• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. kegiatan penelitian. Beberapa hal yang merupakan bagian dan. informasi, keterangan, fakta dan hal-hal yang berkaitan dengan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. kegiatan penelitian. Beberapa hal yang merupakan bagian dan. informasi, keterangan, fakta dan hal-hal yang berkaitan dengan"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

36

Berdasarkan kerangka fikir diatas maka metode penelitian yang dipakai adalah metode penelitian kualitatif. Metode penelitian yang dimaksud disini adalah suatu perangkat metode yang digunakan dalam kegiatan penelitian. Beberapa hal yang merupakan bagian dan perangkat metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian digunakan untuk mendapatkan data, informasi, keterangan, fakta dan hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan penelitian. Dalam penelitian ini pengambilan sampel yaitu pola batik Tirto Tedjo modifikasi yang diproduksi di beberapa industri tertentu di Kampung Batik Laweyan.

2. Waktu Penelitian

Waktu yang digunakan untuk melakukan penelitian ini adalah proses persiapan sampai dengan penyusunan laporan penelitian. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dari bulan Februari 2015- Juni 2015 karena waktu tersebut efektif untuk melakukan penelitian serta mencari informasi yang dibutuhkan. Apabila data- data yang diperlukan belum mencukupi, tidak menutup kemungkinan

(2)

37

pelaksanaan penelitian ini diperpanjang hingga data-datanya menjadi lengkap.

B. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Penelitian kualitatif ditujukan untuk memahami fenomena- fenomena sosial dari sudut pandang partisipan. Penelitian ini lebih kepada pendekatan studi kasus, yaitu studi yang mengeksplorasi suatu masalah dengan batasan terperinci, memiliki pengambilan data yang mendalam, dan menyertakan berbagai sumber informasi. Penelitian ini dibatasi oleh waktu dan tempat, dan kasus yang dipelajari berupa program, peristiwa, aktivitas, atau individu.

Pendekatan studi kasus digunakan untuk mengambil data informasi secara mendalam namun dibatasi dengan batasan tertentu.

Data yang dicari adalah Tirto Tedjo modifikasi beserta informasi yang berkaitan, seperti lingkungan budaya masyarakat Laweyan.

C. Data dan Sumber Data

Data adalah hasil pencatatan peneliti, baik berupa fakta atau angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun suatu informasi, apabila dilihat dari sumber datanya dapat menggunakan sumber data primer dan sumber data sekunder.

1. Narasumber (Informan)

Jenis sumber data yang berupa manusia dalam penelitian umumnya dikenal sebagai responden. Peneliti dan responden

(3)

38

memiliki posisi yang sama, dan narasumber bukan sekedar memberikan tanggapan pada apa yang diminta peneliti, tetapi bisa lebih memilih arah dan selera dalam menyajikan informasi yang dimiliki. Narasumber yang diwawancara adalah pemilik industri batik tertentu yang memproduksi batik Tirto Tedjo di Kampung Batik Laweyan, yaitu pemilik usaha Batik Bendoro dan Batik Cempaka.

a) Nama : Haji Junus

Jabatan : Pemilik Batik Bendoro

Alamat : Jl. Sidoluhur 56 , Kampung Batik Laweyan Surakarta b) Nama : Dhany Arifmawan Wibowo

Jabatan : Pemilik Batik Cempaka

Alamat : Jl. Setono no.22 , Kampung Batik Laweyan 57148 c) Nama : Eko Mardiyanto

Keterangan : Humas Batik Mahkota Laweyan

Alamat : Sayangan Kulon 9, Kampung Batik Laweyan Surakarta 57148

d) Nama : Desi Nurcahyanti

Keterangan : Dosen Seni Rupa Murni Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Sebelas Maret

Alamat : Bibis Wetan RT 01/ RW 19 Banjarsari, 57134 e) Nama : Tiwi Bina Affanti

Keterangan : Dosen Kriya Seni Tekstil Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Sebelas Maret

(4)

39

Alamat : Jl. Sri Katon 7 Perum RC Palur Solo f) Nama : Sarah Rum Handayani

Keterangan : Dosen Kriya Seni Tekstil Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Sebelas Maret

Alamat : Jl.Jalak 2 Perum UNS V Nringo Jaten Karanganyar 2. Artefak

Beragam benda atau gambar yang terlibat dalam suatu peristiwa atau kegiatan yang berupa benda sederhana hingga peralatan yang rumit bisa menjadi sumber data penting. Benda tersebut adalah pola batik Tirto Tedjo kombinasi Truntum, pola batik Tirto Tedjo modifikasi warna senada, pola batik Tirto Tedjo

kombinasi Sido Drajad, dan pola batik Tirto Tedjo modifikasi warna kontras.

3. Fenomena

Dari pengamatan pada fenomena, peneliti bisa mengetahui proses bagaimana sesuatu terjadi secara jelas karena menyaksikan sendiri secara langsung. Fenomena ini berkaitan dengan lingkungan masyarakat Laweyan pada masa kini. Pembuatan motif batik berkaitan dengan budaya masyarakat Laweyan, yaitu “Mbok Mase”

sebutan bagi saudagar-saudagar kaya. Pola batik Tirto Tedjo dimodifikasi untuk menarik minat konsumen namun masih mempertimbangkan pakem batik yang sudah ada.

(5)

40 D. Teknik Penarikan Sampel

Penarikan Sampel menggunakan teknik purposive sampling, yaitu penarikan sample didasarkan pada tujuan peneliti mengenai data apa yang ingin diperoleh. Purposive sampling dipandang lebih mampu menangkap kelengkapan dan kedalaman data di dalam menghadapi realitas yang tidak tunggal. Pilihan sampel diarahkan pada sumber data yang dipandang memiliki data penting yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti. Sampel ini memberikan kesempatan maksimal pada kemampuan peneliti untuk menyusun teori yang dibentuk dari lapangan (grounded theory) dengan sangat memperhatikan kondisi lokal dengan kekhususan nilai-nilainya (idiografis). Teknik tersebut dipilih karena luasnya populasi penelitian sehingga memilih sample tertentu yang berkaitan dengan penelitian.

Teknik sampel di dalam penelitian kualitatif fungsinya sering juga dinyatakan sebagai “internal sampling” karena sama sekali bukan dimaksudkan untuk mengusahakan generalisasi pada populasi, tetapi untuk memperoleh kedalaman studi di dalam konteks tertentu. Sampel bukan mewakili populasinya tetapi mewakili informasinya, sehingga bila generalisasi harus dilakukan maka arahnya cenderung sebagai generalisasi teori. (Sutopo, 2002 : 37 ).

Aplikasi dari teknik purposive sampling antara lain peneliti bertujuan mencari data tentang batik Tirto Tedjo dan hal-hal yang berkaitan dengan batik tersebut. Sumber data penting terdapat pada beberapa industri batik di Kampung Batik Laweyan. Sumber data yang

(6)

41

dicari adalah batik Tirto Tedjo modifikasi. Teknik ini lebih membuat peneliti lebih fokus pada data yang dicari dan tidak berdasarkan banyaknya populasi.

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data dari sampel penelitian, dilakukan dengan metode tertentu sesuai dengan tujuannya sehingga untuk mengumpulkan data tersebut diperlukan pengumpulan data yang disesuaikan jenis datanya.

a. Wawancara (Interview)

Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam topik tertentu. Wawancara kepada beberapa pemilik industri batik yang pernah memproduksi batik Tirto Tedjo baik pada masa lampau maupun masa kini di kampung batik Laweyan.

Wawancara tidak dilakukan secara ketat dengan pertanyaan tertutup tetapi dilakukan secara tidak terstruktur atau sering disebut sebagai teknik “wawancara mendalam”, karena peneliti merasa tidak tahu apa yang belum diketahuinya. Maka wawancara dilakukan dengan pertanyaan yang bersifat “open- ended”, dan mengarah pada kedalaman informasi, serta dilakukan dengan cara yang tidak formal terstruktur guna menggali pandangan subjek yang diteliti sehingga banyak informasi yang

(7)

42

diperoleh. Dalam hal ini posisi subjek penelitian lebih berperan sebagai informan daripada responden. Wawancara mendalam ini dilakukan pada waktu dan kondisi konteks yang dianggap tepat agar mendapatkan data yang rinci, jujur dan mendalam. Kegiatan ini dapat dilakukan berulang kali sesuai dengan keperluan peneliti yang berkaitan dengan kejelasan dan kemantapan masalah yang sedang dijelajahi.

b. Observasi (Pengamatan)

Menggali data dari sumber data yang berupa peristiwa, tempat atau lokasi dan benda, serta rekaman gambar. Observasi dalam penelitian ini dilakukan selama beberapa waktu tanpa mempengaruhi objek observasi dengan cara mencatat, merekam dan bahkan memotret.

Proses pengamatan itu sendiri terdiri atas, meliputi:

persiapan, memasuki lingkungan penelitian, memulai interaksi, pengamatan dan pencatatan. Observasi dilaksanakan di beberapa industri di Kampung Batik Laweyan, seperti batik batik Bedhoro, batik Cempaka, batik Putra Bengawan dan pengamatan secara garis besar.

c. Mengkaji Dokumen dan Arsip (content analysis)

Dokumen tertulis atau arsip merupakan sumber data yang sering memiliki posisi penting dalam penelitian kualitatif.

Terutama bila sasaran kajian mengarah pada latar belakang atau berbagai peristiwa yang terjadi di masa lampau yang sangat

(8)

43

berkaitan dengan kondisi atau peristiwa masa kini. Dokumen bisa memiliki beragam bentuk, dari yang tertulis sederhana sampai yang lebih lengkap dan bahkan bisa berupa benda. Demikian juga halnya arsip pada umumnya berupa catatan-catatan yang lebih formal bila dibandingkan dengan dokumen. (Sutopo, 2002 : 69).

Mencatat dokumen ini oleh Yin disebut sebagai content analysis, maksudnya peneliti bukan sekedar mencatat isi penting

yang tersurat dalam dokumen atau arsip, tetapi juga tentang maknanya yang tersirat. Oleh karena itu dalam menghadapi berbagai arsip atau dokumen tertulis sebagai sumber data, peneliti harus bisa bersikap kritis dan teliti. (Sutopo, 2002 : 69- 70).

Dokumen didapat dari perpustakan di Mangkunegaran, yaitu berupa artikel berjudul Sejarah Laweyan “Ceramah di Paheman Widya Budaya” dan ditulis oleh Samsudjin Probohardjono.

F. Validitas Data

Validitas data menunjukkan mutu dari sebuah proses pengumpulan data yang diperoleh dalam suatu penelitian, mulai dai penjabaran konsep, sampai dengan data yang diperoleh. Dalam penelitian kualitatif terdapat beberapa cara yang bisa dipilih untuk pengembangan validitas data penelitian, yaitu berupa teknik trianggulasi.

(9)

44

Menurut Patton ada empat macam teknik trianggulasi, antara lain trianggulasi data, trianggulasi peneliti, trianggulasi metodologis dan trianggulasi teoritis. Pada penelitian ini , peneliti menggunakan trianggulasi data

Trianggulasi data sering disebut juga trianggulasi sumber. Cara ini mengarahkan peneliti untuk memperoleh data sejenis dari berbagai sumber agar bisa teruji kebenarannya. Dalam hal ini penekanannya pada perbedaan sumber data, bukan teknik pengumpulan data yang lain.

Langkah awal data diperoleh dari salah satu sumber kemudian dilakukan pencarian sumber lain untuk mengetahui validitas data tersebut. Setelah data sejenis terkumpul maka dianalisis apakah data dari sumber satu dengan sumber lainnya saling berkaitan.

G. Analisa Data

Analisis data dilakukan sejak awal penelitian dan selama proses penelitian dilaksanakan untuk mencapai tujuan penelitian.

Dalam penelitian kualitaif belum terdapat format baku tahapan-tahapan atau sistematika yang dapat dijadikan patokan dalam penelitian. Hal ini dikarenakan penelitian kualitatif terkait dengan salah-satu karakteristik dari penelitian kualitatif itu sendiri, yaitu fleksibel. Oleh karena itu jalan penelitian berubah-ubah sesuai dengan kondisi yang ada.

Teknik analisis data menggunakan analisis interaktif. Dalam bentuk ini peneliti tetap bergerak di antara tiga komponen analisis dengan proses pengumpulan data selama kegiatan pengumpulan data berlangsung. Sesudah pengumpulan data berakhir, peneliti bergerak di

(10)

45

antara tiga komponen analisanya dengan menggunakan waktu yang masih tersisa bagi penelitiannya. (Sutopo, 2002 : 95).

Prosesnya dapat dilihat pada waktu pengumpulan data, peneliti selalu membuat reduksi data dan sajian data. Artinya, data yang berupa catatan lapangan yang terdiri dari bagian deskripsi dan refleksinya adalah data yang telah digali dan dicatat. (Sutopo, 2002 : 95).

Setiap data yang diperoleh dari hasil penelitian dilakukan analisis. Hal ini dilakukan di awal penelitian dan proses penelitian.

Proses yang dilakukan peneliti adalah induktif, diawali dengan pengumpulan data secara teliti, mengembangkan teori dan menguji validitasnya, selanjutnya diakukan analisis sebagai kesimpulan akhir.

Gambar 5

Model analisis interaktif Sumber : Sutopo (2002) reduksi

data

penarikan simpulan / verifikasi

sajian data pengumpulan

data

Referensi

Dokumen terkait

Perbaikan genetik pada sapi FH di dalam negeri perlu dilakukan melalui seleksi untuk mendapatkan sapi-sapi perah bibit dengan keunggulan pada sifat produksi susu dan protein

Pada intinya, komunitas dunia menyatakan bahwa: (a) negara-negara harus melindungi rakyatnya dari pemusnahan massal, kejahatan perang, pembersihan etnis, dan kejahatan

1) Biaya pendidikan untuk level yang ditempuh sebesar Rp1.650.000 (satu juta enam ratus lima puluh ribu rupiah) sesuai ketentuan Pimpinan Pusat.. OIAA di Kairo. Biaya itu

Keberadaan ternak sapi sangat menunjang kegiatan budidaya jambu mete karena memberikan beberapa keuntungan seperti tambahan pendapatan (dari proses produksi), sumber tenaga

Zeorin, senyawa yang diisolasi dari Aegle marmelos Correa, mampu menunjukkan efek penghambatan terhadap pelepasan mediator sel mast yaitu enzim -hexosaminidase dengan

Metode yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah metode penelitian Action Research atau riset tindakan, yaitu metode yang digunakan untuk mengevaluasi

Konsumsi bahan kering domba yang diberi ransum yang disuplementasi minyak jagung, sabun kalsium minyak jagung, dan kedelai sangrai lebih tinggi (P<0,01) dibandingkan dengan

Faktor yang menyebabkan mahasiswa PPL mengalami kesulitan saat melaksanakan ouyou renshuu adalah maha- siswa PPL memberikan masukan dan ungkapan baru yang bisa digunakan