i
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNGGULAN UNIVERSITAS LAMPUNG
PELATIHAN PEMBUATAN KOMIK MATEMATIKA BAGI GURU-GURU SEKOLAH DASAR SE BANDAR LAMPUNG
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2021
ii
Daftar Isi ……… ... ii
Abstrak ... iii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1. Analisis Situasi ... 1
1.2 Permasalahan Mitra ... 2
1.3. Tujuan Kegiatan ... 2
1.4. Manfaat Kegiatan ... 2
BAB II SOLUSI DAN TARGET LUARAN ... 3
2.1. Solusi Permasalahan ... 3
2.2. Luaran Kegiatan ... 3
2.3. Kajian Pustaka ... 3
2.4. Diagram Alur PKM……….6
BAB III METODE PELAKSANAAN ... 6
3.1. Metode Kegiatan ... 6
3.2. Deskripsi Kegiatan yang Akan Didesiminasikan ... 7
3.3. Prosedur kerja untuk mendukung realisasi metode yang ditawarkan ... 7
3.4. Partisipasi Mitra ... 7
3.5. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan... 7
BAB IV PERSONALIA PENGUSUL DAN KEAHLIAN ... 8
BAB V RENCANA ANGGARAN BELANJA DAN JADWAL PELAKSANAAN ….………....9
DAFTAR PUSTAKA ... 13
iii
Saat ini kemandirian dalam belajar menjadi hal yang harus dimiliki siswa dalam pembelajaran online, termasuk siswa Sekolah Dasar (SD). Siswa harus mau membaca sendiri materi yang diberikan serta fokus pada penyelesaian masalah yang ada, Untuk itu harus ada media yang disukai siswa sehingga kemandirian belajar itu terbentuk.
Salah satu pilihan yang bisa menjadi alternatif adalah komik matematika. Sayangnya tidak banyak guru yang mampumembuat dan mengolah pembelajarannya dengan komik matematika. Untuk itu perlu diberikan sebuah pelatihan yang dapat membuat guru secara kreatif membuat komik matematikanya sendiri.
Pelatihan ini akan mengalami dua tahap. Tahap pertama, peserta diperkenalkan dengan Storyline lalu diberi tugas dan bimbingan selama satu bulan. Tahap kedua, peserta akan diperkenalkan dengan platform Storyboard That untuk membuat komik matematika. Dalam tahap kedua ini pun peserta diminta mengerjakan tugas berupa membuat komik matematika berdasarkan Storyline yang sudah mereka buat.
Selain sekumpulan komik matematika, pelatihan ini pun akan memberi luaran berupa artikel jurnal, artikel seminar, dan produk yang diusulkan ke HAKI.
Kata Kunci: Pelatihan, Komik, Matematika, Guru,
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Analisis Situasi
Sejak pandemi Covid 19, pembelajaran di sekolah-sekolah dilakukan secara online termasuk di sekolah dasar (SD). Guru-guru SD banyak menggunakan zoom meeting atau Whatsapp dalam menyampaikan materinya. Di luar jam pelajaran yang telah ditentukan, ada kalanya guru menambahkan sendiri jam pelajaran khusus untuk siswa karena berbagai alasan.
Meskipun sudah berusaha semaksimal mungkin dalam mendidik siswa secara online, namun guru masih saja belum puas dengan hasil yang sudah dicapai. Hal ini karena adanya banyak laporan orang tua yang mengeluhkan prilaku anak-anak mereka saat belajar online di rumah.
Adapun masalah-masalah yang sering dikeluhkan orang tua, terutama dalam belajar matematika, adalah: 1) siswa cepat bosan dalam belajar, 2) siswa malas mengulang pelajarannya, 3) siswa tidak mandiri dalam membaca dan mengerjakan tugas. Padahal matematika SD merupakan dasar dari matematika lanjutan yang efeknya dapat memengaruhi kualitas pendidikan Indonesia.
Salah satu faktor yang membuat siswa bosan dan malas dalam belajar matematika adalah karena media yang diberikan tidak menarik minat siswa untuk membaca dan memelajarinya. Siswa cenderung menunggu petunjuk dari guru dan sesudah itu melupakannya. Hal ini tentu saja akan menjadi masalah besar jika tidak dicarikan solusinya.
Salah satu cara yang dapat digunakan guru dalam mengatasi masalah di atas adalah
menyajikan pembelajaran melalui komik matematika. Komik matematika sudah
banyak dikembangkan di berbagai negara. Namun di Indonesia, khususnya di
Propinsi Lampung, media ini belum banyak diterapkan. Terlebih lagi dalam
mengatasi kesulitan belajar matematika di SD. Padahal masalah siswa dalam konsep
matematika di SD perlu mendapatkan perhatian serius karena dapat berdampak buruk
jika dibiarkan begitu saja. Pada beberapa penelitian tampak bahwa masih banyak
siswa SMP dan SMA yang tidak menguasai konsep matematika dengan baik. Dapat dibayangkan, fenomena ini akan semakin buruk jika dibiarkan berlarut-larut.
Sayangnya, guru-guru SD di Bandar Lampung tidak memiliki keterampilan sendiri dalam membuat komik matematika ini. Belum ada pelatihan khusus terkait pembuatan komik matematika ini pada guru-guru SD.
1.2. Permasalahan Mitra
Persoalan yang dihadapi adalah persoalan klasik dalam pembelajaran matematika, dimana konsep-konsep matematika diberikan dengan cara yang monoton yang kurang menarik minat siswa. Ditambah lagi, pada masa pandemi seperti ini, pembelajaran dilakukan secara daring sehingga menjadi lebih sulit bagi siswa untuk memahami materi-materi yang diberikan. Pada akhirnya, hal ini akan menurunkan kemampuan akademis di bidang matematika dan memunculkan kecemasan matematika di benak siswa.
1.3. Tujuan Kegiatan
Kegiatan ini bertujuan untuk membantu dan meningkatkan kemampuan guru dalam merancang media pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa berupa komik matematika.
1.4. Manfaat Kegiatan
Kegiatan ini diharapkan dapat menambah wawasan guru agar mampu memfasilitasi
siswa dengan pembelajaran yang menyenangkan ditengah pandemi Covid-19 dengan
segala penyesuaian yang harus dilakukan menuju tatanan kehidupan baru. Manfaat
lain dari kegiatan ini tentunya diharapkan dapat meningkatkan kreativitas guru dalam
menyajikan pembelajaran online melalui komik matematika.
BAB II. SOLUSI DAN TARGET LUARAN
2.1. Solusi Permasalahan
Untuk membantu guru mitra agar terampil membuat komik matematika, tim pengabdi memberikan pelatihan kepada guru secara berkala dengan dua tahapan. Pada tahap pertama guru akan menerima materi yang berkaitan dengan storyline. Pada tahap kedua akan dilakukan praktik/implementasi pembuatan komik matematika yang disusun oleh guru.
2.2. Luaran Kegiatan
Luaran yang diharapkan dari kegiatan ini yakni setiap peserta dapat menyusun komik matematika yang menyenangkan. Rencana capaian luaran yang ditargetkan disajikan pada Tabel 2.1 berikut:
Tabel 2.1 Rencana Terget Capaian Luaran
No. Indikator Capaian Jenis Luaran
Luaran Wajib
1. Publikasi ilmiah pada jurnal ber ISSN/Prosiding ber-ISBN Accepted 2. Publikasi pada media cetak/online/repository PT Tidak ada 3. Peningkatan daya saing (peningkatan kualitas, kuantitas, serta nilai
tambah barang, jasa, diversivikasi produk, atau sumber daya lainnya Tidak ada
4. Peningkatan penerapan iptek di masyarakat Ada
5. Perbaikan tata nilai masyarakat (seni budaya, sosial, politik,
keamanan, ketentraman, pendidikan, kesehatan) Ada Luaran Tambahan
1. Publikasi di jurnal internasional Tidak ada
2. Jasa, rekayasa sosial, metode atau sistem Produk
3. Inovasi baru/TTG Produk Tidak ada
4. Hak kekayaan intelektual (paten, paten sederhana, hak cipta, merek dagang, desain produk industri, perlindungan varietas tanaman, perllindungan desain topografi sirkuit terpadu)
Ada
5. Buku ber ISBN Ada
2.3. Kajian Pustaka
Tugas seorang pendidik adalah menciptakan kondisi belajar yang akan membuat
siswanya belajar secara optimal supaya hasil belajar yang diperoleh akan sangat
memuaskan (Wahyudi & Azizah, 2016). Tak terkecuali pada kondisi pandemi seperti
ini, tugas harus tetap dilaksanakan. Dengan pembatasan sosial yang diberlakukan,
guru harus mampu merancang pembelajaran jarak jauh yang dapat mendukung ketercapaian tujuan pembelajaran yang ditargetkan solusinya.
Pemerintah telah mencanangkan tatanan kehidupan baru di tengah pendemi Covid- 19. Kita dihimbau agar mampu hidup berdampingan dengan Covid-19 yang belum kita ketahui kapan akan berakhir. Perubahan yang mendadak, pembatasan mencakup semua lini kehidupan, kita tidak lagi leluasa untuk bersosial di keramaian, kita tentu dituntut untuk melakukan perubahan, termasuk perubahan pada pembelajaran. Perlu adanya revolusi belajar untuk membantu siswa melewati masa pademi ini dengan baik. Learning revolution adalah perubahan secara cepat dan mendalam pada cara belajar yang perlu dilakukan agar kemungkinan-kemungkinan baru yang lebih ideal yang diberikan oleh teknologi informasi dapat berguna bagi proses pembelajaran yang lebih maju (Dryden & Vos, 2005) karena berbagai alasan.
Learning revolution adalah belajar secara mengasyikan dan menyenangkan tanpa
terikat oleh sistem atau peraturan yang meniadakan kebebasan berpikir bagi peserta didik. Dalam learning revolution, guru atau pendidik bertugas sebagai fasilitator sekaligus teman berdiskusi bagi para peserta didiknya (Dryden & Vos, 2005).
Pembelajaran yang menyenangkan, pemaparan materi diupayakan agar mudah dipahami oleh siswa merupakan poin penting yang harus dipikirkan lebih serius oleh guru. Siswa belajar dari rumah, dan akan terus berada di rumah sampai waktu yang belum ditentukan dan mereka dituntut untuk bisa mandiri dalam belajar karena berbagai alasan.
Meskipun sudah berusaha semaksimal mungkin dalam mendidik siswa secara online,
namun guru masih saja belum Secara garis besar learning revolution memberikan
kesempatan yang besar bagi peserta didik untuk menggali dan mengembangkan
potensi yang mereka miliki dengan tujuan semakin mengasah bakat yang telah
mereka miliki sejak lahir tanpa adanya unsur pemaksaan. Hal ini dijadikan sebagai
relevansi aplikasi pendidikan student center learning. Jadi tanpa disadari ada
penanaman cara belajar aktif dan mandiri dalam proses belajar mengajarnya
(Wahyudi & Azizah, 2016).
Salah satu media yang memenuhi kriteria learning revolution ini adalah komik matematika. Ketika komik secara bertahap meninggalkan ornamen cetak dan masuk ke dalam dunia digital, maka terjadilah persilangan dan apropriasi baru dari media digital ini. (Goodbrey, 2013; Aggleton, 2018)
Menurut Aggleton (2018) dan Angeliki & Ourania (2016), ruang lingkup koleksi ini mencakup item dengan karakteristik sebagai berikut: 1) harus diterbitkan dalam format digital; 2) harus berisi gambar panel tunggal atau rangkaian yang saling bergantung antar gambar; 3) harus memiliki jalur membaca semi-terpandu. Selain itu, harus memuat bingkai, balon kata, dan gaya tulisan tangan.
Komik matematika sudah banyak dikembangkan di berbagai negara (Yunus & Embi,
2012; Azman, 2014; Kirchoff, 2017). Di Indonesia, khususnya di Propinsi Lampung,
media ini belum banyak diterapkan. Terlebih lagi dalam mengatasi kesulitan belajar
matematika di SD. Padahal masalah siswa dalam matematika di SD perlu
mendapatkan perhatian serius karena dapat berdampak buruk jika dibiarkan begitu
saja. Pada penelitian Rahmah,Benu, dan Paloloang (2016) dan Wahyuni (2020)
tampak bahwa masih banyak siswa SMP dan SMA yang tidak menguasai konsep
aritmatika dengan baik. Dapat dibayangkan, fenomena ini akan semakin buruk jika
dibiarkan berlarut-larut.
2,4 Diagram Alur PKM
Tim PKM sudah banyak melakukan kegiatan PKM untuk guru-guru SD yang meliputi media pembelajaran seperti lagu, cerita, dan permainan matematika. Hal ini dilakukan karena banyak sekali masalah-masalah di SD yang membutuhkan penanganan segera. Kegiatan PKM yang banyak dilakukan di SD adalah tentang media-media pembelajaran.
BAB III. METODE KEGIATAN
3.1. Metode Kegiatan
Untuk menyelesaikan masalah mitra metode yang ditawarkan adalah pelatihan.
Kegiatan pelatihan ini dilakukan secara daring dengan dua tahapan, yaitu pelatihan
pembuatan Storyline dan yang kedua pelatihan pembuatan komik matematika.
3.2. Deskripsi Kegiatan yang akan Didesiminasikan
Sebagaimana dijelaskan di atas bahwa pelatihan ini akan dibagi menjadi 2 tahap.
Setelah materi utama di tahap 1 diperoleh peserta, mereka akan menjalani satu bulan pelatihan mandiri di grup WA. Hasil dari pelatihan ini adalah seperangkat Storyline yang dibuat peserta. Begitu juga dalam tahap kegua. Peserta akan mendapatkan satu bulan bimbingan mandiri setelah mendapatkan konsep pembuatan komik matematika.
Dalam masa pembimbingan ini, tim pelaksana hanya bertindak sebagai fasilitator yang membimbing para guru untuk meningkatkan kemampuan guru dalam membuat komik matematika yang menyenangkan..
3.3. Prosedur kerja untuk mendukung realisasi metode yang ditawarkan
Pihak yang terlibat pada kegiatan pengabdian ini adalah guru-guru Sekolah Dasar kota Bandar Lampung. Agar proses bimbingan dapat berjalan lancer dan maksimal, komunikasi tim pelaksana dan para peserta harus terjalin baik. Komunikasi tersebut akan dihimpun di grup Watsapp.
3.4. Partisipasi Mitra
Pada tahapan persiapan, guru berperan sebagai subjek yang menerima materi yang disampaikan oleh tim pelaksana dan melakukan diskusi mengenai hal-hal yang belum jelas dan perlu dibahas lebih lanjut. Selain itu, guru juga berperan sebagai perancang media komik matematika yang menyenangkan. Dalam hal ini guru diminta untuk menyampaikan berbagai kendala yang mereka temui saat membuat komik matematika. Hal ini dapat menjadi informasi penting untuk perbaikan mutu pelajaran matematika.
3.5. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan evaluasi memiliki dua tujuan yaitu: (1) umpan balik untuk perbaikan dini
tahap pelaksanaan, dan (2) umpan balik untuk program berikutnya. Ada dua
modus pelaksanaan evaluasi, yakni evaluasi selama pelaksanaan program dan
evaluasi di akhir pelaksanaan program. Modus pertama bertujuan untuk melakukan perbaikan dini dan modus kedua untuk perbaikan program berikutnya.
Sebagai pedoman dalam pelaksanaan evaluasi akhir pelaksanaan program, ditetapkan target pencapaian program, yakni teratasinya kendala yang ditemui guru dalam operasional pengembangan keprofesian. Lebih spesifik target capaiannya meliputi:
1. Guru yang terlibat aktif dalam kegiatan pengabdian ini mencapai 85% dari keseluruhan anggota dengan porsi kehadiran minimal 75% dari total jam kegiatan.
2. Guru mampu menyerap minimal 85% dari keseluruhan materi pelatihan yang diprogramkan. Untuk mengukur pemahaman guru akan dilakukan tes pada akhir kegiatan.
Bab IV. PERSONALIA PENGUSUL DAN KEAHLIAN
Pelatihan ini banyak membutuhkan pakar pendidikan matematika yang akan memvalidasi komik matematika yang diciptakan guru. Adapun 4 orang yang tergabung dalam Tim PKM ini semua adalah dosen Pendidikan Matematika. Berikut pembagian tugas dalam tim.
Tabel 4.1 Personalia Pengusul dan Uraian Tugas
No Nama
Alokasi Waktu(Jam/Minggu
)
Uraian Tugas 1 Dr. Tina
Yunarti, M.Si.
20 Ketua Peneliti, bertanggung jawab terhadap 1 . jalannya PKM (pembuatan proposal perijinan,publikasi ilmiah, FGD, seminar, dan laporan)
2. pelaksanaan PKM secara online.
3. pelaksanaan pengumpulan komik matematika kreasi guru.
4. penyusunan model dan perangkat pelatihan serta
penyempurnaan produk.
Dr. Sugeng Sutiarso, M.Pd.
18 Anggota Peneliti, bertanggung jawab terhadap:
1 . proses pelaksanaan PKM.
2. proses bimbingan bagi guru 3. proses pengumpulan komik.
4. penyusunan laporan, dan publikasi ilmiah..
2 Santi Setyawati, S.Pd., M.Pd
18
3 Tia Agnesa, S.Pd., M.Pd.
18
Bab 5. Rencana Anggaran Belanja dan Jadwal Pelaksanaan 5,1, Rincian Anggaran dan Biaya (RAB) PKM Unggulan Unila
Pelatihan Pembuatan Komik Matematika Bagi Guru-Guru Sekolah Dasar se Bandar Lampung
Tabel 5.1 Rancangan Anggaran Biaya PKM
No Komponen Volume Satuan Biaya Satuan Biaya Total
Bulan 1
1 Konsumsi Rapat Koordinasi Penyusunan Proposal (2kali)
6 kotak 35.000 210.000
2 Penggandaan Proposal
Pengabdian sebanyak 3 rangkap
1000 lembar 200 200.000
3 Penjilidan Proposal 5 buah 5.000 25.000
4 Catridge Black Canon IP2770 2 buah 275.000 550.000
5 Catridge Color Canon IP2770 2 buah 275.000 550.000
6 Kertas HVS Sidu A4 70 gram 5 buah 40.000 200.000
7 Sandisk OTG 64 GB USB Type-C 3 buah 100.000 300.000
8 Kuota Internet 3 paket 150.000 450.000
Bulan 2
9 Sensi Mask Headloop 1 Kotak 250.000 250.000
10 Handsanitizer 250 ml 3 buah 25.000 75.000
11 Hand Scoon 1 kotak 70.000 70.000
12 Face Shield 5 buah 15.000 75.000
13 Disenfektan 255 ml 3 buah 35.000 105.000
14 Konsumsi Rapat Koordinasi (2 6 orang 35.000 210.000
kali)
15 Penggandaan materi pelatihan 500 lembar 200 100.000
16 Kuota Internet 3 paket 150.000 450.000
Bulan 3
`17 Tinta Printer Canon black 4 Botol 45.000 180.000
18 Tinta Printer Canon color 3 Botol 45.000 135.000
19 Konsumsi Rapat Koordinasi (2 kali)
7 kotak 35.000 245.000
20 Banner 1 buah 228.000 228.000
21 Dokumentasi 1 paket 100.000 100.000
22 Kertas Folio Bergaris 1 paket 35.000 35.000
23 Map plastik 3 lusin 70.000 210.000
24 Pulpen 3 lusin 30.000 90.000
25 Notebook 3 lusin 70.000 210.000
26 Kuota Internet 3 paket 150.000 450.000
27 Kertas Sertifikat 1 pak 50.000 50.000
28 Transport kirim undangan ke sekolah
1 paket 500.000 500.000
Bulan 4
29 Akun Zoom 1 paket 700.000 700.000
30 Headphone Logitech 3 buah 200.000 600.000
31 Kuota Internet 5 paket 150.000 750.000
32 Konsumsi makan siang 6 kotak 35.000 210.000
33 Konsumsi snack (2 kali) 10 orang 35.000 350.000
34 Transport peserta 35 orang 150.000 5.250.000
35 Transport lokal ketua dan anggota tim pengabdi
4 orang 100.000 400.000
Bulan 5
36 Konsumsi makan siang rapat koordinasi analisis data
3 kotak 35.000 105.000
37 Konsumsi snack analisis data (2 kali)
6 kotak 35.000 210.000
38 Catridge Black Canon IP2770 1 buah 275.000 275.000
39 Kuota Internet 3 paket 150.000 450.000
40 Kertas HVS Sidu A4 70 gram 5 rim 40.000 200.000
Bulan 6
41 Biaya Publikasi 1 paket 3.000.000 3.000.000
42 Kuota Internet 3 paket 150.000 450.000
43 Konsumsi makan siang
penyusunan laporan pengabdian (2 kali)
6 kotak 35.000 210.000
44 Penggandaan Laporan 1500 Lembar 200 300.000
45 Penjilidan Laporan Pengabdian dan Laporan keuangan
14 Eksemplar 5.500 77.000
46 Glue Stick 3 buah 10.000 30.000
47 CD + Cover 6 buah 10.000 60.000
48 materai 10000 12 buah 10.000 120.000
Total Pengeluaran Rp 20.000.000
Rencana anggaran biaya yang diperlukan untuk pengabdian kepada masyarakat ini adalah Rp 20.000.000,- (Dua puluh Juta Rupiah) dengan rincian anggaran biaya disajikan pada Tabel 5.2. berikut:
Tabel 5.2 Rincian Dana PKM per Komponen
No. Komponen Biaya Persentase Anggaran Biaya 1. Pengadaan Alat dan Bahan 37,135% Rp 7.427.000
2. Biaya Perjalanan 30,75% Rp 6.150.000
3. Alat Tulis Kantor/Bahan Habis Pakai
17,115% Rp 3.423.000 4. Laporan/Diseminasi/Publikasi 15% Rp 3.000.000
Total 100% Rp 20.000.000,-
5,2, Jadwal Pelaksanaan
Tabel 5.3 Jadwal Pelaksanaan PKM
No Jenis Kegiatan Bulan Ke -
1 2 3 4 5 6
1 Penyusunan Rencana Kegiatan 2 Penyusunan Pedoman Pelatihan 3 Penyusunan Materi Pelatihan 4 Pelaksanaan dan Evaluasi Kegiatan 5 Analisis Data
6 Menulis Artikel Jurnal Nasional 7 Penulisan Laporan