• Tidak ada hasil yang ditemukan

MASALAH GIZI (KVA & ANEMIA)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "MASALAH GIZI (KVA & ANEMIA)"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

MASALAH GIZI (KVA &

ANEMIA)

DIAN KHOLIKA HAMAL Sesi 13

(2)

• Mahasiswa mampu menjelaskan penyebab masalah gizi (KVA & ANEMIA)

• Mahasiswa mampu menjelaskan prevalensi masalah gizi (KVA & ANEMIA)

• Mahasiswa mampu menjelaskan indikator masalah gizi (KVA & ANEMIA)

• Mahasiswa mampu menjelaskan cut off point masalah gizi (KVA & ANEMIA)

• Mahasiswa mampu menjelaskan kelompok rentan masalah gizi (KVA &

ANEMIA)

• Mahasiswa mampu menjelaskan pencegahan & program penanggulangan masalah gizi (KVA & ANEMIA)

(3)

Kriteria Vitamin A (KVA)

• Bdsrkan kriteria WHO untuk menentukan status vitamin A didasarkan pada jumlah serum retinol di dlm darah per dl

• Utk mengukur tingkat keparahan dan masalah kesehatan masyarakat berdasarkan KVA subklinis (WHO, 1995) adalah apabila serum retinol dlm darah < 20 mcg/dl

(4)

Kriteria Masalah

• Kurang vit A adalah bila serum retinol di dalam darah < 20 mcg/dl

• Batas marginal KVA adalah serum retinol di dalam darah adalah antara 20 – 30 mcg/dl

• Normal adalah kadar retinol dlm darah > 30 mcg/dl

(5)

Kriteria Masalah

Untuk prevalensi ditentukan:

• 2 – 10% : adalah masalah KVA tingkat ringan

• > 10 - < 20% : sedang

• > 20% : berat

• Kurang Vitamin A sub klinis hanya bisa diketahui dengan pemeriksaan laboratorium

(6)

Gejala KVA

Tanda-tanda awal hilangnya selera makan

Terhambatnya pertumbuhan

Lemahnya kekebalan dan menurunnya ketahanan terhadap infeksi

Lemahnya fungsi sel batang pada retina mata

Keratinisasi jaringan epitel mata

Perubahan-perubahan lebih lanjut:

Lemahnya pembentukan tulang,

Kemandulan

Cacat sejak lahir,

kematian dengan infeksi

Pada manusia tanda-tanda klinis defisiensi vitamin A disebut xeroftalmia

(7)

DEFISIENSI VITAMIN A

Manifestasi mata Xeroftalmia :

Istilah umum untuk menjelaskan semua gejala kekurangan vitamin A pada mata Klasifikasi Xeroftalmia (WHO):

X1A Xerosis konjungtiva

X1B Noda bitot dengan xerosis konjungtiva X2 Xerosis kornea

X3A Ulserasi kornea dengan xerosis X3B Keratomalasia

XN Buta malam (night blindness) XF Xeroftalmia fundus

XS Parut-parut pada kornea (corneal scar)

(8)

KVA  XN, X1A, X1B, X2, X3A, X3B dan XS

XN  Xeropthalmia Night/Buta Senja

gangguan pada sel batang retina, yang sulit beradaptasi diruang yang remang setelah terang

X1A  Xerosis Konjungtiva bagian putihnya kering, kusam dan tak bersinar serta sedikit kotor

X1B  Bercak Bitot penimbunan sel epitelnya dan adanya timbunan keratin

(9)

KVA  XN, X1A, X1B, X2, X3A, X3B dan XS

X2  Xerosis Kornea

•bagian hitam mata terlihat kering, kusam dan tak bersinar

X3A  Keratomalasia

•sebagian hitam mata melunak seperti bubur

(10)

KVA  XN, X1A, X1B, X2, X3A, X3B dan XS

XS  Xeroptalmia Scar

•bola mata mengecil-mengempis, terjadi buta yang permanen

X3B  Ulserasi Kornea

•seluruh bagian hitam mata melunak seperti bubur

(11)

Risiko KVA

Risiko kematian 20 – 30%

pada balita

Mortalitas pada balita buta karena keratomalasia

50 – 90%

(12)

Program Pemberian Kapsul Vit A

• Permenkes No. 66 Tahun 2014

• Menurunkan prevalensi dan mencegah kekurangan vitamin A pada anak-anak balita

• Kapsul vitamin A dosis tinggi (200.000 IU) terbukti efektif mengatasi KVA apabila cakupannya tinggi (minimal 80%).

(13)

P E R M

E N

K E S

N O

6 6

T A H U N

2 0 1 4

(14)

Sasaran

• Kapsul vitamin A 100.000 IU semua bayi (umur 6-11 bulan) baik sehat maupun sakit.

• Setiap 6 bulan, bulan Februari atau Agustus

Bayi

• Kapsul vitamin A 200.000 IU semua balita (umur 1-5 tahun) baik sehat maupun sakit.

• Setiap bulan, bulan Februari dan Agustus

Anak Balita

• Kapsul vitamin A 200.000 IU ibu baru melahirkan (nifas) sehingga bayi memperoleh vitamin A melalui ASI

• Paling lambat 30 hari setelah melahirkan

Ibu Nifas

• Xerophthalmia: 1 x 200.000 IU/hari minggu I,1 x 200.000 IU/minggu minggu II-V

• Campak; anak 200.000 IU, bayi 100.000 IU Spesial Case

(15)

ANEMIA DEFISIENSI BESI

• Anemia adalah kondisi di mana jumlah sel darah merah atau hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada di bawah normal.(Rukiyah, 2010)

• Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin (Hb) dalam darahnya kurang dari 12 gr%. (Wiknjosastro, 2002)

• Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin dibawah 11 gr% pada trimester 1 dan 3 atau kadar haemoglobin kurang dari 10,5 gr% pada trimester 2. (Saifuddin, 2002)

(16)

Defenisi Anemia

• Anemia adalah kondisi dimana sel darah merah menurun atau menurunnya hemoglobin, sehingga kapasitas daya angkut oksigen untuk kebutuhan organ-organ vital pada ibu dan janin menjadi berkurang. Selama kehamilan, indikasi anemia adalah jika konsentrasi hemoglobin kurang dari 10,50 sampai dengan 11,00 gr/dl. (Varney H, 2006)

• Anemia dalam kandungan ialah kondisi ibu dengan kadar Hb < 11,00 gr%. Pada trimester I dan III atau kadar Hb < 10,50 gr% pada trimester II. (Prawirohardjo, S, 2002)

(17)

Anemia??

 Kurang darah

 Kadar Hb dlm darah < normal :

• Pria dewasa: 13 gram/dl

• Wanita dewasa: 12 gram/dl

• Anak usia sekolah: 12 gram/dl

• Balita: 11 gram/dl

• Ibu nifas (<3 bulan): 11 gram/dl

• Ibu hamil: 11 gram/dl

(18)

Anemia gizi  Anemia defisiensi besi  kekurangan zat gizi:

• Protein

• Vitamin: B12, as.folat, Vit. A, Vit.E

• Mineral: Fe, Zn

(19)

Faktor Resiko Anemia

• Simpanan zat besi yang buruk  Hb sumsum tulang↓

& Zat besi (hati) ↓

• Ketidakcukupan gizi  nabati (absorbsi buruk) & zat penghambat absorbsi

• Peningkatan kebutuhan  hamil, bayi, balita, pubertas.

• Thalasemia dan anemia sel sabit

• Malabsorbsi dan peningkatan kehilangan  diare, hookworm, periode laktasi, jarak kehamilan.

• Obat dan faktor lainnya  terapi radiasi, obat antikanker

(20)

What Are The Major Cause Of Anemia???

• Low dietary intake of iron

• Poor bioavailability of iron

• High parasitic infestation (hookworm)

(21)

Tanda-Tanda Anemia

(22)

Dampak AGB

• Wnt hamil: keguguran, prematur, BBLR, perdarahan ante & post partum  kematian ibu dan bayi

 MMR & IMR 

• Balita & anak sekolah: prestasi belajar ↓, daya tahan↓  kualitas SDM ?

• Dewasa: pusing, lemah, lesu, daya tahan ↓, prestasi kerja ↓  kualitas SDM ?

(23)

Eritrosit, membawa oksigen ke jaringan.

Dihasilkan dari sumsum tulang.

Eritropoiesis, istilah pembentukan eritrosit.

Stem cell sumsum tulang memicu pelepasan retikulosit

Eritrosit terus matur selama satu hingga

dua hari setelah dilepaskan ke dalam

sirkulasi darah.

Eritrosit mengandung Hb, yang berikatan

dengan oksigen.

Hb hanya dibentuk selama maturasi

eritrosit

Eritrosit yang matur tidak mampu menghasilkan Hb

karena tidak memiliki pensintesis protein yang

diperlukan yang hanya dibutuhkan di retikulosit.

Jika Hb rusak selama maturasi eritrosit, selanjutnya Hb tidak

dapat diperbaiki.

Eritrosit yang matur tidak memiliki nucleus

Eritrosit tidak mampu memperbaiki kerusakan akibat penuaan atau trauma.

Eritrosit mengalami rentang hidup yang

terbatas.

Elemen tertentu, seperti zat besi dan

vitamin B12, dibutuhkan untuk produksi dan maturasi.

Ketidakadekuatan asupan diet = < eritrosit yang penting dan akibatnya menimbulkan anemia.

Fisiologi Sel Darah Merah Hingga Terjadi Anemia

(24)

Etiologi Anemia

• Kekurangan zat gizi dalam makanan yang dikonsumsi.

• Penyerapan zat besi yang tidak optimal.

• Kehilangan darah yang

disebabkan oleh perdarahan menstruasi yang banyak,

perdarahan akibat luka.

Penyebab anemia

secara umum

adalah:

(25)

Etiologi Anemia

• Kandungan zat besi dari makanan yang dikonsumsi tidak mencukupi kebutuhan.

• Meningkatnya kebutuhan tubuh akan zat besi.

• Meningkatnya pengeluaran zat besi dari tubuh.

Anemia gizi besi dapat terjadi karena hal-hal berikut

ini:

(26)

Gejala dan tanda

Letih, sering mengantuk, malaise.

Pusing, lemah.

Nyeri kepala

Luka pada lidah.

Kulit pucat.

Membran mukosa pucat (misal konjungtiva).

Bantalan kuku pucat.

Tidak ada nafsu makan, mual dan muntah

(27)

Anemia Defisiensi Besi

Anemia defisiensi Fe merupakan hasil akhir keseimbangan negatif Fe yang berlangsung lama. Bila keseimbangan besi ini menetap akan menyebabkan cadangan besi terus berkurang. Terdapat 3 tahap defisiensi besi, yaitu :

• Iron depletion

• Ditandai dengan cadangan besi menurun atau tidak ada tetapi kadar Fe serum dan Hb masih normal. Pada keadaan ini terjadi peningkatan absorpsi besi non heme.

• Iron deficient erythropoietin/iron limited erythropoiesis

• Pada keadaan ini didapatkan suplai besi yang tidak cukup untuk menunjang eritropoiesis (pembentukan sel darah merah).

• Iron deficiency anemia

• Keadaan ini merupakan stadium lanjut dari defisiensi Fe. Keadaan ini ditandai dengan cadangan besi yang menurun atau tidak ada, kadar Fe serum rendah, dan kadar Hb atau Ht yang rendah.

(28)

Kondisi: Hb Normal Hb Anemia Kurang Dari (gr/dl)

Lahir (aterm) 13.5-18.5 13.5

Perempuan dewasa tidak hamil

12.0-15.0 12.0

Perempuan dewasa hamil:

Trimester Pertama : 0-12 minggu

11.0-14.0 11.0

Trimester Kedua : 13-28 minggu

10.5-14.5 10.5

Trimester ketiga : 29 aterm

11.0-14.0 11.0

Kadar Hemoglobin Pada Perempuan Dewasa dan Ibu Hamil Menurut WHO

(29)

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan penelitian Romasari (2013) menunjukkan hasil bahwa struktur modal tidak berpengaruh signifikan negatif terhadap kualitas laba.. Faktor lain yang mempengaruhi kualitas

Simplisia merupakan bahan baku untuk pembuatan obat yang berasal dari alam dan belum mengalami proses perubahan atau pengolahan. Pengawasan mutu = untuk memilah komponen-komponen

Pengawasan mutu selama proses produksi Donna Coco dilakukan untuk memastikan apakah nata, bahan baku, dan sirup sudah sesuai dengan standar yang ada dan layak untuk

Maksud dari pernyataan tersebut yakni sejarah pertempuran Kotabaru yang merupakan peristiwa nyata yang ditulis dalam bentuk teks sejarah dan kemudian ada perwujudan lain

Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui pengaruh Ekuitas Merek terhadap Rasa Percaya Diri Pelanggan Sabun Mandi Nuvo.. Populasi dalam penelitian ini adalah

Namun disisi lain penelitian yang dilakukan Syafitri (2009) dengan judul “ Pengaruh Pertubuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan Dana Alokasi Umum (DAU) terhadap

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan bahwa: 1) Terdapat pengaruh yang signifikan keaktifan siswa dalam pembelajaran terhadap

pengumpulan data di lapangan dengan menjabarkan strategi komunikasi yang dilakukan Unit Pelaksana Teknis Daerah Panti Sosial Karya Wanita Harapan Mulia melalui seminar atau