• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS AKHIR SISTEM PENYIMPANAN ARSIP ELEKTRONIK PADA BAGIAN SEKRETARIAT PT BANK SUMUT KANTOR PUSAT OLEH DELLA FADILA SARI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TUGAS AKHIR SISTEM PENYIMPANAN ARSIP ELEKTRONIK PADA BAGIAN SEKRETARIAT PT BANK SUMUT KANTOR PUSAT OLEH DELLA FADILA SARI"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM PENYIMPANAN ARSIP ELEKTRONIK PADA BAGIAN SEKRETARIAT PT BANK SUMUT KANTOR PUSAT

OLEH

DELLA FADILA SARI 162103008

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan pada Program Diploma III

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KESEKRETARIATAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)
(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI D III KESEKRETARIATAN

LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda-tangan di bawah ini dengan ini menyatakan bahwa tugas akhir yang berjudul “Sistem Penyimpanan Arsip Elektronik Pada Bagian Sekretariat PT. Bank Sumut Kantor Pusat“ adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Medan.

Bagian atau data yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika penulisan ilmiah.

Apabila kemudian hari pernyataan ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan, 2019

Della Fadila Sari

Materai

6000

(4)

i

yang telah memberikan pengetahuan,pengalaman,kekuatan dan kesempatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul "Sistem Penyimpanan Arsip Elektronik Pada Bagian Sekretariat PT. Bank Sumut Kantor Pusat". Tugas Akhir ini merupakan syarat wajib bagi setiap mahasiswa agar dapat menyelesaikan Program Studi Diploma III Kesekretariatan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penulis banyak mendapat bimbingan dan arahan dari berbagai pihak sehingga pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ramli SE, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dra. Marhayanie, M.Si, selaku Ketua Program Studi Diploma III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara 3. Ibu Inneke Qamariah, SE, MSi,selaku Sekretaris Program Studi Diploma III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE, MM selaku Dosen Pembimbing yang selalu memberikan saran-saran serta petunjuk dan bimbingan kepada penulis.

5. Seluruh Dosen Pengajar dan Pegawai di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

(5)

dorongan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

7. Dan kepada teman-teman seperjuangan Rizka, Rissa, Sheila, Cindy dan Putri yang selalu mendukung dalam penulisan tugas akhir ini.

Atas bantuan dan dorongan tersebut, penulis ingin mengucapkan beribu terima kasih dan hanya bisa berdoa semoga amal baik yang telah diberikan kiranya dibalas oleh Allah SWT, dan penulis berharap semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi semua pihak.

Medan,………..2019 Penulis

Della Fadila Sari NIM. 162103008

(6)

iii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v DAFTAR GAMBAR ... vi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah ... 5 1.3. Tujuan Penelitian ... 5 1.4. Manfaat Penelitian ... 5 1.5. Jadwal Kegiatan ... 6 1.6. Sistematika Penulisan ... 6

BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 8

2.2. Fungsi, Visi dan Misi Perusahaan ... 10

2.3. Struktur Organisasi ... 11

2.4. Job Description ... 12

2.5. Jaringan Usaha Kegiatan ... 16

2.6. Kinerja Usaha Terkini ... 25

2.7. Rencana Kegiatan ... 28

BAB III PEMBAHASAN 3.1. Sistem Penyimpanan Arsip ... 30

3.2. Sistem Informasi Penyimpanan Arsip (SIPA) ... 33

3.3. Proses Pemindahan SIPA ... 35

3.3.1. Modul Pemindahan ... 36

3.3.2. Modul Berita Acara Pemindahan ... 38

3.3.3. Modul Upload DPD/A Inaktif ... 39

3.3.4. Modul Entry Data ... 40

3.4. Proses Peminjaman SIPA. ... 42

3.4.1. Modul Pencarian ... 42

3.4.2. Modul Peminjaman ... 44

3.4.3. Modul Pengembalian ... 45

3.5. Proses Pemusnahan SIPA ... 47

3.5.1. Modul Daftar Usul Musnah ... 47

3.5.2. Modul Berita Acara Pemusnahan ... 48

3.6. Proses Penyerahan SIPA ... 49

3.6.1. Modul Penyerahan ... 50

3.6.2. Modul Berita Acara Penyerahan ... 51

(7)

4.1. Kesimpulan ... 53 4.2. Saran ... 53 DAFTAR PUSTAKA ... 55

(8)

v

3.1. Program Yang Dijalankan SIPA ... 34

3.2. Penggunaan Modul Pemindahan ... 37

3.3. Penggunaan Modul Berita Acara Pemindahan ... 39

3.4. Penggunaan Modul Upload DPD/A Inaktif ... 40

3.5. Penggunaan Modul Entry Data ... 41

3.6. Penggunaan Modul Pencarian ... 43

3.7. Penggunaan Modul Peminjaman ... 45

3.8. Penggunaan Modul Pengembalian ... 46

3.9. Penggunaan Modul Daftar Usul Musnah ... 48

3.10. Penggunaan Modul Berita Acara Pemusnahan ... 49

3.11. Penggunaan Modul Penyerahan ... 50

(9)

No. Gambar Judul Halaman

2.1. Struktur Organisasi PT. Bank Sumut ... 11

3.1. Menu Utama SIPA ... 34

3.2. Flow Diagram SIPA ... 36

3.3. Modul Pemindahan ... 37

3.4. Modul Berita Acara Pemindahan ... 38

3.5. Modul Upload DPD/A Inaktif ... 40

3.6. Modul Entry Data ... 41

3.7. Modul Pencarian ... 43

3.8. Modul Peminjaman ... 44

3.9. Modul Pengembalian ... 46

3.10. Modul Daftar Usul Musnah ... 47

3.11. Modul Berita Acara Pemusnahan ... 49

3.12. Modul Penyerahan ... 50

(10)

1

Setiap Lembaga atau Instansi dalam pelaksanaan kegiatan administrasi sehari–hari tidak dapat lepas dari proses penciptaan arsip, karena pada dasarnya arsip merupakan catatan atau rekaman dari setiap kegiatan yang dilakukan. Catatan ini secara umum disebut naskah atau dokumen atau informasi terekam, yang dalam realisasinya dapat berupa tulisan, gambar ataupun suara.

Arsip mempunyai peranan yang sangat penting dalam perjalanan hidup suatu organisasi, oleh karena itu untuk menjaga keawetan daur hidup sebuah arsip dari tahap penciptaannya, penggunaan, pemeliharaan dan pemindahan serta pemusnahannya, sangat diperlukan sebuah sistem yang baik dan benar untuk menangani arsip.

Arsip dalam bahasa Belanda disebut “Archief”, sedang dalam bahasa Inggris disebut “Archieve”, kata inipun berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata “arche” yang berarti “permulaan”. Kemudian kata “arche” ini berkembang menjadi kata “Archia” yang berarti “catatan”.Selanjutnya, dari kata “Archia” berubah lagi menjadi kata “Ar-cheion” yang berarti ‘Gedung Pemerintahan”. Sedangkan dalam bahasa Latin, disebut “Archivum”, dan akhirnya menurut Serdamayanti dalam bahasa Indonesia dipakai istilah “Arsip” sampai saat ini.

Dalam undang undang Nomor 43 tahun 2009 tentang Kearsipan disebutkan bahwa “arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai

(11)

bentuk dan media sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang dibuat dan diterima oleh lembaga negara, lembaga pemerintahan daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, dan perseorangan dalam pelaksanaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara”.

Salah satu sumber data adalah arsip, karena arsip adalah bukti dan rekaman dari kegiatan atau transaksi mulai dari kegiatan terdepan sampai kepada kegiatan- kegiatan pengambilan keputusan.Untuk pengambilan keputusan, arsip diolah baik secara manual maupun komputer menjadi suatu informasi yang dipakai dasar dalam pengambilan keputusan.

Menurut Sugiarto (2015:2), kearsipan merupakan dasar dari pemeliharaan surat, kearsipan mengandung proses penyusunan dan penyimpanan surat-surat sedemikian rupa, sehingga surat/berkas tersebut dapat diketemukan kembali bila diperlukan. Kegiatan administrasi di suatu kantor pada dasarnya juga mempunyai suatu hasil seperti unit-unit lainnya. Setiap pekerjaan dan kegiatan di perkantoran memerlukan data dan informasi.

Menurut Barthos yang dikutip oleh Dewi (2011:1) Arsip : Setiap catatan tertulis bak dalam bentuk gambar ataupun bagan yang membuat keterangan- keterangan mengenai subjek (pokok persoalan) ataupun peristiwa yang dibuat orang untuk membantu daya ingatan orang itu pula.

Sedangkan menurut Donni, Agus (2013:164-167) Sistem penyimpanan arsip (filling system) adalah sistem yang digunakan untuk menyimpan arsip agar dapat dengan cepat bila arsip bilamana arsip sewaktu-waktu diperlukan.

(12)

Menurut Dewi (2011:98) Sistem kearsipan yang dipilih haruslah disesuaikan dengan kondisi kantor dan jenis arsip yang akan disimpan. Berdasarkan dengan teori ilmu kearsipan, filling sistem kearsipan dibagi menjadi empat sistem yaitu sistem kronologis, sistem abjad, sistem nomor/kode kasifikasi persepuluh, dan sistem geografis.

Seiring dengan kemajuan teknologi, dunia kearsipan yang selama ini hanya berkutat pada kertas-kertas lusuh dan berbau menyengat.Kini juga tak ketinggalan telah memanfaatkan teknologi sebagai alat untuk mengolah, mengakses dan penyebaran serta pelestarian arsip.Arsip-arsip kuno yang memiliki nilai guna informasi sejarah dan mengandung keunikan yang sangat menarik sekarang telah disajikan dan diakses melalui media elektronik. Dengan memungkinkan pengaksesan yang lebih luas, diharapkan arsip merupakan barang bukti yang sekaligus mampu berbicara tentang fakta dan peristiwa sejarah dan mampu memberikan arti dan manfaat dalam kehidupan manusia. Sehingga arsip-arsip yang dulunya hanya dapat dilihat dan dibaca pada pusat-pusat arsip-arsip, kini dapat diakses secara online, dan bahkan layanannya telah mengarah pada sistem layanan otomasi.

Arsip elektronik memiliki pola kehidupan yang sama dengan arsip konvensional, dimulai dari penciptaan, penyimpanan dan penemuan kembali, pengolahan, pendistribusian, dan penyusutan. Perbedaan antara arsip elektronik dan konvensional adalah pada kecepatan dan ketepatan dalam penemuan arsip kembali.

(13)

Menurut NARA (National Archives and Record Administration) Amerika Serikat adalah arsip-arsip yang disimpan dan diolah di dalam suatu format dimana hanya mesin komputer yang dapat memprosesnya. Oleh karena itu arsip elektronik seringkali dikatakan sebagai machine readable records (arsip yang hanya bisa dibaca melalui mesin). Sedangkan menurut Australian Archives dalam buku Managing Electronic Records, arsip elektronik adalah arsip yang dicipta dan dipelihara sebagai bukti dari transaksi, aktifitas, dan fungsi lembaga atau individu yang ditransfer dan diolah di dalam dan di antara sistem komputer.

Sama halnya dengan PT. Bank Sumut Kantor Pusat tempat penulis melakukan magang, setelah melakukan kegiatan magang selama dua bulan penulis telah mengamati tentang perkembangan penyimpanan arsip yang dilakukan oleh PT. Bank Sumut.

PT. Bank Sumut merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa, merupakan Bank Daerah khusus Sumatera Utara yang memiliki tujuan untuk mensejahterakan perekonomian masyarakat Sumatera Utara.Perkembangan penyimpanan arsip di dalam PT. Bank Sumut sudah sangat maju.PT. Bank Sumut memiliki sistem arsip eletroniknya sendiri yang bernama SIPA (Sistem Informasi Penyiimpanan Arsip).Sistem aplikasi komputer ini dikembangkan dan digunakan untuk membantu, mempermudah dan mempercepat pelaksanaan prosedur pelayanan sebagai bukti tertib administrasi dan manajemen.Tidak menutup kemungkinan juga bahwa PT. Bank Sumut juga menyimpan arsip dalam bentuk bundelan, karna itu merupakan bukti otentik yang akan digunakan bila terjadi sesuatu yang memerlukan bukti fisik arsip itu sendiri.

(14)

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis melihat permasalahan yang diidentifikasi, yaitu “Bagaimana Sistem Penyimpanan Arsip Eletronik Pada Bagian Sekretariat PT. Bank Sumut Kantor Pusat?”.

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah :

Untuk mengetahui Sistem Penyimpanan Arsip Elektronik Pada Bagian Sekretariat PT. Bank Sumut Kantor Pusat. Merupakan syarat mutlak untuk dapat menyelesaikan pendidikan Diploma III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

1.4. Manfaat Penelitian

Sebuah penelitian tentunya diharapkan mampu memberikan manfaat dari berbagai pihak. Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi Penulis

Hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat dan memperdalam ilmu pengetahuan dan menambah pengetahuan tentang sistem penyimpanan arsip khususnya sistem penyimpanan arsip elektronik yang digunakan di dalam kantor PT. Bank Sumut.

2. Bagi Perusahaan

Dapat memberikan gambaran dan informasi yang berguna bagi perusahaan dalam melakukan kegiatan pengarsipan kepada seluruh pegawai.

(15)

3. Bagi Pihak Lain

Sebagai bahan referensi dan informasi bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut terutama yang berhubungan dengan sistem penyimpanan arsip.

1.5. Jadwal Kegiatan

Dalam penulisan Tugas Akhir, jadwal kegiatan dapat dilihat pada Tabel 1.1. Pengumpulan data dan penyusunan laporan Penelitian dilakukan berlangsung mulai 18 Februarisampai dengan 31 Mei 2019, penelitian dilakukan diPT. Bank Sumut Kantor Pusat, Jalan Imam Bonjol No. 18, Madras Hulu, Medan Polonia, Kota Medan, Sumatera Utara

Tabel 1.1 Jadwal kegiatan

No. Kegiatan

Februari Maret April Mei

Minggu Ke - Minggu Ke - Minggu Ke - Minggu Ke - 1 2 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. Persiapan 2. Pengumpulan Data 3. Penulisan Tugas Akhir Sumber : Penulis (2019) 1.6. Sistematika Penulisan BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini diuraikan tentang Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, serta memaparkan Rencana Penulisan yang terdiri dari Jadwal kegiatan/penelitian dan Sistematika Penulisan. BAB II : PROFIL PERUSAHAAN

(16)

Pada bab ini diuraikan sejarah singkat PT. Bank Sumut Kantor Pusat, Visi, Misi, dan Fungsi PT. Bank Sumut, Struktur Organisasi, Job Description, Jaringan Kegiatan, Kinerja Kegiatan Terkini, Rencana Kegiatan.

BAB III : PEMBAHASAN

Pada bab ini berisi uraian Sistem Penyimpanan Arsip, Sistem Informasi Penyimpanan Arsip (SIPA), Proses Pemindahan SIPA, Proses Peminjaman SIPA, Proses Pemusnahan SIPA, dan Proses Penyerahan SIPA yang ada di dalam sistem aplikasi komputer SIPA pada Bagian Sekretariat PT. Bank Sumut Kantor Pusat.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Menjelaskan kesimpulan menyeluruh sesuai dengan topik penelitian dan kemudian menguraikan kesimpulan dengan saran yang relevan.

(17)

PROFIL PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat PT. Bank Sumut

PT. Bank pembangunan daerah sumatera utara disingkat BPDSU mendirikan di Medan Pada tanggal 04 November 1961 dalam bentuk Perusahaan Daerah (PD) berdasarkan Akta Notaris Rusli Nomor 22 dengan sebutan BPDSU. Pada tahun 1962 tentang ketentuan pokok Bank pembangunan daerah dan sesuai dengan Peratuturan daerah Tingkat I Sumatera Utara No. 5 tahun 1965 bentuk usaha diubah menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Modal dasar pada saat itu sebesar Rp. 100 juta dan sahamnya dimiliki oleh Daerah tingkat I Sumatera Utara dan Pemerintahan Daerah Tingkat II Sumatera Utara.

Sejalan dengan program Rekapitulisasi, bentuk hukum BPDSU tersebut harus diubah dari perusahaan Daerah (PD) menjadi perseroan terbatas (PT) agar saham Pemerintah Pusat dapat masuk untuk mengembangkan dan di kemudian hari aham pihak ketiga dimungkinkan dapat masuk atas persetujuan DPRD Tingkat I Sumatera Utara, sehingga berdasarkan hal tersebut maka pada Tahun 1999, bentuk hukum BPDSU dirubah menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara atau disingkat PT. Bank Sumut yang berkedudukan dan berkantor pusat di Medan, JL. Imam Bonjol No. 18 Medan. Perubahan tersebut dituangkan dalam Akte Pendirian Alina Hanum Nasution, S.H., dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman 8 Republik Indonesia dibawah Nomor C–8224 HT.01.01.TH99, serta diumumkan dalam berita Negara Republik Indonesia Nomor 54 tanggal 6 Juli 1999.

(18)

Modal dasar pada saat itu menjadi Rp. 400 Miliar yang selanjutnya dengan pertimbangan kebutuhan proyeksi pertumbuhan Bank, di tahun yang sama modal dasar kembali ditingkatkan menjadi Rp. 500 Miliar. Sesuai dengan akta No. 39 tanggal 10 Juni 2008 yang dibuat dihadapan H. Marwansyah Nasution, SH, notaris di Medan berkaitan dengan akta penegasan No.05, tanggal 10 November 2008 dan telah mendapat pengesahaan dari Menteri Hukum dan Hak Azazi Manusia Republik Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam surat keputusan Nomor AHU-87927. AH. 01.02 tahun 2008 tanggal 20 November 2008 dan telah beberapa kali mengalami perubahan. Dan telah diumumkan dalam tambahan berita Negara Republik Indonesia No.10 tanggal 3 Februari 2009, maka modal dasar ditambahkan dari 500 miliar menjadi Rp. 1 trilyun.

Anggaran dasar terakhir, sesuai dengan Akta No. 16, tanggal 29 Oktober 2010 akta notaris N.03 tanggal 6 desember 2010 mengenai pernyataan keputusan rapat, yang dibuat dihadapan Afrizal Aesad, SH, Notaris di Medan yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan hak Asasi Manusia Nomor AHU-AH 01-043350 tanggal 10 Februari 2011. Anggaran dasar terakhir, sesuai dengan Akta No. 12 tanggal 18 Mei 2011 dari Notaris Afrizal Arsad Hakim, SH, mengenai pernyataan Keputusan Rapat PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara.

Perubahan anggaran dasar ini telah memperoleh persetujuan dari menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam Surat Keputusan No.AHU-33566.9 AHU.01.02 Tahun 2011 tanggal 05 Juli 2011, dimana modal dasar mengalami perubahan dari Rp. 1 Trilyun menjadi Rp. 2

(19)

Trilyun. PT. Bank SUMUT awalnya merupakan Bank Non Devisa yang kantor pusatnya pertama kali beralamatkan di JL. Palang Merah No. 62 (menyewakan Ruko Milik Sultan Negara) pada tahun 1962, namun Bank SUMUT berdasarkan persetujuan Bank Indoneia telah meningkatkan status menjadi Bank Umum Devisa yang diresmikan (Launching) pada tanggal 7 September 2012 oleh pelaksana tugas Gubsu di Gedung Kantor Pusat Bank Sumut. Dari tahun ke tahun PT. Bank SUMUT mengalami peningkatan asset sehingga untuk per 31 Desember 2013, asset PT. Bank SUMUT adalah sebesar Rp. 21.495 Milyar.

2.2. Fungsi, Visi dan Misi PT. Bank Sumut Fungsi PT. Bank Sumut

Fungsi dari pendirian PT. Bank Sumut adalah kelengkapan otonomi daerah dibidang perbankan, PT. Bank Sumut berfungsi sebagai penggerak dan pendorong laju pembangunan di daerah, bertindak sebagai pemegang kas daerah PT. Bank Sumut merupakan bank devisa yang berkantor pusat di jalan Imam Bonjol No. 18 Medan yang memiliki jaringan pelayanan yang terus bertambah dan sampai bulan Mei tahun 2010 sudah mencapai 249 unit pelayanan dalam melayani masyarakat diseluruh daerah Sumatera Utara dan Jakarta. Jaringan layanan PT. Bank Sumut juga mencakup seluruh wilayah Indonesia melalui kerjasama dengan seluruh dengan seluruh bank pembangunan daerah dengan layanan BPD net online.

Visi PT. Bank Sumut

Menjadi bank andalan untuk membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah di segala bidang serta sebagai

(20)

salah satu sumber pendapatan daerah dalam rangka peningkatan taraf hidup rakyat.

Misi PT. Bank Sumut

Mengelola dana pemerintah dan masyarakat secara professional yang didasarkan pada prinsip-prinsip compliance.

2.3. Struktur Organisaasi

Seperti halnya perusahaan-perusahaan pada umumnya, PT. Bank Sumut juga memiliki struktur organisasi.Struktur organisasi yang ada pada PT. Bank Sumut digambarkan di bawah ini.

Sumber: www.banksumut.com(2019)

Gambar 2.1

(21)

2.4. Job Description

Adapun tugas dan wewenang masing-masing jabatan pada PT. Bank Sumut Medan adalah sebagai berikut :

1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan pemegang kekuasaan di perusahaan. Dewan Komisaris dan Direksi melaporkan dan mempertanggung jawabkan kinerja perseroan kepada pemegang saham

2. Dewan Komisaris

Dewan Komisaris dipilih dan diangkat oleh RUPS. Dewan Komisaris bertanggungjawab kepada pemegang saham dalam mengawasi kebijakan Direksi tehadap oprasional bank secara umum yang mengacu kepada rencana bisnis yang telah disetujui oleh Dewan Komisaris dan Bank Indonesia serta memastikan kepatuhan terhadap seluruh peraturan dan perundangan yang berlaku.

3. Dewan Pengawas Syariah

Dewan Pengawas Syariah dipilih dan diangkat oleh RUPS.Bertugas untuk melakukan pengawasan secara khusus tekait bisnis dan usaha syariah sesuai dengan anggaran dasar serta member nasihat kepada Direksi.

4. Direksi Bank

Direksi Bank terdiri dari Direktur Utama, Direktur Kepatuhan, Direktur Oprasional, Direktur Pemasaran, serta Direktur Bisnis dan Syariah. Masing-masing Direktur memimpin, mengawasi dan membawahi Satuan Kinerja Bank sesuai dengan bidang tugasnya. Semua direktur telah lulus fit and

(22)

proper test, mengelola kekayaan bank dengan penuh tanggung jawab dan mematuhi peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku. 5. Sekretaris Perusahaan

Sekretaris Perusahaan berada di bawah Direktur Utama serta dipimpin oleh seorang Pemimpin Sekretaris Perusahaan. Sekretaris Perusahaan tersebut memiliki tugas untuk merencanakan, mengarahkan dan mengontrol pengelolaan kesekretariatan perusahaan, huku, dan komunikasi perusahaan dalam rangka menjaga hubungan kemitraan dan meningkatkan image perusahaan.

6. Divisi Perencanaan

Divisi Perencanaan berada di bawah Direktur Utama serta dipimpin oleh seorang Pemimpin Divisi. Divisi Perncanaan memiliki fungsi untuk mengarahkan dan mempersiapkan strategi perencanaan bisnis bank dalam rangka meningkatkan pembangunan jaringan dan kinerja bank.

7. Divisi Sumber Daya Manusia

Fungsi Divisi SDM adalah mengarahkan, merencanakan, dan mengembangkan sistem manajemen SDM untuk memastikan produktivitas dan pengembangan human asset value.

8. Divisi Pengawasan

Fungsi Divisi Pengawasan adalah menyelamatkan dan mengamankan harta bank, mengawasi dan membina seluruh unit kerja bank untuk mencapai efisiensi dan efektivitas.

(23)

9. Divisi Kepatuhan

Fungsi Divisi Kepatuhan adalah mewujidkan terlaksananya budaya kepatuhan, mengelola risiko kepatuhan, memastikan agar kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur serta kegiatan usaha bank telah sesuai dengan ketentuan BI atau OJK.

10. Divisi Manajemen Risiko

Fungsi Divisi Manajemen Risiko adalah mengarahkan dan merencanakan manajemen risiko bank (enterprice risk management) dalam rangka pengendalian risiko yang efektif dan selaras dengan ketentuan Bank Indonesia.

11. Divisi Akuntansi dan Pajak

Fungsi Divisi Akuntansi dan Pajak adalah merencanakan, mengarahkan, dan mengontrol aktivitas data keuangan dan perpajakan atas pencatatan dan pelaporan untuk memastikan kelancaran proses oprasional unit kerja.

12. Divisi Operasional

Funsi Divisi Operasional adalah mengarahkan dan mengontrol proses monitoring, rekonsiliasi settlement dilakukan seesuai dengan SOP (Standar Operasional Prosedur) guna mendukung kelancaran proses operasional. 13. Divisi Teknologi Informasi

Fungsi Divisi Teknologi Informasi adalah membangun, mengarahkan, dan mengontrol sistem teknologi informasi untuk menjamin kelancaran kegiatan bank.

(24)

14. Divisi Umum

Divisi Umum terdiri dari dua bidang, yaitu bidang logistic dan bidang rumah tangga.Fungsi Divisi Umum yaitu merencanakan, mengarahkan dan mengontrol pengelolaan infrastruktur, fasilitas kerja, dan logistic untuk memastikan kelancaran operasional seluruh unit kerja.

15. Divisi Dana dan Jasa

Fungsi Divisi Dana dan Jasa adalah untuk mengimplementasikan, memonitor, dan mengevaluasi pemasaran produk dan jasa bank untuk mencapai target bisnis dan laba.

16. Divisi Ritel

Fungsi Divisi Ritel adalah mengkoordinir pertumbuhan produk kredit ritel yang sehat dan mengelola skim kredit untuk meraih potensi dan memperluas pangsa pasar kredit ritel Bank Sumut.

17. Divisi Treasuri

Divisi Treasuri terdiri dari dua yaitu bidang treasuri dan bidang pemasaran produk dan jasa. Fungsi divisi ini adalah mengelola sumber dana bank untuk mendapatkan hasil yang optimal, mengevaluasi sasaran dibidang sumber dana, mereview skin produk dan jasa yang ada untuk meraih potensi pasar, memperluas memperluas pangsa pasar produk dana dan jasa, dan melaksanakan penerapan manajemen risiko dengan ketentuan yang berlaku. 18. Divisi Kredit

Divisi Kredit terdiri dari dua bidang yaitu bidang kredit dan bidang supervisi kredit.Fungsi Divisi Kredit adalah mengevaluasi sasaran dibidang

(25)

pengkreditan, mereview skim kredit yang ada untuk meraih potensi pasar dan memperluas pangsa pasar kredit.

19. Divisi Penyelamatan Kredit

Fungsi divisi ini adalah mengarahkan dan mengontrol sinergi dan sistem penyelesaian kredit bermasalah dalam rangka menurunkan kredit bermasalah. 20. Divisi Risiko Kredit

Divisi Risiko Kredit berada di bawah Direktur Bisnis dan Syariah serta dipimpin oleh seorang Pemimpin Divisi yang dibantu oleh Pejabat Struktural setingkat Bidang dan Pejabat Fungsional serta Pegawai.

2.5. Jaringan Usaha Kegiatan

Secara sederhana Bank diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa-jasa bank lainnya. Dalam hal ini Bank SUMUT merupakan bank yang kegiatannya menghimpun dana dari masyarakat. Bank SUMUT dalam menjalankan usahanya sebagai lembaga keuangan, kegiatan bank sehari-hari tidak akan terlepas dari bidang keuangan. Kegiatan pihak perbankan secara sederhana dapat kita katakan sebagai tempat melayani segala kebutuhan para nasabahnya.Para nasabah datang silih berganti baik sebagai pembeli jasa maupun penjual jasa yang ditawarkan. Adapun kegiatan daripada Bank SUMUT antara lain menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan giro, simpanan tabungan dan simpanan deposito.

Bank SUMUT juga menyalurkan dana ke masyarakat dalam bentuk kredit seperti kredit umum, kredit angsuran lainnya, kredit peduli usaha mikro dan

(26)

berbagai kredit lainnya. Bank SUMUT juga memberikan jasa-jasa lainnya seperti kliring yang merupakan penarikan warkat atau cek yang berasal dari dalam suatu kota, termasuk transfer dalam kota antar bank. Serta Letter of Credit (L/C) merupakan jasa yang diberikan dalam rangka mendukung kegiatan atau transaksi ekspor impor.

Saat ini intensitas persaingan dalam dunia perbankan semakin ketat.Setiap Bank berupaya mencapai sasaran dan tujuan dengan menawarkan dan mengembangkan berbagai produk, layanan dan fasilitas yang dimilikinya. Bank SUMUT dalam mencapai sasaran dan tujuannya selalu menawarkan produk dan jasa yang dimilikinya dengan berorientasi pada customer needsandwant.

Untuk menunjang pelayanan operasionalnya, Bank SUMUT menghimpun dana dari masyarakat dengan cara menawarkan produk-produknya antara lain :

A. Tabungan

1. Tabungan Martabe.

a. Tabungan Martabe Umum.

Tabungan Martabe Umum yang diperuntukkan bagi seluruh lapisan masyarakat baik perorangan maupun lembaga.

b. Tabungan Martabe Gaji.

Tabungan yang diperuntukkan bagi pegawai dan pensiunan dari instansi Pemerintah/swasta/BUMN/BUMD untuk menampung dana gaji dan pensiun.

(27)

c. Tabungan Martabe KPE.

Tabungan yang diperuntukkan khusus untuk PNS/CPNS dan pensiunan PNS di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupatan/Kota dan Provinsi Sumatera Utara.

d. Tabungan Martabe Mahasiswa.

Tabungan yang diperuntukkan bagi mahasiswa perguruan tinggi, institut dan akademi.

e. Tabungan Martabe SUMUT Sejahtera.

Tabungan yang dikhususkan bagi Nasabah Debitur Kredit Peduli Usaha Mikro SUMUT Sejahtera.

f. Tabungan Martabe Bina Siswa Mandiri (BSM).

Tabungan yang dikhususkan bagi penerima bantuan Siswa Miskin. g. Tabungan Martabe Valas.

Tabungan Martabe Valas adalah simpanan tabungan dalam mata uang asing dengan target pasar komersial yaitu masyarakat umum, perorangan dan badan usaha.

2. TabunganKu.

TabunganKu adalah tabungan untuk perorangan dengan persyaratan mudah dan ringan yang diterbitkan secara bersama oleh bank-bank di Indonesia guna menumbuhkan budaya menabung serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

(28)

3. Tabungan Simpeda.

Tabungan Simpeda (Simpanan Pembangunan Daerah) adalah merupakan produk tabungan bersama yang diterbitkan secara bersama oleh Bank Pembangunan Daerah (BPD) seluruh Indonesia yang dirancang khusus sebagai alat pemersatu BPD seluruh Indonesia.

4. Layanan ATM Bank SUMUT.

Layanan ATM Bank SUMUT yang tergabung dalam ATM Bersama untuk transaksi ATM di seluruh Indonesia dan Malaysia Electronic Payment System (MEPS) untuk transaksi ATM di Malaysia dengan logo BankCard.

5. Jasa Layanan Perbankan Lainnya

Layanan jasa Bank SUMUT yang ada saat ini adalah:

a. Kiriman Uang melalui Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) dan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI). b. BPD Net Online yang merupakan layanan transaksi antar Bank

Pembangunan Daerah (BPD) di seluruh Indonesia secara real timeonline.

c. Safe Deposit Box (SDB) di Kantor Cabang Utama Medan dan Pematang Siantar.

Layanan penerimaan setoran pajak masyarakat melalui Modul Penerimaan Negara (MPN).

d. Layanan penerimaan setoran pembayaran air PDAM khusus masyarakat pelanggan PDAM Tirta Kualo Tanjung Balai.

(29)

f. Layanan penerimaan setoran pembayaran tagihan telepon untuk pelanggan Telkom secara online.

g. Layanan penerimaan setoran pembayaran tagihan listrik untuk pelanggan PLN secara online.

h. Layanan penerimaan setoran pembayaran uang kuliah bagi mahasiswa/i Universitas Sumatera Utara (USU).

i. Layanan penerimaan setoran pembayaran uang pendaftaran calon mahasiswa/i baru Politeknik Negeri Medan (POLMED).

j. Layanan penerimaan pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sektor pedesaan dan perkotaan.

k. Layanan m-ATM Bersama adalah layanan dari ATM Bersama melalui handphone yang berbasis Tsel Menu, yaitu menu yang tertanam di dalam simcard Telkomsel.

l. Layanan SMS Banking SMS Banking service.

m. Cash Deposit Machine (CDM) yaitu mesin yang dapat digunakan untuk transaksi penyetoran tunai.

n. Layanan Western Union untuk pengiriman uang ke manca negara secara realtime online.

o. Layanan penerimaan setoran pajak kendaraan bermotor yang bekerjasama dengan Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara, dimana Bank SUMUT telah membuka Payment Point penerimaan pajak kendaraan bermotor dilokasi publik area yaitu Sun

(30)

Plaza dan Plaza Medan Fair serta layanan Samsat Drive Thru yang berloksi dihalaman parkir gedung Bank SUMUT.

p. Cash Management adalah aplikasi yang memberikan manfaat dan kemudahan bagi Pemerintah Daerah.

q. Surat Keterangan Bank (Referensi Bank) adalah surat keterangan yang diterbitkan Bank atas permintaan nasabah yang menerangkan bahwa nasabah yang bersangkutan adalah pemegang rekening pada Bank.

B. Kredit.

1. Kredit Umum.

Kredit dengan sistem Rekening Koran diberikan kepada perorangan/badan usaha untuk kebutuhan menambah modal-modal kerja, sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan kegiatan usaha yang dijalankan.Usaha yang dapat dibiayai merupakan usaha produktif di sektor perdagangan, industri, jasa pertanian dan sektor-sektor lainnya. 2. Kredit Modal Kerja Kepada Kontraktor/Rekanan (Kredit SPK).

Kredit SPK adalah kredit dengan sistem Rekening Koran diberikan kepada kontraktor/rekanan yang telah memperoleh kontrak kerja/Surat Perjanjian Kerja (SPK) untuk membantu modal kerja dalam rangka menyelesaikan pekerjaan yang diperoleh di bidang jasa kontruksi, infrastruktur maupun pengadaan barang/jasa dari pemberi pekerjaan/Bowheer.

(31)

3. Kredit Angsuran Lainnya (KAL).

Kredit Angsuran Lainnya adalah fasilitas kredit yang diberikan kepada perorangan/badan usaha yang mempunyai usaha produktif pada sector perdagangan, industri jasa,pertanian dan sektor-sektor lainnya atau mempunyai penghasilan tetap fasilitas kredit yang digunakan untuk membiayai keperluan yang bersifat investasi, modal kerja, dan konsumtif. 4. Kredit Kebun Sawit.

Kredit Kebun Sawit adalah kredit dengan sistem angsuran diberikan kepada perorangan/badan usaha untuk membiayai usaha perkebunan sawit.

5. Kredit Sindikasi.

Pemberian kredit antar dua atau lebih lembaga keuangan (Bank) kepada/dengan sebuah perusahaan (debitur) untuk suatu pembiayaan proyek dengan syarat-syarat atau ketentuan kredit yang sama serta dengan perjanjian kredit yang umumnya ditandatangani bersama-sama dan di tata usahakan oleh lembaga yang ditunjuk oleh bank agen.

6. Kredit Pemerintah Daerah (Kredit Pemda).

Merupakan fasilitas kredit yang diberikan kepada Pemerintah Daerah, dengan jangka waktu tertentu, ditujukan untuk menutupi kekurangan arus kas pada tahun anggaran berjalan, membiayai penyediaan layanan umum yang tidak menghasilkan penerimaan maupun untuk membiayai proyek investasi yang menghasilkan penerimaan. Sehingga memberikan manfaat

(32)

bagi pelayanan masyarakat.Sumber pengembalian kredit berasal dari APBD.

7. KPR SUMUT Sejahtera.

Kredit yang diberikan kepada perorangan untuk kebutuhan pembelian rumah baru atau rumah lama baik berupa rumah tinggal,apartemen, rumah toko (ruko) maupun rumah kantor (rukan) yang dijual melalui Pengembang atau bukan Pengembang.

8. Kredit Multi Guna.

KMG merupakan salah satu produk unggulan Bank SUMUT yang diberikan kepada perorangan yang berprofesi sebagai Pegawai Tetap baik PNS,BUMN/BUMD, swasta yang mempunyai penghasilan tetap. Pemberian kredit untuk tujuan membantu keperluan modal kerja, investasi dan konsumsi sehingga penghasilan peminjam berfungsi ganda. 9. Kredit SUMUT Sejahtera (KSS).

Fasilitas kredit ini memiliki tujuan mulia diberikan kepada masyarakat pra sejahtera yang memiliki usaha mikro untuk meningkatkan peran wanita dalam menopang ekonomi keluarga dengan sistem kelompok guna memperbaiki taraf hidup keluarga pra sejahtera atau berpenghasilan rendah menuju ke taraf sejahtera yang lebih baik, membina pengusaha mikro yang memilikikelayakan usaha tetapi belum bankable sehingga menjadi layak menjadi nasabah bank, serta mewujudkan visi dan misi Bank SUMUT khususnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat

(33)

dan membantu program Pemerintah dalam rangka pengentasan kemiskinan.

10. Kredit Mikro SUMUT Sejahtera II (KMSS II).

KMSS II merupakan salah satu produk kredit unggulan Bank SUMUT untuk masyarakat Sumatera Utara, yang memberikan manfaat besar bagi usaha mikro untuk mendapat akses permodalan dengan syarat ringan. 11. Kredit Pensiunan.

Merupakan fasilitas kredit kepada Pensiunan Bank SUMUT dan keluarganya untuk keperluan enovasi rumah, biaya anak, dsb.

12. Kredit Pensiun.

Merupakan fasilitas kredit yang diberikan kepada penerima pensiun baik pension sendiri, pensiun janda, atau duda yang menerima uang pensiunannya melalui PT.Tabungan Asuransi Pegawai Negeri (PT.Taspen).

13. Kredit Tirta Sejahtera.

Merupakan fasilitas kredit untuk kemudahan bagi masyarakat Sumatera Utara yang membutuhkan sambungan baru air minum PDAM Tirtanadi Propinsi Sumatera Utara. Sasaran penyaluran kredit adalah masyarakat yang memiliki penghasilan rendah dan tidak mampu membayar sekaligus biaya pemasangan sambungan baru air minum. Plafond kredit yang dapat diberikan maksimal Rp.5.000.000.- (lima juta rupiah)

(34)

14. Kredit Pegawai

Pemberian fasilitas kredit kepada pegawai Bank SUMUT untuk meningkatkan kesejahteraan pegawai dalam memenuhi berbagai kebutuhan antara lain : pembelian tanah dan atau rumah, pembelian kendaraan, pembangunan/renovasi rumah,biaya pendidikan anak dan kebutuhan yang bersifat produktif. Plafond suku bunga dan jangka waktu kredit disesuaikan dengan masa kerja pegawai.

15. Kredit Program.

Kredit program adalah program pemerintah untuk memberdayakan ekonomi rakyat melalui penyaluran kredit yang difasilitasi oleh perbankan dengan pemberian subsidi bunga oleh pemerintah.

2.6. Kinerja Usaha Terkini

Dengan kenaikan pertumbuhan Deposito dan meningkatnya pangsa Tabungan, maka sumber dana perbankan relatif lebih mahal dibandingkan periode sebelumnya. Sejalan dengan hal tersebut terjadi persaingan penghimpunan danayang ketat selama Semester II 2013. Persaingan ini cenderung dimenangkan oleh Bank-bank besar. Sejalan dengan pencapaian sektor perbankan, kinerja Bank Pembangunan Daerah pun mengalamihal yang sama. BPD seluruh Indonesia terus berkembang secara pesat. Indikator keuangan utama seperti total asset, penyaluran kredit, penghimpunan DPK (dana pihak ketiga) dan laba mengalamipeningkatan. Hal ini dapat dilihat dari berbagai indikator yang berhasil dibukukan oleh BPD seluruh Indonesia.

(35)

Sejauh ini jumlah asset BPD di seluruh Indonesia hingga Nopember 2013 telah mencapai Rp 419,08 triliun atau meningkat 14,29% selama sebelas bulan dibandingkan Desember tahun lalu Rp 366,69 triliun, posisi kredit per Nopember 2013 mencapai Rp 264,68 triliun atau naik 20,75% dibanding Desember 2012 yang sebesar Rp 219,21 triliun, Dana Pihak Ketiga (DPK) per Nopember 2013 mencapai Rp 338,48 triliun naik sebesar 21,52% dari posisi Desember 2012 sebesar Rp 278,53 triliun. Laba tahun berjalan setelah pajak posisi Nopember 2013 sebesar Rp 9,981 triliun naik sebesar 11,58% dari posisi Desember 2012 sebesar Rp 8,946 triliun.

Dengan berbagai langkah strategi yang dilakukan, Bank SUMUT mampu mencapai kinerja yang baik pada tahun 2013. Bank SUMUT pada tahun 2013 menunjukkan adanya peningkatan Laba sebelum pajak sebesar Rp. 111.264 juta atau 17,90% menjadi Rp. 732.884 juta dari tahun 2012 sebesar Rp. 621.620 juta, sedangkan laba bersih sebesar Rp.531.968 juta yang mengalami pertumbuhan sebesar Rp. 110.192 juta atau 26,13% dari tahun 2012 sebesar Rp.421.776 juta. Dari sisi asset terjadi pertumbuhan 7,66% atau sebesar Rp. 1.530 miliar apabila dibandingkan dengan posisi tahun 2012,walaupun pencapaian target hanya sebesar 84,04 % yang disebabkan antara lain karena target penghimpunan dana pihak ketiga masih di bawah target karena kebijakan perusahaan untuk menurunkan jumlah dana special rate untuk menurunkan cost of fund atas simpanan berjangka.

Pada tahun 2013, total simpanan nasabah yang terdiri dari giro, tabungan dan deposito mengalami kenaikan sebesar 6,00% dibanding tahun 2012.

(36)

Meskipun produk giro menurun 1,64%, namun produk tabungan dan deposito mengalami kenaikan masing-masing sebesar 8,08% dan 9,29%. Sumber dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun Bank SUMUT tersebut komposisinya masih tetap didominasi oleh dana Non Pemda, dengan peningkatan sebesar 4,43%. Sedangkan Dana Pemda jumlahnya meningkat sebesar 17,15%. Namun, pencapaian target penghimpunan dana pihak ketiga masih di bawah target yaitu sebesa 75,82% dari rencana. Hal tersebut merupakan kebijakan perusahaan untuk menurunkan jumlah danaspecial rate untuk menurunkan cost of fund atas simpanan berjangka.

Penyaluran dana fokus pada peningkatan Usaha Mikro dan Kecil sesuai potensi daerah masing-masing di setiap unit kantor Bank SUMUT. Jumlah dana yang disalurkan Bank SUMUT dalam bentuk kredit pada tahun 2013 mencapai Rp.17.109 milyar, tumbuh sebesar 11.64% bila dibandingkan dengan tahun 2012 yang berjumlah Rp.15.326 milIar. Rasio keuangan berada pada kondisi yang baik, antara lain : CAR sebesar 14,46%, ROA sebesar 3,37%, NIM sebesar 9,34%, tetapi LDR berada di atas ketentuan yaitu sebesar 107,31%. Kualitas aset masih menunjukkan dalam kondisi baik tercermin dari NPL Gross sebesar 3,83% yang masih di bawah benchmark Bank Indonesia NPL < 5%. Namun secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa bank memiliki modal yang cukup dan berpotensi memberikan penghasilan yang wajar serta mampu menjaga likuiditas dengan baik. Per Desember 2013, Bank SUMUT telah memiliki aset sebesar Rp 21,50 triliun.

(37)

2.7. Rencana Kegiatan

Ada beberapa rencana kegiatan yang telah dibuat oleh perusahaan yaitu : 1. Bank secara berkesinambungan terus melakukan peningkatan

pemberdayaan ekonomi rakyat melalui pembiayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi daerah, dengan demikian peluncuran produk baru/diversifikasi selalu bero- rientasi pada pengembangan sektor ril. 2. Rencana pertumbuhan kredit sebesar 17% atau sebesar Rp 2.908

milliar pertumbuhan ini diprioritaskan untuk sektor ekonomi produktif yang sesuai dengan potensi daerah dalam rangka meningkatkan porsi kredit produktif, baik kredit investasi maupun kredit modal kerja, lebih khusus untuk mendukung usaha skala mikro dan kecil (UMK). Penghimpunan Dana Pihak Ketiga direncanakan tumbuh sebesar 28,10% atau sebesar Rp 4.480 milliar, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga diproyeksikan berasal dari tabungan, deposito serta giro masyarakat untuk mencapai komposisi dana pihak ketiga diluar dana Pemda minimal 70 persen.

3. Penambahan jaringan unit kantor secara berkesinambungan terus diupayakan di kecamatan yang memiliki potensi di Sumatera Utara, sehingga pelayanan terhadap masyarakat dapat dioptimalkan demikian juga penambahan ATM di Unit Kantor dan Public Area sebagai dukungan layanan yang berbasiskan teknologi. Pada tahun 2014 direncanakan penambahan setoran modal dari masing-masing

(38)

Pemerintah Kabupaten/ Kota se Sumatera Utara dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.

4. Non Performing Loan (NPL) diproyeksikan tetap dibawah rasio 5 %. Supervisi dan penagihan atas kredit bermasalah akan terus ditingkatkan guna memperbaiki kualitas kredit yang secara langsung dapat berdampak pada peningkatan CAR. Pada Tahun 2014 direncanakan akan digiatkan kembali berbagai program Standar Layanan, karena sesuai dengan penilaian Bank Service Excellence Monitor (BSEM) Bank SUMUT yang sebelumnya peringkat 3 di tahun 2011 menjadi peringkat 8 di tahun 2012. Memperkuat daya saing ditengah ketatnya persaingan melalui penguatan brand awarness dengan melakukan kegiatan promosi dan spesial event serta memaksimalkan fungsi pemasaran di unit operasional. Mempersiapkan sumber daya manusia yang profesional melalui pendidikan dan latihan yang terus dilaksanakan secara berkesinambungan bekerjasama dengan lembaga-lembaga pendidikan yang kredibel.

(39)

PEMBAHASAN 3.1. Sistem Penyimpanan Arsip

Menurut Zulkifli (2005:71) Sistem penyimpanan didefinisikan sebagai sistem pengelolaan dan penemuan kembali arsip berdasarkan pedoman yang telah dipilih untuk meningkatkan efektifitas dan efesiensi penggunaan waktu, tempat, tenaga, dan biaya. Sistem penataan arsip yang baik dan teratur mencerminkan keberhasilan suatu pengelolaan kegiatan di masa lalu yang akan besar pengaruhnya terhadap pengembangan di masa mendatang. Tujuan penataan arsip adalah:

1. Agar arsip dapat disimpan dan diketemukan kembali dengan cepat dan tepat. 2. Menunjang terlaksananya penyusutan arsip dengan efektif dan efisien.

Penataan arsip perlu dilakukan untuk mempermudah penyimpanan dan penemuan kembali arsip setiap saat diperlukan dengan cepat dan tepat, sehingga perlu dilakukan penentuan metode penyimpanan atau sistem penataan arsip. Pada umumnya sistem penyimpanan yang dapat dipakai sebagai sistem penyimpanan yang standar ada lima yaitu :

1. Sistem Abjad/Alphabetical Filling System

Sistem abjad adalah salah satu sistem penataan berkas yang menggunakan metode penyusunan berdasarkan abjad secara berurutan dari A sampai dengan Z dengan berpedoman pada peraturan mengindeks. Sistem ini digunakan untuk menyimpan dokumen yang ada berdasarkan urutan abjad dan nama dokumen bersangakutan, Nama dapat terdiri dari dua jenis, yaitu nama orang

(40)

(nama lengkap dan nama tunggal) dan nama badan (nama badan pemerintah, nama badan swasta dan nama organisasi). Sistem ini juga disebut direct filing system, di mana petugas dapat langsung menuju file penyimpanan dalam mencari dokumen tanpa melalui alat bantu (indeks). Persiapan penataan arsip berdasarkan abjad yaitu :

a. Paham peraturan mengindeks.

b. Menyiapkan lembar tunjuk silang, bila perlu. c. Menyiapkan peralatan arsip

2. Sistem Nomor/Numerical Filling System

Sistem ini merupakan sistem penyimpanan warkat yang berdasarkan kode nomor sebagai pengganti dari nama orang atau badan, yang disebut juga inderect filing system (karena penentuan nomor yang akan digunakan memerlukan pengelompokan masalahnya terlebih dahulu).Persiapan penataan arsip berdasarkan nomor yaitu :

a. Menyusun pola klasifikasi arsip. b. Menyiapkan peralatan arsip

3. Sistem Tanggal/Chronological Filling System

Sistem ini merupakan salah satu sistem penataan berkas berdasarkan urutan tanggal, bulan dan tahun yang mana pada umumnya tanggal dijadikan pedoman termasuk diperhatikan dari datangnya surat. Surat yang datang paling akhir ditempatkan di depan tanpa melihat masalah atau perihal. Kemudian arsip atau file disusun berdasarkan waktu dengan frekuensi tertentu,

(41)

misalnya harian, mingguan, atau bulanan bahkan per tahun berdasarkan keperluan. Persiapan penataan arsip berdasarkan tanggal yaitu :

a. Menentukan pembagian tanggal, bulan dan tahun. b. Menyiapkan peralatan arsip.

4. Sistem Wilayah/Geographical Filling System

Sistem wilayah atau geografis adalah suatu sistem penyimpanan arsip berdasarkan pembagian wilayah atau daerah yang menjadi alamat suatu surat. Surat disimpan dan diketemukan kembali menurut kelompok atau tempat penyimpanan berdasarkan geografi/wilayah/kota dari surat berasal dan tujuan surat dikirim. Dalam hubungan ini surat masuk dan surat keluar disimpan dan ditempatkan dalam folder yang sama, tidak dipisah-pisahkan. Dalam penyimpanannya menurut sistem ini harus dibantu dengan sistem abjad atau sistem tanggal.

5. Sistem Subjek/ Subjectical Filling System

Sistem subjek merupakan suatu sistem penyimpanan arsip berdasarkan masalah dimana surat-surat dikelompokkan kedalam daftar indeks untuk ditentukan masalah-masalah yang pada umumnya terjadi. Sistem ini juga disebut dengan topical filing atau data filing dan dikenal sulit dalam pengelolaannya. Karena setiap orang akan mengiterpretasikan perihal yang dimaksud pada surat secara berbeda, maka dalam pemakaian sistem ini diperlukan panduan yang lengkap dan jelas untuk menghindarinya. Ada dua macam sistem subjek, yaitu sistem subjek murni (berdasarkan urutan abjad) dan sistem subjek benotasi (berdasarkan notasi atau kode tertentu).Untuk

(42)

sistem yang terdiri dari banyak subjek, diperlukan daftar indeks agar istilah yang dipergunakan dapat dibuat seragam.Daftar indeks adalah suatu daftar yang memuat kode dan masalah-masalah yang terdapat di dalam kantor/organisasi sebagai pedoman penataan arsip berdasarkan masalah. (Zulkifli, 2005:71-75)

3.2. Sistem Informasi Pusat Arsip (SIPA)

Secara umum modul-modul aplikasi pada SIPA meliputi proses pemindahan, peminjaman, pemusnahan, dan penyerahan. Proses pemindahan meliputi Berita Acara Pemindahan, upload Daftar Pertelaan Dokumen/Arsip (DPD/A) inaktif dan entry data dokumen/arsip. Untuk proses peminjaman meliputi pencarian dokumen/arsip, peminjaman dan pengembalian dokumen/arsip. Proses pemusnahan meliputi DPD/A usul musnah dan DPD/A musnah beserta Berita Acara Pemusnahan. Untuk proses penyerahan meliputi DPD/A yang diserahan beserta Berita Acara Penyerahan.

(43)

Sumber : PT. Bank Sumut (2019)

Gambar 3.1 Menu Utama SIPA

Program-program yang dijalankan di dalam SIPA ini selengkapnya adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1

Program Yang Dijalankan SIPA

Nama Modul Fungsi

Pemindahan Untuk mencatat penerimaan dokumen/arsip yang diterima dari kantor pusat atau cabang utama.

Berita Acara Pemindahan

Untuk membuat berita acara pemindahan dokumen/arsip inaktif.

Upload DPD/A Inaktif Untuk mengupload file excel DPD/A Inaktif yang diserahkan unit pengolahan ke database SIPA.

Entry Data Untuk mengentry manual dokumen/arsip yang diterima dari kantor pusat atau cabang utama kalau unit pengolahan tidak melampirkan file excel DPD/A Inaktif.

(44)

Lanjutan Tabel 3.1. Program Yang Dijalankan SIPA

Nama Modul Fungsi

Peminjaman Untuk mencatat dokumen/arsip yang dipinjam.

Pengembalian Untuk mencatat dokumen/arsip yang sudah dikembalikan.

Daftar Usul Musnah Untuk membuat DPD/A usul musnah yang akan diberikan ke masing-masing unit pengolahan untuk dilakukan penilaian.

Berita Acara Pemusnahan

Untuk membuat berita acara pemusnahan dokumen/arsip.

Penyerahan Untuk membuat DPD/A statis yang akan diserahkan ke lembaga arsip daerah atau Arsip Nasional Republik Indonesia

Berita Acara Penyerahan

Untuk membuat berita acara penyerahan dokumen/arsip statis.

Laporan Untuk mencetak laporan rekapitulasi SIPA

Reminder System Untuk membuat daftar file-file excel DPD/A inaktif yang belum di-upload pada saat pemindahan, membuat daftar dokumen/arsip yang masih dipinjam dan membuat DPD/A yang seharusnya sudah dimusnahkan. Biaya Penyimpanan Untuk membuat perincian biaya penyimpanan dokumen/arsip di pusat arsip yang dibebankan pada maing-masing unit pengolahan.

Report Generator Untuk membuat laporan atau report secara fleksibel sesuai dengan kebutuhan.

Pusat Arsip Untuk mengisi data pusat arsip.

Unit Pengolahan Untuk mengisi data unit pengolahan yang ada di PT. Bank Sumut.

Kode Pokok Masalah Untuk mengisi data pokok masalah.

Kode Klasifikasi Untuk mengisi data klasifikasi sesuai dengan Standar Oprasional Prosedur (SOP) pengelolaan dokumen/arsip PT. Bank Sumut.

Lokasi Penyimpanan Untuk mengisi data kode lokasi penyimpanan yang ada di pusat arsip.

Biaya Penyimpanan Untuk mengisi biaya penyimpanan dokumen/arsip per boks.

Petugas Untuk mengisi data petugas arsip.

Pemakai Untuk membuat user name dan password operator yang berhak memakai aplikasi SIPA

Group Untuk membuat group pemakai berdasarkan nama aplikasi yang berhak digunakan oleh pemakai.

(45)

Untuk memperjelas alur proses SIPA, berikut ini gambar flow diagram SIPA :

Sumber : PT. Bank Sumut (2019)

Gambar 3.2 Flow Diagram SIPA 3.3. Proses Pemindahan SIPA

3.3.1. Modul Pemindahan 1. Deskripsi

Modul ini digunakan untuk mencatat penerimaan dokumen/arsip yang diterima dari kantor pusat atau cabang utama. Semua dokumen yang berhubungan dengan PT. Bank Sumut dikumpulkan di Pusat Arsip untuk selanjutnya ditata dan dimasukkan kedalam modul pemindahan sesuai dengan bagian pengirim dokumen/arisp tersebut.

(46)

Sumber : PT. Bank Sumut (2019)

Gambar 3.3 Modul Pemindahan 2. Cara Penggunaan Modul Pemindahan

Tabel 3.2

Penggunaan Modul Pemindahan

Isian Keterangan

No. Nomor pemindahan counter secara otomatis Tanggal Tanggal pemindahaan dokumen/arsip Nama Pengirim Nama pengirim

Bagian Bagian pengirim

Unit Pengolahan Unit pengolahan pemilik dokumen/arsip yang dipindahkan

Nama Penerima Nama petugas arsip yang menerima dokumen/arsip

Keterangan Keterangan banyaknya dokumen/arsip yang dipindahkan

Status Status pemindahan arsip. Satus sudah di-upload jika sudah menggunakan aplikasi upload DPD/A Inaktif untuk mengupload file excel DPD/A dari unit pengolahan

(47)

3.3.2. Modul Berita Acara Pemindahan 1. Deskripsi

Modul ini digunakan untuk membuat berita acara pemindahan dokumen/arsip inaktif. Setelah dokumen/arsip diterima Bagian Pusat Arsip, petugas arsip membuat tanda terima bahwa dokumen/arsip yang dipindahkan sudah sesuai dengan apa yang diterima oleh petugas arsip. Dan juga sebagai bukti bahwa dokumen/arsip tersebut telah berpindah ke Pusat Arsip.

Sumber : PT. Bank Sumut (2019)

Gambar 3.4

(48)

2. Cara Penggunaan Modul Berita Acara Pemindahan Tabel 3.3

Penggunaan Modul Berita Acara Pemindahan

Isian Keterangan

Nomor Nomor berita acara pemindahan

Unit Pengolahan Unit pengolahan yang memindahkan dokumen/arsip kepusat arsip

Tanggal Tanggal berita acara

Nama Nama pihak pertama

NPP NPP pihak pertama

Jabatan Jabatan pihak pertama

Nama Nama pihak kedua

NPP NPP pihak kedua

Jabatan Jabatan pihak kedua

Nama Nama atasan unit pengolahan

NPP NPP atasan unit pengolahan

Sumber : PT. Bank Sumut (2019)

3.3.3. Modul Upload DPD/A Inaktif 1. Deskripsi

Modul ini dipergunakan untuk meng-uploadfile excel DPD/A Inaktif yang diserahkan unit pengolahan ke database SIPA. Bagian pengirim dokumen/arsip yang memindahkan dokumen/arsip juga menyerahkan daftar pertelaan dokumen/arsip yang ke dalam bentuk excel. Selanjutnya petugas arsip akan meng-upload daftar pertelaan dokumen/arsip tersebut ke dalam database SIPA, yang sebelumnya file excel tersebut sudah diisi kode klasifikasi dan juga di bagian mana dokumen/arsip yang dipindahkan tersebut berasal.

(49)

Sumber : PT. Bank Sumut (2019)

Gambar 3.5

Modul Upload DPD/A Inaktif 2. Cara Penggunaan Modul Upload DPD/A Inaktif

Tabel 3.4

Penggunaan Modul Upload DPD/A Inaktif

Isian Keterangan

Directory File Excel Letak file excel daftar pertelaan dokumen/arsip yang diserahkan unit pengolahan pada saat menyerahkan dokumen/arsip ke pusat arsip Proses Tombol untuk memulai proses upload data

DPD/A Inaktif

Keluar Tombol untuk menutup aplikasi Sumber : PT. Bank Sumut (2019)

3.3.4. Modul Entry Data 1. Deskripsi

Modul yang dipergunakan untuk meng-entry manual dokumen/arsip yang diterima dari kantor pusat atau cabang utama kalau unit pengolahan tidak melampirkan file excel DPD/A Inakti

(50)

Sumber : PT. Bank Sumut (2019)

Gambar 3.6 Modul Entry Data 2. Cara Penggunaan Modul Entry Data

Tabel 3.5

Penggunaan Modul Entry Data

Isian Keterangan

No. Urut Nomor urut dokumen/arsip counter secara otomatis

Operator Nama operator sesuai dengan user name pada saat login aplikasi

Unit Pengolahan Unit pengolahan pemilik dokumen/arsip Pokok Masalah Pokok masalah dokumen/arsip

Kode Klasifikasi Kode klasifikasi sesuai dengan poko masalah yang dipilih

Uraian Uraian atau deskripsi dokumen/arsip Tingkat Perkembangan Tingkat perkembangan dokumen/arsip Kurun Waktu Kurun waktu terciptanya dokumen/arsip Tahun Pindah Tahun pindah dokumen/arsip ke pusat arsip Retensi Inaktif Retensi inaktif dokumen/arsip sesuai dengan

(51)

Lanjutan Tabel 3.5. Penggunaan Modul Entry Data

Isian Keterangan

Tahun Musnah Tahun musnah dokumen/arsip berdasarkan tahun pindah ditambah retensi inaktif

Folder Jumlah folder dalam satu boks Bundel Jumlah bundel dalam satu boks

Buku Jumlah buku dalam satu boks

No. Boks Nomor boks dokumen/arsip

No. Folder Nomor folder dokumen/arsip

Lokasi Simpan Kode lokasi simpan dokumen/arsip diletakan Tombol Untuk memasukan hasil scan dokumen/arsip

baru

Tombol Untuk menghapus hasil scan dokumen/arsip Tombol Menuju ke record paling awal hasil scan

dokumen/arsip

Tombol Menuju ke record sebelumnya hasil scan dokumen/arsip

Tombol Menuju ke record sesudahnya hasil scan dokumen/arsip

Tombol Menuju ke record paling akhir hasil scan dokumen/arsip

Tombol Untuk fasilitas zoom hasil scan dokumen/arsip Tombol Untuk mengosongkan atau clear hasil scan

dokumen/arsip

Sumber : PT. Bank Sumut (2019) 3.4. Proses Peminjaman SIPA 3.4.1. Modul Pencarian

1. Deskripsi

Modul ini dipergunakan untuk melakukan pencarian data dokumen/arsip inaktif berdasarkan kriteria tertentu. Untuk mempermudah proses pencarian dokumen/arsip dapat menggunakan karakter % (persen) di depan atau di belakang kata yang akan dicari.

(52)

Sumber : PT. Bank Sumut (2019)

Gambar 3.7 Modul Pencarian 2. Cara Penggunaan Modul Pencarian

Tabel 3.6

Penggunaan Modul Pencarian

Isian Keterangan

No. Urut Nomor urut dokumen/arsip Kode Klasifikasi Kode klasifikasi

Uraian Uraian atau deskripsi dokumen/arsip Perkembangan Tingkat perkembangan dokumen/arsip

Folder Jumlah folder berkas

Bundel Jumlah bundel berkas

Buku Jumlah buku berkas

Nomor Boks Nomor boks

Nomor Folder Nomor folder

Lokasi Simpan Kode lokasi simpan dimana dokumen/arsip tersebut diletakkan

Kurun Waktu Kurun waktu terciptanya dokumen/arsip Tahun Musnah Tahun musnah

(53)

Lanjutan Tabel 3.6. Penggunaan Modul Pencarian

Isian Keterangan

Retensi Inaktif Retensi inaktif Unit Pengolahan Unit pengolahan Pokok Masalah Pokok masalah Tombol Cari

Dokumen/Arsip

Tombol untuk memulai proses pencarian dokumen/arsip dan hasil pencarian akan ditampilkan di tabel hasil pencarian data

Sumber : PT. Bank Sumut (2019) 3.4.2. Modul Peminjaman

1. Deskripsi

Modul ini dipergunakan untuk mencatat dokumen/arsip yang dipinjam.Setiap pegawai ataupun unit pengolahan yang ingin meminjam dokumen/arsip, petugas arsip diharuskan untuk mengisi modul peminjaman ini, agar bila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan pegawai ataupun unit pengolahan yang meminjam dokumen/arsip tersebut dapat mempertanggung jawabkannya.

Sumber : PT. Bank Sumut (2019)

(54)

2. Cara Penggunaan Modul Peminjaman Tabel 3.7

Penggunaan Modul Peminjaman

Isian Keterangan

No. Peminjaman Nomor peminjaman akan counter secara otomatis

Tanggal Pinjam Tanggal pinjam

Jam Jam pinjam

Surat Referensi Surat referensi atau memo untuk peminjaman dokumen/arsip milik unit pengolahan yang lain Tanggal Kembali Tanggal kembali

NPP Petugas NPP petugas pusat arsip

Nama Pengambil Nama pengambil dokumen/arsip yang dipinjam

Nama Peminjam Nama peminjam

No. Telp Peminjam Nomor telepon peminjam

Unit Pengolahan Unit pengolahan peminjam sehingga dokumen/arsip yang dipinjam hanya milik unit pengolahan tersebut

Tanggal Perpanjangan

Tanggal perpanjangan peminjaman

Status Status peminjaman

No. Urut Nomor urut dokumen/arsip. Untuk mencari nomor urut tekan F2 pada keyboard di kolom No. Urut tabel daftar dokumen/arsip dipinjam setelah unit pengolahan dipilih

Folder Jumlah folder yang dipinjam Bundel Jumlah bundel yang dipinjam

Buku Jumlah buku yang dipinjam

Keterangan Keterangan tambahan pada dokumen/arsip yang akan dipinjam

Sumber : PT. Bank Sumut (2019) 3.4.3. Modul Pengembalian

1. Deskripsi

Modul ini digunakan untuk mencatat dokumen/arsip yang sudah dikembalikan.Sama halnya dengan modul peminjaman, modul pengembalian juga harus diisi petugas arsip setiap ada pegawai atau unit pengolahan yang mengembalikan dokumen/arsip yang dipinjam.

(55)

Sumber : PT. Bank Sumut (2019)

Gambar 3.9 Modul Pengembalian 2. Cara Penggunaan Modul Pengembalian

Tabel 3.8

Penggunaan Modul Pengembalian

Isian Keterangan

No. Pengembalian Nomor pengembalian counter secara otomatis No. Peminjaman Nomor prminjaman diisi sesuai dengan

formulir peminjaman, untuk bantuan mencari nomor peminjaman dapat menggunakan tombol F2 pada keyboard. Setelah dipilih nomor peminjaman maka dokumen/arsip yang telah dipinjam akan ditampilkan di tabel daftar dokumen/arsip yang sudah dikembalikan. Tanggal Kembali Tanggal pengembalian

NPP Petugas NPP petugas pusat arsip yang menerima pengembalian dokumen/arsip

Detail Keterangan Keterangan tambahan jika dokumen/arsip dikembalikan sebagian

Detail Status Status pengembalian, dipilih semua jika dokumen/arsip siap dikembalikan semua dan dipilih sebagian jika dokumen/arsip yang sudah dipinjam hanya dikembalikan sebagian Sumber : PT. Bank Sumut (2019)

(56)

3.5. Proses Pemusnahan SIPA 3.5.1. Modul Daftar Usul Musnah

1. Deskripsi

Modul ini digunakan untuk membuat DPD/A usul musnah yang akan diberikan ke masing-masing unit pengolahan untuk dilakukan penilaian. Setiap dokumen/arsip yang sudah memasuki masa retensinya akan dinilai apakah dokumen/arsip tersebut masih diperlukan untuk masa yang akan datang atau tidak.

Sumber : PT. Bank Sumut (2019)

Gambar 3.10

(57)

2. Cara Penggunaan Modul Daftar Usul Musnah Tabel 3.9

Penggunaan Modul Daftar Usul Musnah

Isian Keterangan

Tahun Musnah Tahun musnah dokumen/arsip Unit Pengolahan Unit pengolahan

Tanggal Tanggal dibuat usul musnah

NPP NPP pimpinan pussat arsip

Mengetahui Mengetahui pimpinan unit pengolahan Nama Terang Nama terang pimpinan unit pengolahan

NPP NPP pimpinan unit pengolahan

Tombol Cari

Dokumen/Arsip

Tombol untuk melakukan pencarian dokumen/arsip yang akan diusulkan musnah sesuai dengan kriteria tahun musnah dari unit pengolahan yang sudah

di-entry

Detail Status Status dokumen/arsip yang diusulkan musnah, dipilih musnah jika dokumen/arsip tersebut akan dimusnahkan dan dipilih simpan jika dokumen/arsip tersebut masih akan disimpan di pusat arsip

Sumber : PT. Bank Sumut (2019)

3.5.2. Modul Berita Acara Pemusnahan 1. Deskripsi

Modul ini digunakan untuk membuat berita acara pemusnahan dokumen/arsip. Setiap dokumen/arsip yang sudah memasuki masa retensi dan dinilai tidak digunakan lagi pada masa yang akan datang akan dimusnahkan agar tidak adanya penyalahgunaan terhadap dokumen/arsip tersebut. Pada saat dilakukannya pemusnahan sebagian pegawai PT. Bank Sumut akan ikut menyaksikannya dan memastikan tidak ada dokumen/arsip yang tertinggal dalam proses pemusnahan tersebut.

(58)

Sumber : PT. Bank Sumut (2019)

Gambar 3.11

Modul Berita Acara Pemusnahan

2. Cara Penggunaan Modul Berita Acara Pemusnahan Tabel 3.10

Penggunaan Modul Berita Acara Pemusnahan

Isian Keterangan

Nomor Nomor berita acara pemusnahan

Tanggal Tanggal dibuatnya berita acara pemusnahan

Detail NPP NPP saksi

Detail Nama Terang Nama terang saksi Detail Jabatan Jabatan saksi

NPP Pimpinan NPP pimpinan unit kearsipan Sumber : PT. Bank Sumut (2019)

(59)

3.6. Proses Penyerahan SIPA 3.6.1. Modul Penyerahan

1. Deskripsi

Modul ini digunakan untuk membuat DPD/A statis yang akan diserahkan ke lembaga arsip daerah atau Arsip Nasional Republik Indonesia.

Sumber : PT. Bank Sumut (2019)

Gambar 3.12 Modul Penyerahan 2. Cara Penggunaan Modul Penyerahan

Tabel 3.11

Penggunaan Modul Penyerahan

Isian Keterangan

Detail No. Urut Nomor urut dokumen/arsip yang akan diserahkan sebagai arsip statis. Untuk membantu proses pencarian tekan tombol F2 pada keyboard di kolom No. Urut

Detail Jumlah Jumlah dokumen/arsip yang akan diserahkan Detail Tingkat Tingkat perkembangan dokumen/arsip yang

(60)

Lanjutan Tabel 3.11. Penggunaan Modul Penyerahan

Isian Keterangan

No. Boks Nomor boks dokumen/arsip

Detail Keterangan Keterangan tambahan

Tanggal Tanggal pembuatan DPD/A yang diserahkan Jabatan Jabatan yang menyerahkan dokumen/arsip Nama Terang Nama terang yang menyerahkan

NPP NPP yang menyerahkan

Jabatan Jabatan yang menyetujui Nama Terang Nama terang yang menyetujui

NIP NIP yang menyetujui

Sumber : PT. Bank Sumut (2019) 3.6.2. Modul Berita Acara Penyerahan

1. Deskripsi

Modul ini digunakan untuk membuat berita acara penyerahan dokumen/arsip statis yang akan diserahkan ke lembaga arsip daerah atau Arsip Nasional Republik Indonesia.

Sumber : PT. Bank Sumut (2019)

Gambar 3.13

Gambar

Tabel 1.1  Jadwal kegiatan
Gambar 3.1  Menu Utama SIPA
Gambar 3.2  Flow Diagram SIPA
Gambar 3.3  Modul Pemindahan  2.  Cara Penggunaan Modul Pemindahan
+5

Referensi

Dokumen terkait

Pembelanjaan modal sendiri disebut juga sebagai pembelanjaan atau pendanaan ekuitas, yang digunakan untuk waktu yang tidak terbatasB. Artinya pendanaan tersebut akan digunakan

tinggi di seluruh dunia. Salah satu gejala asma adalah serangan asma, yaitu sesak napas. Gejala ini dapat berakhir fatal jika tidak diatasi dengan baik. Kematian akibat

Jaminan (Assurance) adalah pengetahuan, kesopansantunan, dan kemampuan para pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya para pelanggan kepada perusahaan untuk menggunakan

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dengan cara melakukan penelitian kepustakaan (library research) untuk mendapatkan konsepsi teori

Metode yang diterapkan untuk tercapainya tujuan kegiatan ini adalah pemberian obat cacing secara langsung ke peternak di sekitar sentra pembibitan sapi di

diterapkan berupa bentuk-bentuk yang berperan sebagai visualisasi ciri khas kuliner Kota Solo dengan tujuan untuk menarik minat pengunjung, sedangkan Arsitektur Metafora Abstrak

Karena gen-gen mitokondria memiliki tingkat substitusi yang lebih besar daripada yang terjadi pada gen-gen inti dan pada mtDNA primata kejadian transisi lebih sering

Wakil ketua KPI, Sudjarwanto Rahmat menegaskan pentingnya pada tahap pra produksi produser merencanakan sebuah acara memahami aturan yang ada: “Yang pertama secara