• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rancang Bangun Sistem Informasi Behaviour Based Safety di Lapindo Brantas, Inc

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Rancang Bangun Sistem Informasi Behaviour Based Safety di Lapindo Brantas, Inc"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Rancang Bangun Sistem Informasi Behaviour Based Safety di Lapindo Brantas, Inc

Ardiaz Ajie Aryandika*, A. Holil Noor Ali, Feby Artwodini

Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, Indonesia

*E-mail: [email protected] Abstrak

Permasalahan yang selalu berkaitan dengan dunia kerja yaitu keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Lapindo Brantas, Inc. menyempurnakan upaya pencegahan kecelakaan kerja dengan menerapkan behaviour based safety yaitu upaya pencegahan kecelakaan kerja melalui pendekatan perubahan perilaku. Penerapan pengamatan perilaku kerja ini berlaku untuk seluruh stakeholder yang beroperasi perusahaan yang bekerja di area operasi Lapindo Brantas,Inc.

Pengembangan system meliputi gathering information, analisis kebutuhan dengan VORD yang mempresentasikan kebutuhan berdasarkan viewpoint dengan hasil SKPL dan UML yang digunakan untuk menentukan, menvisualisasikan, membangun, mendokumentasikan sistem dan menghasilkan dokumen DPPL. Selanjutnya yaitu tahap implementasi serta uji coba terhadap beberapa fungsi untuk mengevaluasi kinerja sistem

Hasil dari tugas akhir ini adalah Sistem Informasi Behaviour Based Safety di Lapindo Brantas.Inc.yang dapat mengukur Safe Observation Indeks (SOI) yang dapat tingkat kondisi aman tempat kerja dan melakukan intervensi perilaku kerja secara berkesinambungan secara otomatisasi sehingga diperoleh budaya kerja aman dan akhirnya dapat mencegah kecelakaan kerja.

Kata Kunci: Behaviour Based Safety, SOI, VORD,kecelakaan kerja 1. PENDAHULUAN

Seiring dengan perkembangan dunia industry, dunia kerja selalu dihadapkan pada masalah-masalah baru yang harus bisa segera diatasi bila perusahaan tersebut ingin tetap eksis. Permasalahan yang selalu berkaitan dan melekat dengan dunia kerja yaitu timbulnya kecelakaan kerja. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan hal yang tidak terpisahkan dalam sistem ketenagakerjaan dan sumber daya manusia. Isu keselamatan dan kesehatan kerja pada saat ini bukan sekedar kewajiban yang harus diperhatikan oleh para pekerja, akan tetapi juga harus dipenuhi oleh sebuah sistem pekerjaan.

Dengan kata lain keselamatan dan kesehatan kerja bukan semata sebagai kewajiban, akan tetapi sudah menjadi

kebutuhan bagi setiap para pekerja dan bagi setiap bentuk kegiatan pekerjaan.

Lapindo Brantas, Inc.

menyempurnakan upaya pencegahan kecelakaan kerja dengan menerapkan konsep behavior based safety. Behaviour based safety adalah upaya pencegahan kecelakaan kerja melalui pendekatan yang berbasis perubahan perilaku.

Lapindo Brantas , Inc menyadari bahwa manusia memegang peranan penting dalam melaksanakan pekerjaan. Lapindo Brantas telah mengimpelementasikan Behaviour Based Safety yang berpedoman K3 dengan menggunakan form pengamatan perilaku kerja. Sistem sebelumnya ini masih menggunakan manual system yang berupa form yang diisi setiap kali karyawan melakukan pengamatan. Hasil pengamatan tersebut

(2)

akan dilakukan perhitungan untuk mengetahui secara statistik Safe Observation Index (SOI) dari setiap periode tertentu yang bermanfaat untuk mengetahui tingkat aman dari kondisi kerja di area lapindo. Tentunya, penggunaan sistem yang masih manual ini tidak efisien dan efektif. Dengan semakin banyaknya jumlah pengamatan dan keseluruhan proses ini maka akan menimbulkan beberapa masalah yang dipengaruhi oleh berbagai faktor sebagai berikut.

1. Plant-plant dan kantor Lapindo Brantas,Inc. terletak di lokasi yang berjauhan (Wunut, Tanggulangin dan Gedangan)

2. Proses perhitungan SOI masih manual sehingga membutuhkan waktu yang lama.

3. Proses pencarian data masih manual sehingga juga membutuhkan waktu yang lama

Dari masalah-masalah itu dibutuhkan otomatisasi sistem Behaviour Based Safety dengan menggunakan teknologi web based. Penggunaan teknologi web ini bertujuan untuk melakukan efisiensi dan efektifitas didalam pelaksanaan behavior based safety. Melalui upaya ini maka Lapindo Brantas,Inc dapat mengetahui perilaku kerja dan melakukan intervensi perilaku kerja secara berkesinambungan sehingga diperoleh budaya kerja aman dan akhirnya dapat mencegah kecelakaan kerja

2. Behaviour Based Safety

Behavior based safety adalah penerapan ilmu yang terkait dengan perubahan perilaku untuk masalah- masalah yang nyata di tempat kerja.

Behaviour-based safety telah banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan untuk mengurangi rasio kecelakaan kerja. Menurut E. Scott Geller,

behaviour based safety adalah pendekatan yang efektif untuk mencegah kecelakaan kerja dan memberikan pengaruh yang baik pada budaya kerja diseluruh dunia. Behavior-based safety berfokus pada apa yang orang lakukan, analisis mengapa melakukannya, dan kemudian menerapkan strategi intervensi penelitian yang mendukung untuk meningkatkan tindakan yang dilakukan.

Pengukuran kinerja diperlukan untuk mengetahui efektifitas pengamatan perilaku dalam upaya pencegahan kecelakaan kerja. Berdasarkan best practice for behaviour based safety dari Construction Owners Assocoation of Alberta (COAA), Pengukuran kinerja dapat diketahui dari SOI dalam suatu periode yang dirumuskan seperti dibawah ini

Total Safe Observation Total Observation

SOI adalah indeks yang memperlihatkan rasio antara jumlah pengamatan perilaku kerja aman terhadap jumlah seluruh pengamatan perilaku kerja pada periode tertentu.

Makin meningkat nilai SOI mencerminkan kecenderungan makin banyak pekerja yang berprilaku kerja secara aman. Dengan mengetahui SOI, maka perusahaan dapat mengetahui tingkat aman tempat kerja bagi seluruh stakeholder yang berada di area plant lapindobrantas. Klasifikasi nilai SOI dibagi menjadi tiga tingkatan,yaitu :

 SOI < 0.5 = kondisi TIDAK BAIK

 SOI = 0.5 = kondisi NORMAL

 SOI > 0.5 = kondisi BAIK SOI =

(3)

3. ME M inform analis memp berda SKPL mene memb meng Selan serta pemb 4. AN Pengu prose Doku Kerja Interv Brant terha Envir pengu untuk perila perm A. P P ditera denga penga pegaw penga secar dari dalam gamb

G

ETODOLO Metode penel mation, i sis kebutuha presentasika asarkan vie L dan UML entukan

bangun siste ghasilkan njutnya yait

uji coba sist buatan buku NALISA K umpulan es behavior b umen Kesel a dan vention P tas Inc., se dap staff ronment ( umpulan da k mengetah aku kerja be masalahan yan

Prosedur Pen engamatan apkan oleh

an meny amatan yan wai yang be amatan itu d ra periodic u

SOI sebaga m area kerj bar 1.

Gambar 1. P OGI

litian melipu identifikasi an dengan V an

ewpoint de L yang digun

visualisasi em, doku dokumen tu tahap im tem dan diak

tugas akhir.

EBUTUHA informasi based safety

amatan dan Dokumen Performance rta melalui

Human S (HSE). Tu

ata dan in hui proses ehavior based

ng dihadapin ngamatan K

kerja y Lapindo B yediakan ng diisi ol

rada di area dimonitoring untuk menda ai ukuran ti rja yang ta

Prosedur peng

uti gathering masalah, VORD yang kebutuhan engan hasil nakan untuk , tahap umentasi dan DPPL.

mplementasi khiri dengan AN

mengenai didapat dari n Kesehatan Behaviour e Lapino wawancara Safety and ujuan dari nformasi ini pengamatan d safety dan nya.

Kerja

yang telah rantas yaitu form-form leh seluruh plant. Hasil g dan dinilai apatkan nilai ngkat aman ampak pada

gamatan g

, g n l k p n . i n

i i n r o a d i i n n

h u m h l i i n a

B. P Ana Siste Safe View Defi yang fung desc Stru peng adm 2 dib

Berd dida berik 1. P P m k B b s p d K 2. H H j p P m u

Pengguna alisis kebut

em Inform ety ini meng wpoint O finition (VO g diperoleh d gsional siste cription da ukturisasi vie

gguna, p ministrator di bawah ini.

Gambar 2 V dasarkan apatkan has

kut:

Pegawai Pegawai melakukan kerja selama Brantas Inc.

based safe sebagai pel pengamatan dokumen p K3.

HSE

HSE berper jawab dida perilaku pen Penerapan merupakan untuk menc

tuhan pera masi Behav

ggunakan me Oriented R ORD). Kebu

dimodelkan em yang ber an use ca ewpoint yan pegawai,

igambarkan

Viewpoint S viewpoint sil ackor-ak

adalah p pengamata a berada di . Dalam sist ety, pegaw

laku sekalig (input) se pelaksanaan

ran sebagai alam mengh

ngamatan ke behavior b salah satu cegah kece

angkat luna viour Base etode analis Requirement utuhan sistem

dalam mode rupa use cas ase diagram ng terdiri ata HSE, da oleh gamba

Structure structurin ktor sebaga

pihak yan an perilak area Lapind tem behavio wai berpera

gus orienta esuai denga

pengamata

penanggun himpun dat erja pegawa based safet upaya HS elakaan kerj

ak ed is ts m el se m.

as an ar

ng ai

ng ku do or an si an an

ng ta ai.

ty E ja

(4)

d y ja se p L 3. A A b d si sa Setiap fungs Gamb akses

G C. F Fung berda utam setiap pada kedal 1. F um se p a) b c) d e)

an mencipt ang aman.

awab untuk erta tindak engamatan Lapindo Bran Administrator Administrator ertanggungj ata-data yan istem infor afety

p tingkatan si untuk t bar 3 meru s antar pengg

Gambar 3 Hu Fungsi gsi-fungsi s

asarkan tipe a yang ha p pengguna

nantinya lam sistem.

ungsi Pen mum yang emua actor.

ada aktor pe ) Masuk ke ) Forgo ) Melih ) Melih ) Menc

takan lingku HSE juga b k melakuka kan atas perilaku ntas Inc.

r

r adalah p awabuntuk ng berhubun

rmasi beha

n memiliki tingkatan d upakan hub guna.

ubungan Hak

sistem ini pengguna da rus ada da a tersebut.

akan dit

gguna ada dapat digu . Fungsi ya engguna ant e sistem (Log ot Password hat Personal hat Top Obse

ari Top Obs

ungan kerja bertanggung an evaluasi hasil dari kerja di

pihak yang mengelola ngan dengan avior based

hak akses dibawahnya.

bungan hak

k Akses

ditentukan an fitur-fitur alam dalam Fungsi ini terjemahkan

alah fungsi unakan oleh ang terdapat

ara lain : gin)

Home Page erver

erver

a g i i i

g a n d

s . k

n r m i n

i h t

f g 2. F d H t l a b 3. F d m p d a b 4. F y m d F a a b

D.

1. C y I d m s 2. R

u s i k

f) Input g) Kelu Fungsi Pega digunakan o HSE dan terdapat pad lain : a) Men b) Edit Fungsi HS digunakan o mengelola perilaku ker dengan actor a) Mengelo kerja peg b) Mengelo Fungsi adm yang digun mengelola didalamnya Fungsi yang adalah : a) Mengelo b) Mengelo tiap depa Desain Sist Class Diagr

Untuk yang terli Informasi B dibuat sebu menginterpr system.

Robustness Robustne untuk melih sistem yang informasi ya kebutuhan fu

ut Form Beha uar dari sistem

awai adalah oleh seluruh

admin. F da aktor pe ngelola obser

Profile E adalah oleh pegawa hasil dari rja. Fungsi r ini antara l ola historis

gawai ola Laporan ministrator, a

akan oleh aplikasi

mengelola g terkait den ola data peng ola data jum

artemen tem ram

memodelka ibat didal Behaviour B uah class d

retasikan

Diagram ess diagram hat model g menggamb

ang terlibat d fungsional/us

aviour m (Logout) h fungsi yan

pegawai no Fungsi yan egawai antar rvation list

fungsi yan ai HSE untu pengamata yang terka lain :

pengamata

adalah fung admin untu

ini,termasu a pengguna ngan actor in

gguna mlah pegawa

an informa lam Sistem Based Safety diagram yan

keseluruha

m digunaka tingkah lak barkan obye dalam sebua se case.

ng on ng ra

ng uk an ait an

si uk uk a.

ni

ai

si m y, ng an

an ku ek ah

(5)

3. S m m ob un y 5. IM Lingk pada A. S d

B. S

Spesi stand namu penel daya Data Data E. A Beha penge meng

equence Dia Sequence model tingk menggambark

bjek berint ntuk mem ang harus di MPLEMENT

kungan hard saat implem pesifikasi k an database Processor Memory 4 Kapasitas 80 GB(mi Lan Card Sistem o adalah W Server da adalah M Web Se adalah Ap pesifikasi ko Processor Memory 4 Lan Card Sistem o adalah W Browser mozilla fi ifikasi komp dar minimum un sebagai

litian denga tampung da Pengguna Pengamatan Arsitektur Sis aviour Basa

emabangan a ggunakan PH

agram diagram kah laku s

kan bagaim eraksi atau mbentuk fu

isediakan ole TASI SISTE

dware yang mentasi adala omputer apl

server r Core 2 Duo

4 GB s harddisk f

inimal requi perasi yang indows Serv atabase yang sSQL Server erver yang

pache omputer clie r Intel Centri 4 Giga MB

perasi yang indows XP yang digun irefox 4.0 puter terseb m yang haru

fasilitas an asumsi ata :

: 2000 Use n : 300000 p

stem

aed Safety aplikasi web HP dengan

termasuk istem yang mana objek- u kolaborasi fungsi-fungsi

eh sistem EM

g digunakan ah:

likasi server o 4

free sebesar irement) g digunakan ver 2008

g digunakan r R2 2008

digunakan

ent ino Duo

g digunakan akan adalah

ut bukanlah us dipenuhi, pendukung kemampuan er

pengamatan

merupakan b based yang Framework k g - i i

n r

r

n n n

n h

h , g n

n

n g k

Cod Serv bertu pros Lapi bebe Gam

6. U Uji jalan samp men deng digu men Bran base coba bisa pesa coba seba 2 3 4 5 6

de Igniter da ver 2008 R2 ujuan untu sedur penga indo Bran erapa area mbar 4 menu

Gambar 4 UJICOBA

coba dila nnya aplikas mpai dengan

ngetahui ke gan kenya unakan dala nggunakan d

ntas,Inc. Sis ed safety b

a apabila m a berjalan de

an error yan a yang a agai berikut:

1. Pengisia 2. Pengelol 3. Top Obs 4. Pengelol 5. Pengelol 6. Perubaha

an database 2. Penggunaa uk memuda amatan peril ntas yang

plant yang unjukkan ars

4 Arsitektur

akukan unt si mulai dari n proses esesuaian a ataan. Data

am proses data dari pi stem inform

bisa dikatak menu-menu

engan baik d ng muncul.

akan dilaku an Form Peng

laan History server

laan Report laan User an Profile

yang MS Sq an web base ahkan dalam

laku kerja d g memilik g berjauhan itektur sistem

Sistem

tuk mengu i proses inpu

output da antara desai a-data yan uji coba in ihak Lapind masi behavio

kan lulus u yang dipili dan tidak ad Skenario u ukan adala

gamatan y

ql ed m di ki n.

m

uji ut an in ng ni do or uji ih da uji ah

(6)

7. PENUTUP A. KESIMPULAN

Berdasarkan uji coba Portal, dapat diambil simpulan sebagai berikut.

1. Sistem Informasi Behaviour Based Safety telah memenuhi kebutuhan fungsional sistem. Kebutuhan tersebut antara lain :

 kebutuhan untuk melakukan pengamatan perilaku kerja,

 kebutuhan untuk pengelolaan history pengamatan kerja

 kebutuhan untuk pengelolaan Top Observer

 kebutuhan untuk pengelolaan laporan pengamatan perilaku kerja,

 kebutuhan user management 2. Sistem Informasi Behaviour Based

Safety didesain untuk menyelesaikan permasalahan Lapindo Brantas, Inc.

dalam melakukan pengamatan perilaku kerja, sehingga system ini dapat menggantikan sistem lama yang hanya mengandalkan pengamatan perilaku kerja secara manual saja tanpa ada suatu sistem/database yang terintegrasi di dalamnya. Dengan adanya system ini dapat membantu Lapindo Brantas,Inc dalam melakukan pengamatan terhadap perilaku kerja karyawan sehingga dapat meminimalisasi resiko kecelakaan kerja. Agar dapat mendukung pelaksanaan keselamatan kerja,

3. Desain dari Sistem Informasi Behaviour Based Safety dimodelkan dalam class diagram, sequence diagram, conseptual data model, physical data model dan interface.

Desain dari Sistem Informasi Perkuliahan terdiri atas 10 class, 31

robustness diagram, 31 sequence diagram, 17 tabel database, 12 macam form dan 15 halaman antarmuka yang berbeda

B. SARAN

Beberapa hal yang diharapkan dapat dikembangkan pada masa mendatang adalah Sistem Informasi Behaviour Based Safety dapat dikembangkan lebih lanjut melalui pembuatan alat bantu untuk mengidentifikasi penyebab kecelakaan kerja dengan metode root cause analysis dan knowledge based decision support, sehingga menjadi sebuah sistem enterprise. Dalam pengembangan ini, diharapkan sistem ini dapat mengidentifikasi secara detail penyebab kecelakaan kerja dan meningkatkan indeks keselamatan kerja di perusahaan.

BRA-02 Bray, I.K. 2002. An Introduction to

Requirements Engineering.

USA:Addison Wesley.

DEN-05 Denis, A. Haley, B.

Tegarden, D. 2005. Systems Analysis and Design with UML Version 2.0 An Object-Oriented Approach Second Editon. USA:John Willey & Sons

BRA-08 Brantas Lapindo,Inc. 2008.

Dokumen Pedoman Keselamatan Kerja Lapindo

Brantas,Inc. Sidoarjo COA-08 Construction Owners

Assocoation of Alberta (COAA) 2008. Best practice for behaviour based safety

Referensi

Dokumen terkait

Walau terbilang revolusioner dan sukses sebagai unit telepon genggam yang mengkhususkan diri pada fitur hiburan dan akses internet, iPhone 2G dikritik khalayak ramai

Gedung H, Kampus Sekaran-Gunungpati, Semarang 50229 Telepon: (024)

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data yang langsung diperoleh dari responden dengan menggunakan alat pengumpulan data

Data yang digunakan dalam FGD berupa data tekstual yang didapat dari proses diskusi, maka analisis datanya bersifat menggunakan proses melingkar/circular process, dimana

Anak berkebutuhan khusus yang memiliki kelainan yang mengikuti pendidikan pada pendidikan inklusi di SD Negeri 25 Banda Aceh memiliki hambatan berlajar yang bervariasi. Oleh karena

berhubungan dengan pola input untuk dihitung nilai kesalahan. Kesalahan tersebut akan dipropagasikan mundur. Sedangkan fase modifikasi bobot bertujuan untuk menurunkan

Neraca kegiatan ekspor dan impor lantai kayu Perancis yang defisit menunjukkan bahwa Perancis lebih banyak membeli daripada menjual produk lantai kayu. Negara

Pada perancangan ini, perangkat keras yang digunakan adalah sensor Photovoltaic untuk mendeteksi perubahan rangsang berupa cahaya, mikrokontroler Arduino Uno R3