iv
PRAKTIK PERDAGANGAN DELIVERY ORDER SEBAGAI PENGGANTI KONOSEMEN DIKAJI BERDASARKAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM
DAGANG
ABSTRAK
Dalam perdagangan dewasa ini orang tidak mutlak lagi menggunakan alat
pembayaran berupa uang, melainkan cukup dengan menerbitkan surat berharga.
Dalam perdagangan laut konosemen menjadi dokumen penting yang harus
dimiliki pihak pemilik barang. Konosemen merupakan Surat berharga, yang
bersifat dokumen kepemilikan barang , jadi siapapun yang namanya tercantum
dalam Konosemen atau ordernya merupakan pemilik barang, Oleh karena itu
Konosemen dapat diperdagangkan. Permasalahan yang terjadi ialah ketika
praktik pengangkutan laut di Indonesia, konosemen dianggap sebagai surat
berharga yang tidak dapat diperdagangkan, melainkan delivery order yang dapat
diperdagangkan. Dalam tugas akhir ini yang menjadi tujuan penulis adalah untuk
mengetahui bagaimana perdagangan delivery order dalam praktik dikaji
berdasarkan Undang-Undang Hukum Dagang dan perlindungan hukum bagi
pemegang delivery order sebagai pengganti konosemen.
Penelitian ini bersifat deskriptif analitis dengan menggunakan metode
pendekatan yuridis normatif dan tahap pengolahan dan analisis data dilakukan
secara yuridis kualitatif.
Berdasarkan hasil penelitian penulis delivery order di Indonesia memiliki
fungsi lain, yakni sebagai pengganti konosemen yang memberi hak kepada
pemegangnya untuk menuntut penyerahan barang-barang, kesimpulanya
perdagangan Delivery Order dalam Praktik di Indonesia dikaji berdasarkan Kitab
Undang-Undang Hukum Dagang tidak sesuai dengan apa yang diatur dalam
KUHD. Dalam segi perlindungan hukum terhadap pemegang Delivery Order
dalam perdagangan Delivery Order sebagai pengganti konosemen belum diatur