• Tidak ada hasil yang ditemukan

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 1 dari 19 Putusan Nomor 68/Pid.B/2021/PN Pli

P U T U S A N Nomor 68/Pid.B/2021/PN Pli

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Pelaihari yang mengadili perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa :

Nama lengkap : Ady Ayup Kastiyo Bin Sunari;

Tempat lahir : Pelaihari;

Umur/Tanggal lahir : 31 tahun /18 Februari 1990;

Jenis kelamin : Laki-laki;

Kebangsaan : Indonesia;

Tempat tinggal : Desa Gunung Melati Rt.003 Rw.001, Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan;

Agama : Islam;

Pekerjaan : Swasta/Petani/Pekebun;

Terhadap Terdakwa tidak dilakukan Penahanan, karena Terdakwa sedang menjalani pidana dalam perkara lain;

Terdakwa menghadap sendiri;

Pengadilan Negeri tersebut;

Setelah membaca:

- Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Pelaihari Nomor 68/Pid.B/2021/PN Pli tanggal 21 April 2021 tentang penunjukan Majelis Hakim;

- Penetapan Majelis Hakim Nomor 68/Pid.B/2021/PN Pli tanggal 21 April 2021 tentang penetapan hari sidang;

- Berkas perkara dan surat-surat lain yang bersangkutan;

Setelah mendengar keterangan Saksi-saksi, dan Terdakwa serta memperhatikan barang bukti yang diajukan di persidangan;

Setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana dengan nomor PDM- 20/O.3.18/Eoh.2/03/2021 yang diajukan oleh Penuntut Umum tanggal 3 Mei 2021 yang pada pokoknya sebagai berikut:

1. Menyatakan terdakwa ADY AYUP KASTIYO Bin SUNARI telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana

”pencurian” sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 365

ayat 2 Ke-1 KUHP, sesuai dakwaan penuntut umum;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1

(2)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 2 dari 19 Putusan Nomor 68/Pid.B/2021/PN Pli

2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa ADY AYUP KASTIYO Bin

SUNARI dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun 7 (tujuh) bulan,

pidana tersebut dikurangkan sepenuhnya selama terdakwa menjalani penahanan sementara dengan perintah tetap ditahan;

3. Menetapkan agar barang bukti berupa :

 1 (satu) unit sepeda motor merk HONDA VARIO warna hitam nomor rangka : MH1JF111EK035281 nomor mesin : JFJ1E1036009 nomor Polisi : DA 6899 LAS tahun 2015 atas nama AFFANDI;

 1 (satu) lembar STNK sepeda motor merk HONDA VARIO warna hitam nomor rangka : MH1JF111EK035281 nomor mesin : JFJ1E1036009 nomor Polisi : DA 6899 LAS tahun 2015 atas nama AFFANDI;

Dikembalikan kepada Saksi SUDARMIATI Binti SAINI (Alm)

4. Menetapkan supaya terdakwa dibebani untuk membayar biaya perkara sebesar Rp2.000,00 (dua ribu rupiah);

Setelah mendengar permohonan Terdakwa yang pada pokoknya menyatakan menyesali perbuatannya, dan memohon keringanan hukuman;

Setelah mendengar tanggapan Penuntut Umum terhadap Permohonan Terdakwa yang pada pokoknya menyatakan tetap dengan Tuntutannya dan Terdakwa tetap dengan permohonannya;

Menimbang, bahwa Terdakwa diajukan ke persidangan oleh Penuntut Umum didakwa berdasarkan surat dakwaan No. Reg. Perk : PDM- 20/Pelai/Eoh.2/03/2021 tanggal 15 April 2021 sebagai berikut:

PRIMAIR

Bahwa Terdakwa ADY AYUP KASTIYO Bin SUNARI pada hari selasa tanggal 10 November 2020 skj. 23.00 wita atau setidak-tidaknya pada waktu tertentu yang masih termasuk dalam bulan November tahun 2020 atau setidaknya masih dalam tahun 2020 bertempat di Jln. dr. Soepomo Kel. Angsau Kec. Pelaihari Kab. Tanah Lau Provinsi Kalimantan Selatan atau setidak- tidaknya pada suatu tempat tertentu yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Pelaihari yang berwenang memeriksa dan mengadilinya, mengambil barang sesuatu, yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain, dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum, yang didahului, disertai atau diikuti dengan kekerasan atau ancaman kekerasan, terhadap orang dengan maksud untuk mempersiapkan atau mempermudah pencurian, atau dalam hal tertangkap tangan, untuk memungkinkan melarikan diri sendiri atau peserta lainnya, atau untuk tetap menguasai barang yang dicuri, perbuatan dilakukan pada waktu malam dalam sebuah rumah atau pekarangan

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2

(3)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 3 dari 19 Putusan Nomor 68/Pid.B/2021/PN Pli

tertutup yang ada rumahnya, di berjalan dengan cara dan dalam keadaan sebagai berikut :

Bahwa pada waktu yang telah disebutkan diatas, saat itu Saksi SUTRISNO Bin PRAWIRO ATMOJO (Alm) dengan mengendarai 1 (satu) unit sepeda motor merk HONDA VARIO warna hitam nomor rangka : MH1JF111EK035281 nomor mesin : JFJ1E1036009 nomor Polisi : DA 6899 LAS tahun 2015 atas nama AFFANDI sedang melintasi Jln. dr. Soepomo Kel.

Angsau Kec. Pelaihari Kab. Tanah Laut dimana kondisi jalan tersebut gelap dan jauh dalam pemukiman warga, seketika datanglah terdakwa ADY AYUP KASTIYO Bin SUNARI dalam keadaan mabuk yang bermaksud memberhentikan Saksi SUTRISNO Bin PRAWIRO ATMOJO (Alm) dengan cara menghadangnya.

Bahwa setelah Saksi SUTRISNO Bin PRAWIRO ATMOJO berhenti, terdakwa ADY AYUP KASTIYO Bin SUNARI meminta kunci motor tersebut dengan berbicara “kamu kemana kamu kemana, mana kuncinya” kemudian terdakwa ADY AYUP KASTIYO Bin SUNARI merampas kunci motor dan menarik dengan paksa Hand Phone Saksi SUTRISNO Bin PRAWIRO ATMOJO (Alm) yang berada disaku baju depan lalu Hand Phone tersebut di banting dan Saksi SUTRISNO Bin PRAWIRO ATMOJO (Alm) didorong hingga terjatuh, sedangkan 1 (satu) unit sepeda motor merk HONDA VARIO warna hitam nomor rangka : MH1JF111EK035281 nomor mesin : JFJ1E1036009 nomor Polisi : DA 6899 LAS tahun 2015 atas nama AFFANDI dibawa kabur oleh terdakwa ADY AYUP KASTIYO Bin SUNARI;

Bahwa akibat perbuatan terdakwa ADY AYUP KASTIYO Bin SUNARI mengambil 1 (satu) unit sepeda motor merk HONDA VARIO warna hitam nomor rangka : MH1JF111EK035281 nomor mesin : JFJ1E1036009 nomor Polisi : DA 6899 LAS tahun 2015 atas nama AFFANDI tanpa izin, Saksi SUDARMIATI Binti SAINI (Alm) mengalami kerugian sebesar Rp8.000.000,00 (Delapan juta rupiah);

Perbuatan Terdakwa tersebut sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 365 Ayat 2 Ke-1 KUHP;

SUBSIDAIR

Bahwa Terdakwa ADY AYUP KASTIYO Bin SUNARI pada hari selasa tanggal 10 November 2020 skj. 23.00 wita atau setidak-tidaknya pada waktu tertentu yang masih termasuk dalam bulan November tahun 2020 atau setidaknya masih dalam tahun 2020 bertempat di Jln. dr. Soepomo Kel. Angsau Kec. Pelaihari Kab. Tanah Lau Provinsi Kalimantan Selatan atau setidak-

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3

(4)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 4 dari 19 Putusan Nomor 68/Pid.B/2021/PN Pli

tidaknya pada suatu tempat tertentu yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Pelaihari yang berwenang memeriksa dan mengadilinya, mengambil barang sesuatu, yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain, dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum, yang didahului, disertai atau diikuti dengan kekerasan atau ancaman kekerasan, terhadap orang dengan maksud untuk mempersiapkan atau mempermudah pencurian, atau dalam hal tertangkap tangan, untuk memungkinkan melarikan diri sendiri atau peserta lainnya, atau untuk tetap menguasai barang yang dicuri dengan cara dan dalam keadaan sebagai berikut:

Bahwa pada saat Saksi SUTRISNO Bin PRAWIRO ATMOJO (Alm) dengan mengendarai 1 (satu) unit sepeda motor merk HONDA VARIO warna hitam nomor rangka : MH1JF111EK035281 nomor mesin : JFJ1E1036009 nomor Polisi : DA 6899 LAS tahun 2015 atas nama AFFANDI sedang melintasi Jln. dr. Soepomo Kel. Angsau Kec. Pelaihari Kab. Tanah Laut dimana kondisi jalan tersebut gelap dan jauh dalam pemukiman warga, seketika datanglah terdakwa ADY AYUP KASTIYO Bin SUNARI dalam keadaan mabuk yang bermaksud memberhentikan Saksi SUTRISNO Bin PRAWIRO ATMOJO (Alm) dengan cara menghadangnya;

Bahwa setelah Saksi SUTRISNO Bin PRAWIRO ATMOJO berhenti, terdakwa ADY AYUP KASTIYO Bin SUNARI meminta kunci motor tersebut dengan berbicara “kamu kemana kamu kemana, mana kuncinya” kemudian terdakwa ADY AYUP KASTIYO Bin SUNARI merampas kunci motor dan menarik dengan paksa Hand Phone Saksi SUTRISNO Bin PRAWIRO ATMOJO (Alm) yang berada disaku baju depan lalu Hand Phone tersebut di banting dan Saksi SUTRISNO Bin PRAWIRO ATMOJO (Alm) didorong hingga terjatuh, sedangkan 1 (satu) unit sepeda motor merk HONDA VARIO warna hitam nomor rangka : MH1JF111EK035281 nomor mesin : JFJ1E1036009 nomor Polisi : DA 6899 LAS tahun 2015 atas nama AFFANDI dibawa kabur oleh terdakwa ADY AYUP KASTIYO Bin SUNARI;

Bahwa akibat perbuatan terdakwa ADY AYUP KASTYO Bin SUNARI mengambil 1 (satu) unit sepeda motor merk HONDA VARIO warna hitam nomor rangka : MH1JF111EK035281 nomor mesin : JFJ1E1036009 nomor Polisi : DA 6899 LAS tahun 2015 atas nama AFFANDI tanpa izin, Saksi SUDARMIATI Binti SAINI (Alm) mengalami kerugian sebesar Rp8.000.000,00 (Delapan juta rupiah);

Perbuatan Terdakwa tersebut sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 365 Ayat 1 KUHP;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4

(5)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 5 dari 19 Putusan Nomor 68/Pid.B/2021/PN Pli

Menimbang, bahwa terhadap dakwaan Penuntut Umum, Terdakwa menyatakan telah mengerti maksud dan tujuannya serta tidak mengajukan keberatan;

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya Penuntut Umum telah mengajukan Saksi-saksi sebagai berikut:

1. Saksi Sutrisno Bin Prawiro Atmojo (Alm) dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

- Bahwa Saksi Sutrisno pernah diperiksa oleh Penyidik dan membenarkan keterangan yang diberikan dalam Berita Acara Penyidikan;

- Bahwa pada hari Selasa tanggal 10 November 2020 sekira pukul 23.00 Wita, terdakwa ini mengambil motor yang sedang Saksi Sutrisno kendarai yaitu sepeda motor Honda Vario warna hitam dengan No. Pol DA-6899 LAS, di Jalan Prof Dr, Soepomo, Kelurahan Angsau, Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut;

- Bahwa pada saat kejadian Saksi Sutrisno pulang dari PLN untuk melaporkan listrik rumah Saksi Sutrisno yang padam, kemudian tidak jauh dari rumah Saksi Sutrisno tinggal, tiba-tiba Saksi Sutrisno diberhentikan seseorang yang tidak dikenal yaitu terdakwa;

- Bahwa lalu terdakwa bilang‟‟ ini sepeda motor Saksi Sutrisno yang Saksi Sutrisno cari‟‟ lalu terdakwa mengambil kunci kontaknya dan mendorong Saksi Sutrisno hingga terjatuh;

- Bahwa lalu Saksi Sutrisno berusaha untuk mengambil HP Saksi Sutrisno yang ada di bok depan, namun direbut terdakwa ini dan dibantingnya hingga lepas terhambur, lalu terdakwa langsung pergi dengan membawa motor tersebut;

- Bahwa Saksi Sutrisno berusaha minta bantuan warga untuk mengejar terdakwa, namun tidak ditemukan selanjutkan melaporkan kepihak yang berwajib;

- Bahwa motor tersebut milik Saksi Sudarmi yang Saksi Sutrisno pinjam darinya untuk pergi ke PLN.

- Bahwa tujuan Saksi Sutrisno ke PLN karena saat itu lampu listrik rumah Saksi Sutrisno padam karena ada yang terbakar, lalu Saksi Sutrisno ingin melaporkan ke PLN, karena kebetulan saat itu Saksi Sudarmi tinggal dikontrakan dekat rumah Saksi Sutrisno;

- Bahwa STNK dan BPKB motor tersebut ada dipegang oleh pemiliknya yaitu Saksi Sudarmi;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5

(6)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 6 dari 19 Putusan Nomor 68/Pid.B/2021/PN Pli

- Bahwa dua hari kemudian Saksi Sutrisno dihubungi oleh pihak Kepolisian dan memberitahu bahwa motor tersebut telah ditemukan di wilayah Batu Ampar dan yang mengambil oleh Terdakwa;

- Bahwa Terdakwa tidak pernah minta ijin untuk membawa motor tersebut;

- Bahwa kerugian Saksi Sudarmi dengan hilangnya motor tersebut sekitar sejumlah Rp8.000.000,00 (delapan juta rupiah);

- Bahwa saat Terdakwa mengambil motor yang dikendarai Saksi Sutrisno, Terdakwa mendorong Saksi Sutrisno hingga terjatuh dan kotor, namun tidak ada luka.

- Bahwa tidak ada perubahan terhadap motor tersebut;

- Bahwa biasanya setiap hari motor tersebut di pakai oleh Saksi Sudarmi;

Terhadap keterangan saksi, Terdakwa memberikan pendapat yaitu membenarkan dan tidak berkeberatan;

2. Saksi Sudarmiati Binti Saini (Alm) dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

- Bahwa Saksi Sudarmi pernah diperiksa oleh Penyidik dan membenarkan keterangan yang diberikan dalam Berita Acara Penyidikan;

- Bahwa pada hari Selasa tanggal 10 Nopember 2020 sekira pukul 23.00 Wita, telah terjadi pengambilan sepeda motor milik Saksi Sudarmi yaitu jenis Honda Vario warna hitam dengan No. Pol. DA-6899 LAS, yang dipakai/dipinjam oleh Saksi Sutrisno;

- Bahwa motor tersebut telah hilang karena diambil orang yang tidak dikenal Jalan Prof Dr Soepomo, Kelurahan Angsau, Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut;

- Bahwa hal tersebut baru diketahui Saksi Sudarmi ketika Saksi ada mendengar suara keributan yang terjadi di Jalan Prof Dr. Soepomo tersebut yang tidak jauh dari tempat kami tinggal;

- Bahwa kemudian cucu dari Saksi Sutrisno mendatangi tempat kejadian perkara ternyata sepeda motor yang dipakainya tersebut telah diambil oleh orang yang tidak dikenal, dan kemudian dilaporkan ke pihak yang berwajib;

- Bahwa motor tersebut milik Saksi Sudarmi;

- Bahwa motor tersebut dibeli Saksi Sudarmi dengan cara kredit atas nama suami Saksi Sudarmi;

- Bahwa Saksi baru mengetahui motor tersebut ditemukan setelah ada Anggota Kepolisian yang memberitahu kami jika motor tersebut dan pelakunya telah ditemukan di Desa Batu Ampar;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6

(7)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 7 dari 19 Putusan Nomor 68/Pid.B/2021/PN Pli

- Bahwa Terdakwa tidak pernah minta ijin untuk membawa motor Saksi Sudarmi tersebut;

- Bahwa kerugian Saksi Sudarmi dengan hilangnya motor tersebut sekitar Rp.8.000.000,00(delapan juta rupiah).

- Bahwa saat kejadian Saksi Sudarmi sedang berada dirumah.

- Bahwa jarak rumah Saksi Sudarmi dengan rumah Saksi Sutrisno kurang lebih 10 meter;

- Bahwa BPKB dan STNK atas nama suami Saksi Sudarmi yaitu Affandi;

- Bahwa tidak ada perubahan terhadap motor Terdakwa antara sebelum dan setelah ditemukan;

- Bahwa sehari-harinya Saksi Sudarmi sendiri yang menggunakan motor tersebut;

- Bahwa saat kejadian kondisi jalan gelap, namun ada cahaya dari rumah penduduk;

Terhadap keterangan saksi, Terdakwa memberikan pendapat yaitu membenarkan dan tidak berkeberatan;

Menimbang, bahwa Terdakwa di persidangan telah memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut:

- Bahwa Terdakwa pernah diperiksa oleh Penyidik dan membenarkan keterangan yang diberikan dalam Berita Acara Penyidikan;

- Bahwa Terdakwa telah diamankan oleh anggota Polres tanah laut karena telah mengambil 1(satu) unit sepeda motor jenis Honda Vario warna hitam, dengan Nomor Pol DA-6899 LAS, di Jalan Prof Dr Soepomo, Kelurahan Angsau, Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut;

- Bahwa Terdakwa ketika mengambil motor yang digunakan Saksi Sutrisno hanya sendirian saja;

- Bahwa awalnya Terdakwa sedang berjalan kaki menuju Pelaihari dan melintas di Jalan Prof Dr Soepomo, Kelurahan Angsau, Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan, pada hari selasa tanggal 10 Nopember 2020, sekira pukul 23.00 Wita;

- Bahwa saat itu Terdakwa melihat korban sedang melintas dengan mengendarai motor jenis Vario, langsung Terdakwa berhentikan dan meminta kunci kontaknya, namun korban tidak mau;

- Bahwa kemudian Terdakwa mendorong Saksi Sutrisno saat masih berada diatas motor sambil mengambil kunci kontaknya, hingga korban terjatuh;

- Bahwa kemudian korban mau ambil HPnya di Box depan, namun Terdakwa ambil dan Terdakwa hempaskan, lalu motor yang dikendarai korban

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7

(8)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 8 dari 19 Putusan Nomor 68/Pid.B/2021/PN Pli

langsung Terdakwa bawa pergi kearah Batu Ampar;

- Bahwa Terdakwa tidak tahu nama pemiliknya karena saat mengambil motor tersebut dari Saksi, Terdakwa salah mengira jika motor yang ditinggalkannya dibawa oleh Saksi Sutrisno dibawah pengaruh obat penenang.

- Bahwa Terdakwa tidak ijin dengan pemiliknya saat mengambil motor tersebut;

- Bahwa Terdakwa memiliki rencana sesaat melihat korban mengendarai sepeda motor Vario tersebut;

- Bahwa tujuan Terdakwa mengambil motor yang digunakan Saksi Sutrisno, awalnya oleh karena motor yang dikendarai korban tersebut perasaan adalah motor Terdakwa, karena saat itu Terdakwa barusan mengkonsumsi pil slidril hingga tidak sadar akan sikap dan perilaku Terdakwa;

- Bahwa Terdakwa tidak pernah ada masalah dengan pemilik motor tersebut;

- Bahwa tujuan Terdakwa mengonsumsi pil slidril tersebut karena saat itu Terdakwa sedang ada masalah dengan istri Terdakwa;

- Bahwa motor tersebut Terdakwa bawa menuju Desa Gunung Melati, Kecamatan Batu Ampar, namun Terdakwa baru sadar setelah sampai di Sarang Halang ternyata motor yang Terdakwa kendarai tersebut bukan motor milik Terdakwa;

- Bahwa motor tersebut Terdakwa tinggal disebuah Masjid di Desa Gunung Melati Kecamatan Batu Ampar;

- Bahwa Terdakwa merasa bingung dan takut lalu Terdakwa mendatangi orang tua Terdakwa dan menceriterakan tentang kejadian tersebut lalu Terdakwa disarankan oleh orang tua Terdakwa menyerahkan diri ke kantor Polisi;

- Bahwa Terdakwa saat ini menjalani pemidanaan di penjara atas perkara kasus KDRT terhadap istri Terdakwa;

- Bahwa atas kejadian ini Terdakwa merasa bersalah dan menyesal;

Menimbang, bahwa atas kesempatan yang diberikan oleh Majelis Hakim, Terdakwa tidak mengajukan Saksi yang meringankan (a de charge);

Menimbang, bahwa Penuntut Umum mengajukan barang bukti yang telah disita secara sah menurut hukum berdasarkan Penetapan Nomor 30/Pen.Pid/2021/PN Pli dan 31/Pen.Pid/2021/PN Pli sebagai berikut:

1 (satu) unit sepeda motor merk HONDA VARIO warna hitam nomor rangka : MH1JF111EK035281 nomor mesin : JFJ1E1036009 nomor Polisi : DA 6899 LAS tahun 2015 atas nama AFFANDI

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8

(9)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 9 dari 19 Putusan Nomor 68/Pid.B/2021/PN Pli

1 (satu) lembar STNK sepeda motor merk HONDA VARIO warna hitam nomor rangka : MH1JF111EK035281 nomor mesin : JFJ1E1036009 nomor Polisi : DA 6899 LAS tahun 2015 atas nama AFFANDI

sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan Putusan ini dan telah pula diperlihatkan dipersidangan yang oleh Terdakwa maupun Saksi-Saksi dikenali sebagai barang bukti yang terkait dalam perkara ini;

Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian dalam Putusan ini, maka segala sesuatu yang terjadi dan terungkap dipersidangan sebagaimana terurai dalam Berita Acara Persidangan, sepanjang ada relevansinya dengan perkara ini, dianggap telah termuat dan dipertimbangkan pula serta menjadi bagian utuh yang tak terpisahkan dari Putusan ini;

Menimbang, bahwa berdasarkan alat bukti yaitu keterangan Saksi- Saksi, dan keterangan Terdakwa,yang dikaitkan dengan barang bukti yang diajukan di persidangan yang saling bersesuaian satu dengan yang lainnya diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut :

- Bahwa kejadiannya pada hari Selasa tanggal 10 November 2020 sekira pukul 23.00 Wita, terdakwa ini mengambil motor yang sedang Saksi Sutrisno kendarai yaitu sepeda motor Honda Vario warna hitam dengan No. Pol DA- 6899 LAS, di Jalan Prof Dr, Soepomo, Kelurahan Angsau, Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut;

- Bahwa pada saat kejadian Saksi Sutrisno pulang dari PLN dengan mengendarai sepeda motor untuk melaporkan listrik rumah Saksi Sutrisno yang padam, kemudian di tengah jalan tidak jauh dari rumah Saksi Sutrisno tinggal yaitu di Jalan Prof Dr, Soepomo, Kelurahan Angsau, Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, tiba-tiba Saksi Sutrisno diberhentikan seseorang yang tidak dikenal yaitu terdakwa;

- Bahwa Terdakwa berdiri di tengah jalan dan lalu terdakwa bilang‟‟ ini sepeda motor Terdakwa yang terdakwa cari‟‟ lalu terdakwa mengambil kunci kontaknya dan mendorong Saksi Sutrisno hingga terjatuh;

- Bahwa lalu Saksi Sutrisno bangkit dan berusaha untuk mengambil HP Saksi Sutrisno yang ada di bok depan, namun direbut oleh terdakwa ini dan dibantingnya hingga lepas terhambur, lalu terdakwa langsung pergi dengan membawa motor tersebut;

- Bahwa Saksi Sutrisno berusaha minta bantuan warga untuk mengejar terdakwa, namun tidak ditemukan selanjutkan melaporkan kepihak yang berwajib;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9

(10)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 10 dari 19 Putusan Nomor 68/Pid.B/2021/PN Pli

- Bahwa motor tersebut milik Saksi Sudarmi yang Saksi Sutrisno pinjam darinya untuk pergi ke PLN.

- Bahwa tujuan Saksi Sutrisno ke PLN karena saat itu lampu listrik rumah Saksi Sutrisno padam karena ada yang terbakar, lalu Saksi Sutrisno ingin melaporkan ke PLN, karena kebetulan saat itu Saksi Sudarmi tinggal dikontrakan dekat rumah Saksi Sutrisno;

- Bahwa STNK dan BPKB motor tersebut ada dipegang oleh pemiliknya yaitu Saksi Sudarmi;

- Bahwa dua hari kemudian Saksi Sutrisno dihubungi oleh pihak Kepolisian dan memberitahu bahwa motor tersebut telah ditemukan di wilayah Batu Ampar dan yang mengambil oleh Terdakwa;

- Bahwa Terdakwa tidak pernah minta ijin untuk membawa motor tersebut;

- Bahwa kerugian Saksi Sudarmi dengan hilangnya motor tersebut sekitar sejumlah Rp8.000.000,00 (delapan juta rupiah);

- Bahwa saat Terdakwa mengambil motor yang dikendarai Saksi Sutrisno, Terdakwa mendorong Saksi Sutrisno hingga terjatuh dan kotor, namun tidak ada luka.

- Bahwa tidak ada perubahan terhadap motor tersebut;

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan apakah berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut diatas, Terdakwa dapat dinyatakan telah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya;

Menimbang, bahwa Terdakwa telah didakwa oleh Penuntut Umum dengan dakwaan subsideritas, maka Majelis Hakim terlebih dahulu mempertimbangkan dakwaan primer sebagaimana diatur dalam Pasal 365 ayat 2 ke-1, yang unsur-unsurnya adalah sebagai berikut:

1. Barangsiapa;

2. Mengambil barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain;

3. Dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum;

4. Didahului, disertai atau diikuti dengan kekerasan atau ancaman kekerasan, terhadap orang dengan maksud untuk mempersiapkan atau mempermudah pencurian, atau dalam hal tertangkap tangan, untuk memungkinkan melarikan diri sendiri atau peserta lainnya, atau untuk tetap menguasai barang yang dicuri.

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10

(11)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 11 dari 19 Putusan Nomor 68/Pid.B/2021/PN Pli

5. Perbuatan dilakukan pada waktu malam dalam sebuah rumah atau pekarangan tertutup yang ada rumahnya, di jalan umum, atau dalam kereta api atau trem yang sedang berjalan.

Menimbang, bahwa terhadap unsur-unsur tersebut Majelis Hakim mempertimbangkan sebagai berikut:

Ad.1. Barang Siapa;

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan unsur “barangsiapa” dalam Kitab Undang Hukum Pidana (KUHP) hanyalah ditujukan terhadap orang perseorangan (natuurlijkpersoon) sebagai subyek hukum, pendukung hak dan kewajiban, yang telah diajukan dipersidangan sebagai Terdakwa oleh Penuntut Umum karena didakwa telah melakukan suatu tindak pidana dan dituntut untuk dapat mempertanggungjawabkan menurut hukum atas segala perbuatan yang didakwa telah dilakukan olehnya atau setidak-tidaknya mengenai siapa orang yang harus dijadikan Terdakwa dalam perkara ini. Tegasnya, kata

“barangsiapa” menurut Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1398 K/Pid/1994 tanggal 30 Juni 1995 terminologi kata “barangsiapa” sebagai siapa saja yang harus dijadikan Terdakwa/ dader atau setiap orang sebagai subjek hukum (pendukung hak dan kewajiban) yang dapat diminta pertanggungjawaban dalam segala tindakannya;

Menimbang, bahwa dengan demikian perkataan “barangsiapa” secara historis kronologis manusia sebagai subjek hukum telah dengan sendirinya ada kemampuan bertanggungjawab, kecuali secara tegas undang-undang menentukan lain;

Menimbang, dapat disimpulkan konsekuensi logis anasir ini maka adanya kemampuan bertanggungjawab (Toerekeningsvaanbaarheid) tidak perlu dibuktikan lagi oleh karena setiap subjek hukum melekat erat dengan kemampuan bertanggungjawab sebagaimana ditegaskan dalam Memorie van Toelichting (MvT);

Menimbang, bahwa orang sebagai subyek hukum yang telah diajukan oleh Penuntut Umum kedepan persidangan sebagai Terdakwa dalam perkara

in casu adalah Terdakwa Ady Ayup Kastiyo Bin Sunari dimana berdasarkan

keterangan saksi-saksi dan keterangan dari Terdakwa, ternyata Terdakwa telah mengakui dan membenarkan serta tidak merasa berkeberatan bahwa identitas orang sebagaimana tercantum dalam Surat Dakwaan Penuntut Umum adalah benar identitas diri Terdakwa, sehingga oleh karenanya unsur hukum “Barang siapa” ini telah terpenuhi;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11

(12)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 12 dari 19 Putusan Nomor 68/Pid.B/2021/PN Pli

Ad.2. Mengambil Suatu Barang Yang Seluruhnya Atau Sebagian Milik Orang Lain;

Menimbang, bahwa yang dimaksud unsur hukum mengambil suatu barang yang seluruhnya atau sebagian milik orang lain adalah perbuatan menguasai sesuatu benda seolah-olah ia adalah pemilik dari benda tersebut, padahal ia bukan pemiliknya;

Menimbang bahwa mengambil diartikan memindahkan barang dari tempat semula ketempat lain yang membawa barang dibawah kekuasaan yang nyata yang mengakibatkan barang berada dibawah kekuasaan yang melakukan atau yang mengakibatkan barang berada diluar kekuasaan pemilik;

Menimbang bahwa barang yang seluruhnya atau sebagian milik orang lain ditafsirkan sebagai sesuatu yang mempunyai nilai didalam kehidupan ekonomi dari seseorang;

Menimbang, dari keterangan berdasarkan keterangan Saksi Sutrisno dan Saksi Sudarmi serta dari keterangan Terdakwa dan dihubungkan dengan barang bukti didapatkan fakta hukum yaitu kejadiannya pada hari Selasa tanggal 10 November 2020 sekira pukul 23.00 Wita, terdakwa ini mengambil motor yang sedang Saksi Sutrisno kendarai yaitu sepeda motor Honda Vario warna hitam dengan No. Pol DA-6899 LAS, di Jalan Prof Dr, Soepomo, Kelurahan Angsau, Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut;

Menimbang bahwa pada saat kejadian Saksi Sutrisno pulang dari PLN dengan mengendarai sepeda motor untuk melaporkan listrik rumah Saksi Sutrisno yang padam, kemudian di tengah jalan tidak jauh dari rumah Saksi Sutrisno tinggal yaitu di Jalan Prof Dr, Soepomo, Kelurahan Angsau, Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, tiba-tiba Saksi Sutrisno diberhentikan seseorang yang tidak dikenal yaitu terdakwa;

Menimbang kemudian Terdakwa berdiri di tengah jalan dan lalu terdakwa bilang‟‟ ini sepeda motor Terdakwa yang terdakwa cari‟‟ lalu terdakwa mengambil kunci kontaknya dan mendorong Saksi Sutrisno hingga terjatuh lalu Saksi Sutrisno bangkit dan berusaha untuk mengambil HP Saksi Sutrisno yang ada di bok depan, namun direbut oleh terdakwa ini dan dibantingnya hingga lepas terhambur, lalu terdakwa langsung pergi dengan membawa motor tersebut dan Terdakwa membawa motor tersebut tanpa mendapatkan ijin dari korban kesebuah mesjid karena baru mengetahui di jalan bahwa motor tersebut bukanlah milik Terdakwa;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan hukum dan fakta hukum diatas Majelis Hakim berpendapat bahwa perbuatan Terdakwa yang

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12

(13)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 13 dari 19 Putusan Nomor 68/Pid.B/2021/PN Pli

telah mengambil sepeda motor Honda Vario warna hitam dengan No. Pol DA- 6899 LAS yang sedang digunakan oleh Saksi Sutrisno tanpa seijin dan sepengetahuan dari Saksi Sudarmi yaitu pemilik motor tersebut untuk Terdakwa kuasai atau miliki, sehingga dengan demikian maka unsur hukum

“mengambil suatu barang yang seluruhnya atau sebagian milik orang lain” telah terpenuhi pula;

Ad.3. Dilakukan Dengan Maksud Untuk Dimilikinya Secara Melawan Hukum;

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan “secara melawan hukum”

dalam pasal ini mencakup perbuatan melawan hukum dalam arti formil maupun dalam arti materiil, yakni meskipun perbuatan tersebut tidak diatur dalam peraturan perundang-undangan, namun apabila perbuatan tersebut dianggap tercela karena tidak sesuai dengan rasa keadilan atau norma-norma kehidupan sosial dalam masyarakat, maka perbuatan tersebut dapat dipidana. Dan sifat melawan hukum (wederrechtelijkheid), umumnya juga sudah terjadi kesatuan pendapat, baik dalam teori maupun dalam praktek hukum, melawan hukum materiil telah diterima. Suatu tindak pidana dikatakan bersifat melawan hukum bukan saja karena secara formal telah taatbestand dengan isi rumusan tindak pidana dalam Undang-undang, tetapi juga perbuatan tersebut dirasakan oleh masyarakat sebagai perbuatan yang tidak patut. Dengan kata lain,

„bertentangan dengan kesadaran hukum masyarakat‟, menurut versi Rancangan KUHP. Diterimanya ajaran sifat melawan hukum materiil tidak berarti suatu tindak pidana melawan hukum semata-mata karena bertentangan dengan kesadaran hukum masyarakat. Melainkan juga sebelumnya bertentangan dengan Undang-undang. Bahwa suatu tindak pidana yang bersifat melawan hukum hanya mempunyai arti dalam hukum pidana jika berlangsung karena diketahui dan dikehendaki pembuatnya (Dr. Chairul Huda , SH.MH., dari tiada pidana tanpa kesalahan menuju kepada tiada pertanggungjawaban pidana tanpa kesalahan, Kencana Prenada Media, Jakarta , 2006.hlm. 55);

Menimbang, dari keterangan berdasarkan keterangan Saksi Sutrisno dan Saksi Sudarmi serta dari keterangan Terdakwa dan dihubungkan dengan barang bukti didapatkan fakta hukum yaitu ketika Terdakwa berdiri di tengah jalan dan lalu terdakwa bilang‟‟ ini sepeda motor Terdakwa yang terdakwa cari‟‟

lalu terdakwa mengambil kunci kontaknya dan mendorong Saksi Sutrisno hingga terjatuh;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13

(14)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 14 dari 19 Putusan Nomor 68/Pid.B/2021/PN Pli

Menimbang kemudian Saksi Sutrisno bangkit dan berusaha untuk mengambil HP Saksi Sutrisno yang ada di bok depan, namun direbut oleh terdakwa ini dan dibantingnya hingga lepas terhambur, lalu terdakwa langsung pergi dengan membawa motor tersebut;

Menimbang bahwa Saksi Sutrisno dan Saksi Sudarmi baru mengetahui keberadaan motor setelah dihubungi oleh pihak Kepolisian dan memberitahu bahwa motor tersebut telah ditemukan di wilayah Batu Ampar dan yang mengambil oleh Terdakwa serta Terdakwa tidak pernah minta ijin untuk membawa motor tersebut dan kerugian Saksi Sudarmi dengan hilangnya motor tersebut sekitar sejumlah Rp8.000.000,00 (delapan juta rupiah);

Menimbang, bahwa perbuatan Terdakwa yang telah mengambil motor dengan cara merampas motor milik Saksi Sudarmi yang digunakan oleh Saksi Sutrisno dengan tujuan Terdakwa gunakan dengan tidak dikehendaki oleh Pemilik barang in casu, maka atas dasar pertimbangan hukum tersebut, unsur hukum “dilakukan dengan maksud untuk dimilikinya secara melawan hukum” telah terpenuhi;

Ad.4 Didahului, disertai atau diikuti dengan kekerasan atau ancaman kekerasan, terhadap orang dengan maksud untuk mempersiapkan atau mempermudah pencurian, atau dalam hal tertangkap tangan, untuk memungkinkan melarikan diri sendiri atau peserta lainnya, atau untuk tetap menguasai barang yang dicuri;

Menimbang, bahwa unsur “didahului, disertai atau diikuti dengan maksud untuk mempersiapkan atau mempermudah pencurian, atau dalam hal tertangkap tangan, untuk memungkinkan melarikan diri sendiri atau peserta lainnya, atau untuk tetap menguasai barang yang dicuri” merupakan unsur yang bersifat alternatif. Artinya, apabila salah satu unsur sudah terbukti, maka hal itu sudah menunjukkan unsur tersebut secara keseluruhan telah terpenuhi tanpa perlu membuktikan unsur-unsur lainnya;

Menimbang bahwa R. Soesilo menyebutkan kekerasan adalah mempergunakan kekuatan atau kekuasaan yang agak besar secara tidak sah;

Menimbang bahwa definisi melakukan kekerasan dalam KUHP disebut dalam Pasal 89 KUHP yakni menggunakan tenaga atau kekuatan jasmani tidak kecil dan tidak sah, misalnya: memukul dengan tangan atau dengan segala macam senjata, menyepak, menendang, dan sebagainya. Yang disamakan dengan “melakukan kekerasan” ialah membuat orang jadi pingsan atau tidak berdaya lagi;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14

(15)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 15 dari 19 Putusan Nomor 68/Pid.B/2021/PN Pli

Menurut Hoge Raad dalam beberapa arrest membuat syarat adanya ancaman itu, yaitu:

a. Ancaman itu harus diucapkan dalam keadaan yang sedemikian rupa, sehingga dapat menimbulkan kesan pada orang yang diancam, bahkan yang diancamkan itu benar-benar akan dapat merugikan kebebasan pribadinya;

b. Maksud pelaku memang telah ditujukan untuk menimbulkan kesan tersebut.

Menimbang berdasarkan keterangan Saksi Sutrisno dan Saksi Sudarmi serta dari keterangan Terdakwa dan dihubungkan dengan barang bukti didapatkan fakta hukum yaitu ketika Terdakwa berdiri di tengah jalan dan lalu terdakwa bilang‟‟ ini sepeda motor Terdakwa yang terdakwa cari‟‟ lalu terdakwa mengambil kunci kontaknya dan mendorong Saksi Sutrisno hingga terjatuh;

Menimbang kemudian Saksi Sutrisno bangkit dan berusaha untuk mengambil HP Saksi Sutrisno yang ada di bok depan, namun direbut oleh terdakwa ini dan dibantingnya hingga lepas terhambur, lalu terdakwa langsung pergi dengan membawa motor tersebut;

Menimbang bahwa Saksi Sutrisno dan Saksi Sudarmi baru mengetahui keberadaan motor setelah dihubungi oleh pihak Kepolisian dan memberitahu bahwa motor tersebut telah ditemukan di wilayah Batu Ampar dan yang mengambil oleh Terdakwa serta Terdakwa tidak pernah minta ijin untuk membawa motor tersebut;

Menimbang bahwa perbuatan Terdakwa yang mengambil motor yang digunakan Saksi Sutrisno yang disertai dengan cara mendorong saksi Sutrisno hingga terjatuh dalam hal ini menggunakan tenaga atau kekuatan jasmani yang tidak kecil atau tidak sah, maka atas dasar pertimbangan hukum tersebut, unsur hukum “disertai dengan kekerasan terhadap orang dengan maksud untuk mempermudah pencurian” telah terpenuhi;

Ad.5 Perbuatan dilakukan pada waktu malam dalam sebuah rumah atau pekarangan tertutup yang ada rumahnya, di jalan umum, atau dalam kereta api atau trem yang sedang berjalan

Menimbang bahwa yang dimaksud diwaktu malam dalam Pasal 98 Kitab Undang Hukum Pidana (KUHP) ialah masa diantara matahari terbenam dan matahari terbit;

Menimbang, bahwa unsur “dalam sebuah rumah atau pekarangan tertutup yang ada rumahnya, di jalan umum, atau dalam kereta api atau trem yang sedang berjalan” merupakan unsur yang bersifat alternatif. Artinya,

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15

(16)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 16 dari 19 Putusan Nomor 68/Pid.B/2021/PN Pli

apabila salah satu unsur sudah terbukti, maka hal itu sudah menunjukkan unsur tersebut secara keseluruhan telah terpenuhi tanpa perlu membuktikan unsur- unsur lainnya;

Menimbang bahwa yang dimaksud dalam sebuah rumah atau pekarangan tertutup menurut R Soesilo ialah sebuah bangunan yang digunakan untuk berdiam sehari-hari (siang malam) sedangkan pekarangan tertutup ialah suatu pekarangan yang sekelilingnya ditandai dengan adanya batas penguasaan secara fisik atau nyata misalnya, tanaman pembatas, selokan, ataupun pagar;

Menimbang, dari keterangan berdasarkan keterangan Saksi Sutrisno dan Saksi Sudarmi serta dari keterangan Terdakwa dan dihubungkan dengan barang bukti didapatkan fakta hukum yaitu bahwa kejadiannya pada hari Selasa tanggal 10 November 2020 sekira pukul 23.00 Wita, terdakwa ini mengambil motor yang sedang Saksi Sutrisno kendarai yaitu sepeda motor Honda Vario warna hitam dengan No. Pol DA-6899 LAS, di Jalan Prof Dr, Soepomo, Kelurahan Angsau, Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut yaitu pada saat kejadian Saksi Sutrisno pulang dari PLN dengan mengendarai sepeda motor kemudian di tengah jalan tidak jauh dari rumah Saksi Sutrisno tinggal yaitu di Jalan Prof Dr, Soepomo, Kelurahan Angsau, Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, tiba-tiba Saksi Sutrisno diberhentikan seseorang yang tidak dikenal yaitu terdakwa;

Menimbang bahwa Terdakwa berdiri di tengah jalan dan lalu terdakwa bilang‟‟ ini sepeda motor Terdakwa yang terdakwa cari‟‟ lalu terdakwa mengambil kunci kontaknya dan mendorong Saksi Sutrisno hingga terjatuh;

Menimbang bahwa oleh karena perbuatan yang dilakukan Terdakwa terjadi pada pukul 23.00 WITA yang termasuk diwaktu malam dalam unsur ini serta lokasi kejadian perkara di Jalan Prof Dr, Soepomo, Kelurahan Angsau, Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut yang merupakan termasuk dalam jalan umum maka atas dasar pertimbangan hukum tersebut, unsur hukum Perbuatan dilakukan pada waktu malam di jalan umum, telah terpenuhi;

Menimbang, bahwa oleh karena semua unsur dari Pasal 365 ayat (2) ke 1 Kitab Undang Hukum Pidana (KUHP) telah terpenuhi, maka Terdakwa haruslah dinyatakan telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan dalam dakwaan primair dan terhadap dakwaan selanjutnya tidak perlu dipertimbangkan lagi;

Menimbang, bahwa terhadap permohonan Terdakwa di persidangan yang pada pokoknya menyatakan bahwa Terdakwa memohon keringanan

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16

(17)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 17 dari 19 Putusan Nomor 68/Pid.B/2021/PN Pli

hukuman, akan dipertimbangkan bersamaan dengan pertimbangan mengenai keadaan yang memberatkan dan yang meringankan Terdakwa;

Menimbang dengan demikian Majelis Hakim sependapat dengan Tuntutan Penuntut Umum yang menuntut Terdakwa menggunakan dakwaan primair yaitu Pasal 365 ayat (2) ke 1 Kitab Undang Hukum Pidana (KUHP);

Menimbang, bahwa dalam persidangan, Majelis Hakim tidak menemukan hal-hal yang dapat menghapuskan pertanggungjawaban pidana, baik sebagai alasan pembenar atau alasan pemaaf, maka Terdakwa harus mempertanggungjawabkan perbuatannya;

Menimbang, bahwa dengan memperhatikan pasal 183 KUHAP dan pasal 193 KUHAP, oleh karena Terdakwa telah terbukti bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana tersebut diatas, maka Terdakwa harus dijatuhi pidana yang adil dan setimpal dengan perbuatan yang Terdakwa lakukan yang akan disebutkan dalam amar putusan ini;

Menimbang, bahwa pada era dewasa ini tujuan pemidanaan bukanlah merupakan suatu balas dendam sebagaimana dalam teori klasik tentang tujuan pemidanaan, namun semata-mata sebagai usaha prefentif dan edukatif serta pembinaan atas diri Terdakwa pada khususnya dan masyarakat luas pada umumnya agar Terdakwa tidak mengulangi perbuatannya lagi dan masyarakat tidak meniru perbuatan Terdakwa dan membina Terdakwa agar berperilaku yang sesuai dengan norma, sehingga akan tercipta adanya keseimbangan antara hak dan kewajiban warga Negara dalam wadah Negara Hukum Indonesia tercinta ini;

Menimbang, bahwa sebelum menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa tersebut, Majelis Hakim akan mempertimbangkan keadaan-keadaan yang memberatkan dan keadaan-keadaan yang meringankan bagi diri Terdakwa;

Keadaan-keadaan yang memberatkan :

- Perbuatan Terdakwa dapat meresahkan masyarakat;

Keadaan-keadaan yang meringankan :

- Terdakwa bersikap sopan selama di persidangan;

- Terdakwa berjanji tidak mengulangi perbuatannya;

Menimbang bahwa oleh karena Terdakwa dalam perkara ini tidak dikenakan penahanan karena statusnya sebagai terpidana yang sedang menjalani masa pemidanaan putusan dalam perkara lain maka perlu diperintahkan agar Terdakwa segera ditahan setelah selesai menjalani masa pemidanaannya tersebut dan tidak ada alasan bagi majelis untuk menetapkan pengurangan masa pemidanaan sebagaimana ketentuan pasal 22 ayat (4)

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17

(18)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 18 dari 19 Putusan Nomor 68/Pid.B/2021/PN Pli

Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) karena dalam perkara a

quo terhadap Terdakwa tidak dikenakan penahanan;

Menimbang, bahwa dengan memperhatikan pasal 21 KUHAP serta untuk memperlancar proses selanjutnya, maka perlu memerintahkan Terdakwa tetap berada dalam tahanan;

Menimbang, bahwa mengenai barang bukti berupa ;

1 (satu) unit sepeda motor merk HONDA VARIO warna hitam nomor rangka : MH1JF111EK035281 nomor mesin : JFJ1E1036009 nomor Polisi : DA 6899 LAS tahun 2015 atas nama AFFANDI;

1 (satu) lembar STNK sepeda motor merk HONDA VARIO warna hitam nomor rangka : MH1JF111EK035281 nomor mesin : JFJ1E1036009 nomor Polisi : DA 6899 LAS tahun 2015 atas nama AFFANDI;

Menimbang bahwa oleh karena barang bukti tersebut disita dari Saksi SUDARMIATI Binti SAINI (Alm) dan telah selesai digunakan dalam pembuktian perkara ini maka terhadap barang bukti tersebut agar dikembalikan kepada Saksi SUDARMIATI Binti SAINI (Alm);

Menimbang, bahwa dengan memperhatikan pasal 222 KUHAP, oleh karena Terdakwa terbukti bersalah melakukan tindak pidana tersebut diatas, maka haruslah dibebani untuk membayar biaya perkara yang besarnya akan disebutkan dalam amar putusan ini ;

Memperhatikan, Pasal 365 ayat (2) ke 1 Kitab Undang Hukum Pidana (KUHP), dan Undang-undang Republik Indonesia nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan;

MENGADILI:

1. Menyatakan Terdakwa Ady Ayup Kastiyo Bin Sunari, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Pencurian disertai kekerasan dalam keadaan memberatkan” sebagaimana dalam Dakwaan Primair;

2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa Ady Ayup Kastiyo Bin Sunari, oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan 4 (empat) bulan;

3. Memerintahkan agar Terdakwa ditahan;

4. Menetapkan barang bukti berupa :

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18

(19)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 19 dari 19 Putusan Nomor 68/Pid.B/2021/PN Pli

- 1 (satu) unit sepeda motor merk HONDA VARIO warna hitam nomor rangka : MH1JF111EK035281 nomor mesin : JFJ1E1036009 nomor Polisi : DA 6899 LAS tahun 2015 atas nama AFFANDI

- 1 (satu) lembar STNK sepeda motor merk HONDA VARIO warna hitam nomor rangka : MH1JF111EK035281 nomor mesin : JFJ1E1036009 nomor Polisi : DA 6899 LAS tahun 2015 atas nama AFFANDI

Dikembalikan kepada Saksi SUDARMIATI Binti SAINI (Alm)

5. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sejumlah Rp5.000,00 (lima ribu rupiah);

Demikianlah diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Pelaihari, pada hari Rabu, tanggal 5 Mei 2021, oleh kami, Andika Bimantoro, S.H., sebagai Hakim Ketua, Agung Yuli Nugroho, S.H., Nor Alfisyahr, S.H., masing-masing sebagai Hakim Anggota, yang diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Kamis, tanggal 6 Mei 2021, oleh Hakim Ketua dengan didampingi para Hakim Anggota tersebut, dibantu oleh Kartini, S.H., Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri Pelaihari, serta dihadiri oleh Eka K.Putra, S.H, Penuntut Umum dan Terdakwa menghadap sendiri;

Hakim Anggota, Hakim Ketua,

Agung Yuli Nugroho, S.H., Andika Bimantoro, S.H.,

Nor Alfisyahr, S.H.,

Panitera Pengganti,

Kartini, S.H.

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19

Referensi

Dokumen terkait

Meningkatkan hasil belajar pada aspek kognitif tingkat C.2 (pemahaman) dalam pembelajaran PKn dengan menggunakan metode problem based learning pada siswa kelas IV

overconfidence , data mining, emotion, mental accounting, familiarity dan faktor demografi yang terdiri dari jenis kelamin, usia, tingkat pendapatan, tingkat pendidikan dan

Selain itu dibutuhkan rekomendasi dan pemberian standar nilai dari data pelamar.Tugas akhir ini menghasilkan sebuah sistem informasi rekrutmen dan seleksi tersebut untuk

a) Peneliti mengawali proses penelitian dengan mengamati gejala-gejala sosial yang terjadi di lingkungan sekitar terkait dengan bidang kajian komunikasi

Menurut H.Muntohar, S.Ag selaku kepala pimpinan kantor cabang di BMT Dana Mentari Muhamadiyah Purwokerto, dari pembiayaan mudharabah, murabahah, musyarakah dan ijarah

Dari pengertian istilah diatas, maka yang dimasud dalam judul skripsi “Hubungan Antara Kemampuan Interaksi Sosial dengan Penerimaan Teman. Sebaya Pada Siswa kelas VII

Manajemen Telkomsel, anak usaha Telekomunikasi Indonesia (TLKM), berkomitmen untuk ikut membuka keterisolasian masyarakat Papua dari sisi telekomunikasi dan ikut

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara nilai AgNOR sebagai biomarker sensitifitas sel tumor terhadap radiasi sebelum menjalani kemoradioterapi dengan, sub