangat dibutuhkan karena Indonesia merupakan Negara yang luas serta akan lebih optimal bila dilaksanakan secara langsung utamanya karena hal – hal teknis terkait

pengelolaan sumber daya potensial, namun yang menjadi sorotan disini ialah kesiapan dari para peramu – peramu kebijakan daerah atas kebijakan yang dibuat untuk pemenafaatan sumber daya nasional karena lebih utamanya lagi untuk daerah tingkat II yang harus dikritisi karena seharusnya tidak langsung dilepas menjadi daerah otonomi karena pada saat itu kemampuan dari para birokrat serta peramu kebijakan untuk daerah tingkat II masih

dipertanyakan dalam hal yang menyangkut mengenai pengembangan sumber daya nasional, seharusnya dilakukan sinkronisasi idelogi dari pusat secara bertahap terhadap agar

(3)

Referensi

Dokumen terkait

Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini, antara lain: bagaimana membangkitkan feature subspaces pada ensemble feature selection yang sesuai untuk klasifikasi dokumen teks,

14 Tingginya jumlah infeksi yang disebabkan oleh Pseudomonas sp ini kemungkinan karena bakteri ini telah berkoloni dengan lingkungan rumah sakit (seperti peralatan medis, udara

Leuwih écésna Modul Diklat Guru Pembelajar Basa Sunda Kelompok Kompeténsi Gngawengku 10matéri poko, nu ngawengku 4 (opat) matéri poko kompeténsi pédagogik, jeung 6

amanah dari panitia pembangunan masjid ini untuk membantu mengumpulkan donatur dari para alumni, terutama yang berada di Jakarta.. Kemudian setelah terkumpul sekian itu

Kota Depok (mewakili daerah kuadran II) Kota Depok memiliki sektor basis pada Sektor listrik, gas, dan air bersih; Sektor bangunan; Sektor perdagangan, hotel, dan restoran;

Hasil yang dicapai oleh penulis adalah sebuah sistem informasi penentuan rute terpendek menuju tempat ibadah menggunakan algoritma dijkstra yang memudahkan umat islam

kekasaran pemukaan resin komposit nanofil dan giomer lebih tinggi dibanding karbamid peroksida 10%, proses bleaching dengan karbamidperoksida10%dan20% menyebabkan

NO PROGRAM AKUN URAIAN PAGU