• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pertanian Dalam Bingkai Media massa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pertanian Dalam Bingkai Media massa"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Daftar Isi

1. Petani Menjadi Sarjana 2. Sarjana Kembali Bertani

3. Fakultas Pertanian Unhas Tertarik dengan Pertanian Organik GBG 4. Krisis Pangan di Negara Agraris

5. Agrowisata Gowa Petik Buah dan Sayur 6. Gowa Go Organik

7. Manfaat Serta Dampak Pupuk Organik dan Anorganik 8. Percontohan Organik Gapoktan Butta Gowa

9. DPRD Gowa dukung Pertanian Organik

10. H. Rapiuddin Dg Raping Dukung Pameran Gowa Go Organik

11. LSM Gapoktan Butta Gowa Menilai Kelompok Tani Belum Berfungsi Dengan Baik

12. Petani Lebbasa di pastikan gagal panen

13. Tingkatkan SDM & Hasil Panen Petani Sayur Kanreapia, LSM Gapoktan Butta Gowa Siap Mendampingi.

14. Pengembangan Pertanian Gapoktan Butta Gowa

15. Direktur LSM Gapoktan Butta Gowa Tombolo Pao Bertemu Langsung Staf Khusus Deputi IV Kepresidanan RI

16. Andi Maddusila Gelar Tatap Muka Sebagai Kepedulian Pada Petani

17. Gapoktan Butta Gowa Adakan Pameran Pupuk Organik Untuk Sukseskan Gowa Go Organik

18. Pameran Pupuk OrganikGapoktan Butta Gowa

19. Petani Kecamatan Tombolo Pao Panen Raya Hasil Pupuk Organik Fetigrow 20. Selain Sayur Mayur, Kanreapia Juga Penghasil Buah Markisa

(3)

Petani Menjadi Sarjana

Petani. (Foto:Jamaluddin Dg Abu/SuaraDesa)

SUARADESA, MALANG – Petani adalah seseorang yang bergerak di bidang pertanian, utamanya dengan cara melakukan pengelolaan tanah dengan tujuan untuk menumbuhkan dan memelihara tanaman (seperti padi, bunga, buah, sayuran dan lain lain), dengan harapan untuk memperoleh hasil dari tanaman tersebut untuk digunakan sendiri ataupun menjualnya kepada orang lain.

Petani menjadi sarjana adalah sesuatu yang menggembirakan, setiap orang bisa menjadi seorang Sarjana, setiap orang mempunyai kesempatan yang sama untuk menimba pengetahuan, sama halnya seorang petani punya kesempatan yang sama untuk menjadi seorang sarjana.

(4)

Selalu muncul dalam pikiran kita, percuma saja menjadi sarjana kalau ujungnya menjadi seorang petani, padahal anggapan atau pemikiran itu salah besar. Apapun bentuk kerjaan yang menjadi aktifitas kita membutuhkan pengetahuan. Setiap orang bisa menjadi petani (asalkan punya sebidang tanah atau lebih), walau ia sudah punya pekerjaan bukan sebagai petani.

Maksud dari kalimat tersebut bukan berarti pemilik tanah harus mencangkul atau mengolah sendiri tanah miliknya, tetapi bisa bekerjasama dengan petani tulen untuk bercocok tanam di tanah pertanian miliknya.

Apabila ini diterapkan, berarti pemilik tanah itu telah memberi pekerjaan kepada orang lain walau hasilnya tidak banyak. Apabila bermaksud mengolah sendiri, tentu harus benar-benar bisa membagi waktu, tetapi kemungkinan akan kesulitan kalau tanahnya lebih dari satu petak.

Pengertian diatas dapat disimpulkan, seorang petani yang mempunyai lahan sudah dapat dikatakan sebagai petani. Pertanyaan kemudian mampukah setiap petani mengelola lahannya dengan baik dan benar.

Petani yang ingin maju dan berkembang adalah petani yang selalu memperhatikan pendidikan dan pengetahuannya. Menjadi seorang petani bukan asal bertani, tetapi bertani yang mempunyai skill dan SDM yang bagus yakni menjadi seorang sarjana.

(5)

Kisah Petani Menjadi Sarjana

Jamaluddin DgAbu. (Foto: dok.SuaraDesa)

SUARADESA, GOWA – Ketika para sarjana berlomba-lomba mendaftar menjadi PNS, ketika para “Master” berlomba-lomba menjadi Dosen, ketika Sarjana dan master sibuk membuat lamaran dan mengikuti pendaftaran, ketika itu saya kembali menjadi seorang PETANI. Ketika itu saya kembali mengambil cangkul dan peralatan pertanian yang lain.

Hal inilah membuat sebagian orang merasa aneh dan lucu karena ini akan susah dipahami oleh orang lain, tetapi ini membuat saya enjoy dan bangga menjadi seorang master yang bisa kembali menjadi seorang petani.

(6)

Rasa heran dari masyarakatpun terasa dan akhirnya mereka bertanya, “Kok saya kembali bertani padahal saya seorang sarjana?”,Saya di anggap buang-buang waktu dan biaya karena bertahun-tahun kuliah dan akhirnya kembali bertani.

Anggapan negative akhirnya ikut berdatangan, saya dijadikan patokan kepada anak-anak petani, para orang tua malas menyekolahkan anak-anak-anak-anaknya, mereka tidak membiarkan kuliah anak-anaknya dengan alasan, “percuma kuliah jika akhirnya kembali bertani, seperti saya.”

Ini adalah sebuah pertanyaan yang harus saya jawab dan buktikan bahwa apapun pekerjaan yang kita kerjakan semuanya harus disertai dengan ILMU. Kuliah dan menjadi sarjana tidak mesti harus menjadi pegawai (PNS), tetapi dengan kembalinya sarjana ke desa dan bertani akan membantu pemerintah mengembangkan pembangunan bangsa.

Logika sederhana bahwa biaya kuliah S1 dan S2 yang dikeluarkan orang tua saya semuanya bersumber dari hasil pertanian, berkat pertanian saya bisa kuliah dan bisa menjadi seorang Master. Artinya, pertanian membuat saya seperti ini, saya lahir dari pertanian dan menjadi master karena pertanian.

Hingga akhirnya dengan proses berjalannya waktu anggapan negative selama ini yang telah di pikirkan masyarakat berubah 99 % menjadi positif, karena perubahan pola pikir dan cara bertani mulai di olah lebih menarik, modern dan alamiah dengan system bertani secara organic.

Dengan melakukan dampingan, menyiapkan lahan percontohan, pameran pupuk organic, panen raya dan membuat konsep Agrowisata.

(7)

Dengan gerakan ini, petani mulai merasakan akan posisi dan jati dirinya bahwa sang petani adalah pahlawan pangan yang selama ini terlupakan dan di abaikan. Tidak ada petani tidak ada makanan, seorang Presiden saja tidak bisa makan jika tidak ada petani. Inilah hebatnya petani.

Akhirnya melalui lembaga Gapoktan Butta Gowa, sebagai wadah Komunikasi Petani, sayapun melahirkan beberapa konsep, yaitu melahirkan:

– Iqra Diniyah, sebagai tempat mengaji anak-anak

– Rumah Baca sebagai wadah menciptakan gemar membaca dan cinta pendidikan

– Toko Tani Organik sebagai penunjang pertanian Organik dan merupakan Toko tani pertama yang khusus meyiapkan keseluruhan kebutuhan pertanian organic,

– Agrowisata sebagai kebun wisata, dan bisa menjadi pendapatan tambahan buat petani dan

– Seputar petani news sebagai media informasi buat petani se Nusantara.

Dari perjalanan tersebut akhirnya mampu mengantarkan saya bertemu dengan orang-orang hebat, seperti utusan Kedutaan Belanda (Vegimpact), Anggota DPRD, Calon Bupati Gowa dan Deputi IV Staf Presiden RI Jokowi-JK.

(8)

Sarjana Kembali Bertani

Jamaluddin Salah Satu Sarjana Berkeinginan Menjadi Petani. (Foto:JMD/SuaraDesa)

SUARADESA, MALANG – Pengertian Sarjana adalah Sarjana (dari bahasa Sanskerta, dalam bahasa Inggris: undergraduate) adalah gelar akademik yang diberikan kepada lulusan program pendidikan sarjana (S-1). Untuk mendapatkan gelar sarjana.

Secara normatif dibutuhkan waktu selama 4 (empat) sampai 6 (enam) tahun, tapi ada juga yang menyelesaikannya dalam 3,5 (tiga setengah) tahun ataupun lebih dari 6 (enam) tahun.

Hal tersebut tergantung dari kebijakan dari perguruan tinggi yang ditetapkan. Karya ilmiah yang diwajibkan dan merupakan persyaratan untuk memperolah gelar sarjana dinamakan dengan skripsi. Setelah kita memahami bersama apa arti sebuah gelar kesarjanaan, sekiranya kita dapat memanfaatkan dan menggunakan seoptimal mungkin skill yang kita punya untuk kehidupan bermasyarakat.

(9)

adalah sebuah keharusan sebab hasil pertanian adalah kebutuhan pokok yang harus ditanggung bersama dan harus dipikirkan secara matang.

Pertanian akan meningkat jika diolah oleh orang – orang yang mempunyai kemampuan atau SDM yang memadai, pertanian menjadi kebutuhan dan menjadi sumber pendapatan karena sector pertanian merupakan lahan yang tumbuh dan berkembangnya tanaman.

Sumber Daya Alam yang dianugerahkan Allah Swt begitu besar melimpah, menyia-nyiakan adalah tanda ketidak syukuran. Status sarjana menjadi petani merupakan hal yang manusiawi, justru para sarjanalah yang seharusnya turun tangan untuk mengelola lahan-lahan pertanian, memberikan contoh dan penyuluhan agar sumber daya alam dapat dikelola dengan baik. Mari menjadi Sarjana dan terlibat dalam usaha Pertanian.

(10)

Fakultas Pertanian Unhas Tertarik dengan

Pertanian Organik Gapoktan Butta Gowa

Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin Makassar (Unhas) Lakukan Penelitian di Gowa. (dok. SuaraDesa)

SUARADESA, GOWA – Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin Makassar (Unhas) Lakukan Penelitian di Gowa Tertarik dengan Konsep Pertanian Organik Gapoktan Butta Gowa yakni Gowa Go Organik Mahasiswa Unhas melakukan survey lapangan hari ini di Lokasi Percontohan Budidaya Organik Gapoktan Butta Gowa.

(11)

Hari ini merupakan langkah awal, proses penelitian karena sebelum membuat judul dan di sahkan oleh pembimbing mereka di wajibkan mengetahui terlebih dahulu lokasi penelitian yang akan di teliti.

“Alhamdulillah setelah bertemu dan melihat secara langsung pertanian kabupaten Gowa di budidaya Organik Gapoktan Butta Gowa baik Lokasi Kopi, Sayuran dan markisa mereka akhirnya yakin akan keputusan yang mereka ambil yakni meneliti di Gowa,” ungkap salah satu mahasiswa yang ikut dalam rombongan.

Hal hal yang akan di kaji dan diperjelas adalah kendala serta factor yang mempengaruhi sehingga petani lebih cenderung ke kimia ketimbang organic.

“Soal pemasaran hasil pertanian organic dan anorganik, setelah survey di lapangan mereka langsung dilaporkan kekampus dan akan segera kembali melakukan penelitian di desa kami,” tambah Jamaluddin.

(12)

Krisis Pangan di Negara Agraris

Semua manusia makan dari hasil pertanian, itu sebuah fakta. Meski teknologi industri berkembang begitu pesatnya, usaha pertanian masih menjadi hal pokok kegiatan manusia di muka bumi. Terlebih lagi di Indonesia, lebih dari setengah rakyatnya hidup dan bergantung pada sektor pertanian. Dengan demikian pertanian bukanlah sekadar suatu usaha ekonomi. Usaha pertanian adalah kehidupan itu sendiri. Oleh karena itu, kelangsungan hidup manusia sangat ditentukan oleh keberlanjutan budaya pertanian.

Negara Indonesia adalah Negara agraris yang dikenal sejak dahulu, terlihat dari separuh penduduk Indonesia bermata pencaharian sebagai petani. Namun pertanyaannya mengapa Negara yang dijuluki Negara agraris bisa krisis pangan? Apakah Teknologi pangan kita belum sebaik negara-negara lain, seperti Thailand, Vietnam, Cina dan Jepang. Kita masih menanam dengan cara alamiah/tradisional, sementara negara-negara lain sudah menerapkan teknologi. Misalnya di Thailand tidak ada musim durian karena durian bisa dipanen sepanjang tahun. Ironisnya durian adalah tanaman asli Indonesia. Di Jepang panen beras bisa 4 kali dalam setahun padahal seperti kita ketahui bahwa Jepang adalah negara subtropis yang mataharinya tidak bersinar sepanjang tahun, tidak seperti di Indonesia yang mataharinya bersinar sepanjang tahun.

(13)

Sejarah mencatat Indonesia pernah mengalami masa swasembada pangan, khususnya beras, pada dekade 1980-an. Bahkan saat itu, Organisasi Pangan Dunia, FAO memberikan penghargaan istimewa kepada pemerintah atas prestasi luar biasa ini, namun, bertahun-tahun sesudah itu prestasi swasembada beras nampaknya sulit terulang bahkan tidak jarang Indonesia harus mengimpor beras dari negara tetangga, misalnya Thailand dan Vietnam. Selama beberapa tahun terakhir, masalah ketahanan

pangan menjadi masalah penting di Indonesia.

Tantangan untuk mencapai ketahanan pangan seperti: 1. Degradasi lahan, Pertanian intensif mendorong terjadinya penurunan kesuburan tanah dan penurunan hasil. Sehingga perlu pengembangan penggunaan pupuk organic yang berkelanjutan. 2. Hama dan penyakit, adalah factor yang dapat mengurangi hasil produksi karena produktifitasnya menurun. 3. Kekeringan di musim kemarau mengakibatkan kelangkaan air sehingga banyak lahan yang tidak bisa di olah oleh petani. Krisis pangan di Negara agraris itu sebaiknya tidak terjadi, olehnya itu pemerintah menargetkan swasembada pangan yang dijadikan fokus pemerintahan Jokowi-Jk.

Melalui Kementerian Pertanian melakukan akselerasi dengan cara perbaikan irigasi, distribusi bibit dan pupuk, juga bantuan pengadaan alsinta (alat & sistem pertanian). Seperti yang termaktub dalam peraturan menteri pertanian No. 3 Tahun 2015 tentang Pedoman Upaya Khusus Peningkatan Produksi Padi, Jagung, dan Kedelai. Biasa

disebut Upsus Pajale.

2017 adalah target capaian pemerintah dalam wujud Indonesia bisa swasembada pangan, dengan komuditi andalan seperti 1. Padi, untuk memenuhi kebutuhan pangan. 2. Jagung untuk memperkaya pangan dan pemenuhan kebutuhan pangan. 3. Kedelai, memenuhi kebutuhan pengrajin tempe, tahu dll. 4. Gula, memenuhi kebutuhan nasional. 5. Daging, memenuhi kebutuhan defisit daging dan konsumsi nasional, dengan jumlah anggaran kementan 2014-2019 sebanyak 72,46 triliun.

(14)

berkelompok juga merupakan salah satu cara agar Negara tidak kekurangan pangan di Negara yang agraris, Sebab bentuk solidaritas dari para anggota kelompok tani akan membentuk satu kesatuan yang saling mendukung dan terletak dalam satu kawasan usaha tani yang menyatu dan merupakan wadah kerjasama antar kelompok tani untuk menggalang kepentingan bersama dalam kehidupan koperatif.

Untuk menunjang pembangunan pertanian yang berkelanjutan dalam memenuhi kebutuhan pangan dan mengentaskan masyarakat dari kemiskinan. Pengembangan dan pemberdayaan SDM petani melalui penyedia jasa pendidikan pelatihan/magang dan teknologi yang dilakukan dengan pendekatan partisipati adalah Upaya mewujudkan petani yang modern, mandiri dan mempunyai daya saing yang tinggi menuju swasembada pangan nasional dan pertanian yang tangguh.

(15)

Agrowisata Gowa Petik Buah dan Sayur

Agrowisata Kebapaten Gowa. (Foto:Jamaluddin Dg Abu/SuaraDesa)

SUARADESA, GOWA – Sejak dahulu Kabupaten Gowa di kenal dengan sumber daya alam yang melimpah sehingga hasil pertanian dikenal sampai ke luar pulau sulawesi, Gowa di kenal dengan potensi pertaniaanya.

Kabupeten Gowa mempunyai Konsep Agrowisata dan kesatuan sistem usaha berbasis kegiatan pertanian secara luas dengan mengelola sumberdaya alam menjadi produk yang indah di kunjungi. Agrowisata Gowa mempunyai konsep ambil hasil buah atau sayuran dengan konsep petik sendiri.

(16)

Jamaluddin menambahkan, bahwa perkebunan Strawberry ini mulai terlihat di kelurahan Malino, Kecamatan Tinggimoncong, berjejer beberapa perkebunan strawberry yang ada di sana.

Pintu Masuk Agrowisata Kebun Teh

“Kebun teh juga mempunyai beberapa fasilitas, seperti penginapan, restaurant, dan beberapa pemandangan seperti air terjun dan danau,” tambahnya.

Agrowisata Sayuran Gapoktan Butta Gowa, yang berada di desa Kanreapia, dengan Budidaya Kopi, Sayuran dan Markisa secara Organik, pengunjung dapat memetik sayuran seperti labu siam, kol, kentang, sawi, wortel, daun bawang, tomat dan Markisa yang bisa langsung di konsumsi.

“Pengunjung juga bisa merasakan dinginnya alam dan kabut yang selalu menutupi kampung ini. Khusus lokasi budidaya markisa terdapat beberapa peninggalan sejarah seperti Gua, dan lesung penduduk yang sempat tinggal disana,” tutupnya.

(17)

‘Wisata Kebun Malino Gowa’ Wisata Kebun yang

Dijuluki Kota Bunga

Gowa – salah satu obyek wisata yang ada di Sulawesi Selatan, malino di juluki sebagai kota bunga.

Informasi yang berhasil dihimpun sinyalnews.com diMalino Kabupaten Gowa ada berbagai macam tumbuhan yang bisa tumbuh subur, sehingga tidak heran jika malino kini mampu menjadi daerah agrowisata. Beberapa tahun terakhir Malino kini menjadi Wisata Kebun, Baik Perkebunan Strawberry, Perkebunan Teh, Perkebunan Kopi, Sayuran dan Markisa.Jamaluddin Abu (Ketua Petani) Dimalino mengatakan ”Sekarang Wisata Kebun seperti Kopi, Sayuran dan Markisa menjadi daya tarik tersendiri di daerah ini, bukan hanya sekedar lokasi rekreasi tetapi menjadi lokasi Percontohan Organik dan menjadi lokasi Penelitian beberapa kampus dari Fakultas Pertanian yang ada di Makassar. Agrowisata Gapoktan Butta Gowa adalah konsep wisata kebun dengan sistem Organik, dan di kemas dalam konsep Petik dan olah Sendiri.tuturnya (azhari Lholo/Andri sinyalnews)

(18)

Gowa Go Organik

SUARADESA, GOWA – Kabupaten Gowa Menjadi Pemarasan terbesar Pestisida Kimia Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan di kenal sebagai penghasil Sayuran terbesar di Sulawesi Selatan, sehingga dari potensi tersebut di manfaatkan oleh beberapa perusahaan yang memproduksi bahan-bahan kimia atau pestisida kimia.

Kabupaten Gowa mempunyai 18 kecamatan 167 desa dan 675 dusun, faktor inilah yang menjadi daya tarik distributor bahan Anorganik masuk di Kabupaten Gowa. Karena potensi pemasaran yang besar dan masyarakat petanipun menginginkan hasil tanaman dengan spontan, ‘’pakai langsung bereaksi’’ sehingga antara distributor, toko tani dan petani sinergi satu dalam kata bahwa bukan persoalan jika mereka menggunakan pestisida kimia.

(19)

Melalui penelusuran Gapoktan butta Gowa, kepada Toko tani di kabupaten Gowa mereka enggan menyediakan bahan-bahan organik, dikarenakan perputaran modal yang lambat, dan kecenderungan petani lebih menyukai penggunaan bahan Anorganik ketimbang bahan Organik.

Dari identitas yang dimiliki petani Kabupaten Gowa bahwa hasil pertanian lebih dominan menggunakan bahan Kimia. Sayuran yang mengandung bahan berbahaya kadang membuat pemasaran tidak bersahabat, harga rendah bahkan tidak mampu di pasarkan.

Jamaluddin, salah satu warga Gowa juga menghimbau untuk para petani untuk lebih bisa berfikir ulang ketika akan menggunakan bahan kimia yang akan berakibat buruk pada hasil pertanian masa mendatang.

“Efek buruk yang ditinggalkan bahan kimia ini banyak berimbas pada hasil panen yang buruk, saya berharap petani untuk beralih ke pupuk organik” ujarnya.

Kualitas dari luar dapat dilihat kasat mata, namun tersembunyi bahan berbahaya didalamnya, sehingga pemasaran mereka hanya di putaran pasar Lokal, seperti pasar Sungguminasa, Panciro, Pabaeng-baeng, Terun, dan Pannampu. hal inilah yang membuat Gapoktan Butta Gowa mencoba bergerak melakukan dampingan dan bekerja sama dengan beberapa toko Tani, agar mereka perlahan beralih menggunakan bahan Anorganik ke Organik.

Gowa Go Organikpun lahir sebagai program Gapoktan Butta Gowa dan juga langsung di respon Oleh salah satu Anggota DPRD Gowa yakni H. Rapiuddin Dg. Raping, beliau berharap peran pemerintah, baik dinas pertanian, PPL dan pemerintah pusat mampu mengubah pemikiran masyarakat petani bahwa penggunaan Pestisida harus dikurangi dan mulai beralih menggunakan pupuk Organik.

(20)

produksi, artinya secara tidak langsung kita hanya dijadikan pasar bahan kimia. Olehnya itu kita harus mampu berfikir dan kita bertani dengan konsep Kembali kealam, yang Alami.

(21)

Manfaat Serta Dampak

Pupuk Organik dan Anorganik

SUARADESA, MALANG – Kimia organik dan anorganik adalah sub-disiplin dalam kimia. Kimia organik, studi ilmiah yang terkonsentrasi pada senyawa karbon dan senyawa berbasis karbon lainnya seperti hidrokarbon dan turunannya. Kimia anorganik dalam kaitannya dengan studi ilmiah adalah senyawa kimia, kecuali kelompok karbon.

Pupuk Organik

(22)

Sifat biologi pada tanah sangat dipengaruhi oleh jumlah mikro organisme yang berada dalam tanah itu sendiri. Secara keilmuan, tanah mempunyai berbagai unsur untuk menopang tingkat kesuburannya. Diantanya adalah unsur kimua, fisik dan unsur biologi tanah.

Unsur ataupun sifat biologi tanah ini dipengaruhi oleh banyak faktor. Diantaranya adalah adanya kandungan senyawa-senyawa organik maupun anorganik yang berada dalam tanah. Senyawa atau bahan organik yang ada dalam tanah, mempunyai pengaruh yang baik terhadap tanah, sehingga perlu diketahui apa saja peranan bahan organik terhadap perubahan sifat biologi tanah guna mendapatkan manfaat maksimal darinya.

Banyak penelitian yang dilakukan untuk mengetahui peranan bahan organik terhadap perubahan sifat biologi tanah, yang pada intinya agar didapatkan keyakinan bahwa bahan organik memang layak untuk dikembangkan guna meningkatkan produktivitas tanah. Banyak orang belum mengetahui bagaimana sifat biologi tanah pada umumnya, diantaranya adalah dilihat dengan :

Mengetahui jumlah mikro organisme yang ada dalam tanah tersebut, memperkirakan dan menghitung jumlah fungi yang terkandung dalam suatu tanah, Mengetahui banyaknya bakteri pelarut fosfat yang beraktivitas dalam tanah dan seberapa besar tingkat respirasi yang dimiliki oleh tanah.

Sifat-sifat biologi yang terdapat pada tanah dapat direka ulang bila kita mampu mengetahui peranan bahan organik terhadap perubahan sifat biologi tanah dengan baik. Bahan organik pada dasarnya dapat dimanfaaatkan sebagai stimulan bagi aktivitas mikro organisme tanah. Secara lebih terperinci, bahan organik ini dapat mempunyai peranan sebagai berikut:

(23)

tanah sehingga setiap oksigen dan karbondioksida yang digunakan oleh organisme dalam tanah terserap secara maksimal.

Selain beberapa fungsi tersebut, ternyata peranan bahan organik terhadap perubahan sifat biologi tanah juga dapat mempercepat proses dekomposisi yang dilakukan oleh berbagai mikro organisme tanah. Hal ini dikarenakan jumlah organismenya yang banyak dan beragam, serta pasokan udara untuk mereka juga terjaga secara konsisten.

(24)

Percontohan Organik Gapoktan Butta Gowa

SUARADESA, SULAWESI – Tren mengonsumsi makanan organik kian merebak seiring dengan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan. Namun, untuk mendapatkan fungsi kesehatan itu tak jarang orang mesti merogoh kocek lebih dalam.

Maklum, harga sayuran organik lebih mahal dibandingkan sayuran yang ditanam secara konvensional dengan pupuk kimia. Hal itu dikarenakan petani sayuran organik masih langka, salah satu alasannya karena sulitnya memperoleh lahan yang bebas residu pestisida dan pupuk kimia.

(25)

Tempat Budidaya Kopi Gapoktan Butta Gowa adalah lokasi pertama dalam budidaya Organik, terlihat dari kiri kanan jalan lokasi ini tidak terlalu luas namun cukup sebagai percontohan budidaya kopi, melihat Kopi saat ini mulai di abaikan di daerah ini.

Bukan cuma kopi melaikan ada juga Budidaya Sayuran Organik Gapoktan Butta Gowa akan kita jumpai pada lokasi kedua, disini terdapat Sumber Mata Air dan beberapa jenis sayuran yang ada, seperti Kentang, Sawi, Daun Bawang, dan Kol.

Setelah melihat sayuran akan menjumpai budidaya Markisa Organik Gapoktan Butta Gowa, akan sampai dilokasi ke tiga, disini juga terdapat kayu Putih, Akasia, Bambu dan pepohonan lainnya, lokasi ini juga mempunyai Air terjung, dan Gua.

Daerah ini dulunya di kenal dengan penghasil markisa, sehingga daerah ini sempat mempunyai PT. Markisa Segar. Dari latar belakang tersebut kami mengajak kepada seluruh petani untuk kembali membudidayakan Markisa, Kopi dan Sayuran Secara Organik.

Menciptakan lahan organik tidaklah sulit asal tahu cara membudidaya dan bisa mengembangkannya menjadi usaha yang paling menghasilkan, karena sekarang masih sedikit orang yang membuka usaha pertanian Organik tersebut. (jamaluddindgabu)

(26)

DPRD Gowa Dukung Pertanian Organik

SUARADESA, BUTTA GOWA – Salah satu anggota DPRD Gowa, Rapiuddin Dg Raping, sangat merespon program Gowa Go Organik yang di programkan Gapoktan Butta Gowa, Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan.

Raping juga merupakan tokoh pertanian Hortikultura mulai mengubah system pertanian yang ada di budidaya sayuran miliknya di Bulu Ballea, Vetran kelurahan Pattapan Kabupaten Gowa.

Dia mulai membuat percontohan pertanian Organik yang ada di budidaya miliknya, “Saya sengaja membuat percontohan agar menjadi cerminan bagi petani-petani lain bahwa jauh lebih sehat dan ramah lingkungan, jika cara budidaya atau bertani di lakukan dengan system organic,” ungkap Raping kepada Suara Desa.

(27)

Tetapi hal ini masih menjadi tanggung jawab bersama, terutama pemerintah baik daerah maupun pusat, bahwa pertanian Indonesia harus mampu di kelola dengan bijaksana yaitu kembali ke Alam, Agar generasi selanjutnya dapat menggunakan lahan yang dikelolah. Gowa menjadi salah satu daerah dengan potensi Alam yang luar biasa

(28)

H Rapiuddin Dg Raping Dukung Pameran

Gowa Go Organik

GOWA Go Organik, melalui Pameran Pupuk Organik adalah upaya yang di lakukan untuk mempercepat pergerakan mengalihan penggunaan pupuk anorganik ke organik.

Antusias para petani sangatlah besar merespons pameran ini, mulai dari para petani, kelompok tani, Gapoktan hingga wakil rakyat. Anggota DPRD Kabupaten Gowa, H Rapiuddin Dg Raping menyempatkan diri mengunjungi pameran pupuk Organik Gapoktan Butta Gowa hari ini di Lapangan Desa Kanreapia Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa.

(29)

“Pertanian organik haruslah di mulai dari diri sendiri. Kesadaran akan dampak kepada pengguna dan konsumen haruslah selalu di sosialisasikan bahwa menjadi petani organik jauh lebih sehat dan otomatis ramah lingkungan,” katanya.

(30)

Petani Menggunakan Pestisida. (Foto: JDA/SuaraDesa)

Penggunaan Pestisida yang Tepat Dan Benar

SUARADESA, MALANG – Berdasarkan konsepsi PHT, penggunaan pestisida harus berdasarkan pada enam tepat, yaitu tepat sasaran, tepat mutu, tepat jenis pestisida, tepat waktu, tepat dosis atau konsentrasi, dan tepat cara penggunaan. (Dirjen Bina Produksi Hortikultura 2002).

Tepat Sasaran Pestisida yang digunakan harus berdasarkan jenis OPT yang menyerang tanaman. Oleh karena itu, sebelum menggunakan pestisida langkah awal yang harus dilakukan adalah melakukan pengamatan terlebih dahulu dengan tujuan untuk mengidentifikasi jenis OPT yang menyerang. Langkah selanjutnya ialah memilih jenis pestisida yang akan digunakan.

(31)

bakteri 8. Herbisida Rumput-rumput liar atau gulma Pestisida yang digunakan bahan aktifnya harus bermutu.

Oleh karena itu dipilih pestisida yang terdaftar dan diijinkan oleh Komisi Pestisida. Pestisida yang tidak terdaftar, sudah kadaluarsa, rusak atau yang diduga palsu tidak boleh digunakan karena efikasinya diragukan dan bahkan dapat mengganggu pertumbuhan tanaman.

Tepat Jenis Pestisida Pestisida yang digunakan harus diketahui efektif terhadap hama dan penyakit sasaran tetapi tidak mengganggu perkembangan dan peranan organisme berguna. Tepat Waktu Penggunaan Penggunaan pestisida berdasarkan konsepsi PHT harus dilakukan berdasarkan hasil pemantauan atau pengamatan rutin, yaitu jika populasi OPT atau kerusakan yang ditimbulkannya telah mencapai Ambang Pengendalian.

Waktu yang tepat untuk melakukan penyemprotan adalah pada sore hari (± pukul 17.00), ketika suhu udara < 30 oC dan kelembaban udara berkisar antara 50-80%. Tepat Dosis atau Konsentrasi Daya racun pestisida terhadap jasad sasaran ditentukan oleh dosis atau konsentrasi formulasi pestisida yang digunakan.

Dosis atau konsentrasi formulasi pestisida yang lebih rendah atau lebih tinggi dari yang dianjurkan akan memacu timbulnya generasi OPT yang akan kebal terhadap pestisida yang digunakan. Dengan demikian penggunaan pestisida harus mengikuti dosis atau konsentrasi formulasi yang direkomendasikan pada label kemasannya.

Tepat Cara Penggunaan Beberapa cara penggunaan pestisida antara lain ialah, pencelupan, pengasapan, pemercikan, penyuntikan, pengolesan, penaburan, penyiraman, dan penyemprotan. Pengetahuan tentang cara penggunaan pestisida mutlak diperlukan agar efikasi pestisida tersebut sesuai dengan yang diinginkan.

(32)

LSM Gapoktan Butta Gowa Menilai Kelompok Tani Belum

Berfungsi Dengan Baik

TOMBOLOPAO,GOWA | SAWERIGADINGNEWS.COM – Salah satu Lembaga Kontrol Sosial yang membidangi pertanian dan peternakan di Kanreapia Kecamatan Tombolo Pao Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan (Sulsel) yakni Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gapoktan Butta Gowa menilai jika sebahagian besar kelompok tani yang ada saat ini diduga belum berfungsi dengan baik.

Penilaian yang di utarakan oleh LSM Gapoktan Butta Gowa tentunya tidak serta merta di keluarkan begitu saja, dimana pastinya telah dilakukan beberapa penelitian serta survey yang dilakukan oleh Team Investigasi LSM tersebut. Dari kesimpulan investigasi yang ditemukan mendapati sejumlah kelompok tani yang tidak memasang tanda pengenal kelompok.

(33)

kelompok – kelompok tani yang di karenakan Papan nama atau tanda atau atribut tidak ada yang terpasang.

LSM Gapoktan Butta Gowa juga menjelaskan jika Kelompok Tani di artikan bahwa beberapa orang petani atau peternak yang menghimpun diri mereka dalam suatu kelompok karena mempunyai keserasian mengenai tujuan, motif, serta minatnya. Yakni . Menciptakan tata cara penggunaan sumber daya yang ada. Berfungsi sebagai Alat Pembangunan . Membangun kesadaran anggota petani untuk menjalankan mandat yang diamanahkan oleh kelompok taninya.

Sebagai landasan pembentukan Kelompok Tani, melalui Peraturan Menteri Pertanian NOMOR : 273/Kpts/Ot.160/4/2007. TANGGAL : 13 April 2007 Pembentukan Kelompok Tani. Menciptakan tata cara penggunaan sumber daya yang ada .Berfungsi sebagai Alat Pembangunan .Membangun kesadaran anggota petani untuk menjalankan mandat yang diamanahkan oleh kelompok taninya

Adapun Gapoktan yang kuat dan mandiri menurut PerMentan Nomor : 273/KPTS/OT.160/4/2007 antara lain dicirikan dengan :

1. Adanya pertemuan/rapat anggota/rapat pengurus yang diselenggarakan secara berkala dan berkesinambungan

2. Punya rencana kerja gapoktan secara bersama dilaksanakan oleh para anggotanya dan pengurus sesuai kesepakatan bersama dan di akhir kegiatan ada evaluasi secara partisipatif

3. Memiliki aturan/norma tertulis yang disepakati dan ditaati bersama yaitu berupa AD/ART

4. Memiliki pencatatan/administrasi organisasi yang rapi & tertib

5. Memfasilitasi kegiatan – kegiatan usaha bersama di sektor hulu dan hilir

(34)

7. Sebagai sumber dan Pelayanan informasi dan teknologi untuk petani umumnya dan anggota pada khususnya

8. Ada jalinan kerjasama antara Gapoktan dengan pihak lain

9. Adanya pemupukan modal usaha baik iuran Pokok, wajib, sukarela anggota, penyisihan hasil usaha/kegiatan Gapoktan Gapoktan yang sudah kuat dan mandiri untuk menjadi mantap dan berkembang dengan sehat maka ada beberapa hal yang harus dipenuhi yaitu sudah memiliki Organisasi, Usaha , dan administrasi yang sehat.

Manfaat administrasi .Gapoktan dapat mengetahui perkembangan dengan cepat dan tepat .Gapoktan dapat mengetahui laba atau rugi usahanya. Gapoktan dapat mengambil keputusan tentang perkembangan kelembagaan dan usahanya dengan data yg benar dan akurat Administrasi gapoktan yang minimal dapat dilaksanakan meliputi :

1. Administrasi organisasi Kelengkapan administrasi organisasi yang harus dipunyai Memiliki SDM pengurus yang mampu dan mau yaitu siap,tekun, niat dan kober (STNK) Uraian tugas dan fungsi masing-

2. pengurus jelas dan mempunyai komitmen tinggi Memiliki struktur organisasi Memiliki SK Bupati ttg Pendirian dan Pengukuhan gapoktan Adanya kesepakatan anggota yang jelas yang dituangkan dalam berita acara AD-ART (berisi tentang Penetapan Keanggotaan, Kepengurusan, Rapat/pertemuan, pemupukan modal, usaha gapoktan, sumber informasi dan tek, penetapan SHU, sanksi dll) Ada buku – buku anggota-pengurus, seperti Buku Daftar Anggota ( anggota, pengurus petugas, tim pengawas, penasehat), Buku Agenda Surat Menyurat, Buku Catatan Kegiatan/Usaha, Buku Notulen Rapat, Buku Inventaris Barang, Buku Daftar Hadir, Buku Tamu, dan Buku lain-lain sesuai kebutuhan Papan nama Sekretariat. | JAMALUDDIN

Sumber: http://sinyalnews.com/5233-2/

(35)

Petani Lebbasa Tombolo Pao Dipastikan Gagal

Panen,Pemerintah Diharapkan Berikan Solusi

(Gambar Ilustrasi : Para petani sedang melakukan panen padi di sawah)

TOMBOLO PAO, GOWA | Petani Lebbasa di Kecamatan Tombolo Pao Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan (Sulsel) dipastikan gagal panen, hal tersebut dikarenakan dari kemarau yang panjang. Terbukti dengan mengeringnya sejumlah tanaman para petani, yakni padi maupun sayuran. Kekeringan yang dialami warga dapat dilihat di sepanjang jalan menuju perkampungan Lebbasa.

(36)

kemarau yang paling panjang di beberapa tahun terakhir demikian juga dengan sumber mata airpun mulai kering.

“Ini adalah kemarau yang terpanjang di beberapa tahun terakhir ini dimana sumber mata air juga sudah mulai mengering.” Tutur Syharil.

Apa yang dialami para petani, Syharil menyampaikan unek-unek warga kepada salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gapoktan Butta Gowa yang membidangi pertanian dan peternakan. Syahril di hadapan Ketua LSM Gapoktan Butta Gowa menyampaikan bahwa kekeringan yang berkepanjangan itu terjadi karena di pengaruhi beberapa faktor kerakusan manusia, seperti dengan menebang dan membakar hutan secara liar yang sama sekali di duga tanpa ada ijin tertulis dari pihak aparat setempat. Hal itu terlihat dari peristiwa terjadinya kebakaran di lereng Gunung Bawakaraeng beberapa waktu lalu.

Syharil yang aktivitas kesehariannya bercocok tanam dan juga masuk menjadi anggota Kelompok Tani Lebbasa. Dirinya (Syharil-red) yang mewakili warga petani lainnya sangat berharap kepada Pemerintah Gowa adanya perhatian khusus mengenai gagal panen akibat kemarau panjang utamanya perhatian dari pihak Kecamatan dan Perangkat desa serta dari PPL sendiri, dimana harapan warga tersebut dapat diberikan arahan serta solusi juga bantuan lainnya sehingga jika musim kemarau di tahun berikutnya sudah tidak lagi terulang yang sangat merugikan para petani. | JAMALUDDIN

(37)

Tingkatkan SDM & Hasil Panen Petani Sayur Kanreapia,

LSM Gapoktan Butta Gowa Siap Mendampingi.

SAWERIGADINGNEWS.COM.KANREAPIA-Salah satu penghasil sayuran yang terbesar di Kabupaten Gowa yakni Desa Kanreapia Kecamatan Tombolo Pao Sulawesi Selatan (Sulsel) yang terletak tidak jauh dari Kota Malino memiliki peluang besar untuk bersaing di bidang pertanian skala nasional dan tidak menutup kemungkinan juga mampu bersaing skala internasional yang tentunya menjadi pemasukan terbesar pula untuk pembangunan daerah.

(38)

Jamaluddin S.PD,MM selaku penanggung jawab LSM Gapoktan Butta Gowa mengatakan jika selama ini para petani hanya menggunakan teori yang sudah ada dengan kata lain masyarakat hanya meniru teori serta praktek dari petani terdahulu sehingga hasil panen tidak ada yang berubah. Semoga dengan kehadiran Gapoktan Butta Gowa ditengah-tengah para petani di Desa Kanreapia dapat meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) juga hasil panen dari yang sebelumnya.

Jamaluddin menambahkan sesuai visi juga Misi Gapoktan Butta Gowa yakni ‘’Mewujudkan petani yang mandiri,berilmu dan mempunyai daya saing yang tinggi menuju pertanian yang tangguh.’’ Untuk mewujudkanya, pastinya kita akan terus melakukan pengembangan dan pemberdayaan SDM petani melalui penyuluhan, pendidikan, dan pelatihan.

Hal senada juga di utarakan oleh Andi Ardhan,ST (Bakornas PWI Makassar) di kantor LSM Gapoktan Butta Gowa di Desa Kanreapia. Menurutnya apa yang menjadi impian kita semua untuk meningkatkan SDM Petani sayur yang ada di Kanreapia tentunya sangat mengharapakan perhatian oleh pemerintah setempat bukan hanya LSM Gapoktan saja, seperti halnya dengan memberikan subsidi pupuk,bibit dan alat trakttor sehingga para petani lebih mudah dan lebih cepat mengembangkan hasil panennya.

‘’Tentunya harapan petani adalah perhatian dari pemerintah untuk senantiasa memberikan dukungan serta suportnya dengan memberikan subsidi pupuk,bibit juga traktor sebagaimana program pemerintah pusat meningkatkan SDM Rakyat Indonesia untuk kesejahteraan masyarakat khususnya di bidang pertanian .’’Papar Andi Ardhan.

(JamaluddinFatma/Dedy)

(39)

Pengembangan Pertanian

Gapoktan Butta Gowa

SUARADESA, MALANG – Melalui Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan (JPKP) pertanian Gapoktan Butta Gowa, Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan. Ketua Gapoktan menyampaikan secara Lansung di depan Staf Khusus Deputi IV Kepresidenan RI.

Ketua Umum Gapoktan Butta Gowa Jamaluddin Daeng Abu mengatakan, “PPL Pertanian perlu di tingkatkan dalam proses pelayanan dan kinerja mereka agar lebih baik lagi kedepannya, harapan Gapoktan Butta Gowa melalui JPKP melakukan pengawasan, dan menindak hal-hal yg di anggap menyimpang dari program pemerintah pusat,” ujarnya kepada Suara Desa.

(40)

Ketua Umum JPKP Maret Sueken magatakan, “Bahwa pembangunan akan berjalan dengan baik jika di kawal sampai pelosok-plosok dan JPKP akan melakukan itu melalui akar rumput dari bawah ke atas. Jangan kita tuli dan buta atas penyimpangan-penyimpanga yang terjadi di birokrasi,” ungkapnya.

Staf Presiden Yahya Tatang Badru Tamam, sangat merespon usulan-usulan yang di sampaikan dan hal tersebut memang sangat di butuhkan pemerintah pusat sehingga kontrol dan informasi dari bawah ke atas akan membantu pemerintah untuk mengetahui aktualisasi program sampai ke daerah

Ketua umum Gapoktan butta Gowa (foto kanan) dan Asisten Staf Presiden RI (foto kiri).

Acara Pembekalan hari terakhir Kongres Pertama JPKP oleh Asisten Deputi IV Staff Kepresidenan Bapak Tatang berlangsung dengan penuh kehangatan dan rasa kekeluargaan para pegiat JPKP Seluruh Indonesia dari Sabang sampai ke Merauke. Para Pengabdi Negeri ini membaur dalam suasana keakraban dan semua bersepakat untuk menyatukan langkah mendampingi program pembangunan pemerintah untuk kesejahteraan rakyat. (Jamaluddin Daeng Abu)

(41)

Direktur LSM Gapoktan Butta Gowa Tombolo Pao Bertemu

Langsung Staf Khusus Deputi IV

GOWA,SULSEL | INFODESAKU

Gapoktan Butta Gowa salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang membidangi Pertanian di kanre Apia Kecamatan Tombolo Pao Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan (Sulsel) menyampaikan langsung ke Staf Khusus Deputi 4 Kepresidenan RI.tentang pertumbuhan dan perkembangan pertanian yang ada di Kabupaten Gowa khususnya di Kanre Apia Tombolo Pao. Minggu 25/10/2015.

Direktur Eksekutif LSM Gapoktan Butta gowa yang

Sulsel di berikan kesempatan untuk menyampaikan proses pertanian yang ada di kabupaten Gowa. Dalam penyampaiannya Direktur LSM Gapoktan Butta Gowa mengatakan bahwa kelompok tani dan Gapoktan yang ada di Kabupaten Gowa Serta

Direktur LSM Gapoktan Butta Gowa Tombolo Pao Bertemu

Staf Khusus Deputi IV Kepresidanan RI

GOWA,SULSEL | INFODESAKU-Dalam upaya mewujudkan Gowa Go Organik Gapoktan Butta Gowa salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang membidangi Pertanian di kanre Apia Kecamatan Tombolo Pao Kabupaten Gowa elatan (Sulsel) menyampaikan langsung ke Staf Khusus Deputi 4 pertumbuhan dan perkembangan pertanian yang ada di Kabupaten Gowa khususnya di Kanre Apia Tombolo Pao. Minggu 25/10/2015.

Direktur Eksekutif LSM Gapoktan Butta gowa yang berkedudukan di Kabupaten Gowa Sulsel di berikan kesempatan untuk menyampaikan proses pertanian yang ada di kabupaten Gowa. Dalam penyampaiannya Direktur LSM Gapoktan Butta Gowa mengatakan bahwa kelompok tani dan Gapoktan yang ada di Kabupaten Gowa Serta

Direktur LSM Gapoktan Butta Gowa Tombolo Pao Bertemu

Kepresidanan RI

Dalam upaya mewujudkan Gowa Go Organik Gapoktan Butta Gowa salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang membidangi Pertanian di kanre Apia Kecamatan Tombolo Pao Kabupaten Gowa elatan (Sulsel) menyampaikan langsung ke Staf Khusus Deputi 4 pertumbuhan dan perkembangan pertanian yang ada di Kabupaten Gowa khususnya di Kanre Apia Tombolo Pao. Minggu 25/10/2015.

(42)

PPL Pertanian perlu di tingkatkan proses pelayanan dan kinerjanya agar pertanian bisa dapat lebih baik lagi kedepan.

Hal yang menjadi sangat penting di sampaikan oleh Direktur LSM Gapoktan Butta Gowa adalah bagaimana proses pertanian dapat di tingkatkan pemasarannya agar menjadi lebih baik sehingga penghasilan para petani dapat berjalan sesui dengan apa yang di harapkannya serta kesejahteraan petani dapat terjamin, dimana di Daerah Kabupaten Gowa di dataran tinggi termasuk Kanre Apia Kecamatan Tombolo Pao adalah berpenghasilan dari bertani untuk menghidupi keluarga mereka, sehingga apa yang di harapkan yakni Gowa Go Organik akan dengan mudah terwujudkan dikarenakan petaninya sejahtera.

Deputi 4 Kepresidenan Republik Indonesia pada kesempatan itu menyampaikan bahwa Pertanian Indonesia khususnya kabupaten Gowa adalah bagaimana kita harus mampu mengawal program Nawacita yang di canamkan Presiden dan Wakil Presiden Jokowidodo bersama Jusuf Kalla .

''Dari akar rumput kita melakukan pendampingan, jangan kita tuli dan buta melihat program pusat. Apakah sampai di daerah ataukah tidak hal tersebut adalah hal yang sangat harus untuk di kawal bersama-bersama." Ujar Deputi

Hal yang sama juga di katakan oleh Ketua DPW Sulsel Bakornas Pwi, bahwa pemerintah pusat telah berupaya semaksimasl mungkin memberikan bantuan kedaerah guna kesejahteraan rakyat, termasuk pertanian di Tombolo Pao.

''Sebagai control sosial LSM Gapoktan Butta Gowa sudah sangat membantu pemerintah, karena kepeduliannya akan kesejahteraan masyarakat petani dan kemauannya untuk membantu pemerintah dalam mewujudkan Gowa Go Organik patut di ajungi jempol..'' Ujar Ketua DPW Sulsel Bakornas PWI. | ANDI ARDHAN

(43)

Andi Maddusila Gelar Tatap Muka Sebagai Kepedulian

Pada Petani

SAWERIGADINGNEWS.COM.Tombolo Pao-Salah Satu bukti keseriusan Pasangan no urut 1, Calon Bupati Gowa dan Wakil Bupati Gowa Andi Maddusila Andi Ijho dan Wahyu Permana Kaharuddin dalam mewujudkan Pertanian Gowa lebih baik dengan mengadakan temu muka kepada sejumlah tokoh petani di Desa Kanreapia Kecamatan Tombolo Pao Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan. Kamis 01/10/2015.

(44)

menggunakan pupuk organik, selain kesehatannya lebih terjamin dari pupuk kimia juga penggunaannya lebih murah, mudah dan efisien.

Andi Maddusila bersama Wahyu Permana Kaharuddin melihat jika ” Wattunnami ” (Suda saatnya) Gowa merubah diri untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya, terkait dengan pertanian yang ada di Butta Gowa pasangan No urut 1 melihat jika Kabupaten Gowa ini mempunyai potensi SDA yang sangat besar. Sehingga wattunnami para petani, kelompok tani dan Gapoktan di berdayakan dan di aktifkan guna menunjang pertumbuhan sandang dan pangan sehingga nantinya kedepan kebutuhan gizi akan dapat terpenuhi.

”Wattunami kita benahi semuanya, seperti kesejahteraan para petani utamanya pembekalan Sumber Daya Manusia nya (SDM) yakni dengan dengan pembekalan ilmu pemahaman tetntang cara bertani yang baik, dan menghasilkan kualitas yang baik pula salah satunya dengan mewudjudkan Gowa Go Organik.” Ujar Salah satu tokoh Masyarakat yang hadir dalam temu muka kala itu.

Kunjungan Andi Maddusila Andi Ijho dan Wahyu Permana Kaharuddin di Gapoktan Butta Gowa juga merupakan salah Satu bentuk kepedulian Pemerintah atau Calon Bupati Gowa & wakil Bupati Gowa karena di sela – sela kesibukan yang padat mereka masih menyempatkan waktunya untuk mengunjungi Rakyatnya terutama para petani. Sajian Sederhana Gapoktan Butta Gowa kepada Calon Bupati dan Wakil Bupati adalah Buah MARKISA, yang menjadi salah satu buah khas Kanreapia yang di budidayakan Gapoktan Butta Gowa, sekaligus menjadi pembahasan dalam kunjungan ini, Buah Markisa merupakan ciri khas Desa Kanreapia Kab. Gowa sebagai penghasil markisa yang kini mulai punah karena sudah di abaikan oleh petani. Baik Markisa, Sayuran dan Komuditi yang lain merupakan ciri khas kabupaten Gowa, sehingga pemimpin kabupaten Gowa kedepan haruslah mampu mengembangkan pertanian di Kabupaten Gowa.(Jamaluddin)

Sumber : http://sawerigadingnews.com/andi-maddusila-gelar-tatap-muka-sebagai-kepedulian-pada-petani/

(45)

Toko Tani Organik Masih Langka

Toko Organik. (Foto: Jamaluddin Dg Abu/SuaraDesa)

SUARADESA, GOWA – walau terdapat beberapa toko tani di Makassar dan Gowa namun masih sedikit toko tani yang memasarkan pupuk organic, minimnya ketersediaan pupuk organic mengakibatkan petani masih lambat beralih menjadi petani organic.

Alih penggunaan pupuk Anorganik ke organic dapat di pengaruhi oleh ketersediaan pupuk ke petani. Gapoktan Butta Gowa menemui beberapa Toko – Toko tani yang ada di Makassar maupun Gowa, dan menanyakan ketersediaan pupuk organic namun pemilik toko tersebut lebih menyukai pupuk selain organic karena factor pemasaran yang lebih cepat berputar.

(46)

Toko Tani Organik ini bertujuan untuk menyediakan pupuk – pupuk organic buat petani – petani yang ada di Gowa dan Sekitarnya. Pupuk Organik yang tersedia seperti :- Herbisida Organik (Pembasmi Rumput), Organik Fungisida, Organik Pestisida.

Pameran Pupuk organic, yang di respon oleh pemerintah setempat dan DPRD Gowa, Menyediakan hadiah bagi pembeli pupuk Organik, dengan hadiah sepeda motor, sprayer dan hp bagi pemenan undian pupuk organic.

Mengadakan percontohan budidaya secara organic, Kegiatan yang di lakukan tersebut mempunyai tujuan agar toko dan bahan-bahan kimia perlahan bisa memasarkan pupuk organic juga, sehingga saat petani membutuhkan pupuk organic petani lebih mudah untuk mendapatkanya dan akhirnya pertanian kita bisa lebih sehat dan ramah lingkungan.

(47)

Toko Tani Organik, Penunjang Pertanian

Organik

Toko Organik. (Foto: Jamaluddin Dg Abu/SuaraDesa)

SUARADESA, GOWA – Toko Tani Organik sebagai penyedia bahan organic, Toko Tani Organik merupakan wadah atau tempat para petani untuk mengambil kebutuhan – kebutuhan pupuk organic yang mereka butuhkan.

Dengan hadirnya toko tani organic di desa Kanreapia Kec. Tombolo Pao kab. Gowa para petani bisa memilih pupuk organic mana yang akan di gunakan, walau telah banyak toko-toko tani di sekitar daerah ini namun satu-satunya toko tani organic yang berani tampil beda hanyalah toko tani organic di bawah naungan Gapoktan Butta Gowa.

Kebutuhan dan penggunaan pupuk di daerah ini terbilang besar, sehingga ketersediaan pupuk sangat di butuhkan para petani.

(48)

Sampai hari ini di Sulawesi selatan masih bisa di katakan khusus toko tani Organik masih susah di temukan, bahkan Gapoktan Butta Gowa belum menemukan ada toko Tani yang khusus Organik.

Kurangnya penyedia bahan-bahan organic membuat petani susah beralih menjadi petani organic, di pengaruhi oleh ketersediaan pupuk yang susah di dapatkan.

Dari latar belakang inilah akhirnya Gapoktan Butta Gowa membuka Toko Tani Organik khusus menyediakan pupuk organic secara lengkap.

Baik Herbisida Organik, Fungisisda Organik maupun pestisida organic, Semuanya ada di toko tani organic Gapoktan Butta Gowa.

(49)

Gapoktan Butta Gowa Adakan Pameran Pupuk Organik

Untuk Sukseskan Gowa Go Organik

SAWERIGADINGNEWS.KANREAPIA – Pameran Pupuk Organik dalam rangka mensukseskan program Gowa Go Organik sebagai percontohan pertanian Organik di Indonesia secara luas dan terkhusus di Kecamatan Tombolo Pao, Go Organik merupakan program Nasional menuju pertanian Indonesia yang sehat dan ramah lingkungan.

(50)

Pameran ini sekaligus sebagai upaya menjalin komunikasi antara Petani, Lembaga maupun kepada pemerintah, agar tercipta suatu pertemuan dan menjalin komunikasi yang baik antara pemerhati pertanian dan para petani khususnya di Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan (Sulsel).

Kegiatan pertanian ini menurut LSM Gapoktan Butta Gowa dianggapnya sangatlah penting dimana penduduk Kabupaten Gowa mayoritas petani, sehingga informasi dan ilmu tentang pertanian sangat diperlukan untuk meningkatkan hasil tani mereka sehingga taraf kesejahteraan masyarakat dengan sendirinya akan lebih meningkat lagi karena adanya bimbingan serta pemahaman cara bertani yang baik dan sehat .

‘’ Minimnya informasi dan kegiatan – kegiatan pertanian membuat ilmu pertanian lambat di serap oleh para petani, sehingga hal ini menjadi tugas dan tanggung jawab Gapoktan Butta Gowa sebagai pendamping petani.’’ Ujar Ketua LSM Gapoktan Butta Gowa.

Ketertinggalan tersebut membuat Gapoktan Butta Gowa menyelenggarakan Pameran Pupuk Organik agar para petani dapat lebih cepat mengenal dan memahami ilmu pertanian yang lebih baik.

‘’Olehnya itu kami mengundang kepada seluruh pemerhati pertanian Organik untuk datang ke pameran Kami guna menyaksikan secara langsung cara penggunaan pupuk organik, yang kami adakan di Lapangan Desa Kanreapia,’’ Terang Ketua LSM Gapoktan Butta Gowa.

Pameran tersebut digelar mulai beberapa waktu sekira pukul 14. 30 – 18.00, selama turnamen sepak bola Kanreapia berlangsung hingga memasuki babak final. (Jamaluddin/Dedy Jr)

Sumber : http://sawerigadingnews.com/gapoktan-butta-gowa-adakan-pameran-pupuk-organik-untuk-sukseskan-gowa-go-organik/

(51)

Gapoktan Butta Gowa

PAMERAN Pupuk Organik dalam rangka menyukseskan program Gowa Go Organik sebagai percontohan pertanian organik di Indonesia, Go Organik merupakan program Nasional menuju pertanian Indonesia yang sehat dan ramah lingkungan.

Pameran Pupuk organik diadakan di Desa Kanreapia, Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa dengan tujuan menyosialisasikan pupuk organik kepada petani, kelompok tani, Gapoktan maupun toko tani, agar mereka bisa dengan mudah mendapatkan informasi tentang pertanian organik.

Pameran ini sekaligus sebagai upaya menjalin komunikasi antara petani, lembaga maupun pemerintah, agar tercipta pertemuan dan komunikasi antara pemerhati pertanian khususnya di Kabupaten Gowa.

(52)

Minimnya informasi dan kegiatan-kegiatan pertanian membuat ilmu pertanian lambat di serap oleh para petani, sehingga hal ini menjadi tugas dan tanggung jawab Gapoktan Butta Gowa sebagai pendamping petani.

Ketertinggalan tersebut membuat Gapoktan Butta Gowa menyelenggarakan Pameran Pupuk Organik.

Olehnya itu kami mengundang kepada seluruh pemerhati pertanian organik untuk berkunjung ke pameran kami, di Lapangan Desa Kanreapia. Pameran di mulai dari pukul 14.30-18.00 Wita, dan akan berlangsung selama turnamen sepak bola Kanreapia Final.

(53)

Petani Kecamatan Tombolo Pao Panen Raya Hasil Pupuk

Organik Fetigrow

SAWERIGADINGNEWS.COM.TOMBOLOPAO-Salah satu Kecamatan di dataran tinggi

kabupaten Gowa Sulawesi Selatan (Sulsel) yakni Kecamatan Tombolo Pao adalah salah satu daerah pengahsil sayur mayur,Beberapa waktu lalu petani bersuka ria menyambut panen raya hasil dari pupuk organik fetigrow.(Kamis 21/05/2015)

(54)

Suksesnya Panen Raya tentunya tidak lepas dari dukungan pemerintah Kabupaten Gowa dalam mewujudkan Gowa Go Organik, ketua LSM Gapoktan Butta Gowa, Jamaluddin mengatakan kegiatan ini tidak lain langkah awal untuk Gowa go Organik.

‘’Kegiatan ini tentunya tidak lepas dari dukungan pemerintah Kabupaten Gowa dan masyarakat Tombolo Pao sangat merespon adanya pupuk organik, selain warna sayur berbeda dengan pupuk kimia kepadatannya juga sangat jauh berbeda dan pengangkutan serta penggunaanya juga tidak terlalu makan tenaga serta biayanya agak ringan yang tentunya sangat membatu masyarakat petani kecil’’ Ujar Direktur Eksekutif LSM Gapoktan Butta Gowa.

Saat diminta komentar dan tanggapannya, Andi Ardhan Ketua Provinsi Sulsel Bakornas PWI, mengatakan jika kegiatan tersebut sangat menguntungkan masyarakat dari berbagai aspek.

’’Baik dari pengangkutannya tidak terlalu ribet, harganya terjangkau dan tidak kala pentingnya adalah pupuk organik terbuat dari bahan alami sehingga untuk dikonsumsi lebih sehat dari sayur yang menggunakan pupuk kimia.’’ Papar Andi Ardhan.(Dedhy Jr)

(55)

Selain Sayur Mayur, Kanreapia Juga Penghasil Buah

Markisa

SAWERIGADINGNEWS.COM.KANREAPIA-Potensi petanian di Kabupaten Gowa

beraneka ragam salah satunya bertani sayur mayur dan buah. Pekerjaan utama penduduk kabupaten Gowa Sulawesi Selatan (Sulsel) di Tahun 2000 lalu memiliki pendapatan perkapita Rp. 2,09 juta dimana dihasilkan dari bercocok tanam.

(56)

Kabupaten Gowa mampu memberikan hasil yang cukup memadai. Dengan berbagai produksi tanaman pertanian seperti padi dan palawija, dimana tanaman hortikultura menjadi primadona.

Dari beberapa Kecamatan yang berada di dataran tinggi seperti Parangloe, Bungaya dan terutama Tinggimoncong merupakan sentra penghasil sayur-mayur. Sayuran yang paling banyak dibudidayakan adalah kentang, kubis, sawi, daun bawang dan buncis.

Dalam setahun hasil panen petani sayuran melebihi 5.000 ton, ini membuktikan sayuran yang berasal dari Kabupaten Gowa mampu memenuhi kebutuhan pasar Kota Makassar dan sekitarnya, bahkan sampai ke Pulau Kalimantan dan Maluku.

Masyarakat Kecamatan Tinggimoncong dan Tombolo Pao selain dikenal sebagai petani sayur yang berjangka pendek mereka juga bercocok tanam jangka panjang, salah satunya adalah buah markisa. Namun sayangnya buah markisa yang memiliki rasa manis dan asam ini sudah mulai tersingkirkan karena kurangnya petani yang memiliki minat untuk tetap mempertahankan keberadaannya.

Buah markisa jika di pertahankan dan diolah dengan baik mampu menggerakkan industri kecil.Ditahun sebelumnya Kota Bunga Malino di kenal hingga kemancanegara dimana salah satu penunjangnya adalah buah markisa, namun sayang saat ini para petani terlihat kurang berminat.

Menanam markisa memang tidaklah mudah, selain masa tanamnya memakan waktu yang cukup panjang juga memerlukan perawatan khusus, seperti tinggi permukaan tanah, pupuk dan obat-obatan yang cukup mahal.

(57)

Keadaan ini yang mendorong luas tanam markisa terus menurun. Pada tahun 1996 terdapat 1.241 hektare dengan produksi 21.861 ton. Empat tahun kemudian luas tanam menjadi 854 hektare dengan produksi 7.189 ton. Petani banyak beralih tanam dari markisa ke sayuran karena lebih pendek masa tanamnya. Lokasi perkebunan buah markisa terletak didesa “kanreapia” yang berjarak ±9 km dari Ibukota Kecamatan Malino. Buah markisa asal Kanreapia Kecamatan Tombolo Pao jika diolah dengan baik mampu menghasilkan minuman segar yang bermutu tinggi dan mempunyai ciri khas rasa yang berbeda dengan markisa dari daerah lain.

Dari latar belakang diatas akhirnya Lembaga Gapoktan Butta Gowa menyadari bahwa penting untuk membudidayakan kembali MARKISA , yang menjadi ciri khas Desa Kanreapia Kabupaten Gowa. (Jamaluddin/ Gapoktan Butta Gowa)

(58)

Rumah Kambing Hidayah

SAWERIGADINGNEWS.-Rumah Kambing Rumah Kambing Hidayah (RKH) terletak di Lappara merupakan pusat peternakan kambing di kabupaten Gowa, dengan mengedepankan system organic. Rumah Kambing Hidayah mempunyai Motto ‘’Tidak Sakkuluja” atau kambingnya tidak bau.

Bau badan dari kambing – kambing RKH, tidak tercium dan tidak terasa jika sudah disembelih dan di cicipi oleh konsumen. RKH melakukan system organic dengan memberikan Vitamin Ternak, Yakni Viterna, P.O.C Nasa dan Hormonik sebagai perangsang yang mampu menghilangkan bau badan kambing, meningkatkan bobot dan nafsu makan.

(59)

kecamatan Tombolo Pao hingga ke Kabupaten Sinjai. Salah satu daya tarik, yang membuat para pembeli berdatangan adalah ketidak bau-an dari kambing – kambing yang di pelihara. Sekarang rumah kambing Hidayah mempunyai jumlah kambing lebih dari 30 ekor, sehingga dari jumlah tersebut pembeli dapat memilih dan menyesuaikan harga yang di butuhkan. Acara – acara seperti Aqiqah dan Idul Adha membuat rumah kambing Hidayah di padati pesanan, Baik dari luar daerah maupun Lokal.

Sukses buat Rumah Kambing Hidayah, Gapoktan Butta Gowa bersama anda. Sukses Pertanian dan Peternakan Organik. Salam Gowa Go Organik.(Jamaluddin)

(60)
(61)
(62)
(63)
(64)

Profil Penyusun

Jamaluddin Dg Abu Kelahiran Gowa Sul - Sel 20 Agustus 1988, Lahir dari keluarga Petani dan menjadi Magister Manajemen di Universitas Muslim Indonesia tahun 2014. Sempat menjadi Dosen LB di Mega Rezki Makassar dan Guru di Wahyu mandiri Gowa.

Referensi

Dokumen terkait

Apabila sig t ≥ 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya secara parsial nilai tukar, jumlah uang yang beredar, suku bunga, Jumlah Penduduk tidak

(3) Bagaimanakah pengaruh variasi penggunaan bahasa Indonesia terhadap perencanaan bahasa dan langkah-langkah apa yang dapat dilakukan pembinaan bahasa Indonesia

Meskipun pembelajaran koope- ratif tipe TTW memberikan peluang kepada siswa untuk mengembangkan kemampuan komunikasi matematis, namun proporsi siswa yang memiliki kemampuan

Pada konfigurasi ini, fungsi firewall akan dilakukan oleh packet filtering router dan bastion host*.Router ini dikonfigurasikan sedemikian sehingga untuk semua arus data

Segala puji hanyalah milik Allah SWT semata yang telah memperkenankan penulis menyelesaikan penelitian dan menuangkan hasilnya dalam bentuk tesis yang berjudul “ Model Investasi

ANALGESIA PREVENTIF PARECOXIB 40 MG INTRAVENA MENEKAN KADAR C-REACTIVE PROTEIN DAN LEUKOSIT PASCABEDAH EKSTREMITAS BAWAH DENGAN ANESTESI. EPIDURAL DI RSUP

Rangkuti (2002, h.31) mengatakan bahwa nilai produk didefinisikan sebagai pengkajian secara menyeluruh manfaat dari suatu produk, yang didasarkan pada persepsi konsumen atas apa