• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

9 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Massa

Komunikasi massa atau mass communaction pada dasarnya adalah komunikasi dimana melewati media massa yang modern seperti majalah, surat kabar, media sosial, siaran radio maupun televisi, dan teknologi internet lainya. Komunikasi massa sendiri berfungsi untuk menyalurkan informasi, gagasan maupun sikap pada khalayak yang heterogen dengan jumlah yang banyak pada pengguna media(Mahi, 2018)

Tamburaka (2013) menyatakan definisi komunikasi massa ialah suatu proses komunikasi dimana dilaksanakan lewat media massa yang memiliki segala tujuan komunikasi maupun menyalurkan informasi pada masyarakat yang luas (Tamburaka, 2013). Menurut Sobur (2017) komunikasi massa adalah proses yang mana komunikator professional menyampaikan pesan secara luas yang bertujuan untuk menginformasikan, mempengaruhi, maupun menggagas perubahan diantara khalayak yang beragam (Sobur, 2017). Sedangkan menurut Mulyana komunikasi massa ialah komunikasi dimana mempergunakan media masa, seperti majalah, media cetak, media elektronik atau surat kabar, radio, televisi, memiliki biaya yang cukup mahal, dimana dikelola oleh sebuah lembaga maupun seorang yang dilembagakan, ditunjukan pada orang dengan jumlah yang besar dan tersebar di berbagai tempat, anonim, dan beragam. Pesan yang disampaikan bersifat umum, penyampaian cepat, bersamaan, dan sekilas, khususnya pada media elektronik(Hadi, 2021).

Melalui penjabaran di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa komunikasi massa ialah komunikasi yang diperuntukan untuk masyarakat dengan jumlah yang besar dimana heterogen serta anonim lewat media cetak ataupun media elektronik dengan cara penyampaian cepat, bersamaan, dan sekilas.

(2)

10 Pada era sekarang media massa bermacam-macam dan terus bertambah dengan adanya media sosial dengan beragam rupa jenis – jenisnya, seperti website, Twitter, Facebook, Whatsapp,Youtube, dan beragam lainya.

2.2 Media Massa

Pada hakikatnya Media massa sendiri bisa mencapai masyarakat yang sangat luas serta cenderung lebih heterogen, banyak, anonim, pesannya pun memiliki sifat yang abstrak dan tersebar.

Di dalam bahasan komunikasi massa sendiri, media massa ini diartikan sebagai perangkat yang diorganisir untuk komunikasi dengan cara terbuka dengan khalayak luas yang berjarak dengan waktu yang relatif singkat.

(Santosa, 2017)

Menurut Bungin dalam bukunya “Sosiologi Komunikasi”

menjelaskan bahwa media massa merupakan media komunikasi serta informasi dimana bisa menyebarkan informasi dengan cara publik yang bisa dijangkau oleh masyarakat secara massal. (Bungin, 2006)

2.3 Jurnalistik Online

Online journalism atau jurnalistik Online yang juga disebut cyber jounalism, Jurnalistik website atau jurnalistik internet, adalah jurnalistik genrasi baru setelah jurnalistik media cetak atau jurnalistik konvensional dan jurnalistik radio maupun televisi. Jurnalistik online sendiri memiliki berbagai istilah, seperti yang telah dijelaskan yaitu jurnalistik online, internet, dan website. (M. Romli, 2018)

Pada dasarnya jurnalistik ialah proses penulisan, peliputan, dan penyebarluasan informasi yang aktual serta penyebarluasan berita lewat media massa. Secara singkat jurnalistik juga dapat diartikan sebagai, memberitakan sebuah kejadian.

Pada dasarnya jurnalistik online ialah sebagai proses penyampaian pesan atau informasi lewat media internet yaitu website.

(3)

11 Memasuki perkembangan baru dalam dunia media, website sendiri saat ini lebih dikenal dengan “media baru” atau new media. didalam new media informasi yang disajikan dapat diakses ataupun dibaca kapanpun dan di mana pun, bahkan di dunia, selama adanya dukungan dari komputer ataupun perangkat lain yang mempunyai jaringan internet.

Karakteristik jurnalistik Online

Perbedaan yang signifikan antara jurnalistik online dengan jurnalistik tradisional seperti tv, radio, cetak ialah kecepatan, kemudahan, up-to-date, dan dapat berinteraksi dengan pembaca atau user secara langsung.

Jurnalistik online tidak mengenal batas waktu, seperti di media cetak. Bagi jurnalistik online menerapkan batas waktu atau deadline untuk mempublikasi informasi paling lambat yaitu beberapa menit bahkan hitungan detik setelah suatu kejadian berlangsung.

Ciri dari jurnalistik online dalam praktik jurnalistik, ialah mempertimbangkan berbagai format media atau multimedia yang bertujuan untuk menyusun isi dari hasil liputan yang memungkinkan jurnalis dan audiens berinteraksi dimana dapat menghubungkan bermacam komponen berita dengan sumber-sumber online lainya.

Seperti yang dipaparkan oleh Romli (2018) menyatakan sebagian karakteristik jurnalistik online dimana memiliki karakter yang beda dengan media konvensional, yaitu:

1. Immediacy: kecepatan dalam penyampaian sebuah informasi atau up to update. Berbeda dengan Radio dan TV dalam menyampaikan berita dengan cepat seperti breaking news dimana biasanya memotong acara yang sedang berlangsung. Jurnalistik online bukan seperti itu, setiap menit hingan detik pun, sutau berita bisa diunggah.

(4)

12 2. Multiple Pagination: tampilan yang dapat berupa ratusan page, halaman juga dapat dibuka dalam jendela sendiri (new tab/new window)

3. Multimedia: penyajian informasi yang tegabung di antara teks, gambar, audio dan video, bahkan grafis.

4. Flexibility Delivery Platform: wartawan dapat menuliskan sebuah berita di mana saja dan kapan pun.

5. Archieving: informasi terarsipkan, bisa digolongkan dengan landasan kategori (rubrik) atau keyword dan bias digunakan kapan pun.

6. Realationship with Reader: interaksi antara pembaca dengan penulis dapat dialakukan secara langsung melalui kolom komentar.

Pada Jurnalistik online juga dikenal teknik SEO (Search Engine Optimization) atau optimasi mesin pencari yang merupakan sebuah proses yang dilaksanakan dengan cara sistematis guna memperbesar kapasitas maupun kualitas grafik kunjungan lewat mesin pencarian yang tertuju pada situs web tertentu. Tujuan dari SEO sendiri merupakan strategi untuk menyematkan suatu situs pada posisi paling atas, atau menempatkan pada halaman pertama dari hasil pencarian menurut kata kunci yang spesifik.

Clickbait Journalism

Jurnalistik online juga mengubah kiblat bisnis media dimana mempengaruhi pada cara penulisan berita. Jika dulu sebuah media hanya fokus pada oplah, atau jumlah eksemplar yang diterbitkan, saat ini oplah bukan tujuan utama sebuah media. Saat ini merupakan era traffic, jumlah pengunjung, atau banyaknya pageviews. Di dalam bisnis media online, trafik telah menjadi andalan penghasilan sebuah media.

Media online saat ini berlomba untuk menarik pengunjung, meningkatkan banyaknya oplah bukan menjadi tujuan utama. Clickbait kini menjadi salah satu bagian dari media online yang bertujuan menaikan

(5)

13 jumlah pengunjung. Bahkan saat ini clickbait justru menjadi trending di kalangan media online hingga adanya “Clickbait Journalism”

Secara harfiah clickbait memiliki arti umpan klik, yaitu dorongan untuk pembaca agar mengklik pada judul berita atau membuka berita tersebut. Umumnya sebuah link berita diklik, isi dari berita tersebut tidak seperti yang diharapkan. Maka dari itu istilah clickbait kini memiliki konotasi yang negatif, yaitu “ Jebakan klik” yang mana isi berita menjebak pembaca.

Definisi clickbait menurut The Oxford English Dictionary merupakan “konten dalam media online dimana bertujuan untuk menarik perhatian agar pengunjung mengklik sebuah link halaman situs.” (M.

Romli, 2018)

Ciri dari clickbait sendiri yaitu judul berita cenderung menggunakan kata “inilah” atau “ini dia” dan sering menyembunyikan fakta di balik judul. Judul clickbait dalam praktiknya dilakukan dengan:

1. Judul yang sensasional, hal ini dilakukan dengan cara merubah kata-kata tertentu dalam judul, agar terkesan heboh, namun dibalik judul tersebut menyimpan isi berita yang tidak sesuai dengan kenyataan.

2. Judul yang tak sesuai isi atau misleading.

3. Menggunakan kata – kata bombastis, seperti “wow”, “Heboh!”,

“astaga” dan lain sebagainya.

4. Judul dilebih – lebihkan, cara tersebut merupakan cara yang paling sering digunakan. Pada umumnya menggunakan kata – kata seperti, “terkaya”, “paling” atau kata superlatif lainya.

(Urban Dictionary, 2015)

(6)

14 2.4 Berita

Jika dahulu berita didefinisiskan oleh para ahli hanya sebagai surat kabar saja. Berita merupakan sebuah fakta atau sebuah ide yang benar dan memiliki daya tarik dan perhatian sebagian besar pembaca. Menurut pandangan Kusumaningrat bahwa definisi berita harus paham dengan latar belakang negara maupun tempat berita itu dibuat. Pada dasarnya sebuah berita mempunyai arti yang berbeda – beda ditiap negara, terlebih pada negara yang mempunyai sistem pers yang berbeda.

Arti berita dari etimologis berasal dari bahasa sansekerta vrit yang bermakna ada atau terjadi, atau vritta yang maknanya peristiwa atau kejadian. Jika pada bahasa inggris asal kata berita dari news yang juga mempunyai arti sebagai informasi mengenai peistiwa terbaru. Definisi dalam KBBI sendiri berita adalah laporan tentang kejadian maupun peristiwa yang sedang hangat terjadi. (Mahi, 2018)

Makna dari berita menurut Romli merupakan laporan peristiwa ataupun pelaporan kejadian melalui media massa. Suatu peristiwa yang tidak dipublikasikan melalui media massa dan tidak diketahui banyak orang, tidak dapat disebut sebagai berita. Meski demikian tak semua peristiwa layak untuk dipublikasikan melalui media massa.

Konsep Berita

Para ilmuwan memiliki catatan konsep mengenai berita, yang kemudian memiliki banyak rujukan mengenai konsep berita. Konsep berita tersebut setidaknya ada delapan diamana dapat menjadi acuan.

Konsep berita tersebut yaitu:

- Berita sebagai laporan tercepat. Konsep yang mentitikberatkan waktu kejadian suatu kejadian atau peristiwa sebagai komponen paling penting.

- Berita sebagai rekaman. Berita yang telah tercetak di surat kabar ialah dokumentasi.

- Berita sebagai fakta objektif. Berita diharuskan bersifat objektif dan faktual, atau tanpa pandangan yang memihak.

(7)

15 - Berita sebagai interpretasi. Sebuah fakta yang harus dijelaskan sebab akibat, dan situasinya agar pembaca mudah memahami.

- Berita sebagai sensasi. Memiliki unsur subjektif yaitu, sesuatu yang mengagetkan, mengguncang dan mengharukan di antara pembaca satu dan yang lainnya.

- Berita sebagai minat insani atau human interest. berita yang memilik daya tarik namun tidak disebabkan pentingnya kejadian yang dilaporkan, melainkan sebab sifatnya yang dapat menyentuh perasaan, menimbulkan rasa terharu, iba, prihatin, gembira.

- Berita sebagai ramalan atau prediksi. Wartawan lebih memperhatikan masa depan dibandingkan masa kini atau masa lalu sebab minat pembaca yang terletak pada masa depan.

- Berita sebagai gambar. Pelaporan kejadian dalam bentuk gambar lebih efektif dibandingkan hanya ditulis dengan kata – kata.

(Mahi, 2018)

2.5 Bahasa Jurnalistik

Menurut KBBI, bahasa sendiri adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer, di mana dipakai seluruh masyarakat sebagai bentuk bekerjasama, interaksi, maupun mengidentifikasi diri dengan bentuk tingkah laku, percakapan, dan sopan santun yang baik. Bahasa menurut Groys (1981) merupakan alat yang digunakan untuk mengapresiasikan diri, selain itu juga sebagai alat komunikasi, dan alat untuk beradaptasi sosial di lingkungan maupun situasi tertentu.

Bahasa Komunikasi Massa (Language of Mass Communication, disebut dengan Newspaper Language), adalah sebutan dari Bahasa Jurnalistik merupakan model bahasa yang dipakai wartawan ketika menulis berita.

Selain itu bahasa yang dipakai untuk komunikasi melalui media massa, baik komunikasi tertulis (media cetak dan online), ataupun komunikasi

(8)

16 lisan (tutur) di media elektronik (radio dan TV) dengan karakteristik padat, singkat , dan mudah dipahami (M. Romli, 2018).

Bahasa pers merupakan sebutan lain dari bahasa jurnalistik, adalah salah satu variasi bahasa yang dipakai oleh kalangan jurnalis guna memberikan informasi tertulis ketika berkomunikasi. Sumadiria memaparkan bahwa, bahasa jurnalistik adalah bahasa yang dipakai oleh redaktur, pengelola media massa, atau wartawan ketika menyusun, menyiarkan,menayangkan, menyajikan dan memuat berita serta laporan peristiwa atau pernyataan yang benar, aktual, penting dan memiliki daya tarik bertujuan dupaya mudah dipahami isinya serta cepat diterima maknanya (Sumadiria, 2011).

Telah disinggung sebelumnya diatas bahwasannya bahasa Jurnalistik wajib sesuai dengan prinsip, sederhana, padat , ringkas, lugas , jelas, dan memiliki daya tarik. kalimat-kalimat yang dibuat tidak banyak memakai kata-kata adalah makna dari prinsip ringkas; sedangkan prinsip padat yakni kata kata yang dipakai pada kalimat bukan merupakan hal yang percuma atau tidak berarti. kemudian, pada prinsip sederhana yaitu kalimat yang dipakai merupakan kalimat yang mempunyai pola sederhana; prinsip jelas yaitu kalimat yang dipakai tidak akan memunculkan tanda tanya, apalagi bermakna ambigu. (Gracia Ilma Supit & Senduk, 2018)

Selanjutnya prinsip lugas yaitu kata-kata dan kalimat-kalimat yang dipakai mempunyai makna seperti yang dikehendaki, disamping itu yang dimaksud dengan menarik adalah kalimat-kalimat serta kata-kata yang dipakai untuk memunculkan minat atau perasaan orang untuk membacanya. (Anwar, 1991)

Jika diambil kesimpulan, pada dasarnya enam prinsip itu dapat dirangkum menjadi hemat kata, menarik,dan tepat makna (lugas). Hemat kata berhubungan dengan pemakaian kata-kata dan kalimat; tepat makna atau lugas berhubungan dengan makna kalimat itu; dan menarik berhubungan dengan adanya keinginan orang untuk membacanya (Sumadiria, 2011).

(9)

17 Ciri – Ciri Bahasa Jurnalistik

Dalam buku Rahmalia, JS Badudu memaparkan bahwa bahasa jurnalistik memiliki sifat yang sangat khas yaitu sederhana, padat, lugas , memiliki daya tarik , singkat dan jelas. Sifat diatas yang wajib sipunyai oleh bahasa pers dalam teks berita, dimana portal berita online saat ini dibaca oleh semua kalangan khalayak dimana tidak semua memiliki tingkat pengetahuan yang sama. (Rahmalia, 2007). Karena itu ciri-ciri yang wajib dipunyai bahasa jurnalistik menurut JS Badudu yaitu sebagai berikut:

a. Singkat, dimana penyajian sebuah berita secara singkat dengan menghindari penjelasan yang bertubi-tubi.

b. Padat, yang berarti dimana penulis menerapkan prinsip 5W+1H, dengan semua informasi yang dibutuhkan oleh pembaca sudah tersaji didalamnya. Hal ini juga didukung dengan menghilangkan kata kata yang mubazir.

c. Sederhana, bahasa jurnalistik dapat memilih kalimat sederhana dan tunggal, tidak menggunakan kalimat majemuk yang cenderung rumit, panjang dan kompleks. Sederhana dimaksudkan memiliki kalimat yang efektif tidak berlebih, dan praktis.

d. Lugas , berati bahasa pers dapat memberikan makna dalam suatu informasi dengan langsung, dan menghindari bahasa yang berbunga- bunga serta berlebihan.

e. Menarik, memakai kata yang bersifat tumbuh, hidup serta berkembang dimana berita dapat disusun menjadi suatu informasi yang menarik bagi pembaca

f. Jelas, yang berarti sebuah berita dipaparkan dapat dipahami dengan mudah oleh pembaca. Penggunaan struktur kalimat tidak memunculkan makna ganda atau ambigu.

Fungsi Bahasa Jurnalistik

Media dalam berkomunikasi baik lisan maupun tulisan merupakan Fungsi bahasa jurnalistik. Seperti yang telah dibahas diatas

(10)

18 mengenai fungsi bahasa Keraf dalam Sumadiria memilah fungsi penting bahasa menjadi 4, diantaranya adalah: (Groys, 1981)

1. Alat mengungkapkan ekspresi diri Bahasa adalah alat guna menyatakan apapun yang ada dalam diri seseorang, baik berbentuk ungkapan pemikiran, perasaan, serta suatu keinginan yang dimiliki.

2. Alat komunikasi Bahasa adalah media dalam menyatakan maksud dan tujuan seseorang. Dengan berkomunikasi, setiap orang bisa mengungkapkan segala sesuatu yang di rasakan pada orang lain.

3. Alat mengadakan adaptasi sosial dan integrasi Bahasa sebagai alat komunikasi, memiliki kemungkinan seseorang mempunyai keterikatan dengan kelompok sosial. Kebanyakan anggota masyarakat bisa bersatu melalui bahasa.

4. Alat mengadakan kontrol sosial, Kontrol sosial adalah upaya yang dipakai guna memberi pengaruh tingkah laku seseorang. Sebagai alat kontrol, bahasa mempunyai peran penting ketika menyampaikan gagasan ataupun pikiran kepada orang lain (Sumadiria, 2011).

Segala macam fungsi bahasa seperti pembawa kewibawaan, alat berkomunikasi, kerangka acuan, kontrol sosial, pemberi kekhasan ,pemersatu, integrasi dan adaptasi, sarana ekspresi diri , dan lain sebaginya.

Pada hakikatnya bahasa jurnalistik hanyalah salah satu ragam bahasa yang tunduk pada kaidah bahasa baku.

Sebagai salah satu ragam, bahasa jurnalistik mempunyai sarat fungsi. Maka dari itu, bahasa jurnalistik harusnya, didalami, diawasi serta dipelajari, supaya tidak keluar dari aturan yang sudah ditetapkan (Groys, 1981).

2.6 Basis Teori

Teori Tanggung Jawab Sosial

Teori pers tanggung jawab sosial pada hakikatnya tidak berbeda jauh dengan sistem pers yang liberal atau bebas. Perbedaan terdapat di

(11)

19 penekanan tanggung jawab sosial atas apa yang diberitakan maupun ditulis.

Pada sistem pers liberal, pers lebih dibebaskan di penulisan apapun maupun memberitakan apapun (selama itu tidak melanggar norma yang berlaku), namun di sistem pers tanggung jawab sosial ini, pers juga diwajibkan untuk bertanggung jawab atas tulisan atau berita yang diberikan kepada publik.

Kebebasan pers memang penting dalam dunia pers, namun bila disertai dengan adanya tanggung jawab, kebebasan tersebut akan lebih bermakna. Setiap jurnalis atau wartawan tidaklah bisa sepenuhnya menjadi bebas dalam berkreasi pada saat menyajikan berita, namun adanya kebebasan tersebut tetap wajib dipertanggung jawabkan. Teori tanggung jawab sosial atau Social Responsibility mempunyai landasan pemikiran, bahwa kebebasan pers harus tetap disertai dengan tanggung jawab pada masyarakat.

Menurut Denis McQuail media yang bertanggung jawab adalah media yang memberikan informasi yang bersifat jujur, lengkap, cerdas, dan komprehensif mengenai peristiwa sehari-hari dalam konteks yang bermakna

Selain itu ia juga menegaskan bahwa, teori ini menyatakan bahwa kepemilikan media dipandang sebagai bentuk kepercayaan atau kontrol publik, daripada waralaba swasta yang tidak dibatasi (McQuail, 2011).

Teori tanggung jawab sosial atau social responsibility yaitu

- Media bertanggung jawab atas masyarakat, dan kepemilikan media ialah kepercayaan publik

- Media wajib memiliki kebebasan dapat mengatur diri sendiri

- Media wajib tetap mematuhi kode etik yang telah disepakati oleh ahli - Pers lebih dibebaskan dalam penulisan apapun atau dalam memberitakan

apapun selama tidak melanggar norma.

Munculnya sebuah teori tentu ada kekurangan dan kelebihan, termasuk pada teori tanggung jawab sosial ini. Kekurangan di teori ini salah satunya yaitu, terdapat sebuah lembaga yang bertanggung jawab guna memberi

(12)

20 control pada pers dan kebanyakan lembaga tersebut justru dijadikan topeng oleh penguasa guna mengontrol media. Dengan adanya batasan kebebasan tersebut, Kadang justru membuat media mencari jalan lain dan menghalalkan segala cara guna memperoleh berita dan fakta yang diinginkan.

Pengawasan pada lembaga tersebut wajib perlu diperhatikan, tidak hanya saat wartawan menghalalkan berbagai cara untuk memperoleh informasi yag diinginkan saja.

2.7 Definisi Konseptual

Penerapan

Definisi dari penerapan dalam KBBI (kamus besar bahasa Indonesia) ialah perbuatan menerapkan, sementara itu penerapan menurut para ahli merupakan sebuah perbuatan mempraktekan sebuah teori, atau metode, dan hal lainnya guna tercaapainya tujuan tertentu dan sebagai sebuah kepentingan yang dikehendaki oleh sebuah kelompok atau golongan yang sudah tersusun sebelumnya. (Yarist & Andi, 2013)

Bahasa Jurnalistik

Bahasa pers ialah sebutan lain dari bahasa jurnalistik, adalah salah satu variasi bahasa yang dipakai oleh kalangan jurnalis guna memberikan informasi tertulis ketika berkomunikasi. Sumadiria memaparkan bahwa, bahasa jurnalistik adalah bahasa yang dipakai oleh pengelola media massa, redaktur , atau wartawan ketika menyusun, menyiarkan,menayangkan, menyajikan dan memuat berita serta laporan kejadian atau pernyataan yang aktual, penting, benar dan memiliki daya tarik bertujuan dupaya mudah dipahami isinya serta cepat diterima maknanya (Sumadiria, 2011).

(13)

21 Jurnalistik Online

Jurnalistik online adalah sebagai proses penyampaian pesan atau informasi atau berita yang bersifat aktual dan tak mengenal tenggat waktu melalui media internet yaitu website (M. Romli, 2018).

Berita Kepulangan Habib Rizieq Shihab

Pada Selasa 10 November 2020, Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab pulang ke Indonesia. Sebelumnya Habib Rizieq berada di Arab Saudi ia juga sempat diisukan lima kali bahwa ia akan pulang ke tanah air, pada akhirnya wacana tersebut terlaksana.

Kepulangan Habib Rizieq ini disambut ribuan massa FPI yang memenuhi Bandara Soekarno-Hatta. Berita kepulangan tersebut sempat menghebohkan jagat pemberitaan diseluruh Indonesia sejak 3 November 2020.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis implementasi sistem pengendalian internal khususnya pada sistem penjualan tunai dan penjualan kredit pada Koperasi

Laporan Kinerja Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Timur Tahun 2014, disusun berdasarkan pelaksanaan program dan kegiatan periode 1 Januari 2014 sampai

pahlawan yang waras, dan hanya The Joker yang digambarkan sebagai orang gila dalam cerita di novel grafis tersebut. Akan tetapi jika pembaca ingin mengamati lebih dalam

Soal EAS (masuk dalam penilaian EAS) Non-test: Task 3 stage 1: Perform computation and analysis according to the task of the human movement model which is directed at

Pasien yang masuk ke IGD rumah sakit tentunya butuh pertolongan yang cepat dan tepat untuk itu perlu adanya standar dalam memberikan pelayanan gawat darurat sesuai dengan

Kesimpulan kajian menunjukkan bahawa dengan mengamalkan dasar pembangunan produk baru seperti yang diamalkan oleh pengeluar produk elektrik yang popular telah

Agar lebih terarahnya hasil penelitian dan pembahasan, maka ruang lingkup yang akan dibahas dibatasi pada hal-hal yang berhubungan dengan likuiditas terhadap

Semoga buku ini memberi manfaat yang besar bagi para mahasiswa, sejarawan dan pemerhati yang sedang mendalami sejarah bangsa Cina, terutama periode Klasik.. Konsep