Laporan akuntabiLitas kinerja tahun 2017
sebagai wujud pertanggungjawaban kinerja
direktorat keterpaduan infrastruktur permukiman
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga tersusunnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LaKIP) Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman tahun 2017. Laporan ini merupakan wujud pertanggungjawaban kinerja Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman dalam melaksanakan fungsi dan kewajibannya dalam rangka mendukung pencapaian tujuan unit organisasi secara transparan, serta memenuhi ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah.
Penyusunan laporan ini dilakukan dengan mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Review atas Laporan Kinerja.
LaKIP Direktorat Keterpaduan Infrastruktur
Permukiman menyajikan berbagai keberhasilan
atas capaian sasaran strategis Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman, kendala serta langkah perubahan, dan rencana ke depan agar dapat memberikan gambaran yang obyektif terkait kinerja Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman Tahun 2017. Capaian sasaran kegiatan dapat tercermin dalam analisis indikator kinerja yang diukur atas dasar penilaian indikator keberhasilan, sebagaimana telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja (PK) Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman Tahun 2017.
Dengan tersusunnya LaKIP ini, kami sampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada seluruh jajaran dan pemangku kepentingan pada Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman yang telah bekerjasama melaksanakan dan menyelesaikan kegiatan hingga tercapaianya kinerja Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman. Semoga laporan kinerja akuntabilitas ini dapat memberikan manfaat dan memberikan informasi pertanggung jawaban kepada publik atas penyelenggaraan fungsi unit kerja Pemerintah dalam rangka terwujudnya good government.
Jakarta, Januari 2018
Direktur Keterpaduan Infrastruktur Permukiman
Dwityo A. Soeranto
NIP. 196109301989031001
Daftar Isi
Daftar Isi
KATA PENGANTAR 4
DAFTAR ISI 8
DAFTAR GAMBAR 10
DAFTAR TABEL 11
BAB I PENDAHULUAN 14
1.1 Tugas Dan Fungsi 15
1.2 Struktur Organisasi 15
BAB II PERENCANAAN KINERJA 21
2.1 Perencanaan Strategis 22
2.2 Perjanjian Kinerja 23
2.3 Metode Pengukuran 26
BAB III KAPASITAS ORGANISASI 29
3.1 Sumber Daya Manusia 30
3.2 Sarana dan Prasarana 32
3.3 Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran 33
BAB IV AKUNTABILITAS KINERJA 35
4.1 Dukungan Sumber Daya 36
4.1.1 Peningkatan Kualitas SDM Direktorat KIP 36
4.1.2 Peningkatan Kualitas Tata Laksana 39
4.1.3 Peningkatan Kualitas Tata Kelola Keuangan dan BMN 41
4.1.4 Peningkatan Kualitas Tata Kelola Teknologi dan Sistem Informasi 41
4.2 Capaian Kinerja 43 4.2.1 Jumlah Kab./Kota yang Mempunyai Program Sesuai RPIJM 43 4.2.2 Konsistensi Penyelenggaraan Infrastruktur Permukiman Terhadap RPIJM 44
4.2.3 Tingkat Akuntabilitas Kinerja 45
4.2.4 Capaian Lainnya 47
4.3 Realisasi Anggaran 56
4.3.1 Penyerapan Anggaran 56
4.3.2 Konsistensi Antara Perencanaan dan Implementasi 58
4.3.3 Pencapaian Keluaran 58
4.3.4 Efisiensi 61
4.3.5 Aspek Manfaat 61
BAB V PENUTUP 63
5.1 Kesimpulan 65
5.2 Rencana Tindak Lanjut 65
LAMPIRAN 67
Daftar Gambar
Gambar 1.1 Struktur Organisasi Direktorat KIP 17
Gambar 1.2 Struktur Organisasi Satker. P2PIP Pusat 19
Gambar 2.1 Peta Strategi Ditjen. Cipta Karya 22
Gambar 3.1 Komposisi ASN Direktorat KIP Berdasarkan Status Kepegawaian 30 Gambar 3.2 Komposisi ASN berstatus PNS Berdasarkan Jabatan dan Pendidikan Pada Direktorat KIP 31 Gambar 3.3 Komposisi ASN berstatus Non PNS Berdasarkan Jabatan dan Pendidikan Pada Direktorat KIP 31 Gambar 3.4 Komposisi Total ASN Direktorat KIP Berdasarkan Jabatan dan Pendidikan 31
Gambar 4.1 Tingkat Kehadiran Pegawai Direktorat KIP Tahun 2017 37
Gambar 4.2 Tingkat Kepulangan Pegawai Direktorat KIP Tahun 2017 37
Gambar 4.3 Rencana Induk Pengembangan Sistem Informasi Ditjen. Cipta Karya Tahun 2016-2019 41 Gambar 4.4 Tingkat Akuntabilitas Kinerja Ditjen. Cipta Karya Tahun 2015-2017 46 Gambar 4.5 Hasil Pemantauan Keterpaduan Infrastruktur Permukiman di 19 Lokasi Tahun 2017 48 Gambar 4.6 Kinerja Output Pendukung Indikator Jumlah Kab/Kota yang Mempunyai
Program Sesuai RPIJM Tahun 2017 59
Gambar 4.7 Kinerja Output Pendukung Indikator Konsistensi Penyelenggaraan
Infrastruktur Permukiman Terhadap RPIJM Tahun 2017 59
Gambar 4.8 Kinerja Output Pendukung Peningkatan Pengendalian dan Pengawasan Tahun 2017 60
Gambar 5.1 Capaian Kinerja Pelaksanaan Output Direktorat KIP Tahun 2017 65
Daftar Tabel
Tabel 2.1 Perjanjian Kinerja Tahun 2017 Direktorat KIP 24
Tabel 2.2 Cakupan Evaluasi 27
Tabel 3.1 Barang Milik Negara Direktorat KIP 32
Tabel 3.2 Rincian Pagu Awal Direktorat KIP 33
Tabel 3.3 Riwayat Alokasi Dana Direktorat KIP TA. 2017 34
Tabel 4.1 Workshop/Pelatihan yang Diselenggarakan Sub Bagian Tata Usaha Direktorat KIP Tahun 2017 38 Tabel 4.2 Rincian Keikutsertaan SDM Direktorat KIP pada Pendidikan/Diklat Tahun 2017 38 Tabel 4.3 Rincian Penerima Manfaat Pelaksanaan Workshop Persiapan Pelaksanaan Kegiatan P2PIP
Provinsi Tahun 2017 39
Tabel 4.4 Pedoman Pendukung Tata Laksana Direktorat KIP Tahun 2017 40
Tabel 4.5 Daftar Arsip Inaktif 40
Tabel 4.6 Pelaksanaan Program Hibah Air Minum dan Sanitasi TA 2017 53 Tabel 4.7 Pagu dan Realisasi Output dan Anggaran Tahun 2017 Direktorat KIP 57 Tabel 4.8 Pagu dan Realisasi Output dan Anggaran Tahun 2017 Direktorat KIP 57 Tabel 4.9 Penyerapan Anggaran Terhadap Pencapaian Indikator Kinerja Outcome
Direktorat KIP Tahun 2017 58
Tabel 4.10 Sandingan Capaian Output Direktorat KIP Tahun 2017
terhadap Renstra Ditjen. Cipta Karya 2015-2019 59
Tabel 4.11 Sandingan Capaian Output
Direktorat KIP Tahun 2017 terhadap Renstra Ditjen. Cipta Karya 2015-2019 60 Tabel 4.12 Sandingan Capaian Output Direktorat KIP Tahun 2017
terhadap Renstra Ditjen. Cipta Karya 2015-2019 61
Bab I
Pendahuluan
L aporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LaKIP) Direktorat KIP disusun untuk memberikan gambaran yang jelas dan transparan sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan kegiatan dan capaian kinerja yang telah dilaksanakan selama 1 (satu) tahun, serta sebagai alat untuk mengkomunikasi kan pencapaian kinerja Direktorat KIP kepada masyarakat dan stakeholders lainnya.
Rencana Strategis Ditjen. Cipta Karya 2015 – 2019 mengamanatkan bahwa Ditjen. Cipta Karya melaksanakan Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman, dengan tingkat keberhasilan pelaksanaan program yang dijabarkan dalam 3 (tiga) sasaran program, yaitu:
1. Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan air minum bagi masyarakat dengan indikator kinerja cakupan pelayanan akses air minum;
2. Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan hunian dan permukiman yang layak dengan indikator kinerja penurunan luasan permukiman kumuh;
3. Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan akses sanitasi bagi masyarakat dengan indikator kinerja cakupan pelayanan akses sanitasi.
Berdasarkan arahan kebijakan dalam Renstra Ditjen.
Cipta Karya tahun 2015 – 2019 serta memperhatikan peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan infrastruktur permukiman, maka misi yang akan dicapai oleh Ditjen. Cipta Karya dalam periode lima tahun ke depan adalah:
1. Melaksanakan fungsi pengaturan, pembinaan,
dan pengawasan dalam bidang Cipta Karya dengan mengedepankan prinsip keterpaduan, inklusifitas, dan berkelanjutan;
2. Melaksanakan keterpaduan pembangunan infrastruktur permukiman serta penataan bangunan dan lingkungan berdasarkan penataan ruang dan Wilayah Pengembangan Strategis (WPS);
3. Menyediakan infrastruktur air minum dan sanitasi di perkotaan dan perdesaan dalam rangka pemenuhan target RPJMN 2015-2019;
4. Meningkatkan kemandirian pemerintah daerah serta mendorong kemitraan dengan masyarakat dan dunia usaha dalam penyelenggaraan pembangunan infrastruktur permukiman;
5. Mewujudkan organisasi yang efisien, tata laksana yang efektif dan SDM yang profesional dengan menerapkan prinsip good governance.
Dalam rangka pencapaian sasaran program tersebut di atas, Unit Organisasi Ditjen. Cipta Karya melaksanakan beberapa beberapa fungsi sebagai berikut:
1. Pengaturan, Pembinaan dan Pelaksanaan Pengembangan Permukiman.
2. Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan dan Pelaksanaan Penataan Bangunan Gedung.
3. Pengaturan, Pembinaan dan Pengembangan Sumber Pembiayaan dan Pola Investasi, serta Pengelolaan Pengembangan Infrastruktur Sanitasi dan Persampahan.
4. Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan dan Pengembangan Sumber Pembiayaan dan Pola Investasi, serta Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum.
5. Dukungan Manajemen Bidang Permukiman.
Pendahuluan
6. Penyusunan Kebijakan Program dan Anggaran, Kerjasama Luar Negeri, Data Informasi serta Evaluasi Kinerja Infrastruktur Bidang Permukiman.
Sebagai salah satu unit kerja Ditjen. Cipta Karya, Direktorat KIP mendukung Ditjen. Cipta Karya dalam pencapaian sasaran program tersebut dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan berupa Penyusunan Kebijakan, Program dan Anggaran, Kerjasama Luar Negeri, Data Informasi serta Evaluasi Kinerja Infrastruktur Bidang Permukiman yang dilaksanakan oleh Direktorat KIP.
Unit kerja Direktorat KIP melaksanakan kewajiban untuk melaporkan pelaksanaan akuntabilitas kinerjanya, sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Laporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja.
1.1. TUGAS DAN FUNGSI
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 15/PRT/M/2015, tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pada bagian keempat, pasal 498 mengamanatkan bahwa Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman mempunyai tugas
“melaksanakan penyusunan kebijakan dan strategi keterpaduan perencanaan dan kemitraan, pembiayaan, pelaksanaan, pengelolaan data dan sistem informasi, serta pemantauan dan evaluasi kinerja keterpaduan program pembangunan infrastruktur permukiman yang meliputi pengembangan kawasan permukiman, pembinaan penataan bangunan, pengembangan sistem penyediaan air minum serta penyehatan lingkungan permukiman”. Dalam rangka pelaksanaan tugas tersebut, Direktorat KIP menyelenggarakan fungsi
sebagai berikut:
1. Penyusunan kebijakan dan strategi pembangunan infrastruktur permukiman;
2. Penyusunan keterpaduan perencanaan dan kemitraan pembangunan infrastruktur permukiman;
3. Penyusunan keterpaduan program, pembiayaan tahunan yang bersumber dari APBN dan pembiayaan lainnya;
4. Pemantauan keterpaduan pelaksanaan pembangunan infrastruktur permukiman;
5. Pengelolaan data dan sistem teknologi informasi;
6. Pemantauan dan evaluasi kinerja keterpaduan program kegiatan dan pembangunan infrastruktur permukiman; dan
7. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga direktorat.
1.2 STRUKTUR ORGANISASI
Berdasarkan Peraturan Menteri PUPR Nomor 15/
PRT/M/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Direktorat KIP dalam melaksanakan tugas dan fungsinya didukung oleh 6 (enam) sub-unit kerja, meliputi:
1. Sub Direktorat Keterpaduan Perencanaan dan Kemitraan, bertugas melaksanakan penyusunan kebijakan dan strategi, keterpaduan perencanaan pembangunan infrastruktur permukiman dan fasilitasi kemitraan melalui penyelenggaraan fungsi:
a. Penyusunan kebijakan dan strategi pembangunan infrastruktur permukiman;
b. Penyusunan keterpaduan perencanaan jangka panjang dan menengah, serta rencana strategis pembangunan infrastruktur permukiman;
c. Penyusunan pedoman dan manual
keterpaduan rencana pembangunan
infrastruktur permukiman; dan
menengah pembangunan infrastruktur permukiman dan fasilitasi kemitraan.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Sub Direktorat Keterpaduan Perencanaan dan Kemitraan didukung oleh dua seksi, yaitu Seksi Keterpaduan Perencanaan dan Seksi Fasilitasi Kemitraan.
2. Sub Direktorat Keterpaduan Pembiayaan, bertugas melaksanakan penyusunan keterpaduan program pembiayaan tahunan yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan pembiayaan lainnya melalui penyelenggaraan fungsi:
a. Penyusunan keterpaduan program dan pembiayaan tahunan yang bersumber dari APBN dan pembiayaan lainnya;
b. Penyusunan pedoman dan manual keterpaduan pembiayaan pembangunan infrastruktur permukiman;
c. Fasilitasi penyiapan program keterpaduan pembiayaan anggaran tahunan; dan
d. Fasilitasi pengembangan pembiayaan lainnya.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Sub Direktorat Keterpaduan Pembiayaan dan Kemitraan Program, didukung oleh dua seksi, yaitu Seksi Keterpaduan Pembiayaan I dan Seksi Keterpaduan Pembiayaan II.
3. Sub Direktorat Keterpaduan Pelaksanaan bertugas melaksanakan pembinaan keterpaduan pelaksanaan pembangunan infrastruktur permukiman melalui penyelenggaraan fungsi:
a. Penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan pembangunan infrastruktur permukiman;
b. Fasilitasi keterpaduan pelaksanaan pembangunan dan anggaran tahun berjalan;
c. Penyusunan pedoman pelaksanaan pembangunan infrastruktur permukiman; dan
pelaksanaan pembangunan infrastruktur permukiman.
Dalam menyelenggarakan tugas dan fungsinya, Sub Direktorat Keterpaduan Pelaksanaan di- du kung dua seksi yaitu Seksi Keterpaduan Pel- aksanaan I dan Seksi Keterpaduan Pelaksanaan II.
4. Sub Direktorat Pengelolaan Data dan Sistem Informasi bertugas melaksanakan pengelolaan data dan sistem teknologi informasi bidang pembangunan infrastruktur permukiman melalui penyelenggaraan fungsi:
a. Penyusunan pedoman pengelolaan data, sistem dan teknologi informasi bidang pembangunan infrastruktur permukiman;
b. Penyelenggaraan dan pengelolaan data bidang pembangunan infrastruktur permukiman;
c. Penyelenggaraan dan pengembangan sistem dan teknologi informasi; dan
d. Fasilitasi pengelolaan data, sistem dan teknologi informasi.
Dalam menyelenggarakan tugas dan fungsinya, Sub Direktorat Pengelolaan Data dan Sistem Informasi didukung oleh dua seksi, yaitu Seksi Pengelolaan Data dan Seksi Pengembangan Sistem Informasi.
5. Sub Direktorat Pemantauan dan Evaluasi bertugas melaksanakan pemantauan dan evaluasi kinerja keterpaduan program pembangunan infrastruktur permukiman melalui penyelenggaraan fungsi:
a. Penyusunan pedoman evaluasi kinerja keterpaduan program pembangunan infrastruktur permukiman;
b. Pemantauan dan evaluasi kinerja keterpaduan program pembangunan infrastruktur permukiman;
c. Fasilitasi evaluasi kinerja keterpaduan
program pembangunan infrastruktur permukiman; dan
d. Penyusunan laporan kinerja keterpaduan program pembangunan infrastruktur permukiman.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Sub Direktorat Pemantauan dan Evaluasi didukung oleh dua seksi, yaitu Seksi Pemantauan dan Evaluasi I serta Seksi Pemantauan dan Evaluasi II.
6. Sub Bagian Tata Usaha bertugas melakukan urusan kepegawaian, keuangan, penyelesaian administrasi laporan hasil pemeriksaan (LHP) dan tuntutan ganti rugi, perlengkapan, rumah tangga, pengelolaan barang milik negara, tata persuratan dan kearsipan serta koordinasi administrasi direktorat.
Diagram struktur organisasi Direktorat KIP, dapat dilihat pada Gambar 1.1.
Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi Direktorat KIP secara bertanggung jawab, maka dilaksanakan proses internal yang memadukan sistem infratruktur permukiman sejak tahap perencanaan, program dan anggaran, pelaksanaan hingga evaluasi capaian terhadap proses tersebut, Direktorat KIP didukung oleh Satuan Kerja Direktorat KIP dan Satuan Kerja Perencanaan dan Pengendalian Program Infrastruktur Permukiman (Satker. P2PIP), dengan struktur sebagai berikut:
1. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)/Kepala Satuan Kerja Direktorat KIP dibantu oleh 5 (lima) Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), yaitu:
a. PPK Keterpaduan Perencanaan dan Kemitraan;
b. PPK Keterpaduan Pembiayaan;
c. PPK Keterpaduan Pelaksanaan;
d. PPK Pengelolaan Data dan Sistem Informasi;
e. PPK Pemantauan dan Evaluasi.
Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman
seksi keterpaduan perencanaan
seksi keterpaduan pembiayaan i
seksi keterpaduan pelaksanaan i
seksi pengolahan data
seksi pemantauan
evaluasi i seksi
fasilitas kemitraan
seksi keterpaduan pembiayaan ii
seksi keterpaduan pelaksanaan ii
seksi pengembangan sistem informasi
seksi pemantauan
evaluasi ii sub direktorat
keterpaduan pembiayaan
sub direktorat pemantauan dan evaluasi sub direktorat
keterpaduan perencanaan dan
kemitraan
sub direktorat pengelolaan data dan sistem informasi sub direktorat
keterpaduan pelaksanaan
sub bagian tata usaha Gambar 1.1.
Struktur Organisasi Direktorat KIP
sumber: peraturan menteri pupr nomor 15/prt/m/2015
P2PIP Pusat dibantu oleh 4 (empat) PPK, yaitu:
a. PPK Pembinaan Teknis;
b. PPK Perencanaan;
c. PPK Pengendalian;
d. PPK Pengelolaan Hibah;
e. PPK Perencanaan dan Pengendalian Provinsi Struktur satuan kerja tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri PUPR Nomor 1059/KPTS/M/2016 tanggal 30 Desember 2016, tentang Pengakatan Atasan/Atasan Langsung/Pembantu Atasan Langsung Kuasa Pengguna Anggaran/Barang dan Pejabat Perbendaharaan Satuan Kerja di Lingkungan Kementerian PUPR .
Sesuai Surat Edaran (SE) Direktur Jenderal Cipta Karya No. 02/SE/DC/2016, tentang Pedoman Penetapan Struktur Organisasi Satuan Kerja di Ditjen.
Cipta Karya, Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)/Kepala Satuan Kerja dan PPK P2PIP melaksanakan tugas teknis sebagai berikut:
a. Sinkronisasi program-program Keciptakaryaan;
b. Melakukan fasilitasi kepada pemerintah daerah (Pemda) dalam penguatan kapasitas perencanaan dan penyusunan program;
c. Mendampingi pelaksanaan penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kabupaten/Kota Bidang Cipta Karya serta melakukan fasilitasi reviu RPI2JM Kab/Kota Bidang Cipta Karya dan menyampaikan kepada Direktorat KIP;
d. Menyampaikan informasi program yang berpotensi untuk didanai oleh Pinjaman dan Hibah Luar Negeri (PHLN) dan sumber dana lainnya serta memfasilitasi penyiapan pelaksanaannya;
e. Fasilitasi pelaksanaan kegiatan DAK Sanitasi dan Air Minum dan Standar Pelayanan Minimal (SPM);
f. Melakukan verifikasi usulan berdasarkan prioritas dan pemutakhiran data usulan program Cipta
RPI2JM serta melakukan pemutakhiran data hasil pembangunan bidang Cipta Karya;
g. Memantau dan melaporkan pemenuhan komtimen pemerintah daerah (DDUB, ketersediaan lahan, dsb) untuk kepentingan pembangunan infrastruktur permukiman;
h. Melakukan koordinasi dan pemantauan secara berkala terhadap pelaksanaan pembangunan fisik tahun berjalan dari seluruh satuan kerja di tingkat provinsi dan kabupaten / kota secara berkala;
i. Memfasilitasi tersedianya data pelaporan e-procurement, e-monitoring, Sistem Akuntansi Indonesia (SAI), dan SIMAK BMN, SIMEK, serta pelaporan lainnya di tingkat satuan kerja Provinsi dan Kabupaten / Kota;
j. Memfasilitasi publikasi dan informasi kegiatan Ditjen. Cipta Karya di Provinsi dan Kabupaten / Kota.
Struktur organisasi pada Satker P2PIP digambarkan
sebagai berikut:
Gambar 1.2
Struktur Organisasi Satker. P2PIP Pusat
STRUKTUR ORGANISASI SATUAN KERJA PUSAT NON STRUKTURAL SATKER PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PROGRAM INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
sumber: petunjuk teknis pedoman tata kelola randal 2017
KUASA PENGGUNA ANGGARAN/BARANG/ KEPALA SATUAN KERJA
penelaah bangunan gedung dan permukiman (jabatan fungsional teknik)
penyusunan monev & pelaporan penelaah bmn pejabat penandatanganansurat perintah pengadministrasian umum
membayar (ppspm)
penelaah keuangan bendahara penelaah publikasi
penyusunan program & anggaran arsiparis
ppk pembinaan teknis ppk randal i ppk randal ii ppk pengelolaan hibah
pengolah monev & pelaporan pengolah monev & pelaporan
penata teknis (33 provinsi)
perencana program dan kegiatan
(33 provinsi) penata keuangan
(33 provinsi) pengolah monev & pelaporan (33 provinsi) pengolah data publikasi
(33 provinsi) pengolah data monev (33 provinsi) pengadministrasi umum
(33 provinsi) pengolah monev & pelaporan pengolah monev & pelaporan
pengolah data monev pengadministrasi umum pengadministrasi umum pengolah data monev
pengadministrasi umum pengadministrasi umum
pemantau kinerja pengolah data monev pengolah data monev pemantau kinerja
perencana program
dan kegiatan perencana program
dan kegiatan
ppk randal aceh ppk randal jabar ppk randal sulteng ppk randal sumut ppk randal jateng ppk randal sulsel ppk randal sumbar ppk randal diY ppk randal sulbar ppk randal riau ppk randal jatim ppk randal sultra ppk randal kepri ppk randal kalbar ppk randal bali ppk randal jambi ppk randal kalteng ppk randal ntb ppk randal bengkulu ppk randal kalsel ppk randal ntt ppk randal sumsel ppk randal kaltim ppk randal maluku ppk randal babel ppk randal kaltara ppk randal maluku utara ppk randal Lampung ppk randal sulut ppk randal papua ppk randal banten ppk randal gorontalo ppk randal papua barat penyusunan
monev & pelaporan penyusunan monev & pelaporan
Bab II
Perencanaan Kinerja
Cust omers/ Stak eholders In ternal Pr oc ess Learning & G ro wth
P erencanaan Kinerja merupakan
salah satu aspek dari penyelenggaraan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Aspek ini menggambarkan kualitas dokumen perencanaan yang berorientasi pada hasil yang harus dicapai dalam kurun waktu 1-5 tahun, sesuai dengan tugas dan fungsi unit organisasi, dengan mempertimbangkan perkembangan lingkungan strategis organisasi bersangkutan.
Perencanaan kinerja Direktorat KIP, dituangkan dalam bentuk Rencana Anggaran dan
pelaksanaannya diwujudkan dalam bentuk Perjanjian Kinerja (PK) yang ditandatangani oleh Direktur KIP dan Direktur Jenderal Cipta Karya.
2.1 RENCANA STRATEGIS
Berdasarkan Rencana Strategis (Renstra) Kementerian PUPR 2015-2019, Ditjen. Cipta Karya mendukung pencapaian sasaran strategis (SS 9)
‘Meningkatnya dukungan layanan infrastruktur dasar permukiman’ dimana pada pelaksanaannya, sasaran strategis tersebut selanjutnya menjadi sasaran dari Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman, yaitu
‘Meningkatnya cakupan pelayanan dan akses permukiman yang layak’
1.
Perencanaan Kinerja
Gambar 2.1.
Peta Strategi Ditjen. Cipta Karya
sumber: rencana strategi ditjen Cipta karya 2015 – 2019
1 Berdasarkan Surat Edaran Direktur Jenderal Cipta Karya Nomor 50/SE/Dc/2016 Tentang Renstra Ditjen. Cipta Karya 2015 - 2019
Dalam mendukung pencapaian sasaran program tersebut, Ditjen Cipta Karya menyelenggarakan internal process yang efektif dan efisien dengan dukungan proses learning and growth yang berkelanjutan. Sasaran kegiatan Ditjen. Cipta Karya pada tahap internal process dan learning and growth diturunkan dari sasaran strategis (SS) 5, SS 11, SS 12, dan SS 15 yang terdapat pada Renstra Kementerian PUPR. Berkaitan dengan itu, maka sasaran kegiatan internal process yang dilakukan oleh Ditjen. Cipta Karya adalah:
1. Meningkatnya keterpaduan perencanaan, pemrograman, dan penganggaran (SS 5)
2. Meningkatnya pengendalian dan pengawasan (SS 11)
Pada tahap learning and growth, terdapat 2 sasaran yang dituju oleh Ditjen. Cipta Karya, yaitu:
1. Meningkatnya SDM yang kompeten dan berintegritas (SS 12)
2. Meningkatnya pengelolaan sarana dan prasarana dan teknologi informasi (SS 15)
Sasaran-sasaran kegiatan tersebut selanjutnya didistribusikan secara merata kepada seluruh unit kerja dan SDM di lingkungan Ditjen. Cipta Karya. Pada Direktorat KIP di tahap internal process, sasaran kegiatan ‘meningkatnya keterpaduan perencanaan, pemrograman, dan penganggaran’
(SS 5) dilaksanakan oleh Sub Direktorat Keterpaduan Perencanaan dan Kemitraan, Sub Direktorat Keterpaduan Pembiayaan, dan Satker. P2PIP.
Sasaran kegiatan ‘meningkatnya pengendalian dan pengawasan’ (SS 11) dilaksanakan oleh Sub direktorat Keterpaduan Pelaksanaan dan Sub Direktorat Pemantauan dan Evaluasi.
Pada tahap learning and growth, sasaran kegiatan
‘Meningkatnya SDM yang kompeten dan berintegritas’ (SS 12) dilaksanakan oleh Sub Bagian Tata Usaha, sedangkan ‘Meningkatnya pengelolaan sarana dan prasarana dan teknologi informasi’
(SS 15) dilaksanakan oleh Sub Bagian Tata Usaha
dan Sub Direktorat Pengelolaan Data dan Sistem Informasi.
Pencapaian sasaran kegiatan tersebut diukur dengan 3 (tiga) indikator kinerja yang dapat dicapai melalui output sebagai berikut:
a. Indikator kinerja Jumlah Kab./Kota yang mempunyai program sesuai RPIJM dicapai melalui output perencanaan dan kemitraan infrastruktur permukiman serta perencanaan dan pengendalian program bidang permukiman;
b. Indikator kinerja Konsistensi Penyelenggaraan Infrastruktur Permukiman terhadap RPIJM dicapai melalui pencapaian output sebagai berikut:
• Pembiayaan Infrastruktur Permukiman;
• Pelaksanaan Infrastruktur Permukiman;
• Perencanaan dan Pengendalian Program Bidang Permukiman.
c. Indikator kinerja Tingkat Akuntabilitas Kinerja dicapai melalui output sebagai berikut:
• Pemantauan dan Evaluasi Pembangunan Bidang Permukiman;
• Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Bidang Permukiman.
2.2 PERJANJIAN KINERJA
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja Pelaporan
Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah menyebutkan bahwa Perjanjian
Kinerja (PK) merupakan dokumen yang berisikan
penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi
kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk
melaksanakan program/kegiatan, disertai dengan
indikator kinerja pada satu tahun anggaran. PK
Direktorat KIP Tahun Anggaran 2017 disusun untuk
memenuhi target sasaran kegiatan yang tertuang
di dalam Renstra Ditjen. Cipta Karya dengan
pembiayaan yang bersumber dari APBN TA. 2017.
Anggaran (DIPA) sebagai landasan pelaksanaan kegiatan tahun 2017, Bapak Direktur KIP bersama dengan Bapak Direktur Jenderal Cipta Karya menandatangani PK sebagai bentuk komitmen Direktorat KIP dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang efektif, transparan, dan akutabel, serta berorientasi hasil, yang diimplementasikan melalui pemanfaatan alokasi anggaran untuk pelaksanaan perencanaan, pemantauan, dan pengendalian, serta evaluasi kinerja penyelenggaraan infrastruktur bidang permukiman.
Pada awal tahun anggaran 2017, besaran dana yang dialokasikan untuk melaksanakan kegiatan dan menjadi tanggung jawab Direktorat KIP adalah sebesar Rp. 246.654.658.000,-. Pemanfaatan anggaran tersebut untuk memenuhi komitmen Direktorat KIP dalam memenuhi pencapaian sasaran strategis yang berorientasi hasil, yaitu “Mendukung terjadinya peningkatan kontribusi terhadap pemenuhan
dengan target outcome 500 kab/kota mempunyai program sesuai RPIJM, konsistensi penyelenggaraan infrastruktur permukiman terhadap RPIJM sebesar 78%, dan tingkat akuntabilitas kinerja sebesar 84%”.
Dokumen PK tahun anggaran 2017 yang disusun oleh Direktorat KIP telah selaras dengan dokumen Renstra Ditjen. Cipta Karya, dan menjadi acuan penyusunan sasaran kerja eselon III, dan eselon IV, hingga staf di lingkungan Direktorat KIP.
Pada tahun 2017, Direktorat KIP menyelenggarakan beberapa kegiatan dan komponen rinci tertuang dalam Rencana Aksi atas rencana kinerja selama tahun berjalan, termasuk target capaian secara periodik. Selain itu, rencana aksi digunakan sebagai arahan dan pengorganisasian kegiatan Direktorat KIP, selanjutnya diselenggarakan pemantauan pencapaian secara berkala terhadap target dalam rencana aksi tersebut.
Tabel 2.1
Perjanjian Kinerja Tahun 2017 Direktorat KIP
sumber: perjanjian kinerja direktorat kip, 2017
no voLume target
satuan sasaran
strategis indikator kinerja
1 Mendukung terjadinya peningkatan kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan hunian dan permukiman yang layak huni
Outcome
- Jumlah kab/kota yang mempunyai program sesuai RPIJM 500 kab/kota
- Konsistensi penyelenggaraan infrastruktur permukiman terhadap RPIJM 78 %
- Tingkat Akuntabilitas Kinerja 84 %
Output
1 Layanan Perkantoran 12 Bulan
2 Perencanaan dan Kemitraan Infrastruktur Permukiman 7 Laporan
3 Pembiayaan Infrastruktur Permukiman 7 Laporan
4 Pelaksanaan Infrastruktur Permukiman 9 Laporan
5 Pemantauan dan Evaluasi Infrastruktur Permukiman 6 Laporan
6 Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Infrastruktur Permukiman 8 Laporan
7 Perencanaan dan Pengendalian Program Bidang Permukiman 64 Laporan
Output Tambahan
8 Pengelolaan Administrasi Perkantoran 6 Laporan
9 Layanan Internal (Overhead) 1 Layanan
PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
3. Rincian Output Subdit. Keterpaduan Pelaksanaan
Penyelenggaraan keterpaduan Pelaksanaan Infrastruktur Permukiman merupakan salah satu fungsi Direktorat KIP yang menjadi tugas Subdit Keterpaduan Pelaksanaan. Subdit ini memiliki output yaitu Pelaksanaan Infrastruktur Permukiman dengan sub-output sebanyak 8 laporan, yang terdiri dari :
• Identifikasi Kebutuhan dan Penyusunan Pedoman/Juknis Keterpaduan Pelaksanaan
• Bantuan Manajemen Pengendalian Pelaksanaan sebanyak 1 laporan
• Fasilitasi Keterpaduan Pelaksanaan Anggaran sebanyak 5 laporan
• Pemantauan Keterpaduan Pelaksanaan sebanyak 2 laporan
Output tersebut dihasilkan dari pelaksanaan beberapa paket kegiatan dengan memanfaatkan anggaran sebesar Rp. 15.452.833.000,-
4. Rincian Output Subdit. Pemantauan dan Evaluasi
Penyelenggaraan Pemantuan dan Evaluasi Infrastruktur Permukiman merupakan salah satu fungsi Direktorat KIP yang menjadi tugas Subdit Pemantauan dan Evaluasi. Subdit ini memiliki output yaitu Pemantauan dan Evaluasi Infrastruktur Permukiman dengan sub-output sebanyak 6 laporan yang terdiri dari :
• Pemantuan dan Evaluasi sebanyak 3 laporan
• Fasilitasi Evaluasi sebanyak 1 laporan
• Penyusunan Laporan Kinerja Bidang Cipta Karya sebanyak 2 laporan
Output tersebut dihasilkan dari pelaksanaan beberapa paket kegiatan dengan memanfaatkan anggaran sebesar Rp. 8.334.672.000,-
Rincian masing-masing target indikator kinerja dan komponen dari setiap output Direktorat KIP adalah sebagai berikut :
1. Output Subdit. Keterpaduan Perencanaan dan Kemitraan
Penyelenggaraan keterpaduan Perencanaan dan Kemitraan Infrastruktur Permukiman merupakan salah satu fungsi Direktorat KIP yang menjadi tugas Subdit Keterpaduan Perencanaan dan Kemitraan. Subdit ini memiliki output Perencanaan dan Kemitraan Infrastruktur Permukiman dengan sub-output sebanyak 7 laporan, yang terdiri dari:
• Keterpaduan Perencanaan Jangka Panjang dan Menengah sebanyak 2 laporan
• Pedoman Manual Keterpaduan Infrastruktur Permukiman sebanyak 3 laporan
• Fasilitasi Kemitraan Infrastruktur Permukiman sebanyak 2 laporan
Output tersebut dihasilkan dari pelaksanaan beberapa paket kegiatan dengan memanfaatkan anggaran sebesar Rp. 7.795.892.000,-.
2. Output Subdit. Keterpaduan Pembiayaan Penyelenggaraan keterpaduan Pembiayaan
Infrastruktur Permukiman merupakan salah satu fungsi Direktorat KIP yang menjadi tugas Subdit Keterpaduan Pembiayaan. Subdit ini memiliki output yaitu Pembiayaan Infrastruktur Permukiman dengan sub-output sebanyak 7 laporan, yang terdiri dari :
• Penyusunan Keterpaduan Program dan Pembiayaan Tahunan sebanyak 4 laporan
• Penyusunan Pedoman dan Manual Keterpaduan Pembiayaan sebanyak 3 laporan
Output tersebut dihasilkan dari pelaksanaan beberapa paket kegiatan dengan memanfaaatkan anggaran sebesar Rp.
9.033.189.000,-
Sistem Informasi
Penyelenggaraan Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Infrastruktur Permukiman merupakan salah satu fungsi Direktorat KIP yang menjadi tugas Subdit Pengelolaan Data dan Sistem Informasi. Subdit ini memiliki output yaitu Pengelolaan Data dan Sistem Informasi dengan sub-output sebanyak 8 laporan yang terdiri dari:
• Pengelolaan Data sebanyak 5 laporan
• Pengembangan Sistem Informasi sebanyak 3 laporan,
Output tersebut dihasilkan dari pelaksanaan beberapa paket dengan memanfaatkan anggaran sebesar Rp. 11.751.165.000,-
6. Rincian output unit Satker. P2PIP
Penyelenggaraan Perencanaan dan Pengendalian Bidang Infrastruktur Permukiman merupakan salah satu fungsi Direktorat KIP yang menjadi tugas Unit Satker. P2PIP. Unit satker ini memiliki output yaitu Perencanaan dan Pengendalian program pembinaan dan pengembangan infrastruktur permukiman dengan sub-output Perencanaan dan Pengendalian Program Bidang Permukiman adalah 64 laporan yang terdiri dari :
• Perencanaan Program Infrastruktur Permukiman Bidang Cipta Karya
• Pengendalian Program Infrastruktur Permukiman Bidang Cipta Karya
Output tersebut dihasilkan dari pelaksanaan beberapa paket kegiatan dengan memanfaatkan anggaran sebesar Rp. 134.549.481.000,-.
2.3 METODE PENGUKURAN
Penentuan target kinerja Direktorat KIP menggunakan metode pengukuran yang telah dirumuskan sebelumnya guna mempermudah
untuk menjamin konsistensi penggunaan indikator kinerja yang terukur (measurable). Metode pengukuran sasaran kegiatan prioritas adalah sebagai berikut:
1. Indikator kinerja ‘Jumlah Kab./Kota yang mempunyai program sesuai RPIJM’ merupakan turunan Peta Strategi Ditjen. Cipta Karya (cascade) yang diukur dari jumlah Kab./Kota yang memiliki kesesuaian RKAKL terhadap RPIJM Bidang Cipta Karya Kab./Kota 2017.
Pada tahun 2017, Direktorat KIP melalui unit satuan kerja P2PIP memberikan pembekalan dan pemahaman bagi seluruh personil dalam penyusunan Memorandum Program Provinsi serta Kab./Kota. Direktorat KIP, melalui subdit.
Keterpaduan Perencaaan dan Kemitraan melakukan konsolidasi melalui proses updating dan verifikasi dokumen RPIJM Kab./
Kota Bidang Cipta Karya, serta merumuskan program prioritas bidang Cipta Karya di tingkat Pusat, Provinsi maupun Kab./Kota dalam Memorandum Program Provinsi, sehingga dapat diketahui jumlah Kab./Kota yang memiliki kesesuaian RKAKL terhadap RPIJM Bidang Cipta Karya Kab./Kota.
2. Indikator kinerja ‘Konsistensi Penyelenggaraan Infrastruktur Permukiman terhadap RPIJM’
diukur dengan membandingkan jumlah kegiatan yang berasal dari RPIJM Kab./Kota terhadap jumlah kegiatan yang ada di dalam DIPA/RKAKL, dengan rumus sebagai berikut:
3. Indikator kinerja ‘tingkat akuntabilitas kinerja’
merupakan turunan Peta Strategi Ditjen. Cipta
Karya, yang diukur berdasarkan perkiraan atas
penilaian yang diberikan oleh Inspektorat Jenderal (Itjen.) Kementerian PUPR, terhadap penyelenggaraan SAKIP Ditjen. Cipta Karya.
Tahun 2017 diperkirakan tingkat akuntabilitas kinerja Ditjen. Cipta Karya adalah sebesar 84%.
Angka ini ditetapkan berdasarkan proyeksi atas penilaian yang dilakukan oleh Itjen. pada penyelenggaraan SAKIP Tahun 2016 dengan asumsi:
a. Adanya perbaikan atas kualitas pelaporan kinerja, terutama dalam menyajikan informasi kinerja;
b. Adanya upaya peningkatan kualitas evaluasi;
c. Adanya peningkatan kinerja organisasi.
Pada tahun 2017, Direktorat KIP melalui Sub Direktorat Pemantauan dan Evaluasi telah mengembangkan SIMEKA untuk mengumpulkan data dan informasi dalam rangka memperbaiki kualitas pelaporan kinerja.
Komponen evaluasi dokumen LaKIP sesuai dengan Permen PAN RB Nomor 12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi atas Implementasi SAKIP adalah sebagai berikut:
Tabel 2.2 Cakupan Evaluasi
sumber: permen pan rb nomor 12 tahun 2015 tentang pedoman evaluasi atas implementasi sakip
no komponen sub komponen bobot (%)
1.
2.
3.
4.
5.
Perencanaan Kinerja
Pengukuran Kinerja
Pelaporan Kinerja
Evaluasi Kinerja
Capaian Kinerja
30.00
25.00
14.40
0.00
20.00 a. Renstra (Pemenuhan Renstra, Kualitas Renstra, dan Implementasi Renstra)
b. Perencanaan Kinerja Tahunan (Pemenuhan RKT, Kualitas RKT, dan Implementasi RKT) a. Pemenuhan Pengukuran
b. Kualitas Pengukuran
c. Implementasi Pengukuran
a. Pemenuhan Pelaporan
b. Penyajian Pelaporan
c. Pemanfaatan Pelaporan
a. Pemenuhan Evaluasi
b. Kualitas Evaluasi
c. Pemanfaatan Hasil Evaluasi
a. Kinerja yang dilaporkan (output)
b. Kinerja yang dilaporkan (outcome)
c. Kinerja lainnya
Bab III
Kapasitas Organisasi
D alam rangka melaksanakan tugas dan fungsinya, Unit kerja direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman didukung oleh unsur manajerial yang terdiri dari sumber daya manusia (man), modal (money), bahan (material), alat (machines), dan metode (method) untuk mencapai tujuan dan sasaran kinerja dalam rangka mendukung capaian sasaran strategis unit organisasi Direktorat Jenderal Cipta Karya.
3.1 SUMBER DAyA MANUSIA
Pada tahun 2017, pelaksanaan tugas dan fungsi Direktorat KIP telah didukung oleh 882 orang Aparatur Sipil Negara (ASN) baik yang berkantor di
Kementerian PUPR Pusat maupun di Satker. P2PIP di 33 Provinsi. Berdasarkan status kepegawaian, ASN yang terdapat di Direktorat KIP terdiri dari 2 (dua) kelompok, yaitu kelompok dengan status Pegawai Negari Sipil (PNS) sebanyak 288 orang (32,65%) dan kelompok dengan status Non Pegawai Negeri Sipil (Non-PNS) sebanyak 594 orang (67,35%).
Direktorat KIP telah memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) sesuai dengan kebutuhan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Hal tersebut karena adanya dukungan Non-PNS yang mengisi kebutuhan sumberdaya pada jabatan tertentu.
Adapun Jabatan tersebut dapat dilihat pada pohon jabatan masing-masing sub unit Kerja Direktorat KIP.
Kapasitas Organisasi
Gambar 3.1
Komposisi ASN Direktorat KIP Berdasarkan Status Kepegawaian
Non PNS di Pusat 6%
PNS Pusat 26%
Non PNS di Daerah 61%
PNS Daerah 7%
sumber: subag. tata usaha kip, 2017 dan simeka, 2017
Gambar 3.2
Komposisi ASN berstatus PNS Berdasarkan Jabatan dan Pendidikan Pada Direktorat KIP
Gambar 3.3
Komposisi ASN berstatus Non PNS Berdasarkan Jabatan dan Pendidikan Pada Direktorat KIP
Gambar 3.4
Komposisi Total ASN Direktorat KIP Berdasarkan Jabatan dan Pendidikan
Pada tahun 2017, jenis jabatan yang dibutuhkan Direktorat KIP diklasifikasikan menjadi kelompok Jabatan Teknis, Non Teknis, dan Penunjang. Jabatan Teknis berjumlah 395 orang (44,78%), Non Teknis berjumlah 350 orang (39,68%). Kelompok Jabatan Penunjang terdiri dari Sekretaris, Pengemudi, Pramubakti, dan Satpam, berjumlah 21 orang (2,38%). Selain itu masih terdapat individu yang tidak teridentifikasi jabatannya sebanyak 116 orang (13,15%).
Pegawai dengan status PNS terdistribusi pada Jabatan Teknis, Non Teknis dan Penunjang. PNS dengan pendidikan Non Sarjana memiliki jumlah yang cukup besar dan mendominasi kelompok jabatan Non Teknis. Hal tersebut merupakan tantangan Direktorat KIP untuk memaksimalkan kapasitas SDM yang dimiliki. Pegawai dengan status Non-PNS mendukung ke-empat kelompok jabatan tersebut dengan tingkat pendidikan Non Sarjana, S1, dan S2. Non-PNS dengan pendidikan Non Sarjana terdapat pada seluruh kelompok jabatan, termasuk Jabatan Teknis. Jabatan tersebut adalah Pengolah Data dan Informasi yang memiliki kualifikasi pendidikan minimal Diploma III Teknik Informatika dengan tugas jabatan melakukan kegiatan pengumpulan, pendokumentasian atau penginputan serta pengolahan di bidang data informasi dan hukum.
Jumlah Non-PNS yang cukup besar terdapat
pada jabatan Pengolah Data dan Informasi serta
Pengadministrasi Umum, khususnya pada Unit
Satker P2PIP. Tingkat pendidikan yang beragam
mendukung Jabatan Pengadministrasi Umum,
mulai dari SD sampai dengan S2 dengan Sasaran
Kinerja Pegawai (SKP) yang sama. Sedangkan
kualifikasi yang dibutuhkan untuk jabatan tersebut
adalah minimal SMA dan Non Sarjana dengan tugas
melakukan kegiatan yang meliputi penerimaan,
pencatatan, dan pendokumentasian administrasi.
memiliki SDM beragam namun memiliki SKP yang sama. Hal tersebut dikarenakan tidak tertibnya penetapan nama jabatan dengan peraturan yang berlaku dan penempatan SDM tidak sesuai dengan tingkat pendidikannya. Ketidaktertiban penetapan nama jabatan tersebut berakibat pula pada tidak teridentifikasinya jabatan Non-PNS dengan jumlah yang cukup besar.
3.2 SARANA DAN PRASARANA
Sarana dan prasarana yang menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi Direktorat KIP merupakan aset Barang Milik Negara (BMN). Sarana dan prasarana tersebut dalam keadaan layak pakai dan sudah sesuai dengan kebutuhan Direktorat untuk melaksanakan fungsinya. Direktorat KIP melalui Sub bagian Tata Usaha melaporkan aset BMN yang dimiliki kepada Ditjen. Kekayaan Negara, Kementerian Keuangan tiap semester. Pelaporan tersebut dilakukan secara online melalui aplikasi Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK BMN).
Laporan BMN merupakan salah satu wujud transparansi dan akuntabilitas Direktorat KIP dalam mewujudkan tata kelola yang baik.
Direktorat KIP memiliki aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi sebanyak 1.445 unit/buah, berupa alat angkutan darat bermotor, alat kantor, alat rumah tangga, alat studio, dan lain-lain yang akan dihapus karena sudah tidak layak pakai. Pada tahun 2017, aset yang sudah dihapus adalah alat angkutan darat bermotor dalam bentuk mobil sebanyak 3 unit, sedangkan lainnya masih dalam proses penghapusan.
Selain Sarana dan Prasarana yang tergolong dalam BMN, Direktorat KIP memiliki sembilan (9) sistem aplikasi yang dibangun untuk menunjang pelaksanaan tugas dan fungsinya. Sistem aplikasi tersebut adalah Data Ware House (DWH) KIP, Website KIP, Aplikasi Sistem Informasi Perencanaan dan
Kinerja (SIMEKA), Aplikasi Program Hibah Air Minum dan Sanitasi (Prohamsan), Aplikasi Monitoring Sistem Informasi Manajemen (SIM), SIM Revisi Anggaran, SIM Pinjaman dan Hibah Luar Negeri (PHLN) CK,
Tabel 3.1
Barang Milik Negara Direktorat KIP no sarana dan
prasarana
satker.
kip satker.
p2pip satuan jumLah
1. Peralatan Dan Mesin - Alat Angkutan
Darat Bermotor 34 38 Unit
- Alat Bengkel Tak
Bermesin 7 - Buah
- Alat Ukur 1 1 Buah
- Alat Pengolahan 13 2 Buah
- Alat Kantor 248 96
- Alat Rumah Tangga 542 234 Buah
- Alat Studio 89 28 Buah
- Alat Komunikasi 48 8
- Peralatan Pemancar 14 2 Buah
- Alat Kedokteran 42
- Unit Alat
Laboratorium 46 9 Buah
- Alat Laboratorium Fisika Nuklir/
Elektronik 1 - Buah
- Peralatan Laboratorium
Hydrodinamica 5 - Buah
- Alat Khusus
Kepolisian 12 Buah
- Komputer Unit 377 130 Unit
- Peralatan Komputer 1053 84 Buah
- Alat Eksplorasi
Topografi 1 - Buah
- Alat Eksplorasi
Geofisika - 6 Buah
- Alat SAR - 6 Buah
- Alat Peraga Pelatihan dan
Percontohan - 6 Buah
Tabel 3.2
Rincian Pagu Awal Direktorat KIP
no output voLume satuan dana
sumber : dipa direktorat kip ta. 2017
I Satker Keterpaduan Infrastruktur Permukiman 91.746.082.000
Output Penting 54.276.041.000
a. Perencanaan dan Kemitraan Infrastruktur Permukiman 7 Laporan 8.651.696.000
b. Pembiayaan Infrastruktur Permukiman 7 Laporan 10.025.223.000
c. Pelaksanaan Infrastruktur Permukiman 9 Laporan 9.793.558.000
d. Pemantauan dan Evaluasi Infrastruktur Permukiman 6 Laporan 9.250.000.000
e. Pengeloaan Data dan Sistem Informasi Permukiman 8 Laporan 12.767.497.000
f. Pengelolaan Administrasi Perkantoran 6 Laporan 3.788.067.000
Output Tambahan
a. Layanan Perkantoran 37.470.041.000
b. Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi c. Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
II. Satker Perencanaan dan PengendalianProgram Infrastruktur Permukiman 64 Laporan 154.906.576.000
Total 246.652.658.000
dan Knowledge Manajement DJCK. Aplikasi tersebut dapat mempermudah pemantauan pelaksanaan tugas Direktorat KIP.
3.3 DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Direktorat KIP merupakan dokumen pelaksanaan anggaran yang disusun oleh Pengguna Anggaran/
Kuasa Pengguna Anggaran yang menjadi dasar Direktorat KIP dalam pelaksanaan anggaran setelah mendapat pengesahan dari Menteri Keuangan.
Alokasi anggaran yang dibutuhkan untuk kegiat- an Direktorat KIP TA. 2017 adalah sebesar Rp.
246.652.658.000,- yang selanjutnya menjadi acuan da lam penyusunan Penetapan Kinerja (PK) awal 2017.
Dalam perkembangannya, terjadi beberapa kali penyesuaian anggaran (Revisi) untuk mengakomodasi kebutuhan pemotongan belanja negara sesuai instruksi Kementerian Keuangan dengan memperhatikan kondisi fiskal negara yang no sarana dan
prasarana
satker.
kip satker.
p2pip satuan jumLah
2. Aset Tetap Dalam Renovasi - Jalan, Irigasi dan
Jaringan Dalam
Renovasi 1 -
- Gedung dan Bangunan dalam
Renovasi - 3
- Aset Tetap Lainnya
dalam Renovasi 6 1
3. Aset Tetap Yang Tidak
Digunakan 1304 141
- Alat Angkutan
Darat Bermotor 3 - Unit
- Alat Kantor 286 33
- Alat Rumah Tangga 985 67 Buah
- Alat Studio 8 7 Buah
- Alat Komunikasi 5 - Buah
- Komputer Unit 15 28 Buah
- Peralatan Komputer 1 6 Buah
- Bahan Perpustakaan
Tercetak 2 - Buah
sumber : bagian tata usaha dit. kip 2017
Tabel 3.3
Riwayat Alokasi Dana Direktorat KIP TA. 2017
sumber : simeka, 2017
no revisi 4
(5 desember) revisi 2
(14 agustus) revisi 3 (14 november) revisi 1
(1 agustus) pagu awal
satker / output alokasi dana 2017 (x1.000)
I
1.
2.
3.
4.
5.
6
II
Satker KIP
Output Penting
Perencanaan dan Kemitraan Infrastruktur Permukiman
Pembiayaan Infrastruktur Permukiman Pelaksanaan Infrastruktur Permukiman Pemantauan dan Evaluasi Infrastruktur Permukiman
Pengeloaan Data dan Sistem Informasi Permukiman Pengelolaan
Administrasi
Output Tambahan (Layanan Perkantoran, Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi, Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
Satker Perencanaan dan Pengendalian Program Infrastruktur Permukiman TOTAL94,133,629
7,795,892
9,283,189 16,208,648 8,334,672
11,751,165
3,413,222 37,346,841
151,320,768
245,454,397
93,127,814
7,795,892
9,033,189 15,452,833 8,334,672
11,751,165
3,413,222 37,346,841
150,520,768
243,648,582
86,499,169
7,795,892
9,033,189 8,824,188 8,334,672
11,751,165
3,413,222 37,346,841
154,906,576
241,405,745
91,746,082
8,651,696
10,025,223 9,793,558 9,250,000
12,767,497
3,788,067 37,470,041
154,906,576
246,652,658
91,746,082
8,651,696
10,025,223 9,793,558 9,250,000
12,767,497
3,788,067 37,470,041
154,906,576
246,652,658
terdiri dari Satker. KIP dan Satker. P2PIP mengalami empat kali revisi. Pada revisi terakhir pagu anggaran mengalami perubahan semula (pagu awal) Rp.
246.652.658.000,- menjadi Rp. 245.454.397.000,.
94.133.629.000,- dan Satker P2PIP sebesar Rp.
151.320.397.000,-. Perubahan pagu tersebut tidak
mempengaruhi output Direktorat KIP. Riwayat pagu
Direktorat KIP TA. 2017 dapat dilihat pada Tabel 3.3.
Bab IV
Akuntabilitas Kinerja
A kuntabilitas kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan k e b e r h a s i l a n / k e g a g a l a n pelaksanaan program dan kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan, dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik. Setiap entitas akuntabilitas kinerja menyusun dokumen perjanjian kinerja kemudian melakukan pengukuran capaian kinerjanya.
Direktorat KIP sebagai salah satu entitas akuntabilitas kinerja melakukan pemantauan kinerjanya secara berkala dengan menggunakan beberapa alat antara lain, Surat Edaran Dirjen Cipta Karya Nomor 82/
SE/DC/2016 tentang Pedoman Evaluasi Manfaat Infrastruktur Permukiman Bidang Keciptakaryaan, Surat Edaran Dirjen Cipta Karya Nomor 83/
SE/DC/2016 tentang Pedoman Pemantauan Keterpaduan Infrastruktur Bidang Keciptakaryaan, Surat Edaran Dirjen Cipta Karya Nomor 85/SE/
DC/2016 tentang Pedoman Evaluasi Kinerja Satuan Kerja pada Ditjen. Cipta Karya, serta didukung sistem informasi manajemen Evaluasi Kinerja (SIMEKA) dan E-Monitoring. Analisis dan evaluasi kinerja dilakukan secara berjenjang, mulai dari penggunaan sumber daya sebagai input atau modal organisasi (learning and growth perspective), hingga proses bisnis dalam menghasilkan output (internal perspective) yang mendukung capaian sasaran program kegiatan yang dihasilkan oleh unit organisasi Ditjen. Cipta Karya (customer/stakeholder perspective).
4.1 DUKUNGAN SUMBER DAyA
Direktorat KIP sebagai salah satu direktorat dalam organisasi Ditjen. Cipta Karya, melaksanakan kegiatan terkait modal organisasi dengan sasaran kegiatan “Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya”. Sasaran kegiatan tersebut juga harus dicapai oleh seluruh unit kerja dalam organisasi Ditjen. Cipta Karya. Dalam rangka pencapaian sasaran kegiatan tersebut, pelaksanaan dan output yang dicapai oleh Direktorat KIP akan dijelaskan lebih lanjut pada sub bab berikut ini.
4.1.1 PENINGKATAN KUALITAS SDM DIREKTORAT KIP
Pada tahun 2017 Direktorat KIP telah melaksanakan berbagai kegiatan dalam upaya peningkatan kualitas SDM dalam rangka mendukung pencapaian tujuan organisasi seperti dijelaskan pada bagian berikut.
A. PEMBERLAKUAN APLIKASI SISTEM INFORMASI KEHADIRAN
Upaya peningkatan kualitas tata kelola pemerintahan yang baik memerlukan penegakkan disiplin melalui pemberlakuan bukti kehadiran dengan menggunakan presensi elektronik yang terintegrasi dengan jaringan internet dan peralatan biometric finger print secara elektronik. Presensi elektronik tersebut berlaku bagi seluruh ASN Direktorat KIP, baik yang berkantor di Kementerian PUPR Pusat maupun unit Satker. P2PIP di 33 Provinsi.
Biometric Finger print merupakan sarana presensi elektronik yang bekerja secara
Akuntabilitas Kinerja
online dan digunakan untuk memantau tingkat kehadiran dan kedisiplinan SDM Direktorat KIP. Data yang dihasilkan alat tersebut, digunakan untuk memberikan hak dan ‘hukuman’ pada SDM bersangkutan, melalui perhitungan tunjangan kinerja. Penggunaan sistem presensi dengan menggunakan sistem tersebut telah diberlakukan Direktorat KIP sejak tahun 2016, bertujuan untuk mencatat tingkat ketaatan SDM dalam mematuhi ketentuan jam kerja.
Pemberlakuan presensi elektronik tersebut tertuang dalam Surat Edaran Dirjen Cipta Karya No. 80 Tahun 2016 tentang Pedoman Pengelolaan Sistem Informasi Kehadiran Pegawai Ditjen.
Cipta Karya. Sistem presensi/kehadiran dengan biometric finger print dapat mengantisipasi tingkat kecurangan yang sering terjadi seperti manipulasi dan kecurangan data kehadiran SDM.
Gambar 4.1
Tingkat Kehadiran Pegawai Direktorat KIP Tahun 2017
sumber : subdit pengelolaan data dan sistem informasi, direktorat kip, 2017
Direktorat KIP melalui Subdit. Pengelolaan Data dan Sistem Informasi mengelola sistem tersebut. Dengan menggunakan alat tersebut, data pola kehadiran SDM dalam rangka pelaksanaan fungsi Direktorat KIP dan pencapaian sasaran kegiatan KIP pada tahun 2017 menunjukan bahwa tingkat kehadiran Pegawai negeri sipil (PNS) Direktorat KIP sangat beragam. Secara garis besar, pola kehadiran terlihat sama (berbanding lurus) dengan pola waktu meninggalkan kantor (pulang). Diagram pada Gambar 4.1 dan 4.2 menunjukan bahwa pada bulan Mei-Juni, kehadiran PNS rata-rata melebihi ketentuan waktu yang telah diatur, dan tingkat kepulangan di atas pukul 18.30 rendah karena merupakan bulan Ramadhan. Sedangkan pada bulan tertentu, tingkat kepulangan di atas pukul 18.30 cenderung tinggi karena adanya peningkatan aktivitas pekerjaan.
Gambar 4.2
Tingkat Kepulangan Pegawai Direktorat KIP Tahun 2017 diatas Pukul 18.30
sumber : subdit pengelolaan data dan sistem informasi, direktorat kip, 2017
sumber: sub bagian tata usaha direktorat kip, 2017
Dalam rangka meningkatkan kinerja unit kerja Direktorat KIP, selama periode tahun 2017, telah diselenggarakan beberapa kegiatan yang bertujuan mendorong peningkatan kapasitas dan kompetensi SDM, antara lain adalah diskusi pagi (coffee morning) yang melibatkan para profesional muda dan profesional yang lebih berpengalaman, berbagai diskusi untuk membahas beberapa topik terkait pelaksanaan kegiatan Direktorat KIP, rapat kerja, sosialisasi, pendampingan dan rapat koordinasi yang melibatkan seluruh ASN Direktorat KIP, baik di Provinsi maupun di kantor Kementerian PUPR Pusat dalam rangka meningkatkan kapasitas SDM.
Selain itu, keterlibatan beberapa SDM Direktorat KIP dalam berbagai pelatihan dan pertemuan yang diselenggarakan oleh pihak eksternal telah berperan dalam peningkatan kapasitas unit kerja, melalui koordinasi dan kerjasama dan pertukaran pendapat dalam rangka pencapaian target dan sasaran organisasi.
Direktorat KIP melakukan workshop dan pelatihan untuk 187 orang, dengan penjelasan lebih detail pada Tabel 4.1.
mengirimkan sebanyak 44 orang untuk mengikuti berbagai kegiatan pemetaan potensi dan kompetensi PNS yang diselenggarakan oleh Badan Pengembangan SDM Kementerian PUPR, dengan hasil rekomendasi terhadap kompetensi PNS yang perlu ditingkatkan melalui pelatihan oleh badan diklat Kementerian PUPR.
no jumLah
peserta nama peLatihan
Tabel 4.1.
Workshop/Pelatihan yang Diselenggarakan Sub Bagian Tata Usaha Direktorat KIP Tahun 2017
Tabel 4.2.
Rincian Keikutsertaan SDM Direktorat KIP pada Pendidikan/Diklat Tahun 2017
sumber: sub bagian tata usaha direktorat kip, 2017
no nama workshop/peLatihan jumLah
1 Workshop Sosialisasi ISO 90001:2005 2 Pelatihan Auditor Internal SMM
dan Pengendali Dokumen SMM
3 Peningkatan Kapasitas Petugas Pengelola TNDE 4 Workshop Penyusunan Sasaran Kerja Pegawai
Tahun 2017
Jumlah1 Pemetaan Potensi dan Kompetensi PNS Angkatan 2005-2010 di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 2 Pemetaan Potensi dan Kompetensi Pejabat
Administrator (Eselon III.a) di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
3 Pemetaan Potensi dan Kompetensi Pejabat Perbendaharaan di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 4 Pemetaan Potensi dan Kompetensi PNS
Angkatan Tahun 2005-2010 Bidang Pendukung Teknis Gelombang XVII PUPR
Peningkatan kapasitas SDM dilakukan pula oleh unit Satker. P2PIP yang mempunyai atasan langsung Direktur KIP.
Peningkatan kapasitas tersebut bertujuan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan penerapan teori dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi kegiatan perencanaan, pengendalian, serta pengelolaan data dan sistem informasi. Pada tahun 2017 telah dilakukan kegiatan Workshop Peningkatan Kualitas Perencanaan dan Pengendalian Bidang Cipta Karya untuk meningkatkan pemahaman dan peningkatan kapasitas SDM Satker. P2PIP.
Kegiatan tersebut melibatkan 476 orang sebagaimana terdapat pada Tabel 4.3.
15 orang 12 orang 80 orang 80 orang
187 orang20 orang
1 orang
19 orang
4 orang
Peningkatan kapasitas SDM tersebut mendukung Direktorat KIP dalam melaksanakan tugasnya. Upaya Direktorat KIP dalam meningkatkan kualitas SDM melalui keikutsertaan pendidikan/diklat masih memiliki tantangan besar karena kurangnya minat SDM untuk mengikuti kegiatan tersebut.
C. PENyUSUNAN SKP BERBASIS KINERJA ORGANISASI
Upaya peningkatan kualitas SDM Direktorat KIP lainnya adalah melalui penyusunan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) yang berbasis kinerja organisasi, sehingga setiap individu akan memiliki kinerja yang lebih jelas dan terselaraskan dengan kinerja Direktorat KIP. Indikator Kinerja masing-masing pejabat administratur dan pejabat pengawas merupakan turunan dari kinerja pejabat di atasnya.
Keberhasilan pelaksanaan kegiatan tersebut terlihat dari jumlah SKP tahun 2017 yang terkumpul dengan nilai rata- rata kinerja individu sebesar 88,44% (atau berkinerja baik). Nilai tersebut mengalami kenaikan sebesar 1,28 % dari tahun 2016.
Keberhasilan upaya peningkatan kualitas SDM Direktorat KIP karena adanya pelaksanaan workshop terkait pemahaman penyusunan Sasaran Kerja Pegawai, yang disampaikan kepada seluruh SDM baik di kantor Kementerian PUPR di Jakarta maupun di Provinsi.
4.1.2 PENINGKATAN KUALITAS TATA LAKSANA
Pada tahun 2017, Direktorat KIP telah melaksanakan beberapa kegiatan dalam rangka peningkatan kualitas tata laksana, yaitu:
1. Pengembangan terhadap 14 (empat belas) Standar Operasional Prosedur (SOP)
Pengembangan tersebut dalam rangka penyesuaian terhadap Permen. PUPR No. 15 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian PUPR serta pemenuhan persyaratan ISO 90001:2005.
Pengembangan SOP pada Direktorat KIP telah berpedoman pada Permen. PAN RB Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pedoman Penataan Tatalaksana (Business Process), serta Permen. PAN RB Nomor 35 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan.
2. Penyusunan pedoman terkait tata laksana proses bisnis Direktorat KIP Direktorat KIP telah menyusun 10
(sepuluh) pedoman terkait tata laksana,
sumber: satker. perencanaan dan pengendalian infrastruktur permukiman, 2017
no nama workshop/peLatihan jumLah Tabel 4.3.
Rincian Penerima Manfaat Pelaksanaan Workshop Persiapan Pelaksanaan Kegiatan P2PIP
Provinsi Tahun 2017
1 PPK Randal Provinsi 33 orang
2 KI Database 34 orang
3 KI Operator Data Entri 49 orang
4 KI Pemantauan dan Evaluasi 52 orang
5 KI Pengelola Arsip dan Persuratan 52 orang 6 KI Pengelola Dokumentasi dan Informasi Publik 49 orang
7 KI Pengelola Sistem Jaringan 34 orang
8 KI Perencanaan dan Pemrograman 53 orang 9 KI Sistem Administrasi Keuangan (SAK) 51 orang 10 KI Sistem Informasi Geografis (SIG) 33 orang
11 Penata Teknis 12 orang
12 Penata Keuangan 14 orang
13 Staf Operasional 10 orang
sumber: sub bagian tata usaha direktorat kip, 2017