PENENTUAN RUTE TERPENDEK UNTUK MENCARI LOKASI
TERDEKAT MENUJU TEMPAT IBADAH DI KOTA SUKABUMI
MENGGUNAKAN ALGORITMA DIJKSTRA
Muhammad Refli Septian
1, Lelah Lelah
2Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Muhammadiyah Sukabumi12
Jl. R. Syamsudin, S.H. No. 50, Kota Sukabumi, Jawa Barat
Sur-el : refli@ummi.ac.id
1, lelah@ummi.ac.id
2Abstrak: Kota Sukabumi merupakan sebuah wilayah yang berada di Jawa Barat yang mengalami
perkembangan pesat. Terutama dalam pembangunan tempat ibadah. Tempat ibadah, rumah sakit. Tempat peribadatan adalah sebuah tempat yang digunakan oleh umat beragama untuk beribadah menurut ajaran agama. Masjid adalah rumah tempat ibadah umat islam atau muslim, masjid artinya tempat ibadah. Masjid juga merupakan pusat kehidupan komunitas muslim. Kegiatan – kegiatan perayaan hari besar, diskusi kajian agama. Ceramah dan belajar Al-Qur’an sering dilaksankan di Masjid. Bahkan dalam sejarah islam, masjid turut memegang peranan dalam aktivitas sosial kemasyarakatan hingga kemiliteran. Adapun di Kota Sukabumi terdapat 20 Masjid. Agar lebih memudahkan dalam pencarian masjid yang berada di Kota Sukabumi dengan banyaknya jumlah masjid yang berada di kota sukabumi dengan menggunakan aplikasi berbasis web. Penerapan algoritma Dijkstra dalam proses menentukan lokasi masjid yang akan di tuju di Kota Sukabumi berdasarkan jarak yang akan ditempuh dengan menentukan rute terpendek sehingga dapat membantu orang – orang yang akan beribadah di Kota Sukabumi khususnya bagi orang yang bukan berasal dari Kota Sukabumi
Kunci Utama: Tempat Ibadah; Masjid; Lokasi; Penentuan Rute; Algoritma Dijkstra
Abstract:
Sukabumi City is a region in West Java that is experiencing rapid development.
Especially in the construction of places of worship. Places of worship, places of worship,
places of worship are places used by religious people to worship according to religious
teachings. A mosque is a house of worship for Muslims or Muslims, a mosque means a
place of worship. The mosque is also the center of life of the Muslim community.
Celebration activities for religious holidays. Lectures and learning of the Qur'an are
often carried out in mosques. Even in the history of Islam, mosques also play a role in
social activities to the military. As for the City of Sukabumi there are 20 Mosques. To
make it easier to search for mosques in the City of Sukabumi with the large number of
mosques in the city of Sukabumi by using a web-based application. The application of
the Dijkstra algorithm in the process of determining the location of the mosque to be
headed in Sukabumi City based on the distance to be taken by determining the shortest
route so that it can help people who will worship in the City of Sukabumi especially for
people who are not from Sukabumi City
Keywords : Worship place; Mosque; Location; Route Determination; Dijkstra's Algorithm
1. PENDAHULUAN (Font 12)
Tempat ibadah memiliki peranan
penting sebagai tempat berlangsungnya
penyampaian ajaran sebuah agama, dimana
agama dan keyakinan itu bisa mendorong
manusia
untuk
melakukan
dan
tidak
melakukan sesuatu. Agama dan keyakinan
memiliki pengaruh dalam mendidik manusia
agar senatiasa berbuat baik dan mencegah
dari perbuatan buruk dan masih melalui
pengamalan agama serta keyakinan agar
seseorang mampu memahami keberadaan
tuhan dan mengabdi kepadanya serta akan
menimbulkan rasa empati terhadap sesame
manusia.
Sarana peribadatan suatu agama tetap
tak bisa diabaikan. Karena tempat ibadah bisa
menjadi media untuk mendidik manusia agar
menjadi lebih baik dan berilmu. Tempat
ibadah juga memiliki fungsi pemersatu,
pengubdah dan pemecah masalah yang
diarahkan pada upaya dalam pembentukan
tatanan kehidupan yang makin maju.
Di kota Sukabumi memiliki mayoritas
penduduknya adalah beragama iskam. Pada
tahun 2013 hampir semua penduduk sekitar
95.86% tercatat beragama Islam, sedangkan
selebihnya beragama Khatolik, kristen,
budha, hindu, dan lain sebagainya. Hal
tersebut
secara
tidak
langsung
akan
mempengaruhi jumlah tempat ibadah yang
ada. Yakni masih didominasi oleh tempat
ibadah umat islam yaitu Masjid, mushola dan
langar. Sebanyak 1.129 atau 98.26% dari
1.149 tempat ibadah yang ada di Kota
Sukabumi.
Pada
saat
ini
kebutuhan
akan
memperoleh sebuah informasi dengan cepat
sangatlah penting bagi kehidupan sehari-hari,
dan ini tentunya akan berimbas pada
perkembangan
teknologi
informasi.
Banyaknya informasi yang telah dibangun
oleh
banyak
orang
untuk
memenuhi
kebutuhan dari banyaknya permintaan
orang-orang.
Dalam perkembangan teknologi di era
modern, reknologi informasi yang paling
cepat dalam proses perkembangannya adalah
teknologi berbasis mobile phone atau
teknologi berbasis web.
Dari banyaknya jumlah umat islam
yang berada di kota sukabumi yang hampir
mencapai 100% yaitu 95.86% sedangkan
selebihnya menganut agama lain selain islam.
Oleh karena itu, tempat ibadah umat islam di
kota sukabumi sekitar 1.129 atau 98.26%
yang dimana banyaknya jumlah umat islam
dan tempat ibadah umat islam. Perlu adanya
informasi yang cepat untuk memperoleh data
berupa jarak, rute terdekat untuk menuju
tempat ibadah. Algoritma dijsktra adalah
sebuah algoritma yang sering dipakai dalam
memecahkan permasalahan rute atau jarak
(shortest path problem) untuk sebuah graf
berarah
2. METODE PENELITIAN (Font 12)
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah personal computer (PC) atau komputer bersistem operasi Windows 10 HomeEdition dengan menggunakan perangkat lunak PHP sebagai Bahasa pemrograman yang digunakan dan XAMPP v.1.7.7 sebagai media database atau tempat penyimpanan data.A. Pengumpalan Data
Data yang digunakan dalam penelitian adalah dengan melakukan observasi secara langsung dengan mendatangi objek yang akan dijadikan bahan dari penelitian ini yaitu tempat ibadah yang berada di kota sukabumi dengan cara menghitung jarak pada objek yang bersangkutan
B. Diagram Alur Penelitian
Diagram alur penelitian ini menjelaskan tahapan-tahapan yang dilakukan dalam implementasi algoritma Dijkstra untuk penentuan rute terdekat menuju tempat ibadah dengan alur penelitian sebagai berikut.
2.1 Inisialisasi Titik dan Jarak Tiap Titik
Dalam proses pengumpulan data untuk .melakukan penelitian yang akan dilakukan ini. Peneliti melakukan observasi secara langsung untuk mengumpulkan data berdasarkan jarak yang akan ditempuh dan rute yang akan dilalui untuk mengetahui rute mana yang paling terdekat dengan lokasi tujuan yaitu tempat ibadah umat islam yang berada
dikota sukabumi. Maka didapatkan data seperti pada tabel berikut
Tabel 1. Jarak jalan Masjid Agung Kota Sukabumi
No Nama Jalan Jarak Simbol
1 Jl. Bhayangkara 1500/1700 M A 2 Jl. Arif Rahman Hakim 950 M B 3 Jl. Pemuda 2600/3100 M C 4 Jl. A. Yani 400 M D 5 Jl. Siliwangi 2500/2600 M E
Tabel 1. Jarak jalan Masjid Jamie Tijanul Anwar
No Nama Jalan Jarak Simbol
1 Jl. Bhayangkara 2000/2500 M A 2 Jl. 950 M B 3 Jl. Pemuda 2600/3100 M C 4 Jl. A. Yani 400 M D 5 Jl. Siliwangi 2500/2600 M E
2.2 Beri Label Sementara untuk Jarak Antar Titik
Pada setiap tempat ibadah yang akan dituju memiliki jarak yang berbeda ada jarak terpendek dan jarak terjauh disetiap rute yang akan dilalui. Berikut adalah langkah-langkah dalam pencarian rute terdekat secara rinci menggunakan algoritma dijkstra, dimulai dari node awal sampai node tujuan. Pencarian rute
terpendek Masjid Agung Kota Sukabumi, node awal C dan node tujuan N. Setiap edge yang terhubung antar node telah diberi nilai
Gambar 1. Contoh Kasus Algoritma Dijkstra Masjid Agung Kota Sukabumi Langkah
pertama
2.3 Menentukan Jarak Minimun dari Label Sementara
Algoritma dijkstra melakukan kalkulasi terhadap node tetangga yang terhubung langsung dengan node keberangkatan (node C) dan hasil yang didapat adalah node D karena bobot atau nilai dari jarak dari node C ke node D adalah jarak yang paling terkecil (terdekat) disbanding dengan node lain, yaitu dengan jarak = 2600.
Gambar 2. Contoh Kasus Algoritma Dijkstra Masjid Agung Kota Sukabumi Langkah
kedua
2.4 Beri Label Permanen untuk Titik yang sudah Terjamah
Node D di-set menjadi node keberangkatan dan ditandai sebagai node yang sudah terjamah. Algoritma dijkstra melakukan kalkulasi kembali terhadap node-node tetangga yang terhubung dengan node D yang telah terjamah.
Gambar 3. Contoh Kasus Algoritma Dijkstra Masjid Agung Kota Sukabumi Langkah
2.5 Menghapus dari Daftar Label Sementara
Node D di-set menjadi node keberangkatan dan ditandai sebagai node yang sudah terjamah. Algoritma dijkstra melakukan kalkulasi kembali terhadap node-node tetangga yang terhubung dengan node D yang telah terjamah.
Gambar 4. Contoh Kasus Algoritma Dijkstra Masjid Agung Kota Sukabumi Langkah
keempat
2.6 Mencari Titik Terpendek berikutnya dengan Membandingkan Jarak Menuju Node tersebut atau Melalui Titik yang Telah Memiliki Label Permanen
Node D di-set menjadi node keberangkatan dan ditandai sebagai node yang sudah terjamah. Algoritma dijkstra melakukan kalkulasi kembali terhadap node-node tetangga yang terhubung dengan node D yang telah terjamah, dan kalkulasi Algoritma dijkstra menunjukkan Bahwa node N menjadi node keberangkatan selanjutnya karena bobot
nilai dari jarak node D ke node N memiliki jarak yang terpendek dari hasil kalkulasi yang dilakukan algoritma dijkstra dan menjadi hasil kalkulasi terakhir karena node N adalah node yang menjadi tujuan keberangkatan, maka jarak yang di tempuh dari rute node C (keberangkatan) dan node N (tujuan) adalah 2600 + 950 = 3500. 3500 Meter adalah jarak tempuh dari node C (rute keberangkatan) ke node N (rute tujuan)
Gambar 5. Contoh Kasus Algoritma Dijkstra Masjid Agung Kota Sukabumi Langkah
kelima
Node N telah tercapai lewat dari node D. Rute yang dapat dilalui untuk menuju node N adalah C-D-N dengan jarak tempuh yaitu 2600 + 950 dan jarak yang didapat adalah 3550. Bila node tujuan telah tercapai maka kalkulasi algoritma dijkstra selesai.
Algoritma dijkstra melakukan kalkulasi terhadap node tetangga yang terhubung langsung dengan node keberangkatan (node C) dan melakukan pengecekan kepada setiap node. Setelah pengecekan selesai, ternyata hanya rute (node) C-D-N yang memiliki rute terpendek dari semua node yang terhubung dan proses kalkulasi algoritma dijkstra dinyatakan selesai.
2.7 Perancangan Rute dan Matrik pada Masing-masing Tempat Ibadah di Kota Sukabumi
Perancangan rute dan matrik ini diimplementasiak dengan menggunakan gambar rute menuju tempat ibadah dan tabel matrik yang terdapat simbol huruf yang digunakan sebagai inisial jalan yang seseungguhnya. Contoh kasus Masjid Agung Kota Sukabumi
1. Masjid Agung Kota Sukabumi
Gambar 6. Rute Masjid Agung Kota Sukabumi
Tabel 2. Matrik Rute Masjid Agung Kota Sukabumi A B C D E N D ∞ ∞ 2600D 0D 2600D 400D N 1500N 950N 2600D 2600D 400D B 1500N 950N 2600D 2600D 400D A 1500N
Algoritma dijkstra melakukan kalkulasi terhadap node tetangga yang terhubung langsung dengan
node keberangkatan (node A) dan melakukan pengecekan kepada setiap node. Setelah pengecekan selesai, ternyata hanya rute D-N yang memiliki rute terpendek dari semua node yang terhubung dengan jarak rute dari D ke N adalah 400, dan proses kalkulasi algoritma dijkstra dinyatakan selesai.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Hasil
Setelah melakukan analisa dan perancangan. Hasil yang dicapai oleh penulis adalah sebuah sistem informasi penentuan rute terpendek menuju tempat ibadah menggunakan algoritma dijkstra yang memudahkan umat islam baik yang berada di kota sukabumi maupun yang berada diluar kota sukabumi untuk melaksanakan ibadah seperti sholat, mengaji dan ceramah serta kegiatan yang dilakukan di masjid
3.1. Pembahasan
Sistem ini dikembangkan menggunakan bahasa pemrograman PHP adalah bahasa pemrograman script server-side yang didesain untuk pengembangan web. Selain itu, PHP dikembangkan pada tahun 1995 oleh Rasmus Lerdorf, dan sekarang dikelola oleh PHP Group. Situs resmi PHP beralamat di http://www.php.net. (Andre, 2019)
4. SIMPULAN (Font 12)
Berdasarkan hasil penilitian yang telah dilakukan penulis pada objek tempat ibadah di kota sukabumiserta pembahasan yang
dilakukan oleh penulis maka dapat diambil kesimpulan bahwa :
1. Proses pencarian rute terdekat dapat di lakukan dengan cari menentukan rute mana yang akan pilih maka hasil dari rute yang kita pilih akan kalkulasi oleh algoritma dijkstra untuk menentukan rute terpendek yang dapat kita lalui.
2. Pencarian rute terdekat untuk mencari lokasi tempat ibadah di kota sukabumi ini sangat efektif dan mudah untuk digunakan