KEPUTUSAN RAKTOR
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA INDONESIA Nomor : 073/UNUI/2018
Tentang
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN TAHUNAN UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA 2018
REKTOR UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA INDONESIA
Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkan visi dan misi Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia menjadi Universitas yang terkemuka dan unggul maka perlu dilakukan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan sebagai bagian tak terpisahkan dari terwujudnya visi dan misi Universitas;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf huruf a, perlu menetapkan Keputusan Rektor tentang Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia 2018.
Mengingat 1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan;
4. Peraturan Pemerintah RI No. 66 Tahun 2010 Tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah RI Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;
5. Permenristek Dikti No. 44 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Perguruan Tinggi;
6. Surat Keputusan MENRISTEKDIKTI No. 557/E/O/2014 Tentang Izin Pendirian dan Penyelenggaraan Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia Jakarta;
7. STATUTA Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia;
8. Rencana Strategis (Renstra) Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia Jakarta.
MEMUTUSKAN Menetapkan :
Pertama : Keputusan Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia tentang Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan 2018 Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia.
Kedua : Dokumen Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan 2018 Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia yang tercantum dalam lampiran ini menjadi acuan dan tolak ukur yang harus dilaksanakan dan dicapai Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia dalam pelaksanaan kegiatan yang terkait Pedoman ini.
Ketiga : Keputusan ini mulai berlaku sejak ditetapkan.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 13 Januari 2018 Rektor,
Prof. Dr. Ir. M. Maksum Machfoedz, M.Sc
RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN BIAYA TAHUNAN (RKAT)
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA INDONESIA
2018
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ... i
KATA PENGANTAR ... ii
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN BIAYA UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA INDONESIA TAHUN 2018 . iii BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. ARAH KEBIJAKAN PENDIDIKAN TINGGI ... 1
B. RENCANA STRATEGIS UNUSIA 2016-2020 ………. 6
BAB II CAPAIAN KINERJA 2017 DAN TARGET KINERJA 2018 ... 13
BAB III RENCANA KERJA DAN ANGGARAN TAHUN 2018 ... 20
A. KEBIJAKAN PERENCANAAN 2018 ... 20
B. ESTIMASI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN ... 21
BAB IV KAJIAN RISIKO ... 27
BAB V PENUTUP ……….. 32
LAMPIRAN-LAMPIRAN .USULAN RKAT BIDANG/LEMBAGA/PRODI/SEKOLAH PASCASARJANA ………. 33
DAFTAR TABEL Tabel 2.1. Capaian kinerja UNUSIA 2017 ………. 13
Tabel 2.2. Target kinerja UNUSIA Tahun 2018 ………. 15
Tabel 3.1. Jumlah Penerimaan UNUSIA ……… 22
Tabel 3.2. Estimasi pengeluaran UNUSIA Tahun 2018 ……… 23
Tabel 4.1. Identifikasi risiko ………. 27
Tabel 4.2. Rencana Mitigasi ………... 29
ii
KATA PENGANTAR
(OLEH BAPAK REKTOR UNUSIA)
iii LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA INDONESIA TAHUN 2018
Diajukan untuk mendapatkan persetujuan dan pengesahan Rapat Pleno Badan Pelaksana Penyelenggara Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama DKI Jakarta
Rektor
Prof. Dr. Ir. Muhammad Maksum Machfoedz, M.Sc.
Disetujui dan disahkan dalam Rapat Pleno Badan Pelaksana Penyelenggara Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama DKI Jakarta
Dr. Marzuki Usman
iv
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. ARAH KEBIJAKAN PENDIDIKAN TINGGI
Penyelenggaraan pendidikan tinggi adalah bagian yang tak terpisahkan dari pembangunan Nasional. Pendidikan Tinggi punya peran strategis untuk mewujudkan tujuan berbangsa dan bernegara sebagaimana amanat Pembukaan UUD 1945. Pendidikan tinggi juga berperan dalam pembangunan budaya dan peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Selain itu, pendidikan tinggi juga memiliki fungsi penting untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berlandaskan nilai-nilai etik dan humaniora sehingga mampu memajukan kesejahteraan masyarakat.
Pembangunan pendidikan tinggi di Indonesia diarahkan agar dapat mendukung tercapainya Visi Pembangunan Nasional, yakni Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007. Dalam periode Pembangunan Jangka Menengah 2015-2019, penyelenggaraan pendidikan tinggi diharapkan dapat mendukung pemantapan pembangunan secara menyeluruh di berbagai bidang dengan menekankan pencapaian daya saing kompetitif perekonomian yang dilandaskan pada keunggulan sumber daya alam dan sumber daya manusia berkualitas serta kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus meningkat.
Di sisi lain, harapan masyarakat terhadap peran perguruan tinggi juga telah mengalami pergeseran. Pada masa yang lalu, masyarakat mengharapkan agar perguruan tinggi dapat memerankan diri sebagai agen pendidikan (agent of education) dan agen riset dan pengembangan (agent of research and development). Namun pada saat ini, masyarakat memiliki harapan lebih bahwa perguruan tinggi mampu bertindak sebagai agen penyampai pengetahuan dan teknologi (agent of knowledge and technology transfer), dan bahkan sebagai agen pembangunan ekonomi (agent of economic development). Dalam peran baru tersebut, maka perguruan tinggi makin dituntut untuk dapat menghasilkan inovasi yang memiliki manfaat ekonomis bagi masyarakat secara luas. Untuk itu, pengelolaan perguruan tinggi pada era saat ini harus dapat memfasilitasi berbagai upaya untuk menghasilkan inovasi yang memberikan kemaslahatan pada masyarakat.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka berbagai kebijakan pengembangan pendidikan tinggi diarahkan pada pencapaian visi Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi 2015-2019, yakni terwujudnya pendidikan tinggi yang bermutu serta kemampuan iptek dan inovasi untuk mendukung daya saing bangsa. Untuk mewujudkan visi tersebut, telah
2 ditetapkan 2 (dua) misi Kemenristekdikti yang terdiri atas: (1) meningkatkan akses, relevansi, dan mutu pendidikan tinggi untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas; dan (2) meningkatkan kemampuan iptek dan inovasi untuk menghasilkan nilai tambah produk inovasi.
Oleh karenanya, dalam dokumen Rencana Strategis Kemenristekdikti 2015-2019, Kemenristekdikti bertekad untuk memperkuat daya saing bangsa dengan meningkatkan 5 elemen yang terdiri atas: (a) 2 elemen inti yang bersifat langsung (direct core element) berupa inovasi dan tenaga kerja terampil; (b) 1 elemen inti yang bersifat tidak langsung (indirect core element) berupa penelitian dan pengembangan; dan (c) 2 elemen penunjang (supporting element) yang terdiri atas lembaga yang berkualitas dan sumber daya yang berkualitas.
Berdasarkan kerangka tersebut, telah pula ditetapkan 5 (lima) sasaran strategis Kemristekdikti untuk peride 2015-2019 yang meliputi:
a) meningkatnya kualitas pembelajaran dan kemahasiswaan pendidikan tinggi;
b) meningkatnya kualitas kelembagaan iptek dan pendidikan tinggi;
c) meningkatnya relevansi, kualitas, dan kuantitas sumber daya iptek dan pendidikan tinggi;
d) meningkatnya relevansi dan produktivitas riset dan pengembangan; dan menguatnya kapasitas inovasi.
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional tahun 2015-2019, arah kebijakan pendidikan tinggi yang perlu diperhatikan terdiri atas:
1) meningkatkan kualitas pendidikan tinggi melalui strategi:
a. peningkatan kualitas dosen dan peneliti melalui program pascasarjana (S2/S3);
b. peningkatan anggaran penelitian dan rancangan sistem insentif untuk mendukung kegiatan riset inovatif;
c. penjaminan mutu penyelenggaraan pendidikan; dan
d. peningkatan efektivitas proses akreditasi institusi dan program studi.
2) meningkatkan relevansi dan daya saing pendidikan tinggi melalui strategi:
a. pengembangan program-program studi inovatif sesuai kebutuhan pembangunan dan industry disertai peningkatan komptensi lulusan berdasarkan bidang ilmu yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja;
b. peningkatan keahlian dan keterampilan lulusan perguruan tinggi untuk memperpendek masa tunggu bekerja;
3 c. penguatan kerjasama perguruan tinggi dengan dunia industri untuk penelitian
dan pengembangan;
d. penilaian usulan pembukaan program studi baru secara selektif dengan menyeimbangkan disiplin ilmu-ilmu humaniora, pertanian, sains, keteknikan, dan kedokteran;
e. perlindungan program-program studi yang mengembangkan disiplin ilmu langka peminat;
f. pengembangan pendidikan dan pelatihan kewirausahaan bekerja sama dengan dunia usaha atau industri.
3) meningkatkan pemerataan akses pendidikan tinggi melalui strategi:
a. peningkatan daya tamping dan pemerataan akses perguruan tinggi;
b. peningkatan efektivitas kebijakan afirmatif (affirmative policy);
c. penyediaan beasiswa khususnya untuk masyarakat miskin dan penyelenggaraan pendidikan jarak jauh yang berkualitas; dan
d. penyediaan biaya operasional untuk meningkatkan efektivitas penyelenggaraan perguruan tinggi.
4) meningkatkan tata kelola kelembagaan pendidikan tinggi melalui:
a. penyusunan skema pendanaan inovatif dengan mengembangkan kemitraan pemerintah, universitas, dan industri
b. penguatan institusi perguruan tinggi dengan membangun pusat keunggulan di bidang ilmu dan kajian tertentu sebagai perwujudan mission differentiation; dan c. penganggaran berdasarkan performance-based budgeting agar perguruan tinggi
lebih dinamis dan kreatif dalam mengembangkan program-program akademik dan riset ilmiah.
Mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2015, fokus utama pembangunan iptek ditujukan untuk mendukung pengembangan dan pemanfaatan iptek pada 7 (tujuh) bidang, yakni pangan, energi, teknologi dan manajemen transportasi, teknologi informasi dan komunikasi, teknologi pertahanan dan keamanan, teknologi kesehatan dan obat; dan material maju.
Secara substansial, strategi kebijakan Kemenristekdikti, sesuai revitalisasi tugas pokok, fungsi dan kewenangannya, diarahkan untuk:
4 1) meningkatkan angka partisipasi kasar (APK), lulusan bersertifikat kompetensi, mahasiswa dan lulusan berkemampuan wirausaha, dan mahasiswa berprestasi dengan perolehan medali emas pada kancah kompetisi internasional;
2) meningkatkan jumlah perguruan tinggi yang masuk dalam peringkat 500 top di dunia dan perguruan tinggi berakreditasi A (unggul), pusat unggulan iptek dan science technology park (STP) atau Taman Sains dan Teknologi (TST) yang dibangun dan mature;
3) meningkatkan jumlah dosen berkualifikasi S3, jumlah pendidik bersertifikasi dosen, jumlah sumber daya manusia dikti yang meningkat kompetensinya, dan revitalisasi sarana dan prasarana iptek dan dikti;
4) meningkatkan jumlah paten, publikasi internasional; dan prototype hasil litbang termasuk yang laik industri; dan
5) meningkatkan jumlah produk inovasi.
Strategi kebijakan di atas, selanjutnya dioperasionalkan melalui 5 (lima) program teknis, 1 (satu) program dukungan manajemen, dan 1 (satu) program pengawasan, yang meliputi:
1) Program Pembelajaran dan Kemahasiswaan;
2) Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Iptek dan Dikti;
3) Program Peningkatan Kualitas Sumber Daya Iptek dan Dikti;
4) Program Penguatan Riset dan Pengembangan;
5) Program Penguatan Inovasi;
6) Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya;
7) Program Penyelenggaraan Pengawasan dan Pemeriksaan Akuntabilitas.
Tambahan lagi bahwa dalam Rakernas Kemenristekdikti pada Januari 2018, telah dikeluarkan Rekomendasi yang diantaranya adalah:
1) Pembelajaran dan Kemahasiswaan:
Perguruan Tinggi agar mempersiapkan: a) Reorientasi Kurikulum; dan b) Hybrid/Blended Learning melalui SPADA-IdREN.
Ditjen Belmawa akan memberikan Hibah dan Bimtek untuk reorientasi kurikulum (GEN-RI 4.0) untuk 400 PT.
2) Kelembagaan Iptek dan Dikti:
5
Perguruan Tinggi agar mulai mempersiapkan Distance/Online learning dengan merujuk pada Peraturan Menteri tentang Standar Pendidikan Tinggi Pembelajaran Jarak Jauh.
Kemenristekdikti menyiapkan Permen PJJ yang dalam waktu dekat agar perguruan tinggi Indonesia bersiap diri melaksanakan distance learning.
Kemenristekdikti dan Perguruan Tinggi perlu mempertimbangkan pemanfaatan platform IDB di bidang pengembangan Iptek dan Inovasi Kelembagaan Iptek dan Dikti.
3) Sumber Daya Iptek dan Dikti. Kemenristekdikti dan Perguruan Tinggi melakukan:
Penyediaan infrastruktur yang mendukung gaya pendidikan era Revolusi Industri 4.0 dengan 4 kemungkinan pembelajaran (konvensional, konvensional plus memanfaatkan hasil revolusi industri 4.0, blended, full online) berbasis resource sharing.
Rekrutmen dan manajemen dosen yang relevan dengan perkembangan zaman termasuk meningkatkan kuota PMDSU guna menyediakan SDM masa depan Indonesia yang berkualitas.
Membangun role model pendidik, peneliti, dan perekayasa yang ideal sekaligus menumbuhkan academic leaders di Perguruan Tinggi dan Lembaga Litbang.
4) Riset dan Pengembangan:
Para Rektor/Direktur/Pimpinan PT/LPNK agar:
a. Memfasilitasi program Indonesia menulis
b. Memfasilitasi program mbangun deso dengan TTG c. Mendorong pendaftaran dosen di Sinta
d. Memperbanyak riset grup, dan
e. Meningkatkan pendaftaran Kekayaan Intelektual.
Ditjen Penguatan Risbang, Kemenristekdikti fokus untuk:
a. Mengembangkan program peningkatan produktifitas riset b. Mendorong penggunaan Sinta
c. Mendorong regulasi operasional dan implementasi RIRN 2015-2045 d. Penyelesaian insentif perpajakan untuk riset.
5) Penguatan Inovasi
6
Paradigma Tridharma Perguruan Tinggi harus diselaraskan dengan era industri 4.0.
Perguruan Tinggi dan Lembaga Litbang wajib mengharmonisasikan hasil–hasil riset pengembangan dan penerapan teknologi melalui Lembaga Manajemen Inovasi.
Perguruan Tinggi diwajibkan melaksanakan proses inovasi produk melalui inkubasi dan pembelajaran berbasis industri.
B. RENCANA STRATEGIS UNUSIA
Dengan memperhatikan berbagai dinamika dan tantangan di tingkat global dan nasional, serta arah kebijakan pengembangan pendidikan tinggi sebagaimana telah digariskan oleh Kemenristekdikti, UNUSIA memiliki visi abadi, luas dan berjangka panjang: “Menjadi Universitas Unggul Berkarakter Aswaja”. UNUSIA bercita-cita menjadi universitas yang menyelenggarakan Tridharma Perguruan Tinggi secara holistik dan komprehensif atas dasar status distingtifnya sebagai universitas yang berbadan hukum Perkumpulan Nahdlatul Ulama, sebuah organisasi sosial-keagamaan muslim Sunni terbesar di dunia. Unggul dimaksudkan sebagai kelebihan yang dimiliki Universitas baik secara komparatif maupun kompetitif dalam hubungannya dengan pemenuhan Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan standar mutu pendidikan tinggi di bawah Perkumpulan Nahdlatul Ulama.
Mutu pendidikan tinggi di bawah Perkumpulan Nahdlatul Ulama diukur dari kualitas sumberdaya manusia (SDM) dan kualitas lulusan yang berkarakter Ahlussunnah Waljamaah (Aswaja). Cara berpikir dan bertindak pribadi-pribadi tersebut bersifat tawasuth (moderat) dan i’tidal (teguh), tasamuh (toleran), tawazun (seimbang), dan amar ma’ruf nahi munkar dalam kerangka menjaga harkat dan martabat kemanusiaan dan menopang tercapainya kebahagiaan lahiriah dan bathiniyah. Dengan landasan berpikir dan bertindak tersebut, Aswaja juga memberikan panduan pembentukan karakter individu-individu yang akan mengantarkan terbentuknya peradaban di muka bumi dalam kerangka terwujudnya tata kehidupan yang diridlai Allah SWT. Panduan tersebut berupa “mabadi khairi ummah” yang meliputi prinsip-prinsip: as-shidqu (jujur), al-amanah wal-wafa bil ‘ahd (amanah dan menepati janji), al-‘adalah (bersikap adil), at-ta’awun (gotong royong), dan istiqamah (konsisten dan berkesinambungan).
UNUSIA mengejar standar tinggi dalam pendidikan dan pembelajaran yang meliputi peningkatan kapasitas intelektual, emosional, sosial dan moral-spiritual manusia yang terkoneksi dengan kepedulian atas ketahanan hidup komunitas, kehidupan masyarakat, dan alam semesta. Keunggulan, dengan demikian, dinilai dari kualitas penyelenggaraan pendidikan, kualitas proses pembelajaran, kualitas capaian pembelajaran, kualitas lulusan, kualitas aktivitas penelitian, pengabdian dan pelayanan kepada masyarakat serta dampak
7 semua itu bagi kemaslahatan masyarakat dan peradaban umat manusia. Di UNUSIA, pendidik, tenaga kependidikan dan mahasiswa akan tumbuh dan berkembang berkat kombinasi kualitas dan kedalamannya; yakni suatu standar yang menggabungkan iman, ilmu dan amal, serta budayanya yang terbuka, konektif, inovatif dan kolaboratif.
Untuk mencapai visi abadi, yang luas dan berjangka panjang di atas, pengembangan UNUSIA periode 2016-2020 diarahkan untuk mencapi visi-antara: Menjadi Universitas Pembelajaran Berbasis-Pendekatan Holistik”. Diharapkan pada akhir tahap ini UNUSIA telah memenuhi standar nasional sebagai universitas pembelajaran (teaching and learning university) dengan pendekatan holistik. Kondisi ini tercermin di dalam kurikulum, ketrampilan dan budaya akademik serta sarana dan prasarana fisik. Diharapkan juga citra ini terbangun luas di kalangan pemangku kepentingan.
Dalam rangka mewujudkan visi 5 tahun pertama tersebut, UNUSIA dalam periode 2016- 2020 mengusung misi sebagai berikut:
Misi 1 : Menyelenggarakan pendidikan yang bermutu untuk menyebarluaskan pengetahuan dan menghasilkan lulusan berkarakter Aswaja yang dapat berperan serta sebagai lokomotif peradaban;
Misi 2 : Menyelenggarakan penelitian berbasis keunggulan lokal untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan khazanah kearifan, serta untuk turut serta memecahkan masalah;
Misi 3 : Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat untuk menaikkan taraf hidup masyarakat dan memajukan bangsa.
Misi 4 : Menyelenggarakan pengelolaan universitas secara profesional dan akuntabel untuk mendukung pelaksanaan Tridharma yang bermutu dan pencapaian integrasi dan kesalingterkaitan antara iman, ilmu dan amal.
Adapun tujuan misi UNUSIA dalam 5 tahun selama periode 2016-2020 adalah sebagai berikut:
Tujuan 1 : Mendaftar, mendidik dan meluluskan mahasiswa dari semua kalangan dengan memberikan suatu pendidikan dan pembelajaran yang inovatif, distingtif dan bermutu serta mengilhami mereka spirit pengabdian, jiwa kepemimpinan, dan semangat belajar sepanjang hayat (Mutu Pendidikan dan Pembelajaran yang Distingtif).
Tujuan 2 : Merekrut, membekali dan mempertahankan tenaga pendidik yang berpengalaman maupun sarjana-sarjana yang tangguh dan potensial, serta tenaga administratif yang berkomitmen sepenuhnya dalam
8 memberi dukungan layanan kepada pendidik dan mahasiswa (Tenaga pendidik yang telah berpengalaman maupun yang potensial serta tenaga kependidikan berkomitmen).
Tujuan 3 : Meraih status akreditasi minimal B dalam kegiatan pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (Terakreditasi minimal B)
Tujuan 4 : Membangun dan memperkuat pengabdian kepada masyarakat baik masyarakat lokal, nasional, dan internasional yang berdaya hasil dan berdaya dampak bagi misi publik dan peradaban UNUSIA. (Pengabdian berdaya hasil dan berdaya dampak)
Tujuan 5 : Membangun dan mempertahankan struktur organisasi, proses-proses organisasional dan budaya organisasi yang memajukan dan mendukung keunggulan akademik (Tata kelola dan Organisasi UNUSIA yang akuntabel dan suportif).
Dalam rangka mewujudkan visi, misi dan tujuan UNUSIA dalam periode 2016-2020, telah ditetapkan sasaran-sasaran strategis yang akan dilakukan sepanjang 5 tahun ke depan adalah sebagai berikut:
Tujuan 1 : Tersedianya Mutu Pendidikan dan Pembelajaran yang Distingtif Sasaran 1 : Tercipta dan meningkatnya standar mutu dan budaya mutu yang
mendukung keunggulan pendidikan dan pembelajaran pada semua unit akademik.
Sasaran 2 : Terbangun struktur kelembagaan yang mendukung inovasi pedagogis baik di Pusat Universitas maupun di program studi.
Sasaran 3 : Tercipta dan terpeliharanya pengalaman pembelajaran yang bermakna dan berdampak bagi mahasiswa.
Tujuan 2 : Tersedianya Tenaga Pendidik yang berpengalaman maupun yang potensial serta Tenaga Kependidikan berkomitmen tinggi.
Sasaran 1 : Terekrutnya dosen fresh graduate yang bertalenta maupun dosen yang telah berpengalaman.
Sasaran 2 : Terbangunnya kebijakan dan terlaksananya mekanisme-mekanisme untuk memberi penghargaan kepada dosen yang teladan dan secara terus-menerus menilai performance dosen pengajar .
9 Sasaran 3 : Terbangun dan berkembangnya lingkungan akademik yang menarik
dengan memberikan peluang dialog, keterlibatan, saling dukung dan saling belajar satu sama lain.
Sasaran 4 : Terbangunnya cara yang memungkinkan dosen untuk menfokuskan waktu mereka secara produktif dalam aktivitas akademik (riset, keilmuan, pengabdian kepada masyarakat).
Tujuan 3 : Terakreditasi Minimal B dalam Penyelenggaraan Tridharma
Sasaran 1 : Terbangunnya kepemimpinan yang baik dalam penyelenggaraan program akademik.
Sasaran 2 : Terbangunnya layanan administrasi universitas dan layanan dukungan bantuan dana penelitian (termasuk dari pemerintah maupun swasta) yang makin meningkat.
Sasaran 3 : Terbangunnya infrastruktur yang efektif dari segi pembiayaan untuk kepentingan penyelenggaraan Tridharma termasuk perpustakaan dan fasilitas penelitian terpadu.
Tujuan 4 : Terwujudnya Pengabdian kepada Masyarakat yang Berdaya Hasil dan Berdaya Dampak bagi Misi Publik dan Peradaban UNUSIA Sasaran 1 : Terbangun kerangka mutu pengabdian kepada masyarakat sebagai ciri
distingtif pendidikan di UNUSIA.
Sasaran 2 : Terwujudnya evaluasi yang memadai dan sistematik terhadap program pengabdian kepada masyarakat.
Sasaran 3 : Tersusunnya kerangka pengabdian kepada masyarakat yang terkoneksi kuat dengan kekuatan mutu pendidikan dan pengajaran dan riset UNUSIA.
Sasaran 4 : Adanya kolaborasi dan kemitraan yang kuat antara universitas dan stakeholders yang dapat memanfaatkan dan memperkuat riset UNUSIA (misalnya: industri, sekolah-sekolah di lingkungan NU, LSM, pemerintah).
Tujuan 5 : Terwujudnya Tata kelola dan Kelembagaan UNUSIA yang akuntabel dan suportif
Sasaran 1 : Terbangunnya sistem tata kelola dan keorganisasian UNUSIA dengan penerapan prinsip peningkatan mutu berkelanjutan (Continuing Quality Improvement).
10 Sasaran 2 : Meningkatnya kemandirian finansial serta pengelolaan keuangan yang
akuntabel, transparan, dan cost effective.
Sasaran 3 : Terlatihnya ketrampilan kerja tenaga kependidikan melalui beragam cara dan kesempatan.
Sasaran 4 : Terwujudnya sistem informasi yang terintegrasi untuk mencapai keunggulan akademik.
Guna tujuan-tujuan strategis di atas dan dalam rangka merespon tantangan lingkungan internal dan eksternal UNUSIA, terutama aspirasi dan ambisi UNUSIA untuk meraih status minimal terakreditasi B, maka tema-tema strategis berikut ini perlu perlu diwujudkan secara nyata dalam memenuhi beberapa sasaran dan aksi kegiatan yang diajukan Tema strategis itu adalah:
1. Fokus;
2. Adaptabilitas (penyesuaian);
3. Koordinasi;
4. Efisiensi.
Agar lebih fokus, suatu keniscayaan bagi UNUSIA untuk membuat pilihan-pilihan yang sulit mengenai: bidang atau unit-unit akademik dan non-akademik mana yang memperoleh titik penekanan dan mana pula yang sedikit penekanan; apa yang kita tunda dan apa yang kita perkuat. Pilihan-pilihan ini perlu diambil untuk mencapai tujuan-tujuan Universitas secara bertahap.
Agar lebih mampu menyesuaikan diri (adaptable), struktur kerja dan tata aturan administratif UNUSIA perlu dibangun lebih kokoh namun fleksibel, perlu dievaluasi dan dimodifikasi, dan mengandung keluwesan sehingga tidak menjadi saklek.
Agar lebih terkoordinasi, institusi perlu batas-batas yang lebih longgar dan konektivitas di seluruh ranah akademik (Tridharma), disiplin ilmu, program studi, dan pusat-pusat kajian/penelitian, sehingga mahasiswa dan dosen pengajar dapat melintasi batas-batas ini atau melampauinya ketika peluang-peluang untuk meningkatkan keunggulan akademik muncul. Dan juga untuk memastikan bahwa UNUSIA menggunakan sumberdaya manusianya secara efisien dan efektif.
Agar lebih efisien, UNUSIA perlu membangun kebijakan-kebijakan dan struktur administratifnya, dengan menimbang upaya untuk memastikan kesesuaian antara metode penyelesaikan tugas/tanggung jawab dan visi serta tujuan institusi.
Semakin besar fokus dan konektivitas, berarti makin penting untuk memelihara dan meningkatkan keunggulan akademik. Makin besar adaptabilitas dan efisiensi makin penting
11 artinya bagi pengelolaan sumberdaya. Implementasi arahan-arahan besar ini perlu dihormati, dengan menegaskan prinsip-prinsip yang sudah ada, yakni kolegialitas dan tata- kelola bersama
Pada periode 2018-2019, sasaran strategis di atas akan dicapai melalui 4 program strategis dengan masing-masing indikator program sebagai berikut:
A. Program peningkatan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran; dengan indicator program sebagai berikut:
1) Tersusunnya baku mutu tata kelola pendidikan dan pengajaran 2) Tersusunnya profil dan kurikulum Prodi (CPL, CP-MK, RPS) 3) Mahasiswa memiliki soft skills yang memadai
B. Program peningkatan kualitas dan kuantitas SDM UNUSIA, dengan indikator program sebagai berikut::
1) Persentase dosen yang memiliki memperoleh pelatihan penulisan artikel ilmiah
2) Persentase dosen yang mengikuti pelatihan penulisan proposal riset yang bermutu dan kompetitif
3) Persentase dosen non-kependidikan yang mengikuti Program Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI) untuk dosen muda dan program Applied Approach (AA)
4) Peningkatan jumlah SDM pendukung layanan perpustakaan dan layanan akademik serta non-akademik lainnya.
C. Program pembangunan budaya riset dan pengabdian dalam kerangka kegiatan Tridharma, dengan indikator program sebagai berikut::
1) Tersusunnya baku mutu tata kelola penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
2) Peningkatan jumlah kegiatan riset dan pengabdian dosen
3) Peningkatan jumlah mitra penelitian dan penyandang dana penelitian
4) Tersusunnya Roadmap penelitian pada pusat-pusat studi/penelitian di UNUSIA
5) Terbitnya minimal 3 jurnal di lingkungan UNUSIA
D. Program pembangunan kualitas tata kelola operasional dan kelembagaan, dengan indikator program sebagai berikut:
12 1) Ditetapkan dan tersosialisasikannya peraturan rektor tentang tugas pokok
dan fungsi organ-organ dan unit-unit kerja UNUSIA 2) Terbentuknya lembaga kewirausahaan UNUSIA
3) Tersusun dan tersosialisasikannya standar tata kelola keuangan UNUSIA.
4) Adanya model tata kelola berbasis teknologi informasi.
13 BAB II
CAPAIAN KINERJA 2017 DAN TARGET KINERJA 2018
Pada tahun 2017, capaian kinerja Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1. Capaian kinerja UNUSIA 2017
(DIKOSONGKAN KARENA DATA TAK TERKUMPUL, ATAU DATA YANG ADA TIDAK MEMADAI)
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
2017 CAPAIAN 2017 A. Meningkatnya kualitas
pembelajaran dan kemahasiswaan dalam rangka pencapaian penyelenggaraan pendidikan unggul
1. Persentase mahasiswa program studi sarjana yang lulus tepat waktu 2. Persentase lulusan bersertifikat
kompetensi
3. Jumlah mahasiswa penerima beasiswa
4. Persentase masa tunggu lulusan mendapat pekerjaan
5. Jumlah proposal Program Kreatif Mahasiswa (PKM) hasil kompetisi nasional
6. Jumlah mahasiswa terlibat dalam kewirausahaan
B. Meningkatnya kegiatan penelitian
7. Jumlah penelitian dosen hasil kompetisi nasional
8. Jumlah publikasi dosen pada jurnal nasional ber- ISSN
9. Jumlah publikasi dosen pada jurnal terakreditasi nasional
10. Jumlah publikasi dosen pada jurnal internasional
14 11. Jumlah publikasi dosen pada jurnal
internasional bereputasi (terindeks Scopus) C. Meningkatnya kapasitas
inovasi dan pengabdian kepada masyarakat
12. Jumlah produk inovasi yakni produk hasil litbang yang telah diproduksi dan dimanfaatkan oleh pengguna
13. Jumlah prototype/desain/model 14. Jumlah hasil penelitian dosen yang
diaplikasikan di masyarakat D. Meningkatnya SDM yang
mendukung pelaksanaan Tridharma PT
15. Jumlah dosen S3 16. Jumlah profesor
17. Jumlah dosen yang menjadi reviewer jurnal internasional 18. Jumlah dosen yang menjadi
reviewer jurnal internasional E. Meningkatnya kuantitas dan
kualitas sarana dan
prasarana yang bermanfaat secara optimal dalam mendukung pelaksanaan Tridharma
19. Jumlah sarana dan prasarana meningkat
20. Persentase sarana dan prasarana dalam kondisi baik
F. Meningkatnya tata kelola dan kelembagaan yang memadai di seluruh level
21. Akreditasi institusi
22. Jumlah Prodi terakreditasi A 23. Jumlah Prodi terakreditasi B 24. Persentase layanan Tridharma
berbasis system informasi terintegrasi
G. Meningkatnya pengelolaan keuangan yang akuntabel, transparan dan cost- effective
25. Opini laporan keuangan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) 26. Jumlah penerimaan dana
pendidikan H. Terwujudnya UNUSIA
sebagai pilihan masyarakat
27. Persentase calon mahasiswa asal Jabodetabek yang menjadikan UNUSIA sebagai pilihan pertama
15 28. Jumlah perjanjian kerja sama
dengan mitra Jabodetabek 29. Indeks kepuasan pengguna
Target kinerja UNUSIA pada tahun 2018 disusun dengan memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
Sasaran Strategis Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menristekdikti Nomor 13 tahun 2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Tahun 2015-2019.
Sasaran Strategis UNUSIA sesuai dokumen Rencana Strategis UNUSIA 2016-2020
Kecenderungan capaian kinerja UNUSIA pada tahun-tahun sebelumnya, khususnya capaian kinerja tahun 2017.
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, maka target kinerja UNUSIA pada tahun 2018 meliputi hal-hal sebagai berikut.
Tabel 2.2. Target kinerja UNUSIA Tahun 2018
(PROYEKSI TARGET INI PERLU DATA AWAL DAN ANALISA YANG MEMADAI) SASARAN
STRATEGIS
RISTEKDIKTI SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
TARGET 2017 (orang/ite m/persent
ase) Meningkatnya
kualitas pembelajaran dan
kemahasiswaan
Tujuan 1, Sasaran 1: Tercipta dan meningkatnya standar mutu dan budaya mutu yang mendukung keunggulan pendidikan dan pembelajaran pada semua unit akademik.
Tujuan 1, Sasaran 2: Terbangun struktur kelembagaan yang
mendukung inovasi pedagogis baik di Pusat Universitas maupun di program studi.
1. Jumlah mahasiswa yang ter-registrasi 2. Persentase mahasiswa
program studi sarjana yang lulus tepat waktu 3. Persentase lulusan
bersertifikat kompetensi 4. Jumlah mahasiswa
penerima beasiswa 5. Persentase lulusan
yang langsung bekerja
16 Tujuan 1, Sasaran 3: Tercipta dan
terpeliharanya pengalaman pembelajaran yang bermakna dan berdampak bagi mahasiswa.
6. Jumlah proposal Program Kreatif Mahasiswa (PKM) hasil kompetisi nasional
7. Jumlah mahasiswa yang berwirausaha 8. Jumlah mahasiswa
KKN tematik 9. Jumlah mahasiswa
dengan kompetensi soft skill bersertifikat.
Meningkatnya relevansi dan produktivitas riset dan pengembangan
Tujuan 4, sasaran 3: Terbangun pengabdian kepada masyarakat yang terkoneksi kuat dengan kekuatan mutu pendidikan dan pengajaran dan riset UNUSIA.
Tujuan 5, sasaran 4: Terwujudnya sistem informasi yang terintegrasi untuk mencapai keunggulan akademik.
10. Jumlah penelitian dosen hasil
kompetisi nasional 11. Jumlah publikasi
dosen pada jurnal nasional ber- ISSN 12. Jumlah publikasi
dosen pada jurnal terakreditasi nasional
13. Jumlah publikasi dosen pada jurnal internasional 14. Jumlah publikasi
dosen pada jurnal internasional bereputasi
(terindeks Scopus) 15. Terbit jurnal ilmiah
di lingkungan UNUSIA Menguatnya
kapasitas inovasi
Tujuan 4, Sasaran 1: Terbangun kerangka mutu pengabdian kepada
16. Jumlah produk inovasi yakni produk hasil litbang yang telah
17 masyarakat sebagai ciri distingtif
pendidikan di UNUSIA.
Tujuan 4, Sasaran 4: Adanya kolaborasi dan kemitraan yang kuat antara universitas dan stakeholders yang dapat memanfaatkan dan memperkuat riset UNUSIA (misalnya: industri, sekolah- sekolah di lingkungan NU, LSM, pemerintah).
diproduksi dan dimanfaatkan oleh pengguna
17. Jumlah
prototype/desain/m odel
18. Jumlah hasil penelitian dosen yang diaplikasikan di masyarakat 19. Jumlah HKI yang
dipatenkan Meningkatnya
relevansi, kualitas dan kuantitas sumberdaya
Tujuan 2, Sasaran 1: Terekrutnya dosen fresh graduate yang
bertalenta maupun dosen yang telah berpengalaman.
Tujuan 2, Sasaran 3: Terbangun dan berkembangnya lingkungan akademik yang menarik dengan memberikan peluang dialog, keterlibatan, saling dukung dan saling belajar satu sama lain.
20. Jumlah dosen S2 21. Jumlah dosen S3 22. Jumlah profesor 23. Jumlah dosen yang
menjadi reviewer jurnal internasional 24. Jumlah dosen yang
menjadi reviewer jurnal internasional 25. Jumlah dosen yang
menerapkan baku mutu belajar- mengajar Meningkatnya
kualitas kelembagaan
Tujuan 2, Sasaran 4:
Terbangunnya cara yang memungkinkan dosen untuk menfokuskan waktu mereka secara produktif dalam aktivitas akademik (riset, keilmuan, pengabdian kepada masyarakat).
Tujuan 3, Sasaran 1:
Terbangunnya kepemimpinan yang
26. Tersusunnya Baku Mutu kelembagaan unit Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
27. Akreditasi institusi 28. Jumlah Prodi
terakreditasi A
18 baik dalam penyelenggaraan
program akademik.
Tujuan 3, Sasaran 2:
Terbangunnya layanan administrasi universitas dan layanan dukungan bantuan dana penelitian (termasuk dari
pemerintah maupun swasta) yang makin meningkat.
Tujuan 5, Sasaran 1:
Terbangunnya sistem tata kelola dan keorganisasian UNUSIA dengan penerapan prinsip peningkatan mutu berkelanjutan (Continuing Quality Improvement).
Tujuan 4, Sasaran 2: Terwujudnya evaluasi yang memadai dan
sistematik terhadap program pengabdian kepada masyarakat.
29. Jumlah Prodi terakreditasi B 30. Persentase layanan
Tridharma berbasis system informasi terintegrasi
Terwujudnya tata
kelola serta kualitas layanan yang baik
Tujuan 5, Sasaran 2:
Meningkatnya kemandirian finansial serta pengelolaan keuangan yang akuntabel, transparan, dan cost effective Tujuan 5, Sasaran 3: Terlatihnya ketrampilan kerja tenaga
kependidikan melalui beragam cara dan kesempatan
31. Opini laporan keuangan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) 32. Jumlah penerimaan
dana pendidikan
Tujuan 1, Sasaran 1: Tercipta dan meningkatnya standar mutu dan budaya mutu yang mendukung keunggulan pendidikan dan pembelajaran pada semua unit akademik.
33. Persentase calon mahasiswa asal Jabodetabek yang menjadikan UNUSIA sebagai pilihan pertama
34. Jumlah perjanjian kerja sama dengan mitra Jabodetabek
19 35. Indeks kepuasan
pengguna Investasi Tujuan 2, Sasaran 4:
Terbangunnya cara yang memungkinkan dosen untuk menfokuskan waktu mereka secara produktif dalam aktivitas akademik (riset, keilmuan, pengabdian kepada masyarakat).
Tujuan 3, Sasaran 2:
Terbangunnya layanan administrasi universitas dan layanan dukungan bantuan dana penelitian (termasuk dari
pemerintah maupun swasta) yang makin meningkat
Tujuan 3, Sasaran 3:
Terbangunnya infrastruktur yang efektif dari segi pembiayaan untuk kepentingan penyelenggaraan Tridharma termasuk perpustakaan dan fasilitas penelitian terpadu
36. Jumlah sarana dan prasarana
meningkat
37. Persentase sarana dan prasarana dalam kondisi baik 38. Jumlah SDM
pendukung layanan akademik dan non akademik
(termasuk tenaga perpustakaan, tenaga administrasi, tenaga OB)
20 BAB III
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN TAHUN 2018
A. KEBIJAKAN PERENCANAAN 2018
Rencana kerja dan anggaran Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia tahun 2018 merupakan salah satu komponen dari sistem perencanaan UNUSIA yang merupakan satu kesatuan tata cara perencanaan pengembangan UNUSIA yang bersifat jangka pendek.
Rencana kerja dan anggaran tahunan (RKAT) yang disusun merupakan penjabaran dari rencana strategis UNUSIA. Penyusunannya dilakukan dengan memperhatikan:
1) Rencana Strategis Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia 2016 – 2020 2) Analisis terhadap Kondisi Internal dan Ekternal UNUSIA Tahun 2017
Secara substantif, Rencana Kerja dan Anggaran Tahun 2017 UNUSIA dikembangkan dengan merujuk pada sasaran-sasaran strategis UNUSIA tahun 2016–2020, serta program- program Strategis UNUSIA tahun 2016–2020. Berdasarkan hasil Rapat Kerja Perencanaan Program Tahun 2018 yang diselenggarakan di Kampus UNUSIA pada tanggal 20 Februari 2018, telah ditetapkan 4 Program Kerja Tahun 2018 UNUSIA (INI USULAN). Program Kerja tahun 2018 tersebut meliputi:
1) Program peningkatan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran;
2) Program pembangunan budaya riset dalam kerangka kegiatan Tridharma;
3) Program peningkatan kualitas dan kuantitas SDM UNUSIA 4) Program pembangunan kualitas tata kelola kelembagaan.
Program-program tersebut akan diselenggarakan melalui kelompok-kelompok kegiatan sebagai berikut:
I. Program peningkatan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran
1. Penyusunan baku mutu tata kelola pendidikan dan pengajaran (termasuk mutu kegiatan kemahasiswaan)
2. Pembinaan soft skills kemahasiswaan
II. Program pembangunan budaya riset dalam kerangka kegiatan Tridharma
21 1. Pembangunan baku mutu tata kelola penelitian dan pemanfaatan hasil-hasil
riset
2. Perluasan jejaring mitra penelitian dan penyandang dana penelitian
3. Penguatan kelompok-kelompok studi unggulan yang menopang pencapaian peta jalan penelitian unggulan UNUSIA
4. Penerbitan jurnal
III. Program peningkatan kualitas dan kuantitas SDM UNUSIA 1. Peningkatan kapasitas dan produktivitas dosen/peneliti
2. Peningkatan kuantitas maupun kualitas sumber daya manusia pendukung layanan perpustakaan dan layanan penunjang akademik maupun non- akademik
IV. Program pembangunan kualitas tata kelola kelembagaan.
1. Peningkatan kualitas penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi organ-organ dan unit-unit kerja universitas
2. Pengembangan lembaga kewirausahaan yang menunjang Tridharma 3. Pengembangan tata kelola dan kinerja keuangan.
4. Penguatan implementasi model tata kelola berbasis teknologi informasi B. ESTIMASI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN
Berdasarkan STATUTA Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia Pasal 49, dinyatakan bahwa pendanaan UNUSIA bersumber dari: (1) Biaya pendidikan; (2) Kerjasama Tridharma; (3) Pengelolaan kekayaan PBNU yang diberikan untuk kepentingan pengembangan UNUSIA; (4) Sumbangan dan hibah dari pemerintah maupun lembaga lain, dalam dan luar negeri; (5) Hasil usaha oleh unit kerja di lingkungan UNU Indonesia; (6) dana Masyarakat; dan (7) Sumber lain yang sah. Dana-dana tersebut digunakan untuk mendanai:
a. Biaya operasional, yang meliputi: penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat serta pengelolaan manajemen perguruan tinggi.
b. Biaya dosen dan tenaga kependidikan.
c. Biaya investasi, yang meliputi: pengadaan sarana dan prasarana Tridharma yang meliputi gedung dan bangunan, peralatan dan mesin, aset tetap lainnya, aset tidak berwujud, dan/atau aset lainnya)
d. Biaya pengembangan, yang meliputi: pengembangan program penyelenggaraan pendidikan tinggi, pengembangan keilmuan/keahlian dosen dan tenaga
22 kependidikan, pengembangan lainnya yang tercantum dalam Rencana Strategis UNUSIA.
Secara keseluruhan, penerimaan UNUSIA pada tahun 2018 diperkirakan sebesar BERAPA MILYAR, dengan komposisi hampir mayoritas berasal dari DANA MAHASISWA DAN DANA MASYARAKAT (???). Secara terperinci, Tabel 3 menunjukkan estimasi pendapatan UNUSIA pada tahun 2018.
Tabel 3.1. Jumlah Penerimaan UNUSIA
No Jenis Penerimaan Nilai (dalam Rupiah) %
1 Dana pendidikan
2 Dana Kerjasama Tridharma
3 Dana Pengelolaan kekayaan PBNU yang diberikan untuk kepentingan pengembangan UNUSIA
4 Dana Sumbangan dan hibah dari pemerintah maupun lembaga lain, dalam dan luar negeri 5 Dana Hasil usaha oleh unit kerja di lingkungan
UNU Indonesia 6 Dana Masyarakat
7 Dana yang berasal dari sumber lain yang sah
Dengan memperhatikan peta jalan pencapaian visi UNUSIA sesuai Rencana Strategis 2016- 2020 serta situasi makro dan potensi pendanaan yang ada, maka kebijakan umum penganggaran kegiatan sebagai berikut:
1. Prioritas penganggaran belanja difokuskan pada kegiatan-kegiatan pokok yang berkaitan langsung dengan pencapaian mutu Tridharma, khususnya pendidikan dan pengajaran (termasuk Kebijakan Kurikulum dan penguatan Prodi) serta penguatan budaya riset.
2. Pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya dilakukan secara terpadu (resource sharing) sehingga dapat diperoleh peningkatan efisiensi penyelenggaraan operasional Tridharma dan pengelolaan organisasi.
3. Untuk mendukung peningkatan efisiensi dan efektivitas tata kelola, perlu dilakukan penguatan kapasitas fungsional sumberdaya manusia (termasuk internalisasi visi, misi, tujuan, dan nilai-nilai UNUSIA) dalam bingkai organisasi yang minim struktur namun kaya fungsi
23 4. Investasi berupa penyediaan ataupun peningkatan sarana prasarana (misalnya, perpustakaan dan laboratorium) yang terkait dengan layanan langsung kegiatan belajar-mengajar dan riset.
Berpegang pada kebijakan tersebut, serta dengan mempertimbangkan RKAT Prodi dan Lembaga maka pada tahun 2018 pengalokasian anggaran belanja dapat dikategorikan sebagaimana dalam table 3.2. Alokasi anggaran untuk layanan pendidikan dan pengajaran, yakni sebesar BERAPA RATUS JUTA (berapa persen dari total penerimaan?). Sedangkan proporsi anggaran belanja untuk riset adalah sebesar BERAPA JUTA (berapa persen dari total penerimaan?) dan anggaran belanja untuk dosen dan tenaga kependidikan sebesar BERAPA JUTA (berapa persen dari total penerimaan?).
(PERLU BANTUAN TENAGA UNTUK MENGCONVERT USULAN RKAT PRODI DAN LEMBAGA (LPPM, LPM) YANG BELUM MEMILIKI FORMULIR BAKU KE DALAM KATEGORI/KLASIFIKASI SEPERTI PADA TABEL DI BAWAH INI (KLASIFIKASI DIBUAT BERDASARKAN TELAAH UMUM ATAS RKAT) UNTUK MENENTUKAN PAGU DAN ALOKASI ANGGARAN UNTUK MASING-MASING KATEGORI)
Tabel 3.2. Estimasi pengeluaran UNUSIA Tahun 2018
KEGIATAN PRAKIRAAN BIAYA DAN
DOMAIN %
PENDIDIKAN, PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN A Peningkatan Kualitas Pembelajaran dan Layanan
Pendidikan
1. Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Prodi Prodi (Usulan Prodi total = 79.000.000)
2. Pelaksanaan Propesa Mahasiswa Baru Universitas (Bidang Kemahasiswaan) 3. Operasional pelaksanaan perkuliahan Universitas 4. Pengayaan pembelajaran melalui seminar, IT Camp,
kunjungan ke industri, dll
Prodi
5. Gaji dan tenaga kependidikan Universitas
6. Wisuda Universitas
B Peningkatan Kualitas Kegiatan Kemahasiswaan Prodi
1. Penyusunan kebijakan kemahasiswaan Universitas (Bidang Kemahasiswaan, LPM) 2. Peningkatan soft skill (kepemimpinan, public
speaking, critical thinking, writing skills, foreign language skills) bagi mahasiswa
Universitas (Bidang Kemahasiswaan) - Fakultas-Prodi
24
3. Beasiswa mahasiswa Universitas (Bidang
Kemahasiswaan) PENELITIAN
1. Pengembangan Baku Mutu Penelitian Universitas (LPM & LPPM) 2. Penyusunan Roadmap LPPM dan Pusat-Pusat
Studi/Penelitian
LPPM dan Pusat
3. Penerbitan Jurnal Fakultas/Prodi-LPPM
4. Simposium (Seminar, dll) Hari Santri Universitas PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
1. Peningkatan Baku Pengabdian, termasuk Mutu KKN Universitas (Bidang Akademik-LPPM) 2. Pengembangan Program Kreativitas Mahasiswa Universitas (Bidang
Kemahasiswaan-LPM, Prodi)
PENGEMBANGAN
A Penyusunan dan Penetapan Baku Mutu Pendidikan UNUSIA (Kebijakan, Manual, Standar dan Formulir Mutu Pendidikan)
Universitas (Bidang Akademik-LPM)
B Penguatan Program Studi
1. Akreditasi Prodi Fakultas-Prodi
2. Pengembangan Profil dan Kurikulum Prodi (CPL, CP-MK, RPS)
Fakultas-Prodi
3. Penyusunan Profil dan Kurikulum 3 Prodi baru Universitas (Bidang Akademik, Bidang Keuangan, Bidang Kemahasiswaan) 4. Pengembangan Standar Mutu Kuliah Kerja Nyata
(KKN)
Universitas (Bidang Akademik-LPPM) 5. Kerjasama Pendidikan (Studi banding, dll) Prodi
6. IT Camp Prodi
7. Rapat-Rapat Prodi Prodi
C Pengembangan Sumber Daya Manusia
1. Studi Lanjut Fakultas
2. Program Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI) untuk dosen muda dan program Applied Approach (AA) untuk dosen senior
Universitas (Bidang Akademik-Prodi)
25
3. Perekrutan dosen Universitas
4. Pelatihan penulisan artikel ilmiah di jurnal nasional dan internasional
LPPM
5. Pelatihan penyusunan proposal riset yang bermutu dan kompetitif
LPPM
6. Peningkatan kuantitas dan kualitas SDM pendukung layanan perpustakaan
Universitas (Bidang Akademik-Bidang Keuangan) 7. Peningkatan kuantitas SDM layanan kebersihan
Kampus
Universitas (Bidang Keuangan)
D Pembentukan Career Data Center (CDC) Universitas (Bidang Kemahasiswaan) E Pendirian Lembaga Kewirausahaan Universitas (Bidang
Akademik, Bidang Kemahasiswaan, Bidang Keuangan)
LAYANAN PERKANTORAN DAN PENGUATAN TATA KELOLA DAN KELEMBAGAAN
A Layanan Perkantoran
1. Operasional Perkantoran (secretariat, lppm, lpm, prodi)
Universitas (Bidang Keuangan)
B Penguatan Tata Kelola dan Kelembagaan
1. Penguatan Regulasi dan Organisasi UNUSIA Universitas (LPM) 2. Penguatan Standar Tata Kelola Keuangan Universitas (Bidang
Keuangan-LPM) 3. Penguatan implementasi tata kelola berbasis TI Universitas (Bidang
Akademik-Bidang Keuangan) INVESTASI
1. Pengadaan Laboratorium Terpadu Universitas (Bidang Akademik, Bidang Keuangan)
2. Pengembangan Kampus Parung Universitas (Bidang Akademik, Bidang Keuangan)
3. Pengadaan Peralatan Penunjang Pendidikan (kursi, meja, dll)
Universitas (Bidang Akademik, Bidang Keuangan)
4. Pengadaan Peralatan Kantor Universitas (Bidang Keuangan)
26
5. Pengadaan Buku Pustaka Universitas (Bidang
Akademik, Bidang Keuangan)
6. Biaya Pengadaan Asrama Mahasiswa Putri Kampus A
Universitas (Bidang Keuangan, Bidang Kemahasiswaan) TOTAL
27 BAB IV
KAJIAN RISIKO
Analisis rIsiko RKAT UNUSIA 2018 dilakukan untuk mengetahui berbagai risiko yang dapat menghambat terreasisasinya capaian target kinerja yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil analisis risiko dalam RKAT, UNUSIA harus menyiapkan strategi untuk memitigasi terjadinya risiko dan mencari jalan jika mitigasi risiko tidak berhasil. Hasil analisis risiko disajikan dalam 4.1. sedangkan rencana mitigasi disajikan dalam Tabel 4.2.
Tabel 4.1. Identifikasi risiko
No Target Kinerja Nama Risiko Level
I Program Pembelajaran dan Kemahasiswaan
1 Jumlah Mahasiswa Mahasiswa Baru yang melakukan registrasi tidak sesuai dengan jumlah mahasiswa yang diterima
1
2 Jumlah Mahasiswa yang berwirausaha
Minat mahasiswa mengikuti kegiatan pelatihan kewirausahaan masih kurang
Tutor internal terkait kewirausahaan masih belum memadai
1
3 Jumlah lulusan bersertifikat kompetensi
Belum semua prodi memiliki tempat uji kompetensi
assesor internal uji kompetensi belum memadai
2
4 Jumlah Prodi terakreditasi B
Beberapa prodi belum memiliki lulusan
Komponen SDM dan beberapa fasilitas prodi masih kurang memadai
Beberapa prodi jumlah mahasiswanya masih kurang
1
5 Jumlah lulusan yang langsung bekerja
Belum ada Career Data Center (CDC)
Belum optimalnya kerjasama dengan industri dalam perekrutan karyawan
3
6 Kapasitas infrastruktur pembelajaran
Laboratorium belum tersedia
Kapasitas perpustakaan terbatas
Keterbatasan alokasi dana
1
28 II Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Iptek dan Dikti
1 Penyusunan Baku Mutu Tridharma
Keterbatasan SDM
Keterbatasan alokasi anggaran
1
2 Akreditasi Perguruan Tinggi
Ketersediaan data aktifitas dari unit kerja
Fakultas/lembaga tidak terdokumentasi atau tidak terupdate dengan baik
1
III Program Peningkatan Kualitas Sumber Daya Iptek dan Dikti 1 Jumlah kecukupan
dosen prodi
Syarat kecukupan dosen (khususnya dosen Fakultas Sains-Tek) belum memenuhi
1
2 Jumlah dosen non- kependidikan yang belum mengikuti Program Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI) untuk dosen muda dan program Applied Approach (AA) – Program ini sekarang wajib, perlu
dijadikan prioritas karena dosen mayoritas tidak berlatar-belakang ilmu kependidikan.
Keterbatasan alokasi dana pelatihan Program
Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI) untuk dosen muda dan program Applied Approach (AA) yang diselenggarakan oleh UNUSIA sendiri
Keterbatasan Program Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI) untuk dosen muda dan program Applied Approach (AA) yang dilakukan pihak Kopertis/Kopertais
1
3 Jumlah dosen berkualifikasi S3
Pendataan dosen yang studi lanjut masih belum memadai
Studi lanjut dosen melebihi batas waktu penerima beasiswa
2
4 Jumlah dosen yang sudah sertifikasi
Keterbatasan alokasi sertifikasi dosen
Masih kurangnya pemahaman dosen terhadap kegiatan sertifikasi
1
IV Program Penguatan Riset dan Pengembangan 1 Jumlah kegiatan riset
dosen
Feeding informasi penelitian kepada dosen tidak memadai
1
29
Kemampuan dosen dalam menulis proposal penelitian yang bermutu dan kompetitif belum memadai
2 Jumlah publikasi nasional dan internasional
Kemampuan dosen dalam menulis karya ilmiah masih belum memadai
Kemampuan dosen dalam menulis karya ilmiah berbahasa inggris masih belum memadai
Masih kurang penelitian dosen hasil kolaborasi yang mampu meningkatkan sitasi indek
Artikel dalam bentuk proseding dalam kegiatan seminar internasional belum didaftarkan dalam publikasi terindeks scopus
1
3 Jumlah HKI yang didaftarkan
Pengetahuan dan pemahaman dosen terhadap HKI masih minimal atau perlu ditingkatkan
Hasil inovasi penelitian masih belum memenuhi kriteria untuk di patenkan
2
4 Jumlah prototipe Hasil penelitian dosen yang sesuai dengan kriteria TRL 6 belum terpetakan
3
V Program Penguatan Inovasi Jumlah produk inovasi
--produk hasil litbang yang telah diproduksi dan dimanfaatkan oleh pengguna
Belum terpetakannya hasil penelitian dosen yang sudah diaplikasikan dimasyarakat
Masih kurangnya hasil penelitian dosen yang langsung di aplikasikan di masyarakat industri
3
Tabel 4.2. Rencana Mitigasi
No Target Kinerja Mitigasi
I Program Pembelajaran dan Kemahasiswaan
1 Jumlah Mahasiswa Registrasi menggunakan online
Informasi kepada calon mahasiswa menggunakan online dan offline
2 Jumlah Mahasiswa yang berwirausaha
Sosialisasi kepada mahasiswa terkait dengan pentingnya kegiatan kewirausahaan
Kemampuan tutor internal ditingkatkan melalui pelatihan 3 Jumlah lulusan
bersertifikat kompetensi
Pendirian tempat uji kompetensi bekerjasama dengan asosiasi profesi
30
Pelatihan assesor uji kompetensi 4 Jumlah Prodi
terakreditasi B
Pengembangan SDM sesuai dengan kebutuhan
Sosialisasi, promosi program studi baru melalui kerjasama dengan Pemerintah maupun non-pemerintah
Mempercepat pengajuan prodi yang berakreditasi C 5 Jumlah lulusan yang
langsung bekerja
Menginisiasi kerjasama dengan industri dalam rangka perekrutan secara berkala
Segera membentuk Career Data Center (CDC)
Bekerjasama dengan lembaga lain melakukan job fair 6 Kapasitas infrastruktur
pembelajaran
Membangun kerja sama dengan pihak swasta untuk menyediakan infrastruktur Laboratorium Terpadu dan peningkatan kapasitas perpustakaan
II Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Iptek dan Dikti 1 Penyusunan Baku Mutu
Tridharma
Segera dibentuk tim adhoc atau task force untuk menyusun semua dokumen mutu (Kebijakan Mutu, Manual Mutu, Standar Mutu, Formulis Mutu, SOP, pedoman-pedoman, 2 Akreditasi Perguruan
Tinggi
Pelatihan tata dokumentasi arsip dan standar dokumentasi UNUSIA
Pemanfaatan SIAT dalam kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi
III Program Peningkatan Kualitas Sumber Daya Iptek dan Dikti 1 Jumlah kecukupan 6
dosen pada setiap prodi
Membuka lowongan dosen
Skouting calon dosen fakultas teknik
Memanfaatkan jaringan personal guna mendapatkan pekerja profesional guna mengajar di fakultas teknik UNUSIA
2 Jumlah dosen non-
kependidikan yang belum mengikuti Program Peningkatan
Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI) untuk dosen muda dan program Applied Approach (AA) – Program ini wajib
Mengalokasikan dana Program Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI) untuk dosen muda dan program Applied Approach (AA) secara mandiri
Mengirim dosen senior untuk mengikuti Program Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI) untuk dosen muda dan program Applied Approach (AA) yang diselenggarakan lembaga lain (Kopertis/Perguruan Tinggi).