KEBUDAYAAN DAN MANUSIA I. PENGERTIAN
Secara sederhana hubungan manusia dengan kebudayaan yaitu manusia sebagai perilaku kebudayaan dan kebudayaan merupakan objek pelaksana dari manusia tersebut, namun dalam sosiologi manusia dengan kebudayaan di nilai sebagai dwi tunggal maksud dari dwi tunggal yaitu walaupun keduanya itu berbeda tetapi satu kesatuan, manusia membuat kebudayaan dan kebudayaan itu sendiri yang akan mengatur tata pola dan perilaku manusia contohnya apabila sedang makan di larang untuk berbicara. Dari sisi lain manusia dengan kebudayaan dapat di pandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat yang di sebut dengan dialeksis, proses dialektis di bagi menjadi 3 di antaranya :
1. Eksternalisasi yaitu proses dimana manusia mengespresikan dirinya dengan dunianya.
2. Obyektivasi yaitu suatu kenyataan yang terpisah oleh manusia dan berhadapan dengan manusia dengan demikian masyarakat akan mebentuk perilaku manusia.
3. internalisasi yaitu dimana masyarakat di sergap oleh kembali manusia, maksudnya yaitu bahwa manusia mempelajari masyarakatnya sendiri agar menjadi pribadi yang baik.
Dan apabila manusia itu melupakan bahwa masyakarat adalah ciptaan manusia, manusia itu akan terasingkan ( berger terjemaahan M.Sastrapratedja 1991). oleh karena itu manusia dan kebudayaan mempunyai kaitan yang sangat erat satu dengan yang lainnya, pada kondisi yang seperti ini, kita tidak bisa mengetahui mana yang duluan muncul, kebudayaan atau manusia
PENDAPAT / GAGASAN
Manusia dan kebudayaan pada hakikatnya memiliki hubungan yang sangat erat. Dalam keseharian kita pun selalu berhubungan langsung dengan budaya dan ada istiadat masing-masing. Dengan semua kemampuan yang dimiliki oleh manusia maka manusia bisa menciptakan kebudayaan. Ada hubungan dialektika ( suatu cara berpikir yang berpotensi mengahasilkan penjelasan ) antara manusia dan kebudayaan.