• Tidak ada hasil yang ditemukan

2. LANDASAN TEORI. 5 Universitas Kristen Petra

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "2. LANDASAN TEORI. 5 Universitas Kristen Petra"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

2.1. Landasan Teori 2.1.1. Informasi Akuntansi

Suatu informasi akuntansi agar berguna maka harus memiliki:

A. Kualitas primer:

a. Relevansi (relevance)

Relevansi informasi dikaitkan dengan tujuan dipergunakannya informasi tersebut. Jika tidak berkait erat dengan keputusan yang akan diambil maka informasi tidak ada gunanya. Informasi yang relevan adalah informasi yang memiliki nilai umpan balik (feed-back value) untuk memperkuat atau memperlemah harapan para pengambil keputusan, nilai prediktif (predictive value) untuk memprediksi apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang, dan tepat waktu (timeliness) untuk disajikan kepada para pemakai sebelum informasi tersebut kehilangan kapasitasnya untuk mempengaruhi pengambilan keputusan. Relevansi, menurut Belkaoui didefinisikan sebagai:

“Agar informasi memenuhi standar relevan, informasi harus terkait dengan atau berguna dalam kaitannya dengan tindakan yang didesain untuk memfasilitasi atau menghasilkan informasi yang ingin dihasilkan. Ini mensyaratkan informasi atau tindakan pengkomunikasian yang mempunyai pengaruh ... pada tindakan.”

(Belkaoui, 2000, p. 147)

Oleh Belkaoui (2000), relevan merujuk pada kemampuan informasi untuk mempengaruhi keputusan manajer dengan mengubah atau mengkonfirmasi harapan mereka tentang hasil atau konsekuensi suatu tindakan atau kejadian. Ada beberapa tingkatan relevansi, relevansi informasi khusus akan bervariasi diantara pemakai dan akan tergantung pada kebutuhan mereka dan pada konteks tertentu ketika keputusan dibuat.

Dalam konteks kerangka kerja konseptual, informasi yang relevan

(2)

membantu investor, kreditor, dan pemakai lainnya untuk mengevaluasi kejadian masa lalu, masa sekarang, dan masa mendatang (nilai prediksi) atau mengkonfirmasi atau mengoreksi harapan sebelumnya (nilai umpan balik). Untuk menjadi relevan, suatu informasi juga harus tersedia untuk pembuat keputusan sebelum kehilangan kapasitasnya dalam mempengaruhi keputusan (tepat waktu).

Secara singkat, menurut Kieso dan Weygandt (2001), agar informasi menjadi relevan, informasi harus memiliki nilai prediksi atau umpan balik, dan pada saat yang sama harus disampaikan dengan tepat waktu.

b. Keandalan (reliability)

Informasi akuntansi harus andal atau dapat dipercaya, yakni bebas dari kesalahan atau penyimpangan. Informasi harus mengandung unsur-unsur penting dari faktor keandalan, yaitu: keberdayaujian (verifiability) yang artinya kebenaran informasi akuntansi dapat diuji kebenarannya berdasarkan obyektifitas dan konsensus, kenetralan (neutrality) yang artinya informasi akuntansi dimaksudkan untuk memenuhi tujuan berbagai kelompok pemakai sehingga harus bebas dari usaha untuk memberikan keuntungan lebih kepada kelompok tertentu, dan kejujuran penyajian (representational faithfulness) yang artinya di dalam informasi akuntansi harus ada kesesuaian antara fakta dan informasi yang disampaikan.

Reliabilitas merujuk pada kualitas yang memungkinkan pengguna data bergantung padanya dengan penuh keyakinan sebagai apa yang seharusnya disajikan. Jadi reliabilitas informasi tergantung pada tingkat kejujuran dalam penyajian suatu kejadian. Reliabilitas akan berbeda antar pemakai, tergantung pada luas pengetahuan mereka tentang aturan-aturan untuk menyiapkan informasi. Pemakai yang berbeda akan mencari informasi dengan tingkat reliabilitas yang berbeda pula. Dalam konteks rerangka kerja konseptual, agar dapat dipercaya, informasi harus dapat diverifikasi, netral, dan dapat disajikan secara jujur. Menurut Belkaoui, dapat diverifikasi adalah:

“Atribut yang memungkinkan individu yang berkualitas yang bekerja secara independen satu sama lain mengembangkan ukuran

(3)

yang secara mendasar sama atau menyimpulkan suatu pengujian dari bukti, data, atau catatan yang sama. Ini menimbulkan konsensus dan tidak adanya ukuran yang bias. Informasi yang dapat diverifikasi secara substansial dapat dihasilkan oleh pengukur independen dengan menggunakan metode pengukuran yang sama. Perlu dicatat bahwa verifiabilitas hanya merujuk pada cara yang benar dalam menghasilkan informasi, bukan pada kelayakan metode pengukuran yang digunakan.” (Belkaoui, 2000, p. 149)

Penyajian yang jujur dan kelengkapan merujuk pada hubungan antara data akuntansi dan kejadian yang menyebabkan data tersebut disajikan.

Jika ukuran menggambarkan apa yang seharusnya disajikan, maka informasi tersebut bebas dari bias pengukuran dan pengukur netralitas merujuk pada tidak adanya bias dalam penyajian laporan atau informasi akuntansi. Jadi informasi yang netral adalah informasi yang bebas dari bias menuju pencapaian hasil yang diinginkan.

B. Kualitas sekunder:

a. Keberdayabandingan (comparability)

Informasi akuntansi menjadi semakin bermanfaat jika memungkinkan pemakainya untuk dapat membandingkan perusahaan satu dengan perusahaan lain dalam satu industri (perbandingan horisontal) dan membandingkan perusahaan yang sama untuk periode yang berbeda (perbandingan vertikal) dengan memerlukan standar atau ukuran tertentu.

b. Konsistensi (consistency)

Mengingat banyaknya metode alternatif yang tersedia maka metode yang sudah diterapkan oleh perusahaan harus digunakan secara konsisten agar tercapai keberdayabandingan di dalam laporan keuangan. Jika suatu metode dipakai secara konsisten maka para pemakai informasi akuntansi dapat mengidentifikasikan dan mengevaluasi setiap perubahan yang terjadi dan arah kecenderungan yang terdapat di perusahaan yang sedang dianalisis.

(4)

2.1.2. Laporan Keuangan

Menurut Munawir (1996), laporan keuangan diartikan sebagai hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk komunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data aktivitas perusahaan. Menurut Kieso dan Weygandt (2001), laporan keuangan merupakan sarana utama untuk mengkomunikasikan informasi keuangan kepada pihak di luar perusahaan. Laporan keuangan memberikan suatu sejarah yang berkesinambungan yang dikuantifikasi dalam satuan uang yang berkenaan dengan sumber daya ekonomi dan kewajiban dari suatu perusahaan bisnis dan aktivitas ekonomi yang merubah sumber daya dan kewajiban ini. Beberapa pengertian laporan keuangan diatas dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan merupakan ringkasan proses pencatatan dari transaksi- transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan dan yang berlaku untuk saat jangka waktu tertentu.

2.1.3. Tujuan Laporan Keuangan

Tujuan laporan keuangan yang diikhtisarkan dari Accounting Principal Board (APB) Statement no.4, Basic Concepts and Accounting Principles Underlying Financial Statement of Business Enterprises, adalah:

A. Tujuan khusus laporan keuangan adalah menyajikan secara wajar dan sesuai prinsip akuntansi yang berlaku umum, posisi keuangan, hasil operasi, dan perubahan lain dalam posisi keuangan.

B. Tujuan laporan keuangan adalah sebagai berikut:

a. Menyediakan informasi yang dapat dipercaya tentang sumber daya ekonomi dan kewajiban suatu usaha bisnis dengan tujuan untuk:

i. Mengevaluasi kekuatan dan kelemahan perusahaan.

ii. Menunjukkan pendanaan dan investasi.

iii. Mengevaluasi kemampuan perusahaan melalui komitmen.

iv. Menunjukkan basis sumber daya untuk pertumbuhan.

b. Menyediakan informasi yang dapat dipercaya tentang perubahan sumber daya bersih sebagai hasil dari aktivitas-aktivitas perusahaan yang menghasilkan profit dengan tujuan untuk:

(5)

i. Menunjukkan tingkat kembalian deviden harapan bagi investor.

ii. Menunjukkan kemampuan operasi untuk membayar kreditor dan pemasok, menyediakan pekerjaan bagi karyawan, membayar pajak, dan menghasilkan dana untuk ekspansi.

iii. Menyediakan informasi bagi manajemen untuk perencanaan dan pengendalian.

iv. Menunjukkan profitabilitas jangka panjang.

c. Menyediakan informasi keuangan yang dapat digunakan untuk mengestimasi earning potensial perusahaan.

d. Menyediakan informasi lain yang dibutuhkan tentang perubahan sumber daya ekonomi dan kewajiban.

e. Mengungkapkan informasi lain yang relevan dengan kebutuhan pemakai.

C. Tujuan kualitatif laporan keuangan adalah sebagai berikut:

Tujuan kualitatif laporan keuangan menurut Belkaoui (2000) adalah:

a. Relevan

Memilik informasi yang paling mungkin untuk membantu pemakai dalam pembuatan keputusan ekonomi.

b. Dapat dipahami

Selain harus jelas informasi yang dipilih, juga harus dapat dipahami pemakai.

c. Dapat diuji kebenarannya

Hasil-hasil akuntansi dibenarkan untuk ukuran-ukuran yang independen, menggunakan metode pengukuran yang sama.

d. Netral

Informasi akuntansi diarahkan pada kebutuhan umum pemakai dan bukan kebutuhan khusus pemakai tertentu.

e. Tepat waktu

Berarti mengkomunikasikan informasi seawal mungkin untuk menghindari keterlambatan pembuatan keputusan ekonomi.

f. Dapat diperbandingkan

Perbedaan-perbedaan seharusnya tidak mengakibatkan perlakuan akuntansi yang berbeda.

(6)

g. Kelengkapan

Semua informasi yang memenuhi persyaratan tujuan-tujuan kualitatif lain harus dilaporkan.

2.1.4. Harga Saham

Saham merupakan suatu bentuk modal penyertaan atau bukti posisi kepemilikan dalam suatu entitas. Harga saham adalah harga terakhir yang dilaporkan saat suatu sekuritas terjual di bursa, dengan kata lain harga pasar saham adalah harga yang diminati oleh penjual dan pembeli pada saat hari akhir bursa.

2.1.5. Faktor yang Mempengaruhi Harga Saham

Harga sahan suatu perusahaan dipengaruhi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor-faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam perusahaan dan dapat dikendalikan oleh manajemen perusahaan yang meliputi perkembangan laba, perputaran pendapatan perusahaan, resiko pendapatan masa depan perusahaan, penggunaan hutang oleh manajemen, dan kebijakan deviden.

Sedangkan faktor eksternal meliputi peraturan-peraturan, tingkat aktivitas ekonomi secara umum, perpajakan, dan kondisi-kondisi di pasar saham.

Pada faktor internal, pengumuman laba atau deviden mungkin banyak berhubungan dengan kemampuan perusahaan, dengan informasi yang terkandung didalamnya, para investor bisa memiliki suatu tingkat keyakinan dan berharap tentang hak-haknya pada perusahaan yang menerbitkan saham, atau investor memutuskan untuk menjual atau membeli saham, keadaan seperti ini memungkinkan untuk mempengaruhi perubahan harga.

Pada penelitian ini, peneliti melihat reaksi harga saham dengan mencari return saham sesungguhnya selama periode yang diteliti dengan menggunakan rumus:

Rit =

( )

1 1

it

it it

P P

P (2.1)

(7)

Keterangan :

Rit = Return sesungguhnya yang terjadi untuk sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t

Pit = Harga saham sekuritas i pada hari t (harga sekarang) Pit-1 = Harga saham sekuritas i pada hari t-1 (harga sebelumnya)

Menurut Usman (1996), terdapat tiga jenis informasi utama yang sangat dibutuhkan oleh para investor dalam melakukan transaksi perdagangan saham di pasar modal, yaitu:

A. Faktor-faktor fundamental

Faktor-faktor fundamental merupakan informasi yang berkaitan dengan keadaan perusahaan, kondisi umum industri yang sejenis, dan faktor- faktor lain yang dapat mempengaruhi kondisi dan prospek perusahaan di masa datang, misalnya jika terdapat perubahan peraturan pemerintah dan lain sebagainya. Adapun faktor-faktor fundamental tersebut meliputi: kemampuan manajemen perusahaan, prospek perusahaan, prospek pemasaran, perkembangan teknologi, kemampulabaan, manfaat terhadap perekonomian nasional, kebijakan pemerintah, dan hak-hak investor.

B. Faktor-faktor teknis

Faktor ini meliputi informasi yang menggambarkan kondisi perdagangan efek, fluktuasi kurs, volume transaksi, dan sebagainya. Seluruh informasi tersebut dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan kapan suatu efek harus dibeli, dijual, maupun dipertukarkan dengan efek lain agar mendapatkan keuntungan yang optimal. Faktor-faktor ini sangat berpengaruh terhadap perilaku investor secara psikologis.

C. Faktor-faktor sosial, ekonomi, politik meliputi:

a. Tingkat inflasi berupa informasi yang menyebutkan tentang kenaikan harga yang dianggap sebagai beban perusahaan.

b. Kebijakan moneter seperti kebijakan moneter kredit dan tingkat bunga.

c. Faktor musim yang berpengaruh terhadap kegiatan operasional perusahaan seperti pengadaan bahan baku, proses produksi, dan proses pemasaran.

d. Neraca pembayaran dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), yang digunakan untuk mengetahui daya beli terhadap mata uang

(8)

asing, cadangan devisa, kondisi perekonomian yang resesi, stabil, dan perkembangannya.

e. Keadaan politik seperti country risk yang mempengaruhi investor dalam menanamkan investasinya pada saat ini dan masa mendatang.

2.1.6. Pendekatan Penilaian Harga Saham

Ada 2 teknik analisis yang dapat digunakan dalam penilaian harga saham, yaitu:

A. Analisis Fundamental

Analisis ini bertolak pada penilaian bahwa pemodal adalah mahkluk yang rasional. Karena itu, seorang fundamentalis mencoba mempelajari hubungan antara harga saham dengan kondisi perusahaan. Argumentasi dasarnya jelas, nilai saham mewakili nilai perusahaan, tidak hanya nilai intrinsik satu saat, tetapi juga, dan bahkan lebih penting harapan akan kemampuan perusahaan dalam meningkatkan nilai di kemudian hari.

B. Analisis Teknikal

Analisis teknikal sebagai aliran yang kedua, menyatakan bahwa investor adalah mahkluk yang irasional. Harga saham ditentukan oleh pertemuan permintaan dan penawaran. Bursa pada dasarnya adalah cerminan mass behavior. Harga saham sebagai alat komoditas perdagangan, tentu dipengaruhi oleh permintan dan penawaran. Pada gilirannya, permintaan dan penawaran merupakan manifestasi dari kondisi psikologis pemodal.

2.1.7. Capital Gain

Saham merupakan salah satu alternatif investasi yang dapat memberikan dua macam hasil investasi kepada pemegang sahamnya. Salah satu dari hasil investasi itu adalah capital gain. Capital Gain muncul dari peningkatan harga saham, dimana hal tersebut biasanya diasosiasikan dengan pertumbuhan laba per saham. Atau dapat diartikan bahwa capital gain adalah perbedaan antara harga beli saham dengan harga jual saham, yang akan didapatkan pada saat pemegang saham menjual sahamnya.

(9)

2.1.8. Volume Perdagangan Saham (TVA)

Dalam investasi saham di pasar modal, volume perdagangan saham menunjukkan jumlah saham emiten yang ditransaksikan dalam tingkat harga yang disepakati oleh pihak penjual dan pembeli selama periode transaksi. Kesempatan bertransaksi muncul karena pembeli dan penjual mempunyai tingkat permintaan dan penawaran yang berbeda. Tingkat permintaan dan penawaran yang berbeda sangat dipengaruhi oleh harapan investor mengenai prospek perusahaan di masa mendatang, dan pengharapan tersebut tergantung dari syarat yang terkandung dalam suatu informasi.

Volume perdagangan saham merupakan tingkat aktivitas perdagangan saham yang terjadi pada waktu tertentu yang diperoleh dengan membandingkan atau membagi antara saham yang diperdagangkan dengan saham yang beredar di Bursa Efek Jakarta. Informasi akuntansi yang relevan dan dapat dipercaya bagi para investor dapat digunakan untuk pengambilan keputusan investasi, karena reaksi pasar dapat tercermin melalui volume perdagangan saham di pasar modal.

Volume Perdagangan Saham dapat diukur dengan melihat indikator volume perdagangan (Trading Volume Activity) yang dinyatakan sebagai berikut :

TVAit =

(2.2)

Setelah TVA masing-masing saham tersebut diketahui, kemudian dihitung rata-rata volume perdagangan relatif untuk sampel-sampel secara keseluruhan dengan cara sebagai berikut :

____

TVA

X = n

TVA (2.3) Dimana :

XTVA = Rata trading volume activity

∑TVA = Jumlah relatif volume perdagangan saham n = Jumlah sampel

Jumlah saham (i) yang diperdagangkan pada waktu (t) Jumlah saham (i) yang beredar pada waktu (t)

(10)

2.1.9. Uji T

A. Harga uji statistiknya dihitung dengan rumus :

t =

n S

D

__

(2.4) Keterangan :

D = mean dari harga-harga d (perbedaan harga-harga yang berpasangan) s = Deviasi standart dari harga-harga d

n = Jumlah sampel

Besarnya mean dari harga-harga d dapat dihitung dengan menggunakan rumus

:

__

D = n

D

n i

=1 1

(2.5) Sedangkan besarnya devisiasi standar dari harga-harga d dihitung dengan menggunakan rumus :

S = 1

1

__ 2 1



 

 −

=

n D D

n

i (2.6)

B. Kriteria keputusan :

a. Ho ditolak, jika t hit > t (α/2;df ) atau t hit < -t (α/2;df ) b. Ho diterima, jika –t (α/2;df ) < t hit < t hit (α/2;df )

2.2. Kajian penelitian Terdahulu

Penelitian serupa pernah dilakukan oleh Sarjono (2000). Dalam penelitiannya, Sarjono meneliti tentang pengaruh penerbitan laporan analis keuangan terhadap reaksi investor yang dilihat melalui volume transaksi dan harga saham perusahaan yang listing di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Dalam penelitiannya, Sarjono menggunakan sampel 70 perusahaan dengan periode pengamatan 7 hari seputar tanggal publikasi. Teknik statistik yang digunakan untuk menganalisa data volume transaksi adalah pertama dengan uji kelayakan model regresi kemudian dilakukan uji asumsi klasik dengan cara uji otokorelasi

(11)

dengan Durbin Watson test. Hasil penelitiannya membuktikan bahwa pada 7 hari seputar tanggal publikasi laporan analis keuangan terdapat reaksi pasar berupa lonjakan volume transaksi (unexpected trading volume) tetapi publikasi laporan analis keuangan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap excess return atau tidak mampu memprediksi return sahamnya.

Ada beberapa perbedaan antara penelitian yang dilakukan oleh Sarjono dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti; antara lain adalah Sarjono meneliti tentang publikasi laporan analis keuangan sedangkan peneliti meneliti tentang publikasi laporan keuangan, jumlah sampel yang digunakan oleh Sarjono berjumlah 70 perusahaan sedangkan sampel yang digunakan oleh peneliti adalah 48 perusahaan manufaktur yang berada di 20 sektor perusahaan, Sarjono menggunakan waktu pengamatan selama 7 hari seputar tanggal publikasi sedangkan waktu pengamatan yang digunakan oleh peneliti adalah 11 hari seputar tanggal pengumuman laporan keuangan.

Selain penelitian yang dilakukan oleh Sarjono, masih ada beberapa penelitian lain yang pernah dilakukan, antara lain, penelitian yang dilakukan oleh Benston (1966), Ball dan Brown (1968), Beaver et. Al. (1979) yang meneliti hubungan antara perubahan earnings terhadap perubahan harga saham. Mereka menemukan hubungan yang signifikan antara perubahan harga saham dan perubahan earnings.

Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan penelitian diatas adalah penelitian diatas meneliti pengaruh pengumuman earning yang merupakan bagian dari laporan keuangan terhadap harga saham, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti ingin meneliti pengaruh pengumuman laporan keuangan secara keseluruhan terhadap harga saham. Sedangkan persamaannya adalah ingin meneliti pengaruh pengumuman informasi laporan keuangan terhadap harga saham.

Ada juga penelitian lain yang dilakukan oleh Utami dan Suharmadi (1998) yang meneliti tentang pengaruh informasi penghasilan perusahaan terhadap harga saham di Bursa Efek Jakarta. Informasi penghasilan merupakan salah satu informasi penting yang digunakan oleh investor untuk menilai kinerja perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Utami dan Suharmadi (1998) ini

(12)

bertujuan untuk memberi bukti empiris bahwa informasi penghasilan (income) perusahaan berpengaruh terhadap harga saham di Bursa Efek Jakarta (BEJ).

Penelitiannya dilakukan dengan mengambil sampel saham yang aktif diperdagangkan di bursa berdasarkan laporan bulanan dari BEJ. Hasil dari penelitiannya menyatakan bahwa informasi income perusahaan memiliki pengaruh terhadap harga saham. Selain itu, hasil penelitian ini juga menyatakan bahwa walaupun harga saham dipengaruhi oleh faktor psikologis atau sentimen pasar, tetapi faktor fundamental perusahaan memegang peranan penting dalam proses pengambilan keputusan investor.

2.3. Hipotesis

Setiap informasi yang terdapat di pasar bursa akan dipertimbangkan oleh para investor guna membantu mereka mengambil keputusan investasi, oleh karenanya setiap informasi yang akan diterbitkan di bursa saham harus benar- benar merupakan informasi yang berkualitas.

Demikian juga dengan laporan keuangan yang akan diterbitkan oleh suatu perusahaan, karena laporan keuangan juga adalah salah satu informasi penting yang akan digunakan oleh investor maka laporan keuangan yang diterbitkan tersebut harus berkualitas, sehingga setelah laporan keuangan tersebut diterbitkan dapat digunakan oleh investor sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan investasi, yang mana hasil dari pertimbangan atau reaksi investor tadi dapat tercermin pada harga saham perusahaan tersebut. Maka hipotesis 1 yang dapat diajukan adalah :

H1 : Terdapat perbedaan harga saham sebelum dengan harga saham sesudah pengumuman laporan keuangan pada perusahaan manufaktur di PT. Bursa Efek Jakarta (BEJ).

Akibat dari reaksi investor tehadap pengumuman laporan keuangan selain dapat dilihat dari harga saham dapat juga dilihat dari volume perdagangan.

Jika pengumuman laporan keuangan bermanfaat bagi investor, maka reaksi investor tersebut akan terlihat dari fluktuasi transaksi yang terjadi diatas transaksi normal. Berdasarkan hal tersebut, maka hipotesis 2 yang diajukan adalah:

(13)

H2 : Terdapat perbedaan volume perdagangan saham sebelum dengan volume perdagangan saham sesudah hari pengumuman laporan keuangan pada perusahaan manufaktur di PT. Bursa Efek Jakarta (BEJ).

Referensi

Dokumen terkait

Fiturnya yang didominasi oleh konten berupa visual, baik video maupun gambar, digunakan oleh ketiga pasangan untuk berbagai kebutuhan berkampanye, mulai dari informasi,

Kegiatan yang dilakukan dalam Program PKM ini diawali dengan Koordinasi terlebih dahulu dengan Mitra Ibu-ibu yang berminat berwirausaha di bidang batik yang terdiri dari

Segala Puji dan Syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini guna memenuhi

Tujuan utama pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah adalah meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi baik lisan maupun tulisan. Dalam perkembangan sejarah

Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan tahun 2016, Pertanian, Kehutanan, Perikanan memiliki sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 1,74

(2) Kepala Dinas Energi, Sumber Daya Mineral dan Pertanahan mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam melaksanakan fungsi dan tugas pembantuan bidang

Tombol reset dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan [√] diterima [ ] ditolak Klik gambar pensil Menampilkan data debitur untuk dapat diedit pada bagian yang

Hasil dari penelitian ini mengungkapkan bahwa kinerja karyawan di Komisi Penanggulangan AIDS Kota Singkawang sudah cukup baik dalam pelayanan tes VCT atau tes