• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kompetensi Elemen Kompetensi dan Kegiata

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Kompetensi Elemen Kompetensi dan Kegiata"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH ETIKA PROFESI

KOMPETENSI, ELEMEN KOMPETENSI DAN KEGIATAN

Disusun Oleh :

M. Irfan S.A.

Amalia Shinta D.

Eki Riana

JURUSAN KETEKNIKAN PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Perguruan tinggi memiliki andil yang sangat berperan dalam seluruh proses penciptaan sumberdaya manusia yang berkualitas dan berkompetensi. Untuk mewujudkan perguruan tinggi yang sehat dibutuhkan dukungan dari semua unsur pemangku jabatan (stakeholders) yaitu; pembuat dan pengawas kebijakan, pegawai sebagai pelaksana kebijakan, masyarakat perguruan tinggi dan masyarakat umum sektor produktif, asosiasi profesi, lembaga swadaya masyarakat, alumni perguruan tinggi, media masa, serta kelompok masyarakat lainnya.

Data yang diperoleh dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi sampai dengan Agustus 2010 menyatakan ada 2320 Perguruan Tinggi di seluruh Indonesia yang terbagi menjadi 2238 PTS dan 82 PTN. Data tersebut menunjukkan bahwa ada dua unsur penting penyedia jasa yang menjadi ujung tombak bagi industri jasa pendidikan perguruan tinggi untuk dapat memberikan pelayanan jasa yang prima. Unsur pertama adalah tenaga edukasi dan kedua adalah tenaga administrasi. Tanpa peningkatan kualitas tenaga edukasi sulit tentunya bagi universitas untuk dapat bersaing.Untuk meningkatkan mutu 2 unsur tersebut diperlukan suata kompetensi yang baik.

Menurut Amstrong (1999) kompetensi mengacu kepada dimensi prilaku dari sebuah peran-prilaku yang diperlukan seseorang untuk dapat melaksanakan pekerjaannya secara memuaskan. Sebagaimana didefinisikan sebelumnya, kompetensi mencakup karekteristik prilaku yang dapat menunjukkan perbedaan antara mereka yang berkinerja tinggi. Senada dengan pendapat tersebut, kompetensi menurut Spencer (2001) dapat diuraikan kedalam tiga bagian penting yakni pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan yang sangat diperlukan untuk mendukung suatu kinerja. Ketiga jenis kompetensi ini merupakan kompetensi superfisial (kompetensi dasar) dari seseorang untuk menunjukkan kinerja yang efektif dalam pekerjaan.

(3)

1.2Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui lebih jauh terkait kompetensi, elemen kompetensi dan kegiatan di TEP.

1.3Manfaat

(4)

BAB II PEMBAHASAN 2.1Kompetensi

Kompetensi menurut gambaran Spencer dan Spencer (1993) merupakan karakteristik dasar seorang pekerja yang menggunakan bagian kepribadiannya yang paling dalam, dan dapat mempengaruhi perilakunya ketika ia menghadapi pekerjaan yang akhirnya mempengaruhi kemampuan untuk meningkatkan prestasi kerjanya. Gambaran di atas sejalan dengan pandangan Johnson bahwa kompetensi sebagai suatu penampilan yang rasional yang dapat mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan dengan penuh kesenangan. Selanjutnya Wenting ( 1996 ) mendefinisikan konsep kompetensi identik dengan kinerja yaitu sebagai “demonstrated ability ( including knowledge, skill, or attitudes ) to perform successfully a specific task to meet standard”. Kompetensi adalah kemampuan yang ditunjukkan seseorang dalam menyelesaikan tugas-tugas tertentu berdasarkan standar yang telah ditetapkan.

Berdasarkan definisi mengenai kompetensi itu, dapat dipahami bahwa kompetensi bukanlah gejala abstrak diluar konteks pekerjaan atau organisasi. Dengan demikian indikator kompetensi yang identik dengan kinerja meliputi knowledge, trait and attitude, skill and experience ( Kubr,1996 ). Knowledge, atau pengetahuan adalah informasi yang dimiliki seseorang berkenaan dengan fakta, konsep, dan hubungan antar fakta ( retained information concerning facts, concepts, and relationship ).Trait merupakan pembawaan seseorang dan refleksi dari nilai-nilai yang dimilikinya. Pembawaan itu terbentuk dari faktor genetik dan proses interaksi dengan keluarga, sekolah, kondisi sosial budaya masyarakat dimana seseorang berada. Attitude merupakan sesuatu yang unik pada setiap orang, dan diyakini sulit diubah terutama

setelah menjadi dewasa.Sedangkan Skill adalah kemampuan untuk mengaplikasikan pengetahuan dan attitude ke dalam situasi pekerjaan.

.

2.2Elemen Kompetensi dan Kegiatan

Elemen kompetensi yang dicapai dalam Program Studi TEP ini adalah : 1. Elemen Kompetensi 1 (Landasan Kepribadian)

(5)

b. Berbudi pekerti luhur

c. Berkepribadian mantap dan mandiri

d. Memiliki rasa kemasyarakatan dan kebangsaan

2. Elemen Kompetensi 2 (Penguasaan Ilmu dan Keterampilan).

a. Menguasai dasar-dasar teknik dan pertanian untuk identifikasi, perumusan, dan pemecahan masalah dalam bidang Keteknikan Pertanian.

b. Menguasai prinsip-prinsip perancangan alat dan mesin, bangunan dan infrastruktur, sistem pengairan, sistem konservasi tanah-air dan energi, proses pengolahan, dan sistem dalam bidang pertanian.

c. Memahami dasar-dasar manufakturing: alat dan mesin pertanian serta produk pertanian.

Menguasai dasar-dasar pembuatan: bangunan dan infrastruktur pertanian, sistem pengairan dan konservasi tanah-air.

d. Menguasai prinsip-prinsip pengelolaan: alat dan mesin, sumberdaya alam, energi, dan sistem pertanian.

e. Memahami dasar-dasar teknik pengendalian: proses pengolahan hasil pertanian dan lingkungan.

3. Elemen Kompetensi 3 (Kemampuan Berkarya).

a. Mampu melakukan perencanaan/perancangan, manufakturing, pengelolaan, evaluasi kelayakan, dan supervisi dalam kegiatan keteknikan pertanian.

b. Mampu merancang, membuat, manufakturing: alat dan mesin, bangunan, sistem pengairan dan konservasi tanah-air, proses pengolahan, dan sistem di bidang pertanian.

c. Mampu mengelola: alat dan mesin, sumberdaya alam, energi, dan sistem pertanian, dan mengendalikan proses pengolahan hasil pertanian dan lingkungan.

d. Mampu melakukan evaluasi kelayakan penggunaan: alat dan mesin pertanian, bangunan pertanian, sistem pengairan dan proses pengolahan.

(6)

4. Elemen Kompetensi 4 (Sikap dan perilaku dalam Berkarya).

a. Bersikap profesional sebagai sarjana Keteknikan Pertanian dan menghormati etika keteknikan dalam menjalani kehidupan dan karier.

b. Bersikap wirausaha.

c. Mampu berkomunikasi dengan efektif.

d. Tanggap tehadap teknologi baru dan memanfaatkannya disertai dengan pemahaman akan dampaknya.

e. Elemen Kompetensi 5 (Pemahaman Kaidah Berkehidupan Bermasyarakat)

f. Mampu menuangkan gagasan pengembangan Keteknikan Pertanian dalam bentuk lisan dan atau tulisan

Sementara dalam perwujudannya di Teknik Pertanian, elemen kompetensi ini erat hubungannya dengan kompetensi utama dan kompetensi pendukung. Kompetensi utama pada Teknik Pertanian yaitu :

1. Kompetensi utama

Kompetensi utama lulusan Keteknikan Pertanian adalah menjadi tenaga ahli di bidang Rekayasa alat dan mesin industri pertanian serta pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan dengan kriteria sebagai berikut :

a. Menguasai dasar-dasar teknik dan pertanian untuk identifikasi, perumusan, dan pemecahan masalah dalam bidang Keteknikan Pertanian.

b. Mampu melakukan rancang bangun dan pengelolaan alat dan mesin industri pertanian. c. Mampu merencanakan pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan.

2. Kompetensi pendukung

Selain kompetensi utama, lulusan Keteknikan Pertanian juga memiliki kompetensi pendukung antara lain:

a. Sistem Kontrol Otomatis

(7)

b. Penguasaan Teknologi Informasi (TI)

Mempunyai kemampuan memanfaatkan teknologi informasi untuk pemutakhiran kompetensi utama.

c. Komunikasi

Mempunyai kemampuan dalam mengkomunikasikan potensi diri baik dalam bentuk verbal maupun tulisan.

d. Manajemen dan Kewirausahaan

(8)

DAFTAR PUSTAKA

Armstrong M. (1999): Personální management. (Personal Management.) 1st ed. Grada Publishing, Prague; ISBN 80-7169-614-5.

Hartley, N.K. & Wenting, T. (1996). Beyond tradition: Preparing the teachers of tomorrow's workforce. University of Missouri: Instructional Materials La boratory.

Prokopenko J., Kubr M. et al. (1996): Education and Development of Managers. 1st ed. Grada Publishing, Prague; ISBN 80-7169-250-6.

Spencer L.M., Spencer S.M. (1993): Competence at Work: A Model for Superior Performance. John Wiley & Sons, New York; ISBN 0-471-54809-X.

Referensi

Dokumen terkait

Dilakukan evaluasi daerah sinus frontal didapatkan destruksi pada sinus frontal kanan basal mata dengan ukuran sekitar 1cm, ada kemungkinan fistel ke sinus frontal kiri,

Berdasarkan pembahasan yang terdapat dalam bab sebelumnya mengenai keterhubungan dalam graf komutatif dari matriks bilangan real yang meliputi matriks diagonal

Approximately 95% of caffeine is metabolized by cytochrome P450 1A2 (CYP1A2).(4) The CYP1A2 enzyme is expressed primarily in liver and is responsible for oxidative metabolism

Namun dengan menggunakan alat bantu ini pekerja hanya perlu memutar frame sesuai kebutuhan untuk menjangkau permukaan yang belum diplitur sehingga pekerja tidak perlu

Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta yang.. sudah dilaksanakan oleh penyusun telah memberikan banyak pengetahuan,

Hal ini senada dengan Suyanto (2011) yang menyatakan bahwa LKS dan media yang digunakan harus mampu meningkatkan minat siswa untuk belajar lewat penampilan fisik LKS

Berdasarkan nilai koefisien regresi pada setiap variabel, dapat dijelaskan bahwa variabel yang lebih besar pengaruh terhadap Keputusan Pembelian adalah variabel

Segi ekonomi terdiri dari indikator pendapatan rumah tangga Sajogyo (1997) dan pengeluaran rumah tangga BPS (2017) sedangkan yang termasuk dalam segi sosial adalah 9