• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan pendekatan kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka, atau data kuantitatif yang diangkakan (scoring). Data kuantitatif yaitu data yang memiliki kecenderungan dapat dianalisis dengan menggunakan cara / teknik statistik (Sugiyono, 2015 : 23). Jenis penelitian yang di gunakan adalah penelitian deskriptif, penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lainnya. (Sugiyono, 2015 : 53).

3.2 Unit Amatan dan Unit Analisis

Unit amatan merupakan sumber untuk memperoleh data dalam rangka menggambarkan maupun menjelaskan tentang hal-hal yang akan dianalisis, sedangkan unit analisa merupakan satuan terkecil dari objek yang akan diteliti, unit analisa merupakan sesuatu yang menjadi fokus dari sebuah penelitian (Masri & Sofian 2006:155). Berdasarkan pengertian tersebut maka unit amatan dalam penelitian ini adalah siapa saja yang berusia 18-26 tahun dan menggunakan sosial media OmeTV, dan yang menjadi unit analisis dalam penelitian ini adalah daya tarik OmeTV sebagai media komunikasi interpersonal.

3.3 Populasi dan Sampel

Menurut Sugiyono (2012, 117) Populasi yaitu keseluruhan dari subjek yang akan diteliti dengan karakteristik yang dapat dikatakan sama sehingga dapat digeneralisasikan.

Berdasarkan pengertian tersebut maka populasi dalam penelitian ini adalah siapa saja di Indonesia yang berusia 18-26 tahun yang menggunakan atau pernah menggunakan media sosial OmeTV. Karena jumlah orang yang berusia 18-26 tahun menggunakan media sosial OmeTV tidak terhingga atau infinite maka jumlah sample tergantung pada jumlah variable yang ada. Dalam menentukan sampel dalam penelitian ini peneliti menggunakan rumus milih Frankel dan Wallen.

(2)

Frankel dan Wallen (1993:92) menyarankan besar sampel minumum untuk : 1. Penelitian korelasional sebnayak 50

2. Penelitian deskriptif sebanyak 100

3. Penelitian eksperimental sebanyak 30/15 per grup 4. Penelitian kausal-perbandingan sebanyak 30/group

Karena penelitian ini merupakan penelitian deskriptif maka jumlah responden dalam penelitian ini berjumlah 100 responden.

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan jenis purposive kuota random sampling. Responden harus memiliki kriteria sebagai berikut untuk digunakan dalam penelitian :

1. Berusia 18-26 tahun

2. Menggunakan secara aktif atau pernah menggunakan media sosial OmeTV

Kemudian jumlah yang akan diambil sesuai ukuran sampel yaitu 100 responden dan diambil secara acak.

3.4 Metode Pengumpulan Data 3.4.1 Jenis Data

Menurut Sugiyono (2009, 137) ada dua jenis data yaitu data primer dan data sekunder.

Data primer adalah data yang dibuat oleh peneliti untuk maksud menyelesaikan permasalahan yang sedang ditanganinya. Data dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama ataupun tempat objek penelitian dilakukan. Dalam penelitian ini peneliti akan mendapatkan data primer dari hasil penyebaran kuisioner kepada siapa saja yang berusia 18-26 tahun dan menggunakan OmeTV. Sedangkan data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan untuk menyelesaikan masalah yang ada. Data ini dapat ditemukan dengan cepat. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data sekunder seperti buku, literatur, jurnal, dan internet.

(3)

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuisioner. Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi pertanyaan- pertanyaan tertulis kepada responden untuk di jawab (Sugiyono, 2017 : 14). Dalam penelitian ini peneliti akan menyebarkan kuisioner kepada siapa saja yang berusia 18-26 tahun yang menggunakan media sosial OmeTV. Kuisioner ini akan berbentuk google form / google doc yang akan peneliti sebarkan melalui media sosial sehingga bisa diisi oleh siapa saja yang sesuai dengan kriteria responden.

3.5 Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan jenis penelitian deskriptif.

Menggunakan teknik analisis data sebagai berikut : 1. Distribusi Frekuendi

Distribusi frekuensi adalah suatu kedaan dimana frekuensi dari gejala atau variabel yang dibandingkan dengan angka itu telah tersalur, tersebar, terbagi dan variabel yang dilambangkan dengan angka atau penyajian data angka tersebut dapat disajikan dalam bentuk tabel atau grafik atau gambar, kemudian dikenal dengan istilah tabel distribusi frekuensi dan grafik distribusi frekuensi. (Fathor, 2016 : 44)

2. Tendensi Sentral

Ukuran tendensi sentral adalah angka atau nilai yang menjadi pusat suatu distribusi frekuensi. Ada tiga ukuran tendensi sentral (ukuran pemusatan) yang akan dibahas, yaitu mean, median, dan modus. (Fathor, 2016 : 59)

a. Mean (rata-rata)

Mean adalah rata-rata, yang umunya dilambangkan dengan huruf M. Mean dari sekelompok angka adalah jumlah dari keseluruhan angka yang ada, dibagi dengan banyaknya angka tersebut.

Karena data dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk data tunggal, maka cara mencari mean dari data tunggal adalah sebagai berikut :

𝑀 = ∑𝑋 𝑁

(4)

M : Mean (rata-rata) ∑ : Sigma (jumlah) X : Nilai (skor) N : Jumlah Subjek

3.6 Skala Pengukuran

Dengan melakukan penyebaran kuisioner responden digunakan Skala Likert untuk mengukur. Menurut Sugiyono (2011 : 93) Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial.

Pertanyaan dalam kuisioner dibuat dengan menggunakal skala 1-4 untuk mewakili pendapat dari responden. Nilai untuk skala tersebut adalah :

Tabel 3.1

SKOR KETERANGAN

4 SS (Sangat Setuju)

3 S (Setuju)

2 TS (Tidak Setuju) 1 STS (Sangat Tidak Setuju) Tabel Skala Likert Sumber : Purnomo, 2012 : 35

Dalam kategorisasi diatas, jawaban atau pilihan netral pada kuisioner dihilangkan dengan alasan adanya pilihan netral akan membuat responden cenderung memilih jawaban tersebut untuk cari aman, terutama bagi mereka yang ragu-ragu akan jawabannya. Selain itu jawaban netral atau ragu-ragu sering kali mengandung jawaban yang ambivalen atau mendua, artinya positif iya, negatif juga iya, sehingga tidak digunakan dalam penelitian ini. “Penghilangan nilai netral ini juga dimaksudkan agar skala pengukuran lebih simetrikal yaitu jenjang ke arah yang positif sama banyaknya dengan jenjang ke arah yang negatif” (Azwar, 2007 : 33).
 Untuk setiap item soal memiliki empat pilihan jawaban dengan ketentuan
 berikut ini:

(5)

a) Jika soal tersebut merupakan item soal yg memiliki sifat favorable, maka skor yang diberikanuntuk setiap soal adalah :

Pilihan 1 ( sangat setuju) dengan skor 4 Pilihan 2 ( setuju) dengan skor 3 Pilihan 3 ( tidak setuju) dengan skor 2

Pilihan 4 ( sangat tidak setuju) dengan skor 1 


b) Jika soal tersebut merupakan item soal yg memiliki sifat unfavorable, maka skor yang diberikan untuk setiap soal adalah :

Pilihan 1 ( sangat setuju) dengan skor 1 Pilihan 2 ( setuju) dengan skor 2 Pilihan 3 ( tidak setuju) dengan skor 3

Pilihan 4 ( sangat tidak setuju) dengan skor 4

(6)

Tabel 3.2

Variabel Penelitian = Daya Tarik OmeTV sebagai Media Komunikasi Interpersonal

Variabel Sub Variabel Indikator dan Instrumen Skala Pengukuran Daya Tarik adalah

kemampuan untuk menarik (memikat) perhatian. Yang menjadi daya tarik

OmeTV bila

dikaitkan dengan teori kekayaan

media yang

memiliki 4 indikator yaitu :

1. Kesegaran 2. Keragaman

Isyarat

3. Variasi Bahasa 4. Sumber Personal

1. Kesegeraan

(immediacy) : kemampuan media dalam menyediakan informasi secara berkala dan memungkinkan umpan balik secara cepat.

 Informasi secara berkala : 1. Dengan OmeTV saya dapat

berkomunikasi dengan teman sesame pengguna secara terus menerus (continue)

2. Dalam OmeTV saya dapat melihat daftar pengguna baru secara berkala

3. Komunikasi saya dengan teman di OmeTV tidak dapat berlanjut (continue) karena tidak semua pengguna memiliki akun.

4. Saya ridak dapat mengetahu informasi baru tentang pengguna OmeTV.

Umpan balik secara cepat.

5. Penyajian OmeTV secara videocall memudahkan memperoleh umpan balik.

6. Dalam OmeTV terjadi komunikasi antar pribadi

Ordinal

(7)

2. Keragaman Isyarat (multiple cues) : kemampuan untuk mengomunikasikan pesan melalui pendekatan yang berbeda-beda, seperti tubuh, bahasa, suara, dan intonasi.

7. Dalam komunikasi di OmeTV, belum sempat mendapat feedback, sudah kena skip.

8. Dalam komunikasi OmeTV yang bersifat acak menyebabkan sulit mendapat feedback.

Pendekatan komunikasi yang berbeda-beda seperti bahasa, tubuh, suara, dan intonasi.

9. Melalui OmeTV saya dapat mengetahui asal lawan bicara saat mendengar ia berbicara.

10. Dengan OmeTV (videocall) saya menjadi dapat mendengar suara dan raut wajahnya sehingga saya bisa mengerti apa yang ingin ia sampaikan.

11. Dengan OmeTV (videocall) saya sering menjumpai perilaku menyimpang (lawan bicara menampilkan alat kelamin)

12. Melalui OmeTV yang bersifat acak, memungkinkan saya mendapat lawan bicara

(8)

3. Variasi Bahasa (language variety) : kemampuan dalam menggunakan kata dan bahasa yang berbeda untuk meningkatkan pemahaman dalam berkomunikasi satu sama lain.

berkebutuhan khusus (gagu), sehingga sulit untuk berkomunikasi.

 Variasi bahasa

13. Dengan OmeTV yang bersifat acak saya dapat memperoleh lawan bicara yang beragam (suku, bahasa)

14. Dengan OmeTV yang bersifat acak saya dapat memperoleh lawan bicara dari berbagai strata (ekonomi, usia, pendidikan) sehingga bahasa

yang digunakan

menyesuaikan.

15. Dalam OmeTV terkadang mengalami hambatan mengenai bahasa, karena berkomunikasi dengan orang dari berbagai negara.

16. Dalam komunikasi melalui OmeTV, walaupun berbeda asal saya cenderung menggunakan bahasa sehari- hari.

 Menunjukan perasaan dan emosi

(9)

4. Sumber Personal (personal source) : kemampuan untuk menunjukkan perasaan dan emosi.

Sumber personal ini penting dalam penyampaian pesan kepada pengguna akhir.

17. Dengan OmeTV (videocall) saya dapat memahami bahasa tubuh yang lawan bicara tunjukan.

18. Dengan OmeTV (videocall) saya dapat memperlihatkan ekspresi sesuai perasaan / emosi saya.

19. Saat lawan bicara tidak memperlihatkan apapun (tertutup) dalam videocall OmeTV, saya tidak dapat mengerti apa yang ingin ia sampaikan.

20. Saya sulit memahami lawan bicara di OmeTV bila ia tidak berkata apapun.

3.6 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas a. Uji Validitas

Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas No. Butir

Pernyataan

r Skor item terhadap Skor Total

r-Tabel (r-Kritis)
 α =

0,05 (df=N(35)-2=33) Keterangan

1 0,433 0,344 VALID

2 0,241 0,344 TIDAK VALID

3 0,300 0,344 TIDAK VALID

(10)

4 0,451 0,344 VALID

5 0,614 0,344 VALID

6 0,154 0,344 TIDAK VALID

7 0,451 0,344 VALID

8 0,411 0,344 VALID

9 0,297 0,344 TIDAK VALID

10 0,656 0,344 VALID

11 0,139 0,344 TIDAK VALID

12 0,399 0,344 VALID

13 0,565 0,344 VALID

14 0,519 0,344 VALID

15 0,401 0,344 VALID

16 0,259 0,344 TIDAK VALID

17 0,161 0,344 TIDAK VALID

18 0,655 0,344 VALID

19 0,486 0,344 VALID

20 0,479 0,344 VALID

Dari tabel 3.2 dapat diketahui bahwa dari 20 butir pernyataan dinyatakan 13 pernyataan valid dan 7 pernyataan tidak valid.

b. Uji Reabilitas

Tabel 3.3 Uji Reabilitas

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha

N of Items

.751 20

Dari tabel di atas menunjukan r-Alpha bernilai 0,751, dan nilai r-Alpha lebih besar dari r-Tabel

(11)

Gambar

Tabel 3.2  Hasil Uji Validitas  No. Butir

Referensi

Dokumen terkait

Pada proses utama, komputasi menggunakan metode Template Matching dan Hamming Distance, pola wajah akan dilatih untuk mendapatkan sebuah matriks bobot, yang selanjutnya

Kriteria pengujian uji t adalah sebagai berikut: Apabila nilai signifikan thitung lebih rendah dibandingkan dengan alpha yang digunakan (5%) maka dapat dikatakan bahwa

Defenisi diagram kontek menurut Jogiyanto (2005:59) “Diagram kontek adalah diagram arus data yang berfungsi untuk menggambarkan yang dirancang suatu objek, diagram

Korelasi berganda digunakan untuk mengetahui derajat atau kekuatan hubungan antara variabel X1 (penetapan harga) dan X2 (kualitas produk) dengan variabel Y

signifikansi pre-test dan post-test metode wall pass terhadap kemampuan passing sepak bola ekstrakurikuler Sekolah Menengah Atas Puspita dihitung dengan Uji t

Hal ini sesuai dengan hasil studi yang dilakukan oleh (Lingga et al., 2020), bahwa tampilan animasi dapat menembus ruang waktu, artinya antara penyaji dan

Untuk membuat objek pada WebGL, yang pertama kali dilakukan adalah dengan menentukan vertex dari objek dan disimpan pada sebuah array. Lalu dengan menggunakan

Berdasarkan integrasi struktur geologi terhadap situs-situs di Kawasan Huu tersebut, maka dihasilkan data mengenai pemilihan lokasi situs yang terletak pada bagian yang