MENGGUNAKAN ANALISIS REGRESI LINEAR SEDERHANA
GREEN LAB:
Dhuha Khanif Rizky 12522215 / 2012
Yosa Permata Shafira 13522235 / 2013
Asma ul Husna 13522088 / 2013
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
BBM DAN KEMISKINAN 2
DAMPAK FLUKTUATIF HARGA BBM BERSUBSIDI
TERHADAP ANGKA KEMISKINAN DI INDONESIA
MENGGUNAKAN ANALISIS REGRESI LINEAR SEDERHANA
Dhuha Khanif Rizky1, Yosa Permata Shafira2, Asma ul Husna3
1,2,3) Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Industri, Universitas Islam Indonesia Jl. Kaliurang Km 14.4 Sleman, DIY 55184
Email: dhuha007@gmail.com, yosashafira@gmail.com, husnasma529@gmail.com
ABSTRAK
Kebutuhan minyak bumi di dunia saat ini setiap tahunnya terus meningkat tajam. Diketahui bahwa Indonesia menempati urutan ke 22 negara penyumbang minyak bumi terbesar di dunia. Di Indonesia, saat ini harga BBM mengalami fluktuasi secara terus-menerus. Kenaikan harga BBM pun dapat membawa dampak yang tidak sedikit bagi masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil di Indonesia, yang merujuk pada kemiskinan. Dari fakta harga bahan bakar minyak Indonesia yang fluktuatif, kajian ini mencoba mengkaji dampak perubahan harga bbm bersubsidi di Indonesia terhadap angka kemiskinan di Indonesia menggunakan model regresi linear.
BBM DAN KEMISKINAN 3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saat ini kebutuhan akan bahan bakar terus meningkat diseluruh pelosok
dunia. Hal ini dibuktikan berdasarkan data IFR Report, Economist 2008,
dalam rentang tahun 2005 – 2030 diperkirakan kebutuhan minyak akan
tumbuh sebesar 1,4% per tahun. Dari data yang didapatkan dari
International Energy Agency (IEA) 2011 diketahui bahwa Indonesia
menempati urutan ke 22 negara penyumbang minyak bumi terbesar di
dunia.
Harga BBM di Indonesia mengalami fluktuasi, seperti yang tertera
pada wikipedia pada range tahun 2009-2014 mengalami kenaikan harga
bbm dikisaran 30%-40%. Sedangkan pada pergantian tahun dari 2014 ke
2015 harga bbm di Indonesia kembali mengalami masa fluktuatif, seperti
dibulan November 2014 mengalami kenaikan harga bbm sebesar 31%
yang sebelumnya seharga Rp.6.500,-/liter menjadi Rp.8.500,-/liter, tak
lama diawal Januari 2015 mengalami penurunan harga bbm sebesar 11%
dan harganya menjadi Rp.7.600,-/liter, selanjutnya pada tanggal 19
Januari 2015 mengalami penurunan kembali pada kisaran nilai 9% yaitu
harga kembali turun menjadi Rp.6.700,-/liter di Seluruh Indonesia, kecuali
Bali & Madura seharga Rp.6.930,-/liter. Kenaikan harga BBM ini
berdasarkan Keppres (Keputusan Presiden) No. 55/2005 yaitu
penghapusan subsidi BBM dari Pemerintah. . Hal ini akan memicu
kenaikan harga komoditas lainnya, menimbulkan inflasi, menekan daya
beli masyarakat (pendapatan riil) serta dapat bermuara pada
bertambahnya angka kemiskinan.
Tingkat kenaikan harga BBM akan selalu di ikuti dengan kenaikan
harga-harga bahan pokok lain yang dapat meningkatkan laju inflasi.
BBM DAN KEMISKINAN 4
umum lainnya terutama masyarakat yang berada dibawah garis
kemiskinan. Berdasarkan data dari Global Finance diketahui bahwa
Indonesia menempati urutan ke 63 negara termiskin di dunia melalui data
akumulasi produk domestik bruto yang telah dikonversikan kedalam dolar.
Berangkat dari fakta harga bahan bakar minyak Indonesia yang
fluktuatif serta merujuk pada beberapa hasil studi terdahulu, kajian ini
juga mencoba mengkaji bagaimana dampak perubahan harga bbm
bersubsidi di Indonesia terhadap angka kemiskinan di Indonesia
menggunakan model regresi linear.
1.2 Rumusan Masalah
Dengan memperhatikan pemilihan judul penelitian, maka dirumuskan
masalah-masalah yang dijadikan pedoman penelitian agar mencapai
tujuan. Adapun masalah-masalah yang akan diteliti adalah sebagai
berikut:
1. Sejauh mana hubungan antara perubahan harga bbm bersubsidi di
Indonesia terhadap angka kemiskinan di Indonesia?
2. Apakah model regresi tersebut dapat digunakan untuk meramal
angka kemiskinan di Indonesia?
3. Bagaimana solusi yang dapat diberikan kepada pemerintah apabila
diketahui hubungan antara perubahan harga bbm bersubsidi
BBM DAN KEMISKINAN 5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Deduktif
2.1.1 Regresi
Persamaan regresi merupakan suatu persamaan formal untuk
mengekspresikan 2 unsur penting dari suatu hubungan statistik. Regresi
digunakan untuk memenuhi 2 tujuan yaitu menemukan pola antara
variabel yang ada dan memprediksi atau menentukan nilai suatu variabel.
Regresi mengukur seberapa besar suatu variabel mempengaruhi
variabel yang lain, sehingga dapat digunakan untuk melakukan peramalan
nilai suatu variabel berdasarkan variabel lain. (Azhar, 2013) Orang yang
pertama kali memperkenalkan istilah regresi adalah Sir Francis Galton
(1822-1911), seorang antropolog dan pakar meteorologi terkenal dari
Inggris.
2.1.2 Regresi Linear Sederhana
Dalam analisis regresi ada dua jenis variabel, yaitu variabel penjelas
(explanatory variable) atau variabel bebas (independent variable) dan
variabel repons (response variable) atau variabel tidak bebas (dependent
variable). Yang dimaksud dengan variabel penjelas adalah suatu variabel
yang nilainya dapat ditentukan atau dengan mudah dapat diukur.
Sedangkan variabel respons adalah suatu variabel yang nilainya sukar
ditentukan atau tidak mudah diukur. Variabel penjelas biasa disimbolkan
dengan X dan disebut sebagai variabel yang mempengaruhi. Sedangkan
variabel respons biasa disimbolkan dengan Y dan disebut sebagai variabel
yang dipengaruhi. Analisis regresi digunakan pada kedua variabel tersebut
terutama untuk menelusuri pola hubungan yang modelnya belum
diketahui dengan sempurna, sehingga dalam penerapannya lebih bersifat
BBM DAN KEMISKINAN 6
Analisis regresi adalah suatu analisis statistik yang memanfaatkan
hubungan anatara dua variabel atau lebih yaitu variabel Y (variabel
dependen atau respons) pada beberapa variabel lain X1 ,X2 , ,Xk ,
(variabel independent atau predictor). Dimana X diasumsikan
mempengaruhi Y secara linear. Jika analisis regresi dilakukan untuk satu
variabel dependen dan satu variabel independent maka regresi ini
dinamakan regresi sederhana. Analisis regresi linear diperoleh dari suatu
motivasi bahwa plot data variabel X (pengaruh) dan Y (respons)
cenderung linear.
2.1.3 Kemiskinan
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk
memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat
berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh
kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses
terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah
global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan
komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan
evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang
telah mapan,dll.
Kemiskinan banyak dihubungkan dengan:
Penyebab individual, atau patologis, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari perilaku, pilihan, atau kemampuan dari si miskin.
Contoh dari perilaku dan pilihan adalah penggunaan keuangan tidak
mengukur pemasukan.
Penyebab keluarga, yang menghubungkan kemiskinan dengan pendidikan keluarga. Penyebab keluarga juga dapat berupa jumlah
anggota keluarga yang tidak sebanding dengan pemasukan
keuangan keluarga.
BBM DAN KEMISKINAN 7
dalam lingkungan sekitar. Individu atau keluarga yang mudah
tergoda dengan keadaan tetangga adalah contohnya.
Penyebab agensi, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari aksi orang lain, termasuk perang, pemerintah, dan ekonomi. Contoh dari
aksi orang lain lainnya adalah gaji atau honor yang dikendalikan oleh
orang atau pihak lain. Contoh lainnya adalah perbudakan.
Penyebab struktural, yang memberikan alasan bahwa kemiskinan merupakan hasil dari struktur sosial.
Meskipun diterima luas bahwa kemiskinan dan pengangguran adalah
sebagai akibat dari kemalasan, namun di Amerika Serikat (negara terkaya
per kapita di dunia) misalnya memiliki jutaan masyarakat yang diistilahkan
sebagai pekerja miskin; yaitu, orang yang tidak sejahtera atau rencana
bantuan publik, namun masih gagal melewati atas garis kemiskinan.
(Piven & Cloward, 1993)
2.1.4 Bahan bakar minyak
Minyak bumi dijuluki juga sebagai emas hitam, adalah cairan kental,
berwarna coklat gelap, atau kehijauan yang mudah terbakar, yang berada
di lapisan atas dari beberapa area di kerak bumi. Minyak bumi terdiri dari
campuran kompleks dari berbagai hidrokarbon, sebagian besar seri
alkana, tetapi bervariasi dalam penampilan, komposisi, dan kemurniannya.
Minyak bumi diambil dari sumur minyak di pertambangan-pertambangan
minyak. Lokasi sumur-sumur minyak ini didapatkan setelah melalui proses
studi geologi, analisis sedimen, karakter dan struktur sumber, dan
berbagai macam studi lainnya. Setelah itu, minyak bumi akan diproses di
tempat pengilangan minyak dan dipisah-pisahkan hasilnya berdasarkan
titik didihnya sehingga menghasilkan berbagai macam bahan bakar, mulai
dari bensin dan minyak tanah sampai aspal dan berbagai reagen kimia
yang dibutuhkan untuk membuat plastik dan obat-obatan. Minyak bumi
digunakan untuk memproduksi berbagai macam barang dan material yang
BBM DAN KEMISKINAN 8
Di Indonesia, minyak bumi yang diolah banyak digunakan
sebagai Bahan bakar minyak atau BBM, yang merupakan salah satu
jenis bahan bakar yang digunakan secara luas di era industrialisasi.
Ada beberapa jenis BBM yang dikenal di Indonesia, di antaranya adalah:
Minyak tanah rumah tangga
Minyak tanah industri
Di Indonesia, harga BBM sering mengalami kenaikan disebabkan
alasan pemerintah yang ingin mengurangi subsidi. Tujuan dari
pengurangan tersebut dikatakan adalah agar dana yang sebelumnya
digunakan untuk subsidi dapat dialihkan untuk hal-hal lain
seperti pendidikan dan pembangunan infrastruktur. Di sisi lain, kenaikan
tersebut sering memicu terjadinya kenaikan pada harga barang-barang
lainnya seperti barang konsumen, sembako dan bisa juga
tarif listrik sehingga selalu ditentang masyarakat. (15Ma)
2.1.5 Premium
Premium adalah bahan bakar minyak jenis distilat berwarna kekuningan
yang jernih. Premium merupakan BBM untuk kendaraan bermotor yang
paling populer di Indonesia. Premium di Indonesia dipasarkan oleh
BBM DAN KEMISKINAN 9
dari APBN. Premium merupakan BBM dengan oktan atau Research Octane
Number (RON) terendah di antara BBM untuk kendaraan bermotor
lainnya, yakni hanya 88. Pada umumnya, Premium digunakan untuk
bahan bakar kendaraan bermotor bermesin bensin, seperti: mobil, sepeda
motor, motor tempel, dan lain-lain. Bahan bakar ini sering juga disebut
motor gasoline atau petrol. Sejak 2006, Premium sudah tanpa timbal.
Kelemahan premium:
Dari sisi teknologi, penggunaan Premium dalam mesin berkompresi tinggi, akan menyebabkan mesin mengalami knocking atau ngelitik.
Sebab, Premium di dalam mesin kendaraan akan terbakar dan
meledak tidak sesuai dengan gerakan piston. Knocking menyebabkan
tenaga mesin berkurang, sehingga terjadi inefisiensi.
Dari sisi finansial, knocking yang berkepanjangan menyebabkan kerusakan piston; sehingga kendaraan bermotor harus diganti
pistonnya. (15Ma1)
2.2 Kajian Induktif
Dalam penulisan kali ini, penulis memiliki gambaran-gambaran yang
didapatkan dari penelitian terdahulu yang ditulis oleh Indra Maipita,
Wawan Hermawan, Fitrawaty yang berjudul “Reducing Poverty Through
Subsidies: Simulation of Fuel Subsidy Diversion to Non-Food Crops”
Dalam jurnalnya, mereka menitik beratkan kepada poin isu-isu
subsidi bbm yang dilakukan pemerintah, tingkat inflasi, dan tingkat
kemiskinan. Tertulis pula bahwa mereka menyatakan kenaikan harga bbm
akan berdampak pada inflasi dan akan menyebabkan bertambahnya
angka kemiskinan, sehingga mereka menyarankan alokasi dana subsidi
BBM kepada sektor pertanian tanaman. Menurut teori, pengurangan
subsidi BBM akan berdampak terhadap harganya dan harga barang lain.
Kenaikan harga ini dapat memicu turunnya tingkat produksi (output).
Kebijakan pengalihan dana subsidi ini ternyata bukan hanya mampu
BBM DAN KEMISKINAN 10
mengurangi angka kemiskinan. Berdasarkan analisis yang dilakukan
penulis di atas menunjukkan bahwa untuk tujuan pengurangan angka
kemiskinan, maka subsidi ke sektor Pertanian Tanaman Lainnya dapat
diambil sebagai sebuah alternative kebijakan (ceteris paribus).
Meskipun memiliki titik fokus yang berbeda dengan penulis
terdahulu, tetapi kami dapat menemukan beberapa informasi seperti
kenaikan harga bbm memang dapat mempengaruhi pertambahan angka
kemiskinan, namun penulis kali ini merasa perlu adanya pengukuran yang
pasti mengenai seberapa besar tingkat pengaruh harga bbm dengan
tingkat kemiskinan yang dibuktikan dengan data dan perhitungan yang
tepat. Penulis merasa menggunakan model regresi linear merupakan
pilihan yang tepat dalam menyelesaikan masalah yang diangkat dalam
penulisan kali ini. Sebagaimana peneliti terdahulu, yaitu Ichwanul Jaya
yang menggunkan metode yang sama pula dalam penulisan “Pengaruh
Disiplin Pegawai Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Aparatur
Kelurahan Di Kecamatan Tanjung Redeb Kabupaten Berau”
Dalam penelitiannya, Ichwanul Jaya menggunakan analisis kuantitatif
dengan alat bantu program aplikasi komputer Statistical Pragram For
Social Science versi 16 (SPSS 16 for Windows). Analisis data penelitian
menggunakan metode-metode yang berhubungan dengan alat statistik,
pengujian hipotesis sampai pada kesimpulan. Pada analisis data yang
digunakan adalah: analisis validitas dan reliabilitas kuesioner, analisis
deskripsi, uji persyaratan analisis regresi, analisis regresi linear, analisis
korelasi berganda dan korelasi parsial. Adapun rumusan masalahnya
adalah :
a) Bagaimana berpengaruh disiplin pegawai terhadap kinerja aparatur
kelurahan di Kecamatan Tanjung Redeb Kabupaten Berau ?
b) Bagaimana berpengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai
BBM DAN KEMISKINAN 11
c) Bagaimana berpengaruh secara bersama-sama antara disiplin
pegawai dan lingkungan kerja terhadap kinerja aparatur kelurahan di
Kecamatan Tanjung Redeb Kabupaten Berau ?
Adapun hasil analisis data secara statistik adalah Terdapat pengaruh
positif dan signifikan antara variabel disiplin pegawai dengan variabel
kinerja aparatur kelurahan di kecamatan Tanjung Redeb. Hal tersebut
tergambar dari hasil uji t, dimana diperoleh nilai thitung sebesar 12,903
lebih besar dari pada tabel +1,997 dengan signifikansi sebesar 0% di
bawah 5%. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa untuk mewujudkan
peningkatan kinerja aparatur kelurahan di kecamatan Tanjung Redeb
diperlukan kedisiplinan para pegawai/aparaturnya. Selain hal tersebut
didpat informasi lain yaitu agar terwujud peningkatan kinerja,
kelurahan-kelurahan di kecamatan Tanjung Redeb harus ditunjang dengan
lingkungan kerja yang baik dan kondusif. Dapat dikatakan bahwa
kedisiplinan para pegawai serta kondisi lingkungan kerja, sangat berperan
dalam peningkatan kinerja aparatur kelurahan di kecamatan Tanjung
Redeb.
Berdasarkan hal-hal diatas maka penulis mempunyai anggapan
bahwa metode regresi linear cocok digunakan dan diterapkan dalam
BBM DAN KEMISKINAN 12
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode yang Digunakan
Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan
regresi linear sederhana. Metode ini digunakan untuk melihat hubungan
antara perubahan harga bbm dengan jumlah kemiskinan di Indonesia.
Data prediktor adalah harga bbm dan harga responn adalah jumlah
kemiskinan di Indonesia. Selain itu regresi linear sederhana dapat
digunakan untuk meramalkan jumlah kemiskinan di Indonesia
berdasarkan data harga bbm.
3.2 Objek Penelitian
Objek penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah masyarakat
negara Republik Indonesia.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu dengan cara
mencari data di website bps.go.id dan mencari data dari sumber lain. Pada
penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder yang
dikumpulkan dari berbagai sumber. Data sekunder adalah sumber data
penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media
perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya
berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam
arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak
BBM DAN KEMISKINAN 13
3.4 Alur Penelitian
Mulai
Observasi Kondisi Awal
Pengumpulan Data
Processing Data Menggunakan SPSS
Analisis Data
Penentuan Output
Kesimpulan
Selesai
BBM DAN KEMISKINAN 14
3.4.1 Penjelasan Flowchart
Berdasarkan flowchart diatas, dapat dilihat bahwa langkah awal dari
penelitian adalah melakukan observasi terhadap objek yang akan
dilakukan penelitian. Kemudian melakukan pengumpulan data yang akan
digunakan sebagai bahan penelitian. Setelah itu dilakukan memproses
data dengan menggunakan SPSS. Selanjutnya menganalisis outputnya
seberapa besar sebuah variabel mempengaruhi variabel lain. Kemudian
output kedua dianalisis apakah model regresi dapat digunakan untuk
melakukan prediksi atau tidak. Selanjutnya analisis output ketiga dan
keempat apakah data sudah bersifat normal. Langkah yang terakhir
BBM DAN KEMISKINAN 15
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Kasus
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui dampak fluktuatif harga BBM
bersubsidi terhadap angka kemiskinan di Indonesia. Data yang diambil
berupa data perubahan harga BBM bersubsidi di Indonesia pada tahun
1980-2014 dan data jumlah penduduk miskin di Indonesia pada tahun
1980-2014. Variabel independen yaitu jumlah penduduk miskin.
Sedangkan variabel dependen yaitu data perubahan harga BBM
bersubsidi. Data yang diambil bersumber dari website Badan Pusat
Statistik Indonesia www.bps.go.id
4.2 Tabel Data Historis
Tabel 4.1 Tabel Data Historis
BBM DAN KEMISKINAN 16
Jika linearitas > 0,05 Ho diterima. Artinya data tidak bersifat linear.
Jika linearitas < 0,05 Ho ditolak. Artinya data bersifat linear.
4.3.2 Uji Korelasi
H0 : Tidak ada hubungan (korelasi) antara Harga BBM dengan Angka
Kemiskinan.
Ha : Terdapat hubungan (korelasi) negatif antara Harga BBM dengan
Angka Kemiskinan, karena semakin tinggi Harga BBM semakin rendah
Angka Kemiskinan
Maka dalam penelitian kali ini dilakukan Uji Satu Sisi (1-Tailed) yakni ke
sisi kiri karena hubungannya negatif.
Tingkat Probabilitas : p = 95%
Kriteria Pengujian :
Jika signifikansi > 0,05 Ho diterima. Artinya tidak terdapat hubungan
BBM DAN KEMISKINAN 17
Jika signifikansi < 0,05 Ho ditolak. Artinya terdapat hubungan (korelasi)
negatif antar variabel.
4.3.3 Uji Regresi Sederhana
H0 : Model regresi tidak bisa digunakan untuk melakukan sebuah
prediksi.
Ha : Model regresi bisa digunakan untuk melakukan sebuah prediksi.
Tingkat Probabilitas : p = 95%
Kriteria Pengujian :
Nilai signifikansi > 0,05, H0 diterima maka model regresi tidak bisa
digunakan untuk melakukan prediksi.
Nilai signifikansi < 0,05, H0 ditolak maka model regresi bisa digunakan
untuk melakukan prediksi.
4.4 Cara Kerja
1. Inputkan variabel angka jumlah penduduk miskin dan harga BBM
bersubsidi Variable View, kemudian inputkan data ke dalam
BBM DAN KEMISKINAN 18
2. Pilih Analyze → Compare Means → Means (untuk mengetahui uji
BBM DAN KEMISKINAN 19
3. Masukkan variabel angka kemiskinan ke dalam kolom Dependent dan
masukkan variabel harga BBM bersubsidi ke dalam kolom
Independent. Seperti dibawah ini:
4. Pada tampilan diatas pilih Options → Checklist Test for Linearity. Lalu
BBM DAN KEMISKINAN 20
5. Pilih menu Analyze → Corelate → Bivariate (untuk uji korelasi)
6. Masukan variabel angka kemiskinan dan harga bbm kepada kolom
sebelah kanan yang bertuliskan Variables. Checlist pearson, one
BBM DAN KEMISKINAN 21
7. Pilih menu Analyze → Regression → Linear (untuk uji regresi secara
linear).
8. Masukkan variabel angka kemiskinan ke dalam kolom Dependent dan
masukkan variabel harga BBM bersubsidi ke dalam kolom
BBM DAN KEMISKINAN 22
9. Pilih kolom option. isi nilai probabilitas sesuai dengan yang diinginkan
(0,05). Checklist include constant in equation dan exclude cases
listwise.
10. Pilih kolom statistics. Checklist estimates, model fit, dan casewise
BBM DAN KEMISKINAN 23
11. Pilih kolom plots. Masukkan SDRESID ke dalam kolom Y dan ZPRED
ke dalam kolom X. Pilih next, kemudian masukkan ZPRED ke dalam
kolom Y dan DEPENDENT ke dalam kolom X. Checklist normality
probability plot.
BBM DAN KEMISKINAN 24
4.5 Hasil Output SPSS
A. Output Uji Linearitas
ANOVA Table
Pearson Correlation ANGKA_KEMISKINAN 1,000 -,362
HARGA_BBM -,362 1,000
Sig. (1-tailed) ANGKA_KEMISKINAN . ,029
BBM DAN KEMISKINAN 25
Output 2
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 147,465 1 147,465
3,933 ,058b
Residual 974,755 26 37,491
Total 1122,220 27
a. Dependent Variable: ANGKA_KEMISKINAN
b. Predictors: (Constant), HARGA_BBM
Output 3
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 36,953 1,836 20,129 ,000
HARGA_BBM -,001 ,000 -,362 -1,983 ,058
a. Dependent Variable: ANGKA_KEMISKINAN
BBM DAN KEMISKINAN 26
4.6 Analisis Hasil Output SPSS
A. Output Uji Linearitas
Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel
mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Pada
hasil di atas, Sig. <0,05 maka H0 ditolak, artinya data memiliki
asumsi linearitas.
B. Output Uji Korelasi
Berdasarkan hasil output diatas, maka dapat dianalisis bahwa
korelasi pada variabel harga BBM bersubsidi dengan angka jumlah
penduduk miskin diperoleh angka probabilitas atau sig. (1-tailed)
sebesar 0,029.
C. Output Uji Regresi
Output 1:
Output Model Summary menunjukkan nilai R yang merupakan
penjelas seberapa besar sebuah variabel mempengaruhi variabel
lainnya.
Angka R square pada output 1 adalah 0,131 yang merupakan
pengkuadratan dari koefisien korelasi. R square bisa disebut
koefisien determinasi (R2) dimana hal itu berarti 13,1% dari variasi
harga bbm bersubsidi bisa dijelaskan oleh variabel angka kemiskinan.
Sementara sisanya (100% - 13,1% = 86,9%) dijelaskan oleh sebab
lain.
R square berkisar pada angka 0 sampai 1, dengan catatan
semakin kecil angka R square maka semakin lemah hubungan kedua
variabel.
Output 2:
Tabel ANOVA menunjukkan apakah sebuah model regresi bisa
BBM DAN KEMISKINAN 27
Dari ujii ANOVA atau F Test diatas, diperoleh F hitung sebesar
3,933 dengan tingkat signifikansi 0,058.
Output 3:
Tabel Coefficients menggambarkan persamaan regresi yang muncul
untuk buta huruf dan angka partisipasi sekolah.
Y = 36,953 + (-0,001) X
Dimana Y= jumlah penduduk miskin dan X= presentase harga
bbm bersubsidi.
Output 4:
Chart diatas merupakan Normal Probability Plot yang menunjukkan
apakah uji normalitas data yang digunakan sudah terpenuhi atau
belum.
Terlihat bahwa sebaran data pada chart di atas bisa dikatakan
tersebar di sekeliling garis lurus tersebut (tidak terpencar jauh dari
garis lurus).
4.7 Keputusan
A. Uji Linearitas
Pada hasil di atas, Sig. <0,05 maka H0 ditolak, artinya data memiliki
asumsi linearitas sehingga dapat dilanjutkan ke tahap berikutnya
B. Uji Korelasi
Karena memiliki nilai sig. (1-tailed) < 0,05 maka H0 ditolak maka
terdapat hubungan negatif antara harga BBM bersubsidi dengan
BBM DAN KEMISKINAN 28
C. Uji Regresi Linear
Output 1
Sebesar 13,1% dari variasi harga bbm bersubsidi bisa dijelaskan oleh
variabel angka kemiskinan. Sementara sisanya (100% - 13,1% =
86,9%) dijelaskan oleh sebab lain.
Output 2
Tingkat signifikansi > 0,05 maka model regresi tidak bisa digunakan
untuk memprediksi angka kemiskinan.
Output 3
Persamaan regresi yang muncul untuk kenaikan harga bbm dan
angka kemiskinan.
Y = 36,953 + (-0,001) X
Dimana Y= jumlah penduduk miskin dan X= presentase harga
bbm bersubsidi. Persebaran data tidak terpencar jauh maka dapat
BBM DAN KEMISKINAN 29
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan penulis dengan menggunakan metode
regresi linear sederhana dapat ditarik kesimpulan yaitu :
a. Sebesar 13,1% dari variasi harga bbm bersubsidi bisa dijelaskan oleh
variabel angka kemiskinan. Sementara sisanya (100% - 13,1% =
86,9%) dijelaskan oleh sebab lain.
b. Tingkat signifikansi > 0,05 maka model regresi tidak bisa digunakan
untuk memprediksi angka kemiskinan.
c. Solusi yang dapat diberikan kepada pemerintah yaitu melakukan
penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi jumlah penduduk miskin karena kenaikan harga BBM
bersubsidi berpengaruh sebesar 13,1% sedangkan sisanya
dipengaruhi oleh sebab-sebab lain. Keputusan pemerintah untuk
menaikkan harga BBM bersubsidi dengan tujuan pengalihan beban
APBN cukup tepat karena tidak mempengaruhi jumlah penduduk
miskin secara signifikan.
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan oleh kami yaitu:
a. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat mencari tahu
faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi jumlah penduduk miskin.
b. Apabila pemerintah ingin menaikan harga BBM pemerintah harus
meneiliti dahulu apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah
BBM DAN KEMISKINAN 30
DAFTAR PUSTAKA
(t.thn.). Dipetik Maret 24, 2015, dari
http://id.wikipedia.org/wiki/Minyak_bumi
(t.thn.). Dipetik Maret 30, 2015, dari http://id.wikipedia.org/wiki/Premium
(t.thn.). Dipetik maret 31, 2015, dari
http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_countries_by_oil_production
Azhar, M. F. (2013, February 2). Azuharu ~ Another Dream. Diambil
kembali dari Perbedaan Regresi dan Korelasi:
http://azuharu.net/statistik/perbedaan-regresi-dan-korelasi/
Negara, A. K. (t.thn.). Alpen Steel. Dipetik Maret 31, 2015, dari
http://www.alpensteel.com/article/114-101-energi-terbarukan-
renewable-energy/2846--kebutuhan-akan-minnyak-bumi-dunia-meningkat
PASQUALI, V. (t.thn.). Global Finance. Dipetik Maret 28, 2015, dari The
Poorest Countries in the World:
https://www.gfmag.com/global-data/economic-data/the-poorest-countries-in-the-world
Piven, F. F., & Cloward, R. A. (1993). Regulating the Poor: The Functions
of Public Welfare. Vintage Books. Diambil kembali dari
BBM DAN KEMISKINAN 31
FORMULIR DAFTAR ULANG
DIMENSION 2015
Nama Kelompok : Green Team
Nama Universitas : Universitas Islam Indonesia
Alamat Universitas : Jl. Kaliurang KM 14,5 Sleman DIY
Anggota Tim :
No. Nama Fakultas/ Program Studi Angkatan
1. Dhuha Khanif Rizky Teknik Industri 2012
2. Yosa Permata Shafira Teknik Industri 2013
3. Asma ul Husna Teknik Industri 2013
Bersedia untuk mengikuti babak final lomba DIMENSION 2015
yang diselenggarakan oleh Laboratorium Data Mining Teknik
Industri Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.
Ketua tim