• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PENGABDIAN DOSEN PELATIHAN DAN BIMBINGAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA (PELATIHAN AGRIBISNIS PETERNAKAN) DI DINAS PETERNAKAN KABUPATEN LAMONGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN PENGABDIAN DOSEN PELATIHAN DAN BIMBINGAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA (PELATIHAN AGRIBISNIS PETERNAKAN) DI DINAS PETERNAKAN KABUPATEN LAMONGAN"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN

PENGABDIAN DOSEN

PELATIHAN DAN BIMBINGAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA (PELATIHAN AGRIBISNIS PETERNAKAN) DI DINAS

PETERNAKAN KABUPATEN LAMONGAN

TIM PENGABDI

Dyanovita Al Kurnia S.Pt., M.Agr 0714118805

PROGRAM STUDI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN

AGUSTUS 2018

(2)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Program Studi Jenis Pengabdian Judul Pengabdian

: : :

Peternakan Pemateri

Pelatihan Dan Bimbingan Teknologi Tepat Guna (Pelatihan Agribisnis Peternakan) Di Dinas Peternakan Kabupaten Lamongan

Pembicara

a. Nama Lengkap b. NIDN

c. Jabatan Fungsional d. Program Studi e. Nomor HP

: : : : :

Dyanovita Al Kurnia S.Pt., M.Agr 0714118805

Asisten Ahli Peternakan

Lamongan, 16 Agustus 2018 Mengetahui,

Ketua Program Studi

Wahyuni. S.Pt, M.Si NIDN. 0730048604

Pemateri

Dyanovita Al Kurnia, S.Pt., M.Agr NIDN. 0714118805

Menyetujui

Ketua LITBANG-PEMAS

Husein. S.Ag., M.Pd NIDN. 0702047603

(3)

iii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

DAFTAR ISI ... iii

RINGKASAN... iv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Pengabdian ... 1

1.2 Gambaran Umum Objek Pengabdian ... 3

1.3 Rumusan Masalah ... 3

1.4 Sasaran Kegiatan ... 3

BAB II TARGET LUARAN ... 4

BAB III METODE PELAKSANAAN ... 5

3.1 Peserta ... 5

3.2 Peralatan ... 5

3.3 Susunan Acara... 5

3.4 Metode Pelaksanaan ... 5

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 6

4.1 Hasil Pengabdian... 6

4.2 Pembahasan ... 6

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 7

5.1 Kesimpulan ... 7

5.2 Saran... 7 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(4)

iv

RINGKASAN

Tema yang diberikan dalam acara sosialisasi di Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan adalah “Pelatihan Dan Bimbingan Teknologi Tepat Guna (Pelatihan Agribisnis Peternakan)”. Materi dimulai dengan pengenalan tentang definisi teknologi pakan, contoh teknologi dalam pakan, manfaat teknologi dan pengolahan bahan pakan jerami dan materi tentang silase. Teknologi pada saat ini bukanlah menjadi sesuatu yang asing di mata siapapun, tak terkecuali para peternak di Lamongan yang saat ini juga melakukan kegiatan beternak. Dalam dunia pendidikan, terdapat 4 fase penanda proses intergarisnya, yaitu fase pembelajar, yakni audience diajari dan diarahkan untuk lebih mengenal teknologi pakan ternak. Yang kedua adalah pengetahuan mengakses informasi pengolahan pakan. Yang ketiga adalah percobaan lapang yakni proses pembuatan jerami fermentasi dan silase. Dengan demikian, teknologi pengolahan pakan merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting untuk budidaya ternak termasuk sapi potong .

Kata Kunci : Jerami, Teknologi, Fermentasi

(5)

5 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Pengabdian

Produksi pertanian Indonesia yang meningkat dari tahun ke tahun menyebabkan meningkatnya pula limbah yang dihasilkan selama pemanenan dan proses pengolahannya. Limbah padat dari kegiatan pertanian seperti jerami, tandan kelapa sawit, batang dan bonggol jagung, serta bagas tebu tersusun oleh lignoselulosa. Lignoselulosa memiliki komposisi selulosa sebesar 45%

dari berat kering bahan. Sedangkan hemiselulosa menempati 25-30% dan sisanya adalah lignin.

Idealnya setiap petani memiliki hewan ternak dirumah mereka yang dapat menambah penghasilan mereka, selain itu pemeliharaan hewan ternak tersebut dijadikan sebagai pekerjaan sambilan setelah mereka bercocok tanam seperti: Sapi, Kambing, Ayam, Bebek dan lainnya.

Hewan ternak tersebut dapat cepat menghasilkan khususnya bebek dan ayam yang sewaktu-waktu dapat bertelur dan telur tersebut dapat dijual untuk membeli bumbu dapur.

Tetapi masalah terjadi ketika pakan ternak susah didapat dan harganya mahal. Para peternak akan kesusahan untuk memberi makan ternak mereka, akibatnya ada ternak yang mati kelaparan dan ternak yang kurus-kurus sehingga para petani/peternak dengan rasa berat hati menjual ternaknya dengan harga yang murah sehingga mereka menjadi rugi. Padahal hewan ternak tersebut harus diberi makan yang cukup, tidak memandang musim penghujan atau musim kemarau.

Tetapi saat musim kemarau justru jerami sangat melimpah dan banyak ditemukan disetiap sawah. Bahkan kadang seperti barang yang tidak berguna yang kemudian mereka bakar, padahal jika mereka mengetahui bahwa jerami dapat difermentasikan dengan daun-daun hijau yang berserakan yang dapat digunakan sebagai pakan ternak. Atas dasar itulah sehingga perlu disosialisasikan kepada masyarakat khususnya para khususnya peternak pemula agar dapat bermanfaat untuk menguatkan ekonomi.

Pembuatan fermentasi jerami yang tidak begitu sulit serta tidak terlalu banyak mengeluarkan biaya dalam pembuatannya dirasa sangat tepat unruk diterapkan di peternakan - peternakan di Kabupaten Lamongan yang mayoritas pengetahuan akan pengolahan pakan masih rendah. Selain itu hasil dari fermentasi jerami dapat digunakan waktu yang lama atau dapat tahan lama serta mengandung nutrisi atau protein yang dibutuhkan oleh sapi atau kambing. Kebutuhan

(6)

6

nutrisi yang cukup kepada hewan ternak dapat membuat hewan ternak tersebut cepat gemuk, sehingga para peternak tidak perlu khawatir dengan penggunaan jerami fermentasi tersebut, karena hasil dari fermentasi tersebut mengandung nutrisi yang cukup bagi hewan ternak. Jika ingin mempercepat kegemukan pada hewan ternak pada saat menjelang akan dijual, fermentasi jerami tersebut dapat ditambah suplemen atau makanan bergizi lainya semisal telur, ampas tahu, bekatul dan lain sebagainya yang di rasa mudah di dapat. Sehingga kandungan nutrisi pada jerami fermentasi tersebut bertambah.

Surat permohonan permintaan pemateri tentang tema peternakan disampaiakan oleh pihak Dinas Peternakan Lamongan tersebut kepada Universitas Islam Lamongan. Selanjutnya dari Universitas surat itu diteruskan kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LITABNG-PEMAS) dan pemateri pun ditunjuk. Hal ini merupakan salah satu bentuk dari Tridharma Perguruan Tinggi yakni pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang merupakan kewajiban dosen untuk memenuhinya. Dalam rangka pemenuhan Tridharma Perguruan Tinggi tersebut, berbagai macam bentuk pengabdian terhadap sesama hendaknya dapat dilakukan oleh Dosen Universitas Islam Lamongan.

Terdapat banyak sekali bentuk dari pengabdian kepada masyarakat, salah satunya adalah dengan menjadi pemateri dalam sebuah seminar atau sosialisasi. Dosen atau pembinaan mahasiswa untuk menyalurkan minat dan bakatnya dalam mengamalkan profesionalisme disiplin ilmu ke tengah masyarakat.

Kegiatan Pengabdian ini yang berjudul “Pelatihan Dan Bimbingan Teknologi Tepat Guna (Pelatihan Agribisnis Peternakan) Di Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan

’’.

Pengabdian ini diselenggarakan oleh Dosen Universitas Islam Lamongan tahun 2018. Tentunya Kegiatan Pengabdian ini memerlukan dukungan dan bantuan dari segenap pihak, baik civitas akademika Fakultas peternakan maupun pihak lain atas dasar kebersamaan. Dukungan moral dan materi akan sangat membantu program ini, yang dengan semangat kemanusiaan dan pengabdian masyarakat mampu menolong mereka yang membutuhkan. Sesuai dengan Visi dan Misi Universitas Islam Lamongan.

(7)

7 1.2. Gambaran Umum Objek Pengabdian

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan di Kabupaten Lamongan senantiasa berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan peternak di Lamongan dengan cara meningkatkan pengetahuan dalam budidaya seperti pengolahan teknologi pakan ternak melalui sosialisasi -sosialisasi yang dilakukan dengan menggandeng institusi seperti Universitas Islam Lamongan Dalam kegiatan ini diikuti oleh 20 peserta yang merupakan peternak sapi, kambing ataupun domba.

Materi mengenai pemanfaatan teknologi pakan ternak khususnya dalam pengolahan jerami fermentasi penting disampaikan dalam usaha budidaya sapi potong agar memiliki pengetahuan yang dibutuhkan dalam pemanfaatan teknologi.

1.3.Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar Belakang Pengabdian dan Gambaran Umum Objek Pengabdian, maka penulis mengambil beberapa rumusan masalah, diantaranya:

1. Bagaimanakah Program Tridharma Perguruan Tinggi Dapat Berdayaguna Bagi masyarakat khususnya peternak pemula?

1.4. Sasaran Kegiatan

Adapun sasaran dari pengabdian masyarakat ini, adalah:

1. Memberikan materi mengenai manfaat teknologi fermentasi jerami

2. Memberikan kontribusi terhadap transfer pengetahuan sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat bagi dosen yang menjalankan tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi.

(8)

8 BAB II

TARGET LUARAN

Target luaran yang diharapkan dari pemberian materi dengan tema “Pelatihan Dan Bimbingan Teknologi Tepat Guna (Pelatihan Agribisnis Peternakan)” di Dinas Peternakan Kabupaten Lamongan untuk pengabdian kepada masyarakat sabagai bagian dari Tri Dharma Dosen Universitas Islam Lamongan (UNISLA) bagi peternak adalah meningkatkan pengetahuan khususnya dalam penggunaan teknologi pakan ternak.

(9)

9 BAB III

METODE PELAKSANAAN

3.1 Peserta

Peserta pelatihan adalah peternak sapi potong, kambing ataupun domba di Kabupaten Lamongan yang dipilih oleh dinas peternakan Kabupaten Lamongan sejumlah 20 peternak.

3.2 Susunan Acara

Pelaksanaan pengabdian masyakat ini di laksanakan pada pada hari kamis 16 Agustus 2018 di Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan dan dijelaskan sebagaimana terlampir.

3.3 Metode Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini, digunakan metode penjelasan materi kepada seluruh peserta secara singkat. Adapun metode pelaksanaan pelatihan secara rinci adalah sebagai berikut:

1. Penjelasan diberikan kepada peserta dalam hal manfaat teknologi fermentasi pakan.

Penjelasan disertai langsung dengan contoh pembuatan fermentasi jerami padi.

2. Selama pelatihan peserta dapat mengajukan pertanyaan untuk bahan diskusi

(10)

10 BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Pengabdian

Keberhasilan pelaksanaan program pengabdian masyarakat ini dapat dilihat dari dua tolak ukur sebagai berikut:

1. Respons positif dari audiens

Respons akan diukur melalui observasi selama materi diberikan dan Tanya jawab dilontarkan. Diskusi berlangsung menyangkut kesan, saran, kritik dan usulan audiens terhadap program pengabdian masyarakat ini.

2. Meningkatnya pengetahuan dalam hal manfaat teknologi pakan fermentasi khususnya jerami.

4.2. Pembahasan

Selama pelaksanaan pengabdian ini mulai tahap persiapan sampai pelaksanaannya, dapat kami sampaikan temuan-temuan sebagai berikut:

1. Antusiasme peserta dengan disampaikannya materi mengenai manfaat teknologi fermentasi jerami cukup besar. Hal ini dilihat dari seberapa semangat audiens untuk menjawab dan mengajukan pertanyaan yang dilontarkan oleh pemateri.

2. Materi yang telah diberikan dapat menambah pengetahuan yang dimiliki oleh peternak pemula yang kebanyakan masih membuang atau bahkan membakar jerami khususnya jerami padi dan tidak dimanfaatkan untuk pakan ternak.

4. Setelah diberikannya materi ini peternak pemula sapi potong yang juga sebagai tentara nasional Indonesia sudah mempunyai pengetahuan mengenai tekologi pakan ternak dan manfaat teknologi pakan untuk menunjang kegiatan beternak khususnya saat kekurangan pakan dimusim kemarau.

(11)

11 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil Pengabdian kepada peternak sapi potong, kambing dan domba di Dinas Peternakan Kabupaten Lamongan dalam sosialisasi “Pelatihan Dan Bimbingan Teknologi Tepat Guna (Pelatihan Agribisnis Peternakan)” dapat di tarik kesimpulan bahwa pemberian materi menggenai manfaat teknologi pakan fermentasi jerami cukup berhasil. Hal ini diindikasikan dari respon yang diberikan oleh audiens pada saat pemberian materi berlangsung. Peserta dengan begitu antusias mengajukan pernyataan untuk memberikan feedback kepada pemateri mengenai materi yang disampaikan.

Selain dari hasil yang di atas dengan diadakannya pelatihan ini dapat secara tidak langsung dapat memotivasi untuk lebih memanfaatkan limbah pertanian seperti jerami padi dengan memanfaatkan teknologi agar tidak terbuang sia-sia.

5.2. Saran

Sesuai dengan harapan dan panitia penyelenggara sosialisasi “Pelatihan Dan Bimbingan Teknologi Tepat Guna (Pelatihan Agribisnis Peternakan) Di Dinas Peternakan Kabupaten Lamongan” agar kegiatan pengabdian masyarakat seperti ini diadakan secara berkala dan berkesinambungan di tahun-tahun berikutnya. Selain itu, diharapkan ada peningkatan materi mengenai pemanfaatan teknologi fermentasi pakan secara nyata untuk menunjang kreatifitas dalam pengolahan limbah pertanian menjadi pakan ternak.

(12)

12

DAFTAR PUSTAKA

Anggorodi, 2001. Ilmu makanan Ternak Umum. PT. Gramedia Jakarta

Kamal, M. 1997. Kontrol kualitas Pakan. Laboratorium Makanan Ternak. UGM. Jogyakarta

Soeharto, P. 2004. Ilmu Gizi Komparatif. BPFE . Jogyakarta

Tillman AD, H. Hartadi, S. Reksohadiprojo, S Prawirokusumo dan S Lebdosoekojo, 2001.

Ilmu Makanan Ternak Dasar. UGM Press.

(13)

13 Lampiran 1. Susunan Acara

No. Keterangan Jam Penanggung jawab

1 Pembukaan

(Sambutan oleh kepala Dinas Peternakan dan Keswan)

08.00 – 08.30 Kepala Dinas Peternakan dan Keswan Kab.

Lamongan

Ir. Sukriyah MM

2 Sambutan Kabid R&D Dinas Peternakan dan Keswan Lanongan

08.30 – 09.00 Kabid R&D Ratna Kumala Dewi S,Pt, M.Eng

3 Pemateri 1 : Teknologi pakan ternak silase dan fermentasi jerami

09.00 – 11.00 Dyanovita Al Kurnia S.Pt, M.Agr

4 Pemateri 2 : Konsentrat Berkualitas

11.00 – 13.00 Bpk. Mahmudi dari Malang

5 Penutup (doa) 13.00 sd selesai Candra

(14)

14 Dokumentasi kegiatan

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil pembahasan, dikethui bahwa terdapat tiga jenis implikatur konvensional bermodus imperatif pada tuturan motivasi Merry Riana, yaitu perintah, ajakan,

Mengenai susunan yang mau diajarkan kepada perserta didik, ibnu miskawaih memandang bahwa pendidikan akhlak harus ditanamkan mulai dari anak usia dini karena

Teknologi Jaringan merupakan teknologi yang menghubungkan dua komputer atau lebih Teknologi Jaringan merupakan teknologi yang menghubungkan dua komputer atau lebih untuk dapat

yang tidak terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan satuan kerja perangkat daerah yang kontribusinya terhadap pencapaian prestasi kerja dapat diukur

Menurut Sukirno (2002) dalam Widyasari, (2013) keadaan disuatu pasar dikatakan dalam dalam keadaan seimbang atau ekuilibrium apabila jumlah yang ditawarkan para penjual

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengangkat hal tersebut dalam penelitiannya dengan judul “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Dengan demikian hipotesis 4 yang menyatakan laki-laki memiliki intensi kewirausahaan lebih tinggi daripada perempuan, terbukti, untuk responden yang berasal dari perguruan

Pada awal Perang Dunia II walaupun masih digunakan teknik tinta yang tak terlihat, namun teknik – teknik baru mulai dikembangkan seperti menulis pesan rahasia ke dalam