• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kualitas Informasi Terhadap Sikap atas Penggunaan E-filing PPh 21, Perceived Usefulness (PU) dan Perceived Ease of Use

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Pengaruh Kualitas Informasi Terhadap Sikap atas Penggunaan E-filing PPh 21, Perceived Usefulness (PU) dan Perceived Ease of Use"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1 Mahasiswa Akuntansi, Program S1, Jurusan Akuntansi, Universitas Bung Hatta Padang

2 Dosen Tetap, Jurusan Akuntansi, Universitas Bung Hatta Padang

Pengaruh Kualitas Informasi Terhadap Sikap atas Penggunaan E-filing PPh 21, Perceived Usefulness (PU) dan Perceived Ease of Use (PEOU)

sebagai Variabel Intervening

Sentot Rianda1, Zaitul2, Arie Frinola Minovia2

Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta Email : [email protected]

Abstract

Attitude toward e-filling has been an issue in Indonesia due to low technology acceptance among the tax payers. Therefore, many studies have been done and reveal inconclusive result.

In addition, there is a lack of study utilizing information quality that affect on attitude toward tax e-filling. Thus, this study aimed to investigate the effect of information quality on attitude toward tax e-filling among tax payer in Padang, West Sumatra, Indonesia. specifically, this study test the role of perceived usefulllness (PU) and Perceived ease of use (PEOU) as mediating variabel between information quality and attitude. By using primary data and convenience sample technique, we arrrived with 94 quesioners to be analysed. SEM-PLS with WarpPLS 3.0 program is used to analyse the data. The result show that PU and PEOU do not play a mediating role between information quality and attitude toward tax e-filling. this study has a practical and theoritical implications and discuss them in detail.

Keywords : Technology Acceptance Models (TAM), Information Quality (IQ), Attitudes On The Use Of E-Filing, Perceived Usefulness (PU), Perceived Ease Of Use (PEOU).

1. Latar Belakang

Pajak merupakan kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara untuk kemakmuran rakyat (Pajak menurut pasal 1 angka 1 undang-undang No.28 tahun 2007).

Pajak merupakan salah satu kontribusi terbesar untuk pembangunan negara, sehingga Direktorat Jenderal Pajak pun meningkatkan pelayanan dengan melakukan administrasi perpajakan.

Adapun syarat utama yang mesti di penuhi dalam reformasi administrasi perpajakan ini adalah penyederhanaan sistem perpajakan sehingga administrasi perpajakan dapat dikelola seefektif dan seefisien mungkin, terlebih di negara

dengan tingkat kepatuhan relatif rendah seperti di Indonesia. Terkait keputusan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) tentang Application Service Provider (ASP) berdasarkan PER-47/PJ/2008 yang mana telah diubah ke peraturan PER-36/PJ/2013 tentang Tata Cara Penyampaian Surat Pemberitahuan dan Penyampaian Pemberitahuan Perpanjangan Surat Pemberitahuan Tahunan secara elektronik (E-filing) melalui Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi (ASP), serta peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER- 1/PJ/2014 tentang Tata Cara Penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Orang Pribadi yang menggunakan formulir 1770S atau 1770SS secara e-filing melalui situs pajak (www.pajak.go.id).

Menurut Direktorat Jenderal Pajak e-filing merupakan suatu cara penyampaian SPT (Masa dan Tahunan)

(2)

2 atau pemberitahuan perpanjangan SPT

tahunan yang dilakukan secara online yang real time melalui Penyedia Jasa Aplikasi atau Applicaton Service Provider (ASP).

Wiyono (2008) dalam Laihad (2013) menyatakan bahwa e-filing sangat berperan dalam meminimalisasi ketidakakuratan Model Penerimaan Negara (MPN).

Sedangkan e-filing adalah sebuah layanan pengiriman atau penyampaian SPT secara elektronik baik untuk orang pribadi maupun badan (perusahaan, organisasi) ke DJP melalui ASP (Application Service Provider atau Penyedia Jasa Aplikasi) dengan memanfaatkan jalur komunikasi internet secara online dan real time, sehingga WP tidak perlu lagi melakukan pencetakan semua formulir laporan dan menunggu tanda terima secara manual (Laihad, 2013).

Adapun tujuan dari pelayanan e-filing ini menurut Novarina (2005) dalam Sugihanti (2011) bahwa wajib pajak diberikan kemudahan penyampaian SPT melalui internet yang mana wajib pajak (WP) orang pribadi dengan lebih mudah melaporkan SPT nya baik dari rumah atau tempat wajib pajak bekerja sedangkan untuk wajib pajak badan dapat melaporkan SPT nya langsung dari kantor lokasi tempat bekerja atau tempat usahanya. E- filing penting karena sistim e-filing ini mempermudah WP orang pribadi maupun badan dalam hal penyampaian SPT nya, yang mana WP dapat melaporkan SPT nya dimana saja, kapan saja dengan lebih mudah, karena adanya bantuan sistem e- filing melalui jalur komunikasi internet serta lebih cepat, mudah, aman dan efisien bagi wajib pajak.

Sikap adalah pernyataan evaluatif terhadap objek, orang atau peristiwa, dimana hal ini juga mencerminkan perasaan seseorang terhadap sesuatu.

Adapun komponen – komponen utama dari sikap yaitu kesadaran, perasaan dan perilaku. Sikap e-filing bisa dikatakan suatu pernyataan orang atau wajib pajak

terhadap tata cara penyampaian SPT nya, dimana dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja melalui situs pajak, serta penggunaan sistem e-filing ini akan memberi kemudahan bagi WP dalam hal penyampaian SPT nya.

Direktorat Jenderal Pajak tengah gencarnya mempromosikan surat pemberitahuan pajak (SPT) secara elektronik atau e-filing. Dimana dengan menggunakan e-filing wajib pajak orang pribadi maupun badan akan lebih mudah dalam penyampaian SPT nya. Tapi dalam kenyataannya sistem e-filing ini belum terlalu diminati masyarakat, karena masyarakat masih merasa sulit dalam penggunaan e-filing secara online, karena banyak anggapan dari masyarakat bahwa penyampaian SPT melalui e-filing secara online masih banyak belum paham, belum terbiasa dan juga belum yakin, karena sebagian besar wajib pajak belum familiar dengan sistem tersebut (Liputan6.com).

Berdasarkan data yang diperoleh dari KPP Pratama Padang sampai tahun 2014 terdapat 229.125 wajib pajak orang pribadi. Dari jumlah tersebut hanya sekitar 8000 WP orang pribadi yang menggunakan fasilitas e-filing. Agar tingkat pengguna e- filing semakin meningkat maka sikap atas penggunaan e-filing ini mesti ditingkatkan.

Perceived Usefulness (PU) atau persepsi kegunaan mempunyai pengertian sejauh mana seseorang meyakini bahwa penggunaan sistem informasi tertentu akan meningkatkan kinerjanya. Dari pengertian tersebut diketahui bahwa persepsi kegunaan merupakan suatu kepercayaan tentang proses pengambilan keputusan.

Dimana jika seseorang merasa percaya bahwa sistem berguna maka dia akan menggunakannya. Sebaliknya jika seseorang merasa kurang percaya bahwa sistem informasi kurang berguna maka dia tidak akan menggunakannya. Tjini dan Baridwan (2010) menyatakan bahwa persepsi kegunaan (Perceived Usefulness) merupakan sesuatu yang menyatakan

(3)

3 individu percaya bahwa penggunaan suatu

teknologi tertentu akan meningkatkan kinerja dari individu. Persepsi kemudahan penggunaan atau Perceived Ease Of Use (PEOU) didefinisikan sejauhmana seseorang percaya bahwa menggunakan suatu teknologi akan bebas dari usaha.

Menurut Tjini dan Baridwan (2010) persepsi kemudahan penggunaan (Perceived Ease Of Use) merupakan kepercayaan seseorang dimana dalam penggunaan suatu teknologi dapat dengan mudah digunakan dan dipahami.

Sedangkan menurut Amijaya (2010) persepsi kemudahan penggunaan (Perceived Ease Of Use) merupakan tingkat dimana individu percaya bahwa menggunakan sistem tertentu akan bebas dari kesalahan. Penelitian ini adalah replikasi dari penelitian Chang, I-Chiu et al (2005). Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terdapat pada tempat penelitian, dimana penelitian sebelumnya berada di Taiwan sedangkan penelitian yang sekarang di lakukan di Indonesia dan juga pada tahun penelitian.

Adapun motivasi saya dalam melakukan penelitian tentang e-filing ini karena penelitian tentang e-filing ini belum terlalu banyak di lakukan di Indonesia dan motivasi lainnya karena penggunaan atas sistem e-filing ini masih belum mencapai target yang di tetapkan Direktorat Jenderal Pajak (DJP).

Berdasarkan penjabaran di atas maka kedepannya permasalahan yang diangkat lebih lanjut dalam penulisan penelitian ini mengangkat judul :

“Pengaruh Kualitas Informasi terhadap Sikap atas Penggunaan E-filing PPh 21, Perceived Usefulness (PU) dan Perceived Ease Of Use (PEOU) sebagai Variabel Intervening”.

2. Teori dan Pengembangan Hipotesis 2.1 Sikap terhadap E-filing

Sikap didefinisikan dalam hal preferensi individu dan kepentingan melalui perasaan / evaluasi mengenai penggunaan sistem pajak e-filing di kutip dari Chang, I-Chiu et al (2005). Sikap e-filing bisa dikatakan suatu pernyataan orang atau wajib pajak terhadap tata cara penyampaian SPT nya, dimana dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja melalui situs pajak, serta penggunaan sistem e-filing ini akan memberi kemudahan bagi WP dalam hal penyampaian SPT nya.

Theory of reasoned action (TRA) adalah suatu teori yang berhubungan dengan sikap dan perilaku individu dalam melaksanakan kegiatan. Theory of reasoned action atau teori tindakan beralasan adalah teori yang menjelaskan bahwa minat dari seseorang untuk melakukan atau tidak melakukan suatu perilaku merupakan penentu langsung dari tindakan atau perilaku. Seseorang akan memanfaatkan atau menggunakan sistem informasi dengan alasan bahwa sistem tersebut akan menghasilkan manfaat bagi dirinya (Dewi, 2009 dalam Sugihanti, 2011).

2.2 Kualitas Informasi

Kualitas informasi adalah sejauh mana informasi secara konsisten dapat memenuhi persyaratan dan harapan semua orang yang membutuhkan informasi tersebut untuk melakukan proses mereka.

Kualitas informasi bersifat multidimensi dan berbagai variasi karakteristik pengukur telah diusulkan oleh beberapa penulis (Wikipedia.org).

Kualitas informasi ini sendiri berfokus pada informasi yang akan dihasilkan oleh sistem informasi. Kualitas informasi juga berarti menentukan kesuksesan desain dari suatu website dimana jika desain ini mudah dipahami dan dimengerti oleh pengguna, maka

(4)

4 sistem informasi tersebut dapat dikatakan

sukses (Ratih, 2009 dalam Kirana, 2010).

Sikap e-filing bisa dikatakan suatu pernyataan orang atau wajib pajak terhadap tata cara penyampaian SPT nya, dimana dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja melalui situs pajak, serta penggunaan sistem e-filing ini akan memberi kemudahan bagi WP dalam hal penyampaian SPT nya.

Menurut Direktorat Jenderal Pajak e- filing merupakan suatu cara penyampaian SPT (Masa dan Tahunan) atau pemberitahuan perpanjangan SPT Tahunan yang dilakukan secara online yang real time melalui penyedia jasa aplikasi atau Applicaton Service Provider (ASP).

H1 : Kualitas Informasi Berpengaruh terhadap Sikap atas Penggunaan

E-filing PPh 21

H2 : Kualitas Informasi berpengaruh terhadap Perceived Usefulness (PU).

H3 : Perceived Usefulness berpengaruh terhadap Sikap atas Penggunaan E-filing PPh 21

2.3 Perceived Usefulness (PU)

Tjini dan Baridwan (2010) menyatakan bahwa persepsi kegunaan (Perceived Usefulness) merupakan sesuatu yang menyatakan individu percaya bahwa penggunaan suatu teknologi tertentu akan meningkatkan kinerja dari individu.

Adapun dalam penelitian yang dilakukan Sun dan Zhang (2003) dalam Laihad (2013) telah mengkonfirmasikan juga bahwa kegunaan sebagai faktor yang paling penting yang mempengaruhi penerimaan pengguna dengan sedikit perkecualian.

H4 : Kualitas Informasi berpengaruh terhadap Sikap atas Penggunaan E-filing PPh 21 melalui Perceived Usefulness (PU).

Pengaruh Perceived Usefulness (PU)

terhadap Sikap atas Penggunaan E-filing PPh21

Wiyono (2008) dalam Salim (2014) menjelaskan bahwa persepsi kegunaan merupakan persepsi terhadap kemanfaatan didefinisikan sebagai suatu ukuran dimana penggunaan suatu teknologi dipercaya akan mendatangkan manfaat bagi orang yang menggunakannya.

Dapat dikatakan bahwa Perceived Usefulness (PU) terhadap sikap atas penggunaan e-filing ini memiliki pengaruh signifikan positif terhadap minat sebagaimana dalam penelitian wiyono (2008) dalam Salim (2014) yang mana Perceived Usefulness juga memiliki hubungan terhadap sikap karena kegunaan memiliki keterkaitan antara sikap wajib pajak dalam hal penggunaan e-filing ini.

Pengaruh Kualitas Informasi terhadap

Sikap atas Penggunaan E-filing PPh 21 melalui Perceived Usefulness

(PU)

Kualitas informasi ini sendiri berfokus pada informasi yang akan dihasilkan oleh sistem informasi. Kualitas informasi menentukan kesuksesan desain dari suatu website dimana jika desain ini mudah dipahami dan dimengerti oleh pengguna, maka sistem informasi tersebut dapat dikatakan sukses (Ratih, 2009 dalam Kirana, 2010).

Sikap merupakan suatu respon terhadap seseorang, objek dan peristiwa dimana sikap ini berpengaruh dalam hal penggunaan informasi yang telah diperoleh dan juga dapat di katakan bahwa kualitas informasi terhadap sikap atas penggunaan e-filing ini memiliki pengaruh signifikan melalui persepsi kegunaan atau perceived usefulness bagi WP.

Tjini dan Baridwan (2010)

menyatakan bahwa persepsi kegunaan (Perceived Usefulness) merupakan sesuatu yang menyatakan individu percaya bahwa penggunaan suatu teknologi tertentu akan

(5)

5 meningkatkan kinerja dari individu. Serta

didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Dewi (2009) dalam Desmayanti (2012) menunjukkan bahwa perceived usefulness berpengaruh signifikan positif terhadap minat perilaku penggunaan e- filing.

2.4 Perceived Ease Of Use (PEOU) Studi yang dilakukan Wiyono (2008) dalam Desmayanti (2012) terhadap para Wajib Pajak yang telah mencoba atau menggunakan e-filing di Indonesia menunjukkan hasil bahwa persepsi kemudahan penggunaan berpengaruh signifikan terhadap sikap dan persepsi kegunaan.

Disini dapat dikatakan bahwa kualitas informasi terhadap perceived ease of use memiliki hubungan yang erat satu sama lain karena dengan informasi yang berkualitas maka persepsi wajib pajak mengenai persepsi kemudahan penggunaan akan lebih baik serta memudahkan wajib pajak dalam pengambilan keputusannya mengenai penggunaan e-filing.

H5 : Kualitas Informasi berpengaruh terhadap Perceived Ease Of Use (PEOU).

Pengaruh Perceived Ease Of Use (PEOU) terhadap Sikap atas Penggunaan E-filing PPh 21

Menurut Wang, et al. (2003) dalam Desmayanti (2012) mengenai determinan user acceptance dari internet banking pada bank komersial di Taiwan, menghasilkan bahwa perceived ease of use berpengaruh signifikan positif terhadap computer self- efficacy.

Perceived Ease of Use (PEOU) memiliki hubungan terhadap sikap penggunaan e-filing dimana sikap (Attitude) mempunyai pengaruh terhadap wajib pajak (WP) dalam hal kemudahan penggunaan sistim e-filing yang dibangun oleh Direktorat Jenderal Pajak dalam hal

memberikan kemudahan penggunaan bagi WP.

H6 : Perceived Ease Of Use (PEOU) berpengaruh terhadap Sikap atas Penggunaan E-filing PPh 21.

Pengaruh Kualitas Informasi terhadap Sikap atas Penggunaan E-filing PPh 21 melalui Perceived Ease Of Use (PEOU) Kualitas informasi ini sendiri berfokus pada informasi yang akan dihasilkan oleh sistem informasi. Kualitas informasi juga berarti menentukan kesuksesan desain dari suatu website dimana jika desain ini mudah dipahami dan dimengerti oleh pengguna, maka sistem informasi tersebut dapat dikatakan sukses (Ratih, 2009 dalam Kirana, 2010).

Menurut Arief Wibowo (2006) dalam Irmadhani dan Nugroho (2012) bahwa persepsi kemudahan penggunaan atau perceived ease of use (PEOU) sebagai suatu ukuran dimana seseorang percaya bahwa teknologi tersebut dapat dengan mudah dipahami dan digunakan.

Adapun hubungan Kualitas Informasi terhadap sikap atas penggunaan e- filing PPh 21 melalui Perceived Ease Of Use ini bahwa melalui informasi yang baik serta berkualitas maka sikap pengguna e- filing ini akan merespon dengan baik terhadap penggunaan e-filing yang mudah dalam penggunaannya.

H7 : Kualitas Informasi berpengaruh

terhadap Sikap atas Penggunaan E-filing PPh 21 melalui Perceived Ease Of Use (PEOU).

3. Metodologi

Populasi dalam penelitian ini adalah wajib pajak orang pribadi yang terdaftar di KPP Pratama Padang. Jumlah populasi yang terdaftar di KPP Pratama Padang sebanyak 229.125 Wajib Pajak Orang Pribadi.

Adapun metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Convenience Sampling. Convenience Sampling merupakan metode pengambilan

(6)

6 sampel secara bebas sesuai kehendak

peneliti. Metode ini diangkat untuk mempermudah riset yang akan dilakukan oleh peneliti karena peneliti bisa memilih sampel yang paling cepat dan mudah.

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode survey melalui kuesioner yang dikirimkan kepada responden. Penelitian ini menggunakan Structural Equation Modeling-Partial Least Square (SEM-PLS). Serta uji validitas dan reliabilitas dan uji asumsi klasik diantaranya uji normalitas dan uji multikolinearitas.

4. Hasil dan Pembahasan

Dalam penelitian ini metode analisis data yang digunakan adalah Structural Equation Modeling-Partial Least Square (SEM-PLS)

Hasil Uji Hipotesis

Hipotesis pertama bertujuan untuk menguji pengaruh kualitas informasi terhadap sikap atas penggunaan e-filing PPh 21. Berdasarkan hasil hipotesis 1 dapat dilihat bahwa kualitas informasi tidak berpengaruh terhadap sikap atas penggunaan e-filing pph 21. Dari proses pengolahan data dengan WarpPls 3.0 didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,25 dengan nilai p=0,12 (di atas 0,05) maka H0

diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kualitas informasi tidak berpengaruh atau tidak

terbukti signifikan terhadap sikap atas penggunaan e-filing PPh 21 di Kota Padang.

Hipotesis kedua bertujuan untuk menguji pengaruh kualitas informasi terhadap perceived usefulness (PU).

Berdasarkan hasil hipotesis 2 dapat dilihat bahwa kualitas informasi tidak berpengaruh terhadap perceived usefulness (PU). Dari proses pengolahan data dengan WarpPls 3.0 didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,23 dengan nilai p=0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kualitas informasi tidak berpengaruh atau tidak terbukti signifikan terhadap perceived usefulness (PU) di Kota Padang.

Hipotesis ketiga bertujuan untuk menguji pengaruh perceived usefulness (PU) terhadap sikap atas penggunaan e-filing PPh 21. Berdasarkan hasil hipotesis 3 dapat dilihat bahwa perceived usefulness (PU) berpengaruh atau signifikan terhadap sikap atas penggunaan e-filing PPh 21. Dari proses pengolahan data dengan WarpPls 3.0 didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,42 dengan nilai p<0,01 maka H0 ditolak dan Ha diterima.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perceived usefulness (PU) berpengaruh atau signifikan terhadap sikap atas penggunaan e-filing PPh 21 di Kota Padang.

Hipotesis empat bertujuan untuk menguji pengaruh kualitas informasi terhadap sikap atas penggunaan e-filing PPh 21 melalui perceived usefulness (PU).

Berdasarkan hasil hipotesis 4 dapat dilihat bahwa kualitas informasi tidak berpengaruh atau tidak terbukti signifikan terhadap sikap atas penggunaan e-filing PPh 21 melalui perceived usefulness (PU).

Dari proses pengolahan data dengan WarpPls 3.0 didapatkan nilai koofisien model tanpa intervening sebesar 0,25 dengan nilai p=0,12 sedangkan koofisien model dengan intervening nilainya sebesar 0,12 dengan nilai p=0,28 dari

(7)

7 perbandingan itu terlihat model 1 dan

model 2 sama-sama tidak signifikan tetapi koofisien menurun dari 0,25 menjadi 0,12 sehingga dapat disimpulkan bahwa pengaruh kualitas informasi terhadap sikap atas penggunaan e-filing PPh 21 melalui perceived usefulness (PU) merupakan bentuk mediasi penuh (full mediation).

Hipotesis lima bertujuan untuk menguji pengaruh kualitas informasi terhadap perceived ease of use (PEOU).

Berdasarkan hasil hipotesis 5 dapat dilihat bahwa kualitas informasi berpengaruh atau signifikan terhadap perceived ease of use (PEOU). Dari proses pengolahan data dengan WarpPls 3.0 didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,50 dengan nilai p<0,01 maka H0 ditolak dan Ha diterima.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kualitas informasi berpengaruh atau signifikan terhadap perceived ease of use (PEOU).

Hipotesis enam bertujuan untuk menguji pengaruh perceived ease of use (PEOU) terhadap sikap atas penggunaan e-filing PPh 21. Berdasarkan hasil hipotesis 6 dapat dilihat bahwa perceived ease of use (PEOU) berpengaruh atau signifikan terhadap sikap atas penggunaan e-filing PPh 21. Dari proses pengolahan data dengan WarpPls 3.0 didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,21 dengan nilai p<0,02 maka H0 ditolak dan Ha diterima.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perceived ease of use (PEOU) berpengaruh atau signifikan terhadap sikap atas penggunaan e-filing PPh 21.

Hipotesis tujuh bertujuan untuk menguji pengaruh kualitas informasi terhadap sikap atas penggunaan e-filing PPh 21 melalui perceived ease of use (PEOU). Berdasarkan hasil hipotesis 7 dapat dilihat bahwa kualitas informasi tidak berpengaruh atau tidak terbukti signifikan terhadap sikap atas penggunaan e-filing PPh 21 melalui perceived ease of use (PEOU). Dari proses pengolahan data dengan WarpPls 3.0 didapatkan nilai

koofisien model tanpa intervening sebesar 0,25 dengan nilai p=0,12 sedangkan koofisien model dengan intervening nilainya sebesar 0,26 dengan nilai p=0,07 dari perbandingan itu terlihat model 1 dan model 2 sama-sama tidak signifikan tetapi koofisien menurun dari 0,12 menjadi 0,07 sehingga dapat disimpulkan bahwa pengaruh kualitas informasi terhadap sikap atas penggunaan e-filing PPh 21 melalui perceived ease of use (PEOU) merupakan bentuk mediasi penuh (full mediation).

5. Kesimpulan dan Saran

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh kualitas informasi terhadap sikap atas penggunaan e-filing PPh 21, perceived usefulness (PU) dan perceived ease of use (PEOU). Penelitian ini dilakukan di Kota Padang. Pengujian hipotesis dilakukan menggunakan Structural Equation Modeling-partial least square (SEM-PLS). Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini sebagai berikut :

Hasil pengujian hipotesis pertama ditemukan bahwa kualitas informasi tidak berpengaruh siginifikan terhadap sikap atas penggunaan e-filing PPh 21 di kota Padang, hasil pengujian hipotesis kedua ditemukan bahwa kualitas informasi tidak berpengaruh sifnifikan terhadap perceived usefulness (PU), hasil pengujian hipotesis ketiga ditemukan bahwa perceived usefulness (PU) berpengaruh signifikan terhadap sikap atas penggunaan e-filing PPh 21 di kota Padang, hasil pengujian hipotesis keempat ditemukan bahwa kualitas informasi terbukti tidak berpengaruh signifikan terhadap sikap atas penggunaan e-filing PPh 21 melalui perceived usefulness (PU). Namun perceived usefulness (PU) hanya sebagai bentuk mediasi penuh (full mediation), hasil pengujian hipotesis kelima ditemukan bahwa kualitas informasi berpengaruh signifikan terhadap perceived ease of use (PEOU), hasil pengujian hipotesis keenam

(8)

8 ditemukan bahwa perceived ease of use

(PEOU) berpengaruh signifikan terhadap sikap atas penggunaan e-filing PPh 21 di kota Padang, dan hasil pengujian hipotesis ketujuh ditemukan bahwa kualitas informasi terbukti tidak berpengaruh signifikan terhadap sikap atas penggunaan e-filing PPh 21 melalui perceived ease of use (PEOU). Namun perceived ease of use (PEOU) hanya sebagai bentuk mediasi penuh (full mediation).

Keterbatasan Penelitian

Peneliti ini mempunyai beberapa keterbatasan, sehingga diharapkan bagi peneliti berikutnya dapat mengatasi keterbatasan dari penelitian ini agar dapat memberikan hasil yang lebih mendekati kesempurnaan. Beberapa keterbatasan tersebut yaitu :

1. Peneliti hanya menggunakan sampel wajib pajak orang pribadi yang terdaftar di KPP Pratama Padang sehingga tidak berlaku untuk semua wajib pajak.

2. Peneliti hanya mengambil populasi di kota Padang sehingga tidak mewakili semua sampel wajib pajak orang pribadi yang ada di Sumatera barat.

3. Masih terdapat sejumlah variabel yang berpengaruh terhadap sikap atas penggunaan e-filing PPh 21 yang belum digunakan pada penelitian ini seperti variabel kerumitan (Complexity) dan variabel keamanan dan kerahasiaan (Security and privacy) serta variabel lainnya yang belum digunakan didalam penelitian ini.

Saran

Saran dari penelitian ini untuk peneliti selanjutnya adalah sebagai berikut:

Disarankan untuk peneliti selanjutnya untuk menambah sampel wajib

pajak sehingga mewakili untuk semua wajib pajak, disarankan untuk peneliti selanjutnya untuk memperluas sampel sehingga bisa mewakili, dan disarankan untuk peneliti selanjutya untuk tetap menggunakan variabel kualitas informasi, karena masih sedikitnya peneliti sebelumnya yang meneliti variabel ini untuk memprediksi sikap atas penggunaan e-filing PPh 21 dengan variabel perceived usefulness (PU) dan perceived ease of use (PEOU) sebagai variabel intervening.

Daftar Pustaka

Afriyadi, A.D. (March 31, 2014).”

Masyarakat Belum Terbiasa Setor Pajak Lewat E-Filling”. Diperoleh dari Liputan6.com

Amijaya, G.G. 2010.”Pengaruh Persepsi Teknologi Informasi, Kemudahan, Resiko, Dan Fitur Layanan terhadap Minat Ulang Nasabah Bank dalam menggunakan Internet Banking”.

Universitas Diponegoro. Semarang.

Chang, I-Chiu et al (2005).” An Empirical Study On The Impact Of Quality Antecedents On Tax Payers’

Acceptance Of Internet Tax-Filing Systems”. Department Of Information Management, National Chung Cheng University, Taiwan.

Desmayanti, Esy. Zulaikha. 2012.” Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi

Penggunaan Fasilitas E-Filing Oleh Wajib Pajak Sebagai Sarana

Penyampaian SPT Masa Secara Online dan Realtime (Kajian Empiris di Wilayah Kota Semarang)”.

Diponegoro Journal Of Accounting.

Vol 1, No.1. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro.

Definisi Statistik Deskriptif dan

Inferensial. 18 Maret 2011. Diperoleh dari wordpress.com

(9)

9 Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi

Multivariate dengan Program IBM SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Irmadhani., Nugroho, M.A. 2012.”

Pengaruh Persepsi Kebermanfaatan, Persepsi Kemudahan Penggunaan dan Computer Self Efficacy, Terhadap Penggunaan Online Banking Pada Mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta”.

Kirana, G.G. 2010.” Analisis Perilaku Penerimaan Wajib Pajak Terhadap Penggunaan E-Filing”. Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro, Semarang.

Kualitas informasi. 25 September 2013.

Diperoleh dari wikipedia.org Laihad, Risal C.Y. 2013.” Pengaruh

Perilaku Wajib Pajak Terhadap Penggunaan E-Filing Wajib Pajak di Kota Manado”. Jurnal EMBA. Vol 1, No.3. Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi, Universitas Sam Ratulangi, Manado.

Ompusunggu, K.B (6 Februari

2009).”sekilas tentang partial least square”. Diperoleh dari

wordpress.com

Partial Least Square. 1 April 2014.

Diperoleh dari Statsdata.my.id Penyampaian Surat Pemberitahuan Online

(E-filing). 13 April 2012. Diperoleh dari pajak.go.id

Salim, Emil. 2014.” Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan Fasilitas E-Filing Oleh Wajib Pajak Sebagai Sarana Penyampaian SPT Masa Secara Online dan Realtime”. Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta.

Sekaran Uma. 2011. Metologi Penelitian Bisnis. Wiley Indonesia, Jakarta.

Sholihin Mahfud dan Ratmono Dwi. 2013.

Analisis SEM-PLS dengan Warp PLS 3.0 Untuk Hubungan Nonlinear Dalam Penelitian Sosial dan Bisnis.

Andi, Yogyakarta.

Sikap. 19 Juni 2014. Diperoleh dari wikipedia.org

Struktural Equation Modeling. 21 November 2013. Diperoleh dari Statsdata.my.id

Sugihanti, W.T. 2011.” Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Minat Perilaku Wajib Pajak Untuk Menggunakan E-Filing ( Studi

Empiris Pada Wajib Pajak Badan Kota Semarang )”. Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro, Semarang.

Sugiyono, 2013. Statistika Untuk Penelitian. Alfa Beta Bandung.

Tjini, S.S.A dan Baridwan, Z.

2010.”Pengaruh Kepercayaan, Persepsi Kegunaan, Persepsi Kemudahan, dan Persepsi Kenyamanan terhadap Minat Penggunaan Sistem Internet Banking”. Universitas Brawijaya.

Malang.

Referensi

Dokumen terkait

Petugas gudang telur adalah seorang yang bertanggung jawab atas telur- telur yang telah dibawa ke gudang telur dan telah ditimbang dan dicatat oleh supervisora. Tanggung

15 Data yang ingin digali dengan teknik wawancara ini adalah: data yang berkaitan dengan proses pemberdayaan Kelompok Wanita Tani “Karya Mina Mandiri” melalui

Artinya Mahasiswa puas terhadap hubungan baik yang terjalin antara mahasiswa dan staf unit layanan sistem informasi akademik, Mahasiswa puas terhadap proses

Kemudian hasil dari sensor pendeteksi detak jantung dan tekanan darah dimasukan ke dalam fuzzy logic yg telah dibuat yang nantinya hasilnya akan dikeluarkan

Hasil Observasi menunjukkan bahwa pada pelaksanaan Pra Siklus ditemukan motivasi siswa dalam pembelajaran IPA menggunakan model pembelajaran konvensional terhitung

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: (1) pengaruh perhatian orang tua terhadap prestasi belajar siswa kelas tinggi SD Negeri 03 Nglebak, (2) pengaruh fasilitas belajar

Di dalam Alkitab tidak dijumpai praktik hak asasi manusia seperti yang kita kenal sekarang, namun dari Alkitab kita dapat menemukan benih- benihnya, agar selalu dapat

Apabila sumberdaya arkeologi laut dikaitkan dengan kenyataannya mengenai wilayah Indonesia yang dua pertiga bagiannya merupakan lautan serta mengingat alat transportasi pertamakali