PENGARUH PROMOSI
BELOW THE LINE
TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN PENGGUNA GRAB di BANDUNG
Disusun oleh :
Della Azalia Suryani Maya Rosyana M. Helmi Makarim
Shefy Zhafran
ABSTRAK
Persaingan yang kompetitif di bidang transportasi khususnya transportasi online sangatlah tinggi. Hal ini ditandai dengan banyaknya promosi yang dilakukan yang dilakukan oleh setiap perusahaan agar pelayanan yang ditawarkan berpengaruh kuat terhadap konsumen untuk menggunakan jasa transportasi tersebut. Keputusan pembelian menjadi suatu hal yang tidak bisa diabaikan begitu saja. Upaya yang dilakukan oleh perusahaan GRAB dalam meningkatkan keputusan pembelian dan mempertahankan eksistensi dipasaran melakukan berbagai strategi perusahaan. Salah satu strategi yang dilakukan untuk menarik konsumen adalah promosi Below The Line.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pelaksanaan dari strategi below the line (X) yang dilakukan dan seberapa besar pengaruhnya terhadap keputusan pembelian (Y). Populasi dalam penelitian ini adalah mayarakat Bandung yang menggunakan layanan jasa Grab dengan jumlah sampel diambil 100 pengguna dengan cara pengambilan teknik simple random sampling.. Uji regresi linier, uji menjadi alat dalam menjawab perumusan masalah penelitian ini.
Penelitian ini memperlihatkan adanya pengaruh positif dari variabel below the line yaitu dengan nilai koefisien regresi 0.472 dan nilai t hitung (5,061) > t tabel (1,6604 terhadap keputusan pembelian, Sedangkan besarnya pengaruh variabel below the line (X) adalah sebesar 0,202 atau setara dengan 20,2% sementara sisanya sebesar 79,8% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini. (lihat tabel 2 R² (koefisien determinasi 0,508)
PENDAHULUAN
Per tahun 2015, jumlah penduduk Indonesia mencapai angka 255 juta (bps.go.id). Di kota
Bandung sendiri, jumlah penduduknya telah mencapai angka 2,28 juta, menjadikannya
wilayah terpadat di Indonesia setelah Surabaya dan Jakarta Timur. Semakin bertambahnya
jumlah penduduk ini menuntut lebih baiknya kualitas-kualitas infrastruktur perkotaan. Salah
satunya adalah infrastruktur transportasi, yang merupakan merupakan komponen utama
dalam sistem hidup dan kehidupan, sistem pemerintahan, dan sistem kemasyarakatan (Siti
Aminah, 2006).
Banyaknya jumlah penduduk berarti juga banyaknya jumlah kendaraan bermotor yang
ada di suatu wilayah. Ini berarti masalah seperti polusi udara, polusi suara (tingginya tingkat
kebisingan) serta kemacetan tak terelakkan lagi (Sukarto, 2013). Salah satu cara yang bisa
dilakukan untuk mengurangi jumlah kendaraan bermotor adalah dengan meningkatkan
kualitas dan kuantitas transportasi publik. Karena bila kualitas transportasi publik meningkat,
jumlah kendaraan pribadi pun berkurang, sehingga menekan polusi udara dan mengurangi
angka kemacetan.
Kendati demikian, kualitas transportasi publik di Indonesia masih cenderung minim.
Kebutuhan akan transportasi yang nyaman, cepat dan instan pun menyeruak diantara
masyarakat. Dari sinilah mulai bermunculan bisnis transportasi berbasis aplikasi jaringan.
Salah satu dari bisnis yang muncul di Indonesia itu adalah Grab, perusahaan jaringan
transportasi daring multinasional yang berbasis di Malaysia dan didirikan oleh Anthony Tan
pada tahun 2012
Grab secara singkat dapat dideskripsikan sebagai aplikasi yang memungkinkan
penggunanya memanggil taksi Grab dari ponsel pintar mereka darimanapun, memasukkan
tujuan mereka, lalu menunggu hingga taksi yang dipesan tiba di lokasi pengguna dan
membawa mereka sampai ke tujuan yang ditetapkan. Aplikasi Grab ini secara otomatis
mengatur biaya ongkos, sementara pengendara Grab tiba dengan menggunakan mobil pribadi
mereka sendiri.
Walau dari sudut pandang legalitas kemunculan Grab ini masih mengundang kontroversi,
tapi dari sudut pandang utilitas, Grab terbukti populer di kalangan konsumen. sistem promosi
Menurut Fandy Tjiptono (2013:519) mengatakan “bahwa sebuah promosi dapat dilakukan dengan berbagai bentuk komunikasi pemasaran yang diantaranya adalah bisa
melalui media periklanan, promosi penjualan public relations, dan personal selling.
BTL merupakan media langsung yang mengenai audience, contohnya: program bonus
atau haidah, event, pembinan konsumen, dan sebagainya (RJ. Pratama, 2013).
Keputusan pembelian menurut Kotler dan Keller (2012: 167) adalah keputusan
meneruskan atau tidak meneruskan pembelian, dengan indicator diantaranya, (1) kebutuhan
akan paket layanan data internet, (2) pencarian informasi tentang paket layanan data internet,
(3) penentuan paket layanan data internet yang akan dibeli, dan (4) keputusan pembelian
paket layanan data internet. Adapun tahap-tahap menurut Henry Achmad Buchory dkk
(2010:): 63) adalah sebacai berikut : (1) Pengenalan Kebutuhan Masalah (need recognition);
(2) Pencarian Informasi (Information Search); (3) Penilain Alternatif (Evaluation of
Alternative); (4) Keputusan Membeli (Purchase Decision); (5) Perilaku Pasca Pembelian
(Postpurchase Behavior).
Peneliti memilih responden yang merupakan penumpang yang pernah menggunakan
aplikasi dan layanan Grab sebagai penumpang. Apakah mereka mengetahui, menyukai dan
memutuskan untuk menggunakan Grab? Penelitian terdahulu mengenai pernah dilakukan
oleh Mira Maryam, mahasiswi Universitas Indonesia tahun 2014 mengenai “Pengaruh Promosi Below The Line Terhadap Keputusan Pembelian” (Studi pada Kasus Konsumen
Susu Khususnya Ibu Hamil).
Rumusan masalah :
1. Bagaimana promosi Below The Line yang dilakukan oleh Grab?
2. Bagaimana keputusan pembelian pengguna Grab di wilayah Bandung?
3. Seberapa besar pengaruh promosi Below The Line terhadap keputusan pembelian
pengguna Grab di wilayah Bandung?
Tujuan penelitian :
1. Untuk mengetahui promosi Below The Line yang dilakukan oleh Grab
3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh promosi Below The Line terhadap
keputusan pembelian pengguna Grab di wilayah Bandung
TINJAUAN PUSTAKA
Below The Line
Promosi below the line adalah bentuk promosi yang dilakukan tidak seperti biasanya.
Promosi below the line bersifat adaptif dengan tujuan membangun kesadaran (aware) akan
suatu produk tertentu (Maryam : 2013). BTL merupakan media langsung yang mengenai
audience, contohnya: program bonus atau haidah, event, pembinan konsumen, dan
sebagainya (RJ. Pratama, 2013).
Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian menurut Kotler dan Keller (2012: 167) adalah keputusan
meneruskan atau tidak meneruskan pembelian, dengan indicator diantaranya, (1) kebutuhan
akan paket layanan data internet, (2) pencarian informasi tentang paket layanan data internet,
(3) penentuan paket layanan data internet yang akan dibeli, dan (4) keputusan pembelian
paket layanan data internet. Adapun tahap-tahap menurut Henry Achmad Buchory dkk
(2010:): 63) adalah sebagai berikut : (1) Pengenalan Kebutuhan Masalah (need recognition);
(2) Pencarian Informasi (Information Search); (3) Penilain Alternatif (Evaluation of
Alternative); (4) Keputusan Membeli (Purchase Decision); (5) Perilaku Pasca Pembelian
KERANGKA PEMIKIRAN
H0: Tidak terdapat pengaruh promosi Below The Line terhadap keputusan pembelian
H1: Terdapat pengaruh promosi Below The Line terhadap keputusan pembelian
METODE PENELITIAN
Konseptual Penelitian
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif dengan menggunakan metode survei
untuk mendeskripsikan pengaruh promosi below the line terhadap keputusan pembelian
pengguna Grab. Populasinya adalah seluruh masyarakat Bandung yang menggunakan Grab
yang terbagi dalam beberapa kawasan Bandung Barat, Bandung Utara, Bandung Selatan dan
Bandung Timur. Menurut Arikunto (2010 : 134-185), Judgements Sampling adalah cara
pengambilan sampel, yang bersedia dipilih, berdasarkan tujuan peneliti, dan dipilih
berdasarkan unit analisis. Dalam melakukan jurnal ini kami menggunakan metode
pengumpulan data dalam bentuk kuesioner. Jumlah sampel responden pada penelitian ini
sebanyak 100 orang yang terdiri dari konsumen yang menggunakan layanan jasa Grab.
Populasi pada penelitian ini tidak diketahui besaran jumlahnya , sehingga cara
menentukan besaran sampel yang tidak diketahui jumlaj populasinya adalah menggunakan
rumus Bernoulli ( Steph Ellen , eHow Blog 2015 , dengan rujukan Principles and Methods of
Research;Ariola et al. (eds);2016, yaitu :
Keputusan Pembelian (Y)
Identifikasi
masalah/kebutuhan
Pencarian informasi
Evaluasi alternatif
Keputusan pembelian
Evaluasi pasca pembelian
Below The Line (X)
Nilai Tambah
= 1,962 x 0,052/ 0,12 = 0,009604/0,01
n = 0,9604 x 100% = 96,04 (+100)
Penjelasan:
jumlah sampel atau ukuran sampel (sample size)
angka pada distribusi normal yang memotong bagian atas (upper tail) pada
probabilitas .
Angka biasa disebut selang kepercayaan (confidence interval).
Pada tingkat kepercayaan 95%, 0.05, 1,96.
tingkat kepercayaan 95% ( 0.05) dan margin of error 1%
Jadi kelompok kami menggunakan sampel sebesar 100 responden.
ANALISIS DATA
Tabel 1Hasil Analisa korelasi dan regresi linier berganda dalam penelitian ini digunakan
untuk mencari pengaruh variabel Below The Line (X) terhadap keputusan pembelian (Y).
dengan menggunakan program SPSS Versi 22 sebagaimana dapat dilihat pada table 1 sebagai
berikut :
Hasil analisis Regresi Linear Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 16,099 2,214 7,272 ,000
totBTL ,472 ,093 ,450 5,061 ,000
a. Dependent Variable: totKP
Berdasarkan table 1 diatas, persamaan regresi linier berganda yang mencerminkan pengaruh
dari variable independen terhadap variable dependen sebagai berikut :
Keterangan :
Y = keputusan pembelian
X = below the line
e = standar error
constanta = 16,099
koefisien X1 = 0,472
Persamaan tersebut mengartikan sebagai berikut :
1) Jika dilihat dari nilai koefesien regresi, Variabel below the line (X) memiliki
pengaruh positif sebesar 5,061 terhadap variable keputusan pembelian (Y), itu artinya
jika promosi dilakukan oleh Grab meningkat maka keputusan pembelian terhadap
pengguna Grabpun meningkat.
T hitung mutlak (5,061) > T tabel (1,6604)
Berdasarkan analisis diatas, variabel Below The Line berpengaruh seacara signifikan
terhadap keputusan pembelian pengguna Grab.
Tabel 2
mencari mencari kontribusi variabel below the line (X) terhadap keputusan pembelian (Y).
Dan dapat dilihat nilai koefisien korelasi (R) dan koefisien determinasi dengan menggunakan
program Aplikasi SPSS Versi 22 menunjukkan bahwa strategi promosi below the line (X)
yang dilakukan dalam penelitian ini mampu menjelaskan dengan kata lain mempengaruhi
variabel keputusan pembelian (Y) sebesar 20,2%, (0,202 atau setara dengan 20,2% ;lihat
tabel 2 R square) di mana sisanya yaitu sebesar 79,8% dijelaskan atau dipengaruhi oleh
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh positif dari variabel below the
line (X) sebesar 5,061 yang dilakukan Grab terhadap promosinya membuat tingkat keputusan
pembelian konsumen terhadap pengguna-pengguna Grab semakin meningkat. Dilihat Nilai
koefisien regresi untuk variabel inovasi, nilai t hitung mutlak (5,061) > dari pada t tabel
(1,6604), artinya jika promosi yang dilakukan kepada konsumen memiliki nilai below the line
yang tinggi maka maka keputusan pembelian pengguna Grab akan semakin meningkat.
Kesimpulan
1) Variabel below the line memiliki pengaruh positif terhadap keputusan pembelian
pengguna Grab, dengan nilai koefisien regresi 0,472 dan nilai t hitung mutlak (5,061)
> t tabel (1,6604). Artinya jika promosi yang dilakukan memiliki nilai below the line
yang semakin tinggi maka keputusan pembelian terhadap pengguna Grab juga akan
semakin meningkat.
2) Variabel Below The Line (X) mempengaruhi variabel keputusan pembelian (Y)
sebesar 20,2% (0,202 atau setara dengan 20,2% ; lihat tabel 2 Rsquare), dimana
sisanya yaitu sebesar 79,8 % dipengaruhi atau dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dilakukan atau diteliti oleh penulis.
DAFTAR PUSTAKA
Kotler dan Keller, (2012).”Marketing Management Edisi 14, Global Edition”.Pearson
Prentice Hal
Kotler, Philip. dan Keller, Kevin Lane. 2010. Manajemen Pemasaran. Jilid 1, Edisi Ketiga
belas. Jakarta : Erlangga.
Salafiyati, Mira Maryam Tibyan (2013) PENGARUH PROMOSI BELOW THE LINE
Lampiran :
Tabel Nilai t
Tabel Nilai t
d.f
10 . 0
t t0.05 t0.025 t0.01 t0.005 d.f
79 1,292 1,664 1,990 2,374 2,640 79
80 1,292 1,664 1,990 2,374 2,639 80
81 1,292 1,664 1,990 2,373 2,638 81
82 1,292 1,664 1,989 2,373 2,637 82
83 1,292 1,663 1,989 2,372 2,636 83
84 1,292 1,663 1,989 2,372 2,636 84
85 1,292 1,663 1,988 2,371 2,635 85
86 1,291 1,663 1,988 2,370 2,634 86
87 1,291 1,663 1,988 2,370 2,634 87
88 1,291 1,662 1,987 2,369 2,633 88
89 1,291 1,662 1,987 2,369 2,632 89
90 1,291 1,662 1,987 2,368 2,632 90
91 1,291 1,662 1,986 2,368 2,631 91
92 1,291 1,662 1,986 2,368 2,630 92
93 1,291 1,661 1,986 2,367 2,630 93
94 1,291 1,661 1,986 2,367 2,629 94
95 1,291 1,661 1,985 2,366 2,629 95
96 1,290 1,661 1,985 2,366 2,628 96
97 1,290 1,661 1,985 2,365 2,627 97
98 1,290 1,661 1,984 2,365 2,627 98
99 1,290 1,660 1,984 2,365 2,626 99
Inf. 1,290 1,660 1,984 2,364 2,626 Inf.
Sumber: Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS (Dr. Imam Ghozali)
n-k = 100 – 1 = 99