ICHSAN SETYA BUDI 11.11.4678
11.S1TI.01
MANUSIA DAN AGAMA
3.1. Agama: Pengertian dan Istilah 3.1.1. Agama
Menurut KBBI agama dikatakan sebagai kepercayaan kepada kesaktian ruh nenek moyang, dewa dan Tuhan. Dengan demikian, hakikat agama adalah bagaimana hubungan manusia dengan Tuhannya, dengan status hubungan itu manusia mampu mencapai puncak superior kepada Tuhannya.
3.2. Cara-cara Manusia Beragama
Pada dasarnya, setiap manusia dalam praktek beragama dan
keberagamaannya mempunyai perbedaan masing-masing. Ada beberapa cara yang perlu diketahui sebagai berikut:
1. Cara mistisisme adalah salah satu cara manusia menghayati dan mengamalkan ajaran agamanya.
2. Cara penalaran atau pikiran. Cara ini penekanannya adalah pada aspek rasionalitas dari sebuah ajaran agama.
3. Cara amal shaleh. Kelompok ini lebih menekankan pada penghayatan dan pengamalan agama pada aspek peribadatan, baik ritual formal maupun aspek pelayanan sosial keagamaan.
4. Cara sinkretisme, yaitu cara seseorang dalam menghayati dan mengamalkan agama dengan memilih-milih ajaran tertentu dari berbagai agama untuk dipraktekkan dalam kehidupan keagamaan diri sendiri atau untuk diajarkan kepada orang lain.
3.3. Urgensi Agama Bagi Manusia
Menurut Abraham H. Maslow, ahli psikologi humanistic, mengemukakan ada 5 kebutuhan manusia yang bersifat hierarkis yaitu kebutuhan fisiologi, rasa aman, afiliasi, harga diri dan pengembangan potensi. Aktualisasi diri,
ICHSAN SETYA BUDI 11.11.4678
11.S1TI.01
experience. Pada hakikatnya, manusia sejak mulanya sudah mempunyai fitrah dan kecenderungan untuk beragama yang didasarkan pada perasaan dan kesadarannya. 3.4. Proses Keberagaman Manusia
Ada dua teori yang dikemukakan oleh para ahli dalam hubungannya dengan kecenderungan manusia dalam beragama yang sudah merupakan natur bagi manusia sebagai berikut:
1. Teori Wahyu. Teori ini dikemukakan oleh Schmidt, seorang sarjana antropologi Austria. Disebutkan bahwa agama berasal dari Tuhan Pencipta yang diturunkan kepada manusia bersamaan dengan penciptaan manusia pertama (Adam) dan sekaligus sebagai nabi pertama.
2. Teori Antropologis. Teori ini dikemukakan oleh E.B. Tylor (1832-1917). Ia seorang sarjana antropologi dari Inggris.
3.5. Bentuk Agama
Dalam perspektif kajian teologis, para agamawan berargumentasi bahwa asal usulnya seluruh umat yang dianut oleh manusia dapat dikelompokkan dalam dua kategori berikut ini:
1. Agama kebudayaan (cultural religion) atau juga disebut agama tabi’i atau agama ardhi yaitu agama yang bukan berasal dari Tuhan dengan jalan diwahyukan, tetapi merupakan hasil proses antropologis yang terbentuk dari adat istiadat dan selanjutnya melembaga dalam bentuk agama formal.
2. Agama samawi atau agama wahyu (revealed religions), yaitu agama yang diwahyukan dari Tuhan melalui malaikat-Nya kepada utusan-Nya yang dipilih dari manusia.
1. Spiritualisme
Adalah agama penyembah sesuatu (zat) yang gaib yang tidak nampak secara lahiriah, yaitu sesuatu yang memang tidak dapat dilihat dan tidak dapat berbentuk, misalnya agama Ketuhanan dan agama Roh.
ICHSAN SETYA BUDI 11.11.4678