• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengertian Seni Rupa. Prinsip - prinsip Seni

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Pengertian Seni Rupa. Prinsip - prinsip Seni"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

▸ Baca selengkapnya: contoh tulisan kritik karya seni rupa

(2)

Pengertian Seni Rupa

Secara sederhana, seni rupa adalah ungkapan ide atau

perasaan yang estetis dan bermakna dari pembuatnya yang diwujudkan melalui media rupa yang bisa ditangka dan

dirasakan dengan rabaan. Perwujuda ini merupakan hasil

pengolahan konsep titik, garis, bidang, bentuk, warna, tekstur, dan gelap terang yang ditata dengan prinsip-prinsip tertentu.

Berdasarkan dimensinya, karya seni rupa dibagi dua, yaitu karya seni rupa dua dimensi yang mempunyai dua ukuran dan karya seni rupa tiga dimensi yang mempunyai tiga ukuran atau memiliki ruang.

Prinsip - prinsip Seni

Di dalam Unsur-unsur Seni Rupa kita mengenal adanya garis, raut, warna, tekstur, ruang, dan gelap terang. Cara pengaturan, penyusunan, atau pengorganisasian unsur-unsur Seni Rupa sehingga menjadi bentuk karya Seni Rupa di sebut sebagai Prinsip-prinsip Seni Rupa. Upaya pengaturan, penyusunan, pengorganisasian adalah persoalan komposisi. Dengan demikian, sebutan singkat prinsip atau asas Seni Rupa/Desain adalah komposisi. Prinsip Desain adalah Keseimbangan, Irama, Centre of interest, Proporsi, Keselarasan, Kesatuan, Penekanan, Gradasi.

(3)

1. Prinsip Keseimbangan/Balance

Adalah berkenaan dengan kualitas bobot atau kesan berat ringannya suatu karya. Keseimbangan merupakan kesan yang didapat dari suatu susunan yang diatur sedemikian rupa sehingga terdapat daya tarik yang sama pada tiap-

tiap sisi susunan. Keseimbangan dapat dibuat secara formal atau dengan istilah yang lazim disebut setangkep (jawa) atau simetris. Keseimbangan dapat di buat pula secara informal atau asimetris dan keseimbangan radial atau memancar.

(4)

2. Prinsip Irama

Irama adalah pengulangan satu atau beberapa unsur secara

teratur dan terus-menerus. Susunan atau perulangan dari unsur- unsur rupa yang diatur, berupa susunan garis, susunan bentuk atau susunan variasi warna. Perulangan unsur yang bentuk dan peletakannya sama akan terasa statis, sedangkan susunan yang diletakkan bervariasi pada ukuran, warna, tekstur, dan jarak akan mendapatkan susunan dengan irama yang harmonis. Prinsip

ini di timbulkan dari kesan gerak dari unsur yang melekat pada

karyanya yang dapat diupayakan melalui pengulangan, pergantian, perubahan ukuran, dan gerak mengalun.

(5)

3. Centre of Interst

Di sebut juga prinsip dominasi, atau pusat perhatian, atau klimak adalah upaya penampilan pada bagaian tertentu dari karya Seni Rupa yang menarik perhatian dengan cara

pengaturan posisi, perbedaan ukuran, perbedaan warna, atau unsur lain, dan pengaturan arah unsur-unsur.

4. Prinsip Proporsi atau Perbandingan

Proporsi atau kesebandingan yaitu membandingkan bagian- bagian satu dengan bagian lainnya secara keseluruhan.

Misalnya membandingkan ukuran tubuh dengan kepala, ukuran objek dengan ukuran latar, dan kesesuaian ukuran objek satu dengan objek lainnya yang dekat maupun yang

jauh letaknya. Besar kecil, luas, sempit, panjang pendek, atau tinggi rendah adalah persoaalan Proporsi. Dalam Seni Rupa prinsip proporsi ini digunakan untuk mempertimbangkan perbandingan bidang kertas atau kanvas dengan objek yang digambar atau di lukis. Prinsip perbandingan lebih

menekankan pada varisasi atau keragaman ukuran unsur yang satu dengan unsur yang lain dalam satu kesatuan yang utuh.

(6)

Contoh gambar proporsi

5. Prinsip Keselarasan

Keselarasan adalah hubungan kedekatan unsur-unsur yang berbeda baik bentuk maupun warna untuk menciptakan

keselarasan.Lazim disebut dengan prinsip Harmoni atau

Keserasian adalah timbul dengan adanya kesamaan, kesesuaian, dan tidak adanya pertentangan. Dalam Seni Rupa prinsip

Keselarasan dapat dibuat dengan cara menata unsur-unsur

yang mungkin sama, sesuai dan tidak ada yang berbeda secara mencolok.

(7)

6. Prinsip Kesatuan/Unity

Kesatuan adalah pertautan bagian-bagian dalam sebuah karya seni rupa. Prinsip ini dapat tercapai apabila terpenuhi prinsip keseimbangan, irama, penekanan, proporsi, dan keselarasan.

Kesatuan merupakan prinsip yang utama di mana unsur-unsur seni rupa saling menunjang satu sama lain dalam membentuk komposisi yang bagus dan serasi. Untuk menyusun satu

kesatuan setiap unsur tidak harus sama dan seragam, tetapi unsur-unsur dapat berbeda atau bervariasi sehingga menjadi susunan yang memiliki kesatuan.Teori-teori Psikologi Gestalt

tentang kedekatan, ketertutupan dan kesamaan dapat membantu terpenuhinya prinsip kesatuan dalam karya Seni Rupa.

(8)

7. Penekanan (kontras)

Penekanan adalah kesan yang diperoleh karena adanya dua unsur yang berlawanan.Perbedaan yang mencolok pada warna, bentuk, dan ukuran akan memberikan kesan yang tidak monoton.

8. Gradasi

Gradasi adalah penyusunan warna berdasar kantingkat perpaduan berbagai warna secara berangsur-angsur.

(9)

Jenis jenis seni rupa

Seni rupa ditinjau dari segi fungsinya dibagi menjadi dua kelompok sebagai berikut.

1. Seni rupa murni (fine art), yaitu karya seni yang hanya untuk dinikmati nilai keindahannya saja. Karya seni

ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan batiniah.

Seni rupa murni banyak ditemukan pada cabang seni grafika, seni lukis, dan seni patung.

2. Seni rupa terapan (applied art), yaitu seni rupa yang memiliki nilai kegunaan (fungsional) sekaligus memiliki nilai seni. Karya seni ini bertujuan untuk memenuhi

kebutuhan praktis atau memenuhi kebutuhan seharihari secara materi, misalnya furnitur, tekstil, dan keramik.

Seni rupa ditinjau dari wujudnya dibagi menjadi dua kelompok sebagai berikut.

1. Karya seni rupa dua dimensi (dwimatra) Karya seni rupa dua dimensi, yaitu karya

seni rupa yang mempunyai ukuran panjang dan lebar dan hanya bisa dilihat dari satu arah. Misalnya, wayang

kulit, tenun, dan batik. gambar, lukisan, ilustrasi, mural(lukisan dinding), grafis, mozaik, batik, fotografi, desain

(10)

2. Karya seni rupa tiga dimensi (trimatra)

Karya seni rupa tiga dimensi, yaitu karya seni

rupa yang dapat dilihat dari segala arah dan memiliki

volume (ruang). Misalnya, rumah adat, senjata tradisional seperti rencong dan pedang, serta patung.

3. Tujuan Seni rupa

Seni Rupa suatu keindahan visualisasi baik secara garis, bidang, volume, warna serta tekstur, tujuan dari seni rupa ini sendiri

merupakan pengungkapan gagasan, ide, keindahan dengan suatu tujuan yang tersirat pada sebuah media tertentu.

Baik dari jaman ke jaman maka tujuan dari seni rupa pun mempunyai perubahan..

seni rupa prasejarah memiliki tujuan primer yaitu mengacu pada religi

pemubuatan arca-arca untuk sesembahan animisme dan dinamisme..

Seni rupa modern memiliki tujuan pengaplikasian atau penunjukan eksistesi si pencipta karya seni untuk menampilkan seninya untuk sebuah penilaian. Seni rupa kontemporer tidak jauh dari seni

rupa yang menunjukan karya yang secara tematik yaitu seni yang melawan tradisi barat.

(11)

4. Unsur unsur seni rupa

Seni rupa dibangun oleh sejumlah unsur yang membentuk

kesatuan yang padu sehingga karyanya dapat dinikmati secara utuh. Unsur-unsur dasar karya seni rupa adalah unsur-unsur yang digunakan untuk mewujudkan sebuah karya seni rupa.

Unsur-unsur ini diantaranya antara lain adalah titik, garis, bidang, bentuk, ruang, warna, tekstur, dan gelap terang.

1. Titik

Titik adalah unsur seni rupa yang paling dasar. Titik dapat melahirkan suatu wujud dari ide-ide atau gagasan yang

kemudian akan melahirkan garis, bentuk, atau bidang. Teknik lukisan yang menggunakan kombinasi berbagai variasi ukuran dan warna titik dikenal dengan sebutan Pointilisme.

2. Garis

Menurut jenisnya, garis dapat dibedakan menjadi garis lurus, lengkung, panjang, pendek, horizontal, vertikal, diagonal,

berombak, putus-putus, patah-patah, spiral dan Iain-Iain. Kesan yang ditimbulkan dari macam-macam garis dapat berbeda-beda, misalnya garis lurus berkesan tegak dan keras, garis lengkung berkesan lembut dan lentur, garis patah-patah berkesan kaku, dan garis spiral berkesan lentur.

goresan lengkung.

- Garis semu, merupakan garis yang muncul karena adanya kesan balans pada bidang, warna atau ruang

(12)

Garis dapat juga memberikan kesan watak tertentu sehingga dapat digunakan sebagai perlambangan, seperti:

- Garis tegak melambangkan keagungan, kestabilan;

- Garis miring mengingatkan pada kegoncangan, tidak stabil, gerak;

- Garis tegas, kuat, terpatah-patah mengesankan kekuatan;

- Garis halus, melengkung-lengkung berirama mengesankan kelembutan, kewanitaan.

Sedangkan menurut wujudnya garis dapat dibedakan menjadi:

- Garis nyata, merupakan garis yang dihasilkan dari coretan 3. Bidang

Bidang merupakan pengembangan garis yang membatasi suatu

bentuk sehingga membentuk bidang yang melingkupi dari beberapa sisi. Bidang mempunyai sisi panjang dan lebar, serta memiliki

ukuran.

4. Bentuk

Bentuk juga dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu:

a. Bentuk geometris

Bentuk geometris merupakan bentuk yang terdapat pada ilmu ukur meliputi:

- Bentuk kubistis, contohnya kubus dan balok.

- Bentuk silindris, contohnya tabung, kerucut, dan bola.

b. Bentuk nongeometris

Bentuk nongeometris berupa bentuk yang meniru bentuk alam, misalnya manusia, tumbuhan, dan hewan.

(13)

5. Ruang

Ruang dapat digolongkan menjadi dua, yaitu: Ruang dalam bentuk nyata, misalnya ruangan pada kamar, ruangan pada patung. Ruang dalam bentuk khayalan (ilusi), misalnya ruangan yang terkesan

dari sebuah lukisan.

6. Warna

Kesan yang timbul oleh pantulan cahaya pada mata disebut warna.

Warna dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:

Warna pokok atau primer, yaitu warna yang tidak berasal dari warna apapun, meliputi warna merah, kuning, dan biru.

7. Tekstur

Tekstur adalah sifat dan keadaan suatu permukaan bidang atau permukaan benda pada sebuah karya seni rupa. Setiap benda mempunyai sifat permukaan yang berbeda. Tekstur dibedakan menjadi tekstur nyata dan tekstur semu. Tekstur nyata adalah nilai raba yang sama antara penglihatan dan rabaan. Sedangkan tekstur semu adalah kesan yang berbeda antara penglihatan dan perabaan.

8. Gelap Terang

Suatu objek bisa memiliki intensitas cahaya yang berbeda pada setiap bagiannya. Demikian pula pada karya seni rupa. Seperti lukisan pemandangan alam. Adanya perbedaan intensitas cahaya akan menimbulkan kesan mendalam.

(14)

2. Seni Rupa Terapan Berdasarkan Wujud

Karya seni rupa terapan bisa digolongkan menjadi dua jenis berdasarkan wujud fisiknya.

Karya Seni Rupa Terapan 2 Dimensi (Dwimatra)

Karya seni rupa terapan 2 dimensi merupakan sebuah seni rupa terapan yang mempunyai ukuran panjang dan lebar. Karya seni 2 dimensi hanya bisa dilihat dari satu arah saja. Contoh karya seni terapan 2 dimensi yaitu wayang kulit, tenun, batik dan karya seni dua dimensi lainnya.

Karya Seni Rupa Terapan 3 Dimensi (Trimatra)

Karya seni rupa terapan 3 dimensi merupakan sebuah seni

rupa terapan yang mempunyai ruang. Karya seni 3 dimensi bisa dilihat dari berbagai arah. Contoh karya seni terapan 3 dimensi yaitu rumah adat, senjata tradisional dan karya 3 dimensi

lainnya.

3. Seni Rupa Terapan Berdasarkan Bentuk

Karya seni rupa terapan yang dibagi berdasarkan bentuknya, di Indonesia sendiri mempunyai banyak ragam. Bila dibagi berdasarkan bentuknya, karya seni rupa terapan bisa

didibedakan menjadi empat kategori, yaitu rumah adat, senjata tradisional, seni kriya dan transportasi tradisional.

Contoh Karya Seni Rupa Terapan

Berikut ini kita lihat contoh-contoh karya seni rupa terapan nusantara yang ada di Indonesia.

(15)

Contoh karya seni rupa terapan yang pertama adalah anyaman.

Anyaman merupakan rangkaian serat yang membentuk benda.

Bahan anyaman biasanya memakai serat tumbuhan. Namun saat ini sudah banyak anyaman yang berbahan serat plastik.

Contoh anyaman yang termasuk karya seni rupa terapan adalah keranjang, kursi dll

Karya seni rupa terapan berupa kerajinan kulit sangat melimpah.

Banyak sekali produk yang berbahan kulit. Mulai dari sabuk, jaket, sepatu dan lainnya. Pengrajin kulit tersebar di beberapa kota

(16)

Ukiran kayu juga merupakan salah satu karya seni terapan yang telah melekat di kalangan masyarakat melayu. Daerah penghasil kayu ukir yang sangat terkenal di Indonesia yaitu Jepara.

Pakaian atau baju yang kita gunakan sehari-hari juga

termasuk ke dalam seni rupa terapan. Indonesia mempunyai sangat banyak pakaian khas yang bagus dan unik. Karya seni tersebut berupa pakaian adat, batik dan masih banyak lagi yang belum terekspos media. Hal ini menunjukan bahwa masyarakat Indonesia sangat kreatif dan mempunyai jiwa seni yang tinggi.

(17)

Karya seni rupa terapan selanjutnya yaitu berupa arsitektur.

Karya seni arsitektur yang sangat terkenal di Indonesia yaitu Candi Borobudur. Candi Borobudur merupakan salah satu karya seni rupa terapan yang sangat mengagumkan, bahkan Borobudur sudah ada sejak zaman dahulu kala.

Poster adalah seni rupa terapan yang berupa desain grafis yang memuat huruf dan gambar di atas kertas.

Poster bisa dipakai sebagai hiasan dinding. Selain itu, sering juga untuk media iklan, pendidikan dan bahkan propaganda.

(18)

Keramik berasal dari bahasa Yunani yaitu keramikos yang

mempunyai arti suatu benda yang terbuat dari tanah liat yang melalui proses pembakaran.

Sedangkan dalam kamus ensiklopedia tahun 1950, keramik mempunyai arti suatu seni dan teknologi yang menghasilkan

barang berbahan baku tanah liat dengan cara dibakar. Contohnya yatitu genteng, porselin dan benda berbahan baku tanah liat

lainnya.

Namun pengertian tersebut untuk saat ini sudah tidak relevan lagi. Saat ini keramik tidak hanya berbahan baku tanah liat saja.

Pengertian keramik untuk sekarang lebih luas lagi, yaitu semua karya seni yang mencakup semua bahan bukan logam dan

anorganik berbentuk padat.

(19)
(20)

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin

• Pada proses kontinu, kadang-kadang sulit untuk menentukan secara tepat jumlah input dan output sehingga dapat digunakan bilangan bulat tertentu sebagai perumpamaan misalnya 100

Data yang diperlukan untuk analisis kebenaran konsep pada objek. penelitian adalah label-label konsep standar, penjelasan-penjelasan

Apabila pola pengambilan mata kuliah mahasiswa sudah didapatkan, maka dapat dilakukan analisis lanjutan untuk menemukan temuan – temuan baru dari pola tersebut,

(2) prestasi belajar matematika siswa dengan gaya belajar auditorial lebih baik daripada visual dan kinestetik, prestasi belajar matematika siswa dengan gaya

[r]

This is related to the following question: How should the results in Table 5, columns (2) and (3), be interpreted? It is clear that the results are consistent with the rent

[r]