1.Definis Warna
Dalam ilmu fisika warna didefinisikan sebagai gelombang elektromagnetik cahaya, sedangkan dalam bidang ilmu seni rupa dan desain warna didefinisikan sebagai pantulan tertentu dari cahaya dimana pantulan tersebut dapat memberikan suatu arti psikologis bagi yang melihatnya. Tetapi pada hakekatnya warna tersebut dapat kita definisikan sebagai spektrum cahaya yang dipantulkan oleh benda yang kemudian ditangkap oleh indra penglihatan kita (yakni mata) lalu diterjemahkan oleh otak sebagai sebuah warna tertentu. Sebagai contoh kita melihat warna hijau yang terdapat pada daun karena cahaya yang datang (umumnya cahaya matahari yang punya spektrum cahaya yg cukup komplit) diserap oleh daun selain warna hijau yang dipantulkan, dan cahaya hijau yg terpantul inilah yg kita tangkap sehingga kta dpt melihat bahwa daun berwana hijau.
Sejarah Penemuan warna sendiri dimulai pada tahun 1660. Dimana pada tahun tersebut Sir Issac Newton melakukan percobaan mengunakan prisma kaca yang ditembakkan dengan sinar matahari langsung. Pada percobaan tersebut, membuktikan kalau sinar putih (dari cahaya matahari) terdiri dari beberapa warna (spektrum warna). semenjak penemuan tersebut banyak terdapat penemuan-penemuan baru dalam bidang warna dimana warna dapat dimodelkan dalam berbagai macam cara dan dibentuk dari warna-warna lainnya. Penemuan-penemuan baru tersebut tidak pernah berhenti dan terus berkembang sampai sekarang.
karena terkait dengan cahaya maka kita mengetahui bahwa tidak semua spektrum cahaya dapat ditangkap oleh indra penglihatan kita, karena itu kemudian timbul istilah spektrum terlihat (visible spectrum) yang rangenya cukup besarnya. range inilah yang menjadi penyebab kita dapat melihat beraneka ragam warna yg secara umum dipisahkan menjadi beberapa spektrum dasar yaitu merah, jingga, kuning, biru, hijau, nila dan unggu.
Pada mata kita, cahaya ditangkap oleh retina dan diinterpretasikan oleh sel-sel batang dan
sel-sel kerucut dimana pada sel-sel tersebut terdapat 3 macam fotoreseptor sehingga kita bisa
melihat dan membedakan warna satu dengan warna yang lainnya. Karena ada tepat 3 tipe
penerima warna tersebut, maka 3 komponen numerik diperlukan untuk mendefinisikan warna,
dengan menganggap bahwa menggunakan fungsi pembobotan spectral yang sesuai. Hal ini yang
menarik bagi bidang colormetry. Tahun 1931, komisi CIE(Commission Internasional de
L’Eclairage) mengadopsi kurva standart untuk pengamatan standart hipotesa. Kurva ini menentukan bagaimana SPD(Spectral Power Distribution) dapat ditransformasikan ke sejumlah bilangan yang menentukan warna. Ada beberapa faktor yang terdapat dalam warna, seperti:
1.1 Intensitas
Intensitas adalah pengukuran terhadap suatu interval dari spektrum elektromagnetik dari suatu aliran energi yang diradiasikan atau dikenakan ke permukaan. Pada layar monitor terdapat suatu voltase yang digunakan atau bertugas untuk mengendalikan intensitas dari komponen warna.
1.2 Luminansi
Luminasi adalah jumlah energi yang diterima oleh observer dari sumber cahaya (dalam satuan lumens, lm). Dimana CIE mendefinisikan kuantitas luminansi yaitu bobot kekuatan radian oleh fungsi sensivitas spektral sebagai karekteristik dari vision.
1.3 Lightness
Merupakan suatu respon dari mata manusia terhadap luminansi yang dihasilkan oleh layar monitor dimana memberikan kesan terang atau tidaknya dari layar tersebut.
1.4 Hue
Berdasarkan CIE hue adalah atribut dari sensasi virtual berdasarkan daerah yang muncul mirip dengan warna merah, kuning, hijau, dan biru atau dua kombinasi-nya.
1.5 Saturasi
Berdasarkan CIE, saturasi adalah tingkat warna dari suatu daerah berdasarkan proporsi
brightness-nya. Saturasi dimulai dari warna abu-abu hingga pastel dari warna yang tersaturasi.
2.Model Warna
Model warna adalah sebuah model matematika abstrak yang menjelaskan bagaimana warna dapat disajikan sebagai sebuah tupel dari angka-angka, biasanya tiga atau empat nilai atau komponen warna.
a. Model Warna RGB
Model warna RGB adalah suatu cara atau teknik permodelan warna berdasarkan konsep penggabungan cahaya primer yaitu Red, Green dan Blue untuk membentuk suatu warna baru.
Pada model pewarnaan ini RGB adalah sebuah ruang warna yang sifatnya bergantung kepada perangkat. Perangkat yang berbeda akan mendeteksi atau mereproduksi nilai RGB secara berbeda. Untuk membentuk warna dengan RGB, tiga warna (satu merah, satu hijau, dan satu biru) harus ditumpangkan (misalnya dengan emisi dari layar hitam, atau dengan refleksi dari layar putih).
Masing-masing dari tiga warna disebut sebagai komponen warna, dan masing-masing dapat memiliki intensitas yang berbeda. Pada komputer masing-masing komponen warna tersebut dipresentasikan ke dalam nilai antara 0-255 dan pengabunggan dari ketiga jenis komponen tersebut dapat menghasilkan sekitar 16.581.375 warna berbeda.
Tujuan utama dari model warna RGB adalah untuk mempresentasikan ulang dan
menampilkan gambar dalam sistem elektronik, misalnya dalam televisi dan komputer. Model
warna RGB juga digunakan dalam fotografi konvensional. RGB juga sering digunakan dalam
perangkat input seperti: TV berwarna dan kamera video, Scanner, dan kamera digital. Perangkat
output seperti: TV dalam berbagai teknologi (CRT, LCD, plasma, dll), komputer dan layar HP, video proyektor, layar LED multiwarna, dan layar lebar seperti JumboTron, dll.
b. Model Warna CMY
CMYK(singkatan dari Cyan, Magenta, Yellow-kuning). CMY adalah sebuah model warna berbasis pengurangan sebagian gelombang cahaya (substractive color model) karena efeknya mengurangi warna putih dan yang umum dipergunakan dalam pencetakan berwarna.
Tetapi dalam dunia nyatanya ditambahkan suatu jenis warna baru lagi yaitu hitam sehingga sering disebut sebagai CMYK. Warna hitam ini ditambahkan dengan tujuan untuk menghemat pemakaian warna-warna yang lain apabila ingin menulis tulisan berwarna hitam. Istilah CMYK juga biasanya digunakan untuk menjelaskan proses pencetakan itu sendiri. Meskipun terdapat beberapa methode pencetakan yang diterapkan pada percetakan, operator cetak, pembuat mesin cetak dan urutan penintaan, proses pewarnaan umumnya berurutan sesuai dengan singkatannya, yaitu CMYK.
K dalam CMYK berarti Key, karena dalam pencetakan empat warna yaitu Cyan, Magenta, Yellow mencetak plat yang secara hati – hati terkunci atau sejajar dengan kunci dari kunci plat hitam. Beberapa sumber menyatakan bahwa K berasal dari huruf terakhir black, karena huruf pertama yaitu B sudah digunakan untuk mendefinisikan warna Blue (biru) dalam model warna RGB.
Dalam model yang lain "additive color", seperti halnya RGB (Red-Merah, Green-Hijau,
Blue-Biru), warna putih menjadi warna tambahan dari kombinasi warna-warna utama, sedangkan
warna hitam dapat terjadi tanpa adanya suatu cahaya. Dalam model CMYK, berlaku sebaliknya
warna putih menjadi warna natural dari kertas atau warna latar, sedangkan warna hitam adalah
warna kombinasi dari warna-warna utama. Untuk menghemat biaya untuk membeli tinta, dan
untuk menghasilkan warna hitam yang lebih gelap, dibuatlah satu warna hitam khusus yang
menggantikan warna kombinasi dari cyan, magenta dan kuning.
c. Model Warna HSL
HSL merupakan kependekan dari Hue, Saturation, dan Lightness. Dimana ketiga jenis hal tersebut yang menjadi karakteristik pokok dari warna HSL ini. Dimana karakteristik pokok dari warna ini adalah:
•
Hue: Hue menyatakan warna sebenarnya, seperti merah, violet, dan kuning. Hue digunakan untuk membedakan warna-warna dan menentukan kemerahan (redness), kehijauan (greeness), dsb dari cahaya. Hue berasosiasi dengan panjang gelombang cahaya.
•
Lightness: adalah tingkat keterangan relatif atau kegelapan dari warna. Pada umumnya diukur dalam presentase dari 0% (hitam) ke 100% (putih).
•
Saturation: kadang – kadang disebut chroma, adalah kemurnian atau kekuatan dari warna. Saturation menghadirkan jumlah kelabu sebanding dengan Hue, mengukur persentase dari 0% (Hitam)Kelabu sampai 100% ( warma yang dipenuhi ). Pada standar
color wheel, saturation meningkatkan dari pusat ke tepi.Secara konseptual HSL mewakili sebuah kerucut ganda atau bola (dengan putih di bagian
atas, hitam di bagian bawah, dan penuh warna jenuh sekitar tepi horizontal penampang dengan
tengah berwarna abu-abu pada pusatnya). Bagi beberapa orang, HSL lebih mencerminkan
konsep intuitif "jenuh" dan "ringan" sebagai dua parameter independen, warna putih hampir
dapat didefinisikan sebagai sepenuhnya jenuh dalam HSL. Dalam HSL, komponen saturasi
selalu diawali dari warna jenuh penuh ke warna abu-abu yang setara. Lightness di HSL selalu
meliputi seluruh kisaran warna dari hitam melalui hue yang dipilih ke putih.