• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERENCANAAN ULANG SISTEM PLAMBING DAN PENGOLAHAN AIR BUANGAN DI MX MALL KOTA MALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PERENCANAAN ULANG SISTEM PLAMBING DAN PENGOLAHAN AIR BUANGAN DI MX MALL KOTA MALANG"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PERENCANAAN ULANG SISTEM PLAMBING DAN PENGOLAHAN AIR BUANGAN DI MX MALL

KOTA MALANG

REDESIGN PLUMBING SYSTEM AND WASTEWATER TREATMENT PLAN OF MX MALL MALANG

NURINA AZYYATI RISKI dan Ir. DIDIK BAMBANG SUPRIYADI, MT.

Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

email: azyyati_riski@yahoo.com

Abstrak

Pembangunan Mx Mall bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemenuhan kebutuhan barang dan jasa, untuk meningkatkan pendapatan dan daya tarik investor. Oleh karena itu, dalam pembangunan Mx Mall perlu dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang baik yaitu sistem plambing dan pengolahan air buangan untuk mencegah pencemaran.

Pada perencanaan ini, kebutuhan air bersih ditentukan berdasarkan jumlah dan jenis alat plambing. penentuan dimensi pipa air bersih dan fire hydrant menggunakan rumus Hazen-Williams. Air buangan dibagi menjadi 2 jenis yaitu air kotor dan air bekas. Penentuan dimensi pipa air buangan berdasarkan akumulasi dari unit alat plambing.

Pengolahan air buangan menggunakan bak penangkap lemak dan Anerobic Baffled Reactor (ABR). Sistem pemadam kebakaran menggunakan alat berupa fire hose reel, pillar hydrant, dan sprinkler.

Dari hasil perencanaan sesuai dengan rancangan konsep tersebut, dihitung biaya yang dibutuhkan untuk sistem penyediaan air bersih, penyaluran air buangan dan sistem fire hydrant. Biaya yang dibutuhkan untuk perencanaan ini adalah Rp 569.371.630,-.

Kata kunci : air bersih, air buangan, fire hydrant, bak penangkap minyak dan lemak, dan Anaerobic Baffled Reactor (ABR)

(2)

Abstract

Mx Mall building is purposed to improve society welfare by fulfilling daily need of commodities and services, increasing local revebue and investor traction. Therefore, the development of Mx Mall need to be equipped with proper facilities and infrastructure such as: plumbing systems and wastewater treatment, to prevent the pollution.

In this design, the clean water requirements are determined by number and type of appliance plumbing.

Hazen-Williams formula is used to determining the dimensions of pipe and fire hydrant systems. Waste water is divided into two types, they are grey and black water. Determination of dimensions based on the total of waste water pipes from plumbing equipment unit. Wastewater treatment is using a gease catcher vessel and Anerobic Baffled Reactor (ABR). fire hose reels, hydrant pillar, and the sprinklers are used on Fire extinguishing systems.

Based on plan design, we calculated the cost that required for water supply system, wastewater distribution and fire hydrant system. The total cost for this plan is IDR 569.371.630,-.

Keyword : fresh water, wastewater, fire hydrant, oil and grease trap, and Anaerobic Baffled Reactor (ABR)

1. Pendahuluan

Saat ini, tingkat konsumsi masyarakat akan kebutuhan barang dan jasa semakin tinggi.

Penyedia kebutuhan tersebut membutuhkan lahan untuk sarana dan prasarana. Pembangunan gedung secara vertikal atau bertingkat dapat menjadi salah satu cara mengatasi masalah sempitnya lahan dan menjadi penunjang yang baik bagi penyedia barang dan jasa. Hal ini mendasari pembangunan pusat perbelanjaan dan rekreasi di Kota Malang yaitu Mx Mall. Oleh karena itu, dalam pembangunan Mx Mall perlu dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang baik. Salah satu sarana dan prasarana yang diperhatikan adalah sistem perpipaan / sistem plambing yang meliputi penyediaan air bersih, penyaluran air buangan dan sistem pemadam kebakaran (fire hydrant).

Sistem plambing di Mx Mall menggunakan sistem sambungan langsung dimana air langsung disalurkan ke masing-masing alat plambing dengan pompa. Sistem tersebut memiliki

(3)

juga mempunyai pengolahan air buangan yaitu biomed. Hasil efluen dari pengolahan ini langsung dibuang ke saluran air buangan Kota Malang. Pengolahan ini belum beroperasi sehingga belum bisa diukur kualitas efluen yang dihasilkan. Tujuan Dari Perencanaan ini adalah :

1. Merencanakan sistem penyediaan air bersih, sistem penyaluran air buangan dan ven, sistem pemadaman kebakaran (fire hydrant) dan bangunan pelengkap (ground reservoir, roof tank serta menentukan kapasitas pompa) di Mx Mall.

2. Merencanakan pengolahan air buangan sebagai tindak pencegahan pencemaran.

3. Menghitung Bill of Quantity (BOQ) dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang diperlukan untuk keseluruhan sistem tersebut.

Sehingga, dari kedua kondisi eksisting tersebut perlu dilakukan perencanaan ulang sistem plambing dengan sistem tangki atap dan perencanaan pengolahan air buangan yang disesuaikan dengan karakteristik air buangan. Perencanaan ini akan digunakan sebagai perbandingan hasil rancangan dan kualitas efluen pengolahan.

Plambing

Plambing adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan pemasangan pipa dengan peralatannya di dalam gedung atau gedung yang berdekatan yang bersangkutan dengan:

air hujan, air buangan dan air minum yang dihubungkan dengan sistem kota atau sistem lain yang dibenarkan (SNI 03-6481-2000).

Dimensi Pipa

Penentuan dimensi pipa menggunakan rumus yang umum digunakan karena disesuaikan dengan keadaan di lapangan. Dimensi pipa ditentukan berdasarakan rumus Hazen-Williams, yaitu :

(4)

(

0,00155QC D

)

L

H 1,85

2,63 1,85

f ×

×

= × ...( 1)

Dimana:

Hf = Kehilangan Tekanan (m) Q = Debit (L/det)

C = Konstanta (130) D = Diameter (cm) L = Panjang (m) Head Sistem

Dalam pompa, head adalah ukuran energi yang diberikan ke air pada kapasitas dan kecepatan operasi tertentu, sehingga air dapat mengalir dari tempat yang rendah ke tempat yang tinggi. Persamaan untuk head total pompa:

H = Hs + Hf mayor + Hf minor + ∆H+ Hv ...(2) Dimana, H : head total

Hs : head statik pompa Hp : perbedaan tekanan

Hf : head mayor dan minor losses Hv : head kecepatan

∆H : sisa tekan

2. Gambaran Umum Wilayah Perencanaan

Mx Mall berlokasi di Jalan Veteran, pusat Kota Malang berdekatan dengan Malang Town Square. Dengan lokasi yang strategis tersebut, Mx Mall dijadikan ikon baru pusat perdagangan dan hiburan bagi anak-anak muda Kota Malang. PT. Mutiara Citra Sentosa merupakan

(5)

Mx Mall dibangun pada bulan Desember tahun 2009 , dan diperkirakan selesai pada bulan April 2010. Lokasi proyek pembangunan Mx Mall dapat dilihat pada gambar 2.1 dibawah ini.

Kondisi gedung saat perencanaan tugas akhir ini sudah berjalan 70%. Peruntukan Mx Mall direncanakan sebagai pusat perbelanjaan dan rekreasi di Kota Malang. Mx Mall mempunyai luas lahan sebesar ±10.600 m2, luas bangunan ±14.100 m2.

Mx Mall memiliki 3 lantai, fasilitas yang disediakan di tiap lantai berbeda. Masing-masing lantai memiliki fasilitas yang terdiri dari :

1. Lantai 1 dengan luas lantai ±4700 m2, terdiri dari : a. Zona food and beverage

b. 2 buah ruang saniter wanita c. 2 buah ruang saniter pria

2. Lantai 2 dengan luas lantai ±4700 m2, terdiri dari : a. Zona komputer

b. Toko buku

c. Zona food and beverage d. 2 buah ruang saniter wanita e. 2 buah ruang saniter pria

3. Lantai 3 dengan luas lantai ±4700 m2, terdiri dari : a. Food court

b. Zona food and beverage c. Tempat karaoke

d. Fine dining e. FitnessCentre

f. 2 buah ruang saniter wanita g. 2 buah ruang saniter pria

(6)

Rencana pengembanagan Mx Mall akan dilengkapi dengan apartemen 8 lantai sebagai rencana pengembangan.Tempat hunian tersebut memiliki 900 unit. Pengembangan apartemen ini berlokasi tepat di sisi belakang Mx Mall.

3. Hasil Perencanaan

Sistem penyediaan air bersih direncanakan menggunakan suplai dari PDAM selama 24 jam yang ditampung dalam ground reservoir, dipompa ke roof tank. Dari tangki atas (roof tank), air bersih dialirkan melalui pipa yang terhubung langsung dengan ruang saniter dan pantry yang terletak di food court. Alat plambing yang digunakan meliputi water closet, lavatory, faucet, sink, dan urinoir.

Sistem penyaluran air buangan akan dibagi menjadi dua, yaitu air kotor yang berasal dari water closet (black water) dan air bekas berasal dari lavatory dan urinoir (grey water). Air kotor

dan air bekas akan disalurkan ke dalam pengolahan air buangan. Penentuan dan perencanaan unit pengolahan air buangan disesuaikan dengan karakteristik air buangan yang didapat dari mall sejenis.

Kebutuhan Air Bersih

Dalam menentukan kebutuhan air bersih, digunakan metode perhitungan berdasarkan jumlah dan jenis alat plambing. Kebutuhan air Mx Mall per jam (pemakaian serentak) didapatkan sebesar 5884,635 l/jam. Pada perencanaan ini, pemakaian air rata-rata sehari direncanakan selama 13 jam (t) yaitu dari jam 09.00 – 22.00. Maka, pemakaian air per hari di Mx Mall adalah 76,5 m3/hari.

Kebutuhan Air Pemadaman Kebakaran

Sistem yang akan digunakan dalam pemadam kebakaran di dalam gedung MX Mall yaitu

(7)

dalam gedung Mx Mall. Jumlah Sprinkler disesuaikan dengan kebutuhan per lantai. Fire hose reel diletakkan pada selasar dalam gedung.

Sistem yang akan digunakan dalam pemadam kebakaran di luar gedung MX Mall yaitu fire hose reel dan pillar hydrant berjumlah 4 buah. Kebutuhan air untuk alat fire hydrant yang

digunakan sebesar 78,73 m3. Penyediaan Air Bersih

Ground Reservoir digunakan untuk menampung air bersih dan air pemadam kebakaran.

Kapasitas ground reservoir didapatkan sebesar 114 m3. Penggabungan kapasitas ground reservoir ini bertujuan apabila terjadi kebakaran dan air yang tersedia untuk pemadaman habis

dapat menggunakan air bersih untuk alat saniter sebagai gantinya. Kapasitas roof tank ditentukan waktu peak (dimana pemakaian air bersih pada keadaan maksimal). Roof tank terbuat dari fiberglass (FRP) dengan kapasitas 13,5 m3 sebanyak 1 buah. Air bersih ground reservoir dari dipompa ke roof tank dengan pompa grundfos yang mempunyai kapasitas 3,75 lt/detik dan daya pompa sebesar 4 kW sebanyak 2 unit. Untuk air pemadam kebakaran menggunakan pompa grundfos sebanyak 2 buah dengan kapasitas masing-masing 0,69 lt/detik dan 0,0633 lt/detik serta daya pompa sebesar 5,5 kw dan 1,5 kw.

Penyaluran Air Buangan

Air buangan berasal dari seluruh alat plambing yang ada di Mx Mall. Air buangan akan diolah ke dalam pengolahan air buangan yang telah ditentukan. Penentuan pengolahan air buangan berdasarkan hasil pengujian kualitas air buangan. Sampel air buangan diambil dari mall sejenis. Dari hasil penelitian didapat kualitas air buangan yang dapat dilihat pada Tabel 1.

Pengolahan terdapat pada masing-masing sistem, tipikal pengolahan air buangan yang digunakan dapat dilihat pada Gambar 1 dan Gambar 2. Dimensi yang direncanakan untuk bak penangkap lemak dan minyak yaitu, panjang 2m, lebar 1m dan tinggi 2,3m. ABR yang direncanakan terdiri

(8)

dari 4 kompartemen dengan panjang tiap kompartemen 2,5 m dan lebar 2,5 m untuk sistem I dan panjang tiap kompartemen 2,2 m dan lebar 2 m untuk sistem II.

Tabel 1 Perbandingan Kualitas Air Buangan Dari Mall Sejenis Dengan Baku Mutu PARAMETER KRITERIA MALL SEJENIS BAKU MUTU*

BOD 204 mg/l 100 mg/l

TSS 240 mg/l 100 mg/l

O & G 180 mg/l 100 mg/l

pH 5,65 6 - 9

*) Menurut Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No.112 Tahun 2003

Gambar 1 Skema Pengolahan Air Buangan

Gambar 2 Pengolahan Air Buangan

4. Rencana Anggaran Biaya (RAB)

Pada perencanaan ini nilai RAB merupakan nilai dari peralatan maupun bangunan baru yang direncanakan, dengan tetap memperhatikan kondisi eksisting. Peralatan Saniter tidak

(9)

5. Kesimpulan

Dari perencanaan sistem plambing dan pengolahan air buanag Mx Mall Kota Malang ini, dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu :

1. Sistem penyediaan air bersih menggunakan sistem tangki atas yang mengalirkan air secara gravitasi ke masing-masing alat plambing yang dibagi menjadi 2 sistem besar yaitu sistem I dan sistem II. Pipa yang digunakan adalah jenis PVC.

2. Sistem penyaluran air buangan dibagi menjadi 2 yaitu air kotor dan air bekas. Masing – masing sistem penyaluran air buangan masuk kedalam pengolahan.

3. Pengolahan air buangan untuk air bekas digunakan bak penangkap lemak dan Anaerobic Baffled Reactor.

4. Pengolahan air kotor menggunakan Anaerobic Baffled Reactor.

5. Sistem fire hydrant meliputi 2 sistem yaitu :

a. sistem fire hydrant di dalam gedung menggunakan fire hose reel yang dilengkapi indoor box hydrant dan sprinkler sebanyak 94 buah tiap lantai.

b. Sistem fire hydrant di luar gedung menggunakan fire hose reel, outdoor box hydrant dan pillar hydrant.

6. Biaya yang dibutuhkan untuk perencanaan ini sebesar Rp 569.371.630,-

6. Daftar Pustaka

Anonim. 2002. Sistem Plambing - 2000. Standar Nasional Indonesia. SNI 03-6481-2000. Bandung:

Badan Standarisasi Nasional (BSN).

Morimura, T. Dan Noerbambang, S.M. 2005. Perencanaan dan Pemeliharaan Sistem Plambing.

Jakarta: PT. Pradnya Paramita.

Sasse, Ludwig. 1998. Decentralised Wastewater Treatment in Developing Countries. New Delhi : BORDA

Gambar

Tabel 1 Perbandingan Kualitas Air Buangan Dari Mall Sejenis Dengan Baku Mutu   PARAMETER  KRITERIA MALL SEJENIS  BAKU MUTU*

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu perlu adanya “ Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Buangan” untuk industri minyak kelapa sawit sebagai salah satu cara pengolahan limbah cair yang dapat

Eksisting sistem penyaluran dan pengolahan air buangan domestik di Kelurahan Bojongsalaman yaitu dengan sistem setempat dengan menggunakan sapic tank untuk air

Perencanaan yang akan dilakukan pada pembangunan gedung Park View yang memiliki luas lahan sebesar 1.101,37 m 2 Gedung Park View memiliki 8 lantai yang berfungsi sebagai hotel

Data yang digunakan dalam perencanaan meliputi data primer dan data sekunder. Adapun data primer yang digunakan untuk analisa teknis sistem plambing adalah sebagai berikut :

Adapun sistem yang direncanakan adalah penentuanjalur pipa dengan melakukan pemisahan pipa air buangan untuk grey water danblack water,merancang pipa vent, perhitungan diameter,

Penelitian lain dengan melakukan pengolahan air limbah domestik (grey water) yang dilakukan di Inkubator Bisnis (INBIS) Permata Bunda di Kampung Aren Kota Bontang Kalimantan

Tujuan dari evaluasi yang dilakukan adalah mengidentifikasi masalah sistem plambing (penyediaan air bersih, penyaluran air buangan, fire hydrant dan talang air hujan), masalah pada

Efek Hisapan Efek Hisapan terjadi pada air perangkap alat plambing yang dipasang dekat dengan pipa tegak, dan dalam pipa tegak tersebut tiba-tiba ada aliran air buangan yang cukup