• Tidak ada hasil yang ditemukan

Modul 15 Pengeluaran Pemerintah dan Keua

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Modul 15 Pengeluaran Pemerintah dan Keua"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Ace Partadiredja Halaman 15-1

PENGELUARAN PEMERINTAH DAN

KEUANGAN NEGARA

TIK:

Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasisw a memahami pokok-pokok pengeluaran dan penerimaan pemerintah.

TIU:

Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasisw a diharapkan mampu menganalisis peran kebijakan ekonomi pemerintah d alam perekonomian.

Sub Pembahasan:

 Pengeluaran Pemerintah

 Penerimaan Pemerintah

 Teori Beban Pajak

Pad a bab yang lalu Pengeluaran Pemerintah sebagai suatu sektor baru dibahas sedikit saja pad ahal sebagai persentase d ari Prod uk Nasional Bruto Pengeluaran Pemerintah ini makin lama makin besar, d emikian juga jumlah absolutnya makin lama makin besar. Dahulu did uga bahw a peranan pemerintah di negara-negara yang sud ah berkembang itu kecil, tapi ternyata bahw a sesudah Perang Dunia ke II itu besar. Pad a tahun 1973 persentase pajak dari Prod uk Nasional Bruto untuk masing-masing negara maju d an sed ang berkembang ad alah: Sw edia 43, Perancis 38, Jerman Barat 35, Inggris 35, Kanada 32, A merika Serikat 32, Sw iss 23,Jepang 21, Spanyol 21, Jamaika 17, Colombia 16, India 15, Pilipina 11, Nigeria 9,5, Mexiko 7, A fghanistan 6. Nampaknya agak ganjil bahw a justru di negara-negara yang sedang berkembang di mana peranan pemerintah amat dibutuhkan, persentase pajak ini kecil. Namun peranan pemerintah ini tid ak terbatas pada pemajakan d an pengeluaran uang saja.

(2)

Ace Partadiredja Halaman 15-2 perkembangannya pad a abad yang sama. A da juga negara yang pemerintahnya memimpin d an mengurus hampir segala macam sampai-sampai memiliki semua alat prod uksi. Negara ini menganut filsafat sosialisme/ komunisme. Sebagai prod uk perkembangan mod ern Ind onesia memberi kesempatan yang besar kepada setiap anggota masyarakat di samping peranan pemerintah yang besar, meskipun persentase pengeluaran pemerintah Ind onesia lebih kecil daripada A merika Serikat. Di negara-negara yang d ulunya menganut filsafat laissez faire juga terjadi perubahan-perubahan yang mengarah pad a campur tangan pemerintah yang makin besar. Sedang di negara-negara sosialis/ komunis juga terjadi perubahan-perubahan ke arah pemberian kebebasan lebih besar pad a anggota masyarakatnya. Evolusi di negara-negara yang menganut laissez faire ini adalah: mula-mula pemerintah hanya sebagai penjaga keamanan dan ketertiban saja; kemudian pemerintah menjadi abdi d ari keperluan-keperluan yang perlu diatur dalam masyarakat; akhirnya yang banyak terd apat sekarang ad alah pemerintah sebagai untrepreneur d an pend orong pembaharuan d an pembangunan masyarakat, atau menjadi development agent. Inilah juga yang dianut Ind onesia d an beberapa negara tetangganya. Inilah pula satu sebabnya mengapa Ind onesia d an Malaysia mempunyai rencana pembangunan berjangka, sed angkan A merika Serikat, Jepang, A ustralia tidak.

Pemerintah menjalankan peranannya d engan:

1. Pengaturan: a. penentuan kebijaksanaan, b. pemberian pengarahan dan bimbingan, c. perizinan, d. pengaw asan. Hasilnya ad alah berbagai peraturan.

2. Pemilikan sendiri usaha ekonomi d an sosial yang penyelenggaraannya dapat dilakukan sendiri atau oleh swasta.

3. Penyelenggaraan sendiri berbagai kegiatan ekonomi dan sosial.

Semuanya itu memerlukan uang yang dituangkan dalam A nggaran Penerimaan d an Belanja Negara (A PBN). Dari situlah kita d apat mengetahui berapa rencana d an realisasi penerimaan dan pengeluaran setiap tahun. A PBN ini d apat kita baca dari antara lain Nota Keuangan. Kegiatan pemerintah, terdiri dari:

1. Kegiatan prod uksi, terutama prod uksi jasa ad ministrasi, perizinan, pengaturan, pengangkatan, perhubungan, penerangan (radio, TV), pertahanan, perlind ungan hukum, pendidikan, ketertiban, sampai pad a prod uksi gas, listrik, air minum, emas perak d an lain-lain. Banyak kegiatan prod uksi ini diselenggarakan oleh perusahaan-perusahaan pemerintah yang berbentuk hukum Persero, Perjan, dan Perum.

(3)

Ace Partadiredja Halaman 15-3 dan kurs uang asing.

3. Konsumsi. Pemerintah baik pusat, propinsi, maupun kabupaten ad alah konsumen yang amat besar bagi barang-barang dan jasa-jasa yang sebagian dihasilkan oleh peme-rintah sendiri, sebagian lagi oleh sw asta. Kertas, alat tulis kendaraan, bahan bakar, semua itu dihasilkan sw asta.

4. Kesejahteraan, pemerintah mengeluarkan biaya juga untuk kegiatan kesejahteraan yang terdiri dari pensiun, subsidi untuk berbagai macam barang dan maksud, bantuan pad a proyek-proyek sosial dan keagamaan yang mungkin tid ak dihitung dalam PDB atau PNB, tapi mempunyai peranan penting d alam memelihara kesejahteraan masyarakat.

Berbagai kegiatan tersebut memerlukan d ana yang diterima dari berbagai sumber. Untuk d apat memahami penerimaan d an pengeluaran pemerintah ini hend aknya kita memahami dahulu struktur A PBN seperti pad a tabel 6.1. Penerimaan dalam negeri adalah penerimaan yang berasal dari sumber-sumber di dalam negeri yang dilaw ankan dengan penerimaan yang berasal dari luar negeri berbentuk pinjaman, bantuan, dan lain-lain. Pengeluaran rutin ad alah pengeluaran untuk kegiatan-kegiatan rutin yang permanen dan terus menerus. Selisih antara penerimaan d alam negeri d an pengeluaran rutin dinamai tabungan pemerintah. Gagasannya sama d engan tabungan perseorangan d an rumah tangga. Tabungan pemerintah inilah yang digunakan untuk membiayai kegiatan pembangunan. Pengeluaran untuk kegiatan pembangunan ini dinamai pengeluaran pembangunan. Karena pengeluaran pembangunan itu besar sekali untuk menutupi kekurangannya diperlukan dana d ari luar negeri yang dinamai penerimaan bantuan luar negeri. Tabungan pemerintah plus bantuan luar negeri ad alah dana pembangunan yang seharusnya dihabiskan untuk pengeluaran pembangunan. Dengan d emikian penerimaan itu terdiri d ari d ua macam: penerimaan dalam negeri dan bantuan luar negeri. Pengeluaran pun ad a dua macam: pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan. Kita lihat satu-satu apa yang terd apat di belakang pengeluaran pemerintah, G. dan penerimaan pemerintah, T.

PEN GELUA RAN PEM ERIN TAH

(4)
(5)

Ace Partadiredja Halaman 15-5 Berdasarkan jenis pengeluaran pembangunan terdiri dari:

A. Pembiayaan Departemen/ Lembaga 1. Departemen/ Lembaga

2. Departcmen Hankam B. Pembiayaan bagi daerah

1. Bantuan pembangunan desa 2. Bantuan pembangunan kabupaten 3. Bantuan pembangunan Dati I 4. Irian Taya

5. Pembangunan SD

6. Pelayanan kesehatan/ Puskesmas

7. Bantuan pembangunan pasar 8. Bantuan penghijauan

9. Timor Timur 10. Ipeda

C. Pembiayaan lain-lain 1. Subsidi pupuk

2. Penyertaan mod al pemerintah 3. Lain-lain

D. Bantuan proyek.

(6)
(7)

Ace Partadiredja Halaman 15-7

PEN ERIM A A N PEM ERIN TA H

(8)

Ace Partadiredja Halaman 15-8 keuangan negara sehingga tidak perlu dibahas lebih jauh. Dalam A PBN pajak langsung ini terdiri dari beberapa komponen. Pajak pendapatan adalah pajak atas gaji, upah, honorarium dan pend apatan seseorang. A d a sesuatu jumlah minimum yang di baw ahnya sesuatu pend apatan tidak dikenal pajak. Untuk tahun 1977 misalnya Rp 135.000,00 untuk perseorangan yang belum berkeluarga. Di baw ah jumlah itu adalah pend apatan bebas pajak. Pajak perseroan adalah pajak atas keuntungan yang didapat oleh bad an-badan, perkumpulan-perkumpulan, dan perseroan-perseroan. Pajak perseroan minyak tentunya adalah pajak perseroan perusa-haan-perusahaan minyak. MPS (Menghitung Pajak Sendiri) dan MPO (Menghitung Pajak Orang lain) adalah teknik pemungutan pajak. Dalam MPS w ajib pajak menghitung sendiri besarnya pend apatan, kekayaan, atau laba dan kemudian menghitung sendiri besarnya pajak dan menyetorkannya ke Kas Negara, d alam MPO pembayaran (tanggungan beban) oleh w ajib pajak tapi perhitungan dan penyetoran oleh orang lain. Ipeda (luran Pembangunan Daerah) ad alah pajak yang dikenakan pada tanah yang berbed a-bed a tergantung pad a kelas kesuburannya. Bersama-sama d engan d ana bantuan pembangunan dari pemerintah pusat penerimaan Ipeda ini langsung digunakan untuk menunjang pembangunan daerah. Lain-lain pajak langsung terdiri d ari pajak kekayaan, pajak atas bunga-divid en dan royalty (PBDR).

(9)

Ace Partadiredja Halaman 15-9 untuk barang-barang yang mew ah dengan barang-barang essensiil, bahkan beras, gand um dan bahan pokok lainnya dibebaskan. Makin mew ah barang impor itu makin tinggi tarifnya. Seperti pajak penjualan impor bea masuk ini mend orong harga barang-barang jadi mahal, karena memang dimaksud kan untuk melindungi sektor-sektor industri yang sed ang dibina. Untuk memperlancar hubungan perdagangan antara sesama negara A sean telah disepakati untuk mengadakan sistem preferensi (preferential trading arrangements), berupa keringanan bea masuk terhadap barang-barang yang diperd agangkan antara sesama negara A sean. Sampai sekarang sudah meliputi 826 jenis barang. Dengan ad anya persetujuan antara negara seperti itu diharapkan harga tidak terlalu tinggi dan sektor ind ustri tetap berkembang. Pajak expor ad alah pajak yang dikenakan atas barang-barang yang di expor. Besar tarif pajak expor ini berbed a-beda menurut kebijaksanaan pemerintah d alam pengembangan ind ustri dalam negeri. Tarif untuk kayu bulat ad alah 20%, sed ang atas kayu hasil ind ustri d an hasil olahan lain adalah 0 %. Sedikit banyak pajak expor ini menghambat arus expor barang-barang, karena itu untuk mend orong expor barang yang lemah se-ringkali tarifnya diturunkan. Pajak tidak langsung lain-lain terdiri dari bea meterai dan bea lelang.

Penerimaan bukan pajak adalah penerimaan-penerimaan departemen-departemen dan lembaga pemerintah meliputi penerimaan di bidang jasa, pendidikan, penjualan hasil pertanian; peternakan, penjualan rumah, pendapatan hasil sitaan, penerimaan kejaksaan/ peradilan, penerimaan kembali pinjaman pemerintah, penerimaan dari bagian laba perusahaan negara dan bank-bank pemerintah.

A khirnya penerimaan pembangunan berasal dari luar negeri dalam bentuk pinjaman, pemberian dan lain-lain. Penerimaan ini terdiri dari bantuan program, bantuan proyek, dan fasilitas kredit ekspor. Semenjak tahun anggaran 1978/ 1979 pemerintah telah berhasil memperoleh sumber dana pembangunan dalam bentuk pengeluaran obligasi luar negeri, yang tidak lain d aripad a utang jangka panjang pada masyarakat di luar negeri. Demikian itulah susunan A nggaran Penerimaan dan Belanja Negara.

(10)

Ace Partadiredja Halaman 15-10 menggunakan uang sesuai rencana, atau salah hitung harga barang misalnya, atau kesulitan-kesulitan teknis administarif dalam mencairkan uang. Sebenarnya ada juga negara yang merencanakan anggaran surplus pad a tahun-tahun tertentu yang diramalkan akan makmur, dengan maksud untuk menutup defisit pad a tahun-tahun kering, resessi atau depressi.

A nggaran penerimaan d an pengeluaran ini tidak hanya dibuat oleh pemerintah pusat saja, tapi juga oleh pemerintah propinsi dan kabupaten. Sebagian pengeluaran pemerintah pusat dilew atkan pad a atau merupakan, pengeluaran pemerintah d aerah juga, seperti Ipeda, bantuan pembangunan yang dituangkan pad a macam-macam Inpres. Karena itu yang dimaksud dengan pengeluaran pemerintah termasuk juga pemerintah Dati I dan II meskipun tidak semua pengeluaran Dati I dan II ad alah pengeluaran pemerintah pusat. A nggaran pemerintah daerah ini dinamai A nggaran Penerimaan dan Pengeluaran Daerah (A PBD).

TEORI BEBAN PAJAK

(11)

Ace Partadiredja Halaman 15-11 persentasenya tidak berubah dengan makin tingginya pendapatan.

(12)

Ace Partadiredja Halaman 15-12

LATIHAN

1. A pa sebabnya pajak penjualan disebut bersifat regressif?

2. Carilah sebuah contoh A PBD propinsi, apakah ada persamaan dalam menyusunnya?

3. Tidakkah sebaiknya KA SINO itu diizinkan saja untuk memperoleh penghasilan bagi pemerintah daerah? Berikan alasan saudara!

4. A pa sebabnya cukai dimasukkan ke dalam kategori pajak tidak langsung?

5. "Pend ud uk di Riau harus membayar pajak untuk menolong pend ud uk di NTT". Rumuskanlah pendapatan saudara!

6. A pakah maksud nya A PBN itu dibuat seimbang? Mungkinkah pemerintah d aerah membuat anggaran defisit?

7. Sumber penerimaan apakah yang menurut pendapat saudara, akan menjadi besar dengan cepat di masa yang akan datang?

Referensi

Dokumen terkait

Langkah awal dalam suatu pengembangan adalah menganalisis kebutuhan untuk pemecahan masalah pembelajaran yang ada dengan melakukan observasi terhadap kesesuaian

WN201 WN202 WN203 WN204.. Aspek-aspek yang diamati pada aktivitas guru dalam pembelajaran model PPKK pada tahap 1 pembukaan : 1) mempersiapkan dan memotivasi

sosialnya, serta berhak untuk mencari memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia... NORMA

Metode Kuantitatif (untuk Bisnis) atau Riset Operasi atau nama lain yang sejenis adalah mata kuliah yang diberikan pada program sarjana maupun pasca sarjana jurusan

41 tahun 1999 tentang dalian pencemaran udara baku mutu udara ambien didefenisikan sebagai ukuran batas atau kadar zat, energi, dan/atau komponen yang ada atau yang seharusnya

Berdasarkan tabel di atas dan pemetaan kategori kelompok ini, peneliti memutuskan untuk mengambil satu kelompok simpan pinjam perempuan di Nagari Rambatan dari

Dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat ini langkah awal yang akan dilakukan adalah pengenalan bencana banjir, sistem informasi geografis serta pemetaan kawasan

Lebih lanjut Menteri Koperasi dan UMKM menjelaskan bahwa pengaruh itu berasal dari 2 hal utama yaitu (1) sisi kesehatan arus kas (cashflow), di mana pada saat pandemi