• Tidak ada hasil yang ditemukan

Daftar Isi Daftar Isi... i Pendahuluan... 1 Petunjuk Umum... 1 Petunjuk Pengoperasian... 5 Tip dan Trik Penutup... 22

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Daftar Isi Daftar Isi... i Pendahuluan... 1 Petunjuk Umum... 1 Petunjuk Pengoperasian... 5 Tip dan Trik Penutup... 22"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

Daftar Isi

Daftar Isi ... i

Pendahuluan... 1

Petunjuk Umum... 1

Unit Pengguna... 02

Dokumen Yang Diperlukan... 2

Kebutuhan Hardware & Software ... 02

Instalasi Aplikasi ... 3

Petunjuk Pengoperasian... 5

Prosedur Login ... 5

Data ... 6

Langkah-langkah Input Data SBK ... 7

Penggunaan Fasilitas Copy Paste ... 30

Cetak SBK... 11

Referensi ………... 15

Fasilitas Backup dan Restore Data... 16

Backup Data ... 16

Restore Data ... 17

Pengaturan Nomor SBK ………... 18

Keluar ... 19

Tip dan Trik... 20

Penutup ... 22

(2)

 

PENDAHULUAN

Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Pasal 14 ayat (1) dan (2) menyebutkan bahwa dalam penyusunan Rencana Kerja Anggaran dan Kementerian Negara/Lembaga disusun berdasarkan prestasi kerja yang akan dicapai. Selanjutnya dalam pasal 7 ayat (4) PP Nomor 21 Tahun 2003 dinyatakan bahwa Menteri Keuangan menetapkan standar biaya, baik yang bersifat umum maupun yang bersifat khusus bagi Pemerintah Pusat setelah berkoordinasi dengan Kementerian Negara/Lembaga terkait.

Standar Biaya Khusus (SBK) adalah standar biaya yang diperlukan untuk menghasilkan sebuah keluaran terhadap kegiatan yang khusus dilaksanakan oleh Kementerian Negara/Lembaga tertentu dan/atau di wilayah tertentu.

Salah satu pendekatan dalam penyusunan SBK adalah penganggaran berbasis kinerja, yaitu penyusunan anggaran yang dilakukan dengan memperhatikan keterkaitan antara pendanaan dengan keluaran (output) dan hasil (outcome) yang diharapkan, termasuk efisiensi dalam pencapaian hasil dan keluaran.

Dalam rangka mendukung pelaksanaan penyusunan Standar Biaya Khusus (SBK) yang baik dan sesuai dengan Petunjuk Penyusunan Standar Biaya Khusus (SBK), maka dibuatlah Aplikasi Standar Biaya Khusus (Aplikasi SBK).

Tata cara penggunaan Aplikasi Standar Biaya Khusus (SBK) terdapat dalam Buku

Petunjuk Operasional Aplikasi Standar Biaya Khusus (SBK) ini.

PETUNJUK UMUM

Aplikasi Standar Biaya Khusus (SBK) merupakan software aplikasi komputer yang dibuat sebagai sarana alat bantu bagi Kementerian Negara/Lembaga untuk menghasilkan Standar Biaya Khusus (SBK) yang baik, sesuai dengan Petunjuk Penyusunan Standar Biaya Khusus (SBK) dan dapat diintegrasikan dalam Aplikasi Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKAKL).

TUJUAN DAN MANFAAT

Aplikasi Standar Biaya Khusus (SBK) dibuat dengan tujuan sebagai berikut :

1. Mengidentifikasi permasalahan yang muncul pada saat penyusunan Standar Biaya Khusus (SBK) dengan melakukan penyempurnaan menu (content) Standar Biaya Khusus (SBK) dalam Aplikasi Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKAKL).

2. Mengidentifikasi kegiatan-kegiatan spesifik yang ada pada masing-masing Kementerian Negara/Lembaga.

3. Memberikan kodefikasi kegiatan maupun subkegiatan yang menjadi Standar Biaya Khusus (SBK).

Manfaat yang diharapkan atas penerapan Aplikasi Standar Biaya Khusus (SBK) adalah : 1. Mempercepat proses penyampaian usulan Standar Biaya Khusus (SBK) dari Kementerian

Negara/Lembaga kepada Departemen Keuangan cq Direktorat Jenderal Anggaran.

(3)

2. Mempermudah Kementerian Negara/Lembaga dalam menyusun Standar Biaya Khusus (SBK).

3. Mempermudah penyimpanan data Standar Biaya Khusus (SBK).

4. Mempermudah Kementerian Negara/Lembaga dalam menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKAKL).

5. Menyeragamkan format Standar Biaya Khusus (SBK).

UNIT PENGGUNA

Pada prinsipnya, seluruh unit pada Kementerian Negara/Lembaga dapat menggunakan aplikasi ini. Namun demikian, Pimpinan Sekretariat suatu instansi dapat menunjuk penanggung jawab pelaksanaan penyusunan Standar Biaya Khusus (SBK) pada Kementerian Negara/Lembaga.

Selanjutnya, penanggung jawab penyusunan Standar Biaya Khusus (SBK) yang telah ditunjuk tersebut dapat mengkoordinasikan dan menetapkan langkah-langkah teknis lebih lanjut dan mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan dimaksud ke seluruh satker atau instansi vertikal di bawahnya apabila diperlukan.

DOKUMEN YANG DIPERLUKAN

Dokumen yang perlu disiapkan dan dipenuhi oleh masing-masing Kementerian/Lembaga sebagai dokumen pendukung penggunaan Aplikasi Standar Biaya Khusus sekurang-kurangnya adalah:

• Term Of Reference (TOR) kegiatan yang diusulkan.

• Rincian Anggaran Biaya (RAB).

• Data Pendukung Lainnya yang mengacu pada Standar Biaya Umum (SBU) dan data yang bisa dipertanggungjawabkan.

KEBUTUHAN HARDWARE & SOFTWARE

Kebutuhan minimum Hardware untuk menjalankan aplikasi Standar Biaya Khusus adalah sebagai berikut :

1) Prosesor Intel Pentium II, AMD, VIA atau yang bersesuaian;

2) Memori RAM 256 MB;

3) Ruang kosong Harddisk 23 MB;

4) Printer Deskjet, Inkjet atau Laserjet.

Kebutuhan minimum Software untuk menjalankan aplikasi Standar Biaya Khusus adalah sebagai berikut :

1) Sistem Operasi Microsoft Windows 98, 2000, ME ke atas;

2) Software tambahan untuk printer ( biasanya disediakan bersama printer).

(4)

 

INSTALASI APLIKASI

Langkah langkah untuk melakukan Instalasi

• Aplikasi Standar Biaya Khusus Versi 1.0

adalah:Masukkan CD aplikasi ke CD- ROM

• Double click file install_sbk.exe,

• kemudian muncul

Gambar 1

• Klik maka akan muncul gambar 2.

• Pada menu ini user diperbolehkan

mengubah folder instalasi (Default:

C:\AplDJA\aplSBK09)

• Klik untuk

meneruskan instalasi aplikasi

Gambar 2

• Kemudian muncul gambar 3

• Klik untuk membuat shortcut pada desktop, dan akan muncul gambar 4

Gambar 3

Gambar 4

(5)

• Untuk membuat icon dekstop klik

Gambar 5 Gambar6

• Klik untuk meng copy file ke folder tujuan (Gambar 5)

• Proses ekstrak sedang berlangsung terlihat dari progres ekstrak (Gambar 6), apabila ingin menghentikan proses ekstrak klik tombol batal.

Setelah beberapa saat, maka proses instalasi selesai dan akan muncul gambar 7.

Klik untuk

mengakhiri instalasi.

Setelah instalasi selesai maka akan muncul shortcut.

Gambar 7

(6)

 

PETUNJUK PENGOPERASIAN

PROSEDUR LOGIN

• Pada dekstop, double klik shortcut Aplikasi Standar Biaya Khusus dan muncul layar aplikasi (Gambar 8)

• Untuk melakukan login, masukkan user dan password

”sbk”

• Klik tombol untuk

memulai aplikasi

• Klik tombol

• untuk batal/keluar aplikasi

Gambar 8

Apabila login berhasil, akan muncul menu awal Aplikasi Standar Biaya Khusus 2009 seperti Gambar 9.

Gambar 9

Aplikasi Standar Biaya Khusus terdiri atas empat menu utama, yaitu: Data, Referensi, Fasilitas dan Keluar (gambar 10)

Gambar 10

(7)

DATA

Pada menu ini terdapat pilihan untuk melakukan kegiatan input data SBK, mulai dari tingkat Kementerian negara/Lembaga sampai unit eselon I, yang meliputi kegiatan rekam, ubah, hapus data SBK yang dilakukan oleh masing-masing Kementerian negara/Lembaga dan pilihan cetak SBK.

Menu data memiliki 2 submenu: (Gambar 11)

Gambar 11

(8)

 

LANGKAH-LANGKAH INPUT DATA SBK

Data SBK disusun dari Rincian Anggaran Biaya (RAB). RAB adalah suatu dokumen yang berisi rincian dari komponen-komponen masukan (input) dari kegiatan serta besaran dari masing-masing komponen. Rincian Anggaran Belanja (RAB) merupakan penjabaran lebih lanjut dari unsur perkiraan biaya dalam Kerangka Acuan Kegiatan (Term Of Reference). Sedangkan Kerangka Acuan Kegiatan (Term Of Reference) merupakan gambaran umum dan penjelasan mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan sesuai dengan Tugas dan Fungsi oleh Kementerian Negara/Lembaga. Dalam Kerangka Acuan Kegiatan (Term Of Reference) tercakup latar belakang, maksud dan tujuan, indikator keluaran dan keluaran, cara pelaksanaan kegiatan, pelaksana dan penanggungjawab kegiatan, jadwal kegiatan, dan biaya kegiatan.

Untuk memulai aplikasi SBK ini, terlebih dahulu buka menu Data sebagai berikut: Klik (atau tekan alt+D+R pada keyboard) “Data” → “Rekam Data SBK” dan selanjutnya akan muncul form seperti pada gambar 12.

Gambar 12

Setelah muncul gambar di atas, ikuti langkah-langkah sebagai berikut:

LANGKAH 1 :

Menentukan Departemen dan Unit Eselon I K/L.

Pada pilihan “Dept”, ketik kode Departemen atau klik tombol untuk menampilkan pilihan Departemen.

Dan pada pilihan “Unit”, ketik kode Unit Eselon I K/L atau klik tombol untuk menampilkan pilihan Unit Eselon I.

Gambar 13

(9)

Perekaman Data SBK akan terfokus pada satu Unit Eselon I K/L

Gambar 14

LANGKAH 2 :

SBK Level departemen adalah SBK yang akan/dapat digunakan pada seluruh level unit eselon I dari departemen ybs.

SBK Level unit eselon I adalah SBK yang hanya dapat digunakan pada unit eselon ybs.

• Untuk rekam SBK di level Departemen, Klik Departemen yang bersangkutan pada layar.

Kemudian Klik tombol

• Untuk rekam SBK di level unit eselon I, Klik Departemen dan pilih unit eselon I bersangkutan pada layar. Kemudian Klik tombol

Setelah itu, lakukan masukkan data sebagai berikut :

• Masukkan kode fungsi / sub fungsi / program pada kolom yg tersedia atau dengan klik tombol pilih

• Pilih kode Sub kegiatan yang dapat dijadikan SBK dengan klik tombol sebelah kanan kolom isian atau bila merupakan Sub Kegiatan baru (Sub Kegiatan usulan), masukkan angka “0000”, kode dan uraian Sub Kegiatan usulan ini akan ditentukan kemudian (melalui proses penelaahan SBK).

• Isi kode SBK (4 digit), Untuk setiap level SBK (Departemen atau Eselon I) urut dimulai dari

“0001” dst., bila isian kode sama dengan yang telah ada maka masuk sebagai modus ubah SBK tsb (bukan rekam SBK baru).

• Isi kode lokasi (propinsi,kab/kota) atau pilih dalam daftar dengan klik tombol disebelah kanan kolom. Untuk isian lokasi “00 00” berarti SBK berlaku di seluruh wilayah Indonesia, tetapi apabila isian lokasi “01 00” berarti berlaku untuk Kegiatan yang mempunyai kode lokasi “01” (propinsi DKI Jakarta).

• Isi uraian indikator keluaran dari SBK pada kolom indikator.

• Isi satuan indikator keluaran dari SBK pada kolom satuan. Satuan harus diisi dengan

(10)

 

lengkap (tidak disingkat), maksimal 25 karakter, misalnya : dokumen, angkatan, eksemplar.

• Isi keterangan SBK pada kolom keterangan sebagai catatan atau informasi tambahan yang diperlukan.

• Isi volume indikator keluaran dari SBK pada kolom volkeg.

• Isi satuan indikator keluaran dari SBK pada kolom satkeg, satkeg merupakan singkatan dari satuan diatasnya, maksimal 5 karakter,

contoh : Dokumen disingkat DOK, Angkatan disingkat ANGK

• Untuk kolom harga satuan dan jumlah akan dihitung otomatis oleh aplikasi dari nilai-nilai detail item atau rincian SBK yang direkam dibawahnya.

• Isi Nilai SBK tahun sebelumnya (TA. 2009) pada kolom Jumlah 2009, sebagai data historis dan perbandingan perubahan nilai SBK yang sebelumnya dengan yang diusulkan, jika SBK yang sama pernah diusulkan pada tahun sebelumnya.

Gambar 15

Setelah merekam isian usulan SBK, klik tombol untuk menyimpan isian atau untuk membatalkan perekaman usulan SBK, klik tombol

LANGKAH 3 :

Tahapan atau Group Akun yang akan ditambahkan pada usulan SBK. Klik kode atau uraian usulan SBK, kemudian klik tombol guna menambahkan Group Akun dibawahnya.

• Isi Kode Tahapan atau Group Akun pada kolom group akun, bernilai mulai A s/d Z, maksimal 26 tahapan.

• Isi Uraian Tahapan atau Group Akun pada kolom sisi kanannya, maksimal 255 karakter.

Setelah merekam isian Group Akun, klik tombol untuk menyimpan isian tahapan.

LANGKAH 4 :

Akun yang akan ditambahkan pada Tahapan atau Group Akun. Klik kode atau uraian Group Akun kemudian klik tombol guna menam-bahkan Akun dibawahnya.

• Isi Kode Akun pada kolom akun atau klik tombol untuk menampilkan pilihan akun yang disediakan oleh aplikasi.

(11)

• Isi Uraian Akun akan muncul otomatis pada kolom sisi kanannya, setelah adanya masukan kode akun atau menentukan pilihan akun.

Setelah merekam isian Akun,

klik tombol untuk menyimpan isian akun.

Gambar 16

LANGKAH 5 :

Detail item atau Rincian yang akan ditambahkan pada Akun. Klik kode atau uraian Akun kemudian klik tombol guna menambahkan Detail dibawahnya.

• Isi Uraian Detail item apabila item atau Uraian Header apabila header pada kolom uraian.

• Isi ” “ (spasi) pada kolom sebelah kanan untuk Uraian Detail item atau “H” pada kolom sebelah kanan untuk uraian header.

• Isi Volume item pada kolom volkeg. Apabila Volume item mengandung hitungan rincian, klik tombol keyboard “ESC” untuk menampilkan isian hitungan rincian.

• Isi Satuan item pada kolom satkeg, maksimal 5 karakter, contoh : ORG, OH, BLN, PKT, dll.

• Isi Harga Satuan item pada kolom harga satuan

• Nilai pada kolom Jumlah akan dihitung otomatis dari nilai perkalian antara volkeg dan harga satuan.

Gambar 17 Gambar form isian Detail item dan Rincian

(12)

 

PENGGUNAN FASILITAS COPY – PASTE

Kegunaan fasilitas Copy – Paste, sangat dibutuhkan guna mempermudah penyalinan suatu data (copy) ke data yang lainnya. Mekanismenya adalah pertama tentukan area yang akan di- copy, bisa berupa satu SBK beserta isinya, Group Akun beserta isinya, Akun beserta isinya atau suatu area tertentu pada rangkaian detail item. Kedua arahkan cursor pada tujuan (destination) dan hasil copy akan diletakkan dibawahnya.

Ilustrasi dibawah ini adalah untuk mekanisme copy data satu SBK beserta isinya, dan ditempatkan di bawah SBK itu sendiri.

1. Klik ganda pada SBK yang akan di-copy, latar belakang area SBK beserta isinya yang dipilih akan berwarna biru muda.

2. Klik tombol untuk menandai area copy

3. Arahkan cursor ke tujuan copy, pilih kode/uraian SBK, dan klik tombol untuk menempatkan hasil copy

4.

Gambar 18 setelah klik tombol ‘Copy’ Gambar 19 setelah klik tombol ‘Paste’

Untuk mekanisme copy data satu Group Akun beserta isinya, dan ditempatkan di bawah SBK atau di bawah Group Akun, bisa juga antar SBK lainnya (bukan SBK induk)

1. Klik ganda pada Group Akun yang akan di-copy, latar belakang area Group Akun beserta isinya yang dipilih akan berwarna biru muda.

2. Klik tombol untuk menandai area copy

3. Arahkan cursor ke tujuan copy, pilih kode/uraian SBK atau Group Akun, dan klik tombol untuk menempatkan hasil copy

(13)

Untuk mekanisme copy data satu Akun beserta isinya, dan ditempatkan di bawah Group Akun pada SBK lainnya (bukan SBK induk)

1. Klik ganda pada Akun yang akan di-copy, latar belakang area Akun beserta isinya yang dipilih akan berwarna biru muda.

2. Klik tombol untuk menandai area copy

3. Arahkan cursor ke tujuan copy, dan klik tombol

Untuk mekanisme copy suatu area tertentu pada detail item, dan ditempatkan di bawah Akun itu sendiri atau Akun lainnya, dibawah SBK itu sendiri atau SBK lainnya. Area yang akan di- copy harus ditentukan terlebih dahulu

1. Klik ganda pada detail item yang akan di-copy sebagai penanda awal area.

2. Klik ganda pada detail item berikutnya yang akan di-copy sebagai penanda akhir area, latar belakang area detail item yang dipilih akan berwarna biru muda.

3. Klik tombol untuk menandai area copy

4. Arahkan cursor ke tujuan copy (contoh: posisi pada baris “Konsumsi [30 org x 7 hr]”), dan klik tombol

5. Hasil copy akan diletakkan dibawah cursor tujuan copy.

Gambar 20 setelah klik tombol ‘Copy’ Gambar 21 setelah klik tombol ‘Paste’

(14)

 

Di bawah ini adalah daftar tombol-tombol yang dapat digunakan untuk membantu proses input/output aplikasi SBK :

Merekam data SBK meliputi rekam SBK, Akun, Detil Akun Mengubah hasil rekam data SBK

Menghapus data SBK beserta seluruh detilnya.

Menentukan Area yang akan di-Copy

Menempatkan hasil copy dibawah baris yang dipilih

Membatalkan perintah terakhir “Copy-Paste” atau “Hapus”

kepada keadaan semula

Menyimpan hasil input detil SBK Membatalkan proses update Keluar dari menu aktif aplikasi SBK

(15)

CETAK SBK

Untuk melihat hasil input dari aplikasi SBK, disediakan fasilitas cetak, dengan pilihan cetak untuk rekapitulasi SBK dan detil rincian SBK. Untuk mengaksesnya dengan cara mengklik menu Data Cetak SBK.

Gambar 22

Tampilan menu Cetak SBK

Gambar 23

Isi!an parameter kode Departemen atau klik tombol untuk menampilkan daftar kode departemen yang ada di data.

Isikan parameter kode Unit Eselon satu atau klik tombol untuk menampilkan daftar kode unit eselon 1 yang ada di data , atau dapat juga dikosongkan untuk mencetak seluruh data unit eselon 1 yang ada didata.

Pilih jenis cetakan dengan member tanda √ pada:

- Rekapitulasi SBK - Kertas kerja SBK

Isikan parameter Nomor surat, Tanggal dan data penanggung jawab yang menandatangani dokumen SBK.

Tombol berfungsi menampilkan ke layar monitor hasil cetakan

Tombol berfungsi mencetak hasil ke printer

(16)

 

REFERENSI

Fasilitas referensi disediakan untuk kebutuhan informasi dan acuan terhadap data yang dibutuhkan dalam aplikasi SBK.

Gambar 24

Dalam menu referensi di berikan fasilitas pencairan untuk memudahkan mendapatkan informasi/acuan yang dibutuhkan. Dalam form referensi dapat dikategorikan referensi antara lain :

1) Departemen/Unit :

Dikelompokkan dalam Departemen dan unit eselon I masing-masing.

2) Lokasi,Kab/Kota

Dikelompokkan dalam lokasi berdasarkan Propinsi,Kab/Kota.

3) Fungsi, Sub Fungsi, Program

Dikelompokkan dalam kelompok fungsi, sub fungsi dan program masing-masing 4) Sub Kegiatan

Dikelompokkan kedalam sub kegiatan yang mengikat pada SBK.

5) Akun

Akun dapat dikelompokkan kedalam jenis belanja, group akun dan akun detil sesuai BAS.

Selain melalui fasilitas pencairan, referensi juga dapat dirinci dengan cara double klik referensi sampai kelompok referensi yang paling detil.

(17)

FASILITAS BACKUP DAN RESTORE DATA

Fasilitas merupakan menu yang disediakan untuk proses Backup dan Restore data SBK.

Gambar 25

Fasilitas Backup dan Restore data digunakan untuk menghasilkan file hasil input data SBK.

Fasilitas ini sangat bermanfaat untuk memudahkan transfer data saat proses penelaahan SBK dengan Direktorat Jenderal Anggaran.

Sehubungan dengan itu, maka ada dua tujuan kegiatan Backup dan Restore Data tersebut, yaitu:

• Pertama, untuk mengamankan data dengan cara menyimpan file ke media lain, sehingga dapat digunakan di kemudian hari apabila dibutuhkan

• Kedua, membuat backup data untuk dikirimkan ke unit/instansi vertikal di atasnya yang berfungsi sebagai pengumpul data

BACKUP DATA

Untuk melakukan backup data, pilih menu Fasilitas → Backup data.

Pilihan data backup meliputi : Tahun Anggaran, Departemen dan Unit eselon I Departemen ybs.

Gambar 26

(18)

 

Gambar 27

Berikut contoh tampilan hasil proses backup :

Gambar 28

Karakteristik format hasil file backup adalah sduAAABB.dja dengan penjelasan sbb : 1. sdu : file data SBK (Departemen Unit)

2. AAA : kode Departemen

3. BB : kode Unit Eselon I, misal : 01,04 dstnya, “00” merupakan backup SBK seluruh unit eselon departemen.

Contoh : sdu01503 adalah file backup Departemen 015(keuangan) dengan kode unit eselon I : 03(Ditjen Anggaran).

RESTORE DATA

Restore data merupakan kegiatan untuk mengembalikan/memasukkan kembali data backup ke sistem aplikasi SBK. Selain restore data SBK tahun 2010 (Aplikasi SBK Versi 2.x), juga bisa digunakan untuk merestore data SBK tahun 2009 (Aplikasi SBK Versi 1.x). Dalam hal copy data dari tahun 2009, maka data hasil copy tersebut akan ditambahkan group AKUN/Tahapan.

Selanjutnya tinggal melakukan perbaikan/penyesuaian.

Untuk melakukan restore data, pilih menu fasilitas →Restore Data.

Setelah muncul form restore data SBK arahkan ke folder dimana file backup disimpan. File

(19)

backup tersebut bisa berada di harddisk atau di tempat penyimpanan yang lainnya. Apabila file tersebut ditemukan maka akan terlihat pada form restore seperti gambar berikut :

Gambar 29

Pilihan Proses : pilihan 1 akan menimpa data yang sudah ada (menggantikan), pilihan dua akan menambahkan data yang ada dan dengan kode SBK melanjutkan dari kode yang sudah ada.

Setelah klik tombol jika kita merestore data SBK tahun 2009 maka akan muncul kotak konfirmasi “ Apakah kita akan mencopy data tahun 2009 menjadi data 2010” jika pilih ya, maka data SBK tahun 2009 akan dicopy menjadi data SBK 2010 dan otomatis ditambahkan group AKUN/Tahapan.

Pengaturan Nomor SBK

Pengaturan ulang nomor urut SBK diperlukan apabila susunan usulan SBK yang direkam menjadi tidak urut atau dalam rangka penggabungan data masing-masing direktorat menjadi satu dalam Unit Eselon I maupun penggabungan masing-masing Unit Eselon I menjadi satu dalam satu departemen atau K/L.

Pengaturan nomor urut SBK, diawali menentukan Kode Departemen atau K/L terlebih dahulu, kemudian pilihan Dasar Urutan, yaitu Departemen, berarti mengurutkan seluruh data SBK yang ada dalam departemen tersebut, atau Unit Eselon I yang hanya akan mengurutkan data SBK yang ada dalam Unit Eselon I tersebut. Diakhiri isian No. Start sebagai nomor SBK awal urutan.

(20)

 

Gambar 30

Gambar 31

KELUAR

Untuk keluar dan menutup Aplikasi silahkan pilih menu keluar Keluar Program.

Gambar 32

(21)

TIP DAN TRIK

AKSES DATA/DETIL SBK PADA APLIKASI RKAKL

Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, kedudukan Standar Biaya Khusus (SBK) diletakkan pada level subkegiatan. Dengan demikian perekaman data SBK pada aplikasi RKAKL akan mengikuti alur yang ada pada format RKAKL, yaitu dengan mengisi satker, fungsi, subfungsi, program dan kegiatan.

Untuk subkegiatan yang tidak masuk dalam kategori SBK, maka perekamannya ditambahkan data mata anggaran/akun dan detil akunnya. Tetapi untuk subkegiatan yang menjadi SBK, data mata anggaran/akun dan detil akunnya tidak perlu direkam lagi karena sudah direkam pada aplikasi SBK.

Untuk memulai perekaman, tekan tombol rekam dan isikan kode subkegiatan. Apabila kode subkegiatan yang hendak direkam tidak diketahui, tekan tombol browse subkegiatan maka muncul daftar seluruh subkegiatan. Pencarian kode subkegiatan dapat dilakukan dengan mengetikkan (sebagian) uraian subkegiatan pada isian ‘cari’. Pilih kode yang dimaksud dengan menekan enter pada keyboard atau double click pada mouse.

Apabila tombol browse subkegiatan ditekan maka akan muncul daftar subkegiatan berikut SBK-nya (bila ada). Untuk membedakan mana subkegiatan yang termasuk SBK atau bukan, maka diberikan tanda berupa warna hijau pada nomenklatur SBK seperti tampak pada gambar.

Gambar 33

Data SBK yang muncul pada layar di atas tergantung dari masing-masing kementerian/lembaga (K/L), artinya nomenklatur SBK akan berubah sesuai K/L yang menaungi satker yang bersangkutan. Dan apabila suatu K/L tidak mempunyai data SBK, maka daftar di atas hanya menampilkan nomenklatur subkegiatan.

(22)

 

Selanjutnya apabila ada data SBK yang hendak direkam, arahkan cursor ke baris SBK dan pilih tombol keluar dibaris paling bawah. Otomatis data yang menyangkut indicator subkegiatan, volume dan satuan akan terisi (diambil dari data SBK). Namun volume yang terisi tersebut merupakan volume pada tahun anggaran yang hendak diusulkan (2009) sehingga volume output pada kerangka KPJM (2007, 2008, 2010) diisi secara manual.

Tekan tombol simpan untuk mengakhiri perekaman. Namun sesaat kemudian, aplikasi akan memberikan pesan seperti yang tampak pada gambar di bawah.

Gambar 34

Apabila tombol yang dipilih ’No’, maka akun dan detilnya direkam secara manual oleh operator.

Namun bila tombol yang dipilih ’Yes’, maka akun dan detilnya akan direkam secara otomatis (diambil dari data SBK).

Beberapa hal yang perlu diperhatikan menyangkut akses data SBK yaitu :

• Perlu diketahui bahwa perekaman akun/mata anggaran pada aplikasi SBK tidak menyertakan kantor bayar (KPPN). Oleh karena informasi tersebut diperlukan pada pengisian aplikasi RKAKL, maka kode KPPN akan diambil dari referensi tabel satker.

• Jenis sumber dana dianggap semuanya berasal dari rupiah murni. Apabila ada sumber dana yang tidak berasal dari rupiah murni, maka setelah akses data SBK, sumber dana pada mata anggaran/akun yang bersangkutan diganti sesuai dengan kebutuhan dilapangan (misalnya PNBP).

• Beberapa SBK mempunyai format satu nomenklatur tetapi diterapkan pada berbagai provinsi, misalnya SBK yang menyangkut audit/pemeriksaan diberbagai provinsi. Untuk Kementerian/Lembaga yang SBK-nya mengacu pada beberapa lokasi/provinsi, maka aplikasi otomatis akan mengakses data SBK yang lokasinya sesuai dengan lokasi kegiatan yang direkam pada aplikasi RKAKL.

• Jumlah volume keluaran pada subkegiatan di atas sepenuhnya diambil dari volume keluaran yang tercantum pada SBK. Apabila volume keluaran yang tercantum pada SBK

(23)

berisi/berjumlah satu satuan (misalnya, SBK Penyelenggaraan Program Diploma III Kebendaharaan Negara yang memerlukan biaya 3.675.000 pertahun persiswa untuk tingkat III). Maka aplikasi RKAKL akan mengarahkan cursor ke arah volume subkegiatan.

Ini artinya operator diminta untuk mengisi volume subkegiatan yang bersangkutan, kemudian aplikasi akan mengalikan volume dan jumlah uang pada detil SBK dengan volume yang baru saja diisi oleh operator yang bersangkutan .

Untuk selanjutnya operator dipersilakan memanipulasi data di atas selama masih dalam batas pagu anggaran dan alokasi per jenis belanja. Manipulasi data SBK (bila dilakukan) dan ternyata melebihi pagu SBK, maka aplikasi akan memberikan pesan yang menyatakan bahwa manipulasi data SBK telah melampaui pagu yang disepakati.

Perlu diketahui, level subkegiatan diatas mempunyai komponen pilihan grup mak (akun).

Untuk konsistensi data dan monitoring data SBK dikemudian hari, pilihan grup mak di atas sebaiknya diisi ’tanpa grup mak’.

PENUTUP

Demikian manual aplikasi ini dibuat dengan harapan menjadi pedoman dan referensi bagi user pada saat menjalankan Aplikasi SBK ini. Apabila ditemukan masalah atau ada materi yang ingin didiskusikan lebih lanjut, anda dapat menghubungi Help Desk Tim Aplikasi SBK ( Setya Budi dan Mardiono) pada nomor dan alamat email tersebut di bawah ini:

• Telepon 021 – 34357102

• Fax. 021 – 3868061

• E-mail : idubsb@gmail.com

• E-mail : dion1975@gmail.com

Gambar

Gambar 5    Gambar6
Gambar 17 Gambar form isian Detail item dan Rincian
Ilustrasi dibawah ini adalah untuk mekanisme copy data satu SBK beserta isinya, dan  ditempatkan di bawah SBK itu sendiri
Gambar 20 setelah klik tombol ‘Copy’                  Gambar 21 setelah klik tombol ‘Paste’

Referensi

Dokumen terkait

Serupa dengan pendapat Shrode dan Voich, Littlejohn(1999) mengartikan sistem sebagai seperangkat hal- hal yang saling mempengaruhi dalam suatu lingkungan dan membentuk

Hasil uji hipotesis menunjukkan tidak adanya interaksi antara penerapan strategi pembelajaran aktif Active Knowledge Sharing dengan gaya belajar auditori, visual, dan

Perancangan aplikasi MEMO (Mentoring dan Mutaba’ah Online) ini dibangun bertujuan untuk memudahkan pemantauan dan pengontrolan mutabaah harian setiap mentee oleh sang

Berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya, pada penelitian ini dirancang prototype alat untuk sistem pendeteksi kebocoran gas LPG menggunakan Wireless

Tahap berikutnya setelah perusahaan menyelesaikan proses Upload Dokumen Halal (Upload dokumen halal, Pengisian data pabrik/manufacturer, Pengisian data produk, Pengisian data

Penyusunan dan penyajian laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP dimulai dari mengumpulkan bukti transaksi, menganalisis transaksi, mencatat transaksi dalam bentuk

Hasil dari stasiun kerja sortasi adalah data jumlah berat teh berdasarkan mutu, jumlah berat teh tersebut akan dibandingkan dengan permintaan teh atau dengan

Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melaksanakan “Survei kompetensi pedagogik guru kelas dalam pembelajaran peserta didik tunarungu di sekolah dasar penyelenggara