KARTU IDENTITAS KONTAMINAN/POLUTAN
Nama Kontaminan/Polutan : Karbon Monoksida / Udara Alamat/jenis : Perioda ...
Golongan ...
1. Karakter (sifat-sifat Fisik)
a. Gas yang tidak berwarna b. Tidak berbau
c. Tidak berasa d. Tidak stabil
Daftar Pustaka http://pengen-tau.weebly.com/karbon-monoksida.html
http://ilmulingkungan.com/jenis-polutan-pencemar-udara-beserta-dampaknya/
2. Sumber (Asal kontaminan/polutan)
Gas karbon monoksida (CO) timbul akibat dari proses pembakaran yang tidak sempurna.
Sumber antropogin gas CO di udara yang terbesar disumbangkan oleh kegiatan transportasi yaitu dari kendaraan bermotor berbahan bakar bensin, seperti mobil, sepeda motor, mesin, industri, kereta api, dan lain-lain sebesar 65,1% (Budianto, 2015).
Sumber gas CO lain yang cukup berarti adalah asap rokok dan pembakaran bahan bakar fosil (minyak tanah) di dalam rumah tangga (Zannaria, 2008) Daftar Pustaka
Budianto, Ardi. 2015. Bahaya Emisi Gas Buang Karbon
Monoksida (CO) dan Timbal (Pb) Akibat Pembakaran Tidak Sempurna Kendaraan Bermotor Sebagai Polutan
Udara. Jember : Universitas Jember (online : http://ardibudianto.web.unej.ac.id/2015/04/05/bahay a-emisi-gas-buang-karbon-monoksida-co-dan- timbal-pb-akibat-pembakaran-tidak-sempurna-kendaraan-bermotor-sebagai-polutan-udara/)
Zannaria, Noneng Dewi. 2008. Studi Karakteristik
Kimia Paparan Partikulat Terespirasi (Studi Kasus: Kota Bandung). Bandung : Institut Teknologi Bandung
3. Reaksi-reaksi yang Relevan (Karakter Kimia)
Reaksi O2 dengan karbon membentuk CO disebut sebagai kesetimbangan Boudouard. Di atas 800°C, CO adalah produk yang predominan:
O2 (g) + 2 C (s) → 2 CO (g) ΔH = -221 kJ/mol
CO juga merupakan hasil sampingan dari reduksi bijih logam oksida dengan karbon:
MO (s) + C (s) → M (s) + CO (g) ΔH = 131 kJ/mol
Produksi CO dalam skala laboratorium adalah dengan pemanasan campuran bubuk seng dan kalsium karbonat.
Zn (s) + CaCO3 (s) →ZnO(s) + CaO (s) + CO (g)
Daftar Pustaka https://id.wikipedia.org/wiki/Karbon_monoksida
4. Perubahan-perubahan Spesies (Karakter Kimia)
kovalen berikatan dengan satu atom oksigen.
2. Molekul CO memiliki panjang ikat 0,1128 nm. Perbedaan muatan formal dan elektronegativitas saling meniadakan, sehingga terdapat momen dipol yang kecil dengan kutub negatif di atom karbon.
Daftar Pustaka https://id.wikipedia.org/wiki/Karbon_monoksida
5. Perpindahan (Jejak di Sistem & Lingkungan air, udara, atau tanah)
CO (karbon monoksida) yang berada di udara dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui pernafasan. Karbon monoksida yang terhirup akan berikatan dengan hemoglobin dalam darah dan akan menghalangi masuknya oksigen yang dibutuhkan oleh tubuh
Daftar Pustaka http://pengen-tau.weebly.com/karbon-monoksida.html
6. Efek Toksikologi
Pada manusia, apabila terhisap ke dalam paru-paru akan ikut peredaran darah dan akan menghalangi masuknya oksigen yang dibutuhkan oleh tubuh. Hal ini dapat terjadi karena gas CO bersifat racun metabolis, ikut bereaksi secara metabolis dengan darah. Seperti halnya oksigen, gas CO mudah bereaksi dengan darah (hemoglobin). CO memiliki kemampuannya untuk berikatan dengan haemoglobin, pigmen sel darah merah yang mengakut oksigen keseluruh tubuh. Sifat ini menghasilkan pembentukan karboksihaemoglobin (HbCO) yang 200 kali lebih stabil dibandingkan oksihaemoglobin (HbO2). Penguraian HbCO yang relatif lambat menyebabkan terhambatnya kerja molekul sel pigmen tersebut dalam fungsinya membawa oksigen keseluruh tubuh. Kondisi seperti ini bisa berakibat serius, bahkan fatal, karena dapat menyebabkan keracunan.
Di udara, CO terdapat dalam jumlah yang sedikit, hanya sekitar 0.1 ppm. Di perkotaan dengan lalu lintas yang padat, konsentrasi gas CO antara 10-15 ppm. Sudah sejak lama diketahui bahwa gas CO dalam jumlah banyak (konsentrasi tinggi) dapat menyebabkan gangguan pada ekosistem dan lingkungan.
Pada hewan, dampak dari kadar CO yang berlebihan hamper menyerupai dampak yang terjadi pada manusia, yaitu dapat menyebabkan kematian.
Pengaruh CO terhadap tanaman sebesar 100 ppm tidak memberikan pengaruh yang nyata pada tanaman tingkat tinggi. Pada paparan CO sebesar 2000 ppm selama 35 jam dapat menghambat kemampuan bakteri untuk memfiksasi nitrogen.
Pada material, dampak pencemaran udara oleh CO adalah menghitamnya benda-benda pada daerah yang telah tercemar oleh CO.
Daftar Pustaka http://pengen-tau.weebly.com/karbon-monoksida.html
https://jurnalingkungan.wordpress.com/karbon-monoksida/
7. Identifikasi (Kualitatif / prinsip)
Identifikasi secara kualitatif dapat dilakukan dengan cara dibakar dan akan menghasilkan warna nyala api yang berwarna biru.
Daftar Pustaka https://id.wikipedia.org/wiki/Karbon_monoksida
8. Identifikasi (Kuantitatif, termasuk prinsip dasar reaksi dan kerja instrumen/alat)
Identifikasi dan uji kadar CO udara ambien menggunakan metode Non Dispersive Infra Red (NDIR).
Ecoline 6000 Gas Analyzer (Dauhi, 2014).
Selain itu dapat menggunakan alat Drager Multigas Detector dan hasilnya dapat dibaca dalam skala pembacaan antara 100 – 3000 ppm untuk 10 kali tekanan
Pustaka Dauhi, Yuliana. 2014. Analisis Kadar Nitrogen Dioksida (No2)
Dan Karbonmonoksida (Co) Di Udara Ambien Kota Gorontalo.
Gorontalo : Universitas Negeri Gorontalo
http://asisulkimia.blogspot.co.id/2010/10/karbon-monoksida.html
9. Perundang-undangan yang Terkait dan Tuntutan yang diberlakukan
Dalam PP RI No. 41 tahun 1999 tentang dalian pencemaran udara baku mutu udara ambien didefenisikan sebagai ukuran batas atau kadar zat, energi, dan/atau komponen yang ada atau yang seharusnya ada dan/atau unsure pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam udara ambien. Baku mutu udara ambien untuk gas CO adalah 30000 μg/Nm3.
Daftar Pustaka http://pengen-tau.weebly.com/karbon-monoksida.html
10. Ide-ide Penanganan (preventif dan kuratif)
1. Pencegahan
a. Sumber Bergerak
Merawat mesin kendaraan bermotor agar tetap baik.
Melakukan pengujian emisi dan KIR kendaraan secara berkala. Memasang filter pada knalpot.
b. Sumber Tidak Bergerak
Memasang scruber pada cerobong asap.
Merawat mesin industri agar tetap baik dan lakukan pengujian secara berkala.
Menggunakan bahan bakr minyak atau batu bara dengan kadar CO rendah.
c. Manusia
Apabila kadar CO dalam udara ambient telah melebihi baku mutu (10.000 ug/Nm3 udara dengan rata-rata waktu pengukuran 24 jam), maka untuk
mencegah dampak kesehatan dilakukan upaya-upaya :
Menggunakan bahan bakr minyak atau batu bara dengan kadar CO rendah.
Menggunakan alat pelindung (APD) seperti masker gas.
Menutup/ menghindari tempat-tempat yang di duga mengandung CO seperti sumur tua, goa, dan lain-lain.
2. Penanggulangan
Mengatur pertukaran udara didalam ruang seperti menggunakan exhaust-fan
Bila terjadi korban keracunan, maka lakukan : berikan pengobatan atau pernafasan buatan dan kirim segera ke rumah sakit atau puskesmas terdekat Daftar Pustaka http://pengen-tau.weebly.com/karbon-monoksida.html