• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Penyampaian isi pesan seolah olah langsung antara komunikator dan. karena jelas terdengar dan terlihat secara visual.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Penyampaian isi pesan seolah olah langsung antara komunikator dan. karena jelas terdengar dan terlihat secara visual."

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1 1.1 Latar Belakang Penelitian

Televisi sebagai alat komunikasi yang sifatnya istimewa dibanding alat komunikasi lainnya seperti radio, surat kabar, majalah, buku dan sebagainya.

Televisi merupakan gabungan dari media dengar dan gambar yang bias besifat politis, informatif, hiburan, dan pendidikan, atau bahkan gabungan dari ketiga unsur tersebut. Televisi menciptakan suasana tertentu, yaitu para pemirsanya dapat melihat sambil duduk santai tanpa kesengajaan untuk menyaksikan.

Penyampaian isi pesan seolah – olah langsung antara komunikator dan komunikan. Informasi yang disampaikan oleh televisi, akan mudah dimengerti karena jelas terdengar dan terlihat secara visual.

1

Media televisi adalah media pandang dengar. Artinya media yang menyuguhkan gambar – gambar hidup yang dapat dilihat dengan mata kepala serta dapat didengarkan suaranya. Panduan gambaran suara secara sinkron ini dapat mempengaruhi emosi pemirsa, sehingga pengaruhnya sangat besar terhadap perilaku masyarakat penontonnya.

Tidak berlebihan apabila dikatakan media televisi secara aktif ikut andil dalam transformasi budaya bangsa. Secara psikologis cepat diterima masyarakat dan masuk ke dalam wacana gagasan pemirsanya.

1 Wawan Kuswandi, Komunikasi Massa Sebuah Analisis Isi Media Televisi . Jakarta : Rineka Cipta, Maret 1996, Hal 8

(2)

Media televisi dengan kekuatannya dapat mengubah pola pikir, merombak sikap mental dan tatanan masyarakat. Seperti yang dikatakan Jalaluddin Rahmat (1993) bahwa televisi mempunyai kekuatan tersembunyi untuk menggambarkan apa yang terjadi, apa yang penting dalam berbagai kejadian serta menjelaskan hubungan – hubungan dan makna yang ada di antara kejadian – kejadian itu.

Persaingan media audio visual atau televisi semakin ketat dengan dikeluarkannya peraturan Undang – Undang Penyiaran No. 32 tahun 2002 yang akan memicu hadirnya televisi lokal dan televisi jaringan. Hal ini akan membangun prinsip diversity of content, yaitu keanekaragaman program siaran.

Televisi sebagai media massa tidak hanya berfungsi sebagai sarana informasi, pendidikan, hiburan, dan kebudayaan, tetapi juga telah tumbuh sebagai sarana bisnis.

Kini informasi telah menjadi komoditi yang dapat diperjual belikan untuk mendapat keuntungan. Perkembangan yang terjadi di dunia, termasuk Indonesia, menunjukan bahwa sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan kemajuan teknologi komuniksi, media massa telah tumbuh menjadi industri yang cukup vital dalam suatu Negara.

2

Kondisi ini sesuai dengan pendapat Dennis McQuail yang mengatakan :

“Media massa adalah industri yang tumbuh dan berkembang, yang menciptakan lapangan kerja, memproduksi barang dan jasa serta menghidupkan industri lain yang terkait: media massa juga merupakan suatu insitusi yang memiliki aturan – aturan dan norma – norma yang membangun

2 Veri sanovri. “Lynx films membidik niche market.” Majalah behind the screen, mei 2005, hal 4

(3)

dirinya dengan masyarakat dan institusi – institusi social lainnya, dan sebagai institusi social, media massa diatur oleh masyarakatnya”.

3

Menurut Skornis dalam bukunya “Television and Society”: An Incuest and Agenda”(1965), dibandingkan dengan media massa lainnya (radio, surat kabar, majalah, buku, dan sebagainya), televisi tampaknya mempunyai sifat istimewa. Televisi merupakan gabungan dari media dengar dan gambar yang bias besifat politis, bias pula informatif, hiburan, dan pendidikan, atau bahkan gabungan dari ketiga unsur tersebut. Televisi menciptakan suasana tertentu, yaitu para pemirsanya dapat melihat sambil duduk santai tanpa kesengajaan untuk menyaksikan. Penyampaian isi pesan seolah – olah langsung antara komunikator dan komunikan.

Informasi yang disampaikan oleh televisi, akan mudah dimengerti karena jelas terdengar dan terlihat secara visual.

4

Itulah kenapa masyarakat memiliki minat dan motivasi dalam menonton televisi. Hal ini karena televisi merupakan media abstraksi tingkat pertama dari sebuah realitas sosial. Dalam penyajiannya memberikan realitas yang sebenarnya dibanding dengan media lain (radio misalnya) yang menempati tingkat abstraksi selanjutnya.

Seiring dengan perkembangan jaman, televisi pun tidak hanya menyiarkan secara lokal maupun nasional namun saat ini banyak sekali yang menyiarkan hanya melalui media satelit yakni yang biasa disebut dengan televisi berlangganan.

3 Dennis McQuail, teori komunikasi massa, edisi kedua. Jakarta : Erlangga, 1989, hal 3

4Skornis, dalam bukunya “Television and Society : An Incuest and Agenda, 1965

(4)

Televisi berlangganan sendiri pun adalah jasa penyiaran saluran televisi yang dilakukan khusus untuk pemirsa yang bersedia membayar (berlangganan) secara berkala. Jasa ini biasanya disediakan dengan menggunakan sistem digital maupun analog melalui media satelit, dan saat ini sistem penyiaran dengan digital adalah yang paling lazim digunakan.

Mengingat media penyiaran yang tak seluas televisi nasional hal ini berdampak pada pemasangan iklan yang masuk serta jumlah audiens yang tidak sebanyak televisi nasional. Hal ini perlu adanya sebuah promo program bagi sebuah stasiun tv yang hanya disiarkan pada televisi berlangganan atau televisi cable.

Promo program pun dibagi menjadi 2 yakni promo online program dan

promo offline program, Promo On Air program merupakan suatu kegiatan

kampanye promosi above the line yang efektif untuk meningkatkan dan menjaga

target pemirsa sehingga salah satu tujuan akhir bagi pemasaran dapat tercapai

secara keseluruhan. Kegiatan promo ini harus dilakukan secara intensif agar

audien tetap mengingat acara yang akan ditayangkan dimasa mendatang. Hal ini

dikarenakan setiap audien mempunyai keperluan dan kepentingan yang berbeda

– beda diantara audien tersebut. Disi lain isi konten tayangan yang disiarkan

pada promo on air haruslah menarik dan sesuai dengan program yang akan

disiarkan, misalnya jam tayang, informasi episode, pengisi acara ataupun aktor

dan aktris yang terlibat. Untuk itu divisi produksi dan programming sangatlah

berpengaruh dalam pembuatan isi konten Promo On Air yang disiarkan, karena

semakain jelas informasi yang diberikan dan kesesuaian dengan program

(5)

tersebut maka bisa dikatakan promosi program tersebut berhasil, hal ini tentunya berdapak pada rating dan kesuksesan program tersebut.

Dari promo yang disiarkan tersebut munculah sebuah minat dari masyarakat yang menonton sehingga memberikan pandangan tentang program televisi yang ditawarkan entah itu bagus maupun tidak untuk ditonton.

Minat menurut pengertiannya ialah suatu keadaan dimana seseorang mempunyai perhatian terhadap sesuatu dan disertai keinginan untuk mengetahui dan mempelajari maupun membuktikan lebih lanjut, Bimo Walgito menjelaskan bahwa dalam belajar diperlukan suatu pemusatan perhatian agar apa yang dipelajari dapat dipahami. Sehingga siswa dapat melakukan sesuatu yang sebelumnya tidak dapat dilakukan. Terjadilah suatu perubahan kelakuan.

Perubahan kelakuan ini meliputi seluruh pribadi siswa; baik kognitip, psikomotor maupun afektif.

Adapun alasan mengapa peneliti memilih objek usia target peneliti antara 25 – 35 tahun yang dilaksanakan di PT. MNC Channels yakni mengingat mudah dijangkau dan fleksibel serta memenuhi kualifikasi seperti apa yang diperlukan oleh peneliti dalam penelitian yang sedang diteliti disamping usia tersebut adalah usia produktif yang bekerja di PT. MNC Channels.

Serta pemilihan serial drama revenge karena banyak nominasi yang telah

dimenangkan oleh serial drama televisi ini di ajang international, serta bnyak

season yang sudah tayang membuat serial drama televisi ini mempunyai

penggemar tersendiri khususnya di televisi berlangganan Starworld.

(6)

1.2 Rumusan Masalah

Adapun perumusan masalah dari latar belakang yang sudah dijelaskan yakni

“Sejauh mana pengaruh isi tayangan promo on air program serial drama televisi revenge terhadap minat penonton yang disiarkan oleh Starworld ?”

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui Bagaimana isi promo (Variabel Bebas).

2. Untuk mengetahui Bagaimana minat penonton (Variabel Terikat).

3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara Variabel Bebas dengan Variabel Terikat.

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Akademis

Menjadi masukan bagi kajian Ilmu Komunikasi dalam pengembangan ilmu komunikasi khususnya bidang penyiaran mengenai promo on air dalam memberi pengaruh bagi minat penonton dalam menonton program khususnya di stasiun televisi Starworld.

Hasil penelitian juga diharapkan dapat memperluas pengetahuan penulis dan menjadi bahan referensi bagi penelitian berikutnya yang relevan.

1.4.2 Manfaat Praktis

Memberi masukan dan kajian bagi Starworld untuk mengevaluasi

dalam menyajikan materi promo on air demi mempertahankan dan

menarik pemirsa untuk menonton program di Starworld.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari percobaan ini adalah mengamati pengaruh penambahan larutan alcohol dan nikotin pada pembuluh arteri atau vena sirip ekor benih ikan mas terhadap laju

Judul dari Tesis ini adalah Kajian performansi mesin pendingin absorpsi intermitten menggunakan fluida kerja ammonia – air dan merupakan penelitian yang dilaksanakan sejak bulan

Dari hasil survey counting kendaraan kemudian dilakukan perhitungan rata-rata dari tiap jenis jalan selama 1 jam kemudian dinormalisasikan ke dalam satuan mobil penumpang dengan

Kerangka kerja OBRiM akan memberikan panduan dalam menentukan pilihan mana yang sesuai dengan risiko yang muncul sehingga pembuat keputusan akan sangat terbantu dalam

Tak dapat dipungkiri bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan sains dalam berbagai disiplin ilmu pada masa dinasti Umayyah Andalusia menjadi salah satu pemantik kemajuan peradaban

Kegiatan Riset Aksi Pengembangan Perikanan Lokal Rawa Gambut: ”Pengembangan Teknologi Budidaya Ikan Lokal Rawa Gambut Untuk Mendukung Upaya Restorasi Gambut Di Desa

(2) Pejabat fungsional dimaksud dalam ayat (1) diangkat dan diberhentikan oleh Menteri sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.. Berdasarkan prariset yang

Perkembangan teknologi ini tidak terlepas dari kemajuan perkembangan teknologi serat optis yang dapat menggantikan penggunaan kabel konvensional (tembaga dan koaksial) dan