• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan masalah C. Tujuan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan masalah C. Tujuan"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

www.gudangworksheet.wordpress.com Page 1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Funaria merupakan salah satu marga dari kelas bryopsida yang merupakan kelas yang paling besar dan paling tinggi tingkatan perkembangannya diantara ketiga kelas briopyta. Marga ini mempunyai lebih dari 117 spesies. Salah satunya adalah F. hydrometrica yang merupakan jenis yang paling luas penyebarannya di dunia. Karena begitu banyak spesiesnya, maka mahasiswa sangat perlu mempelajari ciri-cirinya sehingga dapat membedakan dengan jenis lumut yang lain.

B. Rumusan masalah

1. Dimanakah habitat funaria?

2. Bagaimana stuktur gametofit dan sporofit funaria?

3. Bagaimana tahap-tahap gametofit dan sporofit pada funaria?

4. Bagaimana reproduksi funaria?

C. Tujuan

Setelah menyusun makalah ini diharapkan mahasiswa mampu:

1. Mengetahui habitat funaria

2. Mengetahui struktur gametofit dan sporofit funaria 3. Menjelaskan tahap gametofit dan sporosit

4. Menjelaskan cara reproduksi funaria

(2)

www.gudangworksheet.wordpress.com Page 2 BAB II

FUNARIA

Divisi : Bryophyta Kelas : Briyopsida Anak kelas : Bryidae Bangsa : Funariales Suku : Funariaceae Marga : Funaria

Jenis : F. hygrometrica

Habitat dan distribusi

Habitat Funaria adalah tanah yang lembab dan teduh. Kadang-kadng tumbuh pada kulit pohon (epifit) atau tembok. F. hygrometrica adalah jenis yang paling luas penyebarannya di seluruh dunia.

Struktur Gametofit

a. Tahap protonema

Spora berkecambah menjadi protonema yang berbentuk filament bercabang bebas dan berwarna hijau. Cabang yang tumbuh di atas tanah disebut cabang kloronema yang tersusun dari sel-sel yang mengandung kloroplas berbentuk cakram, sekat pemisah antar sel berbentuk lurus (transversal). Cabang

protonema yang tumbuh ke dalam tanah disebut cabang rhizoid, sel-selnya tidak berkloroplas,tidak berwarna atau berwarna coklat. Sekat pemisah antara sel berbentuk miring (oblique). Tahap protonema hanya berfungsi vegetative dan transitory (peralihan).

(3)

www.gudangworksheet.wordpress.com Page 3 b. Tahap gametofit berdaun

Pada awalnya berupa tunas lateral yang tumbuh pada protonema. Dari sebuah protonema dapat tumbuh eberapa tunas lateral yang kemudian tumbuh menjadi kauloida (batang) yang tegak ke atas. Pada ujung bawah batang banyak rhizoid, sedang pada sisi lateral batang tumbuh filoiba (daun). Selanjutnya protonema mendegenerasi dan hilang, tinggal batang berdaun yang terpisah satu sama lain dan tumbuh sendiri-sendiri menjadi gametofit. Gametofit terdiri atas tiga bagian, yaitu:

 Rhizoid

Rhizoid berbentuk benang dan bercabang. Rhizoid yang tumbuh lansung dari dasar kauloida (sumbu) lebih tebal dan berwarna coklat, sedangkan cabang-cabang rhizoid lebih kecil dan tidak berwarna. Sekat pemisah antara sel berbentuk miring.sitoplasma sel-sel rhizoid mengandumg butir-butir minyak. Fungsi rhizoid muda untuk menyerap air, sedangkan pada rhizoid dewasa untuk melekat pada substrat dan transport air.

 Kauloida (batang, sumbu)

Bercabang lateral dan tidak pernah axillary. Anotomi batang dari dalam ke luar:

1. Silinder pusat

Tersusun dari sel-sel berbentuk lonjong vertikal, berdinding tipis tanpa protoplasmadan disebut sel hydroid. Fungsi silinder pusat adalah sebagai penyangga tegaknya batang, mengalirkan air dari bawah ke atas.

2. Kortek

Mengelilingi silinder pusat dan tersusun dari sel-sel yang berukuran besar. Pada waktu muda sel-sel tersebut mengandung kloroplas dan pada waktu dewasa, kortek terdiferensiasi menjadi kortek luar (berdinding tebal) dan kortek dalam (berdinding tipis)

3. Epidermis

Tersusun dari selapis sel berukuran kecildan mengandung kloroplas pada waktu muda. Tidak terdapat stoma.

(4)

www.gudangworksheet.wordpress.com Page 4

 Filoida

Tersusun dari selapis sel yang seragam, kecuali bagian rusuk. Sel berbentuk rectangular atau heksagonal jika dipandang dari permukaan, banyak mengandung kloroplas.

Reproduksi

a. Vegetatif

1. Penggandaan pada tahap protonema

Beberapa sel penyusun protonema ada yang mati sehingga beberapa

protonema terputus-putus menjadi beberapa fragmen yang akan berkembang menjadi gametofit baru.

2. Pembentukan protonema sekunder

Protonema juga dapat dibentuk oleh setiap sel yang terlepas dari bagian batang, daun atau rhizoid. Sel-sel tersebut bila jatuh di tempat yang lembabakan berkembang menjadi protonema yang disebut protonema sekunder.

3. Bulbil (tuber) adalah tunas kecil yang berkembang pada rhizoid. Tunas ini dalam keadaan istirahat. Jika kondisi lingkungan baik, akan tumbuh menjadi protonema dan kemudian menjadi gametofit.

4. Gemmae adalah tunas kecil yang tumbuh dari sel-sel ujung cabang protonema.

5. Apospori

Protonema dapat tumbuh dari sel-selyang menyusun sporofit. Talus yang dihasilkan bersifat diploid.

b. Seksual

Alat kelamin jantan dan betina tumbuh dalam satu talus yang samatetapi pada cabang yang berbeda (monocious-autoicous)

1. Anteridium

Tumbuh menggerombol di ujung cabang jantan dan nampak sebagai noktah berwarna orange, dikelilingi filoida-filoida yang tersusun dari pola roset. Filoida tersebut dinamakan daun perigonial. Keseluruhan gerombolan

(5)

www.gudangworksheet.wordpress.com Page 5 anteridium beserta daun perigonial yang mengelilinginya dinamakan

perigonium. Berselang seling antara anteridium tumbuh parafisis yaitu struktur erbentuk seperti filamen yag tegak ke atasmelebihi tinngi anteridium. Peranan parafisis adalah melindungi anteridium, menjaga kelembaban lingkungan anteridium, membantu pelepasan sperma dan untuk fotosintesis.

2. Arkegonium

Daun-daun yang mengelilingi arkegonium disebut daun pericahetial yang berfungsi melindungi arkegonium. Kelompok arkegonium beserta daun-daun perichatial yang mengelilinginya dinamakan perichatium. Sel-sel embrional yang berkembang menjadi arkegonium dinamakan sel bakal arkegonium.

Arkegonium yang masak memiliki strukturyang terbagi menjadi tiga bagian:

 Bagian tangkai yang panjang yang tersusun dari banyak sel

 Bagian perut tersusun dari dua lapis dinding perut dan dinding perut yang berisi sebuah ovum dan sebuah sel saluran perut

 Bagian leher yang tersusun dari selapis sel-sel saluran leher

Fertilisasi

Perpindahan sperma dari anteridium ke arkegonium dengan cara:

1. Letak cabang anteridium di atas cabang arkagoniu sehingga tetesan air dari anteridium yang membawa sperma dapat jatuh di arkegonium

2. Tetesan air melemparkan sperma ke arkegonium 3. Sperma di bawa aliran air ke arkegonium

4. Parafisis mensekresikan lendir yang menarik sejenis serangga untuk beranjang sana ke anteridium. Ketika pulang dan mungkin mampir ke arkegonium, serangga ini tanpa sengaja membawa sperma.

Struktur sporofit

Zigot hasil fertilisasi membelah menjadi hipobasal dan epibasal. Kedua sel tersebut membelah dua kali secara diagonal sehingga pada keduanya terdapat sebuah sel apical yang mempunyai 2 bidang belah, oleh karena itu perkembangan embrio funaria berifat biapikal. Selama perkembangan embrio terbentuk jaringan meristem

(6)

www.gudangworksheet.wordpress.com Page 6 yang terletak antara kapsula dan kaki. Pembelahan jaringan meristem akan

membentuk seta.

Sporofit funaria yang dewasa tersusun dari bagian bawah ke atas:

1. Kaki, kecil (kurang berkembang), menancap pada ujung cabang arkegonium.

Fungsinya sebagai “jangkar” dan menyerap air dan zat anorganik

2. Seta, bentuk gilig panjang, warna coklat kemerahan, pada ujung atas membawa kapsula. Sayatan melintang memperlihatkan susunan anatomis dari dalam ke luar:

a. Silinder pusat, fungsinya untuk transport air (system berbulu)

b. Korteks, fungsinya memperkuat seta sehingga tegar memanggul kapsula c. Epidermis, sel-selnya berkutikula

Fungsi seta: sistem pembuluh, pembawa kapsula, dan membantu pelepasan spora.

3. Kapsula, bentuk sebuah pear, semula berwarna hijau, lantas kuning dan akhirnya orange. Kapsula terdiri dari bagian dari bawah ke atas:

a. Apofisis, tersusun dari sel-sl berklorofil. Bagiannya dari luar ke dalam adalah:

 Epidermis, mempunyai stomata. Lubang sebenarnya dikelilingi dua sel pengawal tetapi sekat antar kedua sel pecah sehingga pada akhirnya lubang stoma dikelilingi oleh sebuah cincin sel pengawal. Lubang bermuara pada ronnga sub-stoma

 Daerah sponsa, tersusun atas sel-sel berkloroplas, ruang antar sel jelas.

Fungsinya: fotosintesis

 Silinder pusat, kelanjutan silinder pusat dari seta. Fungsi: transport air b. Theca (kotak spora), merupakan bagian utama dari kapsula. Fungsi:

memproduksi spora. Susunan anatomis dari luar ke dalam:

 Epidermis, sel-selnya tidak berwarna, stomata lebih sedikit

 Hipodermis, tersusun dari 2 lapis sel yang tak berwarna

 Lapisan sponsa, tersusun dari 1-2 lapis sel berkloroplas

 Ruang udara, tersekat oleh trabeculae (sel-sel hijau) yang menghubungkan dinding luar dan dinding dalam kantung spora

(7)

www.gudangworksheet.wordpress.com Page 7

 Dinding luar kantung spora, tersusun dari 3 lapis sel-sel tidak berwarna

 Kantung spora, mengelilingi kolumela, berisi spora

 Dinding dalam kantung spora, tersusun ata sel tak berwarna

 Kolumela, tersusun dari sel-sel besar tak berwarna

c. Operkulum, berbentuk seperti kubah. Tersusun dari 4-5 lapis sel, 3-4 lapis sebelah dalam adalah sel-sel parenkim berukuran kecil dan berdinding tipis.

Antara operculum dengan dinding theca dibatasi oleh penggentingan. di atas penggentingan terdapat annulus yaitu bagian paling bawah operculum yang tersusun dari 4-5 lapis sel. Di bagian dalam pada dasar operculum terdapat peristom yaitu struktur berbentuk seperti gigi yang menyelubungi kantung spora bagian atas. Peristom luar bersifat higroskopis dan berperan dalam mekanisme pelepasan spora, peristom dalam tidak higroskopis. Rim (diafragma) menghubungkan epidermis dengan peristom.

Proses pelepasan spora

Spora dilepaskan diantara celah-celh gigi peristom. Membuka menutupnya celah akibat gerakan menekuk keluar dan ke dalam dari gigi peristom karena perubahan kelembaban lingkungan. Pelepasan spora juga didukung oleh gerak melintir dan melurus dari seta.

Perkecambahan spora

Spora yang jatuh di tanah lembab dengan kondisi cahaya dan temperature yang cocok akan segera berkecambah. Menurut Hofmann (1964) dalam gelap spora F. hydrometrica dapat berkecambah asalkan ditambah gula di dalam mediumnya.

Perkecambahan diawai dengan imbibisi air oleh spora sehingga spora mengembang dan eksin pecah. Protoplasma yang masih dilapisi intin menjulur keluar melalui celah dinding eksin yang pecah. Penjuluran yang disebut tabung kecambah membelah beberapa kali membentuk filament yang disebut protonema primer. Cabang rhizoid membentuk cabang yang akan menjadi protonema sekunder. Dari protonema primer dan sekunder akan tumbuh beberapa tunas lateral kemudian berkembang menjadi gametofit berdaun. Pembentukan tunas lateral diinduksi oleh zat tumbuh briokotin.

(8)

www.gudangworksheet.wordpress.com Page 8 BAB III

KESIMPULAN

Kesimpulan

Funaria hidup di tanah yang lembab dan teduh. Gametofitnya terdiri dari tiga bagian yaitu rhizoid, kauoida, dan filoida. Sedangkan sporofitnya tersusun dari kaki, seta, dan kapsula. Tahap gametofit terdiri dari tahap protonema dan tahap gametofit berdaun. Funaria bereproduksi secara vegetative dan seksual. Reproduksi vegetative di antaranya dengan penggandaan padatahap protonema, pembentukan protonema sekunder, bulbil, gemmae dan apospori.

Saran

Untuk membedakan dengan jenis lumut lainnya kita harus mencermati struktur tubuh funaria dan mengetahui bagian-bagiannya.

(9)

www.gudangworksheet.wordpress.com Page 9 DAFTAR RUJUKAN

Imam, Prasetyo, Triastono dan Fatchurrahman.1992.Botani Tumbuhan Lumut.

Malang:IKIP Malang

Referensi

Dokumen terkait

Setelah kala III, daerah bekas insersio plasenta merupakan sebuah luka dengan diameter kira- kira 4 cm. Permukaannya tidak rata, berbenjol – benjol karena banyak vena yang ditutupi

Tahap ini meliputi pencarian penyelesaian numerik dari persamaan panas balik ( backward heat equation) dengan menggunakan metode Beda hingga Maju.. 3.3 Melakukan

Hasil yang diperoleh dari Tugas Akhir ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk pengaturan kecepatan motor induksi tiga fasa pada mesin sentrifugal yang

Sebagian besar perusahaan melakukan pemasaran target yaitu dengan mengidentifikasi segmen pasar, memilih salah satu atau lebih dari segmen yang ada dan

Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini yaitu sosialisasi mengenai bahaya sampah plastik bagi lingkungan dan kesehatan dan langkah kecil untuk

serta yang paling dicintai oleh baginda bahkan beliau juga seorang manusia luarbiasa yang memiliki ilmu bagaikan lautan, kefasihan lidahnya yang tiada bandingan sebagai seorang

Persoalan pokok dan tantangan dalam level makro antara lain seperti: masih relatif rendahnya nilai tukar petani (NTP) dan dalam jangka menengah serta panjang

Serabut Serabut postganglion postganglion sistem saraf sistem saraf parasimpatis parasimpatis Mensekresikan Mensekresikan asetilkolin asetilkolin sebagai sebagai