• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 148/PHP.BUP-XIV/2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 148/PHP.BUP-XIV/2016"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

--- RISALAH SIDANG

PERKARA NOMOR 148/PHP.BUP-XIV/2016

PERIHAL

PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN BUPATI FAKFAK TAHUN 2016

ACARA

PEMERIKSAAN PENDAHULUAN (I)

J A K A R T A

SELASA, 2 FEBRUARI 2016

(2)

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

--- RISALAH SIDANG

PERKARA NOMOR 148/PHP.BUP-XIV/2016

PERIHAL

Perselisihan Hasil Pemilihan Bupati Fakfak Tahun 2016 PEMOHON

Inya Bay dan Said Hindom TERMOHON

KPU Kabupaten Fakfak ACARA

Pemeriksaan Pendahuluan (I)

Selasa, 2 Februari 2016, Pukul 09.10 – 09.35 WIB

Ruang Sidang Panel II Gedung Mahkamah Konstitusi RI, Jl. Medan Merdeka Barat No. 6, Jakarta Pusat

SUSUNAN PERSIDANGAN

1) Anwar Usman (Ketua)

2) Maria Farida Indrati (Anggota)

3) Aswanto (Anggota)

Fadzlun Budi SN Panitera Pengganti

(3)

Pihak yang Hadir:

A. Pemohon:

1. Inya Bay

B. Kuasa Hukum Pemohon:

1. Jamaluddin Rustam C. Termohon:

1. Yotam Senis (KPU Prov. Papua Barat)

2. Muhammad Ikhsan Payapo (KPU Prov. Papua Barat) 3. La Mani (KPU Kab. Fakfak)

4. Djunaidi (KPU Kab. Fakfak) D. Kuasa Hukum Termohon:

1. Vinsensius H. Ranteallo 2. Kristian Masiku

E. Kuasa Hukum Pihak Terkait:

1. Budi Setyanto 2. Subagiyanto

(4)

1. KETUA: ANWAR USMAN

Sidang Perkara Nomor 148/PHP.BUP-XIV/2016 dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum.

Assalamualaikum wr. wb, selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua. Hari ini Sidang Pendahuluan untuk Perkara Nomor 148/PHP.BUP-XIV/2016, yaitu mengenai Pilkada Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat. Untuk itu, dipersilakan kepada Pemohon untuk memperkenalkan diri terlebih dahulu. Silakan?

2. PEMOHON: INYA BAY

Assalamualaikum wr. wb. Selamat pagi, salam sejahtera untuk buat kita sekalian. Majelis Hakim Yang Mulia, perkenalkanlah nama saya Inya Bay, Calon Bupati Fakfak. Kemudian Drs. Said Hindom adalah Calon Wakil Bupati Fakfak yang sementara beliau sakit, kami sudah mengajukan surat permohonan sakit. Kemudian kami sendiri sebagai Prinsipal, pada saat tanggal 25 itu karena waktu kami mendaftarkan sendiri di Panitera Mahkamah Konstitusi, dan kami tidak didampingi Kuasa Hukum waktu itu, sehingga pada hari ini saya … Pemohon sendiri menjadi Prinsipal dengan izin, Yang Mulia, saya sendiri bisa membacakan pokok-pokok permohonan Pemohon.

Kedua, perkenalkanlah kami, Kuasa Hukum kami, sebelah kanan Jamaluddin Rustam yang mendampingi kami pada saat pagi ini. Dan mungkin berikutnya pada eksepsi Termohon dan seterusnya. Terima kasih, Yang Mulia.

3. KETUA: ANWAR USMAN Baik, terima kasih.

Dari Termohon, silakan perkenalkan diri dulu.

4. KUASA HUKUM TERMOHON: VINSENSIUS HR

Baik, Yang Mulia, langsung saja. Kami dari Kuasa Hukum ada dua orang, yang pertama saya, Vinsensius Rantialo, kemudian Kristian Masiku, lalu di sebelah kanan saya Pak Yotam Senis (KPU Provinsi Papua Barat). Kemudian, Pak Ikhsan … eh, Pak La mani dari Sekretaris KPU

(5)

Kabupaten Fakfak, lalu ada Staff KPU, Pak Ikhsan Poyapo dari sekretariat provinsi. Kemudian Pak Djunaidi (Staff Sekre KPU Fakfak) di belakang.

Demikan, Yang Mulia. Terima kasih.

5. KETUA: ANWAR USMAN Baik.

Dari Termohon … eh, Terkait, silakan.

6. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: BUDI SETYANTO

Terima kasih, Yang Mulia. Hadir dalam persidangan ini dari Pihak Terkait, kami Kuasa Hukumnya, Budi Setyanto dan Subagiyanto. Terima kasih, Yang Mulia.

7. KETUA: ANWAR USMAN Baik, terima kasih.

Langsung kepada Pemohon untuk menyampaikan pokok-pokok dari permohonannya, ya. Jadi, tidak perlu dibaca semua, ya, toh kami juga sudah baca. Silakan.

8. PEMOHON: INYA BAY

Terima kasih, Yang Mulia. Pertama-tama, kami menyampaikan pokok-pokok permohonan Pemohon terhadap Para Termohon sebagai berikut. Bahwa pokok-pokok permohonan Pemohon ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari materi permohonan Pemohon yang telah Pemohon daftarkan dan sampaikan kepada Paniteraan Mahkamah Konstitusi dengan uraian sebagai berikut.

1. Bahwa berdasarkan Pasal 157 ayat (3) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, dan Walikota menjadi Undang-Undang Perkara Perselisihan Penetapan Perolehan Suara hasil Pemilihan, diperiksa dan diadili oleh Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia sampai dibentuk Badan Peradilan Khusus.

2. Bahwa Pemohon mengajukan permohonan pembatalan perselisihan hasil pemilihan bupati dan wakil bupati kepada Mahkamah Konstitusi atas Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Fakfak Nomor 17/Kpts/KPU.KAB.Fakfak/I/2016 tentang Penetapan Rekapitulasi Hasil Perhitungan Perolehan Suara dan Hasil Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Fakfak Tahun 2015 juncto rekapitulasi Hasil Perhitungan Suara di tingkat kabupaten Bupati dan Wakil Bupati

(6)

Kabupaten Fakfak Tahun 2016, model DB-KWK, tanggal 23 Januari 2016 yang diumumkan pada hari Sabtu, tanggal 23 Januari 2016, pukul 15.50 WIT.

3. Bahwa Pemohon sadar Termohon tidak menetapkan Pemohon sebagai peserta langsung pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Fakfak Tahun 2015 yang dilaksanakan Pilkada Susulan Kabupaten Fakfak pada tanggal 16 Januari 2016. Sebagai warga negara atau masyarakat hukum yang merasa hak hukum dan hak konstitusinya dirugikan melalui Mahkamah Konstitusi inilah Pemohon mencari keadilan. Letak dan kedudukan hukum Pemohon hanya memohon kepada Majelis Yang Mulia yang memutuskan seadil-adilnya karena Pemohon telah mendaftar dan didaftarkan dan diterima oleh Termohon (bukti P-7).

4. Bahwa kedudukan hukum tertinggi di Negara Kita adalah konstitusi, yang mengatur dan menjelaskan bahwa setiap warga negara yang merasa dirugikan kedudukan hukumnya sama di depan hukum.

Pemohon paham benar bahwa syarat atau substansi terpenuhinya atau tidak terpenuhinya ketentuan pengajuan permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 158 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 juncto Pasal 6 PMK Nomor 1/2015 atau Pasal 11 PMK 4/2015. Hanya Majelis Hakim Konstitusi-lah, Yang Mulia, yang berhak berpendapat, jika Pemohon sebagai warga negara yang mencari keadilan kemudian tidak terpenuhinya kedudukan hukumnya, ke mana lagi Pemohon mencari keadilan? (bukti P-6).

5. Bahwa pokok-pokok permohonan Pemohon tidak menjelaskan tentang hasil perolehan suara yang ditetapkan oleh Termohon karena menurut Pemohon, Termohon telah melakukan kesalahan prosedur pendaftaran ulang pada tanggal 28 Agustus sampai 30 Agustus 2015.

Sehingga, Calon Bupati yang … dan Wakil Bupati Fakfak Ivan Ismail Madu dan Fransiskus Hombore tidak memenuhi syarat atau ditolak ditetapkan oleh Termohon sebagai calon. Dan ini bertentangan dengan Berita Acara KPU Nomor 17/BA/KPU/VIII/2016 tanggal 21 Agustus 2015 (bukti P-20). Majelis Yang Mulia, Negara Ini mau dibawa ke mana jika pelanggaran penyelenggara Pemilu Kabupaten Fakfak yang diwakili Komisioner KPU Provinsi Papua Barat telah menabrak konstitusi negara dan peraturan perundang-undangan lainnya. Pemohon memohon kepada Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi Yang Mulia agar eksepsi Termohon ditolak oleh Majelis Hakim Yang Mulia.

6. Bahwa Mahkamah Konstitusi sebagai pengawal Konstitusi dan penjaga demokrasi tentu cukup berpengalaman dalam menyelesaikan sengketa pilkada. Salah satu kewenangan Mahkamah Konstitusi adalah memeriksa, mengadili, dan memutuskan perselisihan tentang hasil perolehan suara bupati dan wakil bupati. Memeriksa, mengadili, dan memutuskan pelanggaran konstitusi dan pelanggaran perundang-

(7)

undangan, permohonan Pemohon kepada Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi tentu bisa menjadikan alasan hukum sebab Mahkamah Konstitusi tidak saja memeriksa permohonan terhadap keberatan sengketa perselisihan hasil pemilukada provinsi dan kabupaten/kota, tetapi Mahkamah Konstitusi juga dapat mengadili, memeriksa, dan memutuskan terhadap pelanggaran peraturan perundang-undangan yang dilanggar oleh Termohon, yaitu pelanggaran PKPU Nomor 9 sebagaimana telah diubah menjadi PKPU Nomor 12 di mana atas dasar rujukan surat KPU Nomor 501/KPU/VIII/2015 tanggal 21 Agustus 2015 Termohon dapat membuka kembali pendaftaran ulang Calon Bupati dan Wakil Bupati Fakfak tahun 2015 (bukti P-12).

7. Bahwa peraturan perundang-undangan yang dilanggar Termohon adalah sebagai berikut:

a. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015.

b. Ketentuan Pasal 36 ayat (6) dan ayat (8) PKPU Nomor 12 Tahun 2015.

c. Ketentuan Pasal 42A ayat (3) dan ayat (6) PKPU Nomor 12 Tahun 2015.

d. Ketentuan Pasal 89A ayat (1) dan (2) PKPU Nomor 12 Tahun 2015.

e. Ketentuan Pasal 89 ayat (4) PKPU Nomor 9 Tahun 2015.

f. Ketentuan Pasal 90 poin b PKPU Nomor 9 Tahun 2015.

g. Ketentuan Pasal 89 ayat (2) PKPU Nomor 12 Tahun 2015, dan h. Ketentuan Pasal 53 ayat (1) dan ayat (2) PKPU Nomor 9.

8. Majelis Hakim Konstitusi, Yang Mulia. Terkait surat KPU Nomor 501/KPU/VIII/2015, tertanggal 21 Agustus 2015 diduga telah terjadi palenggaran hukum dan pelanggaran prosudal … procedural, melalui Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi ini untuk dapat memeriksa, mengadili, dan memutuskan atau Majelis berpendapat lain karena demokrasi dalam pemilihan kedaulatan telah dilanggar oleh penyelenggara pemilu Kabupaten Fakfak dan diketahui panwas pemi

… panwaslu pusat tentang isi surat KPU-RI Nomor 501/KPU/VIII/2015 tersebut, sehingga Pilkada Fakfak dapat berlangsung padahal Termohon mengetahui Calon Bupati dan Wakil Bupati Fakfak telah ditetapkan dalam Berita Acara KPU Nomor 17/BA/VIII/2015 tanggal 21 … 12 Agustus 2015 hanya tersisa satu calon (Bukti P-11) sebelum Mahkamah Konstitusi memutuskan dan menetapkan pil … pilkada calon tunggal.

9. Bahwa sehubungan uraian Pemohon di atas, Pemohon memohon kepada Mahkamah ma … Majelis Mahkamah Konstitusi untuk menas

… me … menafsirkan frasa surat KPU Nomor 501/KPU/VIII/2015 tentang … ta … ta … tanggal 21 Agustus 2015 (Bukti P-12) karena surat tersebut tidak sejalan dengan fakta hukum yang terjadi pada Pilkada Kabupaten Fakfak dan apabila dijadikan rujukan, dapat menyesatkan penyelesaian masalah Pilkada Fakfak, serta berpotensi

(8)

menabrak Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 maupun PKPU Nomor 9 Tahun 2015, sebagaimana telah diubah dengan PKPU Nomor 12 Tahun 2015.

10. Bahwa yang terjadi pada kasus Pilkada Fakfak, semua partai politik dan semua pasangan calon telah mendaftar dan telah diterima pendaftarannya oleh Termohon pada tanggal 26 sampai 28 Juli 2015, bukan ditolak dan dinyatakan tidak memenuhi syarat di masa pendaftaran. Keputusan terhadap 3 calon … 3 pasangan calon yang dinyatakan tidak memenuhi syarat terjadi pada tanggal 12 Agustus 2015, yakni di masa penelitian, perbaikan, persyaratan pencalonan dan persyaratan calon berdasarkan hasil verifikasi ulang yang dilakukan oleh Termohon dan Panwas Kabupaten Fakfak (Bukti P-11).

Sekali lagi, bukan dinyatakan memenuhi syarat atau ditolak atau belum mendaftar pada masa pendaftaran.

11. Bahwa Pemohon memahami apa yang dimaksud dalam eksepsi Termohon tentang kedudukan hukum Pemohon. Pemohon telah menjelaskan tentang kedudukan hukum … hukum pe … permohonan Pemohon pada poin 3 di atas, sebagai warga negara atau masyarakat yang telah dirugikan oleh Termohon, kedudukan hukumnya sama di depan hukum dan Pemohon telah mendaftar pada tanggal 28 Juli 2015 di … dan Termohon menerimanya. (Bukti P-7)

12. Bahwa ketentuan Pasal 201 ayat (1) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015, pemungutan suara serentak gubernur, bupati, walikota yang masa jabatan bupati, wakil walikota … bupati atau walikota yang berakhir pada mas … tahun … pada tahun 2015, pada bulan Januari sampai dengan Juni tahun 2016 dilaksanakan pada tanggal dan bulan yang sama, pada bulan Desember 2015. Pilkaba … Pilkada Kabupaten Fakfak telah mengalami penundaan karena keput … Keputusan Penetapan Calon Bupati dan Wakil Bupati Fakfak 2015 yang dilakukan oleh Termohon amburadul. Sehingga, ada upaya hukum Termohon ke Mahkamah, MA atau Mahkamah Agung. Kemudian, Mahkamah Agung mengeluarkan putusan tanggal 23 Desember 2015. Seharusnya, Termohon dalam sisa waktu 23 Desember sampai 31 Desember 2015 telah … telah … putusan Mahkamah Agung tersebut segera melaksanakan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Fakfak tahun 2015 sehingga tidak terjadi kekosongan hukum.

13. Bahwa ketentuan Pasal 201 ayat (1) menyatakan, “Pemungutan suara serentak pilkada gubernur, bupati, walikot … walikota terakhir 9 Desember 2015”. Menurut Pemohon, jika Pilkada Kabupaten Fakfak dilaksanakan tanggal 16 Januari, maka yang terjadi adalah kekosongan hukum sebab berakhirnya pilkada serentak itu di bulan Desember tahun 2015. Selanjutnya, pilkada berikutnya tahun 2017 dan 2018. Menurut Pemohon ketentuan Pasal 201 ayat (1), (2), dan (3) tidak mengatur pilkada serentak di tahun 2016, sekalipun itu pilkada susulan. Apa dasar hukum sehingga Surat Keputusan KPU

(9)

Provinsi Papua Barat Nomor 02/Kpts/KPU.KAB.FF/I/2016, tertanggal 4 Januari tentang Perubahan Atas Keputusan KPU Fakfak Nomor 14/Kpts/KPU.KAB.Fakfak-PB/IX/2016 baru diketahui tentang Tahapan Program dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati FakFak Susulan Tahun 2016 lebih tinggi daripada Undang- Undang Nomor 8 Tahun 2015 dan PKPU Nomor 2 Tahun 2015 yang mengatur tentang tahapan program dan jadwal penyelenggaraan pilkada serentak tahun 2015. Pem … Pemohon memohon kepada Majelis Hakim Konstitusi Yang Mulia berpendapat untuk memeriksa, mengadili, dan memutuskan.

14. Bahwa menurut Pemohon telah terjadi kekosongan hukum pada Pilkada kabumfa … Kabupaten Fakfak tahun 2015. Pemungutan suara Pilkada Fakfak dilaksanakan pada tanggal 16 Januari 2016, KPU RI dan pemerintah seharusnya mengeluarkan Perpu atau kebuntu … untuk kebuntuan demokrasi di Kabupaten Fakfak yang waktu pelaksanaannya harus sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015, Pasal 201 ayat (1), berakhirnya di bulan Desember 2015. Menurut Pemohon, tidak dapat dibenarkan Keputusan KPU Provinsi Papua Barat tanggal 4 Januari 2016, Nomor 02/Kpts/KPU.KAB.Fakfak/I/2016 tentang Pengubahan Atas Keputusan Nomor … KPU Nomor 14/Kpts/KPU.KAB.Fakfak-PB/IX/2016 baru diketahui tentang Tahapan Program dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Kabupaten dan … Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati FakFak Susulan Tahun 2016 mendahului perpu. Apakah surat keputusan Termohon lebih tinggi daripada Undang-Undang Nomor 8 dan PKPU Nomor 2, dan PKPU Nomor 12 Tahun 2015, atau peraturan lainnya dalam perundang-undangan? Perbuatan ini telah melanggar konstitusi dan undang-undang, sehingga Pemohon sebut demokrasi ilegal … ilegal konstitusi.

15. Bahwa yang menyatakan kedudukan hukum atau tidak dalam pokok- pokok permohonan ini adalah Majelis Mahkamah Konstitusi Yang Mulia. Karena menurut Pemohon perbuatan Termohon merupakan hal yang prinsip karena Pilkada Kabupaten Fakfak Tahun 2015 diselenggarakan dengan penuh kecurangan dan pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pelanggaran konstitusi adalah pelanggaran aturan dalam perundang-undangan yang tidak dapat dibiarkan oleh Majelis Mahkamah Konstitusi. Dengan demikian, permohonan … Pemohon memohon seluruh eksepsi Termohon ditolak dan tidak dapat diterima oleh Majelis sebab telah terjadi demokrasi inkonstitusional di Pilkada Kabupaten Fakfak tahun 2015 … 2016. Pemohon sadar bahwa Pemohon memo … permohonan Pemohon ini Pemohon ajukan ke Mahkamah Konstitusi, bukan Mahkamah Undang-Undang. Sehingga Pemohon optimis bahwa Mahkamah Konstitusi adalah benteng terakhir pengawal konstitusi dalam juga berwenang menjaga proses demokrasi yang konstisional.

(10)

Petitum. Berdasarkan alasan-alasan hukum yang telah urai … telah Pemohon uraikan di atas dengan dikuatkan bukti-bukti terlampir dengan permohonan Pemohon sebelumnya dengan ini perkenankanlah Pemohon memohon kepada Mahkamah Konstitusi agar berkenan memberi putusan dengan amar putusan seadil-adilnya, yaitu.

1. Menerima dan mengabulkan permohonan Pemohon untuk selanjutnya.

2. Menyatakan tidak sah dan batal Surat Keputusan KPU Provinsi Papua Barat Nomor 17/Kpts/KPU.KAB.Fakfak/I/2016 dan Berita Acara Model DB-KWK Nomor 17/BA/KPU.Fakfak/I/2016 tentang Penetapan Rekapitulasi Hasil Perolehan Suara Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Fakfak Tahun 2015 oleh Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Fakfak tertanggal 23 Januari 2016 beserta lampirannya.

3. Menyatakan tidak sah atau cacat prosedur dan cacat substansi Pilkada kabupaten Fakfak karena keikutsertakan … keikutsertaan calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Fakfak Tahun 2015 yang sudah dinyatakan tidak memenuhi syarat atau ditolak oleh KPU Kabupaten Fakfak Pasangan Calon Ivan Mahdu … Ivan Ismail Madu dan Fransiskus Hombore dalam Berita Acara Nomor 17/BA/KPU/VIII/2016, tanggal 12 Agustus 2016 sebelum surat keputusan KPU Provinsi Papua Barat Nomor keputus … 17/Kpts/KPU.KAB.Fakfak/I/2016, tertanggal 23 Januari 2016, pukul 15.50 WIT.

4. Merekomendasikan penundaan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Fakfak diselenggarakan pada tahun 2017 atau apabila Mahkamah berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya.

5. Memerintahkan Termohon untuk melaksanakan keputusan ini.

Jakarta, 2 Februari 2016. Hormat Pemohon Inya Bay, S.E., M.M., Drs. Said Hindom, M.Si.

Terima kasih, Wabillahitaufik walhidayah, wassalamualaikum wr.

wb.

9. KETUA: ANWAR USMAN Walaikumsalam wr. wb.

Baik, terima kasih Pemohon. Selanjutnya pengesahan alat bukti yang diajukan oleh Pemohon P-1 sampai dengan P-22, betul? Ya.

Cuma ada masalah bukti P-3 nya itu tidak ada, coba nanti setelah sidang ini diklarifikasi, ya, dengan Kepaniteraan, ya. Sama bukti P-4 antara bukti fisik dan daftar bukti berbeda, ya. Selain itu sudah lengkap, ya, kecuali sekali lagi P-3 sama P-4, ya. Nanti setelah sidang ini ditutup supaya dilengkapi atau disesuaikan. Karena sudah diverifikasi, maka dinyatakan sah.

(11)

Selanjutnya sidang ini adalah mendengarkan jawaban dari Termohon dan keterangan Pihak Terkait. Untuk itu sidang ditunda besok, hari Rabu, tanggal 3 Februari 2016, jam 13.30 WIB, jadi siang, ya.

Supaya ada … apa … waktu yang cukup untuk menyampaikan atau menyiapkan jawaban dari Termohon dan Pihak Terkait. Jadi, sekali lagi sidang ditunda besok Rabu, 3 Februari 2016, jam 13.30 WIB untuk mendengar jawaban Termohon dan keterangan Pihak Terkait, sekaligus pengesahan alat bukti.

Dengan demikian sidang selesai dan ditutup.

Jakarta, 2 Februari 2016 a.n Koordinator Panel II,

Rudy Heryanto

NIP. 19730601 200604 1 004

Referensi

Dokumen terkait

SUBDIT REHABILITASI KAWASAN KONSERVASI SUBDIT KONSERVASI IKAN DAN PEMENFAATAN KAWASAN KONSERVASI SUBBAG TATA USAHA SEKSI IDENTIFIKASI SEKSI PEMETAAN SEKSI KONSERVASI

Sanjaya (2006: 175) mengatakan’ “Yang dimaksud dengan metode ekspositori adalah metode yang digunakan guru dalam mengajar keseluruhan konsep, fakta dan

Lingkungan bisnis sekarang sangat kompetitif dan turbulen sehingga diperlukan suatu pendekatan manajemen yang dapat mengakmodasi permasalahan tersebut, untuk

Mengingat BAPETEN saat ini belum memiliki peraturan/ketentuan maupun standar/kode mengenai material yang digunakan untuk bejana reaktor terutama dalam hal

kursi pakai tangan, sandaran tinggi, sandaran dan dudukan beralas karet atau busa dibungkus imitalisir atau kain bludru warna coklat atau wam a lain yang

Praktikan melakukan prosedur pengolahan dengan kurang baik dan kurang lancar dengan sedikit kesalahan ketika melakukan persiapan maupun proses pengolahan dan

Publikasi tersebut diberikan kepada BPS RI, BPS Se Provinsi Kalimantan Selatan dan instansi/dinas/badan Pemerintahan yang ada di Kabupaten Tanah Laut berupa soft

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai bagian dari persyaratan yang diperlakukan untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada