• Tidak ada hasil yang ditemukan

REVISI RENCANA TATA RUANG WILAYAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "REVISI RENCANA TATA RUANG WILAYAH"

Copied!
68
0
0

Teks penuh

(1)

REVISI RENCANA TATA RUANG WILAYAH

KABUPATEN KUTAI TIMUR TAHUN 2015-2035

Pusat Studi Perencanaan Pembangunan Regional Universitas Gadjah Mada

Hari/Tanggal : Rabu/ 8 September 2021 Waktu : 08.00 WIB - selesai

Bappeda Kabupaten Kutai Timur

(2)

1

Pendahuluan

4

Temuan Penting Arah Kebijakan

3

Analisis Fisik Wilayah

Analisis Sosial Kependudukan

Analisis Ekonomi Wilayah

Analisis Sebaran dan Ketersediaan Sarana- Prasarana

Analisis Perkiraan Kebutuhan Ruang

Analisis Penguasaan Tanah

Analisis Sistem Permukiman

Analisis Mitigasi Bencana

2

OUTLINE

5

Konsep Rencana

(3)

1. Pendahuluan

(4)

1. Latar Belakang (1)

• Dalam proses mewujudkan tujuan rencana tata ruang, terdapat dinamika pembangunan yang terjadi di internal dan eksternal wilayah yang mempengaruhi kinerja rencana tata ruang sehingga tujuan yang ditetapkan dalam rencana tata ruang belum tentu dapat tercapai melalui kebijakan, rencana dan program yang telah ditetapkan.

• Peraturan Nomor 1 Tahun 2016 tentang RTRW Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015-2035 telah berlaku selama 6 tahun.

• Sesuai amanat UU 26 Tahun 2007 dan PP 15 Tahun 2010 (yang berlaku saat itu), telah dilakukan

Peninjauan Kembali dengan berpedoman Pada Permen ATR/Kepala BPN No 6 tahun 2017 dengan

rekomendasi: perlu dilakukan Revisi RTRW Kabupaten Kutai Timur dengan Pencabutan

(5)

Penilaian terhadap RTRW lama yang mencapai nilai perubahan >20%

Dinamika pembangunan yang pesat perlu

diakomodasi dan diantisipasi Dikeluarkannya ketentuan baru tentang penyusunan RTRW

hasil REVISI dengan PENCABUTAN

konsekuensi

Hanya mengacu pada 1 dokumen (Perda RTRW baru)

Jangka waktu perencanaan diperbarui, 20 tahun sejak perda pengganti disahkan Perlu adanya pembahasan dan diskusi dari awal

1. Latar Belakang (2)

• Konsekuensi dari Revisi Perda RTRW dengan Pencabutan:

(6)

2. Tujuan dan Keluaran Dokumen Revisi RTRW

Melakukan penyusunan revisi RTRW Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015-2035 yang berfungsi sebagai acuan:

• Penyusunan RDTR kabupaten

• Penyusunan rencana pembangunan jangka panjang daerah kabupaten

• Penyusunan rencana pembangunan jangka menengah daerah kabupaten

• Pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang di wilayah kabupaten

• Perwujudan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan antarsektor

• Penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi

Keluaran

Keluaran dari pekerjaan Penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015-2035 adalah tersusunnya dokumen yang berisi kompilasi data, pengolahan dan analisis data serta konsep awal RTRW Kabupaten Kutai Timur. Dokumen ini nantinya akan menjadi salah satu bagian dari dokumen RTRW Kabupaten Kutai Timur yaitu Buku Fakta Analisis Revisi Rencana Tata Ruang Kabupaten Kutai Timur

Tujuan

(7)

1. Tahap Persiapan

Penyusunan 2. Tahap Pengumpulan Data & Informasi

3. Pengolahan & Analisis

Data 4. Penyusunan Konsep

RTRW

5. Penyusunan Naskah Akademik & Ranperda RTRW

KeluaranKegiatan

Penyusunan Alternatif Konsep Rencana

Perumusan Muatan Rencana RTRW

Konsep Rencana Terpilih

Buku Fakta Analisis 1. Pengolahan dan Analisis Data 2. Alternatif Konsep Rencana 3. Pemilihan Konsep Rencana

Buku Materi Teknis 1. Rencana 2. Album

Peta

1. Naskah Akademik 2. Ranperda 3. BA

Pembahasan dari PemProv

Waktu Pelaksanaan : 5 bulan (April-Sept) Waktu Pelaksanaan : 3 bulan (Sept-Des) - Penyusunan KLHS RTRW Kabupaten/Kota– Validasi Dok. KLHS dari Provinsi

- Asistensi peta dasar ke BIG - Rekomendasi Peta Dasar dari BIG - Asistensi peta tematik dan peta rencana ke KemenATR

1. Penyusunan Revisi RTRW Kabupaten Kutai Timur 2. Penyusunan NA & Ranperda RTRW Kabupaten Kutai Timur

Pembahasan Ranperda

Tahapan Penyusunan RTRW

Sumber : Permen ATR No 1 Tahun 2018, lampiran II; Bahan Sosialisasi PP No 21 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang oleh Dirjen Tata Ruang Kementarian ATR/BPN Tanggal 12 Maret 2021, diolah, 2021

(8)

2. Analisis

(9)

Analisis Fisik Wilayah

(10)

• Luas administrasi sebesar 35.747,59 km2

• Terdiri 18 kecamatan, 139 desa dan 2 kelurahan

• Batas administrasi telah disesuaikan dengan UU No 47 Tahun 1999 dan Permendagri No 25 Tahun 2005 dan Permendagri No 17 Tahun 2015

• Terletak pada poros regional lintas trans Kalimantan yang menghubungkan Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat

• Berada di porots pertumbuhan ekonomi terpadu Samarinda – Samboja – Balikpapan

• Dilewati jalur ALKI II

• Memiliki garis pantai sepanjang > 200km

Sumber : Bappeda Kutai Timur, 2021

Wilayah Administrasi

(11)

Analisis Kesesuaian Lahan

Kesesuaian Persentase

Kawasan Lindung 26,76 %

Kawasan Penyangga 49,22 %

Kawasan Budidaya Tanaman Tahunan 18,78 % Kawasan Budidaya Tanaman Semusim dan

Permukiman

5,24 %

Analisis Kemampuan Lahan

Kelas Kriteria Persentase

A Lahan dengan kemampuan sangat rendah 1%

B Lahan dengan kemampuan rendah 44%

C Lahan dengan kemampuan sedang 35%

D Lahan dengan kemampuan tinggi 18%

E Lahan dengan kemampuan sangat tinggi 2%

Sumber : Hasil analisis, 2021

Tutupan Lahan

Tutupan lahan paling dominan adalah hutan kering sekunder, hutan kering primer serta perkebunan sawit Permukiman (kawasan terbangun) hanya sebesar 0,5%

dari total luas administrasi

Analisis Fisik Wilayah

(12)

Ancaman Bencana

• Ancaman bencana yang ada diantaranya kebakaran hutan, banjir, kekeringan, tanah longsor, gempa bumi, dan tsunami

• Histori kejadian terbanyak adalah bencana kebakaran hutan dan lahan

• Berdasarkan INARISK, banyak potensi tinggi bencana banjir, kekeringan serta kebakaran hutan

• Banjir diindikasi karena pemanfaatan kawasan resapan air serta sedimentasi pada sungai (akibat kegaitan tambang dan perkebunan)

• Kekeringan karena air hujan langsung teralirkan ke sungai dan masuk ke laut serta kerusakan pada area resapan air

(13)

Daya Dukung Ketersediaan Kebutuhan Keterangan Permukiman 761.000.903 jiwa 927.730 jiwa mampu mendukung Lahan Pertanian

24.890 ha 22.462 ha

mampu mendukung

Air 23,83 milyar

mm3/tahun

1,4 milyar

mm3/tahun mampu mendukung

Analisis Daya Dukung dan Daya Tampung Kawasan yang Masing Memiliki Potensi

Ekonomi Lestasi Sumber Daya Alam

• Kawasan Bentang Alam Karst Sangkulirang – Mangkalihat seluas 171.925,57 hektar, terbagi atas 16 area

• 17 usulan situs warisan geologi

• Kawasan pesisir dan pulau pulau kecil yang ditetapkan melalui Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur

• Areal Bernilai Konservasi Tinggi (ABKT)

• Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan yang diusulkan dengan luas 2.940,49 hektar

• Area enclave dalam Kawasan Taman Nasional Kutai Timur

Analisis Overlay

Berdasarkan overlay antara peta kesesuaian lahan, kemampuan lahan, permukiman serta ijin usaha didapatkan bahwa:

• Terdapat permukiman di kawasan dengan kemampuan lahan rendah (12,40%) dan kemampuan lahan sedang (57,31)

• Sebanyak 460 ribu hektar permanfaatan lahan tidak sesuai dengan kesesuaian lahan

• Ijin usaha perkebunan yang berada di lahan dengan kesesuaian yang tidak sesuai sebanyak 63,5%

• Ijin usaha pertambangan yang berada di lahan dengan kesesuaian yang tidak sesuai sebanyak 97,3%

Sumber : Hasil analisis, 2021

(14)

Analisis Sosial Kependudukan

(15)

Sosial Kependudukan

• Jumlah penduduk pada Tahun 2020 adalah 390.146 jiwa

• Mayoritas penduduk usia produktif (68,63%)

• Penduduk miskin sebanyak 9,55% dari total penduduk

• Indeks pembangunan manusia mengalami peningkatan sejak tahun 2016 hingga 2020, namun berada pada peringkat 6 dari 10 kabupaten/kota di provinsi

Proyeksi Jumlah Penduduk

• Perhitungan menggunakan metode proyeksi geometri.

• Data dasar jumlah penduduk time series selama 10 tahun terakhir.

• Dilakukan dengan mempertimbangkan adanya penduduk pendatang (pekerja) yang dihitung dengan konsep elastisitas tenaga kerja dan proyeksi PDRB

• Pada tahun akhir perencanaan, jumlah penduduk lebih dari 2x lipat dari jumlah penduduk saat ini

Tahun Penduduk Lokal (jiwa)

Pendatang (jiwa)

Jumlah Penduduk (jiwa)

2021 405.693 7.210 412.902

2022 421.860 9.086 430.947

2023 438.674 10.816 449.489

2024 456.159 12.398 468.557

2025 474.342 14.127 488.469

2026 493.252 16.004 509.256

2027 512.917 17.733 530.651

2028 533.369 19.315 552.684

2029 554.637 21.045 575.682

2030 576.755 22.921 599.677

2031 599.757 24.651 624.408

2032 623.679 26.233 649.912

2033 648.556 27.962 676.518

2034 674.428 29.839 704.267

2035 701.334 31.568 732.902

2036 729.316 33.150 762.466

2037 758.416 34.880 793.296

2038 788.680 36.756 825.436

2039 820.153 38.486 858.639

2040 852.885 40.068 892.953

2041 886.926 40.804 927.730

Sumber : Hasil analisis, 2021

(16)

Analisis Ekonomi Wilayah

(17)

Ekonomi Wilayah

• Rata-rata pertumbuhan ekonomi 1,87% pertahuan

• Pertumbuhan mengalami penurunan yang signifikan pada tahun 2020.

• Sektor pertambangan dan penggalian mendominasi, dengan kontribusi terdahap PDRB sebesar 83,26%

• Pertambangan dan penggalian merupakan sektor basis dengan nilai LQ 1,7

• Pertanian, kehutanan dan perikanan memiliki nilai LQ 0,93 (nyaris menjadi sektor basis)

• Berdasarkan analisis shift share, sektor unggulan meliputi :

• Pengadaan listrik dan gas

• Konstruksi

• Perdagangan besar

• real estat

• Jasa kesehatan dan kegiatan sosial

Sektor Unggulan Komoditas Pertanian

Komoditas Perkebunan Nilai LQ

1 Kelapa Sawit 2,10

2 Kakao 2,32

3 Kopi 1,1

Komoditas Peternakan Nilai LQ

1 Sapi Perah 3,35

2 Kuda 3,07

Komoditas Perikanan Nilai LQ

1 Tuna 1,51

Sumber: Hasil analisis, 2021

(18)

• Sumber pembiayaan pembangunan didominasi oleh Dana Perimbangan dari pendapatan APBN yang setara dengan 87,17% total pendapatan

• Pengeluaran terbesar adalah belanja operasi sebanyak 61,57% dari keseluruhan

Analisis Kemampuan Keuangan Daerah

Tahun Pertumbuhan Ekonomi

Proyeksi

PDRB Tahun Pertumbuhan Ekonomi

Proyeksi PDRB

2021 1,99 94.428,00 2032 2,54 121.203,41

2022 2,05 96.363,77 2033 2,59 124.342,58

2023 2,1 98.387,41 2034 2,65 127.637,65

2024 2,14 100.492,90 2035 2,7 131.083,87

2025 2,19 102.693,70 2036 2,74 134.675,57

2026 2,25 105.004,30 2037 2,79 138.433,02

2027 2,3 107.419,40 2038 2,85 142.378,36

2028 2,34 109.933,02 2039 2,9 146.507,33

2029 2,39 112.560,42 2040 2,94 150.814,65

2030 2,45 115.318,15 2041 2,99 155.324,00

2031 2,5 118.201,10

Analisis Proyeksi Ekonomi Wilayah

• Angka pertumbuhan ekonomi mengacu pada angka yang ditetapkan Bappeda tahun 2021-2026

• Angka pertumbuhan ekonomi tahun 2027-2041 bernilai konstan sesuai dengan metode yang digunakan Bappeda pada 5 tahun sebelumnya

Sumber : Hasil analisis, 2021

(19)

Muara Ancalong - Padi ladang - Jagung - Kacang tanah - Kacang hijau - Ubi kayu Busang

- Kedelai

Long Mesangat - Padi sawah - Padi ladang - Jagung - Kacang tanah

Kongbeng - Padi sawah - Padi ladang - Kedelai - Kacang hijau - Ubi jalur

Sangatta Utara - Padi ladang - Jagung - Ubi kayu - Ubi jalar

Muara Bengkal - Padi ladang - Jagung - Kacang tanah - Kacang hijau - Ubi kayu Bengalon

- Padi sawah - Padi ladang - Kacang tanah - Ubi kayu - Ubi jalar

Teluk Pandan - Padi sawah - Jagung - Kacang tanah - Ubi kayu - Ubi jalar

Sangatta Selatan - Padi sawah - Ubi kayu Rantau Pulung

- Padi sawah - Ubi kayu - Ubi jalar

Sangkurilang - Padi ladang - Kacang hijau - Ubi jalar

Kaliorang - Padi sawah - Padi ladang - Kacang tanah - Ubi jalar Kaubun

- Padi sawah - Kacang tanah - Ubi jalar Karangan

- Jagung

ANALISIS SEKTOR UNGGULAN TANAMAN PANGAN

Sumber : hasil analisis, diolah, 2021 Sumber : hasil analisis, diolah,

2021

(20)

Muara Ancalong - Cabai rawit - Ketimun - Terung Long Mesangat

- Bayam - Kacang

Panjang - Kangkung - Petsai

Kongbeng - Bayam - Buncis - Cabai

besar - Kangkung

- Ketimun - Melon - Petsai - Semangka - Terung - Tomat

Sangatta Utara - Bawang daun - Bawang merah - Blewah

- Buncis - Cabai besar - Cabai rawit - Kacang Panjang - Kangkung

- Kembang kol - Ketimun - Melon - Petsai - Semangka - Terung - Tomat

Muara Bengkal - Bayam - Buncis - Kacang

Panjang

- Kangkung - Ketimun - Terung - Tomat Bengalon

- Bawang daun - Buncis

- Cabai besar - Cabai rawit - Ketimun - Terung - Tomat

Teluk Pandan - Bawang

daun - Bayam - Blewah - Buncis

- Cabai besar - Cabai rawit - Kacang

Panjang

- Kangkung - Ketimun - Petsai - Semangka - Terung - Tomat

Sangatta Selatan - Bawang

daun - Bayam - Buncis

- Cabai besar - Cabai rawit - Kacang

Panjang - Kangkung

- Kembang kol - Ketimun - Petsai - Terung - Tomat Rantau Pulung

- Bawang daun - Bayam - Buncis - Cabai besar - Cabai rawit - Kacang Panjang

- Kangkung - Ketimun - Petsai - Semangka - Terung - Tomat

Sangkurilang - Bayam - Buncis - Kangkong - Terung

Kaliorang - Bawang

daun - Bayam - Buncis - Cabai

rawit

- Kacang Panjang - Kangkung - Petsai - Semangka - Tomat Kaubun

- Bayam - Cabai

rawit - Kangkung

- Petsai - Semangka - Terung

ANALISIS SEKTOR UNGGULAN HORTIKULTURA

Telen

- Kangkung - Petsai

Batu Ampar - Cabai rawit - Kacang Panjang - Ketimun

- Terong

Sumber : hasil analisis, diolah, 2021

(21)

Muara Ancalong - Kelapa sawit - Karet

Long Mesangat - Karet - Lada

Kongbeng - Kelapa sawit - Kopi

Muara Bengkal - Kelapa sawit - Karet

Sangkurilang - Kelapa sawit - Kelapa - Aren

Kaliorang - Kelapa sawit - Kelapa - Kopi - Kakao - Panili - Kemiri - Lada

ANALISIS SEKTOR UNGGULAN PERKEBUNAN

Telen

- Kelapa sawit - Karet

Batu Ampar - Karet - Aren - Lada Busang - Kopi - Kakao - Panili

Muara Wahau

- Kelapa sawit Sangatta Utara

- Karet - Panili

Teluk Pandan - Kelapa - Kemiri - Aren

Sangatta Selatan - Panili

- Kemiri - Aren Rantau Pulung

- Kelapa sawit - Karet

Sandaran - Kelapa - Kemiri - Aren

Kaubun

- Kelapa sawit - Kopi

- Kemiri - Aren

Sumber : hasil analisis, diolah, 2021

(22)

Muara Ancalong - Ayam

kampung Long Mesangat

- Sapi potong - Kambing - Babi

- Ayam kampung - Itik

Kongbeng - Sapi potong - Kambing - Babi - Itik

Sangatta Utara - Sapi perah - Sapi potong - Kerbau - Kambing - Babi

- Ayam kampung - Ayam petelur - Ayam pedaging - Itik

Bengalon - Kuda

- Ayam kampung

Teluk Pandan - Bsapi

potong - Kerbau - Kambing

- Babi - Ayam

kampung - Ayam

petelur

- Ayam pedaging - Itik

Sangatta Selatan - Sapi perah - Sapi potong - Kerbau

- Kuda - Babi - Kambing - Ayam

kampung

- Ayam petelur - Ayam

pedaging - Itik Rantau

Pulung - Sapi perah - Sapi

potong - Kerbau

- Kuda - Kambing - Ayam

petelur - Itik

Sangkurilang - Sapi potong - Kerbau - Kuda

- Ayam kampung

Kaliorang - Sapi

potong - Kerbau - Kambing

- Babi - Ayam

kampung - Itik Kaubun

- Sapi potong - Kuda

- Kambing - Ayam

kampung - itik

ANALISIS SEKTOR UNGGULAN PETERNAKAN

Telen

- Sapi potong - Babi

- Ayam kampung

Batu Ampar - Sapi potong - Kambing - Itik

Muara Bengkal - Sapi potong

Karangan - Kerbau - Itik

(23)

Muara Ancalong - Perairan

umum

Sangatta Utara - Perikanan laut - Perairan umum

Teluk Pandan - Perikanan laut

Sangatta Selatan - Perikanan laut Rantau Pulung

- Perairan umum Sangkurilang

- Perikanan laut

Kaliorang

- Perikanan laut

ANALISIS SEKTOR UNGGULAN PERIKANAN

Batu Ampar

- Perairan umum Muara Bengkal

- Perairan umum Busang

- Perairan umum

Sandaran

- Perikanan laut

Sumber : hasil analisis, diolah, 2021

(24)

Analisis Sebaran dan Ketersediaan

Sarana Prasarana

(25)

Jaringan Jalan dan Transportasi Darat

Panjang jalan Menurut Tingkat Kewenangan

• Panjang Jalan Kabupaten : 1.105,77 Km

• Panjang Jalan Provinsi : 248 km

• Panjang Jalan Nasional : 418,68 km

200,79, 18%

368,42, 33%

331,85, 30%

204,71, 19%

Panjang Jalan Menurut Kondisi Jalan

Baik Sedang Rusak Ringan Rusak Berat

234,59; 21%

97,59; 9%

517,98; 47%

255,62; 23%

Panjang Jalan Menurut Jenis Permukaan Jalan

Aspal (AC, HRS, ATB) Perkerasan Beton Telford/ Kerikil/ Urpil Tanah/ Belum

Tembus

Nilai Rasio Panjang Jalan dibagi Luas Wilayah

0,05

Jaringan Jalan menurut Kewenangan

Jaringan Jalan menurut Fungsi

(26)

Jaringan Transportasi

Terminal

• Terdapat 1 terminal tipe B di Sangatta

• Terminal tipe C hanya digunakan untuk pool travel atau damri berada di di Kongbeng, Sangkulirang, Karangan dan Rantau Pulung

• Beberapa terminal tipe C tidak beroperasi karena tidak ada trayek, fasilitas tidak lengkap, dan alih fungsi

bangunan

• Trayek Angkutan Umum: Trayek dalam Kota Sangatta, trayek Sangatta-Maloy-Sangkulirang, dan trayek

Kombeng-Ms Wahau-Telen

Terminal tipe B

Bandar Udara

• Saat ini tersedia dua bandar udara yang beroperasi yaitu :

1. Bandar udara Uyang Lahai (Kongbeng) yang melayani penerbangan ke Samarinda (PP)

2. Bandar udara Tanjung Bara (Sangatta) : melayani penerbangan menuju Balikpapan (PP)

• Terdapat beberapa bandar udara lain yang belum beroperasi atau merupakan kepemilikan swasta

Sebaran Bandara

(27)

Transportasi Sungai Transportasi Laut

Pelabuhan

• Pelabuhan pengumpul, yaitu pelabuhan Maloy

• Pelabuhan pengumpan, yaitu Pelabuhan Sangkurilang dan Pelabuhan Sengatta

• Terminal khusus batu bara dan pertamina

• Terdapat pembangunan Pelabuhan

Kenyamukan yang di tetapkan sebagai salah satu rute tol laut

• Terdapat 34 dermaga di Kabupaten Kutai Timur

• Terdapat 4 pelabuhan sungai, yang berada di:

- Kecamatan Sangkurilang

- Kecamatan Sandaran (Desa Susuk) - Kecamatan Kaliorang

- Kecamatan Kaubun

• Sarana lainnya seperti kapal penyeberangan, speed boat, dll

Sebaran Pelabuhan Laut Sebaran Dermaga

(28)

Sistem Jaringan Energi

• Terdapat 10 unit Kantor Pelayanan (KP)

dan/atau Unit Listrik Desa (ULD), dimana belum semua beroperasi selama 24 jam.

• Sistem jaringan energi di wilayah Kabupaten Kutai Timur bagian selatan terinterkoneksi dengan sistem Mahakam yang terdiri dari Gardu Induk (GI) Telukpandan, Suwandi, dan Sangatta.

• Saat ini sedang dilakukan pembangunan gardu induk baru di Kabupaten Kutai Timur yang dilaksanakan sejak tahun 2019 dan

direncanakan selesai pada tahun 2022/2023, yakni GI Maloy dan GI Sepaso.

• Terdapat Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Muara Bengkal.

• Terdapat tiga kecamatan yang berstatus belum berlistrik (keseluruhan desa/kelurahannya sama sekali belum tersambung listrik), yakni Kecamatan Busang, Kaubun, dan Sandaran.

• Dari keseluruhan 139 total desa/kelurahan di Kabupaten Kutai Timur, masih terdapat 58 desa/kelurahan di

delapan kecamatan yang belum teraliri listrik PLN.

• Pada tahun 2021, rasio elektrifikasi di Kabupaten Kutai Timur sudah mencapai 91,52% yang bersumber dari listrik PLN, genset, PLTS dan Biogas.

• Kebutuhan listrik dengan asumsi 100% terlayani:

No Tahun Jumlah Penduduk

Kebutuhan (Va) Total kebutuhan

Perumahan Ekonomi Sosial Kantor Penerangan Cadangan (Va)

1 2020 390.146 35113 21068 12290 1756 3511 3511 77,248908

2 2026 509.256 45833 27500 16042 2292 4583 4583 100,8326717

3 2031 624.408 56197 33718 19669 2810 5620 5620 123,632786

4 2036 762.466 68622 41173 24018 3431 6862 6862 150,9682957

5 2041 927.730 83496 50097 29224 4175 8350 8350 183,6906145

Sumber: Hasil Analisis, 2021

(29)

Sistem Jaringan Telekomunikasi

• Pada tahun 2021, terdapat 203 unit

Menara telekomunikasi yang dimiliki oleh PT Telkomsel, Indosat, XL Axiata, dll.

• Terlayani oleh STO yang terpasang di Ibukota Kabupaten

• Hingga tahun 2021, masih terdapat 37 desa/kelurahan yang belum dapat menikmati jaringan telekomunikasi dengan baik atau masih dalam kondisi blankspot.

(30)

Sumber Daya Air dan Drainase

• Sumber air di Kabupaten Kutai Timur terdiri atas sungai, danau, daerah aliran sungai (DAS),

cekungan air tanah (CAT), dan Embung

• Enam puluh sungai yang mengalir di Kabupaten Kutai Timur

• Terdapat tujuh danau

• Terdapat sembilan DAS dengan luas total 33.230.91 km2

• Terdapat enam cekungan air tanah

• Terdapat 19 embung yang tersebar di enam kecamatan

• Terdapat 49 daerah irigasi (DI) yang tersebar di 13 kecamatan

Sumber Air dan Prasarana • Sistem pengendalian banjir menggunakan sistem polder, kanal pembuang dan pintu banjir

No Jenis Bangunan Jumlah Satuan Lokasi Tahun

Pembangunan Keterangan 1 POLDER

Polder Sangatta 14,5 Ha

Jl pasar Induk

Sangatta 2012

Pengendali banjir Kolam

Penampung 1 1 Ha

Jl pasar Induk

Sangatta 2012

Penampung Sedimen Kolam

Penampung 2 1 Ha

Jl pasar Induk

Sangatta 2012

Penampung Sedimen 2 Kanal Pembuang

Kanal 1 7.000 m Outlet Polder 2012

Pengendali banjir

Kanal 2 3.250 m

dari Sub Das

Soekarno hatta 2013 Long Storage

Kanal 3 2.470 m

Dari Sub Das

Bukit Pelangi 2009 Long Storage

TOTAL 12.720 m

3 Pintu Pengendali

Banjir 3 Unit Polder 2012 Pengendali

banjir Sumber: Dinas PU SDA Kutim, 2021

(31)

Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)

Pelayanan PDAM:

• Sumber air baku berasal dari sungai, mata air, dan sebagian menggunakan air permukaan dan sumur dalam

• Jumlah kapasitas produksi dari 22 sistem pelayanan adalah sebesar 645 liter/detik dengan volume produksi 13.844.244 m3/tahun

• Sistem pendistribusian dengan menggunakan sistem gravitasi dan pompanisasi

• Kapasitas reservoir 8.325 m3.

• Terdapat 34.095 SL yang melayani 186.501 jiwa

• Cakupan pelayanan administrative 43,95%, dan pelayanan teknis 71,04 %

• Sudah melayani 49 desa yang tersebar di 18 kecamatan

Pelayanan Pamsimas:

• Pelayanan mencakup 38 desa, namun ada 12 layanan yang berfungsi sebagian/tidak berfungsi

Pelayanan SPAMdes

• Pelayanan mencakup 19 desa dari total 139 desa

Peta Pelayanan SPAM PDAM Tirta Tuah Benua Kutai Timur

Sumber: Data PDAM Tirta Tuah Benua, 2021

Penyedia layanan air minum Kabupaten Kutai Timur terdiri atas PDAM, Pamsimas dan SPAMdes

(32)

Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)

No. Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik

Cakupan Layanan Eksisting (%) Perkotaan Perdesaan A Tanpa Akses

1 Buang Air Besar Sembarangan (BABS)

0,86 8,96

2 Cubluk/tangki septik individual tidak layak

1,63 18,13

B Akses Layak B.I SPALD Setempat

1 Skala Individual 11,57 54,23

2 Skala Komunal 0,62 2,35

B.II SPALD Terpusat

1 SPALD-T Permukiman

a Berbasis masyarakat 0,94 0,67

b Berbasis institusi 0 0,06

2 SPLAD-T Perkotaan 0 0

3 SPLAD-T Kawasan Tertentu 0 0

Total Cakupan 15,62 84,41

Sumber: Laporan Akhir Review Buku Putih Sanitasi Kabupaten Kutai Timur Tahun 2019

• 8.707 KK atau sebesar 9.6 persen masih melakukan praktek Buang Air Besar Sembarangan (BABS)

• Masih relatif tingginya persentase akses dasar (cubluktangki septik individual) tidak layak di Kabupaten Kutai Timur, yakni

sebesar 19,7 %

• Terdapat IPAL Batota dengan kapasitas 50 m3/hari, namun belum beroperasi

• Terdapat IPAL Komunal yang tersebar di Kecamatan Sangatta Utara, Bengalon, Muara Bengkal, Sangatta Selatan, dan Sangkulirang

(33)

Sistem Jaringan Persampahan

• Terdapat 1 TPA, yaitu TPA Batota, Sangatta dengan kapasitas tampung 104 m3/hari

• Penanganan sampah baru mencakup Kec.Sangatta Utara dan Kec. Sangatta Selatan  sebagian besar masyarakat membakar sampah

• Dua unit TPS dikelola swasta, 40 unit TPS dikelola UPT dan BUMD

• Ada 3 TPST 3R tapi yang aktif hanya 1 yaitu di UPT induk

• Ada 47 bank sampah tapi yang aktif hanya 13 bank sampah

• Pada tahun 2019-2020 timbulan sampah yang dihasilkan di Kabupaten Kutai Timur 212,085 ton/hari atau sebanyak 77.741,244 ton/tahun

(34)

Timbulan Sampah 2020 2021 2026 2031 2036 2041 Jumlah Timbulan Sampah Domestik (25% - 75%) 434,88 447,32 509,52 571,71 633,9 696,09 Jumlah Timbulan Sampah Non Domestik (25-30%) 108,72 111,83 140,12 171,51 190,17 208,83

Jumlah Timbulan Sampah (m3/hari) 543,6 559,15 649,63 743,22 824,07 904,92

% Rencana Pelayanan Persampahan 46,17% 47,57% 67,76% 92,85% 97,01% 97,18%

% Reduksi Sampah dari Sumber 1,10% 1,07% 14,56% 29,41% 30,00% 30,00%

Reduksi Sampah (m3/hari) 6 6 64,08 202,97 239,82 263,83

Total Timbulan Sampah yang ke TPA 245 260 376,08 487,11 559,59 615,6

Sistem Jaringan Persampahan

Sumber: DLH Kutim, 2021

Dindikasikan perlu utk menambah daya tampung TPA ataupun pembangunan TPA baru atau TPST yang dilengkapi mini landfill untuk melayani kecamatan lainnya tidak hanya untuk sampah domestik Kec.Sangatta Utara dan Kec.Sanggatta Selatan tapi seluruh Kabupaten Kutai Timur

(35)

Fasilitas Sosial

• Jumlah sarana pendidikan tahun 2019:

- SD/MI : 230 unit - SMP/MTs : 97 unit

- SMA/MA/SMK : 51 unit

• Perlu adanya penambahan jumlah fasilitas pendidikan di beberapa kecamatan terutama untuk tingkat Sekolah Menengah Atas.

Sarana Pendidikan

• Sarana Kesehatan yang ada di Kabupaten

Kutai Timur pada tahun 2019: 13 unit Apotek , 21 Puskesmas, 110 Puskesmas Pembantu, 2 RS Bersalin, dan 4 Rumah Sakit.

• Tiap kecamatan sudah memiliki minimal 1 Puskesmas

• Masih diperlukan penambahan sarana kesehatan seperti RS Bersalin, Apotek, dan lainnya agar memenuhi jumlah standar minimal pelayanan SNI 03-1733-1989.

Sarana Kesehatan

Sarana Peribadatan

• Sarana peribadatan yang terdapat di Kabupaten Kutai Timur berupa Masjid, Musholla, Gereja Protestan, Gereja Katolik, Pura dan Wihara.

• 79% penduduk menganut agama Islam sehingga sarana peribadatan terbanyak berupa masjid

• Masih diperlukan penambahan sarana peribadatan agar dapat memenuhi kebutuhan untuk 20 tahun ke depan

• Sarana perdagangan yang ada berupa toko, pertokoan, pasar, dan lainnya

• Terdapat 12 pasar lingkungan yang tersebar di beberapa kecamatan yang ada di Kabupaten Kutai Timur

• Masih diperlukan penambahan sarana perdagangan

Sarana Perdagangan

(36)

Indikator :

Persentasi panjang jalan dalam kondisi rusak

Persentase jumlah desa teraliri listrik

Persentase jumlah desa tidak ada jaringan komunikasi

Persentase jumlah desa terlayani SPAM

Ketersediaan fasilitas pendidikan eksisting

Ketersediaan fasilitas kesehatan eksisting

Ketersediaan fasiliras perdagangan eksisting

PETA DISPARITAS

KETERSEDIAAN INFRASTRUKTUR

(37)

Jalan

SPAM

Listrik

Jaringan Komunikasi

(38)

Pendidikan

Kesehatan

Perdagangan

(39)

Analisis Perkiraan Kebutuhan Ruang

(40)

Perkiraan Kebutuhan Ruang

Transportasi

• Perbaikan pada jalan-jalan yang rusak

• 12 terminal tidak berfungsi karena kondisinya kurang layak

• Perlu mengadaan trayek angkutan umum yang melayani antar kecamatan

• Pembukaan Bandara Sangkima untuk publik/masyarakat umum

Energi Listrik

• Penyediaan layanan listrik bagi 58 desa yang belum terlayani oleh PLN, melalui PLN atau pengembangan pembakit listrik energi terbarukan

Komunikasi

• Pembangunan menara komunikasi diprioritaskan pada area blindspot (37 desa)

Sistem Penyediaan Air Minum

• Pengembangan distribusi air minum melalui pengembangan sistem perpipaan

Sistem Jaringan Persampahan

• Diperlukan alternatif pengelolaan sampah komunal bagi masyarakat pedesaan

Fasilitas Pendidikan

• Penambahan unit fasilitas pendidikan untuk memenuhi kebutuhan pada tahun 2041

Fasilitas Pendidikan Ketersediaan Kebutuhan

Tahun 2041 Keterangan Rencana Penambahan

Sekolah Dasar 230 579 belum

mencukupi 349

Sekolah Menengah

Pertama 97 193 belum

memadai 96

Sekolah Menengah

Atas 51 194 belum

memadai 143

(41)

Fasilitas Kesehatan

• Sebaran fasilitas kesehatan tidak sesuai dengan standar

• Hingga tahun 2041, terdapat beberapa kecamatan yang belum memerlukan puskesmas maupun RS, namun perlu dipastikan bahwa masyarakat dapat mengakses fasilitas Kesehatan terdekat

• Penambahan unit fasilitas kesehatan untuk memenuhi kebutuhan pada tahun 2041

Fasilitas Perdagangan

• Terdapat beberapa kecamatan yang belum memiliki pasar

• Hingga tahun 2041, terdapat beberapa kecamatan yang belum memerlukan pasar, tetapi perlu dipastikan bahwa penduduk dapat mengakses pasar terdekat sehingga kegiatan ekonomi tetap berjalan

Fasilitas

Kesehatan Ketersediaan Kebutuhan

Tahun 2041 Keterangan Rencana Penambahan

Puskesmas 21 31 belum memadai 12

Puskesmas

Pembantu 110 32 belum memadai 8

Rumah Sakit

Bersalin 2 32 belum memadai 30

Rumah Sakit 4 4 belum memadai 1

Fasilitas

Perdagangan Ketersediaan Kebutuhan

Tahun 2041 Keterangan Rencana Penambahan

Pasar 12 32 belum

memadai 20

(42)

Analisis Penguasaan Tanah

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Provinsi Kalimantan Timur, 2021

Tipologi Luas (ha) Persentase

Tidak Bermasalah 1.280.645,74 40,95%

Tidak Bermasalah Dalam Kondisi Tertentu 196.464,43 6,28%

Indikasi Bermasalah 1.628.395,13 52,07%

Belum Tipologi 21.774,79 0,70%

Indikasi tumpang tindih berdasarkan PITTI

• Penguasaan oleh Pemerintah meliputi kawasan lindung dan PPIB

• Kawasan Lindung seluas 557 ribu hektar

• PPIB seluas 612 rubu hektar

• Penguasaan oleh badan usaha meliputi

• Izin Usaha Pertambangan

• Izin Usaha Perkebunan

• Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu

• Usulan Pelepasan Hutan TORA

• Penguasaan oleh masyarakat

(43)

Analisis Sistem Permukiman

(44)

Analisis Sistem Pusat-Pusat Permukiman

Sumber: Hasil Analisis, 2021 Sumber: Hasil Analisis, 2021

Analisis dilakukan menggunakan metode Skalogram dengan melakukan skoring terhadap

ketersediaan sarana prasarana tiap kecamatan

Peringkat Kecamatan Hirarki

1 Sangatta Utara Hirarki I

2 Sangatta Selatan

Hirarki II 3 Sangkulirang

4 Kongbeng

5 Bengalon 6 Kaliorang 7 Karangan 8 Muara Bengkal

9 Kaubun

10 Teluk Pandan 11 Muara Wahau 12 Sandaran

Hirarki III 13 Rantau Pulung

14 Muara Ancalong 15 Telen

16 Long Mesangat

17 Busang

18 Batu Ampar

(45)

Analisis Struktur Ruang

Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) Pusat Kegiatan Lokal (PKL)

Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL)

Rencana Sistem Permukiman sesuai Perda No.

1 Tahun 2016 tentang RTRW Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015-2035

(46)

Analisis Mitigasi Bencana

(47)

Multi Resiko dan Mitigasi Bencana

• Kec. Karangan tingkat multi resiko bencana terluas 215,53 ha, tingkat sedang 202,45 ha (94%).

• Kec. Long Mesangat tingkat multi resiko bencana terkecil seluas 0,44 Ha.

29%

64%

7%

Rendah 242, 81 ha Sedang 541,31 ha Tinggi 60,63 ha

• Mitigasi pasif : pembentukan kelompok sadar bencana (desa tangguh bencana)

• Mitigasi aktif : penanaman mangrove untuk mengurangi dampak tsunami, bangunan pengendali banjir

Jenis mitigasi yang sudah dilakukan :

(48)

3. Arahan Kebijakan

(49)

a. RTRW Nasional

• Kota Sangatta : pusat pelayanan bagi kegiatan pengolahan berbasis sumberdaya alam yang dilengkapi dengan simpul transpotasi berupa pelabuhan pengumpul.

• Kawasan Andalana Sangakulirang-Sangatta-Muara Wahau  sektor unggulan industri dan sumberdaya alam b. RPJMN

• Koridor pemerataan di Kalimantan Timur

• KEK MBTK

• Pengembangan produksi perkebunan

• Revitalisasi kawasan transmigrasi Maloy Kaliorang c. RTRW Provinsi Kalimantan Timur

• Kota Sangatta sebagai PKW : perikanan tangkap, pusat pariwisata dan pusat industri pengolahan hasil tambang d. RZWP3K Provinsi Kalimantan Timur

• Kawasan konservasi kawasan pulau-pulau kecil

• Rencana pemanfaatan umum (pariwisata, pelabuhan, perikanan tangkap, perikanan budidaya)

• Alur laut (migrasi biota laut, pipa/kabel bawah laut, alur pelayaran)

• Kawasan strategis (kawasan perbatasan negara di Kalimantan Timur, daerah latihan militer TNI AL) e. RPJP Provinsi Kalimantan Timur Tahun 20050-2025

• Kawasan pengembangan pertanian atau agribisnis berbasis kehutanan, perkebunan dan pertanian perikanan; pengembangan transportasi darat yang dapat meningkatkan aksesibilitas dengan wilayah sekitarnya terutama menuju Bontang, Tanjung Redeb, Muara Wahau; pengembangan perdagangan-jasa, industri pengolahan dan pertambangan

(50)

f. RPJP Kabupaten Kutai Timur Tahun 2006-2025 Visi :

Terwujudnya Ekonomi Daerah yang Berdaya Saing dan Bertumpu pada Pemanfaatan Sumberdaya Lokal menuju Kemandirian Daerah

Misi :

• Mewujudkan kehidupan masyarakat/SDM yang berkualitas yang diatndai meningkatnya IPM melalui pemenuhan kebutuhan dasar

• Mewujudkan perbaikan sistem pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat yang berbudaya, berkeadilan, berwawasan kebangsaan dan berbasis pengetahuan

• Mewujudkan pengembangan wilayah dalam konteksi kebijakan ekonomi daerah dan desentralisasi fiskal dalam rangka mengurangi disparitas antar wilayah dan sektor pembangunan

• Memberdayakan seluruh kekuatan ekonomi daerah terutama pada sektor economic base yaitu mengutamakan sektor pertanian dan industri pengolahan hasilnya serta bertumpu pada masyarakat dengan memiliki standar kompetensi pasar/berdaya saing

• Mewujudkan sistem dan iklim daerah yang aman, demokratis berdasarkan nilai-nilai budaya lokal serta berketrampilan dan menguasan IPTEK

(51)

g. RPJMD Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2019-2023

• KIPI Maloy : prioritas pengembangan kawasan provinsi dengan tema pengembangan pusat/sentra pengembangan oleo chemical berkala internasional

h. RPJM Kabupaten Kutai Timur Tahun 2021-2026

• Visi RPJM Kabupaten Kutai Timur Tahun 2021-2026 adalah Menata Kutai Timur Sejahtera untuk Semua. Penjabaran visi tersebut adalah sebagai berikut :

• Kutai Timur Sejahtera adalah kondisi masyarakat Kutai Timur dalam keadaan baik, makmur, sehat, damai dan mengakses semua infrastruktur pelayanan dasar

• Menata untuk Semua adalah kondisi masyarakat Kutai Timur dengan tata kelola pemerintahan yang baik sehingga tercipta perubahan positif dan lebih produkstif (continuous improvement) dalam mengelola sumberdaya guna meningkatkan taraf hidup di semua lapisan masyarakat

• Misi RPJM Kabupaten Kutai Timur Tahun 2021-2026 adalah sebagai berikut :

• Mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia, berbudaya dan bersatu

• Mewujudkan daya saing ekonomi masyarakat berbasis sektor pertanian

• Mewujudkan pelayanan dasar bagi masyarakat secara proporsional dan merata

• Mewujudkan pemerintahan yang partisipatif berbasis penegakan hukum dan teknologi informasi

• Mewujudkan sinergitas pengembangan wilayah dan integrasi pembangunan yang berwawasan lingkungan

(52)

4. Isu Strategis

(53)

Temuan Penting

1.Isu Strategis Kebijakan Spasial dan Sektoral

- PP No 13 Tahun 2017 tentang Perubahan PP No 26 Tahun 2008 tentang RTRWN

- Kawasan andalan SaSaMaWa : industri, perikanan, perkebunan, kehutanan, pertambangan, perikanan laut dan pariwisata

- Kawasan Prioritas Pariwisata Nasional (KPPN)

- Perpres No 3 Tahun 2012 tentang RTRW Pulau Kalimantan

- Sangatta sebagai PKW dengan fungsi layanan industri, kehutanan, pertambangan, pariwisata, perikanan, perkebunan

- Mengembangkan jaringan jalan bebas hambatan PKW Sangata dg PKN Kawasan Perkotaan Balikpapan, Tengaring-Samarinda-Bontang

- Mengembangkan jaringan KA menghubungkan PKW Sangata dengan Kawasan Perkotaan Balikpapan,- Tenggarong-Samarinda-Bontang, sentra produksi komoditas unggulan, Bandara Sepinggan, Bandara Samarinda, Bandara Bontang-Pelabuhan Samarinda, Balipapan dan Pelabuhan Tanjung Santan

- Perpres No 18/2020 tentang RPJM Nasional Tahun 2020-2024 : - KEK Maloy MBTK;

- Pengembangan sentra produksi perkebunan di KPPN Kutai Timur;

- Revitalisasi kawasan transmigrasi Maloy Kaliorang

(54)

- Perda No 2/2021 tentang RWP3K Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2021-2041 - Kawasan konservasi pulau-pulau kecil

- Zona pelabuhan, zona perikanan budidaya, zona perikanan tangkap, zona pariwisata

- Kawasan strategis nasional (kawasan perbatasan negara di Kalimantan Timur, daerah latihan militer TNI AL)

- Perda No 2 Tahun 2019 tentang RPJMD Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2019-2023

• Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI Maloy)  KSP  menjadi prioritas pengembangan kawasan Provinsi  pengembangan pusat/sentra pengolahan oleo chemical berskala internasional yang mencakup industri hulu dan hilir.

Temuan Penting

(55)

2. Isu Strategis terkait dengan Fisik Wilayah

• Potensi ketersediaan sumberdaya lahan, air dan lahan pertanian

• Ancaman bencana karhutla, tanah longsor, banjir dan kekeringan

• Pemanfaatan ruang tidak sesuai dengan kesesuaian lahan (fungsi lahan dan syarat tumbuh tanaman)

permukiman, pertambangan eksisting, perkebunan sawit eksisting, IU pertambangan dan IU perkebunan masuk dalam kawasan lindung dan kawasan penyangga. Syarat tumbuh sawit : tidak cocok di lereng > 30% dan ketinggian > 400 dpal

• Keberadaan ANKT, KBAK Sangkulirang-Mangkalihat, kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil 3. Isu Strategis terkait Kependudukan

• Sebagian besar penduduk masuk usia produktif

• Angka IPM mengalami peningkatan, ada indikasi perbaikan kualitas SDM

• Berkembangnya sektor perkebunan, pertambangan dan sektor ekonomi lain  mendorong penambahan migrasi penduduk masuk ke Kutai Timur

• Angka kemiskinan masih bertambah

Temuan Penting

(56)

4. Isu Strategis terkait Ekonomi

• Sapi perah, kuda, tuna, kelapa sawit, kakao dan kopi merupakan komoditi unggulan di bidang pertanian- perikanan

• Adanya disparitas ekonomi antar kecamatan di Kabupaten Kutai Timur 5. Isu Strategis terkait Pusat-Pusat Layanan dan Ketersediaan Infrastruktur

• Hambatan pengembangan KEK Maloy disebabkan tingkat aksesibilitas masih rendah

• Kebutuhan pengembangan infrastruktur dasar (kondisi jalan, konektifitas, sanitasi)

• Infrastruktur pendidikan dan kesehatan masih terbatas di daerah perbatasan

• Sebagian pusat-pusat kegiatan di Kabupaten Kutai Timur mengalami peningkatan skala layanan

• Adanya disparitas infrastruktur di perbatasan dan non perbatasan

6. Perijinan-perijinan yang tidak sesuai dengan prinsip pembangunan berkelanjutan

Temuan Penting

(57)

5. Konsep Rencana

(58)

Alternatif Konsep 1

(dari RTRW Kabupaten Kutim)

• Alternatif Konsep Tujuan 1

• Mewujudkan ruang wilayah Kabupaten Timur yang berkualitas, serasi dan optimal menuju

Kutai Timur Mandiri bertumpu pada pembangunan agribisnis yang mempertimbangkan kebutuhan pembangunan dan kemampuan daya dukung lingkungan melalui pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya alam dan sumberdaya buatan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat

• Ulasan

• Kegiatan ekonomi Kabupaten Kutai Timur sampai saat ini selain dari sektor perkebunan juga dari sektor pertambangan dan penggalian  kata “agribisnis” perlu dikoreksi

• Dari narasi tujuan tersebut tidak ada pesan utk pemerataan kesejahteraan penduduk sehingga struktur ruang bersifat sentralistik di Perkotaan Sangatta

• Dinamika pembangunan yang terkait daya layan masing-masing pusat layanan belum terakomodasi dalam tujuan penataan ruang alternatif 1

• ada peningkatan skala layanan di pusat-pusat layanan/ eksisting saat ini telah terbentuk kawasan perkotaan baru

• Amanah dari PP tataruang : KIPI Maloy  dampak positif membentuk kawasan perkotaan baru

(59)

SWP 1 :

Industri, petambangan, perkebunan, pertanian, perikanan tangkap

SWP 2 :

Industri,

perkebunan,pertanian perikanan tangkap dan budidaya

SWP 3 :

Perkebunan,

pertambangan,pertanian, industri

SWP 4 :

Pertanian, perikanan budidaya, perkebunan

Alternatif 1 (dari RTRW Kabupaten Kutai Timur)

SWP 1

SWP 2 SWP 3

SWP 4

Ke Tanjung Redeb

Ke Derawan

Ke Samarinda/Bontang/Balikpapan Ke Samarinda

(60)

Alternatif 1 (dari RTRW Kabupaten Kutai Timur)

SWP 1 :

Industri, petambangan, perkebunan, pertanian, perikanan tangkap

SWP 2 :

Industri,

perkebunan,pertanian perikanan tangkap dan budidaya

SWP 3 :

Perkebunan,

pertambangan,pertanian, industri

SWP 4 :

Pertanian, perikanan budidaya, perkebunan

Ke Tanjung Redeb

Ke Derawan

Ke Samarinda/Bontang/Balikpapan Ke Samarinda

(61)

Kriteria Tujuan Penataan Ruang

(Permen ATR No 11 Tahun 2021 tentang Tata Cara Penyusunan, Peninjauan Kembali, Revisi dan Penerbitan Subtansi RTRW Provinsi, Kabupaten, Kotra dan RDTR)

• Mendukung tujuan penataan ruang yang tercantum pada RTR di atasnya (RTRW nasional dan rencana rincinya, serta RTRW provinsi melalui keterpaduan antar sektor, wilayah dan masyarakat)

• Mewujudkan aspek keruangan yang harmonis dengan RPJPD kabupaten

• Mengakomodasi fungsi dan peran kabupaten yang telah ditetapkan dalam RTRW nasional serta RTRW provinsi

• Memperhatikan isu strategis, potensi unggulan dan karakteristik wilayah kabupaten

• Jelas, spesifik, terukur dan dapat dicapai dalam jangka waktu perencanaan 20 (dua puluh) tahun

• Tidak bertentangan peraturan perundang-undangan

(62)

- Sejahtera : masyarakat dapat mengakses pelayanan dasar - Disparitas : kesenjangan infrastruktur

- Pertanian : sektor ekonomi untuk meningkatkan daya saing ekonomi masyarakat - Sumber Daya Alam : pertambangan, pertanian, kehutanan

- Aksesibilitas : pengembangan transportasi

- Berkelanjutan : berwawasan lingkungan, sinergi pembangunan dan pengembangan wilayah

Kata Kunci untuk Perumusan Alternatif Konsep Tujuan 2

(disarikan dari Arahan Peraturan Tata Ruang dan Sektoral)

(63)

Alternatif Konsep Tujuan 2

• Alternatif Konsep Tujuan

• Mewujudkan Kabupaten Kutai Timur Sejahtera secara merata dengan bertumpu pada sektor pertanian dan sumberdaya alam yang berkelanjutan.

• pemerataan diwujudkan dengan peningkatan daya layan masing-masing pusat layanan dan peningkatan aksesibilitas

• Peningkatan daya layan Perkotaan Sangkulirang-Kaliorang, Perkotaan Muara Wahau-Kongbeng, Perkotaan Muara Bengkal

• Peningkatan aksesibilitas dilakukan dengan pembangunan ruas jalan baru Muara Bengkal- Samarinda dan Muara Bengkal-Muara Wahau. Trase jalan tersebut melewati APL.

• Peningkatan aksesibilitas juga dilakukan dengan optimalisasi sistem transportasi untuk

mendukung pergerakan penduduk, barang dan jasa dari kawasan permukiman ke pusat-pusat layanan

• Berkelanjutan dilakukan dengan menggunakan sumberdaya alam secara optimal, bukan

maksimal/ keseimbangan penggunaan sumberdaya alam dari aspek sosial, ekonomi dan

lingkungan.

(64)

SWP 1 :

Industri, petambangan, perkebunan, pertanian, perikanan tangkap

SWP 2 :

Industri,

perkebunan,pertanian perikanan tangkap dan budidaya

SWP 3 :

Perkebunan,

pertambangan,pertanian, industri

SWP 4 :

Pertanian, perikanan budidaya, perkebunan

Alternatif Konsep Tujuan 2

Ke Tanjung Redeb

Ke Derawan

Ke Samarinda

Ke Bontang/Balikpapan/Samarinda

Gambar

Tabel Penilaian Alternatif Konsep Tujuan

Referensi

Dokumen terkait

Pada Hotel The City sesuai dengan data internal bahwa dalam pelaksanaan audit operasional yang dilanjutkan dengan adanya pengendalian internal dalam perusahaan,

Alhamdulillahhirrobbil’alamin segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT atas nikmat, karunia, taufik serta hidayahNya sehingga penulis dapat

Berdasarkan hasil yang diperoleh bahwa REA dapat memodelkan pengeringan konvektif maupun intermiten polivinil alkohol dari pelarut organik pada berbagai perbandingan

• Mencakup komitmen untuk mencegah kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta peningkatan berkelanjutan SMK3 Konstruksi Bidang PU;.. • Mencakup komitmen untuk mematuhi

Tersusunnya database kebencanaan harus sesuai standarisasi data BNPB yaitu Peraturan Kepala BNPB nomor. Artinya meningkat mencapai 28 kecamatan. Kegiatan lainnya yaitu

Sebagai salah satu bentuk pengakuan resmi, maka dalam melaksanakan program sertifikasi LPTK seyogyanya memiliki suatu standar tertentu yang merupakan

pelaksanaannya terdapat beberapa perubahan, diantaranya perubahan kelas dalam mengajar dikarenakan status guru yang bersangkutan. Keterbatasan ini menyebabkan praktikan

(2) Setiap orang dan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang melakukan kegiatan penambangan bahan galian golongan C wajib melakukan kegiatan pencegahan pencemaran dan