• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan merupakan sumber daya yang penting bagi perusahaan, karena

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Karyawan merupakan sumber daya yang penting bagi perusahaan, karena"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

1.1. Latar Belakang

Karyawan merupakan sumber daya yang penting bagi perusahaan, karena memiliki bakat, tenaga dan kreativitas yang sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk mencapai tujuannya. Setiap karyawan adalah sumber daya manusia yang memiliki potensi untuk ditumbuhkembangkan dalam sebuah perusahaan. Selain itu, sumber daya manusia juga memiliki berbagai kebutuhan yang ingin dipenuhinya, keinginan untuk memenuhi kebutuhan inilah yang dipandang sebagai pendorong atau penggerak bagi seseorang untuk melakukan sesuatu, termasuk melakukan pekerjaan atau bekerja.

Perusahaan memerlukan karyawan yang memiliki kinerja yang baik dalam melakukan tugas dan pekerjaannya. Kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan oleh karyawan. Kinerja karyawan adalah yang mempengaruhi seberapa banyak mereka memberikan kontribusi kepada perusahaan. Dalam hal ini, memerlukan motivasi untuk meningkatkan kinerja karyawannya.

Motivasi merupakan keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna mencapai tujuan. (Hani Handoko,1992 : 256). Tiap aktivitas yang dilakukan seseorang didorong oleh suatu kekuatan dari dalam diri orang tersebut. Kekuatan pendorong inilah yang disebut dengan motivasi.

(2)

Motivasi adalah daya pendorong yang mengakibatkan seseorang anggota organisasi/perusahaan mau dan rela untuk menggerakkan kemampuan dalam bentuk keahlian & keterampilan, tenaga & waktunya untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya serta menunaikan kewajibannya, dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi/perusahaan yang telah ditentukan sebelumnya.(Siagian Sondang. P. 1995 : 138).

McClelland mengetengahkan teorinya yaitu McClelland Achievement Motivation Theory atau Teori Motivasi Prestasi McClelland. Teori ini berpendapat bahwa karyawan mempunyai cadangan energi potensial. Bagaimana energi dilepaskan dan digunakan tergantung pada kekuatan-dorongan motivasi seseorang dan situasi serta peluang yang tersedia. Energi akan dimanfaatkan oleh karyawan karena didorong oleh :

1. Kebutuhan akan prestasi (Need for Achievement) 2. Kebutuhan akan afiliasi (Need for Affiliation) 3. Kebutuhan akan kekuasan (Need for Power)

McClelland juga berpendapat bahwa jika kebutuhan seseorang terasa sangat mendesak, maka kebutuhan itu akan memotivasi orang untuk berusaha keras memenuhinya.

Motif adalah suatu perangsang keinginan (want) dan daya penggerak kemauan bekerja seseorang. Setiap motif mempunyai tujuan tertentu yang ingin dicapai (Drs. H. Malayu S.P. hasibuan). Perbedaan pengertian keinginan (want) dan

(3)

kebutuhan (needs) adalah keinginan (want) dari setiap orang berbeda karena dipengaruhi oleh selera, latar belakang, dan lingkungannya, sedangkan kebutuhan (needs) semua orang adalah sama.

Kebutuhan akan Prestasi (n Ach) merupakan daya penggerak yang memotivasi semangat kerja seseorang. Kebutuhan akan Prestasi (n Ach) adalah suatu keinginan untuk mengatasi/mengalahkan suatu tantangan, untuk kemajuan, dan pertumbuhan. Karena itu n Ach akan mendorong seseorang untuk mengembangkan kreativitas dan menggerakkan semua kemampuan serta energi yang dimilikinya demi mencapai prestasi kerja yang maksimal. Karyawan akan antusias untuk berprestasi tinggi, asalkan kemungkinan untuk itu diberikan kesempatan. Seseorang menyadari bahwa hanya dengan mencapai prestasi kerja yang tinggi akan dapat memperoleh pendapatan yang besar. Dengan pendapatan yang besar akhirnya memiliki serta memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.

Motif dari n Ach adalah sebuah faktor yang dapat diukur dalam kelompok dan individu yang mana dapat memberikan dorongan internal untuk melampaui situasi yang melibatkan standar keunggulan. Hal tersebut akan memimpin orang-orang ke tingkat yang lebih tinggi sehingga orang-orang akan bekerja lebih keras dan membuat lebih banyak kemajuan untuk mencapai aspirasi mereka. Suatu n Ach dapat mendorong seseorang untuk mencari prestasi demi diri sendiri : dia akan bekerja karena adanya tantangan, prestasi dan jasa bagi orang yang dianggapnya penting.

(4)

Kebutuhan akan Afiliasi (n Af) menjadi daya penggerak yang akan memotivasi semangat kerja seseorang. Kebutuhan akan Afiliasi (n Af) adalah dorongan untuk melakukan hubungan dengan orang lain. Oleh karena itu, n Af ini yang merangsang gairah bekerja karyawan karena setiap orang menginginkan hal-hal berikut :

1. kebutuhan akan perasaan dihormati oleh orang lain di lingkungan ia tinggal dan bekerja (sense of belonging)

2. kebutuhan akan perasaan dihormati, karena setiap manusia merasa dirinya penting (sense of importance)

3. kebutuhan akan perasaan maju dan tidak gagal (sense of achievement) 4. kebutuhan akan perasaan ikut serta (sense of participation)

seseorang karena kebutuhan n Af akan memotivasi dan mengembangkan dirinya serta memanfaatkan semua energinya untuk menyelesaikan tugas-tugasnya.

Motif dari n Af adalah kebutuhan seseorang untuk mengembangkan hubungan persahabatan yang hangat. Seorang individu yang memiliki kebutuhan afiliasi yang tinggi mempunyai keinginan untuk disukai oleh orang lain dan secara alamiah mempunyai keinginan untuk dapat menikmati aktivitas bersama. Seperti berpesta atau kesempatan untuk bergabung dan berbagi dengan yang lain yang berfungsi untuk menjalin persahabatan dengan mereka.

Kebutuhan akan kekuasaan (n Pow) merupakan daya penggerak yang memotivasi semangat kerja karyawan. Kebutuhan akan kekuasaan (n Pow) adalah

(5)

dorongan untuk dapat mengendalikan suatu keadaan. Oleh karena itu, n Pow akan merangsang dan memotivasi gairah kerja karyawan serta menggerakkan semua kemampuannya demi mencapai kekuasaan atau kedudukan yang terbaik. Ego manusia ingin lebih berkuasa dari manusia lainnya akan menimbulkan persaingan.

Persaingan ditumbuhkan secara sehat oleh manajer dalam memotivasi bawahannya supaya mereka termotivasi untuk bekerja giat.

Motif dari n Pow mencerminkan kebutuhan seseorang untuk mengendalikan tindakan orang lain. Kebutuhan ini diperlihatkan untuk menunjukkan power, memenangkan suatu titik, atau untuk memperoleh suatu posisi kendali. Orang yang memiliki keinginan tinggi untuk berkuasa, biasanya adalah orang-orang yang ingin mempengaruhi orang lain.

Perilaku yang berhubungan dengan 3 (tiga) motif dari McClelland menurut yang dikembangkan oleh tim Achievement Motivation Training (AMT) Massachusetts memiliki indikator sebagai berikut :

1. orang yang motif n Ach

indikatornya : bertanggung jawab, memberi umpan balik, berani mengambil risiko, inovatif dan kreatif dikejar waktu.

2. motif n Af

indikatornya : aktif berorganisasi, peka terhadap pengaruh benar, mengutamakan hubungan pribadi, suka bermusyawarah, suka bekerja sama.

3. motif n Pow

(6)

indikatornya : aktif berorganisasi, peka terhadap pengaruh benar, mengutamakan prestise, mengutamakan tugas, suka memerintah &

mengancam.

Kinerja atau job performance adalah kesuksesan seseorang di dalam melaksanakan suatu pekerjaan. (Moh. As’ad, 1998 : 47-48).

Indikator-indikator kinerja adalah sebagai berikut (Sugiyono, 2000 : 235) : 1. kualitas kerja yang meliputi ketaatan dalam prosedur, disiplin dan dedikasi.

2. kuantitas kerja yang meliputi pencapaian target tepat waktu dan produktif 3. etika kerja yang meliputi objektif, jujur dan semangat pengabdian

4. kreativitas kerja meliputi inovatif, terobosan baru dan keterbukaan

5. pengetahuan kerja meliputi mempunyai keahlian, kemampuan bekerja dan kecakapan

6. kemandirian meliputi mampu bekerja sendiri

7. tanggung jawab yang meliputi berani mengambil resiko, kelengkapan dan akurat dalam bekerja serta tanggung jawab dalam pekerjaan.

Kebutuhan untuk berprestasi, kebutuhan untuk afiliasi, dan kebutuhan untuk berkuasa berhubungan dekat dengan orang lain dan merupakan dorongan yang mendasar dalam diri orang yang termotivasi. Keseimbangan antara ketiga motivasi ini bervariasi dari orang yang satu ke orang yang lain. Sebagai contoh, seseorang mungkin mempunyai kebutuhan afiliasi yang kuat, sementara orang lain mempunyai kebutuhan berprestasi yang kuat. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengetahui

(7)

apakah ada hubungan antara motivasi dari McClelland terhadap kinerja karyawan terutama pada karyawan PT. Gardena Graha di Gardena Departement Store dan Supermarket serta jenis motivasi dari McClelland yang mana yang paling mempengaruhi kinerja karyawan PT. Gardena Graha di Gardena Departement Store dan Supermarket.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka perumusan masalah yang akan diteliti adalah apakah terdapat hubungan antara motivasi dari McClelland terhadap kinerja karyawan pada PT. Gardena Graha di Gardena Departement Store dan Supermarket, dan jenis teori motivasi McClelland yang manakah yang paling kuat mempengaruhi kinerja karyawan pada PT. Gardena Graha di Gardena Departement Store dan Supermarket.

1.3. Batasan Masalah

Guna mencapai tujuan penelitian ini, maka batasan-batasan yang diperlukan adalah sebagai berikut :

1. Penelitian dilakukan pada karyawan PT. Gardena Graha di Gardena Departement Store dan Supermarket.

2. Variabel dependennya adalah kinerja.

(8)

Menurut Sugiyono (2000 :235) indikator variabel kinerja adalah kualitas kerja, kuantitas kerja, etika kerja, kreativitas kerja, pengetahuan kerja, kemandirian dan tanggung jawab. Pengukuran tiap item variabel kinerja berdasarkan tanggapan atau jawaban yang diberikan responden pada kuesioner.

3. Variabel independennya adalah motivasi dengan 3 (tiga) motif dari McClelland yaitu achievement, affiliation, dan power.

a. Indikator dari achievement adalah : bertanggung jawab, memberi umpan balik, berani mengambil risiko, inovatif dan kreatif dikejar waktu.

b. Indikator dari affiliation adalah aktif berorganisasi, peka terhadap pengaruh benar, mengutamakan hubungan pribadi, suka bermusyawarah, suka bekerja sama.

c. Indikator dari power adalah aktif berorganisasi, mengutamakan prestise, mengutamakan tugas, suka memerintah & mengancam.

Pengukuran tiap item variabel motivasi berdasarkan tanggapan atau jawaban yang diberikan responden pada kuesioner.

1.4. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian adalah adalah sebagai berikut :

(9)

1. untuk mengetahui apakah ada hubungan antara motivasi McClelland terhadap kinerja karyawan pada PT. Gardena Graha di Gardena Departement Store dan Supermarket.

2. untuk mengetahui jenis motivasi dari McClelland yang manakah yang paling kuat mempengaruhi kinerja karyawan PT. Gardena Graha di Gardena Departement Store dan Supermarket.

1.5. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Bagi Perusahaan

Diharapkan dapat memberikan informasi bagi perusahaan dalam upaya mengoptimalkan motivasi karyawan terhadap kinerja.

2. Bagi Penulis

Penelitian ini merupakan suatu penerapan teori-teori akademis yang telah diperoleh selama menuntut ilmu, sekaligus sebagai tolak ukur pribadi tentang kedalaman pemahaman terhadap berbagai ilmu yang telah diterima selama ini, 3. Bagi Pihak Lain

Sebagai bahan masukan untuk membahas berbagai masalah yang berhubungan dengan motivasi dan kinerja.

(10)

1.6. Hipotesis

Mengarah pada penelitian ini, maka penulis mengambil hipotesis sebagai berikut :

1. ada hubungan yang signifikan antara motivasi dari McClelland terhadap kinerja karyawan pada PT. Gardena Graha di Gardena Departement Store dan Supermarket.

2. kebutuhan akan prestasi (n Ach) adalah kebutuhan yang paling kuat mempengaruhi kinerja karyawan PT. Gardena Graha di Gardena Departement Store dan Supermarket.

1.7. Metodologi Penelitian 1. Populasi

Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, objek, transaksi, atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi objek penelitian (Kuncoro, 2001 : bab 3). Elemen adalah unit dimana data yang diperlukan akan dikumpulkan. Populasi penelitian ini adalah semua karyawan pada PT Gardena Graha di Gardena Departement Store dan Supermarket di kota Yogyakarta.

2. Sampel dan Metode Pengambilan Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang diharapkan dapat mewakili populasi penelitian. Agar informasi yang diperoleh dari sampel benar-benar mewakili

(11)

populasi, sampel tersebut harus mewakili karakteristik populasi yang diwakilinya.

Untuk memperoleh sampel yang dapat mewakili karakteristik populasi, diperlukan metode pengambilan sampel yang tepat (sampling).

Sampling adalah suatu cara atau teknik yang digunakan untuk mengambil sampel dari suatu populasi yang karakteristiknya hendak diselidiki dan dianggap mewakili seluruh populasi tersebut. Adapun metode pengambilan sampel yang digunakan adalah Simple Random Sampling. Simple Random Sampling adalah desain pemilihan sampel yang paling sederhana dan mudah. Prinsip pemilihan sampel dalam desain ini adalah setiap elemen dalam populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih. Prosedur pemilihan Simple Random Sampling adalah sebagai berikut (Davis & Cosenza, 1993 : 227-231) :

1. Tentukan populasi penelitian dan dapatkan unit pemilihan sampel 2. Tentukan besar sampel yang dikehendaki

3. Ambil sampel secara acak dari unit pemilihan sampel

4. Ulangi proses butir ke 3 sampai dengan jumlah sampel sama dengan besar sampel yang dikehendaki.

Dalam penelitian ini, pengambilan sampel dilakukan pada PT. Gardena Graha di Gardena Departement Store dan Supermarket. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah responden yang menjadi karyawan PT. Gardena Graha di Gardena Departement Store dan Supermarket. Sampel pertama disebarkan kepada 30 orang karyawan PT. Gardena Graha di Gardena Departement Store dan Supermarket

(12)

dengan tujuan untuk menguji validitas dan reliabilitas kuesioner yang akan digunakan. Sedangkan jumlah sampel yang digunakan adalah sebanyak 100 orang.

3. Data yang diperlukan a. Data Primer

Data primer secara umum, yaitu data yang diperoleh dengan cara langsung baik dengan wawancara maupun dengan memberikan daftar pertanyaan kepada responden tentang hal-hal yang akan diteliti. Dalam penelitian ini data diperoleh dengan cara memberikan daftar pertanyaan berupa kuesioner kepada responden yang menjadi karyawan PT. Gardena Graha di Gardena Departement Store dan Supermarket.

b. Data Sekunder

Data sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung atau terlebih dahulu pernah dikumpulkan atau dilaporkan oleh pihak lain. Data ini diperoleh dengan studi pustaka, dalam arti bahan-bahan yang dibutuhkan diperoleh dari buku-buku, literatur-literatur, internet, catatan-catatan kuliah dan sumber lain yang dianggap berkaitan dengan masalah yang akan diteliti.

4. Metode Pengumpulan Data a. Kuesioner

Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan membuat daftar pertanyaan kemudian dibagi untuk dijawab oleh responden. Kuesioner

(13)

diberikan kepada responden yang menjadi karyawan PT. Gardena Graha di Gardena Departement Store dan Supermarket.

Kuesioner yang diberikan kepada responden terdiri dari 2 bagian, yaitu : Bagian I : pertanyaan-pertanyaan tentang profil karyawan yang meliputi nama, jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, dan lama bekerja.

Bagian II : pertanyaan-pertanyaan tentang motivasi (meliputi achievement, affiliation dan power), dan kinerja.

b. Studi Pustaka

Studi pustaka adalah studi untuk mencari data atau bahan-bahan yang dibutuhkan dalam penelitian dari buku-buku, literatur, internet, catatan- catatan kuliah dan sumber lain yang dianggap berkaitan dengan masalah yang akan diteliti.

5. Pengukuran Data

Untuk memudahkan responden dalam menjawab pertanyaan yang diajukan penulis, maka penulis menggunakan skala likert sebagai berikut :

- Jawaban STS (Sangat Tidak Setuju) diberi nilai 1 - Jawaban TS (Tidak Setuju) diberi nilai 2

- Jawaban RR (Ragu-ragu) diberi nilai 3 - Jawaban S (setuju) diberi nilai 4

- Jawaban SS (Sangat Setuju) diberi nilai 5 6. Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner

(14)

Analisis validitas dan reliabilitas ini digunakan untuk mengetahui kuesioner yang diberikan kepada responden valid dan reliabel. Suatu alat ukur dikatakan valid, jika alat ukur itu mengukur apa yang harus diukur oleh alat itu. Sedangkan suatu alat ukur dikatakan reliabel bila alat itu dalam mengukur suatu gejala pada waktu yang berlainan senantiasa menunjukkan hasil yang sama. Jadi, alat yang reliabel secara konsisten memberi hasil ukuran yang sama. Pada penelitian ini penguji melakukan pengujian terhadap 30 responden dengan menggunakan program SPSS versi 11.5.

1.8. Alat Analisis & Uji Hipotesis 1.8.1. Alat Analisis

a. Analisis prosentase

Analisis prosentase digunakan untuk menguji profil responden yang paling dominan pada PT Gardena Graha di Gardena Departement Store dan Supermarket.

Adapun rumus yang akan digunakan yaitu :

%

×100

= N P X

dimana, P = Nilai prosentase

X = Jumlah responden dengan karakteristik tertentu N = Jumlah responden

b. Korelasi Linear Berganda

(15)

Korelasi linear berganda merupakan alat ukur mengenai hubungan yang terjadi antara variabel terikat (Y) dengan dua atau lebih variabel bebas (X1, X2, X3…). Dengan korelasi linear berganda ini, keeratan atau kuat tidaknya hubungan (kuat, lemah, atau tidak ada hubungan sama sekali) antara variabel-variabel tersebut dapat diketahui. Korelasi koefisien linear berganda adalah indeks atau angka yang digunakan untuk mengukur keeratan hubungan antara tiga variabel atau lebih (M.

Iqbal Hasan, 2003 : 263). Koefisien korelasi berganda untuk tiga variabel dirumuskan :

2 12

12 2 1 2

2 2

1 12

. 1

2 r

r r r r

Ry ry y y y

= +

dimana,

Ry.12 = koefisien korelasi linear tiga variabel ry1 = koefisien korelasi variabel Y dan X1 ry2 = koefisien korelasi variabel Y dan X2 r12 = koefisien korelasi variabel X1 dan X2 c. Regresi Berganda

Alat analisis yang akan digunakan untuk penelitian ini adalah analisis regresi berganda. Regresi berganda digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan motivasi dari McClelland terhadap kinerja dan motivasi dari McClelland manakah yang paling memiliki hubungan. Untuk dapat meramalkan bagaimana kinerja bila motivasi dari McClelland dinaikkan atau diturunkan maka harus dicari persamaan regresinya terlebih dahulu (Sugiyono, 2003 : 211), dengan rumus sebagai berikut :

(16)

3 3 2 2 1

1x b x b x

b a

Y = + + +

dimana,

Y = Variabel terikat (kinerja)

a = Konstanta, nilai Y apabila X1 = X2 = X3 = 0 b1, b2, b3, = Koefisien regresi linear berganda x1, x2, x3 = Variabel bebas, dimana

x1 = kebutuhan Achievement x2 = kebutuhan Afiliasi x3 = kebutuhan Power 1.8.2. Uji Hipotesis

Untuk membuktikan signifikansi antara motivasi dari McClelland terhadap kinerja, maka perlu diadakan pengujian terhadap koefisien regresinya. Adapun rumus yang digunakan dalam pengujian ini adalah sebagai berikut :

a. Uji Dua Pihak/sisi (Uji T)

Tujuan pengujian ini untuk menguji signifikansi antara motivasi dari McClelland dengan kinerja. Selain menggunakan rumus dibawah ini, pengujian ini juga bisa dilihat dari t hitung yang ada pada hasil pengolahan data.

Sb thitung =b−β

dimana,

b = koefisien regresi

Sb = Standart error dari Slope

(17)

β = Slope hipotesis

Adapun langkah-langkah untuk pengujian signifikansi ini adalah sebagai berikut :

1. Menentukan hipotesis

Ho : bi = 0 (tidak ada hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen)

Hi : bi ≠ 0 (ada hubungan antara variabel independen dependen) 2. Kriteria penolakan dan penerimaan hipotesis

a. Derajat kebebasan (dk) = n-k-1 b. Taraf nyata α = 5%

Uji dua arah, jadi t (α/2 ; dk) c. Kriteria keputusan

• t hitung > t (α/2 ; dk) atau t hitung < t (α/2 ; dk), maka Ho ditolak

• t hitung t (α/2 ; dk)< t hitung < t hitung t (α/2 ; dk), maka Ho diterima

3. Menentukan nilai t hitung yang diperoleh dari hasil print out atau hasil perhitungan dengan rumus.

4. Kesimpulan b. Uji Determinasi (R2)

(18)

Uji determinansi (R2) ini digunakan untuk mengetahui seberapa erat hubungan antara variabel dependen dengan independen. Dengan kata lain, berapa persen variabel dependen dapat diterangkan oleh variabel independen secara bersama-sama. Rumus koefisien determinasi yang digunakan adalah :

TSS R2 = ESS

Keterangan :

ESS = Explained Sum of Squares TSS = Total Sum of Squares

Nilai koefisien determinasi adalah di antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksikan variasi dependen.

Dalam penelitian ini software yang digunakan untuk pengolahan data adalah program SPSS 11.5. jumlah kuesioner yang disebarkan sebanyak 100 eksemplar dan jumlah pertanyaan pada kuesioner sebanyak 20 pertanyaan.

1.9. Sistematika Penulisan

Sistematika pembahasan penelitian tentang hubungan motivasi dari McClelland terhadap kinerja karyawan PT. Gardena Graha di Gardena Departement Store dan Supermarket, yaitu sebagai berikut.

(19)

BAB I. PENDAHULUAN. Bab ini berisi latar belakang penelitian, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis, metodologi penelitian, alat analisis & uji hipotesis, dan sistematika penulisan yang digunakan untuk melaporkan hasil penelitian.

BAB II. LANDASAN TEORI. Teori yang digunakan untuk mendukung penelitian ini adalah manajemen Personalia (Pengertian Manajemen Personalia, dan Fungsi Manajemen Personalia), motivasi (pengertian motivasi, dan teori motivasi), kinerja (pengertian kinerja, penilaian kinerja), dan hubungan motivasi dengan kinerja.

BAB III. GAMBARAN UMUN PERUSAHAAN. Pada bab ini akan diulas tentang gambaran umum perusahaan yang berhubungan dengan sejarah singkat perusahaan, strategi, visi & misi perusahaan, target visi & misi, dan bidang usaha perusahaan, serta struktur organisasi perusahaan.

BAB IV. ANALISIS DATA. Bab ini berisi analisis data yang meliputi perhitungan data yang hasilnya digunakan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan.

BAB V. KESIMPULAN. Bab ini berisi uraian singkat hasil analisis, kesimpulan dan saran yang berguna bagi perusahaan maupun bagi penelitian- penelitian pada waktu yang akan datang.

Referensi

Dokumen terkait

Wirawan, MPH selaku Ketua Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Program Pasca Sarjana Universitas Udayana, yang dengan penuh semangat dan perhatian telah

Peningkatan yang terjadi pada siklus III termasuk ke dalam kategori sangat tinggi, (e) Peserta didik berdiskusi dengan teman sekelompoknya pada Siklus II sebesar

Pengertian Current Ratio menurut Kasmir (2014:134) menyatakan bahwa rasio lancar atau (Current Ratio) merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan

informasi yang dihasilkan dari sistem informasi dapat digunakan dengan mudah oleh semua pihak yang membutuhkan informasi terkait data manajemen pergudangan. Selama ini

Sebelum tayangan: Kurang lebih 10 menit sebelum program ditayangkan, orang tua mengajak anak duduk bersama dengan sikap rileks dan menjelaskan sekilas tentang lamanya tayangan

Pada kondisi pengendalian kecepatan referensi yang variasi, kecepatan yang dihasilkan kendali JST lebih cepat menyesuaikan dan lebih stabil bila dibandingkan dengan dengan kendali

05 Penyediaan Alat Tulis Kantor 1 Tercapainya Penyedia- 1 Paket Tersedianya Operasio- 1 Paket Pekerjaan Siap Tepat 1 Paket 5,000,000 APBD II Distanhut Kota.. an Jasa Operasional

Slika 62.Karakteristike upravljanja na prednjoj osovini ... Prikaz koordinatnog sustava kotača i položaja značajki ... Prikaz predznaka pomaka kotača u ovisnosti i položaju