• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kritik Terhadap Pengelolaan Wilayah Pesi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Kritik Terhadap Pengelolaan Wilayah Pesi"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS MATA KULIAH PERENCANAAN WILAYAH

(Kritik Terhadap Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil di Indonesia)

Disusun oleh:

Gresya Cicin C. (135060600111012)

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA FAKULTAS TEKNIK

(2)

PENDAHULUAN

Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia dengan 17.506 pulau besar dan kecil. Dengan total garis pantai yang diperkirakan mencapai 81.000 km, sehingga negara kita memiliki potensi sumber daya wilayah pesisir laut yang besar. Ekosistem pesisir laut merupakan sumber daya alam yang produktif sebagai penyedia energi bagi kehidupan komunitas di dalamnya. Selain itu ekosistem pesisir dan laut mempunyai potensi sebagai sumber bahan pangan, pertambangan dan mineral, energi, kawasan rekreasi dan pariwista. Hal ini menunjukkan bahwa ekosistem pesisir dan laut merupakan aset yang tak ternilai harganya di masa yang akan datang. Ekosistem pesisir dan laut meliputi estuaria, hutan mangrove, padang lamun, terumbu karang, ekosistem pantai dan ekosistem pulau-pulau kecil.

Sedangkan wilayah pesisir adalah wilayah daratan dan wilayah laut yang bertemu di garis pantai dimana wilayah daratan mencakup daerah yang tergenang atau tidak tergenang air yang dipengaruhi oleh proses-proses laut seperti pasang surut, angin laut, dan intrusi air laut. Sedangkan wilayah laut mencakup perairan yang dipengaruhi oleh proses-proses alami daratan seperti sedimentasi dan aliran air tawar ke laut serta perairan yang dipengaruhi oleh kegiatan manusia di darat (Bengen, 2000:3).

Besarnya potensi kekayaan alam pesisir telah menimbulkan berbagai permasalahan lingkungan hidup seperti kelebihan tangkap (over fishing) di sektor perikanan, perusakan hutan mangrove, terumbu karang dan padang lamun serta abrasi pantai dan gelombang pasang hingga masalah kerusakan akibat bencana alam seperti tsunami. Permasalahan ini secara langsung maupun tidak langsung terkait dengan kemiskinan masyarakat pesisir, kebijakan yang tidak tepat, rendahnya penegakan hukum (law enforcement), dan rendahnya kemampuan sumberdaya manusia (SDM).

PERTANYAAN PENELITIAN

1. Bagaimanakan manajemen atau pengelolaan wilayah pesisir Lampung?

(3)

PEMBAHASAN

Sumber daya alam pesisir laut dan pulau-pulau kecil di Provinsi Lampung merupakan kekayaan alam yang didalamnya terkandung sumber daya perikanan, diantaranya ikan, terumbu karang dan mangrove. Selain memiliki potensi yang bisa menaungi kehidupan masyarakat, kawasan pesisir merupakan kawasan yang padat penduduk. Masyarakat yang tinggal di kawasan pesisir umumnya memiliki tingkat kesejahteraan dan pendidikan yang belum memadai dan biasanya kurang peduli terhadap kondisi lingkungan. Selain itu, permasalahan yang terjadi di kawasan pesisir Bandar lampung yaitu adanya pembangunan di kawasan pesisir yang tidak mempertimbangkan aspek lingkungan, serta maraknya permasalahan antar sector dan pemangku kepentingan dalam pengelolaan wilayah pesisir. Tingginya laju kerusakan di lingkungan pesisir memerlukan penanganan yang cepat. Karena kerusakan yang terjadi dapat merusak ekosistem yang ada.

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil pada pasal 23 ayat 1 dijelaskan bahwa pemanfaatan pulau-pulau kecil dan perairan di sekitarnya dilakukan berdasarkan kesatuan ekologis dan ekonomis secara menyeluruh dan terpadu dengan pulau besar di dekatnya. Akan tetapi, di wilayah pesisir Bandar Lampung masih belum mempertimbangkan aspek lingkungan dalam pengelolaannya.

Untuk permasalahan tentang masyarakat yang kurang peduli terhadap kondisi lingkungan, dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 pasal 60 ayat 2 point b, masarakat berkewajiban untuk menjaga, melindungi, dan memelihara kelestarian wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. Sehingga apabila ada masyarakat yang melanggar peraturan tersebut, maka akan dikenakan sanksi yang sesuai dengan pelanggaran yang telah dilakukan.

Apabila dilihat dari masih banyaknya permasalahan yang ada di wilayah pesisir Bandar lanmpung, manajemen atau pengelolaan wilayah pesisir yang dilakukan masihsangatlah kurang sehingga pemerintah maupun masyarakat harus bekerja sama untuk memperbaiki dan menjaga kawasan pesisir di Bandar Lampung.

(4)

diamanatkan dalam UU No 27 Tahun 2007 dan UU No 1 Tahun 2014. Diperlukan suatu model kolaboratif yang memadukan dan mensinergikan unsur masyarakat dan pemerintah yakni dalam bentuk peningkatan kesadaran masyarakat, peningkatan pendapatan masyarakat dan kerjasama lintas sektoral dalam rangka pengelolaan pesisir secara berkelanjutan.

KESIMPULAN

Wilayah pesisir di Bandar Lampung masih memiliki berbagai masalah. Manajemen atau pengelolaan wilayah pesisir yang dilakukan masih sangatlah kurang sehingga pemerintah maupun masyarakat harus bekerja sama untuk memperbaiki dan menjaga kawasan pesisir di Bandar Lampung.

Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi dan mengurangi permasalahan di kawasan pesisir yaitu menyusun rencana zonasi pesisir di setiap kabupaten/kota. Serta perlunya memadukan dan mensinergikan masyarakat dan pemerintah dalam rangka pengelolaan pesisir secara berkelanjutan.

DAFTAR PUSTAKA

Bengen, Dietriech G, 2000. Sinopsis Ekosistem dan Sumberdaya Alam Pesisir. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan –IPB, Bogor

Referensi

Dokumen terkait

PT Greenspan Packaging System sudah baik, hal ini dapat dilihat dari pembagian tanggung jawab fung- sional diantaranya fungsi penjualan terpisah dengan fungsi gudang untuk

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pengembangan kompetensi guru produktif dalam meningkatkan sikap kewirausahaan siswa melalui MGMP, (2) Pelaksanaan

Desain penelitian yang digunakan adalah studi analitik dengan pendekatan cross-sectional mengenai hubungan penggunaan alat kontrasepsi hormonal dan faktor-faktor

"Saya bersumpah,he4anji, bahwa saya akan melakukan pekeq'aan Ilmu Kedokteran, Ilmu Bedah dan Ilmu Kebidanan dengan pengetahuan dan tenaga saya yang

1) tidak menyelesaikan studi sesuai dengan kualifikasi program yang tertera pada Surat Keputusan Penerima Beasiswa tanpa unsur kesengajaan. 2) mengundurkan diri setelah

atas rahman dan rahim-Nya sehingga Panduan Bantuan Program Peningkatan Mutu Pengabdian Kepada Masyarakat Direktorat Pendidikan Tinggi Islam (DIKTIS) Direktorat

Sebuah penelitian tentang metode dua-tahap otentikasi biometrik diusulkan oleh R. Metodologi yang digunakan dalam penelitian tersebut ekstraksi fitur mencakup

Kepada peserta lelang yang keberatan dengan pengumuman ini diberikan kesempatan untuk menyampaikan sanggahan melalui aplikasi SPSE kepada Pokja II Unit Layanan Pengadaan