• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dampak Fluktuatif Harga Bbm Bersubsidi T

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Dampak Fluktuatif Harga Bbm Bersubsidi T"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

MENGGUNAKAN ANALISIS REGRESI LINEAR SEDERHANA

GREEN LAB:

Dhuha Khanif Rizky 12522215 / 2012

Yosa Permata Shafira 13522235 / 2013

Asma ul Husna 13522088 / 2013

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

(2)

BBM DAN KEMISKINAN 2

DAMPAK FLUKTUATIF HARGA BBM BERSUBSIDI

TERHADAP ANGKA KEMISKINAN DI INDONESIA

MENGGUNAKAN ANALISIS REGRESI LINEAR SEDERHANA

Dhuha Khanif Rizky1, Yosa Permata Shafira2, Asma ul Husna3

1,2,3) Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Industri, Universitas Islam Indonesia Jl. Kaliurang Km 14.4 Sleman, DIY 55184

Email: dhuha007@gmail.com, yosashafira@gmail.com, husnasma529@gmail.com

ABSTRAK

Kebutuhan minyak bumi di dunia saat ini setiap tahunnya terus meningkat tajam. Diketahui bahwa Indonesia menempati urutan ke 22 negara penyumbang minyak bumi terbesar di dunia. Di Indonesia, saat ini harga BBM mengalami fluktuasi secara terus-menerus. Kenaikan harga BBM pun dapat membawa dampak yang tidak sedikit bagi masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil di Indonesia, yang merujuk pada kemiskinan. Dari fakta harga bahan bakar minyak Indonesia yang fluktuatif, kajian ini mencoba mengkaji dampak perubahan harga bbm bersubsidi di Indonesia terhadap angka kemiskinan di Indonesia menggunakan model regresi linear.

(3)

BBM DAN KEMISKINAN 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini kebutuhan akan bahan bakar terus meningkat diseluruh pelosok

dunia. Hal ini dibuktikan berdasarkan data IFR Report, Economist 2008,

dalam rentang tahun 2005 – 2030 diperkirakan kebutuhan minyak akan

tumbuh sebesar 1,4% per tahun. Dari data yang didapatkan dari

International Energy Agency (IEA) 2011 diketahui bahwa Indonesia

menempati urutan ke 22 negara penyumbang minyak bumi terbesar di

dunia.

Harga BBM di Indonesia mengalami fluktuasi, seperti yang tertera

pada wikipedia pada range tahun 2009-2014 mengalami kenaikan harga

bbm dikisaran 30%-40%. Sedangkan pada pergantian tahun dari 2014 ke

2015 harga bbm di Indonesia kembali mengalami masa fluktuatif, seperti

dibulan November 2014 mengalami kenaikan harga bbm sebesar 31%

yang sebelumnya seharga Rp.6.500,-/liter menjadi Rp.8.500,-/liter, tak

lama diawal Januari 2015 mengalami penurunan harga bbm sebesar 11%

dan harganya menjadi Rp.7.600,-/liter, selanjutnya pada tanggal 19

Januari 2015 mengalami penurunan kembali pada kisaran nilai 9% yaitu

harga kembali turun menjadi Rp.6.700,-/liter di Seluruh Indonesia, kecuali

Bali & Madura seharga Rp.6.930,-/liter. Kenaikan harga BBM ini

berdasarkan Keppres (Keputusan Presiden) No. 55/2005 yaitu

penghapusan subsidi BBM dari Pemerintah. . Hal ini akan memicu

kenaikan harga komoditas lainnya, menimbulkan inflasi, menekan daya

beli masyarakat (pendapatan riil) serta dapat bermuara pada

bertambahnya angka kemiskinan.

Tingkat kenaikan harga BBM akan selalu di ikuti dengan kenaikan

harga-harga bahan pokok lain yang dapat meningkatkan laju inflasi.

(4)

BBM DAN KEMISKINAN 4

umum lainnya terutama masyarakat yang berada dibawah garis

kemiskinan. Berdasarkan data dari Global Finance diketahui bahwa

Indonesia menempati urutan ke 63 negara termiskin di dunia melalui data

akumulasi produk domestik bruto yang telah dikonversikan kedalam dolar.

Berangkat dari fakta harga bahan bakar minyak Indonesia yang

fluktuatif serta merujuk pada beberapa hasil studi terdahulu, kajian ini

juga mencoba mengkaji bagaimana dampak perubahan harga bbm

bersubsidi di Indonesia terhadap angka kemiskinan di Indonesia

menggunakan model regresi linear.

1.2 Rumusan Masalah

Dengan memperhatikan pemilihan judul penelitian, maka dirumuskan

masalah-masalah yang dijadikan pedoman penelitian agar mencapai

tujuan. Adapun masalah-masalah yang akan diteliti adalah sebagai

berikut:

1. Sejauh mana hubungan antara perubahan harga bbm bersubsidi di

Indonesia terhadap angka kemiskinan di Indonesia?

2. Apakah model regresi tersebut dapat digunakan untuk meramal

angka kemiskinan di Indonesia?

3. Bagaimana solusi yang dapat diberikan kepada pemerintah apabila

diketahui hubungan antara perubahan harga bbm bersubsidi

(5)

BBM DAN KEMISKINAN 5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Deduktif

2.1.1 Regresi

Persamaan regresi merupakan suatu persamaan formal untuk

mengekspresikan 2 unsur penting dari suatu hubungan statistik. Regresi

digunakan untuk memenuhi 2 tujuan yaitu menemukan pola antara

variabel yang ada dan memprediksi atau menentukan nilai suatu variabel.

Regresi mengukur seberapa besar suatu variabel mempengaruhi

variabel yang lain, sehingga dapat digunakan untuk melakukan peramalan

nilai suatu variabel berdasarkan variabel lain. (Azhar, 2013) Orang yang

pertama kali memperkenalkan istilah regresi adalah Sir Francis Galton

(1822-1911), seorang antropolog dan pakar meteorologi terkenal dari

Inggris.

2.1.2 Regresi Linear Sederhana

Dalam analisis regresi ada dua jenis variabel, yaitu variabel penjelas

(explanatory variable) atau variabel bebas (independent variable) dan

variabel repons (response variable) atau variabel tidak bebas (dependent

variable). Yang dimaksud dengan variabel penjelas adalah suatu variabel

yang nilainya dapat ditentukan atau dengan mudah dapat diukur.

Sedangkan variabel respons adalah suatu variabel yang nilainya sukar

ditentukan atau tidak mudah diukur. Variabel penjelas biasa disimbolkan

dengan X dan disebut sebagai variabel yang mempengaruhi. Sedangkan

variabel respons biasa disimbolkan dengan Y dan disebut sebagai variabel

yang dipengaruhi. Analisis regresi digunakan pada kedua variabel tersebut

terutama untuk menelusuri pola hubungan yang modelnya belum

diketahui dengan sempurna, sehingga dalam penerapannya lebih bersifat

(6)

BBM DAN KEMISKINAN 6

Analisis regresi adalah suatu analisis statistik yang memanfaatkan

hubungan anatara dua variabel atau lebih yaitu variabel Y (variabel

dependen atau respons) pada beberapa variabel lain X1 ,X2 , ,Xk ,

(variabel independent atau predictor). Dimana X diasumsikan

mempengaruhi Y secara linear. Jika analisis regresi dilakukan untuk satu

variabel dependen dan satu variabel independent maka regresi ini

dinamakan regresi sederhana. Analisis regresi linear diperoleh dari suatu

motivasi bahwa plot data variabel X (pengaruh) dan Y (respons)

cenderung linear.

2.1.3 Kemiskinan

Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk

memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat

berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh

kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses

terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah

global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan

komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan

evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang

telah mapan,dll.

Kemiskinan banyak dihubungkan dengan:

 Penyebab individual, atau patologis, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari perilaku, pilihan, atau kemampuan dari si miskin.

Contoh dari perilaku dan pilihan adalah penggunaan keuangan tidak

mengukur pemasukan.

 Penyebab keluarga, yang menghubungkan kemiskinan dengan pendidikan keluarga. Penyebab keluarga juga dapat berupa jumlah

anggota keluarga yang tidak sebanding dengan pemasukan

keuangan keluarga.

(7)

BBM DAN KEMISKINAN 7

dalam lingkungan sekitar. Individu atau keluarga yang mudah

tergoda dengan keadaan tetangga adalah contohnya.

 Penyebab agensi, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari aksi orang lain, termasuk perang, pemerintah, dan ekonomi. Contoh dari

aksi orang lain lainnya adalah gaji atau honor yang dikendalikan oleh

orang atau pihak lain. Contoh lainnya adalah perbudakan.

 Penyebab struktural, yang memberikan alasan bahwa kemiskinan merupakan hasil dari struktur sosial.

Meskipun diterima luas bahwa kemiskinan dan pengangguran adalah

sebagai akibat dari kemalasan, namun di Amerika Serikat (negara terkaya

per kapita di dunia) misalnya memiliki jutaan masyarakat yang diistilahkan

sebagai pekerja miskin; yaitu, orang yang tidak sejahtera atau rencana

bantuan publik, namun masih gagal melewati atas garis kemiskinan.

(Piven & Cloward, 1993)

2.1.4 Bahan bakar minyak

Minyak bumi dijuluki juga sebagai emas hitam, adalah cairan kental,

berwarna coklat gelap, atau kehijauan yang mudah terbakar, yang berada

di lapisan atas dari beberapa area di kerak bumi. Minyak bumi terdiri dari

campuran kompleks dari berbagai hidrokarbon, sebagian besar seri

alkana, tetapi bervariasi dalam penampilan, komposisi, dan kemurniannya.

Minyak bumi diambil dari sumur minyak di pertambangan-pertambangan

minyak. Lokasi sumur-sumur minyak ini didapatkan setelah melalui proses

studi geologi, analisis sedimen, karakter dan struktur sumber, dan

berbagai macam studi lainnya. Setelah itu, minyak bumi akan diproses di

tempat pengilangan minyak dan dipisah-pisahkan hasilnya berdasarkan

titik didihnya sehingga menghasilkan berbagai macam bahan bakar, mulai

dari bensin dan minyak tanah sampai aspal dan berbagai reagen kimia

yang dibutuhkan untuk membuat plastik dan obat-obatan. Minyak bumi

digunakan untuk memproduksi berbagai macam barang dan material yang

(8)

BBM DAN KEMISKINAN 8

Di Indonesia, minyak bumi yang diolah banyak digunakan

sebagai Bahan bakar minyak atau BBM, yang merupakan salah satu

jenis bahan bakar yang digunakan secara luas di era industrialisasi.

Ada beberapa jenis BBM yang dikenal di Indonesia, di antaranya adalah:

 Minyak tanah rumah tangga

 Minyak tanah industri

Di Indonesia, harga BBM sering mengalami kenaikan disebabkan

alasan pemerintah yang ingin mengurangi subsidi. Tujuan dari

pengurangan tersebut dikatakan adalah agar dana yang sebelumnya

digunakan untuk subsidi dapat dialihkan untuk hal-hal lain

seperti pendidikan dan pembangunan infrastruktur. Di sisi lain, kenaikan

tersebut sering memicu terjadinya kenaikan pada harga barang-barang

lainnya seperti barang konsumen, sembako dan bisa juga

tarif listrik sehingga selalu ditentang masyarakat. (15Ma)

2.1.5 Premium

Premium adalah bahan bakar minyak jenis distilat berwarna kekuningan

yang jernih. Premium merupakan BBM untuk kendaraan bermotor yang

paling populer di Indonesia. Premium di Indonesia dipasarkan oleh

(9)

BBM DAN KEMISKINAN 9

dari APBN. Premium merupakan BBM dengan oktan atau Research Octane

Number (RON) terendah di antara BBM untuk kendaraan bermotor

lainnya, yakni hanya 88. Pada umumnya, Premium digunakan untuk

bahan bakar kendaraan bermotor bermesin bensin, seperti: mobil, sepeda

motor, motor tempel, dan lain-lain. Bahan bakar ini sering juga disebut

motor gasoline atau petrol. Sejak 2006, Premium sudah tanpa timbal.

Kelemahan premium:

 Dari sisi teknologi, penggunaan Premium dalam mesin berkompresi tinggi, akan menyebabkan mesin mengalami knocking atau ngelitik.

Sebab, Premium di dalam mesin kendaraan akan terbakar dan

meledak tidak sesuai dengan gerakan piston. Knocking menyebabkan

tenaga mesin berkurang, sehingga terjadi inefisiensi.

 Dari sisi finansial, knocking yang berkepanjangan menyebabkan kerusakan piston; sehingga kendaraan bermotor harus diganti

pistonnya. (15Ma1)

2.2 Kajian Induktif

Dalam penulisan kali ini, penulis memiliki gambaran-gambaran yang

didapatkan dari penelitian terdahulu yang ditulis oleh Indra Maipita,

Wawan Hermawan, Fitrawaty yang berjudul “Reducing Poverty Through

Subsidies: Simulation of Fuel Subsidy Diversion to Non-Food Crops”

Dalam jurnalnya, mereka menitik beratkan kepada poin isu-isu

subsidi bbm yang dilakukan pemerintah, tingkat inflasi, dan tingkat

kemiskinan. Tertulis pula bahwa mereka menyatakan kenaikan harga bbm

akan berdampak pada inflasi dan akan menyebabkan bertambahnya

angka kemiskinan, sehingga mereka menyarankan alokasi dana subsidi

BBM kepada sektor pertanian tanaman. Menurut teori, pengurangan

subsidi BBM akan berdampak terhadap harganya dan harga barang lain.

Kenaikan harga ini dapat memicu turunnya tingkat produksi (output).

Kebijakan pengalihan dana subsidi ini ternyata bukan hanya mampu

(10)

BBM DAN KEMISKINAN 10

mengurangi angka kemiskinan. Berdasarkan analisis yang dilakukan

penulis di atas menunjukkan bahwa untuk tujuan pengurangan angka

kemiskinan, maka subsidi ke sektor Pertanian Tanaman Lainnya dapat

diambil sebagai sebuah alternative kebijakan (ceteris paribus).

Meskipun memiliki titik fokus yang berbeda dengan penulis

terdahulu, tetapi kami dapat menemukan beberapa informasi seperti

kenaikan harga bbm memang dapat mempengaruhi pertambahan angka

kemiskinan, namun penulis kali ini merasa perlu adanya pengukuran yang

pasti mengenai seberapa besar tingkat pengaruh harga bbm dengan

tingkat kemiskinan yang dibuktikan dengan data dan perhitungan yang

tepat. Penulis merasa menggunakan model regresi linear merupakan

pilihan yang tepat dalam menyelesaikan masalah yang diangkat dalam

penulisan kali ini. Sebagaimana peneliti terdahulu, yaitu Ichwanul Jaya

yang menggunkan metode yang sama pula dalam penulisan “Pengaruh

Disiplin Pegawai Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Aparatur

Kelurahan Di Kecamatan Tanjung Redeb Kabupaten Berau”

Dalam penelitiannya, Ichwanul Jaya menggunakan analisis kuantitatif

dengan alat bantu program aplikasi komputer Statistical Pragram For

Social Science versi 16 (SPSS 16 for Windows). Analisis data penelitian

menggunakan metode-metode yang berhubungan dengan alat statistik,

pengujian hipotesis sampai pada kesimpulan. Pada analisis data yang

digunakan adalah: analisis validitas dan reliabilitas kuesioner, analisis

deskripsi, uji persyaratan analisis regresi, analisis regresi linear, analisis

korelasi berganda dan korelasi parsial. Adapun rumusan masalahnya

adalah :

a) Bagaimana berpengaruh disiplin pegawai terhadap kinerja aparatur

kelurahan di Kecamatan Tanjung Redeb Kabupaten Berau ?

b) Bagaimana berpengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai

(11)

BBM DAN KEMISKINAN 11

c) Bagaimana berpengaruh secara bersama-sama antara disiplin

pegawai dan lingkungan kerja terhadap kinerja aparatur kelurahan di

Kecamatan Tanjung Redeb Kabupaten Berau ?

Adapun hasil analisis data secara statistik adalah Terdapat pengaruh

positif dan signifikan antara variabel disiplin pegawai dengan variabel

kinerja aparatur kelurahan di kecamatan Tanjung Redeb. Hal tersebut

tergambar dari hasil uji t, dimana diperoleh nilai thitung sebesar 12,903

lebih besar dari pada tabel +1,997 dengan signifikansi sebesar 0% di

bawah 5%. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa untuk mewujudkan

peningkatan kinerja aparatur kelurahan di kecamatan Tanjung Redeb

diperlukan kedisiplinan para pegawai/aparaturnya. Selain hal tersebut

didpat informasi lain yaitu agar terwujud peningkatan kinerja,

kelurahan-kelurahan di kecamatan Tanjung Redeb harus ditunjang dengan

lingkungan kerja yang baik dan kondusif. Dapat dikatakan bahwa

kedisiplinan para pegawai serta kondisi lingkungan kerja, sangat berperan

dalam peningkatan kinerja aparatur kelurahan di kecamatan Tanjung

Redeb.

Berdasarkan hal-hal diatas maka penulis mempunyai anggapan

bahwa metode regresi linear cocok digunakan dan diterapkan dalam

(12)

BBM DAN KEMISKINAN 12

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode yang Digunakan

Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan

regresi linear sederhana. Metode ini digunakan untuk melihat hubungan

antara perubahan harga bbm dengan jumlah kemiskinan di Indonesia.

Data prediktor adalah harga bbm dan harga responn adalah jumlah

kemiskinan di Indonesia. Selain itu regresi linear sederhana dapat

digunakan untuk meramalkan jumlah kemiskinan di Indonesia

berdasarkan data harga bbm.

3.2 Objek Penelitian

Objek penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah masyarakat

negara Republik Indonesia.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu dengan cara

mencari data di website bps.go.id dan mencari data dari sumber lain. Pada

penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder yang

dikumpulkan dari berbagai sumber. Data sekunder adalah sumber data

penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media

perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya

berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam

arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak

(13)

BBM DAN KEMISKINAN 13

3.4 Alur Penelitian

Mulai

Observasi Kondisi Awal

Pengumpulan Data

Processing Data Menggunakan SPSS

Analisis Data

Penentuan Output

Kesimpulan

Selesai

(14)

BBM DAN KEMISKINAN 14

3.4.1 Penjelasan Flowchart

Berdasarkan flowchart diatas, dapat dilihat bahwa langkah awal dari

penelitian adalah melakukan observasi terhadap objek yang akan

dilakukan penelitian. Kemudian melakukan pengumpulan data yang akan

digunakan sebagai bahan penelitian. Setelah itu dilakukan memproses

data dengan menggunakan SPSS. Selanjutnya menganalisis outputnya

seberapa besar sebuah variabel mempengaruhi variabel lain. Kemudian

output kedua dianalisis apakah model regresi dapat digunakan untuk

melakukan prediksi atau tidak. Selanjutnya analisis output ketiga dan

keempat apakah data sudah bersifat normal. Langkah yang terakhir

(15)

BBM DAN KEMISKINAN 15

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Kasus

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui dampak fluktuatif harga BBM

bersubsidi terhadap angka kemiskinan di Indonesia. Data yang diambil

berupa data perubahan harga BBM bersubsidi di Indonesia pada tahun

1980-2014 dan data jumlah penduduk miskin di Indonesia pada tahun

1980-2014. Variabel independen yaitu jumlah penduduk miskin.

Sedangkan variabel dependen yaitu data perubahan harga BBM

bersubsidi. Data yang diambil bersumber dari website Badan Pusat

Statistik Indonesia www.bps.go.id

4.2 Tabel Data Historis

Tabel 4.1 Tabel Data Historis

(16)

BBM DAN KEMISKINAN 16

Jika linearitas > 0,05 Ho diterima. Artinya data tidak bersifat linear.

Jika linearitas < 0,05 Ho ditolak. Artinya data bersifat linear.

4.3.2 Uji Korelasi

H0 : Tidak ada hubungan (korelasi) antara Harga BBM dengan Angka

Kemiskinan.

Ha : Terdapat hubungan (korelasi) negatif antara Harga BBM dengan

Angka Kemiskinan, karena semakin tinggi Harga BBM semakin rendah

Angka Kemiskinan

Maka dalam penelitian kali ini dilakukan Uji Satu Sisi (1-Tailed) yakni ke

sisi kiri karena hubungannya negatif.

Tingkat Probabilitas : p = 95%

Kriteria Pengujian :

Jika signifikansi > 0,05 Ho diterima. Artinya tidak terdapat hubungan

(17)

BBM DAN KEMISKINAN 17

Jika signifikansi < 0,05 Ho ditolak. Artinya terdapat hubungan (korelasi)

negatif antar variabel.

4.3.3 Uji Regresi Sederhana

H0 : Model regresi tidak bisa digunakan untuk melakukan sebuah

prediksi.

Ha : Model regresi bisa digunakan untuk melakukan sebuah prediksi.

Tingkat Probabilitas : p = 95%

Kriteria Pengujian :

Nilai signifikansi > 0,05, H0 diterima maka model regresi tidak bisa

digunakan untuk melakukan prediksi.

Nilai signifikansi < 0,05, H0 ditolak maka model regresi bisa digunakan

untuk melakukan prediksi.

4.4 Cara Kerja

1. Inputkan variabel angka jumlah penduduk miskin dan harga BBM

bersubsidi Variable View, kemudian inputkan data ke dalam

(18)

BBM DAN KEMISKINAN 18

2. Pilih Analyze → Compare Means → Means (untuk mengetahui uji

(19)

BBM DAN KEMISKINAN 19

3. Masukkan variabel angka kemiskinan ke dalam kolom Dependent dan

masukkan variabel harga BBM bersubsidi ke dalam kolom

Independent. Seperti dibawah ini:

4. Pada tampilan diatas pilih Options → Checklist Test for Linearity. Lalu

(20)

BBM DAN KEMISKINAN 20

5. Pilih menu Analyze → Corelate → Bivariate (untuk uji korelasi)

6. Masukan variabel angka kemiskinan dan harga bbm kepada kolom

sebelah kanan yang bertuliskan Variables. Checlist pearson, one

(21)

BBM DAN KEMISKINAN 21

7. Pilih menu Analyze → Regression → Linear (untuk uji regresi secara

linear).

8. Masukkan variabel angka kemiskinan ke dalam kolom Dependent dan

masukkan variabel harga BBM bersubsidi ke dalam kolom

(22)

BBM DAN KEMISKINAN 22

9. Pilih kolom option. isi nilai probabilitas sesuai dengan yang diinginkan

(0,05). Checklist include constant in equation dan exclude cases

listwise.

10. Pilih kolom statistics. Checklist estimates, model fit, dan casewise

(23)

BBM DAN KEMISKINAN 23

11. Pilih kolom plots. Masukkan SDRESID ke dalam kolom Y dan ZPRED

ke dalam kolom X. Pilih next, kemudian masukkan ZPRED ke dalam

kolom Y dan DEPENDENT ke dalam kolom X. Checklist normality

probability plot.

(24)

BBM DAN KEMISKINAN 24

4.5 Hasil Output SPSS

A. Output Uji Linearitas

ANOVA Table

Pearson Correlation ANGKA_KEMISKINAN 1,000 -,362

HARGA_BBM -,362 1,000

Sig. (1-tailed) ANGKA_KEMISKINAN . ,029

(25)

BBM DAN KEMISKINAN 25

Output 2

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 147,465 1 147,465

3,933 ,058b

Residual 974,755 26 37,491

Total 1122,220 27

a. Dependent Variable: ANGKA_KEMISKINAN

b. Predictors: (Constant), HARGA_BBM

Output 3

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 36,953 1,836 20,129 ,000

HARGA_BBM -,001 ,000 -,362 -1,983 ,058

a. Dependent Variable: ANGKA_KEMISKINAN

(26)

BBM DAN KEMISKINAN 26

4.6 Analisis Hasil Output SPSS

A. Output Uji Linearitas

Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel

mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Pada

hasil di atas, Sig. <0,05 maka H0 ditolak, artinya data memiliki

asumsi linearitas.

B. Output Uji Korelasi

Berdasarkan hasil output diatas, maka dapat dianalisis bahwa

korelasi pada variabel harga BBM bersubsidi dengan angka jumlah

penduduk miskin diperoleh angka probabilitas atau sig. (1-tailed)

sebesar 0,029.

C. Output Uji Regresi

Output 1:

Output Model Summary menunjukkan nilai R yang merupakan

penjelas seberapa besar sebuah variabel mempengaruhi variabel

lainnya.

Angka R square pada output 1 adalah 0,131 yang merupakan

pengkuadratan dari koefisien korelasi. R square bisa disebut

koefisien determinasi (R2) dimana hal itu berarti 13,1% dari variasi

harga bbm bersubsidi bisa dijelaskan oleh variabel angka kemiskinan.

Sementara sisanya (100% - 13,1% = 86,9%) dijelaskan oleh sebab

lain.

R square berkisar pada angka 0 sampai 1, dengan catatan

semakin kecil angka R square maka semakin lemah hubungan kedua

variabel.

Output 2:

Tabel ANOVA menunjukkan apakah sebuah model regresi bisa

(27)

BBM DAN KEMISKINAN 27

Dari ujii ANOVA atau F Test diatas, diperoleh F hitung sebesar

3,933 dengan tingkat signifikansi 0,058.

Output 3:

Tabel Coefficients menggambarkan persamaan regresi yang muncul

untuk buta huruf dan angka partisipasi sekolah.

Y = 36,953 + (-0,001) X

Dimana Y= jumlah penduduk miskin dan X= presentase harga

bbm bersubsidi.

Output 4:

Chart diatas merupakan Normal Probability Plot yang menunjukkan

apakah uji normalitas data yang digunakan sudah terpenuhi atau

belum.

Terlihat bahwa sebaran data pada chart di atas bisa dikatakan

tersebar di sekeliling garis lurus tersebut (tidak terpencar jauh dari

garis lurus).

4.7 Keputusan

A. Uji Linearitas

Pada hasil di atas, Sig. <0,05 maka H0 ditolak, artinya data memiliki

asumsi linearitas sehingga dapat dilanjutkan ke tahap berikutnya

B. Uji Korelasi

Karena memiliki nilai sig. (1-tailed) < 0,05 maka H0 ditolak maka

terdapat hubungan negatif antara harga BBM bersubsidi dengan

(28)

BBM DAN KEMISKINAN 28

C. Uji Regresi Linear

Output 1

Sebesar 13,1% dari variasi harga bbm bersubsidi bisa dijelaskan oleh

variabel angka kemiskinan. Sementara sisanya (100% - 13,1% =

86,9%) dijelaskan oleh sebab lain.

Output 2

Tingkat signifikansi > 0,05 maka model regresi tidak bisa digunakan

untuk memprediksi angka kemiskinan.

Output 3

Persamaan regresi yang muncul untuk kenaikan harga bbm dan

angka kemiskinan.

Y = 36,953 + (-0,001) X

Dimana Y= jumlah penduduk miskin dan X= presentase harga

bbm bersubsidi. Persebaran data tidak terpencar jauh maka dapat

(29)

BBM DAN KEMISKINAN 29

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil perhitungan penulis dengan menggunakan metode

regresi linear sederhana dapat ditarik kesimpulan yaitu :

a. Sebesar 13,1% dari variasi harga bbm bersubsidi bisa dijelaskan oleh

variabel angka kemiskinan. Sementara sisanya (100% - 13,1% =

86,9%) dijelaskan oleh sebab lain.

b. Tingkat signifikansi > 0,05 maka model regresi tidak bisa digunakan

untuk memprediksi angka kemiskinan.

c. Solusi yang dapat diberikan kepada pemerintah yaitu melakukan

penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor apa saja yang

mempengaruhi jumlah penduduk miskin karena kenaikan harga BBM

bersubsidi berpengaruh sebesar 13,1% sedangkan sisanya

dipengaruhi oleh sebab-sebab lain. Keputusan pemerintah untuk

menaikkan harga BBM bersubsidi dengan tujuan pengalihan beban

APBN cukup tepat karena tidak mempengaruhi jumlah penduduk

miskin secara signifikan.

5.2 Saran

Saran yang dapat diberikan oleh kami yaitu:

a. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat mencari tahu

faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi jumlah penduduk miskin.

b. Apabila pemerintah ingin menaikan harga BBM pemerintah harus

meneiliti dahulu apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah

(30)

BBM DAN KEMISKINAN 30

DAFTAR PUSTAKA

(t.thn.). Dipetik Maret 24, 2015, dari

http://id.wikipedia.org/wiki/Minyak_bumi

(t.thn.). Dipetik Maret 30, 2015, dari http://id.wikipedia.org/wiki/Premium

(t.thn.). Dipetik maret 31, 2015, dari

http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_countries_by_oil_production

Azhar, M. F. (2013, February 2). Azuharu ~ Another Dream. Diambil

kembali dari Perbedaan Regresi dan Korelasi:

http://azuharu.net/statistik/perbedaan-regresi-dan-korelasi/

Negara, A. K. (t.thn.). Alpen Steel. Dipetik Maret 31, 2015, dari

http://www.alpensteel.com/article/114-101-energi-terbarukan-

renewable-energy/2846--kebutuhan-akan-minnyak-bumi-dunia-meningkat

PASQUALI, V. (t.thn.). Global Finance. Dipetik Maret 28, 2015, dari The

Poorest Countries in the World:

https://www.gfmag.com/global-data/economic-data/the-poorest-countries-in-the-world

Piven, F. F., & Cloward, R. A. (1993). Regulating the Poor: The Functions

of Public Welfare. Vintage Books. Diambil kembali dari

(31)

BBM DAN KEMISKINAN 31

FORMULIR DAFTAR ULANG

DIMENSION 2015

Nama Kelompok : Green Team

Nama Universitas : Universitas Islam Indonesia

Alamat Universitas : Jl. Kaliurang KM 14,5 Sleman DIY

Anggota Tim :

No. Nama Fakultas/ Program Studi Angkatan

1. Dhuha Khanif Rizky Teknik Industri 2012

2. Yosa Permata Shafira Teknik Industri 2013

3. Asma ul Husna Teknik Industri 2013

Bersedia untuk mengikuti babak final lomba DIMENSION 2015

yang diselenggarakan oleh Laboratorium Data Mining Teknik

Industri Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.

Ketua tim

Gambar

Gambar 3.1 Flowchart Penelitian
Tabel 4.1 Tabel Data Historis
tabel pada data view.
Tabel Coefficients menggambarkan persamaan regresi yang muncul

Referensi

Dokumen terkait

Dalam peramalan data runtun waktu IHSG, peneliti menggunakan dasar fuzzy time series sebagai metode peramalan dan kriteria MSE dan MAPE untuk mengukur tingkat akurasi serta

Wallpaper dengan motif yang tegas, selain membuat tampilan rumah terlihat dinamis, juga berfungsi untuk menegaskan keberadaan sebuah ruang lain di

penawaran atau yang menerima kuasa dari direktur utama/pimpinan perusahaan yang nama penerima kuasanya tercantum dalam akta pendirian atau perubahannya, atau kepala

Terkait dengan hal tersebut di atas, Panitia Pengadaan Alat Pengolah Data pada Perwakilan BPKP Provinsi Maluku akan mengadakan PELELANGAN ULANG. Demikian untuk

Zat cair yang keluar melalui 5 impeller ditampung oleh saluran berbentuk volut (spiral) dikelilingi impeller dan disalurkan keluar pompa melalui nosel. Didalam nosel ini sebagian

Lingkungan kerja yang baik dan menyenangkan dapat meningkatkan gairah dan semangat kerja dalam perusahaan juga akan mendorong para karyawan untuk bekerja dengan

[r]

Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Blora sebagai salah satu Organisasi Pemerintah Daerah sesuai dengan bidang tugasnya membantu Kepala