1 1
TEKNIK PENYUSUNAN
-RKA SKPD
/ /BERDASAR PP 58 2005 DAN PERMENDAGRI 13 2006
TEKNIK PENYUSUNAN
-RKA SKPD
/ /
2
2 Alur Perencanaan Program &
Penganggaran
RPJM
NASIONAL RKP RAPBN APBN
RPJP DAERAH
RPJM
DAERAH RKPD RAPBD APBD
RENSTRA SKPD
RENJA
SKPD RKA –SKPD PENJABARANAPBD RENSTRA
KL RENJAKL RKA - KL RINCIANAPBN
dijabarkan Pedoman Pedoman Pedoman dijabarkan diacu Pedoman Pedoman Pedoman Pedoman Pe me ri nt ah Pu sa t Pe me ri nt ah Da er ah PERENCANAAN PENGANGGARAN
diacu diperhatikan Diserasikan melalui MUSRENBANGDA
Pedoman Pedoman KUA Pedoman RPJP NASIONAL Pedoman PPAS diacu bahan bahan
3
3
NO
NO JENIS KEGIATAN JENIS KEGIATAN WAKTUWAKTU
1
1 Penyusunan RKPDPenyusunan RKPD Akhir BULANAkhir BULAN MEIMEI
2
2 Penyusunan Kebijakan Umum APBDPenyusunan Kebijakan Umum APBD Awal JuniAwal Juni
3
3 Penyampaian Kebijakan Umum APBD kpd DPRDPenyampaian Kebijakan Umum APBD kpd DPRD MedioMedio JuniJuni
4
4 Pembahasan PPAS dgn DPRDPembahasan PPAS dgn DPRD Minggu KeduaMinggu Kedua JULIJULI
5
5 Penyusunan RKA SKPDPenyusunan RKA SKPD Akhir Juli s d Mg IVAkhir Juli s d Mg IV / /
Agustus
Agustus
6
6 Evaluasi RKA SKPD olehEvaluasi RKA SKPD oleh Tim Anggaran Pemerintah DaerahTim Anggaran Pemerintah Daerah Mg I SeptemberMg I September
7
7 PenyusunanPenyusunan Raperda APBDRaperda APBD & & Raper KDH ttg Penjabaran APBDRaper KDH ttg Penjabaran APBD Mg IIMg II - - IIIIII
September
September
8
8 Pembahasan Pra RAPBD Tim Anggaran Pemda dg Panggar DPRDPembahasan Pra RAPBD Tim Anggaran Pemda dg Panggar DPRD
(Tentative)
(Tentative) Mg IV September
Mg IV September
9
9 Pengajuan Raperda tentang APBD kpd DPRDPengajuan Raperda tentang APBD kpd DPRD Minggu I OktoberMinggu I Oktober
10
10 Pembahasan Raperda APBDPembahasan Raperda APBD & & persetujuan bersama DPRDpersetujuan bersama DPRD & & KDHKDH Minggu III OktIMinggu III OktI – –
M IV November
M IV November
11
11 Penyampaian Raperda APBDPenyampaian Raperda APBD & & Raper KDH ttg Penjabaran APBDRaper KDH ttg Penjabaran APBD /
u dievaluasi/
u dievaluasi ( ( 3 hari Desember3 hari Desember) )
12
12 Evaluasi Raperda APBD dan Raper KDH tentang PenjabaranEvaluasi Raperda APBD dan Raper KDH tentang Penjabaran APBD
APBD ((15 hari Desember15 hari Desember) )
13
13 Penyempurnaan hasil evaluasiPenyempurnaan hasil evaluasi ( ( 7 hari Desember7 hari Desember) )
14
14 Pengesahan Penetapan APBD Penetapan PerPengesahan Penetapan APBD Penetapan Per// ,,
, / /
-KDH PengundanganLD BD dan Penyusunan Pengesahan, / / DPA SKPD
-KDH PengundanganLD BD dan Penyusunan Pengesahan DPA SKPD Minggu IV DesemberMinggu IV Desember
4
4
PENYUSUNAN RANCANGAN APBD
PENYUSUNAN RANCANGAN APBD
(UU 17 2003 UU 25 2004 UU 32 2004 UU 33 2004/ , / / , / )
(UU 17 2003 UU 25 2004 UU 32 2004 UU 33 2004/ , / / , / )
PENYUSUNAN RANCANGAN APBD
PENYUSUNAN RANCANGAN APBD
(UU 17 2003 UU 25 2004 UU 32 2004 UU 33 2004/ , / / , / ) (UU 17 2003 UU 25 2004 UU 32 2004 UU 33 2004/ , / / , / ) RPJMD Renstra SKPD Renja SKPD RKPD KUA PPAS PEDOMAN PENYUSUNAN RKA-SKPD RAPERDA APBD TAPD RKA-SKPD Dibahas bersama DPRD 5 tahun 5 tahun 1 tahun 1 tahun RKP RPJM
NOTA KESEPAKATAN PIMPINAN DPRD DGN KDH
1 tahun 1 tahun 5 tahun
5
5
SURAT EDARAN KEPALA DAERAH
Tentang
-Pedoman Penyusunan RKA SKPD
.
1 PPA yang dialokasikan untuk setiap program SKPD berikut rencana pendapatan dan pembiayaan
.
2 Sinkronisasi program dan kegiatan antar SKPD dengan kinerja SKPD berkenaan sesuai standar pelayanan minimal yang ditetapkan
.
3 Batas waktu penyampaian RKA SKPD kepada PPKD -.
4 Hal hal lainnya yang perlu mendapat perhatian SKPD terkait dengan
-- , , ,
prinsip prinsip peningkatan efisiensi efektifitas transparansi dan akuntabilitas penyusunan anggaran dalam rangka pencapaian prestasi kerja
.
5 Dokumen sebagai lampiran meliputi KUA PPA kode rekening APBD, , ,
- ,
format RKA SKPD analisis standar belanja dan standar satuan harga
Diterbitkan
6 6
Karakteristik
Karakteristik
Penganggaran
Penganggaran
RKA SKPD- disusun dengan menggunakan :
pendekatan kerangka pengeluaran jangka menengah berisi perkiraan kebutuhan anggaran untuk program dan kegiatan dalam tahun anggaran berikutnya
pendekatan penganggaran terpadu mengintegrasikan seluruh
.
proses perencanaan dan penganggaran
pendekatan prestasi kerja memperhatikan keterkaitan antara pendanaan dengan keluaran yang diharapkan termasuk efisiensi dalam pencapaian hasil dan keluaran
.
tersebut
7
7
KERANGKA PENGELUARAN JANGKA
KERANGKA PENGELUARAN JANGKA
MENENGAH
MENENGAH
(K
(K
PJM)
PJM)
Back
KPJM adalah pendekatan penganggaran berdasarkan KPJM adalah pendekatan penganggaran berdasarkan
kebijakan yang dilakukan dalam perspektif waktu lebih kebijakan yang dilakukan dalam perspektif waktu lebih
dari satu tahun anggaran dengan mempertimbangkan dari satu tahun anggaran dengan mempertimbangkan implikasi biaya pada tahun berikutnya yang dinyatakan implikasi biaya pada tahun berikutnya yang dinyatakan
sebagai
sebagai prakiraan majuprakiraan maju//forward estimateforward estimate. . Prakiraan maju
Prakiraan maju merupakan perhitungan kebutuhan danamerupakan perhitungan kebutuhan dana untuk tahun anggaran berikutnya dari tahun anggaran
untuk tahun anggaran berikutnya dari tahun anggaran
yang direncanakan guna memastikan kesinambungan
yang direncanakan guna memastikan kesinambungan
program dan kegiatan yang telah disetujui dan menjadi
program dan kegiatan yang telah disetujui dan menjadi
. dasar penyusunan anggaran berikutnya.
8 8
&
KPJM
&
KPJM
Prakiraan Maju
Prakiraan Maju
(
(
Forward estimate
Forward estimate
)
)
20 08 20 07 20 06 2005 Saat kebijakan diputuskan ( )R APBD Prakiraan Maju KPJM CONTOH:
JIKA BIAYA MURID BERTAMBAH 100% MAKA UNTUK MENYEDIAKAN PELAYANAN YANG SAMA PADA TAHUN DEPAN PERLU BIAYA PENAMBAHAN GURU 100%,
JIKA JUMLAH TRANSMIGRAN BERTAMBAH 100% MAKA UNTUK MENYEDIAKAN FASILITAS
YANG SAMA DIPERLUKAN BIAYA PEMBANGUNAN RUMAH TRANSMIGRAN & FASILITAS UMUM
%
100
SEBALIKNYA PENYEDIAAN DANA UNTUK TUNJANGAN VETERAN DARI TAHUN KE TAHUN SECARA ALAMIAH MENURUN
9
9
n
KPJM merupakan suatu proses
bergulir yang berulang setiap
.
tahunnya
n
Setelah tahun pertama dari
suatu KPJM menjadi tahun
,
anggaran berjalan maka
satu tahun baru
ditambahkan pada akhir
periode KPJM
Hakekat KPJM
10 10 ILUSTRASI ILUSTRASI Tahun anggaran & berjalan 2005 -KPJM 2006 2008 Tahun anggaran & berjalan 2006 -KPJM 2007 2009 Tahun anggaran & berjalan 2007 -KPJM 2008 2010 2007 Prakiraan Maju t o t 1+ t 2+ t 3+ 2005 APBN 2006 RAPBN 2008 Prakiraan Maju 2008 Prakiraan Maju t 0 t 1+ t 2+ t 3+ 2006 APBN RAPBN2007 -t 1 to t 1+ t 2+ t 3+ 2006 Realisasi 2007 APBN 2008 RAPBN 2009 Prakiraan Maju 2009 Prakiraan Maju 2010 Prakiraan Maju
11
11
Manfaat KPJM
Manfaat KPJM
Penjelasan PP 21 2004/ :
n Mengembangkan disiplin fiskal dalam rangka menjaga,
(
kesinambungan fiskal fiscal sustainability)
n Meningkatkan keterkaitan antara kebijakan,
,
perencanaan dan penganggaran
n Mengarahkan alokasi sumberdaya agar lebih rasional
dan strategis
n Meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah
dengan pemberian pelayanan yang optimal dan lebih efisien
n n
12
12
ANGGARAN BERBASIS KINERJA
ANGGARAN BERBASIS KINERJA
Back
ABK
ABK
adalah pendekatan penganggaran
adalah pendekatan penganggaran
yang
yang
memperhatikan keterkaitan antara
memperhatikan keterkaitan antara
pendanaan dengan keluaran yang
pendanaan dengan keluaran yang
diharapkan termasuk efisiensi dalam
diharapkan termasuk efisiensi dalam
.
pencapaian hasil dan keluaran tersebut
.
pencapaian hasil dan keluaran tersebut
•Pasal 39 Ayat (2) PP 58 dan pasal 93 ayat (1) Permendagri 13: “Penyusunan anggaran berdasarkan prestasi kerja dilakukan
berdasarkan capaian kinerja, indikator kinerja, analisis standar belanja, standar satuan harga, dan standar pelayanan minimal.”
13 13
PENDEKATAN KINERJA
PENDEKATAN KINERJA
(
Prestasi Kerja
)
(
Prestasi Kerja
)
PENDEKATAN KINERJA
PENDEKATAN KINERJA
(
Prestasi Kerja
)
(
Prestasi Kerja
)
SUATU SISTEM ANGGARAN YANG MENGUTAMAKAN UPAYA PENCAPAIAN
SUATU SISTEM ANGGARAN YANG MENGUTAMAKAN UPAYA PENCAPAIAN
(
HASIL KERJA (
HASIL KERJA OUTPUTOUTPUT) ) DARI PERENCANAAN ALOKASI BIAYADARI PERENCANAAN ALOKASI BIAYA ( (INPUTINPUT) )
YANG DITETAPKAN
YANG DITETAPKAN
SUATU SISTEM ANGGARAN YANG MENGUTAMAKAN UPAYA PENCAPAIAN
SUATU SISTEM ANGGARAN YANG MENGUTAMAKAN UPAYA PENCAPAIAN (
HASIL KERJA (
HASIL KERJA OUTPUTOUTPUT) ) DARI PERENCANAAN ALOKASI BIAYADARI PERENCANAAN ALOKASI BIAYA ( (INPUTINPUT) )
YANG DITETAPKAN
YANG DITETAPKAN
OUTPUT
OUTPUT ( (KELUARANKELUARAN) ) MENUNJUKKAN PRODUKMENUNJUKKAN PRODUK ( (BARANG ATAU JASABARANG ATAU JASA) ) YANGYANG (
DIHASILKAN DARI PROGRAM ATAU KEGIATAN SESUAI DENGAN (
DIHASILKAN DARI PROGRAM ATAU KEGIATAN SESUAI DENGAN INPUTINPUT) )
YANG DIGUNAKAN
YANG DIGUNAKAN OUTPUT
OUTPUT ( (KELUARANKELUARAN) ) MENUNJUKKAN PRODUKMENUNJUKKAN PRODUK ( (BARANG ATAU JASABARANG ATAU JASA) ) YANGYANG (
DIHASILKAN DARI PROGRAM ATAU KEGIATAN SESUAI DENGAN (
DIHASILKAN DARI PROGRAM ATAU KEGIATAN SESUAI DENGAN INPUTINPUT) )
YANG DIGUNAKAN
YANG DIGUNAKAN
INPUT
INPUT ( (MASUKANMASUKAN) ) ADALAH BESARNYA SUMBER SUMBERADALAH BESARNYA SUMBER SUMBER-- : : DANADANA, , SUMBERSUMBER
, ,
DAYA MANUSIA, MATERIAL, WAKTU DAN TEKNOLOGI YANG DIGUNAKAN
DAYA MANUSIA MATERIAL WAKTU DAN TEKNOLOGI YANG DIGUNAKAN
UNTUK MELAKSANAKAN PROGRAM ATAU KEGIATAN SESUAI DENGAN
UNTUK MELAKSANAKAN PROGRAM ATAU KEGIATAN SESUAI DENGAN
(
(INPUTINPUT) ) YANG DIGUNAKANYANG DIGUNAKAN
INPUT
INPUT ( (MASUKANMASUKAN) ) ADALAH BESARNYA SUMBER SUMBERADALAH BESARNYA SUMBER SUMBER-- : : DANADANA, , SUMBERSUMBER , ,
DAYA MANUSIA, MATERIAL, WAKTU DAN TEKNOLOGI YANG DIGUNAKAN
DAYA MANUSIA MATERIAL WAKTU DAN TEKNOLOGI YANG DIGUNAKAN
UNTUK MELAKSANAKAN PROGRAM ATAU KEGIATAN SESUAI DENGAN
UNTUK MELAKSANAKAN PROGRAM ATAU KEGIATAN SESUAI DENGAN (
(INPUTINPUT) ) YANG DIGUNAKANYANG DIGUNAKAN
/
KINERJA PRESTASI/ KERJA DITUNJUKKAN OLEH HUBUNGAN ANTARA
KINERJA PRESTASI KERJA DITUNJUKKAN OLEH HUBUNGAN ANTARA
( ) ( ) & ( )
INPUT MASUKAN DENGAN OUTPUT KELUARAN ( ) ( ) & OUTCOME HASIL ( )
INPUT MASUKAN DENGAN OUTPUT KELUARAN/ OUTCOME HASIL
KINERJA PRESTASI/ KERJA DITUNJUKKAN OLEH HUBUNGAN ANTARA
KINERJA PRESTASI KERJA DITUNJUKKAN OLEH HUBUNGAN ANTARA ( ) ( ) & ( )
INPUT MASUKAN DENGAN OUTPUT KELUARAN ( ) ( ) & OUTCOME HASIL ( )
14
14
ANALISIS STANDAR
ANALISIS STANDAR
BELANJA
BELANJA
(
ASB
)
(
ASB
)
ANALISIS STANDAR
ANALISIS STANDAR
BELANJA
BELANJA
(
ASB
)
(
ASB
)
Dalam sistem anggaran kinerja setiap usulan
Dalam sistem anggaran kinerja setiap usulan
,
program, kegiatan dan anggaran dinilai
program kegiatan dan anggaran dinilai
kewajarannya
kewajarannya
Dalam sistem anggaran kinerja setiap usulan
Dalam sistem anggaran kinerja setiap usulan
,
program, kegiatan dan anggaran dinilai
program kegiatan dan anggaran dinilai
kewajarannya
kewajarannya
standar analisa belanja adalah standar atau
standar analisa belanja adalah standar atau
pedoman yang digunakan untuk menganalisis
pedoman yang digunakan untuk menganalisis
kewajaran beban kerja
kewajaran beban kerja atauatau biayabiaya setiap programsetiap program atau kegiatan yang dilaksanakan dalam satu
atau kegiatan yang dilaksanakan dalam satu
tahun anggaran
tahun anggaran
standar analisa belanja adalah standar atau
standar analisa belanja adalah standar atau
pedoman yang digunakan untuk menganalisis
pedoman yang digunakan untuk menganalisis
kewajaran beban kerja
kewajaran beban kerja atauatau biayabiaya setiap programsetiap program atau kegiatan yang dilaksanakan dalam satu
atau kegiatan yang dilaksanakan dalam satu
tahun anggaran
tahun anggaran
penilaian kewajaran dalam
penilaian kewajaran dalam
ASB
ASB
:
mencakup dua hal :
mencakup dua hal kewajaran beban kerjakewajaran beban kerja dandan kewajaran biaya
kewajaran biaya
penilaian kewajaran dalam
penilaian kewajaran dalam
ASB
ASB
: mencakup dua hal :
mencakup dua hal kewajaran beban kerjakewajaran beban kerja dandan kewajaran biaya
15
15
Analisis Standar
Analisis Standar
Belanja
Belanja
(
ASB
)
(
ASB
)
Analisis Standar
Analisis Standar
Belanja
Belanja
(
ASB
)
(
ASB
)
Mendorong unit kerja untuk
selektif
Mendorong unit kerja untuk
selektif
Menghindari belanja yang kurang efektif dan
Menghindari belanja yang kurang efektif dan
efisien
efisien
Menghindari tumpang tindih belanja
Menghindari tumpang tindih belanja
Mendorong unit kerja untuk
selektif
Mendorong unit kerja untuk
selektif
Menghindari belanja yang kurang efektif dan
Menghindari belanja yang kurang efektif dan
efisien
efisien
Menghindari tumpang tindih belanja
Menghindari tumpang tindih belanja
manfaat
16 16
PENILAIAN KEWAJARAN
PENILAIAN KEWAJARAN
BEBAN KERJA
BEBAN KERJA
PENILAIAN KEWAJARAN
PENILAIAN KEWAJARAN
BEBAN KERJA
BEBAN KERJA
•KAITANKAITAN LOGISLOGIS ANTARAANTARA PROGRAM KEGIATANPROGRAM KEGIATAN// YANGYANG
DIUSULKAN DENGAN STRATEGI DAN PRIORITAS APBD
DIUSULKAN DENGAN STRATEGI DAN PRIORITAS APBD
•
•KESESUAIANKESESUAIAN ANTARAANTARA PROGRAM KEGIATANPROGRAM KEGIATAN// YANGYANG
DIUSULKAN DENGAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN
DIUSULKAN DENGAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN
KERJA YANG BERSANGKUTAN
KERJA YANG BERSANGKUTAN
•
•KAPASITASKAPASITAS SATUANSATUAN KERJAKERJA UNTUKUNTUK MELAKSANAKANMELAKSANAKAN /
PROGRAM KEGIATAN PADA TINGKAT PENCAPAIAN YANG/ PROGRAM KEGIATAN PADA TINGKAT PENCAPAIAN YANG
DIINGINKAN DAN DALAM JANGKA WAKTU SATU TAHUN
DIINGINKAN DAN DALAM JANGKA WAKTU SATU TAHUN
ANGGARAN
ANGGARAN
•KAITANKAITAN LOGISLOGIS ANTARAANTARA PROGRAM KEGIATANPROGRAM KEGIATAN// YANGYANG DIUSULKAN DENGAN STRATEGI DAN PRIORITAS APBD
DIUSULKAN DENGAN STRATEGI DAN PRIORITAS APBD
•
•KESESUAIANKESESUAIAN ANTARAANTARA PROGRAM KEGIATANPROGRAM KEGIATAN// YANGYANG DIUSULKAN DENGAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN
DIUSULKAN DENGAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN
KERJA YANG BERSANGKUTAN
KERJA YANG BERSANGKUTAN
•
•KAPASITASKAPASITAS SATUANSATUAN KERJAKERJA UNTUKUNTUK MELAKSANAKANMELAKSANAKAN /
PROGRAM KEGIATAN PADA TINGKAT PENCAPAIAN YANG/
PROGRAM KEGIATAN PADA TINGKAT PENCAPAIAN YANG
DIINGINKAN DAN DALAM JANGKA WAKTU SATU TAHUN
DIINGINKAN DAN DALAM JANGKA WAKTU SATU TAHUN
ANGGARAN
17 17
PENILAIAN KEWAJARAN
PENILAIAN KEWAJARAN
BIAYA
BIAYA
•KAITAN ANTARA BIAYA YANG DIANGGARKAN DENGAN KAITAN ANTARA BIAYA YANG DIANGGARKAN DENGAN TARGET PENCAPAIAN KINERJA (STANDAR BIAYA)
TARGET PENCAPAIAN KINERJA (STANDAR BIAYA)
•
•KAITAN ANTARA STANDAR BIAYA DENGAN HARGA YANG KAITAN ANTARA STANDAR BIAYA DENGAN HARGA YANG BERLAKU
BERLAKU
•KAITAN ANTARA BIAYA YANG DIANGGARKAN, TARGET KAITAN ANTARA BIAYA YANG DIANGGARKAN, TARGET PENCAPAIAN KINERJA DENGAN SUMBER DANA
18
18
PENILAIAN KEWAJARAN BIAYA
PENILAIAN KEWAJARAN BIAYA
PROGRAM
PROGRAM
KEGIATAN
KEGIATAN TARGET KINERJATARGET KINERJA
ANGGARAN BELANJA
ANGGARAN BELANJA STANDAR BIAYASTANDAR BIAYA
HARGA YANG BERLAKU
HARGA YANG BERLAKU
19
19
CONTOH
CONTOH
KEGIATAN
KEGIATAN TARGET KINERJATARGET KINERJA
ANGGARAN
ANGGARAN BELANJABELANJA STANDAR BIAYASTANDAR BIAYA
HARGA YANG BERLAKU
HARGA YANG BERLAKU
•
TOT BINTEK PENYUSUNAN PROGRAM DAN ANGGARAN DAERAH
100 PESERTA TERLATIH
BELANJA PEGAWAI
BELANJA BARANG/JASA BELANJA RATA-RATA PERPESERTA
HONOR FASILITATOR BIAYA MAKAN & MINUM BIAYA PENGGANDAAN BIAYA TRANSPOT
20
20
HARGA SATUAN UNIT BIAYA YANG BERLAKU BAGI MASING-MASING DAERAH
STANDAR BIAYA
STANDAR BIAYA
ALOKASI ANGGARAN BELANJA
ALOKASI ANGGARAN BELANJA
SETIAP PROGRAM/KEGIATAN
SETIAP PROGRAM/KEGIATAN
pengertian
21
21
DASAR PENILAIAN KINERJA
DASAR PENILAIAN KINERJA
MASUKAN
MASUKAN
TINGKAT ATAU BESARAN SUMBER UNTUK MELAKSANAKAN
TINGKAT ATAU BESARAN SUMBER UNTUK MELAKSANAKAN
PROGRAM/KEGIATAN
PROGRAM/KEGIATAN
KELUARAN
KELUARAN
PRODUK YANG DIHASILKAN PROGRAM/KEGIATAN
PRODUK YANG DIHASILKAN PROGRAM/KEGIATAN
HASIL
HASIL
TINGKAT KEBERHASILAN KELUARAN ROGRAM/KEGIATAN
TINGKAT KEBERHASILAN KELUARAN ROGRAM/KEGIATAN
MANFAAT
MANFAAT
TINGKAT KEMANFAATAN YANG DAPAT DIRASAKAN SEBAGAI
TINGKAT KEMANFAATAN YANG DAPAT DIRASAKAN SEBAGAI
NILAI TAMBAH BAGI MASYARAKAT DAN PEMDA
NILAI TAMBAH BAGI MASYARAKAT DAN PEMDA
DAMPAK
DAMPAK
DAMPAK MANFAAT TERHADAP KONDISI MAKRO
22 22 Pendapatan Kegiatan 1 S.3.A.1 •Bidang Kewenangan •Visi •Misi •Tujuan •Sasaran •Tugas pokok •Fungsi S.1 Program : •Program 1 •Program 2 •Program 3 •Program 4 •dst S.2 Program 1: •Kegiatan 1 •Kegiatan 2 S.2.A Program 2: •Kegiatan 1 •Kegiatan 2 S.2.A Program 3: •Kegiatan 1 •Kegiatan 2 S.2.A Program 4: •Kegiatan 1 •Kegiatan 2 S.2.A Pendapatan Kegiatan 2 S.3.A.1 Belanja Langsung Kegiatan 1 S.3.B.1.1 Belanja Langsung Kegiatan 2 S.3.B.1.1 Bel Tdk Langsung S.3.B.2.1
Rekap Bel. Langsung Kegiatan-Kegiatan
S.3.B.1
Rek Bel. Tdk Langsung
S.3.B.2 Rekap Pendapatan Kegiatan-Kegiatan S.3.A Rekap Belanja S.3.B Ringkasan Anggaran S.3 PERDA APBD
PERDA APBD PENJABARAN APBDPENJABARAN APBD
Lamp I
Lamp I
PERDA
PERDA
ALUR PENYUSUNAN RASK ALUR PENYUSUNAN RASK
23 23 RKA-SKPD 2.1 RKA-SKPD 2.2 RKA-SKPD 3.1 RKA-SKPD 1 RKA-SKPD 3.2 RKA-SKPD RKA-SKPD 2.2.1 Kode
Kode Nama FormulirNama Formulir
-RKA SKPD
-RKA SKPD Ringkasan Anggaran Pendapatan BelanjaRingkasan Anggaran Pendapatan Belanja, ,
dan dan Pembiayaan SKPD Pembiayaan SKPD -RKA SKPD -RKA SKPD 1
1 Rincian Anggaran PendapatanRincian Anggaran Pendapatan SKPDSKPD
-RKA SKPD
-RKA SKPD
.
2 1.
2 1 Rincian Anggaran Belanja TidakLangsung SKPDRincian Anggaran Belanja TidakLangsung SKPD
-RKA SKPD
-RKA SKPD
.
2 2.
2 2 Rekapitulasi Rincian Anggaran BelanjaLangsung menurutRekapitulasi Rincian Anggaran BelanjaLangsung menurut Program dan Kegiatan SKPD
Program dan Kegiatan SKPD
-RKA SKPD
-RKA SKPD
. .
2 2 1. .
2 2 1 Rincian Anggaran Belanja Langsungmenurut ProgramRincian Anggaran Belanja Langsungmenurut Program dan Per Kegiatan SKPD
dan Per Kegiatan SKPD
-RKA SKPD
-RKA SKPD
.
3 1.
3 1 Rincian Penerimaan Pembiayaan DaerahRincian Penerimaan Pembiayaan Daerah
-RKA SKPD
-RKA SKPD
.
3 2.
3 2 Rincian Pengeluaran Pembiayaan DaerahRincian Pengeluaran Pembiayaan Daerah
ALUR PENGERJAAN RKA SKPD
24
24
-FORMULIR RKA SKPD
-FORMULIR RKA SKPD
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH FormulirRKA - SKPD FormulirRKA - SKPD Provinsi/Kabupaten/Kota ……. Provinsi/Kabupaten/Kota ……. Tahun Anggaran …… Tahun Anggaran …… Urusan Pemerintahan Urusan Pemerintahan : x.xx. ………...: x.xx. ………... Organisasi Organisasi : x.xx.xx. ……….: x.xx.xx. ……….
Ringkasan Anggaran Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan
Ringkasan Anggaran Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan
Satuan Kerja Perangkat Daerah
Satuan Kerja Perangkat Daerah
Kode
Kode
Rekening
Rekening UraianUraian Jumlah (Rp)Jumlah (Rp) 1 1 22 33 Surplus/ (Defisit) Surplus/ (Defisit) Pembiayaan neto Pembiayaan neto …… ……..,tanggal………....,tanggal……….. Kepala SKPD Kepala SKPD (
(tanda tangan)tanda tangan)
(nama lengkap) (nama lengkap) NIP. … … … NIP. … … …
25
25
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Formulir
Formulir RKA-SKPD 1 RKA-SKPD 1 Provinsi/Kabupaten/Kota ……. Provinsi/Kabupaten/Kota ……. Tahun Anggaran … Tahun Anggaran … Urusan Pemerintahan Urusan Pemerintahan : x.xx. ………: x.xx. ……… Organisasi Organisasi : x.xx.xx. ………: x.xx.xx. ……… Rincian Anggaran Pendapatan Satuan Kerja Perangkat Daerah
Rincian Anggaran Pendapatan Satuan Kerja Perangkat Daerah
Kode
Kode
Rekening
Rekening UraianUraian Rincian PenghitunganRincian Penghitunganvolume volume satuansatuan Tarif/Tarif/ Jumlah(Rp)Jumlah(Rp) Harga Harga 1 1 22 33 44 55 6 = (3 x 5)6 = (3 x 5) x x xx xx xxxx xxxx x x xx xx xxxx xxxx Jumlah Jumlah …… ……..,tanggal………..,tanggal……… Kepala SKPD Kepala SKPD (tanda tangan) (tanda tangan) (nama lengkap) (nama lengkap) NIP. … … … NIP. … … … Keterangan Keterangan :: Tanggal Pembahasan Tanggal Pembahasan :: Catatan Hasil Pembahasan Catatan Hasil Pembahasan :: 1. 1. 2. 2. Dst. Dst.
Tim Anggaran Pemerintah Daerah:
Tim Anggaran Pemerintah Daerah:
No
No NamaNama NIPNIP JabatanJabatan TandatanganTandatangan 1 1 2 2 dst dst
26
26
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH FormulirRKA-SKPD 2.1FormulirRKA-SKPD 2.1 Provinsi/Kabupaten/Kota …… Provinsi/Kabupaten/Kota …… Tahun Anggaran … Tahun Anggaran … Urusan Pemerintahan Urusan Pemerintahan : x.xx. ………: x.xx. ……… Organisasi Organisasi : x.xx.xx. ………: x.xx.xx. ……… Rincian Anggaran Belanja Tidak Langsung Satuan Kerja Perangkat Daerah
Rincian Anggaran Belanja Tidak Langsung Satuan Kerja Perangkat Daerah
Kode
Kode
Rekening
Rekening UraianUraian Tahun nvolume Tahun nvolume satuansatuan Harga satuanHarga satuan JumlahJumlah Tahun n+1Tahun n+1
(Rp) (Rp) 1 1 22 33 44 55 6=(3x5)6=(3x5) 77 x x xx xxxx xxxx x x xx xxxx xxxx Jumlah Jumlah …… ……..,tanggal………....,tanggal……….. Kepala SKPD Kepala SKPD (tanda tangan) (tanda tangan) (nama lengkap) (nama lengkap) NIP. … … … NIP. … … … Keterangan Keterangan :: Tanggal Pembahasan Tanggal Pembahasan :: Catatan Hasil Pembahasan
Catatan Hasil Pembahasan :: 1. 1. 2. 2. Dst Dst
Tim Anggaran Pemerintah Daerah:
Tim Anggaran Pemerintah Daerah:
No
No NamaNama NIPNIP JabatanJabatan Tanda TanganTanda Tangan 1 1 2 2 dst dst
27
27
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH FormulirRKA-SKPD 2.2FormulirRKA-SKPD 2.2 Provinsi/Kabupaten/Kota …… Provinsi/Kabupaten/Kota …… Tahun Anggaran ... Tahun Anggaran ... Urusan Pemerintahan Urusan Pemerintahan : x. xx. ………: x. xx. ……… Organisasi Organisasi : x. xx. xx. ………: x. xx. xx. ……… Rekapitulasi Anggaran Belanja Langsung Berdasarkan Program dan Kegiatan
Rekapitulasi Anggaran Belanja Langsung Berdasarkan Program dan Kegiatan
Kode
Kode UraianUraian LokasiLokasi
Kegiatan
Kegiatan Target KinerjaTarget Kinerja(Kuantitatif)(Kuantitatif) JumlahJumlah
Program
Program KegiatanKegiatan Tahun nTahun n TahunTahun
n+1
n+1
Belanja
Belanja
Pegawai
Pegawai Barang & JasaBarang & Jasa ModalModal JumlahJumlah
1 1 22 33 44 55 66 77 88 9=6+7+89=6+7+8 1010 xx xx Program ….Program …. xx xx Kegiatan ….Kegiatan …. xx xx Kegiatan ….Kegiatan …. xx xx dst ….dst …. xx xx dst ….dst …. xx xx dst ….dst …. Jumlah Jumlah …… ……..,tanggal………....,tanggal……….. Kepala SKPD Kepala SKPD (
(tanda tangan)tanda tangan) (nama lengkap) (nama lengkap) NIP. … … … NIP. … … …
28 28
1.
Dst.
Tanda Tangan
Jabatan
NIP
Nam
a
No
Tim
Anggaran Pemerintah Daerah:
Dst
1.
:
Catatan Hasil Pem
bahasan
:
Tanggal Pem
bahasan
:
Keterangan
…
… ..,tanggal
…
…
… ..
Kepala SKPD
(tanda tangan)
(nam
a lengkap)
NIP. … … …
Jum
lah
xx
xx
x
x
x
xx
xx
x
x
x
6=(3 x 5)
5
4
3
2
1
Harga
satuan
satuan
volum
e
Jum
lah
(Rp)
Rincian Penghitungan
Uraian
Kode
Rekening
Rincian Anggaran Belanja Langsung
m
enurut Program
dan Per Kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah
Kelom
pok Sasaran Kegiatan :
…
…
…
…
…
Hasil
Keluaran
Masukan
Capaian Program
Target Kinerja
Tolok Ukur Kinerja
Indikator
Indikator & Tolok Ukur Kinerja Belanja Langsung
: Rp ... (...
...)
Jum
lah Tahun n+1
: Rp ... (...
...)
Jum
lah Tahun n
: Rp ... (...
...)
Jum
lah Tahun n
-1
: …
…
…
…
…
…
…
.
Lokasi kegiatan
: x. xx. xx. xx. xx.
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
..
Kegiatan
: x. xx. xx. xx.
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
..
Program
: x. xx. xx.
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
..
Organisasi
: x. xx.
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
Urusan Pem
erintahan
Provinsi/Kabupaten/Kota
…
… .
Tahun Anggaran
…...
Form
ulir
RKA -SKPD
2.2.1
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
1.
Dst.
Tanda Tangan
Jabatan
NIP
Nam
a
No
Tim
Anggaran Pemerintah Daerah:
Dst
1.
:
Catatan Hasil Pem
bahasan
:
Tanggal Pem
bahasan
:
Keterangan
…
… ..,tanggal
…
…
… ..
Kepala SKPD
(tanda tangan)
(nam
a lengkap)
NIP. … … …
Jum
lah
xx
xx
x
x
x
xx
xx
x
x
x
6=(3 x 5)
5
4
3
2
1
Harga
satuan
satuan
volum
e
Jum
lah
(Rp)
Rincian Penghitungan
Uraian
Kode
Rekening
Rincian Anggaran Belanja Langsung
m
enurut Program
dan Per Kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah
Kelom
pok Sasaran Kegiatan :
…
…
…
…
…
Hasil
Keluaran
Masukan
Capaian Program
Target Kinerja
Tolok Ukur Kinerja
Indikator
Indikator & Tolok Ukur Kinerja Belanja Langsung
: Rp ... (...
...)
Jum
lah Tahun n+1
: Rp ... (...
...)
Jum
lah Tahun n
: Rp ... (...
...)
Jum
lah Tahun n
-1
: …
…
…
…
…
…
…
.
Lokasi kegiatan
: x. xx. xx. xx. xx.
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
..
Kegiatan
: x. xx. xx. xx.
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
..
Program
: x. xx. xx.
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
..
Organisasi
: x. xx.
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
Urusan Pem
erintahan
Provinsi/Kabupaten/Kota
…
… .
Tahun Anggaran
…...
Form
ulir
RKA -SKPD
2.2.1
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
29
29
Contoh Pengisian Indikator Kinerja
Contoh Pengisian Indikator Kinerja
Program : Program Pendidikan Anak Usia Dini
Kegiatan : Pembangunan sarana dan prasarana Gedung Sekolah (TK)
Tolok ukur
Tolok ukur Target kinerjaTarget kinerja
Capaian program
Capaian program Rasio Anak Usia Dini yang bersekolah dengan Rasio Anak Usia Dini yang bersekolah dengan Jumlah Anak Usia Dini
Jumlah Anak Usia Dini 1:31:3
Masukan
Masukan DanaDana 754.000.000754.000.000
Keluaran
Keluaran Gedung sekolah baru (TK) dengan standar 3 Gedung sekolah baru (TK) dengan standar 3 kelas setiap sekolah
kelas setiap sekolah 5 unit
5 unit
Hasil
Hasil Jumlah kelas dibanding anak didik Jumlah kelas dibanding anak didik Jumlah anak yang terlayaniJumlah anak yang terlayani
1:401:40
30
30
n
Program
Penjabaran kebijakan SKPD dalam bentuk upaya yang berisi satu atau lebih kegiatan dengan
menggunakan sumber daya yang disediakan untuk
mencapai hasil yang terukur sesuai dengan misi SKPD.
n
Kegiatan
Bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu atau lebih unit kerja pada SKPD sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur pada suatu program dan
terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumber daya baik yang berupa personil (sumber daya
manusia), barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana, atau kombinasi dari beberapa atau
kesemua jenis sumber daya tersebut sebagai masukan (input) untuk menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk barang/jasa.
31
31
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAHProvinsi/Kabupaten/Kota ……. FormulirRKA-SKPD 3.1FormulirRKA-SKPD 3.1 Provinsi/Kabupaten/Kota ……. Tahun Anggaran …... Tahun Anggaran …... Urusan Pemerintahan Urusan Pemerintahan : x. xx. : x. xx. ……… Organisasi Organisasi : x. xx. xx.: x. xx. xx. ……… Rincian Penerimaan Pembiayaan
Rincian Penerimaan PembiayaanKode
Kode
Rekening
Rekening UraianUraian Jumlah(Rp)Jumlah(Rp)
1 1x 22 33 x xx xx xxxx xxxx x x xx xx xxxx xxxx x x xx xx xxxx xxxx Jumlah Penerimaan Jumlah Penerimaan ……… ……… tanggal ………tanggal ……… Kepala SKPD Kepala SKPD (tanda tangan) (tanda tangan) (nama lengkap) (nama lengkap) NIP. … … … NIP. … … … Keterangan Keterangan :: Tanggal Pembahasan Tanggal Pembahasan :: Catatan Hasil Pembahasan Catatan Hasil Pembahasan :: 1.
1.2. 2.Dst
DstTim Anggaran Pemerintah Daerah:
Tim Anggaran Pemerintah Daerah:No
No NamaNama NIPNIP JabatanJabatan Tanda TanganTanda Tangan
1 1 2 2 dst dst
32
32
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAHProvinsi/Kabupaten/Kota ……. FormulirRKA-SKPD 3.2FormulirRKA-SKPD 3.2 Provinsi/Kabupaten/Kota ……. Tahun Anggaran …... Tahun Anggaran …... Urusan Pemerintahan Urusan Pemerintahan : x. xx. : x. xx. ……… Organisasi Organisasi : x. xx. xx.: x. xx. xx. ……… Rincian Pengeluaran Pembiayaan
Rincian Pengeluaran PembiayaanKode
Kode
Rekening
Rekening UraianUraian Jumlah(Rp)Jumlah(Rp)
1 1x 22 33 x xx xx xxxx xxxx x x xx xx xxxx xxxx x x xx xx xxxx xxxx Jumlah Penerimaan Jumlah Penerimaan ……… ……… tanggal ………tanggal ……… Kepala SKPD Kepala SKPD (tanda tangan) (tanda tangan) (nama lengkap) (nama lengkap) NIP. … … … NIP. … … … Keterangan Keterangan :: Tanggal Pembahasan Tanggal Pembahasan :: Catatan Hasil Pembahasan Catatan Hasil Pembahasan :: 1.
1.2. 2.Dst
DstTim Anggaran Pemerintah Daerah:
Tim Anggaran Pemerintah Daerah:No
No NamaNama NIPNIP JabatanJabatan Tanda TanganTanda Tangan
1 1 2 2 dst dst
33
33
33
33
. Pasal 27 PP 58 / 2005Pasal 27 PP 58 / 2005
Klasifikasi Belanja Daerah
Klasifikasi Belanja Daerah
ORGANISASI FUNGSI PROGRAM &KEGIATAN JENIS BELANJA disesuaikan dengan susunan organisasi pemerintahan daerah Klasifikasi berdasarkan urusan pemerintahan Klasifikasi fungsi pengelolaan keuangan negara diklasifikasikan menurut kewenangan pemerintahan provinsi dan kabupaten/kota
untuk keselarasan dan keterpaduan pengelolaan
keuangan negara
a.pelayanan umum
b.Ketertiban & keamanan c. ekonomi d. lingkungan
hidup
e. perumahan dan fasilitas umum; f. kesehatan g. pariwisata & budaya h. agama i. pendidikan j. perlindungan sosial disesuaikan dengan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah a.belanja pegawai; b.belanja barang & jasa c.belanja modal;
d.bunga e.subsidi f.hibah
g.bantuan sosial
h.belanja bagi hasil & bantuan keuangan i.belanja tdk terduga
Penganggaran dalam APBD untuk setiap jenis
belanja berdasarkan ketentuan
perundang-undangan
DPRD, kepala daerah dan wakil kepala daerah,
sekretariat daerah, sekretariat DPRD, dinas,
kecamatan, lembaga teknis daerah, dan
kelurahan
urusan yang bersifat wajib dan urusan bersifat pilihan yang
menjadi kewenangan pemerintahan provinsi dan pemerintahan kabupaten/kota
34
34
Struktur Belanja
Struktur Belanja
KEPMENDAGRI 29/2002 PERMENDAGRI 13/2006
APARATUR & PELAYANAN PUBLIK
APARATUR & PELAYANAN PUBLIK
Belanja Administrasi UmumBelanja Administrasi Umum Belanja PegawaiBelanja Pegawai
Belanja Barang & JasaBelanja Barang & Jasa Belanja Perjalanan DinasBelanja Perjalanan Dinas Belanja PemeliharaanBelanja Pemeliharaan
Belanja Tidak LangsungBelanja Tidak Langsung Belanja PegawaiBelanja Pegawai Belanja BungaBelanja Bunga Belanja SubsidiBelanja Subsidi Belanja HibahBelanja Hibah
Belanja Bantuan SosialBelanja Bantuan Sosial
Belanja Bagi Hasil & Bantuan KeuBelanja Bagi Hasil & Bantuan Keu Belanja Tak TerdugaBelanja Tak Terduga
Belanja Operasi & PemeliharaanBelanja Operasi & Pemeliharaan Belanja PegawaiBelanja Pegawai
Belanja Barang & JasaBelanja Barang & Jasa Belanja Perjalanan DinasBelanja Perjalanan Dinas Belanja PemeliharaanBelanja Pemeliharaan
Belanja LangsungBelanja Langsung
Program …
Program …
Kegiatan …
Kegiatan …
Belanja PegawaiBelanja Pegawai Belanja BarangBelanja Barang Belanja ModalBelanja Modal Belanja ModalBelanja Modal
Belanja ModalBelanja Modal
BELANJA BAGI HASIL & BANTUAN KEU
BELANJA BAGI HASIL & BANTUAN KEU
BELANJA TIDAK TERSANGKA
35
35
Dasar pertimbangan
Dasar pertimbangan
Pengelompokan 9 Jenis Belanja
Pengelompokan 9 Jenis Belanja
/
Pasal 39 PP 58 2004 menyatakan bahwa setiap jenis belanja yang dianggarkan harus memperhatikan keterkaitan pendanaan dengan keluaran dan hasil yang
,
diharapkan dari program dan kegiatan yang dianggarkan termasuk efisiensi
.
dalam pencapaian keluaran dan hasil tersebut
,
Mempertimbangkan ketentuan tersebut diatas maka Belanja Daerah yang diklasifikasikan menurut jenis belanja dibagi kedalam kelompok Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung.
Jenis belanja yg tidak langsung dapat diukur dengan keluaran dan hasil yang diharapkan dari suatu program dan kegiatan seperti belanja pegawai
, ,
untuk membayar gaji dan tunjangan PNS belanja bunga belanja
, ,
subsidi belanja hibah belanja bantuan sosial belanja bagi
, .
hasil bantuan keuangan dan belanja tak terduga
Jenis belanja yang langsung dapat diukur dengan hasil dari suatu program dan
,
kegaitan yang dianggarkan termasuk efisiensi dalam pencapaian keluaran /
dan hasil tersebut yaitu belanja pegawai untuk membayar honorarium upah
, .
kerja belanja barang dan jasa dan belanja modal
36
36
Pengertian Belanja Langsung
Pengertian Belanja Langsung
dan Tidak Langsung
dan Tidak Langsung
n Kelompok belanja langsung merupakan belanja yang
terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan satuan kerja perangkat daerah yang pengaruh kontribusinya terhadap prestasi kerja sukar diukur.
n
n Kelompok belanja tidak langsung merupakan belanja
yang tidak terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan satuan kerja perangkat daerah yang kontribusinya terhadap pencapaian prestasi kerja dapat diukur.
37
37
Belanja Langsung
Belanja Langsung
n
Kelompok belanja langsung dibagi menurut
jenis belanja yang terdiri dari:
n belanja pegawai;
n belanja barang dan jasa; dan n belanja modal.
n
n
Belanja pegawai langsung adalah untuk
pengeluaran
honorarium/upah
dalam
melaksanakan kegiatan pemerintahan baik
yang diterima PNS ataupun Non-PNS
38
38
Belanja Barang
Belanja Barang
n Belanja barang dan jasa digunakan untuk
pembelian/pengadaan barang dan/atau
pemakaian jasa dalam melaksanakan kegiatan pemerintahan.
n
n Pembelian/pengadaan barang dan/atau pemakaian
jasa mencakup belanja :
n
n
barang pakai habis, bahan/material, jasa
kantor, cetak/penggandaan, sewa
keperluan kantor, makanan dan
minuman, pakaian dinas, pakaian
kerja, pakaian pada hari-hari tertentu,
perjalanan dinas, perjalanan pindah
tugas dan pemulangan pegawai.
39
39
Kebijakan Belanja Barang &
Kebijakan Belanja Barang &
Jasa
Jasa
n
Disesuaikan dg kebutuhan nyata dalam
pelaksanaan TUPOKSI SKPD.
n
mempertimbangkan jml pegawai &
volume
n
didahului evaluasi persediaan barang
& barang dalam pemakaian
n
Mengoptimalkan produksi dalam negeri
n
Mengacu pada standar sarana &
prasarana (PMD 7/2006 dan
PMK
96/PMK.02/2006
)
40
40
Belanja Modal
Belanja Modal
n
Belanja modal merupakan pengeluaran
yang dilakukan dalam rangka
pembelian/pengadaan atau
pembangunan aset berwujud yang
mempunyai
masa manfaat lebih dari
12 (duabelas) bulan
untuk digunakan
dalam kegiatan pemerintahan, seperti
dalam bentuk tanah, peralatan dan
mesin, gedung dan bangunan, jalan,
irigasi dan jaringan dan aset tetap
41
41
Kriteria belanja Modal
Kriteria belanja Modal
n
Masa manfaat > 12 bulan
n
Obyek pemeliharaan
n
Jumlah nilai Rp material sesuai kebijakan
akuntansi
n
Pengadaan software utk sistem
informasi manajemen dianggarkan pada
belanja modal.
42
42
Penilaian Belanja Modal
Penilaian Belanja Modal
n Dalam hal pembelian/pengadaan atau pembangunan
aset berwujud nilai yang dianggarkan sebesar harga perolehan.
n
n Harga perolehan merupakan jumlah kas atau setara kas
yang dibayarkan atau nilai wajar imbalan lain yang diberikan untuk memperoleh suatu aset pada saat perolehan sampai dengan aset tersebut dalam
kondisi dan tempat yang siap untuk dipergunakan.
n
n Jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan atau nilai
wajar imbalan lain yang diberikan untuk memperoleh suatu aset pada saat perolehan mencakup harga
beli/bangun aset, biaya administrasi pembelian/ pembangunan aset, biaya pengiriman, biaya pajak dan biaya lainnya yang diperlukan sampai dengan aset tersebut digunakan.
43
43
Belanja Tidak Langsung
Belanja Tidak Langsung
n
Kelompok belanja tidak langsung terdiri
dari:
n
belanja pegawai;
nbunga;
n
subsidi;
nhibah;
n
belanja bagi hasil;
nbantuan keuangan;
nbantuan sosial; dan
44
44
Belanja Pegawai (tidak
Belanja Pegawai (tidak
langsung)
langsung)
n Belanja pegawai adalah belanja kompensasi, dalam
bentuk gaji dan tunjangan yang ditetapkan berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang diberikan kepada pegawai negeri sipil.
n
n Uang representasi dan tunjangan pimpinan dan
anggota DPRD serta gaji dan tunjangan kepala daerah dan wakil kepala daerah dianggarkan dalam belanja pegawai.
n
n Pemerintah daerah dapat memberikan tambahan
penghasilan kepada PNS daerah berdasarkan pertimbangan yang obyektif dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah dan memperoleh persetujuan DPRD sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
45
45
Belanja SKPD
Belanja SKPD
n
Belanja Tidak Langsung
n
Belanja Pegawai – Gaji
nn
Belanja Langsung
n
Belanja Pegawai – honor
nBelanja Barang & Jasa
n
Belanja Modal
46
46
Belanja Pimpinan & Anggota
Belanja Pimpinan & Anggota
DPRD
DPRD
n
Uang Representasi & Tunjangan Pimpinan &
Anggota DPRD
n >>> Dianggarkan pada Belanja DPRD
n
Belanja Tunjangan Kesejahteraan dan Belanja
Penunjang Kegiatan DPRD
n >>> Dianggarkan pada Belanja Sekretariat DPRD
n
Belanja Penunjang Operasional Pimpinan
DPRD & Tunjangan Komunikasi Intensif bagi
Pimpinan & Anggota DPRD
n >>> Dianggarkan pada Belanja DPRD
n >>> Dapat dilaksanakan sesuai ketentuan yang
diatur dalam PP 37/2006 yang menyempurnakan PP 24/2004 dan PP 37/2005.
47
47
Tunjangan Kesejahteraan
Tunjangan Kesejahteraan
n
Tunjangan kesejahteraan adalah
tunjangan yng disediakan kepada
pimpinan dan angota DPRD berupa
pemberian jaminan pemeliharaan
kesehatan, penyediaan rumah jabatan
pimpinan DPRD dan perlengkapannya,
rumah dinas dan perlengkapannya,
kendaraan dinas jabatan pimpinan
DPRD, pemberian pakaian dinas, uang
duka wafat/tewas dan bantuan biaya
pengurusan jenazah.
(
pasal 1 butir 2 PP
48
48
Belanja Penunjang Kegiatan
Belanja Penunjang Kegiatan
DPRD
DPRD
n
Belanja Penunjang Kegiatan disediakan
untuk mendukung kelancaran tugas,
fungsi dan wewenang DPRD.
n
Belanja Penunjang Kegiatan disusun
berdasarkan Rencana Kerja yang
ditetapkan Pimpinan DPRD.
n n
49
49
Rencana Kerja DPRD
Rencana Kerja DPRD
n
Rencana kerja DPRD dapat berupa
kegiatan:
n
rapat-rapat;
n
kunjungan kerja;
n
penyiapan rancangan peraturan daerah,
pengkajian dan penelaahan
peraturan daerah;
n
peningkatan sumberdaya manusia dan
profesionalisme;
n
koordinasi dan konsultasi kegiatan
50
50
Rincian Belanja DPRD
Rincian Belanja DPRD
n
Belanja Penunjang Kegiatan DPRD
dianggarkan dalam Pos Sekretariat
DPRD yang diuraikan kedalam jenis
belanja sebagai berikut:
n
Belanja Pegawai;
n
Belanja Barang dan Jasa, termasuk :
n Belanja Perjalanan Dinas; n Belanja Pemeliharaan;
n
Belanja Modal.
n Pengelolaan belanja DPRD dilaksanakan oleh
Sekretaris DPRD dengan berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan
51
51
PERBANDINGAN PENGANGGARAN BELANJA
Belanja Yang
Dianggarkan Pada
SKPD
A. Belanja Tidak
Langsung :
• Belanja Pegawai B. Belanja Langsung :
• Belanja Pegawai • Belanja Barang &Jasa • Belanja Modal
Belanja Yang
Dianggarkan Pada
SKPKD
A. Belanja Tidak
Langsung :
• Belanja Pegawai • Belanja Bunga • Belanja Subsidi • Belanja Hibah• Belanja Bagi Hasil
• Belanja Bantuan Sosial • Belanja Bantuan Keuangan • Belanja Tidak Terduga
B. Belanja Langsung :
• Belanja Pegawai • Belanja Barang &Jasa
• Belanja Modal
52
52
BAGAN KODE REKENING
BAGAN KODE REKENING
kode jenis , pendapatan & belanja pembiayaan kode jenis , pendapatan & belanja pembiayaan kode anggaran , pendapatan & belanja pembiayaan kode anggaran , pendapatan & belanja pembiayaan kode bidang pemerintahan kode bidang pemerintahan kode unit organisasi kode unit organisasi kode obyek , pendapatan & belanja pembiayaan kode obyek , pendapatan & belanja pembiayaan kode rincian , obyek pendapatan & belanja pembiayaan kode rincian , obyek pendapatan & belanja pembiayaan kode bagian belanja kode bagian belanja X XX XX XX XX XX XX X kode kelompok , pendapatan belanja & pembiayaan kode kelompok , pendapatan belanja & pembiayaan kode urusan pemerintahan daerah kode urusan pemerintahan daerah kode Organisasi kode Organisasi kode Program kode Program
Kode Akun pendapatan, &
belanja pembiayaan
Kode Akun pendapatan, & belanja pembiayaan kode Kegiatan kode Kegiatan kode jenis , pendapatan belanja & pembiayaan kode jenis , pendapatan belanja & pembiayaan kode obyek , pendapatan belanja & pembiayaan kode obyek , pendapatan belanja & pembiayaan
kode rincian obyek
,
pendapatan belanja
& pembiayaan
kode rincian obyek
, pendapatan belanja & pembiayaan X X XX XX XX XX XX XX XX XX / KEPMENDAGRI 29 2002/ KEPMENDAGRI 29 2002/ KEPMENDAGRI 29 2002/
KEPMENDAGRI 29 2002 PERMENDAGRI 13 2006PERMENDAGRI 13 2006PERMENDAGRI 13 2006PERMENDAGRI 13 2006////
kode kelompok , pendapatan & belanja pembiayaan kode kelompok , pendapatan & belanja pembiayaan
53 53
KLIK
KLIK
CONTOH RKA-SKPD
CONTOH RKA-SKPD
54
54
Beberapa prinsip dalam disiplin
Beberapa prinsip dalam disiplin
anggaran yang perlu diperhatikan
anggaran yang perlu diperhatikan
dalam penyusunan anggaran daerah
dalam penyusunan anggaran daerah
n Pendapatan yang direncanakan merupakan perkiraan
yang terukur secara rasional yang dapat dicapai untuk setiap sumber pendapatan, sedangkan
belanja yang dianggarkan merupakan batas tertinggi pengeluaran belanja;
n Penganggaran pengeluaran harus didukung dengan
adanya kepastian tersedianya penerimaan dalam jumlah yang cukup dan tidak dibenarkan
melaksanakan kegiatan yang belum tersedia atau tidak mencukupi kredit anggarannya dalam
APBD/Perubahan APBD;
n Semua penerimaan dan pengeluaran daerah dalam
tahun anggaran yang bersangkutan harus
dimasukkan dalam APBD dan dilakukan melalui rekening Kas Umum Daerah.
55 55
PENYUSUNAN
PENYUSUNAN
-DPA SKPD
-DPA SKPD
56
56
-DPA SKPD
-DPA SKPD
Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat
Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat
Daerah (DPA-SKPD) adalah dokumen yang memuat
Daerah (DPA-SKPD) adalah dokumen yang memuat
pendapatan, belanja dan pembiayaan yang digunakan
pendapatan, belanja dan pembiayaan yang digunakan
sebagai dasar pelaksanaan anggaran oleh pengguna
sebagai dasar pelaksanaan anggaran oleh pengguna
anggaran/pengguna barang.
anggaran/pengguna barang.
Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat
Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat
Daerah (DPA-SKPD) adalah dokumen yang memuat
Daerah (DPA-SKPD) adalah dokumen yang memuat
pendapatan, belanja dan pembiayaan yang digunakan
pendapatan, belanja dan pembiayaan yang digunakan
sebagai dasar pelaksanaan anggaran oleh pengguna
sebagai dasar pelaksanaan anggaran oleh pengguna
anggaran/pengguna barang.
anggaran/pengguna barang.
DPA-SKPD yang dijadikan sebagai dokumen pelaksanaan
DPA-SKPD yang dijadikan sebagai dokumen pelaksanaan
anggaran oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah harus
anggaran oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah harus
terlebih dahulu disahkan oleh PPKD setelah mendapat
terlebih dahulu disahkan oleh PPKD setelah mendapat
persetujuan Sekretaris Daerah.
persetujuan Sekretaris Daerah.
DPA-SKPD yang dijadikan sebagai dokumen pelaksanaan
DPA-SKPD yang dijadikan sebagai dokumen pelaksanaan
anggaran oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah harus
anggaran oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah harus
terlebih dahulu disahkan oleh PPKD setelah mendapat
terlebih dahulu disahkan oleh PPKD setelah mendapat
persetujuan Sekretaris Daerah.
57
57
Pengertian
Pengertian
nDPA-SKPD merupakan dokumen yang memuat pendapatan, belanja dan pembiayaan DPA-SKPD merupakan dokumen yang memuat pendapatan, belanja dan pembiayaan digunakan sebagai dasar pelaksanaan anggaran oleh pengguna anggaran/pengguna
digunakan sebagai dasar pelaksanaan anggaran oleh pengguna anggaran/pengguna
barang.
barang.
nDokumen pelaksanaan yang terkait dengan pendapatan memuat informasi tentang Dokumen pelaksanaan yang terkait dengan pendapatan memuat informasi tentang kelompok, jenis, objek dan rincian objek pendapatan daerah yang
kelompok, jenis, objek dan rincian objek pendapatan daerah yang
dipungut/dikelola/diterima oleh SKPD sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya
dipungut/dikelola/diterima oleh SKPD sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya
yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan.
yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan.
nDokumen pelaksanaan yang terkait dengan belanja memuat informasi tentang Dokumen pelaksanaan yang terkait dengan belanja memuat informasi tentang kelompok belanja tidak langsung dan belanja langsung yang masing-masing
kelompok belanja tidak langsung dan belanja langsung yang masing-masing
diuraikan menurut jenis, objek dan rincian objek belanja.
diuraikan menurut jenis, objek dan rincian objek belanja.
nDokumen pelaksanaan yang terkait dengan pembiayaan memuat informasi tentang Dokumen pelaksanaan yang terkait dengan pembiayaan memuat informasi tentang kelompok penerimaan pembiayaan yang dapat digunakan untuk menutup defisit
kelompok penerimaan pembiayaan yang dapat digunakan untuk menutup defisit
APBD dan pengeluaran pembiayaan yang digunakan untuk memanfaatkan surplus
APBD dan pengeluaran pembiayaan yang digunakan untuk memanfaatkan surplus
APBD yang masing-masing diuraikan menurut jenis, objek dan rincian objek
APBD yang masing-masing diuraikan menurut jenis, objek dan rincian objek
pembiayaan.
pembiayaan.
nDPA-SKPD merupakan dokumen yang memuat pendapatan, belanja dan pembiayaan DPA-SKPD merupakan dokumen yang memuat pendapatan, belanja dan pembiayaan
digunakan sebagai dasar pelaksanaan anggaran oleh pengguna anggaran/pengguna
digunakan sebagai dasar pelaksanaan anggaran oleh pengguna anggaran/pengguna
barang.
barang.
nDokumen pelaksanaan yang terkait dengan pendapatan memuat informasi tentang Dokumen pelaksanaan yang terkait dengan pendapatan memuat informasi tentang
kelompok, jenis, objek dan rincian objek pendapatan daerah yang
kelompok, jenis, objek dan rincian objek pendapatan daerah yang
dipungut/dikelola/diterima oleh SKPD sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya
dipungut/dikelola/diterima oleh SKPD sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya
yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan.
yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan.
nDokumen pelaksanaan yang terkait dengan belanja memuat informasi tentang Dokumen pelaksanaan yang terkait dengan belanja memuat informasi tentang
kelompok belanja tidak langsung dan belanja langsung yang masing-masing
kelompok belanja tidak langsung dan belanja langsung yang masing-masing
diuraikan menurut jenis, objek dan rincian objek belanja.
diuraikan menurut jenis, objek dan rincian objek belanja.
nDokumen pelaksanaan yang terkait dengan pembiayaan memuat informasi tentang Dokumen pelaksanaan yang terkait dengan pembiayaan memuat informasi tentang
kelompok penerimaan pembiayaan yang dapat digunakan untuk menutup defisit
kelompok penerimaan pembiayaan yang dapat digunakan untuk menutup defisit
APBD dan pengeluaran pembiayaan yang digunakan untuk memanfaatkan surplus
APBD dan pengeluaran pembiayaan yang digunakan untuk memanfaatkan surplus
APBD yang masing-masing diuraikan menurut jenis, objek dan rincian objek
APBD yang masing-masing diuraikan menurut jenis, objek dan rincian objek
pembiayaan.
58
58