• Tidak ada hasil yang ditemukan

: Surat Permohonan Aprroval dan Permintaan Tanda Terima dari SIP Perbarindo atas Laporan Pelaksanaan Tata Kelola BPR Tahun 2020

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan ": Surat Permohonan Aprroval dan Permintaan Tanda Terima dari SIP Perbarindo atas Laporan Pelaksanaan Tata Kelola BPR Tahun 2020"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Telepon : (0336)321 353, Fax : (0336) 322 777 Email : karuniapakto89@gmail.com

Nomor : 001 /KP/Perbarindo/V/2021 Lampiran : 1(satu) set

Perihal : Surat Permohonan Aprroval dan Permintaan Tanda Terima dari SIP Perbarindo atas Laporan Pelaksanaan Tata Kelola BPR Tahun 2020

Kepada Yth : PERBARINDO Rumah Perbarindo Komplek Patra No. 46

Jalan Jendral Ahmad Yani Bypass Cempaka Putih Jakarta Pusat

di

J A K A R T A

Dengan hormat,

Untuk memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No.4/POJK.03/2015 tentang Penerapan Tata Kelola bagi Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) No. 05/SEOJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola bagi Bank Perkreditan

Rakyat, yang mana dalam keduanya dicantumkan perihal Kewajiban Pengiriman Laporan Pelaksanaan Tata Kelola BPR Tahun 2020 kepada :

1. Otoritas Jasa Keuangan ; 2. Asosiasi BPR di Indonesia, dan

3. 1 (satu) kantor media atau majalah ekonomi keuangan ;

Maka bersama ini kami ajukan Surat Permohonan Aprroval dan Permintaan Tanda Terima

dari SIP Perbarindo atas Laporan Pelaksanaan Tata Kelola BPR Tahun 2020 PT. BPR Karunia Pakto. Laporan terlampir.

Tanda terima dari SIP Perbarindo tersebut nantinya akan kami kirimkan ke OJK beserta dengan Hardcopy Laporan tersebut.

Demikian surat permohonan kami, atas perhatiannya kami sampaikan terima kasih.

Jember,31 Mei 2021 PT. BPR Karunia Pakto

Gretta Yadirfiggel Andrysia, SE

Direktur

(2)

PT. BPR KARUNIA PAKTO

Jalan Diponegoro No. 03 Kencong - Jember Telepon : (0336)321 353, Fax : (0336) 322 777 Email : karuniapakto89@gmail.com

Nomor : 034/KP/OJK/V/2021 Lampiran : 1(satu) set

Perihal : Laporan Penerapan Tata Kelola BPR Tahun 2020 dan Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment) Penerapan Tata Kelola BPR Tahun 2020

Kepada Yth :

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jalan Hayam Wuruk No.41 Jember di

J E M B E R

Dengan hormat,

Dalam rangka pelaksanaan Pasal 75 ayat (1) dan ayat (2) serta pasal 76 ayat (1) Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ( POJK ) No.4/POJK.03/2015 tentang Penerapan Tata Kelola bagi Bank

Perkreditan Rakyat (BPR) dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) No. 05/SEOJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola bagi Bank Perkreditan Rakyat, maka

dengan ini kami kirimkan :

“Laporan Penerapan Tata Kelola BPR Tahun 2020 dan Laporan Penilaian Sendiri

(Self Assessment) Penerapan Tata Kelola BPR Tahun 2020” dari Bank kami.

Tanda Terima Pengiriman Laporan melalui SIP Perbarindo akan kami kirimkan MENYUSUL setelah kami melakukan upload melalui SIP Perbarindo. Untuk keperluan upload tersebut diperlukan Tanda terima laporan dari OJK.

Mohon diterima dengan baik, atas perhatiannya dan kerjasamanya kami sampaikan terima kasih.

Jember, 28 Mei 2021 PT. BPR Karunia Pakto

Gretta Yadirfiggel Andrysia, SE

Direktur

(3)
(4)

PT. BPR KARUNIA PAKTO

Jalan Diponegoro No. 03 Kencong - Jember Telepon : (0336) 321 353

Laporan Penerapan Tata Kelola BPR

Tahun 2020

( dilampiri dengan Laporan Penilaian Sendiri / Self Assesment

Penerapan Tata Kelola BPR Tahun 2020)

(5)

i

DAFTAR ISI

Hal

Daftar Isi i

BAB I Penjelasan Umum 1

BAB II Format Transparansi Penerapan Tata Kelola 3

A. Pengungkapan Penerapan Tata Kelola 3

1. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Anggota Direksi 3 2. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris 5

B. Kepemilikan Saham Direksi 6

1. Kepemilikan Saham Anggota Direksi pada BPR 6 2. Kepemilikan Saham Anggota Direksi pada Lembaga Jasa

Keuangan Lain 6

C. Hubungan Keuangan dan/atau Hubungan Keluarga Anggota Direksi Dengan Anggota Direksi Lain, Anggota Dewan Komisaris dan/atau Pemegang Saham BPR

7

1. Hubungan Keuangan Anggota Direksi pada BPR 7 2. Hubungan Keluarga Anggota Direksi pada BPR 7

D. Kepemilikan Saham Dewan Komisaris 7

1. Kepemilikan Saham Anggota Dewan Komisaris pada BPR 7 2. Kepemilikan Saham Anggota Dewan Komisaris pada Perusahaan

Lain 7

E. Hubungan Keuangan dan/atau Hubungan Keluarga Anggota Dewan Komisaris Dengan Anggota Dewan Komisaris Lain, Anggota Dewan Komisaris dan/atau Pemegang Saham BPR

7

1. Hubungan Keuangan Anggota Dewan Komisaris pada BPR 7 2. Hubungan Keluarga Anggota Dewan Komisaris pada BPR 8 F. Paket / Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas Lain bagi Direksi dan

Dewan Komisaris yang Ditetapkan Berdasarkan RUPS 8 1. Paket/Kebijakan Remunerasi bagi Direksi dan Dewan Komisaris

yang Ditetapkan Berdasarkan RUPS 8

2. Uraian Fasilitas Lain bagi Direksi dan Dewan Komisaris yang

Ditetapkan Berdasarkan RUPS 8

G. Rasio Gaji Tertinggi dan Gaji Terendah 8

H. Frekuensi Rapat Dewan Komisaris 9

1. Pelaksanaan Rapat Dalam 1 (Satu) Tahun 9

2. Kehadiran Anggota Dewan Komisaris 11

I. Jumlah Penyimpangan Internal (Internal Fraud) 11

J. Permasalahan Hukum Yang Dihadapi 11

K. Transaksi yang Mengandung Benturan Kepentingan 11 L. Pemberian Dana Untuk Kegiatan Sosial dan Kegiatan Politik 11 M. Hasil Self Assessment Pelaksanaan Tata Kelola BPR Setelah Penerapan

Manajemen Risiko 12

BAB III Penutup 13

(6)

PT. BPR KARUNIA PAKTO

Laporan Penerapan Tata Kelola Tahun 2020

1 BAB I

PENJELASAN UMUM

Tata Kelola adalah tata kelola Bank yang menerapkan prinsip-prinsip keterbukaan (transparancy), akuntabilitas (accountability), pertanggung jawaban (responsibility), independensi (independency), dan kewajaran (fairness). Dalam industri perbankan, tata kelola perusahaan adalah faktor penting dalam upaya memelihara kepercayaan dan keyakinan stakeholders dan nasabah. Tata kelola perusahaan yang baik dirasakan semakin penting seiring dengan meningkatnya risiko bisnis dan tantangan yang dihadapi oleh industri perbankan.

Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 4/POJK.03/2015 dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 5/ SEOJK.03/2016 Tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Perkreditan Rakyat dimana telah dirubah dengan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.24/SEOJK.03/2020, PT. BPR Karunia Pakto (selanjutnya disebut Bank) senantiasa terus meningkatkan tata kelola yang baik untuk melindungi kepentingan stakeholders, dengan menerapkan 5 prinsip yaitu sebagai berikut :

a. Keterbukaan (Transparency) yaitu keterbukaan dalam mengemukakan informasi yang material dan relevan serta keterbukaan dalam proses pengambilan keputusan. Bank mengungkapkan informasi secara tepat waktu, memadai, jelas, akurat dan mudah diperbandingkan serta mudah diakses oleh stakeholders sesuai dengan haknya. Prinsip keterbukaan oleh Bank tidak mengurangi kewajiban untuk memenuhi ketentuan rahasia Bank sesuai Undang-Undang yang berlaku.

Dalam mewujudkan keterbukaan, Bank mengkomunikasikan kepada seluruh pemangku kepentingan seperti :

• Kepada karyawan melalui pertemuan yang diselenggarakan sebulan sekali guna membahas pencapaian dan pembahasan arah strategi bisnis.

• Kepada pemegang saham minimal dilakukan pertemuan 1 tahun sekali.

• Kepada para nasabah dapat melihat kondisi keuangan Bank melalui pengumuman di setiap kantor atau melalui website OJK.

b. Akuntabilitas (Accountibility) yaitu kejelasan fungsi dan pelaksanaan pertanggungjawaban organ Bank sehingga pengelolaannya berjalan secara efektif. Bank memiliki ukuran kinerja dari semua jajaran berdasarkan ukuran-ukuran yang konsisten dengan nilai-nilai perusahaan, sasaran, dan usaha dan strategi Bank sebagai pencerminan akuntabilitas Bank.

Dalam hubungan ini Bank menetapkan tanggung jawab yang jelas dari masing-masing organ organisasi yang selaras dengan visi, misi, sasaran usaha dan strategi perusahaan serta memastikan terdapatnya check and balance dalam pengelolaan Bank.

c. Tanggung Jawab (Responsibility) yaitu kesesuaian pengelolaan Bank dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip pengelolaan Bank yang sehat. Sebagai wujud pertanggungjawaban Bank untuk menjaga kelangsungan usahanya, Bank harus berpegang pada prinsip kehati-hatian (prudential banking practices) dan menaati peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Bank harus bertindak sebagai good corporate citizen (warga perusahaan yang baik) termasuk peduli terhadap lingkungan dan melaksanakan tanggung jawab sosial.

d. Independensi (Independency) yaitu pengelolaan Bank secara profesional tanpa pengaruh/tekanan dari pihak manapun. Bank menghindari terjadinya dominasi yang tidak wajar oleh stakeholders manapun, dan tidak terpengaruh oleh kepentingan sepihak serta bebas dari benturan kepentingan (conflict of interest), dan setiap keputusan berdasarkan objektifitas serta bebas dari tekanan dari pihak manapun e. Kewajaran (Fairness) yaitu keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak stakeholders yang timbul

berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Bank memperhatikan kepentingan seluruh stakeholders berdasarkan asas kesetaraan dan kewajaran (equal treatment) serta memberikan/menyampaikan pendapat bagi kepentingan Bank atau mempunyai akses terhadap informasi sesuai dengan prinsip keterbukaan.

Bank senantiasa berupaya dalam menerapkan praktek tata kelola perusahaan yang sehat (GCG), dengan tujuan :

a. Meningkatkan kinerja Bank dengan menerapkan GCG dalam segala kegiatan Bank sejalan dengan visi, misi dan Rencana Bisnis yang telah ditetapkan Bank.

b. Menjaga agar kegiatan operasional Bank mematuhi peraturan internal dan eksternal Bank, serta perundangan yang berlaku.

c. Meningkatkan pertanggungjawaban dan memberikan nilai tambah Bank kepada Stakeholders.

d. Memperbaiki budaya kerja Bank.

e. Mengelola sumber daya Bank secara lebih amanah.

(7)

2 Dalam penerapan tata kelola (GCG), Bank berpedoman pada ketentuan yang diatur pada:

1. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 4/POJK.03/2015 tanggal 31 Maret 2015 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Perkreditan Rakyat;

2. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) Nomor 5/SEOJK.03/2016 tanggal 10 Maret 2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Perkreditan Rakyat dimana telah dirubah dengan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) Nomor 24/SEOJK.03/2020 tanggal 14 Desember 2020.

3. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) Nomor 6/SEOJK.03/2016 tanggal 10 Maret 2016 tentang Penerapan Fungsi Kepatuhan Bagi Bank Perkreditan Rakyat.

Bank wajib menyusun laporan penerapan tata kelola (GCG) atas penerapan Tata Kelola (GCG) setiap tahun. Penerapan Tata Kelola (GCG), paling sedikit harus diwujudkan dalam bentuk :

1. Pengungkapan penerapan tata kelola.

2. Kepemilikan Saham Direksi.

3. Hubungan Keuangan dan/atau Hubungan Keluarga Anggota Direksi dengan Anggota Direksi Lain, Anggota Dewan Komisaris dan/atau Pemegang Saham.

4. Kepemilikan Saham Dewan Komisaris.

5. Hubungan Keuangan dan/atau Hubungan Keluarga Anggota Dewan Komisaris dengan Anggota Dewan Komisaris Lain, Anggota Direksi dan/atau Pemegang Saham.

6. Paket/Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas lain bagi Direksi dan Dewan Komisaris yang ditetapkan berdasarkan RUPS.

7. Rasio Gaji Tertinggi dan terendah.

8. Frekuesi rapat Dewan Komisaris.

9. Jumlah penyimpangan Internal (Internal Fraud).

10. Permasalahan Hukum yang dihadapi.

11. Transaksi yang mengandung benturan Kepentingan.

12. Pemberian dana untuk kegiatan Sosial dan kegiatan Politik.

(8)

PT. BPR KARUNIA PAKTO

Laporan Penerapan Tata Kelola Tahun 2020

3 BAB II

FORMAT TRANSPARANSI PENERAPAN TATA KELOLA

Penerapan tata kelola merupakan faktor penting dalam memelihara kepercayaan para pemegang saham dan para pemangku kepentingan terhadap Bank. Hal ini dirasakan semakin penting seiring dengan meningkatnya risiko bisnis dan tantangan yang dihadapi oleh industri perbankan.

Dengan berlandaskan pada pandangan tersebut di atas, Bank berkomitmen untuk terus berupaya meningkatkan implementasi prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sehingga dapat mempertahankan kelangsungan usaha yang sehat dan kompetitif.

A. Pengungkapan Penerapan Tata Kelola

1. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Anggota Direksi

No. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Anggota Direksi 1. Nama : Bambang Purnomo, SH

Jabatan : Direktur Utama Tugas dan Tanggung Jawab : TUGAS

1. Setiap akhir tahun membuat Rencana Kerja dan target tahunan untuk tahun berikutnya bersama dengan direktur lain dan staf yang terkait.

2. Memantau seluruh kegiatan operasional perusahaan

3. Membuat strategi dan kebijakaan untuk mencapai target yang telah direncanakan serta tetap berpegang dengan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku.

4. Menjalankan semua kebijakan yang telah ditetapkan.

5. Mengadakan, menjalin dan menjaga hubungan kerja sama dengan pihak-pihak terkait khususnya perbankan dan instansi-instansi baik pemerintah maupun swasta.

6. Mewakili Bank didalam maupun diluar pengadilan yang berhubungan dengan segala urusan yang berkaitan dengan Bank.

7. Bertanggung jawab penuh kepada pemegang saham atas seluruh kinerja perusahaan.

8. Secara periodik mengadakan rapat untuk koordinasi kerja untuk performance bawahan dan Bank.

TANGGUNG JAWAB

1. Memberikan motivasi kepada seluruh staf/ karyawan untuk mencapai target yang telah ditentukan.

2. Memantau dan menjaga agar kondisi Bank tetap sehat yang berpedoman pada aspek CAMEL atau aspek lainnya.

3. Bertanggung jawab atas menurunnya kinerja perusahaan yang menimbulkan pada kerugian perusahaan.

4. Membuat laporan secara berkala kepada Komisaris atas kinerja perusahaan.

5. Wajib mengikuti perkembangan peraturan-peraturan dan perundang-undangan dari pemerintah serta perkembangan perekonomian.

6. Menjaga dan merawat inventaris perusahaan yang menjadi tanggung jawabnya.

7. Membuat dan menetapkan kebijakan-kebijakan Bank sesuai yang digariskan oleh Komisaris dan Pemegang Saham tanpa melanggar Undang-Undang atau peraturan yang berlaku.

8. Mengusulkan untuk menentukan gaji dan tunjangan-tunjangan lainnya bagi staf/

karyawan kepada Komisaris.

9. Meningkatkan dan memperhatikan kesejahteraan staf/ karyawan melalui penilaian.

10. Mengusulkan promosi jabatan kepada setiap staf/ karyawan melalui penilaian prestasi kerja bila dianggap layak dan memenuhi persyaratan.

11. Membina dan meningkatkan profesionalisme staf/karyawan melalui pelatihan dan pendidikan baik internal maupun eksternal.

12. Mengawasi, membina dan menilai pelaksanaan operasional Bank sesuai dengan aturan yang ditetapkan seperti :

- Menyetujui/ menolak setiap transaksi, pengajuan kredit, pengambilan barang jaminan dll.

- Memeriksa, menyetujui/ menolak dan menandatangani laporan keuangan dll.

(9)

4 2. Nama : Gretta Yadirfiggel Andrysia

Jabatan : Direktur Yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan dan Manajemen Risiko Tugas dan Tanggung Jawab :

TUGAS

1. Setiap akhir tahun membuat rencana kerja dan target tahunan untuk tahun berikutnya terkait dengan operasional.

2. Me-manage dan memantau seluruh kegiatan operasional perusahaan yang menjadi tanggung jawabnya.

3. Membuat strategi dan kebijakaan untuk mencapai target yang telah ditetapkan serta tetap berpegang pada perundang-undangan dan peraturan yang berlaku.

4. Menjalankan semua kebijakan yang telah ditetapkan.

5. Mengadakan, menjalin dan menjaga hubungan kerja sama dengan pihak-pihak terkait khususnya perbankan dan instansi-instansi baik pemerintah maupun swasta 6. Mewakilli Bank baik didalam maupun diluar pengadilan yang berhubungan dengan

urusan yang berkaitan dengan Bank.

7. Bertanggung jawab penuh kepada Direktur Utama atas operasional dan pelaksanaan fungsi kepatuhan dan manajemen risiko Bank.

8. Secara periodik mengadakan rapat koordinasi dengan Direktur Utama, Kepala Bagian yang terkait dan staf.

TANGGUNG JAWAB

1. Memberikan motivasi kepada seluruh staf / karyawan untuk mencapai target yang telah ditentukan.

2. Memantau dan menjaga agar kondisi Bank tetap sehat yang berpedoman pada aspek CAMEL atau aspek lainnya.

3. Bertanggung jawab atas menurunnya kinerja perusahaan yang menimbulkan pada kerugian perusahaan.

4. Wajib mengikuti perkembangan peraturan-peraturan dan perundang-undangan dari pemerintah serta perkembangan perekonomian.

5. Menjaga dan merawat inventaris perusahaan yang menjadi tanggung jawabnya.

6. Membuat dan menetapkan kebijakan –kebijakan Bank sesuai dengan ketentuan tanpa melanggar undang – undang atau peraturan yang berlaku.

7. Mengusulkan untuk menentukan gaji dan tunjangan –tunjangan lainnya bagi staf/

karyawan kepada Direktur Utama diketahui Komisaris.

8. Meningkatkan dan memperhatikan kesejahteraan staf/ karyawan melalui penilaian.

9. Mengusulkan promosi jabatan untuk staf/ karyawan melalui penilaian prestasi kerja bila dianggap layak dan memenuhi persyaratan.

10. Membina dan meningkatkan profesionalisme staf/karyawan melalui pelatihan dan pendidikan baik internal maupun eksternal.

11. Mengawasi , membina dan menilai pelaksanaan operasional Bank, kepatuhan dan manejemen risiko Bank sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.

12. Memeriksa, menyetujui/ menolak dan menandatangani laporan keuangan dll.

(10)

PT. BPR KARUNIA PAKTO

Laporan Penerapan Tata Kelola Tahun 2020

5 2. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Anggota Dewan Komisaris

No. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Anggota Dewan Komisaris 1. Nama : Setya Hadi Rustomo

Jabatan : Komisaris Utama Tugas dan Tanggung Jawab : TUGAS

1. Dewan Komisaris wajib memastikan terselenggaranya penerapan Tata Kelola (Good Corporate Governance) pada setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.

2. Dewan Komisaris wajib melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi serta memberikan nasehat kepada Direksi.

3. Pengawasan dan pemberian nasehat dilakukan untuk kepentingan Bank dan sesuai dengan maksud dan tujuan Bank.

4. Dalam melaksanakan pengawasan sebagaimana dimaksud pada angka (2), Dewan Komisaris wajib mengarahkan, memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis Bank.

5. Dalam melaksanakan pengawasan sebagaimana dimaksud pada angka (2), Dewan Komisaris dilarang ikut serta dalam pengambilan keputusan mengenai kegiatan operasional Bank, kecuali terkait dengan:

a. Penyediaan dana kepada pihak terkait sebagaimana ketentuan yang mengatur mengenai batas maksimum pemberian kredit Bank; dan

b. Hal-hal lain yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.

6. Pengambilan keputusan oleh Dewan Komisaris sebagaimana dimaksud pada angka (5) merupakan bagian dari tugas pengawasan sehingga tetap menjadi tanggung jawab Direksi atas pelaksanaan tugas kepengurusan Bank.

7. Dewan Komisaris wajib memastikan bahwa Direksi menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari satuan kerja atau pejabat yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan Audit Intern Bank, Auditor Eksternal, hasil pengawasan Dewan Komisaris, Otoritas Jasa Keuangan dan/atau otoritas lainnya.

8. Dewan Komisaris wajib memberitahukan kepada Otoritas Jasa Keuangan paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja sejak ditemukannya:

a. Pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang keuangan dan perbankan; dan/atau

b. Keadaan atau perkiraan keadaan yang dapat membahayakan kelangsungan usaha Bank.

9. Dewan Komisaris wajib memiliki serta melaksanakan Pedoman dan Tata Tertib Kerja anggota Dewan Komisaris. Pedoman dan tata tertib kerja paling sedikit mencantumkan:

a. Etika kerja;

b. Waktu kerja; dan c. Peraturan rapat.

TANGGUNG JAWAB

1. Dewan Komisaris wajib menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara optimal.

2. Setiap anggota Dewan Komisaris wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugasnya untuk kepentingan usaha Bank dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3. Anggota Dewan Komisaris, baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri, setiap waktu pada jam kerja Bank berhak memasuki bangunan dan halaman atau tempat lain yang digunakan atau dikuasai oleh Bank dan berhak memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya, memeriksa dan mencocokkan keadaan uang kas dan lain-lain serta berhak Laporan Penerapan Tata Kelola (GCG) PT. BPR Karunia Pakto Tahun 2020 untuk mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi.

4. Dalam rangka pelaksanaan pengawasan, Dewan Komisaris dapat meminta Direksi, setiap anggota Direksi, untuk memberikan penjelasan tentang segala hal mengenai Bank sebagaimana diperlukan oleh Dewan Komisaris untuk melaksanakan tugas mereka. Permintaan penjelasan dapat dilakukan dalam rapat antara Dewan Komisaris dengan Direksi, keputusan rapat wajib dituangkan dalam risalah rapat dan didokumentasikan dengan baik.

(11)

6 5. Dewan Komisaris setiap waktu berhak memutuskan untuk memberhentikan

sementara waktu seorang atau lebih anggota Direksi jika anggota Direksi tersebut bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar Bank, merugikan Bank, melalaikan kewajiban dan/atau melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Adapun tata cara pemberhentian sementara tersebut mengacu pada Anggaran Dasar Bank;

6. Dewan Komisaris wajib mempresentasikan hasil pengawasan terhadap Bank apabila diminta OJK.

7. Dewan Komisaris wajib memberikan laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku yang baru lampau kepada RUPS.

8. Dewan Komisaris wajib melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana Bisnis Bank.

9. Dewan Komisaris wajib menyampaikan Laporan Pengawasan Rencana Bisnis Bank secara semesteran kepada OJK paling lambat 2 (dua) bulan setelah semester berakhir.

10. Laporan paling sedikit meliputi penilaian Dewan Komisaris mengenai : a. Pelaksanaan Rencana Bisnis baik secara kuantitatif maupun kualitatif.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja Bank.

11. Dewan Komisaris melakukan rekomendasi pelaksanaan pemberian jasa audit atas informasi keuangan historis tahunan oleh akuntan Publik dan/atau Kantor Akuntan Publik Dewan Komisaris memberikan evaluasi dan dilaporkan kepada OJK paling lambat 6 (enam) bulan setelah tahun buku berakhir.

12. Dewan Komisaris dalam melaksanakan kewajiban, tugas, tanggung jawab dan wewenangnya, wajib memperhatikan Anggaran Dasar Bank, Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris, serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.

B. Kepemilikan Saham Direksi

1. Kepemilikan Saham Anggota Direksi pada BPR

No. Nama Direksi Jabatan Nominal

(Rp) Persentase Kepemilikan (%) 1. Bambang Purnomo, SH Direktur Utama

Tidak ada 2. Gretta Yadirfiggel

Andrysia, SE Direktur sekaligus Direktur yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan dan Manajemen Risiko

2. Kepemilikan Saham Anggota Direksi pada Lembaga Jasa Keuangan Lain

No. Nama Anggota Direksi Jabatan Sandi Bank Lain

Nama Perusa haan Lain

Persentase Kepemilikan (%)

1. Bambang Purnomo, SH Direktur Utama

Tidak Ada 2. Gretta Yadirfiggel

Andrysia, SE Direktur sekaligus

Direktur yang

Membawahkan Fungsi

Kepatuhan dan

Manajemen Risiko

(12)

PT. BPR KARUNIA PAKTO

Laporan Penerapan Tata Kelola Tahun 2020

7 C. Hubungan Keuangan dan/atau Hubungan Keluarga Anggota Direksi Dengan Anggota Direksi

Lain, Anggota Dewan Komisaris dan/atau Pemegang Saham BPR 1. Hubungan Keuangan Anggota Direksi pada BPR

No. Nama Anggota

Direksi Jabatan

Hubungan Keluarga Anggota

Direksi Lain

Anggota Dewan Komisaris

Pemegang Saham

1. Bambang Purnomo,

SH Direktur Utama

Tidak ada 2. Gretta Yadirfiggel

Andrysia, SE Direktur sekaligus Direktur yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan dan Manajemen Risiko 2. Hubungan Keluarga Anggota Direksi pada BPR

No. Nama Anggota

Direksi Jabatan

Hubungan Keluarga Anggota

Direksi Lain

Anggota Dewan Komisaris

Pemegang Saham 1. Bambang Purnomo, SH Direktur Utama

Tidak ada 2. Gretta Yadirfiggel

Andrysia, SE Direktur sekaligus Direktur yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan dan Manajemen Risiko

D. Kepemilikan Saham Dewan Komisaris

1. Kepemilikan Saham Anggota Dewan Komisaris pada BPR No. Nama Anggota Dewan

Komisaris Jabatan Nominal

(Rp) Persentase Kepemilikan 1. Setya Hadi Rustomo Komisaris Utama Tidak ada

2. Kepemilikan Saham Anggota Dewan Komisaris pada Perusahaan Lain

No. Nama Anggota Dewan

Komisaris Jabatan Sandi Bank Lain

Nama Perusahaan

Lain

Persentase Kepemilikan

(%) 1. Setya Hadi Rustomo Komisaris

Utama Tidak Ada PT. BPR Sukorejo

Makmur 5%

E. Hubungan Keuangan dan/atau Hubungan Keluarga Anggota Dewan Komisaris Dengan Anggota Dewan Komisaris Lain, Anggota Dewan Komisaris dan/atau Pemegang Saham BPR

1. Hubungan Keuangan Anggota Dewan Komisaris pada BPR

No. Nama Anggota Dewan

Komisaris Jabatan

Hubungan Keuangan Anggota

Dewan Komisaris

Lain

Anggota

Direksi Pemegang Saham

1. Setya Hadi Rustomo Komisaris Utama Tidak Ada

(13)

8 2. Hubungan Keluarga Anggota Dewan Komisaris pada BPR

No. Nama Anggota Dewan

Komisaris Jabatan

Hubungan Keluarga Anggota

Dewan Komisaris

Lain

Anggota

Direksi Pemegang Saham

1. Setya Hadi Rustomo Komisaris Utama Tidak Ada

F. Paket / Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas Lain bagi Direksi dan Dewan Komisaris yang Ditetapkan Berdasarkan RUPS

1. Paket/Kebijakan Remunerasi bagi Direksi dan Dewan Komisaris yang Ditetapkan Berdasarkan RUPS :

No. Jenis Remunerasi (Dalam 1 tahun)

Direksi Dewan Komisaris

Jumlah

Orang Jumlah

Keseluruhan Jumlah

Orang Jumlah Keseluruhan

1. Gaji 2 Rp 105.000.000,- 1 Rp 60.000.000,-

2. Tunjangan 2 Rp 210.000.000,- 0 0,-

3. Tantiem 0 0,- 0 0,-

4. Kompensasi berbasis

saham 0 0,- 0 0,-

5. Remunerasi lainnya 2 Rp 33.033.700,- 0 Rp 10.000.000,-

Total Rp 348.033.700,- Rp 70.000.000,-

2. Uraian Fasilitas Lain bagi Direksi dan Dewan Komisaris yang Ditetapkan Berdasarkan RUPS :

No. Jenis Fasilitas Lain (Dalam 1 Tahun)

Uraian Fasilitas Disertai dengan Jumlah Fasilitas (Unit)

Direksi Dewan Komisaris

1. Perumahan - -

2. Transportasi 2 unit kendaraan R4 -

3. Asuransi Kesehatan - -

4. Komunikasi (pulsa) Rp. 1.800.000,- -

5. Uang Makan Rp. 8.800.000,- -

BBM untuk Direksi dan Dewan Komisaris didasarkan pada kebutuhan dan kepatutan, diberikan dengan sistem reimburse (claim), disertai dengan bukti-bukti pengeluaran yang otentik dan dapat dipertanggungjawabkan.

Untuk biaya perjalanan dinas yang dilakukan oleh Direksi dan Dewan Komisaris diberikan dengan sistem reimburse (claim), disertai dengan bukti-bukti pengeluaran yang otentik dan dapat dipertanggungjawabkan.

G. Rasio Gaji Tertinggi dan Gaji Terendah

Rasio gaji tertinggi dan gaji terendah dalam perbandingan

Keterangan Perbandingan

(a/b) : 1 Rasio gaji pegawai yang tertinggi (a) dan gaji pegawai yang terendah (b) 1,30 : 1 Rasio gaji anggota Direksi yang tertinggi (a) dan gaji anggota Direksi yang terendah (b) 1,06 : 1 Rasio gaji anggota Dewan Komisaris yang tertinggi (a) dan gaji anggota Dewan

Komisaris yang terendah (b) 0 : 1

Rasio gaji anggota Direksi yang tertinggi (a) dan gaji anggota Dewan Komisaris yang

tertinggi (b) 0,9 : 1

Rasio gaji anggota Direksi yang tertinggi (a) dan gaji pegawai yang tertinggi(b) 1,9 : 1

(14)

PT. BPR KARUNIA PAKTO

Laporan Penerapan Tata Kelola Tahun 2020

9 H. Frekuensi Rapat Dewan Komisaris

1. Pelaksanaan Rapat Dalam 1 (Satu) Tahun No Tanggal Rapat Jumlah

Peserta Topik/Materi Pembahasan

1. 06 Januari 2020 3 1. Pembahasan isu-isu strategis triwulan I tahun 2020 yaitu mengenai tindak lanjut terhadap MOU CBS, RUPSLB penunjukkan Pemegang Saham Pengendali dan Pengalihan Saham, RUPS Tahunan tahun 2019, Persiapan audit KAP tahun buku 2019, Rencana Hapus buku Kredit Bermasalah, Rencana hapus inventaris Hilang/ rusak, tindak lanjut HT elektronik, Optimalisasi account officer dan penanganan terhadap kredit bermasalah;

2. Evaluasi RBB tahun 2019 dan penetapan kebijakan strategis untuk triwulan I Semester I Tahun 2020 seperti ;

a. Menindaklanjuti MOU CBS yang telah ditandatangani oleh Direksi pada tanggal 30 Agustus 2019 melalui pemenuhan data untuk migrasi hingga melakukan tahap uji coba terhadap CBS yang akan digunakan;

b. Melakukan koordinasi dengan pihak pihak terkait agar pelaksanaan RUPSLB bisa dilaksanakan tidak melebihi batas waktu yang telah ditetapkan oleh OJK;

c. Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait agar pelaksanaan RUPS Tahunan bisa dilaksanakan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan;

d. Pemenuhan permintaan data dari KAP Made Sudarma, Thomas dan Dewi yang dilakukan secara maksimal;

e. Melakukan evaluasi terhadap kredit bermasalah dan rasio NPL BPR.

2. 13 April 2020 3 1. Pembahasan isu-isu strategis triwulan II tahun 2020 yaitu penyusunan kebijakan terkait terjadinya pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), menyelesaikan CBS Cloud, monitoring Cash Flow BPR;

2. Evaluasi Realisasi RBB Triwulan I tahun 2020 dan penetapan kebijakan strategis untuk triwulan II Semester I Tahun 2020 seperti ;

a. Menyusun kebijakan mengenai Jam Kerja Kantor sebagai salah satu upaya pencegahan dampak Covid-19;

b. Menyusun kebijakan kredit bagi debitur terdampak Covid-19;

c. Melakukan langkah-langkah untuk pencegahan dampak covid-19 di lingkungan kantor, seperti: Memastikan ketersediaan sarana handsanitizer, thermogun, masker, dan vitamin C serta sarana lainnya yang bisa meminimalisir penyebaran Corona Virus.

d. Monitoring secara intensif terhadap cash flow BPR untuk mengetahui ketahanan BPR dalam menghadapi segala risiko yang ditimbulkan dari adanya pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) ini.

e. Menetapkan proggres pelaksanaan CBS Cloud.

(15)

10 3. 13 Juli 2020 3 1. Pembahasan isu-isu strategis triwulan III tahun

2020 yaitu Mempersiapkan diri dalam memasuki era ke-normalan baru atau New Normal dalam menghadapi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), menyelesaikan CBS Cloud, monitoring Cash Flow BPR;

2. Evaluasi Realisasi RBB Triwulan II tahun 2020 dan penetapan kebijakan strategis untuk triwulan III Semester II Tahun 2020 seperti :

a. Tetap melakukan protokol kesehatan di era New Normal;

b. Pengukuran suhu, menjaga jarak dan penyediaan sarana mencuci tangan sebagai upaya pencegahan terhadap dampak Covid-19;

c. Menyusun kebijakan kredit (pencairan kredit terbatas bagi debitur lama dengan kategori lancar);

d. Monitoring secara intensif terhadap cash flow BPR untuk mengetahui ketahanan BPR di era kenormalan baru (New Normal).

e. Melaksanakan program CBS Cloud

4. 05 Oktober 2020 3 1. Pembahasan isu-isu strategis triwulan IV tahun 2020 yaitu mempersiapkan penunjukkan KAP untuk melakukan audit atas Laporan Keuangan Tahunan tahun 2020, mempersiapkan acara untuk menyambut BIK (Bulan Inklusi Keuangan) sebagai bentuk realisasi dari rencana literasi dan edukasi keuangan yang sudah dicantumkan dalam RBB Tahun 2020, menindaklanjuti hasil pemeriksaan Otoritas Jasa Keuangan yang harus segera disampaikan ke OJK pada bulan Oktober, November dan Desember 2020, menyelesaikan CBS Cloud, monitoring cash flow BPR;

2. Evaluasi Realisasi RBB Triwulan III tahun 2020 dan penetapan kebijakan strategis untuk triwulan IV Semester II Tahun 2020 seperti :

a. Tetap melakukan protokol kesehatan di era New Normal;

b. Melakukan penunjukkan KAP baru karena KAP sebelumnya sudah melakukan jasa audit di BPR selama 3 (tiga) tahun ;

c. Mendukung dan melaksanakan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) yang dijalankan pemerintah, dalam hal ini di dikoordinir oleh pihak PERBARINDO secara virtual / daring, agar tidak terjadi kerumunan dan mencegah adanya klaster kasus Covid-19 ;

d. Menyusun kebijakan penetapan target kredit per AO dan target bagian penagihan yang dilengkapi dengan mekanisme monitoring dan reward and punishment atas pencapaian target ;

e. Menyusun kebijakan tentang perjalanan dinas.

(16)

PT. BPR KARUNIA PAKTO

Laporan Penerapan Tata Kelola Tahun 2020

11 2. Kehadiran Anggota Dewan Komisaris

No. Nama Anggota Dewan

Komisaris Jabatan Frekuensi Kehadiran Tingkat Kehadiran

(dalam%) Fisik Telekonferensi

1. Setya Hadi Rustomo Direktur

Utama 4 - 100

I. Jumlah Penyimpangan Internal (Internal Fraud)

Keterangan

Jumlah kasus yang dilakukan oleh

Direksi Dewan Komisaris Pegawai Tetap Pegawai Tidak Tetap Tahun

sebelum nya

Tahun pelapor

an

Tahun sebelum

nya

Tahun pelapor

an

Tahun sebelum

nya

Tahun pelapor

an

Tahun sebelum nya

Tahun pelapor

an

Total Fraud - - - -

Telah diselesaikan - - - -

Dalam proses di

internal bank - - - -

Belum diupayakan

penyelesaiannya - - - -

Telah

ditindaklanjuti melalui proses hukum

- - - - 17 17 - -

J. Permasalahan Hukum Yang Dihadapi

Permasalahan Hukum

Jumlah (Satuan)

Perdata Pidana Telah Selesai (telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap) Nihil Nihil

Dalam Proses Penyelesaian Nihil Nihil

Total

K. Transaksi yang Mengandung Benturan Kepentingan

No.

Pihak yang Memiliki

Benturan Kepentingan Pengambil Keputusan

Jenis Transaksi

Nilai Transaksi

(dalam ribuan rupiah)

Keterangan

Nama Jabatan Nama Jabatan

1. Vindy

Lestari Pemegang Saham sekaligus Pemilik

Gedung Kantor Pusat

Bambang Purnomo, SH

Direktur

Utama Sewa Gedung Rp.

335.000,- Pemilik

Gedung BPR adalah salah satu pemegang saham di BPR Karunia Pakto

L. Pemberian Dana Untuk Kegiatan Sosial dan Kegiatan Politik

No Tanggal

Pelaksanaan Jenis Kegiatan

(Sosial/Politik) Penjelasan

Kegiatan Penerima Dana Jumlah (Rp)

NIHIL NIHIL NIHIL NIHIL NIHIL

(17)

12

M. Hasil Self Assessment Pelaksanaan Tata Kelola BPR Setelah Penerapan Manajemen

Risiko

Perhitungan secara self assessment atas Pelaksanaan Tata Kelola (GCG) pada tahun 2020 di PT. BPR KARUNIA PAKTO diperoleh dari penjumlahan atas Governance Structure (S),

Governance Process (P), dan Governance Outcome (H) dari 11 (sebelas) indikator

menghasilkan penilaian sebagai berikut :

Dalam Prosentase (%)

No. Kriteria/ Indikator

Skala Penerapan Nilai Bobot Faktor Struktur Proses Hasil

S+P+H

(S) (P) (H)

1. Faktor 1. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi

(20,0%) 0,75 0,85 0,20 1,80 0,36

2. Faktor 2. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan

Komisaris (15,0%) 1,00 0,85 0,20 2,05 0,31

3. Faktor 3. Kelengkapan dan

Pelaksanaan Tugas atau

Fungsi Komite (0,0%) 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 4. Faktor 4. Penanganan Benturan

Kepentingan (10%) 1,50 1,20 0,30 3,00 0,30

5. Faktor 5. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi

(10,0%) 1,00 0,88 0,20 2,08 0,21

6. Faktor 6. Penerapan Fungsi Audit

Intern (10,0%) 1,20 1,10 0,23 2,53 0,25

7. Faktor 7. Penerapan Fungsi Audit

Ekstern (2,5%) 1,00 0,80 0,20 2,00 0,05

8. Faktor 8. Penerapan Manajemen

Risiko (10%) 1,00 1,20 0,25 2,45 0,25

9. Faktor 9. Batas Maksimum

Pemberian Kredit (7,5%) 1,00 0,80 0,20 2,00 0,15 10. Faktor 10. Rencana Bisnis (7,5%) 1,00 0,80 0,20 2,00 0,15

11. Faktor 11. Transparansi Kondisi Keuangan dan Non

Keuangan (7,5%) 1,50 0,70 0,15 2,35 0,18

Nilai Komposit 2,20

Predikat Komposit Baik

Nilai Komposit: Predikat:

< 1,80 Sangat Baik

≥ 1,80 < 2,60 Baik

≥ 2,60 < 3,40 Cukup Baik

≥ 3,40 < 4,20 Kurang Baik

≥ 4,20 < 5,00 Tidak Baik

(18)

PT. BPR KARUNIA PAKTO

Laporan Penerapan Tata Kelola Tahun 2020

13 BAB III

PENUTUP

Laporan Penerapan Tata Kelola ini dibuat dengan mengutamakan Good Corporate Governance (GCG) dan pengelolaan risiko yang baik dengan didasarkan pada Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) Nomor 24/SEOJK.03/2020 tanggal 14 Desember 2020 dan BPR diharapkan dapat terhindar dari dampak buruk krisis perekonomian global. Setiap keputusan bisnis dapat menimbulkan risiko, untuk itu Bank harus mengelola risiko melalui pengawasan yang efektif dan pengendalian internal yang merupakan bagian dari pelaksanaan prinsip – prinsip GCG. Struktur pengendalian internal yang terpadu dan komprehensif dapat meminimalkan dampak tersebut.

Jember, 28 Mei 2021 PT. BPR Karunia Pakto

Gretta Yadirfiggel Andrysia, SE

Direktur sekaligus Direktur Yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan dan Manajemen Risiko

Menyetujui,

Bambang Purnomo, SH Setya Hadi Rustomo

Direktur Utama Komisaris Utama

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan Model antrian di Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Bandar Lampung yaitu , yang berarti tingkat kedatangan

(1) Subbidang Standar Advokasi dan Evaluasi mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan, penyusunan standar kriteria, bimbingan teknis, pelaksanakan dan

Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia Nomor 85 Tahun 2003 tentang Tata Cara dan Persyaratan Permohonan Penyelidikan atas Pengamanan Industri

Bagi pelajar yang mengikuti program secara Pendidikan Jarak Jauh (PJJ), tempoh penangguhan yang dibenarkan ialah tidak melebihi enam (6) semester sepanjang pengajian. Pelajar

Mempunyai beban akademik sekurang- kurangnya 12 sks per semester dalam dua tahun terakhir di perguruan tinggi di mana ia bekerja sebagai dosen tetap (Catatan: tugas tambahan

Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditentukan yaitu pada Senin tanggal 07 April 2014 sesuai dengan Penetapan hari sidang No:

karya ilmiah hukum yang di bahas oleh penulis ini merupakan sebuah analisis mengenai implikasi di sahkannya Undang-undang No 21 Tahun 2011 Tentang Otitas Jasa Keuangan

Fasilitas Kesehatan adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan yang memenuhi syarat administrasi dan teknis yang